Anda di halaman 1dari 26

APLIKASI PENDETEKSI NOMINAL UANG KERTAS

UNTUK TUNANETRA DENGAN MENGGUNAKAN


ROTASI OTOMATIS PADA METODE TEMPLATE
MATCHING CORELATION

LAPORAN TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi


Laporan Pertanggung Jawaban Tugas Besar
Syarat Mata Kuliah Aplikasi Bisnis Dan Teknologi

Disusun oleh

ELSA ANTIKA 3SI- 01 201014014


FAHRY SANDRI R 3SI- 01 201014013
RIPKY RIZKIA F 3SI- 01 200914012

INSTITUT DIGITAL EKONOMI LPKIA


FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI & DIGITAL
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
BANDUNG
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..........................................................................................................................2
BAB 1..................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang....................................................................................................4
1.2. Identifikasi Persoalan.........................................................................................7
1.3. Lingkup dan Batasan..........................................................................................7
1.4. Tujuan................................................................................................................7
BAB 2..................................................................................................................................8
LANDASAN TEORI...............................................................................................................8
2.1. Uang...................................................................................................................8
2.1.1. Jenis Uang...................................................................................................8
2.2. Fungsi Uang......................................................................................................10
2.3. Tunanetra.........................................................................................................11
2.4. Android.............................................................................................................12
2.5. SQLite Database...............................................................................................12
2.6. PHP...................................................................................................................13
2.7. CSS....................................................................................................................14
2.8. HTML................................................................................................................14
2.9. XAMPP..............................................................................................................15
2.10. Java Script.....................................................................................................15
BAB 3................................................................................................................................16
PERANCANGAN SISTEM...................................................................................................16
3.1. Pendahuluan....................................................................................................16
3.2. Metode Penelitian............................................................................................16
3.2.1. Studi Literatur...........................................................................................17
3.2.2. Pengumpulan Data...................................................................................17
3.2.3. Pengelolaan Data......................................................................................17
3.2.4. Pembuatan Aplikasi..................................................................................17
3.2.5. Testing (Pengujian)...................................................................................18
3.2.6. Penutup....................................................................................................18
3.3. Analisis Fungsional...........................................................................................18
3.4. Analisis Fungsional Dengan Pendekatan Object Oriented................................18
3.4.1. Usecase Diagram......................................................................................19
3.4.2. Activity Diagram.......................................................................................20
3.4.3. Class Diagram...........................................................................................20
3.5. Perancangan Antarmuka..................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................22
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Uang merupakan suatu alat tukar yang digunakan masyarakat
dalam proses pembayaran barang atau jasa yang telah digunakan sejak
berabad-abad yang lalu dan merupakan salah satu penemuan manusia
yang paling menakjubkan (Kurniadi & Edvanto, 2016). Uang sebagai alat
dalam melakukan transaksi sudah digunakan oleh seluruh manusia di
setiap penjuru dunia(Vinet & Zhedanov, 2011), tak luput juga para
penyandang disabilitas seperti tunanetra misalnya.
(Paul & York, 1992) menjelaskan bahwa tunanetra adalah individu
yang kehilangan penglihatan karena kedua indera penglihatannya tidak
berfungsi seperti orang awas, tunanetra dibagi menjadi dua, yaitu buta
(totally blind) dan low vision. Pada umumnya individu tunanetra juga
memiliki hambatan dalam menerima informasi. Individu tunanetra tidak
memiliki kendali yang sama terhadap lingkungan dan diri sendiri, seperti
halnya yang dilakukan oleh individu awas. Keterbatasan tersebut
dimungkinkan menghambat tugas-tugas perkembangannya (Assauri,
2008). Melihat dari hal tersebut, berdasarkan keterbatasan yang tuna netra
miliki, maka besar kemungkinan untuk tertukar, salah ambil, dan juga ada
orang jahil yang akan memanfaatkan kelemahan mereka dalam
penggunaan uang tersebut. Sejauh ini, para tunanetra menggunakan cara
konvensional seperti menyusun nominal uang kertas dan membuat lipatan
pada uang untuk membedakan nominal uang tersebut (Dwi, 2014).
Namun, kedua cara tersebut masih memiliki beberapa kelemahan, yaitu
dari segi daya ingat tunanetra, kondisi fisik uang dan tidak adanya faktor
penentu kejujuran bahwa pada saat bertransaksi jualbeli barang dan jasa,
orang yang diajak bertransaksi memberikan uang sesuai dengan besar
nilai nominal seharusnya dan mengarahkan tunanetra untuk menyusun
uangnya secara benar (Arrrofiqi, 2018).
Bank Indonesia pernah mengadakan sosialisasi untuk mengenalkan
ciri khusus pecahan uang baru kepada penyandang tunanetra. Tidak bisa
melihat, bukan berarti tidak bisa mengetahui perbedaan pecahan uang
kertas (Bank Indonesia, 2017) . Pada 19 Juli 2017, BI membuat tanda
pembeda dari beragam jenis pecahan uang dengan membuat “tanda garis
kasar” di sisi pendek uang (bukan di sisi panjang uang). Kalau diraba,
maka orang yang memegang uang akan merasakannya.
Bahkan untuk tunanetra, mengalami kebutaan visual adalah
masalah komunikasi sehingga mereka hanya bergantung pada indera
sentuhan dan pendengar (Zulkarnain & Marpaung, 2014). Penglihatan
yang buruk dari orang buta dan mengidentifikasi uang dapat
mengakibatkan uang ditukar secara tidak benar, mereka tidak tahu apakah
uang yang mereka ambil atau berikan sesuai jumlah nominalnya dengan
yang mereka inginkan, bahkan tertipu saat melakukan transaksi penjualan
untuk membeli.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian ini
yaitu membantu para penyandang disabilitas dengan merancang sebuah
aplikasi berbasis android yang dapat mengidentifikasi nilai nominal pada
mata uang kertas rupiah sehingga memudahkan bagi penyandang
tunanetra dalam membedakan nilai nominal mata uang yang mereka
miliki. Hal ini berdasarkan wawancara yang telah dilakukan pada
pengajar tunanetra di tempat rehabilitasi penyandang tunanetra di Malang
yang menyebutkan bahwa saat ini sudah banyak tunanetra yang
menggunakan smatphone android (Rahmad, 2017.). Android sendiri
menyediakan fitur bernama talkback yaitu aplikasi pembaca layar yang
memberikan umpan balik yang diucapkan saat melakukan navigasi pada
device (Paramitha, 2014) yang berfungsi untuk membantu tunanetra
dalam mengoperasikan android. Selain merupakan system berbasis
android, system ini juga dikembangkan berdasarkan pengolahan citra
digital. Pengolahan Citra Digital (Digital Image Processing) merupakan
bidang ilmu yang mempelajari tentang bagaimana suatu citra itu dibentuk,
diolah, dan dianalisis oleh komputer sehingga menghasilkan informasi
yang dapat dipahami oleh manusia. Dalam proses pengolahan ini ada
beberapa tahapan yaitu, mengambil gambar atau akuisisi citra. Gambar
yang telah di ambil selanjutnya akan dilakukan perbaikan kualitas citra,
serta dilakukan analisa citra menggunakan identifikasi citra.
Template matching merupakan suatu algoritma yang banyak
digunakan untuk mengenali suatu pola (Putri et al., 2014). Template
matching paling sering digunakan untuk mengidentifikasi karakter, angka,
benda kecil dan hal sederhana lainnya (Rahmad, 2017.). Template
matching merupakan suatu teknik membandingkan bagian-bagian gambar
antar satu sama lain. Gambar pada citra template (yang lebih kecil )
digunakan untuk mengenali objek yang serupa dalam gambar pada citra
masukan (gambar yang lebih besar). Pada proses template matching,
template image dengan ukuran yang lebih kecil akan mencocokan ke
semua bagian pada image original (gambar masukan) yang berukuran
lebih besar. Proses ini dilakukan dari kiri atas hingga selesai untuk
menemukan value tingkat kecocokan yang paling mirip.
Berdasarkan penelitian terdahulu, penerapan metode Template
matching correlation telah dilakukan pengujian yang telah dilakukan pada
uang kertas bernilai keluaran tahun 2016 pecahan 1000, 2000, 5000,
10000, 20000, 100000. Dapat diketahui hasil bahwa hasil keseluruhan
pengujian pada uang sisi tegak yang dilakukan oleh orang ke-1, orang ke-
2, dan orang ke-3 menghasilkan data bahwa 253 berhasil dideteksi dan
sebanyak 18 tidak terdeteksi. Artinya dari 271 kali total percobaan yang
telah dilakukan, aplikasi ini mampu menghasilkan tingkat keberhasilan
sebesar 93,35 % (Rahmad, 2017.).
Sedangkan pengujian yang telah dilakukan pada uang kertas
keluaran tahun 2010 bernilai 1000, 2000, 5000, 10000, 20000, 100000.
Dapat diketahui hasil bahwa hasil keseluruhan pengujian pada uang sisi
tegak yang dilakukan oleh orang ke1, orang ke-2, dan orang ke-3
menghasilkan data bahwa 142 berhasil dideteksi dan sebanyak 119 tidak
terdeteksi. Artinya dari 261 kali total percobaan yang telah dilakukan,
aplikasi ini mampu menghasilkan tingkat keakuratan sebesar 54,40 %.
Tingkat akurasi keberhasilan aplikasi ini, setelah dilakukan pengujian
sebesar 93, 35% pada uang kertas keluaran tahun 2016 dan 54,46% pada
uang kertas keluaran tahun 2010 (Rahmad, 2017.). Adapun peneliti yang
menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak. Adapun
perangkat keras seperti rangkaian mikrokontroler Arduino Uno, sensor
dan komponen-komponen lainnya dan mengasilkan Alat Deteksi
Nominal Uang Kertas Tuna Netra mampu bekerja dengan baik
dimulai dari memasukan uang ke dalam alat hingga mengeluarkan uang
sesuai dengan nilai mata uang yang terdeteksi tetapi peneliti tersebut
menyarankan kepada pengembang, supaya alat ini dapat mendeteksi
lebih banyak lagi uang kertas dan juga uang koin dan Sebaiknya posisi
sensor TCS 3200 berada pada posisi ideal agar dapat membaca dan
mendeteksi warna uang kertas lebih baik lagi (Muhammad Alfaraz,
2022).
Berdasarkan penelitian terdahulu tersebut di atas, masih sedikit
peneliti menggunakan rotasi otomatis pada metode template macthing
correlation, aplikasi yang terhubung ke smartphone untuk implementasi
pada alat bantu pendeteksi nominal uang belum banyak menggunakan,
serta alat pendeteksi uang dengan menggunakan mikrokontroler Arduino
Uno masih belum bisa sempurna kegunaanya. sehingga hal tersebut
menjadi Gap Research untuk diteliti lebih mendalam. Penelitian ini
mengembangkan kualitas citra menggunakan metode Pengolahan Citra
Digital disertai Thresholding pada citra yaitu proses untuk memisahkan
antara foreground dengan baground pada image dan juga Template
matching yaitu suatu algoritma yang digunakan untuk mengenali suatu
pola dengan memanfaatkan fitur lensa kamera sebagai pendeteksi sistem
pada smartphone tersebut. Karena penggunaan template machine
ketepatan pengenalan gambarnya lebih akurat.
1.2. Identifikasi Persoalan
Dari uraian latar belakang maka dapat dirumuskan identifikasi persoalan
yaitu:
1. Bagaimana merancang dan membuat sistem pendeteksi nominal
uang kertas untuk penyandang tunanetra dengan menggunakan
rotasi otomatis pada metode template macthing correlation.
2. Bagaimana merancang dan membuat sistem pendeteksi nominal
yang ramah penggunaannya bagi penyandang tunanetra.

1.3. Lingkup dan Batasan


Dalam penyusunan ini perlu adanya pembahasan yang terfokus sehingga
Permasalahan tidak melebar. Adapun batas masalahnya adalah sebagai
berikut:
1. Alat hanya mendeteksi uang kertas dengan fisiknya masih bagus,
tidak robek.
2. Pengguna dari aplikasi ini adalah para penyandang tunanetra yang
masih mempunyai sisa penglihatan (Low Vision)
3. Aplikasi dapat dijalankan pada perangkat mobile berbasis android
dengan versi 4.1.x keatas
4. Memberikan informasi berupa suara berdasarkan nominal mata
uang dan keaslian uang yang dideteksi
5. Hanya dapat mendeteksi rupiah dalam bentuk uang kertas
6. Mendeteksi secara real-time menggunakan kamera smartphone
android.

1.4. Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Merancang sebuah aplikasi yang dapat membantu tunanetra dalam
mengenali nominal uang kertas yang akan di gunakan dengan
mengeluarkan suara
2. Memudahkan penyandang tunanetra low vision dalam
membedakan tiap nominal uang.
BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1. Uang
Uang telah digunakan sejak berad-abad yang lalu dan merupakan
salah satu penemuan manusia yang paling menakjubkan (Suseno, 2002).
Istilah "uang" adalah sesuatu benda yang bisa digunakan oleh masyarakat
umum pada untuk menaikkan harga, membayar tagihan, dan melakukan
pembayaran barang dan jasa, serta untuk memfasilitasi pengenaan
kekayaan. Menurut KBBI ( Kamus Besar Bahasa Indonesia) uang
merupakan alat tukar atau standar pengukur nilai (kesatuan hitungan)
yang sah, dikeluarkan oleh pemerintah suatu negara berupa kertas, emas,
perak, atau logam lain yang dicetak dengan bentuk dan gambar tertentu.
R. J. Thomas mengatakan bahwa "money is something that is readily and
generally accepted by public in payment for goods, services, and other
valuable assets and for the payment for debts". Artinya, uang adalah suatu
benda yang dengan mudah dan umum diterima oleh masyarakat untuk
pembayaran pembelian barang. jasa, dan barang berharga lainnya, dan
untuk pembayaran utang (Alam, 2013). Sir Dennis Holme Robertson
mengatakan bahwa "money is something accepted in payment for goods".
Artinya, uang adalah sesuatu yang bisa diterima dalam pembayaran untuk
mendapatkan barang. Bila merujuk pada peraturan perundang –
undangan, pada Undang-undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata
Uang, disebutkan pada Pasal 1 ayat (2) bahwa Uang adalah alat
pembayaran yang sah.
2.1.1. Jenis Uang
1. Uang Kertas
Uang kertas (di Indonesia) adalah uang yang dikeluarkan oleh
Bank Indonesia sebagai alat tukar dan alat pembayaran. Pecahan
uang kertas yang dikeluarkan Bank Indonesia saat ini bernilai
nominal Rp 1.000,00; Rp 5.000,00; Rp 10.000,00; Rp 20.000,00;
Rp 50.000,00; dan Rp 100.000,00.

Gambar 2.1.1 Uang Kertas


Sumber : Detik.com
Bank Indonesia sebagai Bank Sentral mempunyai wewenang dan
hak monopoli untuk mengedarkan uang rupiah sebagai alat tukar
dan alat pembayaran yang sah di Indonesia. Uang yang diedarkan
BI itu dipercaya masyarakat sebagai satu-satunya alat pembayaran
yang sah. Uang kertas ada dua jenis, yaitu uang kertas yang
dikeluarkan oleh pemerintah dan uang kertas yang dikeluarkan
oleh bank (uang bank). Pemerintah Indonesia setelah merdeka
mengeluarkan uang pemerintah yang disebut ORI (Oeang Republik
Indonesia). Uang kertas yang beredar sekarang adalah uang kertas
yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia sebagai Bank Sentral yang
mempunyai hak monopoli dan hak oktroi (Hak Tunggal). Bank
Indonesia mempunyai hak monopoli untuk mencetak uang dan hak
oktroi untuk mengedarkan uang.
2. Uang Logam
Bahan yang digunakan untuk membuat uang logam terdiri dari
emas, perak, perunggu, dan aluminium.

Gambar 2.1.1 Uang Logam


Sumber : Infoperbankan.com

Pecahan uang logam yang beredar di Indonesia adalah Rp 5,00; Rp


10,00; Rp 25,00; Rp 50,00; Rp 100,00; Rp 500,00 dan Rp
1.000,00. Secara praktis uang logam Rp 5,00 telah hilang dari
peredaran tapi secara teoritis masih digunakan.

2.2. Fungsi Uang


(Elvis F, 2005) mengatakan bahwa Secara umum ada 4 fungsi uang, yaitu
sebagai alat tukar, sebagai satuan hitung, sebagai penimbun kekayaan dan
sebagai standar bayaran tertunda.
1. Sebagai Alat Tukar-Menukar, fungsi uang yang pertama adalah
sebagai alat tukar (medium of exchange). Uang sebagai alat tukar
sangat nyata dalam transaksi jual-beli yang meng- gunakan uang
(dewasa ini dapat dilakukan dengan ATM atau alat tukar lainnya).
Contoh, seseorang yang menginginkan buku Ekonomi Moneter dan
Bank dapat memilikinya dengan membayar sejumlah tertentu uang
kas kepada Toko Gramedia di Medan Mal, misalnya. Dengan uang
maka kesamaan keingingan (double coincidence of want) yang
harus terjadi sebe- lum pertukaran (lazim dalam perekonomian
bart, menjadi hilang. Dengan mempergunakan uang, transaksi
dapat lebih cepat berlangsung.
2. Sebagai Satuan Hitung, uang digunakan untuk menyatakan nilai
barang atau jasa yang diperjualbelikan di pasar. Seseorang dapat
mengukur nilai sebuah barang dengan rupiah melalui penentuan
harga barang tersebut. Dengan uang dapat diperbandingkan nilai
suatu barang dengan barang lain, misalnya antara sebuah mobil
Timor dengan sebuah Honda Grand Black Astrea Impressa.
Dengan uang pula orang dapat membedakan kegiatan yang satu
dengan kegiatan yang lain, mana yang menguntungkan dan mana
yang tidak.
3. Sebagai Alat Penimbun (penyimpan) Kekayaan Uang sebagai alat
penyimpan atau penimbun kekayaan nyata jelas apabila sebagaian
atau seluruh harta seseorang disimpan dalam bentuk uang, dalam
uang kas atau rekening koran. Uang kas adalah salah satu bentuk
portafolio yang memungkinkan seseorang hartawan menyimpan
hartanya.
4. Sebagai Standar Pembayaran Tertunda, penggunan ang schagal
standar pembayaran tertunda atau cicilan hutang atau penagihan
pistang erat kaitannya dengan fungsi uang sebagai alat tukar atau
alat simpanan nilai Hutang piutang biasanya dinilai dengan uang
Dengan wang hitang pistang dapat diselesaikan secara tepat dan
cepat, haik secara tunal atau angsuran.

2.3. Tunanetra
Didalam bukunya (Asep Supena, 2022) mengatakan bahwa
Tunanetra adalah istilah yang digunakan untuk individu yang mengalami
kerusakan penglihatan. Tunanetra adalah kondisi seseorang di mana
mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari yang
melibatkan aktivitas penglihatan, hal ini disebabkan karena adanya
kerusakan pada mata dan organ-organ lain yang mendukung terjadinya
proses. Tunanetra istilah yang digunakan untuk menggambarkan keadaan
penyandang yang mengalami kelainan indra penglihatan yang dimana
mata tersebut tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya (Rohani,
2020). Dikatakan tunanetra jika ketajaman penglihatannya (visusnya)
kurang dari jarak 6 meter yang mampu dibaca oleh orang normal dari
jarak 21 meter (Fayeza Camalia, 2016). Berdasarkan data Susenas atau
Sukses Sensus Nasional tahun 2012 sebagaimana dikutip dalam
Kemenkes (2014) bahwa penduduk Indonesia yang menyandang
disabilitas sebesar 2,45% dari jumlah penduduk Indonesia dengan
persentase terbesar adalah disabilitas mengenai kesulitan melihat atau
tunanetra.
Menurut (Tirta, 2013) menyatakan bahwa anak tunanetra untuk
menggantikan peran dari indera penglihatan mereka menggunakan indera
mereka yang tersisa yaitu memaksimalkan indera perabaan dan indera
pendengaran. Banyaknya penyandang cacat terutama tunanetra tak serta
merta membuat sarana prasarana pendidikan untuk mereka terpenuhi
(Fayeza Camalia, 2016). Pendidikan merupakan salah satu aspek penting
dalam kehidupan manusia, sebagai makhluk berakal yang selalu ingin
berkembang maka diperlukanlah pendidikan dalam proses pengembangan
diri individu untuk dapat hidup serta berinteraksi dengan individu lain
agar dapat menjalani kehidupan bermasyarakat dengan baik (WIJAYA,
2022). Salah satu keterbatasan aktifitas yang akan dialami tunanetra
adalah ketika melakukan transaksi pembayaran menggunakan uang kertas
dan menghambat tunanetra dalam mengenali keaslian uang yang mereka
miliki (RILLYA, 2016).

2.4. Android
Android merupakan sistem operasi yang dikembangkan untuk
perangkat mobile berbasis Linux. Pada awalnya sistem operasi ini
dikembangkan oleh Android Inc. yang kemudian dibeli oleh Google pada
tahun 2005. Dalam usaha mengembangkan Android, pada tahun 2007
dibentuklah Open Handset Alliance (OHA), sebuah konsorsium dari
beberapa perusahaan (Efmi Maiyana, 2018).Menurut (Satyaputra &
Aritonang, 2016), andorid adalah sebuah sistem operasi untuk smartphone
dan tablet. Sistem operasi dapat diilustrasikan sebagai ‘jembatan’ antara
peranti (device) dan penggunanya, Sehingga pengguna dapat berintraksi
dengan device-nya dan menjalankan aplikasi-aplikasi yang tersedia pada
device.
Sedangkan menurut (Nazrudin Safaat H dalam M. Ichwan, Fifin
Hakiky, 2011), android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat
mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware, dan
aplikasi. Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler yang
berbasis linux. Android menyediakan platform terbuka bagi para
pengembang untuk membuat aplikasi mereka sendiri. Selanjutnya
(Murtiwiyati & Glenn Lauren, 2013) mengatakan, android adalah sebuah
sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux yang mencakup
sistem operasi, middleware dan aplikasi. Aplikasi Android memisahkan
Visual Definition aplikasi(Seperti XML Layout dan String Resource) dari
Tingkah Laku atau Tindakan yang didefinisikan pada Kode Java. Aplikasi
Android secara Native dibangun menggunakan bahasa pemrogramman
Java, namun pada perkembangannya kita dapat menggunakan bahasa
pemrogramman berbasis Web dimana ini dimungkinkan dengan
memanfaatkan Web View yang ada pada Android. (Simon 2011)
2.5. SQLite Database
Database Management System atau DBMS merupakan suatu
perangkat lunak yang digunakan untuk membuat, memelihara,
mengontrol, dan mengakses basisdata secara praktis dan efisien.
Sedangkan RDBMS atau Relationship DBMS merupakan salah satu
DBMS yang mendukung adanya Relasi atau hubungan antar tabel. SQLite
adalah salah satu software yang embedded yang sangat popular,
kombinasi SQL, interface, dan penggunaan memori yang sangat sedikit
dengan kecepatan yang sangat cepat. Dengan adanya SQLite database ini,
banyak membantu dalam pembuatan berbagai versi android karena
SQLite ini termasuk kedalam android runtime. Untuk pengembangannya,
dalam membuat dan membuka database digunakan sebuah libraries yang
harus kita import, yaitu android.database.sqlite. SQLiteOpenHelper yang
menyediakan tiga method.
Adapun ketiga method tersebut adalah sebagai berikut (Safaat,
2011):
1. Constructor
Menyediakan representasi versi dari database dan skema yang kita
gunakan.
2. OnCreate()
Menyediakan SQLiteDatabase object yang kita gunakan dalam
definisi table dan inisialisasi data.
3. OnUpgrade()
Menyediakan fasilitas konversi database dari database yang lama
ke database versi yang baru atau sebaliknya.

2.6. PHP
Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk
membuat website yang bersifat server-side scripting. PHP bersifat
dinamis. PHP dapat dijalankan pada berbagai macam sistem operasi
seperti Windows, Linux, dan Mac Os. Selain Apache, PHP juga
mendukung beberapa web server lain, seperti Microsoft ISS, Caudium,
dan PWS. PHP dapat memenfaatkan database untuk menghasilkan
halaman web yang dinamis. Sistem manajemen database yang sering
digunakan bersama PHP adalah MYSQL.
Namun, PHP juga mendukung sistem manajemen Database Oracle,
Microsoft Access, Interbase, d-Base, dan PostgreSQL. (Andi, Wahana
Komputer, 2014). Menurut (Budi Raharjo 2012) PHP adalah salah satu
bahasan pemrograman skrip yang dirancang untuk membagun aplikasi
web. Ketika dipanggil dari web browser, program yang ditulis dengan
PHP akan di-parsing di dalam web server oleh interprenter PHP dan
diterjemahkan ke dalam dokumen HTML, yang selanjutnya akan
ditampilkan kembali web server. Karena pemprosesan program PHP
dilakukan didalam lingkungan web browser, PHP dikatakan sebagai
bahasa sisi server (server-side). PHP dibangun dari scripts yang ditulis
secara plaintext. PHP Interpreter adalah bagian dari perangkat lunak yang
ada pada Web Server, yang membaca file tersebut dan mengartikannya,
memberikan keluaran HTML dan petunjuk mengenai bagaimana perilaku
yang ada maupun menginterpretasikan masukan dari pengguna.
(McLaughlin, 2012).

2.7. CSS
Menurut (Kurniawan, 2008) CSS merupakan kependekan dari
Cascading Style Sheet yang berfungsi untuk mengatur tampilan dengan
kemampuan jauh lebih baik dari tag maupun atribut standar HTML
(Hypertext Markup Language). CSS sebenarnya adalah suatu kumpulan
atribut untuk fungsi format tampilan dan dapat digunakan untuk
mangontrol tampilan banyak dokumen secara bersamaan. Keuntungan
menggunakan CSS yaitu jika ingin mengubah format dokumen, maka
tidak perlu mengedit satu persatu. CSS atau Cascading Style Sheet adalah
bahasa pemrogramman yang digunakan untuk mendeskripsikan
bagaimana suatu konten akan ditampilkan. Kita memberikan karakteristik
tampilan dari elemen yang ada pada HTML menggunakan CSS.
(Elisabeth & Eric 2012) Kode CSS dapat dituliskan dengan tiga cara yaitu
inline, internal dan external. Ketiganya bisa anda lakukan sesuai dengan
kebutuhan. (Ariona 2013)
2.8. HTML
Menurut Hidayatullah dan Kawistara (2015) “Hypertext Merkup
Languange” (HTML) adalah bahasa standard yang digunakan untuk
menampilkan halaman web”. Yang bisa dilakukan dengan HTML yaitu:
a. Mengatur tampilan dari halaman web dan isinya.
b. Membuat tabel dalam halaman web.
c. Mempublikasikan halaman web secara online.
d. Membuat form yang bisa digunakan untuk menangani registrasi
dan
Transaksi via web. Contoh: Setiap dokumen HTML diawali dan diakhiri
dengan tag HTML. HTML atau HyperText Markup Language, adalah
suatu cara memberikan tanda yang memberikan perintah kepada browser
bagaimana suatu teks terstruktur. HMTL memberikan perintah kepada
browser bagaimana struktur dari dokumen kita, bagaimana heading-nya,
bagaimana paragrafnya, bagaimana suatu teks akan ditampilkan, dan
lainnya. Dengan informasi yang diberikan, browsers dibangun dengan
perintah dasar bagaimana menampilkan setiap elemen yang ada.
(Elisabeth & Eric 2012).

2.9. XAMPP
Xampp merupakan singkatan dari X ( empat sistem operasi
apapun), XAMPP merupakan perangkat lunak bebas, yang mendukung
banyak sistem operasi, dan merupakan kompilasi dari beberapa program.
Seperti Apache, MYSQL, PHPP, dan Perl. Xampp adalah tool yang
menyediakan paket perangkat lunak dalam satu buah paket.Dalam paket
Xampp sudah terdapat Apche(Web Server), Mysql (Database), PHP
( server side scripting), Perl, FTP server, PhpMyAdmin, dan berbagai
pustaka bantu lainnya. (Andi, Wahana Komputer, 2014). Kepanjangan
dari Xampp yaitu:
X : Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi, seperti
Windows, Linux, Mac OS dan juga Solaris.
A : Apache merupakan aplikasi web server. Tugas utama dari Apache
adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada user berdasarkan
kode PHP yang dituliskan oleh pembuat web atau user.
M : MySql, merupakan aplikasi data server. Perkembangannya disebut
juga Sql yang merupakan kepanjangan dari Structured Query Language.
Sql merupakan bahasa terstruktur yang digunakan untuk mengolah
database.
P : PHP, merupakan bahasa pemrograman web, dimana user dapat
menggunakan bahasa pemrograman ini untuk membuat web yang bersifat
server-side scripting.
P : Perl, yaitu merupakan bahasa pemrograman untuk segala keperluan,
dan dikembangkan pertama kali oleh Larry Wall di mesin Unix.

2.10. Java Script


Menurut Kadir (2013) Java script adalah bahasa skrip yang
digunakan untuk mengontrol tindakan-tindakan yang diperlukan di
halaman web”. Sedangkan menurut Raharjo (2011) “Java script adalah
bahasa yang berfungsi membuat skrip-skrip program yang dapat dikenal
dan dieksekusi oleh web browser dengan tujuan untuk menjadikan
halaman web lebih bersifat interaktif”. Javascript menjadikan suatu web
lebih interaktif, ini menjadikannya bisa mengerti yang kita butuhkan,
memroses masukkan pengguna, serta memberikan respon yang lebih baik.
Javascript digunakan bersama dengan HTML dan CSS sebagai salah satu
dari tiga Modern Web Page Construction. HTML menyediakan struktur,
CSS memberikan tampilan, dan JavaScripts menjalankannya dan
membuat perintah berjalan. (Morrison, 2007). Javascript pada awalnya
terfokus pada sisi pengguna sebagai Form-Validation, dan digunakan
dengan gambar untuk menyempurnakannya, lebih membantu,
membuatnya lebih interaktif serta memberikan umpan balik bagi
pengunjung.
BAB 3
PERANCANGAN SISTEM

3.1. Pendahuluan
Pada bab ini akan membahas metode penelitian, analisis
fungsional, analisis fungsional dengan pendekatan object oriented,
usecase diagram, activity diagram, class diagram, perancangan
antarmuka. Pada perancangan ini akan diimplementasikan konsep dan
teori dasar yang telah dibahas sebelumnya, sehingga tujuan dari
perencanaan dapat tercapai dengan baik. Untuk itu pembahasan
difokuskan pada desain yang direncanakan pada diagram blok sistem.

3.2. Metode Penelitian


Penelitian ini termasuk kedalam penelitian implementatif atau
terapan yang dapat digunakan oleh masyarakat. Penelitian implementatif
terdiri dari beberapa tahapan yaitu studi literatur, pengumpulan data,
pembuatan aplikasi tunanetra dan penutup (Tiyo Nur Pratomo, 2022).

Gambar 3.1 Metode Penelitian


3.2.1. Studi Literatur
Studi literatur merupakan tahapan untuk memperoleh dasar- dasar
teori tentang sistem informasi pendeteksi uang (Tiyo Nur Pratomo,
2022). Yang diawali dengan identifikasi masalah sampai analisis
dan pembahasan yang berkaitan dengan dengan pembuatan aplikasi
(Rumetna, 2018).

3.2.2. Pengumpulan Data


Teknik penggumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi dilakukan dengan cara melakukan pengamatan
langsung terhadap objek yang diteliti untuk mendapatkan
data dan gambaran yang berkaitan dengan penelitian
(Zulkarnaini, 2019).
2. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mengkonfirmasi data atau
fakta yang diperoleh pada saat observasi serta sekaligus
untuk menggali software requirement dari pengguna.
3. Studi Pustaka (Irfan Mahendra, 2018).
Studi pustaka dilakukan untuk mengumpulkan data dan
informasi melalui dokumen-dokumen baik dalam bentuk
buku, jurnal, prosiding, laporan-laporan, atau bentuk-
bentuk lain dalam bentuk tercetak maupun digital (Irfan
Mahendra, 2018).

3.2.3. Pengelolaan Data


Pengelolaan data adalah segala macam pengelolaan
terhadap data atau kombinasi- kombinasi dari berbagai macam
pengelolaan terhadap data untuk membuat data itu berguna sesuai
dengan hasil yang diinginkan dapat segera dipakai (Arianta, 2012).
Dari pengertian tersebut setelah mendapatkan data dari teknik
wawancara dan observasi. kemudian data diolah dalam sebuah
database MySQL agar dapat dikelola oleh sistem yang akan dibuat
(Tiyo Nur Pratomo, 2022).
3.2.4. Pembuatan Aplikasi
Pembuatan aplikasi yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu mengadopsi beberapa teknik yang terdapat dalam Agile
Develpoment Mentod yaitu model Extreme Programming (XP).

3.2.5. Testing (Pengujian)


Setelah programmer membuat kedalam bentuk koding program,
maka selanjutnya dilakukkan tahapan uji coba perangkat lunak
(Zulkarnaini, 2019). Tes perangkat lunak dilakukan untuk
mencegah bug system atau kegagalan sistem. Testing merupakan
tahap pengujian sistem, setiap modul yang sedang dikembangkan
akan terlebih dahulu mengalami pengujian (Minda Mora Purba).
Sebelum pengembangan dilakukan, sangatlah penting memahami
ruang lingkup sebuah sistem (Nining Apriliyani, 2022).

3.2.6. Penutup
Pada tahap ini, penulis menyampaikan kesimpulan dari
semua proses yang telah dilakukan pada saat melakukan
pembangunan aplikasi pendeteksi uang kertas. Kesimpulan
tersebut juga harus bisa menjawab rumusan masalah yang ada pada
penelitian ini. Selain itu penulis juga memberikan saran kepada
penelitian yang akan dilakukan selanjutnya (Tiyo Nur Pratomo,
2022).

3.3. Analisis Fungsional


Berdasarkan identifikasi persoalan, kebutuhan fungsional aplikasi
pendeteksi nominal uang kertas berbasis android untuk penyandang
tunanetra low vision, yaitu sebagai berikut :
1. Aplikasi dapat mendeteksi nominal uang kertas dengan
menggunakan rotasi otomatis pada metode template matching
correlation.
2. Aplikasi dapat menyampaikan informasi berupa output suara.
3. Merancang dan membuat sistem pendeteksi nominal yang ramah
penggunaannya bagi penyandang tunanetra low vision.

3.4. Analisis Fungsional Dengan Pendekatan Object Oriented


Pengembangan aplikasi menggunakan pendekatan Object Oriented
Programming (OOP). Menurut (David Naista, 2016), OOP adalah suatu
metode pemrograman yang berorientasi kepada objek. Tujuan dari OOP
adalah untuk mempermudah pengembangan program dengan mengikuti
model yang telah ada dikehidupan sehari-hari. (Chen, 2007) Prinsip-
prinsip dan pola desain OOP sendiri diperkenalkan sebagai sarana untuk
mengatasi kompleksitas desain.
(Retnoningsih, 2017) menyatakan bahwa pemrograman berorientasi
objek atau Object Oriented programming (OOP) merupakan suatu
pendekatan pemrograman yang menggunakan object dan class. OOP
memberikan kemudahan dalam pembuatan sebuah program, keuntungan
yang didapat apabila membuat program berorientasi objek antara lain:
1. Alamiah
2. Dapat diandalkan (Reliable)
3. Dapat dipakai kembali (Reusable)
4. Mudah dirawat (Maintainable)
5. Dapat diperluas (Extendable)
6. Efisiensi Waktu.

3.4.1. Usecase Diagram


Use case diagram menggambarkan fungsionalitas proses yang di
harapkan terjadi dari sebuah sistem. Use case merepresentasikan sebuah
interaksi antara aktor dengan sistem (V. H. Pranatawijaya, 2015).
Diagram usecase digunakan untuk menggambarkan user yang
menggunakan sistem dan perilaku user terhadap aplikasi (V. H.
Pranatawijaya, 2018).Berikut use case diagram aplikasi pendeteksi
nominal uang kertas.

Dalam use case diagram tersebut menjelaskan bahwa fungsi utama


dalam aplikasi pendeteksi nominal uang kertas ini adalah untuk
melakukan mendeteksi uang kertas menggunakan handphone dengan
bantuan kamera. Hak akses user yaitu dapat melakukan Scan Uang.
3.4.2. Activity Diagram
Activity Diagram berfungsi untuk memodelkan alur kerja (workflow)
sebuah proses dan aktivitas dalam suatu proses Activity Diagram juga
digunakan untuk mendefinisikan atau mengelompokan aluran tampilan
dari sistem (V. H. Pranatawijaya, 2017).Berikut Activity diagram aplikasi
pendeteksi nominal uang kertas.

yes

3.4.3. Class Diagram


Class Diagram merupakan diagram yang digunakan untuk
menampilkan beberapa kelas yang ada dalam sistem (V. H.
Pranatawijaya, 2017). Selain itu class diagram juga menggambarkan kelas
berdasarkan perilaku dan kebiasaan, berisi operasi dengan saling terubung
antara kelas satu dengan kelas lainnya (M. Afdal, 2020)
3.5. Perancangan Antarmuka
Dalam perancangan antarmuka sistem, perlu diperhatikan konfigurasi
sistem yang menunjukan perubahan arsitektur maupun kelengkapan
sistem yang biasanya diwakili oleh perubahan versi. Selain itu,
perancangan antarmuka memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan
antarmuka pengguna, seperti menu, penggunaan dan penempatan butang,
dan hubungannya dengan cara dan peristiwa (Elfida & Nasution, 2005).
Berikut adalah rancangan tampilan antarmuka aplikasi pendeteksi uang
kertas berbasis android :

a) Nama Dialog Screen : Scan Uang


Fungsi : Untuk mendeteksi uang.
Tampilan : Scan
DAFTAR PUSTAKA

Arianta, F. A. (2012). Rancang Bangun Aplikasi Pengelolaan Data Customer dan


Monitoring Kinerja Marketing Berbasis Mobile (Studi Kasus: PT. Federal
International Finance Cabang Nganjuk).
Irfan Mahendra, D. T. (2018). AGILE DEVELOPMENT METHODS DALAM
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGAJUAN KREDIT
BERBASIS WEB (STUDI KASUS : BANK BRI UNIT KOLONEL SUGIONO).
JURNAL TEKNOLOGI DAN OPEN SOURCE.
Minda Mora Purba, Y. I. (n.d.). PENERAPAN METODE AGILE PROCESS
DENGAN MODEL EXTREME PROGRAMMING DALAM MERANCANG
APLIKASI INFORMASI PEMANTAUAN STATUS GIZI ANAK BALITA
BERBASIS WEB MOBILE.
Nining Apriliyani, E. S. (2022). Implementasi Metode Agile Dalam Pengembangan
Aplikasi Pengenalan Budaya Berbasis Web. Jurnal Ilmu Komputer dan Bisnis
(JIKB), 8-21.
Rumetna, M. S. (2018). PEMANFAATAN CLOUD COMPUTING PADA DUNIA
BISNIS: STUDI LITERATUR. Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
(JTIIK).
Tiyo Nur Pratomo, T. R. (2022). PENERAPAN METODE AGILE DALAM
PEMBUAT APLIKASI WEBGIS WISATA DI BREBES SELATAN. Jurnal
BATIRSI.
Zulkarnaini, M. F. (2019). Rancang Bangun Sistem Informasi Arsip Dokumen LP4M
IIB Darmajaya Menggunakan Agile Development Method. JURNAL TEKNIKA,
49-50.

Muhammad Alfaraz, I. R. (2022). Rancang Bangun Alat Deteksi Nominal Uang


Kertas Penyandang Tuna Netra Berbasis Arduino Uno.
Arrrofiqi, M. Y. (2018). Perancangan Alat Pendeteksi Nilai Uang Kertas Rupiah
Untuk Penyandang Tunanetra.
Assauri, S. (2008). Manajemen Produksi dan Operas.
Dwi, A. P. (2014). Alat Deteksi Nominal Uang Kertas Untuk Penyandang Tuna
Netra. Teknik Elektro, Alat Penditeksi Nominal Uang Kertas, 1–12.
https://media.neliti.com/media/publications/117477-ID-alat-deteksi-
nominal-uang-kertas-untuk-p.pdf
Kurniadi, S. H., & Edvanto, A. A. (2016). Pembuatan Aplikasi Pemindai Uang
Kertas Dengan Algoritma Viola-Jones. 6–7.
Paramitha, A. A. I. I., Kesiman, M. W. A., & Arthana, I. K. R. (2014).
Pengembangan “Digital Interactive Storyteller” Berbasis Android Untuk
Tunanetra. Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika (JANAPATI),
3(3), 142. https://doi.org/10.23887/janapati.v3i3.9824
Paul, T. O., & York, N. (1992). lor pes and Laptops. February, 1992.
Putri, D. N., Rafmadhanty, F., Megantara, I. P., Jayanti, I. N., & Hapsari, K. D.
(2014). Klasifikasi Huruf Korea ( Hangul ) dengan Metode Template
Matching Correlation. 1–5.
Rahmad, C., Rismanto, R., & Pranata, F. D. (n.d.). Tunanetra Menggunakan
Metode Template Matching Correlation Berbasis Android. 73–80.
Vinet, L., & Zhedanov, A. (2011). A “missing” family of classical orthogonal
polynomials. Journal of Physics A: Mathematical and Theoretical, 44(8),
1–17. https://doi.org/10.1088/1751-8113/44/8/085201
Zulkarnain, I., & Marpaung, M. (2014). Proses komunikasi antar pribadi
pasangan tunanetra pemijat ( studi kasus proses komunikasi antar pribadi
pasangan suami istri tunanetra pemijat dalam membina keluarga
harmonis di kota Medan ). Analytica Islamica, 3(2), 236–257.
http://jurnal.uinsu.ac.id
Undang-Undang No.7 Tahun 2011 Tentang Mata Uang (Indonesia)
https://www.sabumiku.com/tips-dan-trik/cara-tunanetra-mengenali-uang-
kertas/

Alam. (2013). Ekonomi. Jakarta: Erlangga.


Asep Supena, I. N. (2022). Pendidikan Inklusi Untuk ABK. Deepublish.
Elvis F, P. R. (2005). UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN.
Fayeza Camalia, H. S. (2016). PENGEMBANGAN AUDIOBOOK DILENGKAPI
ALAT PERAGA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG UNTUK TUNANETRA
KELAS. Unnes Physics Education Journal.
Rohani, I. (2020). Pendidikan Agama Islam Untuk Difabel. Gestalt Media.
Suseno, S. (2002). UANG. Jakarta: Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentra
(PPSK) BANK INDONESIA.
Tirta, S. A. (2013). PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA BERBASIS
AUDIO PADA POKOK BAHASAN KELILING DAN LUAS SEGITIGA UNTUK
SISWA TUNANETRA SMPLB TPA JEMBER.
Alam. (2013). Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
Asep Supena, I. N. (2022). Pendidikan Inklusi Untuk ABK. Deepublish.
Elvis F, P. R. (2005). UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN.
Fayeza Camalia, H. S. (2016). PENGEMBANGAN AUDIOBOOK DILENGKAPI
ALAT PERAGA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG UNTUK TUNANETRA
KELAS. Unnes Physics Education Journal.
Indonesia, B. (2023, January 1). Retrieved from
https://www.bi.go.id/id/fungsi-utama/sistem-pembayaran/pengelolaan-
rupiah/default.aspx
RILLYA, N. (2016). RANCANG BANGUN ALAT PENGENAL KEASLIAN DAN
NOMINAL UANG UNTUK TUNANETRA DENGAN METODE TEMPLATE
MATCHING MENGGUNAKAN MINI PC.
Rohani, I. (2020). Pendidikan Agama Islam Untuk Difabel. Gestalt Media.
Suseno, S. (2002). UANG. Jakarta: Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentra
(PPSK) BANK INDONESIA.
Tirta, S. A. (2013). PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA BERBASIS
AUDIO PADA POKOK BAHASAN KELILING DAN LUAS SEGITIGA UNTUK
SISWA TUNANETRA SMPLB TPA JEMBER.
WIJAYA, E. C. (2022). MEDIA AUDIO SCAN UANG BERBASIS APLIKASI
ANDROID UNTUK MENGENAL NILAI MATA UANG SISWA TUNANETRA
SDLB. JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS.

Anda mungkin juga menyukai