Anda di halaman 1dari 12

PUSTAKA AL-BAHJAH

Jl. Pangeran Cakrabuana No. 179 Blok Gudang air


Kel. Sendang, Kec. Sumber, Kab. Cirebon 45611
email: pustakaalbahjah@gmail.com
Contact Person : 085315082882

Fikih
Kurban Buya Yahya
(Pengasuh LPD Al-Bahjah)

@pustakaalbahjah_official 1
Pustaka Al-Bahjah
“Membuka Wawasan Keilmuan Islam Ahlussunnah Wal Jamaah
Dengan Risalah Yang Penuh Hikmah”

FIKIH KURBAN

KATA PENGANTAR
‫بسم هللا ّالرمحن ّالرحمي‬
‫ َال ٰل ّهُ َّم َص ِ ّل َو َس ِ ّ ْل عَ ٰل �سَ ِ ّي ِد َان ُم َح َّم ٍد (ن) الْبَ ِش ْ ِي َوالنَّ ِذ ْي ِر َّ ِال ْي تَ ْن َف ِت ُح ِب ِه َابْ َو ُاب‬.‫الْحمد ِِهلل رب العـــاملني وبه ن�ستعني عىل أ�مور ادلنيا وادلين‬
‫ أ�مابعد‬.‫والقوة �ال ابهلل الـــعيل العظمي‬ ّ ‫الش َوعَ ٰل � آ ِ ِل ْا َأل ْطه َِار َو أ� ْصَا ِب ِه ْا َأل ْخ َيار والحول‬
ِ ّ َّ ‫الْخ ْ َِي َوتَ ْن َغ ِل ُق ِب ِه أ�بْ َو ُاب‬
‫إ‬
Berkurban adalah amal ibadah yang amat agung karena punya makna pembenahan hubungan
dengan Allah SWT dan hubungan dengan sesama manusia. Pada kesempatan ini, kami hadirkan risalah
kecil tentang kurban demi kesempurnaan kita dalam memahami dan mengamalkan kurban.

Semoga Allah SWT memudahkan kita untuk mengamalkan ilmu dan menerima amal baik kita
dan mengampuni segala dosa kita serta dosa orangtua kita dan para guru-guru mulia dan kaum muslimin
semuanya.

Buya Yahya
(Pengasuh LPD Al-Bahjah)

DAFTAR ISI

• Pengertian Kurban Di Dalam Islam • Macam-Macam Binatang Yang Boleh


• Hukum Kurban Dijadikan Kurban
• Kapan Kurban Menjadi Wajib Dalam • Sifat-sifat Binatang yang Tidak Boleh
• Madzhab Imam Syafi’i dan Jumhur Dijadikan Kurban
Ulama? • Kesunahan Dalam Berkurban atau
• Hukum Bergabung Dalam Satu Kurban Menyembelih Kurban
• Satu Kambing Untuk Banyak Orang • Cara Membagi Daging Kurban
• Arti Sunnah Kifayah Dalam Kurban • Hukum Menjual Daging dan Kulit
• Waktu Menyembelih Kurban Binatang Kurban
• Menyembelih di Malam Hari Raya & Setelah • Mana Yang Didahulukan Kurban Atau
hari Tasyrik Akikah?
• Syarat Orang Yang Berkurban

2 @pustakaalbahjah_official
PUSTAKA AL-BAHJAH
Jl. Pangeran Cakrabuana No. 179 Blok Gudang air
Kel. Sendang, Kec. Sumber, Kab. Cirebon 45611
email: pustakaalbahjah@gmail.com
Contact Person : 085315082882

KURBAN DI DALAM ISLAM

I. Pengertian
ْ (adh-ha). Makna ‫ْ�أضَى‬
Kurban bahasa arabnya adalah ‫( ا ألحضية‬al- udhiyah) diambil dari kata ‫�أضَى‬
(adh-ha) adalah permulaan siang setelah terbitnya matahari dan dhuha yang selama ini sering kita gunakan
untuk sebuah nama shalat, yaitu shalat dhuha di saat terbitnya matahari hingga menjadi putih cemerlang.

Adapun ‫( ا ألحضية‬al-udhiyah/kurban) menurut syariat adalah sesuatu yang disembelih dari binatang
ternak yang berupa unta, sapi dan kambing untuk mendekatkan diri kepada Allah yang disembelih pada hari
raya Idul Adha dan Hari Tasyrik. Hari Tasyrik adalah hari ke 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.

‫ش ِيق َذبْ ٌح (رواه ادلارقطىن و البهيقى‬ ُّ ُ


ِ ْ َّ ‫)ك أ� َّي ِم الت‬
“Semua hari-hari Tasyriq adalah (waktu) menyembelih qurban” (HR. Ad-Daruquthni dan Al Baihaqi di
dalam As-Sunanul Kubro).


II. Hukum Kurban

Kurban adalah amalan yang dianjurkan setiap tahun sekali seperti puasa Arafah. Artinya setiap kali
datang bulan haji, maka setiap dari kita diperintahkan untuk berkurban.

Bukan seperti pemahaman sebagian orang yang menganggap bahwa kurban itu dianjurkan sekali
seumur hidup.

Pendapat pertama; Hukum menyembelih kurban menurut madzhab Imam Syafi’i dan jumhur
Ulama adalah sunnah yang sangat dikukuhkan. Ibadah kurban adalah termasuk syiar agama yang dapat
memupuk makna kasih sayang dan kepedulian kepada sesama yang harus digalakkan.

Sunnah dalam bab kurban ada 2 (dua) macam:


1. Sunnah ‘Ainiyah, yaitu: Sunnah yang dilakukan oleh setiap orang yang mampu.

2. Sunnah Kifayah, yaitu: Disunnahkan dilakukan oleh sebuah keluarga dengan menyembelih satu ekor
atau dua ekor atau lebih untuk semua keluarga yang ada di dalam rumah.
‫هللا َع ْن ُه ُكنَّا ن ُضَ ِّحي ِبلشَّ ا ِة‬
ُ ‫ض‬ َّ َ ‫ُ َّث � ْن تَ َع َّد َد أ� ْه ُل الْ َبيْ ِت َكن َْت � ُسنَّ َة ِك َفاي َ ٍة فَ ُت ْجزِئُ ِم ْن َوا ِح ٍد َر�شِ ْي ٍد ِمنْ ُ ْم ِل َما‬
َّ ِ ‫ص َع ْن أ� ِ ْب أ�ي ُّ ْو َب ا َألن َْص ِار ِ ّي َر‬
‫إ‬
‫ َوإ� َّل فَ� ُسنَّ ُة عَ ْ ٍي‬,‫َالوا ِحدَ ِة ي َ ْذ َ ُبهَا َّالر ُج ُل َع ْن ُه َو َع ْن أ�ه ِْل بَيْ ِت ٖه‬
Imam ibnu Hajar Al-Haitami menjelaskan; Jika anggota keluarga berbilang (lebih dari satu)
maka kurban adalah sunnah kifayah, artinya kurban dari salah satu anggota keluarga yang "rosyid"
(memenuhi syarat untuk kurban), sudah mencukupi untuk keluarga yang lainya berdasarkan riwayat yang

@pustakaalbahjah_official 3
benar dari Abu Ayyub Alanshori RA, "Kami menyembelih qurban satu kambing dengan cara seorang laki-
laki menyembelih untuk dirinya sendiri dan anggota keluarganya dan jika tidak seperti itu (yakni jika tidak
berbilang anggota keluarga atau berbilang tapi kambingnya sama dengan bilangan anggota keluarga)
maka menjadi sunnah ainiyyah”. (Tuhfah : 9/345)

Pendapat kedua; Hukum kurban menurut Imam Abu Hanifah adalah wajib bagi yang mampu.
Perintah kurban datang pada tahun ke-2 (dua) Hijriyah. Adapun kurban bagi Nabi Muhammad SAW adalah
wajib, dan ini adalah hukum khusus bagi Beliau.

III. Kapan Kurban Menjadi Wajib Dalam Madzhab Imam Syafi’i dan Jumhur Ulama?

Kurban akan menjadi wajib dengan 2 (dua) hal:


1. Dengan bernadzar, seperti seseorang berkata: “Aku wajibkan atasku kurban tahun ini.” Atau “Aku
bernadzar kurban tahun ini.” Maka saat itu kurban menjadi wajib bagi orang tersebut.
2. Dengan menentukan maksudnya. Jika seseorang mempunyai seekor kambing lalu berkata: “Kambing ini
aku pastikan menjadi kurban” atau “Aku jadikan kambing ini kambing kurban”. Maka saat itu kurban
dengan kambing tersebut adalah wajib.

Dalam hal ini sangat berbeda dengan ungkapan seseorang: “Aku mau berkurban dengan kambing
ini.” Maka dengan ungkapan ini tidak akan menjadi wajib karena dia belum memastikan dan menentukan.
Sangat berbeda dengan kalimat yang sebelumnya, yaitu: “Aku jadikan kambing ini kambing kurban.”

Kurban Wajib :
Jika kurban telah menjadi wajib karena di nadzarkan maka orang yang berkurban tidak boleh mengambil dari
daging kurban biarpun sedikit. Semua daging kurban harus dibagikan dan di antara orang yang menerima
daging kurban harus ada orang fakirnya.

IV. Hukum Bergabung Dalam Satu Kurban



♦ Bergabung dalam satu kurban tidak diperkenankan di dalam kurban kambing, akan tetapi jika yang
dijadikan kurban adalah sapi atau unta maka boleh bergabung 7 (tujuh) orang. Artinya boleh 7 (tujuh)
orang mengumpulkan uang kemudian membeli 1 (satu) unta atau sapi dan dari sapi tersebut diniatkan
kurban untuk 7 (tujuh) orang tersebut. Ini adalah pendapat yang ada di dalam madzhab Imam Syafi’i,
Hanbali dan Hanafi. Hal ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:
‫ َوالْ َب َق َر َة َع ْن �سَ ْب َع ٍة‬، ‫هللا عَلَ ْي ِه َو َس َّ َل عَا َم الْ ُحدَ يْ ِب َي ِة الْ َبدَ ن َ َة َع ْن �سَ ْب َع ٍة‬ ِ ِ‫ َ َن ْرنَ َم َع َر ُسول‬: ‫ َع ْن َجا ِب ِر ْب ِن َع ْب ِد هللا ِريض هللا عهنام قَا َل‬.
ُ ‫هللا َص َّل‬
“Kami menyembelih qurban bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada tahun Hudaibiyah,
satu unta untuk tujuh orang dan satu sapi untuk tujuh orang.”

Dalam hadits Nabi SAW disebutkan :


‫ َوالْ َب َق َر َة َع ْن �سَ ْب َعة‬، ‫هللا عَلَ ْي ِه َو َس َّ َل فَنَ َح ْرنَ الْ َب ِع َري َع ْن �سَ ْب َع ٍة‬ ِ َّ ِ‫ َح َج ْجنَا َم َع َر ُسول‬: ‫هللا قَا َل‬
ُ ‫الل َص َّل‬ ِ ‫ َع ْن َجا ِب ِر ْب ِن َع ْب ِد‬: ‫ويف رواية‬
Dalam riwayat lain dari Jabir bin Abdillah berkata: “Kami berhaji bersama Rasululah shallallahu ‘alaihi
wa sallam, maka kami berkurban satu ekor unta untuk tujuh orang dan satu ekor sapi untuk tujuh orang.”

4 @pustakaalbahjah_official
PUSTAKA AL-BAHJAH
Jl. Pangeran Cakrabuana No. 179 Blok Gudang air
Kel. Sendang, Kec. Sumber, Kab. Cirebon 45611
email: pustakaalbahjah@gmail.com
Contact Person : 085315082882

♦ Dalam madzhab Imam Malik tidak boleh menggabungkan kurban dalam satu sembelihan, termasuk
di dalamnya adalah sapi. Artinya menggabungkan kurban tidak sah jika ada tujuh orang bergabung di
dalam satu unta. Akan tetapi seseorang kalau ingin berkurban yaitu dengan cara setiap satu orang dengan
satu kambing atau setiap satu orang dengan satu sapi atau satu unta.

♦ Begitu juga di dalam madzhab Imam Syafi'i, jika ada orang ingin berkurban dengan satu unta atau sapi
adalah diperkenankan. Artinya dalam madzhab Imam Syafi'i, satu unta atau satu sapi bisa dijadikan
kurban untuk satu orang atau lebih hingga tujuh orang.

V. Satu Kambing untuk Banyak Orang

Satu kambing hanya untuk satu orang. Jika ada orang bergabung dua atau tiga akan tetapi
menyembelihnya adalah satu kambing maka hal tersebut adalah tidak sah.

Sangat berbeda dengan jika sebuah keluarga terdiri dari sepuluh orang dengan rincian dua suami
istri dan delapan anak-anak. Kemudian mereka hanya memiliki satu kambing sehingga mereka hanya
menyembelih satu kambing untuk salah satu dari mereka yang rosyid (yang memenuhi syarat kurban)
maka yang menyembelih satu kambing tersebut telah melaksanakan sunnah ainiyah dan yang lainya secara
otomatis masuk dalam sunnah kifayah.

VI. Arti Sunnah Kifayah Dalam Kurban

Dari keterangan hadits di atas sudah sangat jelas bahwa kambing satu adalah untuk satu orang. Sapi
satu adalah untuk tujuh orang. Akan tetapi ada hal yang harus diluruskan, yaitu adanya sebagian orang
yang belum memahami sunnah kifayah lalu beranggapan bahwa satu kambing bisa digunakan untuk satu
keluarga.

Sunnah kifayah adalah jika (misal) ada sebuah keluarga terdiri dari delapan orang dan kemudian
salah satu dari mereka telah menyembelih satu kurban, maka karena sudah ada satu yang menyembelih
maka gugurlah tuntutan kesunnahan bagi yang lainnya. Artinya ini bukan satu kambing untuk delapan
orang, akan tetapi ini adalah satu kambing untuk satu orang dan bagi yang lainnya telah gugur tuntutan
sunnah kurban.

Bisa dipahami bahwa begitu pentingnya kita untuk menghidupkan syiar kurban hingga hari itu
benar-benar menjadi hari raya hari makan dan minum, hari bergembira. Sehingga jangan sampai sebuah
keluarga sama sekali tidak ada yang berkurban untuk merayakan hari raya.

Bunyi sunnah kifayah adalah seperti ini :
Kurban disunnahkan bagi setiap anggota keluarga yang mampu dengan satu kambing untuk
satu orang atau satu unta untuk tujuh orang. Artinya setiap orang per-orang disunnahkan dengan sunnah
'ainiyah untuk menyembelih hewan kurban. Akan tetapi jika ada salah satu anggota keluarga yang sudah
menyembelih satu kambing (misalnya) maka gugurlah tuntutan sunnah kurban untuk yang lainnya. Namun,
jika mereka semua ingin berkurban maka masing-masing tetap mendapatkan pahala kesunnahaan.

@pustakaalbahjah_official 5
Seperti halnya fardu kifayah jika ada orang Muslim meninggal dunia di kampung kita, maka wajib
atas kita semua untuk menshalatinya. Akan tetapi jika sudah ada segelintir orang yang menshalatinya maka
gugurlah tuntutan kewajiban bagi yang lainnnya. Adapun bagi warga desa yang lain jika ingin melakukan
shalat jenazah tetap mendapatkan pahala walaupun sudah ada yang melakukannya. Perbedaannya adalah
jika dalam kurban merupakan sunnah kifayah dan di dalam shalat jenazah adalah fardu kifayah.

VII. Waktu Menyembelih Kurban

Waktu menyembelih kurban itu diperkirakan dimulai dari setelah terbitnya matahari di hari raya
kurban dan setelah selesai dua rakaat shalat hari raya Idul Adha dan dua khutbah ringan (mulai matahari
terbit + dua rakaat + dua khutbah), maka tibalah waktu untuk menyembelih kurban. Bagi yang tidak
melakukan shalat hari raya, ia harus memperkirakan dengan perkiraan tersebut atau menunggu selesainya
shalat dan khutbah dari masjid yang ada di daerah tersebut atau di sekitarnya. Waktu menyembelih kurban
berakhir saat terbenamnya matahari di hari ke-tiga hari tasyrik, yaitu tanggal 13 Dzulhijjah.

Sebaik-baik waktu menyembelih kurban adalah setelah shalat dan khutbah hari Idul Adha.
‫اب � ُسنَّ َة امل ُ ْس ِل ِم َني (رواه‬ َّ َ‫ « َم ْن َذب َ َح ب َ ْعد‬:‫هللا عَلَ ْي ِه َو َس َّ َل‬
َ ‫ َو أ� َص‬،ُ‫الص َال ِة َ َّت ن ُ ُس ُكه‬ ُ ‫ قَا َل النَّ ِ ُّب َص َّل‬:‫ قَا َل‬،ُ‫هللا َع ْنه‬
ُ ‫ض‬ َ ِ ‫البا ِء ْب ِن عَ ِاز ٍب َر‬
َ َ ‫َع ِن‬
‫البخاري‬
Dari Barra’ bin ‘Azib radhiyallahu ‘anhu berkata: Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda:
“Barangsiapa menyembelih hewan kurban setelah shalat Idul Adha, maka sembelihannya telah sempurna
dan ia sesuai dengan sunnah kaum muslimin.” (HR. Bukhari)

VIII. Menyembelih di Malam Hari Raya & Setelah Hari Tasyrik

Jika seseorang menyembelih sebelum waktunya, atau sudah kelewat waktunya, misalnya:
menyembelih di malam hari raya Idul Adha atau menyembelih setelah terbenamnya matahari tanggal 13
hari tasryik maka sembelihan itu tidak menjadi kurban, akan tetapi menjadi sedekah biasa. Maka hendaknya
bagi panitia kurban untuk memperhatikan masalah ini.
ْ‫ فَ َم ْن فَ َع َل َذ ِ َل فَ َقد‬،‫ ُ َّث نَ ْر ِج َع فَنَ ْن َح َر‬،‫ «� َّن أ� َّو َل َما ن َ ْبدَ أ� ِف ي َ ْو ِمنَا ه ََذا أ� ْن ن َُص ِ ّ َل‬:‫هللا عَلَ ْي ِه َو َس َّ َل‬
ُ ‫ قَا َل النَّ ِ ُّب َص َّل‬:‫ قَا َل‬،‫البا ِء ْب ِن عَ ِاز ٍب‬َ َ ‫َع ِن‬
‫إ‬
‫ش ٍء (رواه البخاري‬ ْ َ ‫ لَيْ َس ِم َن الن ُّ ْس ِك ِف‬،‫الص َال ِة فَ�ن َّ َما ه َُو ل َ ْح ٌم قَ َّد َم ُه ِ َأله ِ ِْل‬
َّ ‫ َو َم ْن َ َن َر قَ ْب َل‬،‫اب � ُسنَّتَنَا‬َ ‫أ� َص‬
‫إ‬
Dari Barra’ bin ‘Azib radhiyallahu ‘anhu berkata: Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda:
“Sesungguhnya hal pertama yang kita mulai pada hari ini adalah kita melaksanakan shalat (Idul Adha),
kemudian kita pulang dan menyembelih. Barangsiapa melakukan hal itu niscaya ia telah sesuai dengan
as-sunnah. Adapun barangsiapa menyembelih hewan sebelum shalat Idul Adha, maka sembelihannya
tersebut adalah daging yang ia berikan untuk keluarganya, bukan termasuk daging hewan kurban (untuk
mendekatkan diri kepada Allah).” (HR. Bukhari)

6 @pustakaalbahjah_official
PUSTAKA AL-BAHJAH
Jl. Pangeran Cakrabuana No. 179 Blok Gudang air
Kel. Sendang, Kec. Sumber, Kab. Cirebon 45611
email: pustakaalbahjah@gmail.com
Contact Person : 085315082882

IX. Syarat Orang Yang Berkurban

Sangat dikukuhkan dan dianjurkan untuk melakukan kurban bagi orang yang telah memenuhi syarat
berikut ini:
1. Seorang muslim atau muslimah
2. Usia baligh
Baligh ada tiga tanda, yaitu :
1) Keluar mani (bagi anak laki-laki dan perempuan) pada usia 9 (sembilan) tahun hijriah.
2) Keluar darah haid usia 9 (sembilan) tahun hijriah (bagi anak perempuan)
3) Jika tidak keluar mani dan tidak haid maka di tunggu hingga umur 15 tahun. Dan jika sudah genap 15
tahun maka ia telah baligh dengan usia yaitu usia 15 tahun.

3. Berakal
Maka orang gila tidak diminta untuk melakukan kurban, akan tetapi sunnah bagi walinya untuk
berkurban atas nama orang gila tersebut atau diambilkan dari harta orang gila tersebut jika walinya
adalah ayah atau kakeknya.

4. Merdeka.
Seorang budak tidak dituntut untuk melakukan kurban.

5. Mampu
Mampu disini adalah punya kelebihan dari makanan pokok, pakaian dan tempat tinggal untuk
dirinya dan keluarganya di hari raya Idul Adha dan hari Tasyrik.

6. Rosyid
Bukan orang yang Mahjur ‘Alaih (orang yang tidak diperkenankan bertransaksi dengan hartanya
, baik karena tidak sempurna akalnya atau karena pailit yaitu orang yang terlilit hutang, hingga semua
hartanya pun tidak akan cukup untuk membayar hutangnya).

Maka bagi siapa pun yang memenuhi syarat-syarat tersebut telah masuk dalam golongan orang
yang dianjurkan untuk bisa berkurban dan akan menggugurkan sunnah kifayah bagi yang lainnya.

Jika ada anak yang belum baligh maka tidak diminta untuk melakukan kurban, akan tetapi sunnah
bagi walinya untuk berkurban atas nama anak tersebut dari harta walinya atau dari harta anak tersebut jika
walinya adalah ayah atau kakek. Akan tetapi hal itu tidak menggugurkan sunnah kifayah bagi yang lainnya.


X. Macam-Macam Binatang Yang Boleh Dijadikan Kurban

1. Unta, diperkiraan umurnya 5 – 6 tahun.


2. Sapi atau kerbau, diperkirakan umurnya 2 tahun ke atas.
3. Kambing atau domba dengan bermacam - macam jenisnya, diperkirakan umurnya 1 - 2 tahun.

@pustakaalbahjah_official 7
Jika belum sampai pada umur tersebut di atas, akan tetapi secara fisik menyamai atau lebih besar
dari yang sampai umur maka hal tersebut diperkenankan.

Himbauan Pemilihan Binatang Kurban


Dihimbau agar berkurban dengan binatang yang gemuk dan sehat, dengan warna apa pun, dan jenis
kelamin apa pun.

XI. Sifat-sifat Binatang yang Tidak Boleh Dijadikan Kurban

1. Bermata sebelah atau buta


2. Pincang yang sangat
3. Yang amat kurus, karena penyakit.
4. Berpenyakit yang parah
‫ َالْ َع ْو َرا ُء َالْ َب ِ ّ ُي‬:‫ “ أ� ْرب َ ٌع َل َ ُت ُوز ِف َالضَّ َح َاي‬- :‫ فَ َقا َل‬- ‫ صىل هللا عليه وسمل‬- ‫هللا‬ ِ ‫ول‬ ُ ‫ قَا َم ِفينَا َر ُس‬:‫ض َا َّ ُلل َعنْ ُ َما قَا َل‬ َ ِ ‫َو َع ِن َالْ َ َبا ِء ِبن عَ ِاز ٍب َر‬
‫ َوالْ َع ْر َجا ُء َالْ َب ِ ّ ُي َظلْ ُع َه َو ْال َك ِس َري ُة َال َّ ِت َل تُ ْن ِقي‬,‫ َوالْ َم ِريضَ ُة َالْ َب ِ ّ ُي َم َرضُ هَا‬,‫” َع َو ُرهَا‬
( ‫ َوا ْب ُن ِحبَّان‬,‫ص َح ُه َا ِ ّ ْلت ِم ِذ ُّي‬ َّ َ ‫ َو‬.‫) َر َوا ُه َالْ َخ ْم َسة‬
Dari Al-Bara’ bin ‘Azib radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam
pernah berdiri di tengah-tengah kami dan berkata, “Ada empat cacat yang tidak dibolehkan pada hewan
kurban: (1) buta sebelah dan jelas sekali kebutaannya, (2) sakit dan tampak jelas sakitnya, (3) pincang
dan tampak jelas pincangnya, (4) sangat kurus sampai-sampai seolah tidak berdaging dan bersum-sum.”
(Dikeluarkan oleh yang lima (empat penulis kitab sunan ditambah dengan Imam Ahmad). Dishahihkan
oleh Tirmidzi dan Ibnu Hibban )

Catatan :
1. Boleh dan sah berkurban dengan kambing/sapi/unta betina.
2. Boleh dan sah berkurban dengan binatang kurban dengan warna apa pun.
3. Jika berkurban menggunakan binatang dengan kekurangan tersebut diatas maka tidak sah jadi kurban,
akan tetapi menjadi sedekah biasa yang diterima oleh Allah SWT.

Binatang kurban yang tidak memenuhi syarat tidak sah menjadi kurban, akan tetapi menjadi sedekah
biasa yang diterima oleh Allah. Artinya, jika kita tidak menemukan kambing kurban yang memenuhi syarat,
kita bisa menyembelih kambing apa saja sebagai hidangan kegembiraan di hari raya Idul Adha untuk
mempererat silaturahim dan mendapatkan pahala sedekah.

Bagi siapa pun yang tidak mempunyai kambing kurban, hendaknya membuat kegembiraan di
tengah-tengah keluarganya dengan membuat hidangan yang pantas dengan keadaan hari raya, baik dengan
ikan atau hanya telur dadar, sesuai dengan kemampuannya.

XII. Kesunahan Dalam Berkurban atau Menyembelih Kurban

1. Hendaknya mulai awal bulan Dzulhijjah tanggal 1 hingga saat menyembelih qurban di sunnahkan agar
tidak memotong / mencabut rambut atau kukunya, seperti yang disabdakan Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam :
‫)� َذا َر أ�يْ ُ ْت ِه َال َل ِذى الْ ِح َّج ِة َو أ� َرا َد أ� َحدُ ُ ْك أ� ْن يُضَ ِّح َى فَلْ ُي ْم ِس ْك َع ْن َش ْع ِر ِه َو أ� ْظ َف ِار ِه (رواه مسمل‬
‫إ‬

8 @pustakaalbahjah_official
PUSTAKA AL-BAHJAH
Jl. Pangeran Cakrabuana No. 179 Blok Gudang air
Kel. Sendang, Kec. Sumber, Kab. Cirebon 45611
email: pustakaalbahjah@gmail.com
Contact Person : 085315082882

“Jika masuk bulan Dzulhijjah dan salah seorang dari kalian ingin menyembelih qurban, maka hendaklah
ia tidak memotong sedikitpun dari rambut dan kukunya.” (H.R. Muslim)

2. Jika bisa, menyembelih sendiri bagi yang mampu


3. Dalam keadaan bersuci
4. Menghadap qiblat
5. Mempertajam kembali pisau
6. Membaca "bismillah"

7. Membaca :
‫ َو َ َل‬،‫ اللهُ َّم هذا منْ َك‬،‫وهللا أ� ْك َ ُب‬ ْ َ ‫َاللَّهُ َّم َص ِ ّل عَ َل �سَ ِ ّي ِدنَ ُم َح َّم ٍد َوعَ َل ِ ِال َو‬
ِ ‫ص ِب ِه َو َس َّ ْل “ب ِْس ِم‬
ُ ،‫هللا‬
Dan setelah itu berdoa :
‫َاللَّهُ َّم تَ َقبَّ ْل ِم ِ ّن‬
Artinya: "Ya Allah terimalah kurban dariku ini."
(Ini jika menyembelih sendiri)

Kalau untuk mewakili nama orang :


..............‫َاللَّهُ َّم تَ َقبَّ ْل ِم ْن‬
Artinya: Y
" a Allah terimalah kurban ini dari hambu-Mu (disebut namanya)."

8. Mempercepat cara penyembelihan


9. Di depan warga, agar semakin banyak yang mendoakannya.
10. Untuk kurban yang sunnah (bukan nadzar) disunnahkan untuk mengambil bagian dari daging kurban
biarpun hanya sedikit.

XIII. Cara Membagi Daging Kurban

Jika kurban wajib karena nadzar, maka semua dari daging kurban harus dibagikan dan di antara
mereka yang menerima harus ada fakir miskinnya (tidak harus semuanya fakir miskin). Jika orang yang
berkurban atau orang yang wajib dinafkahinya ikut makan, maka wajib baginya untuk menggantinya sesuai
dengan yang dimakannya.

Adapun jika kurban sunnah, maka tidak disyaratkan sesuatu apa pun dalam pembagiannya,
asalkan ada bagian untuk orang fakir miskin, seberapa pun bagian tersebut. Dianjurkan untuk bisa membagi
menjadi tiga bagian, yaitu : 1/3 (sepertiga) untuk keluarga, 1/3 (sepertiga) untuk dihidangkan tamu dan1/3
(sepertiga) lagi untuk dibagikan kepada fakir miskin. Pembagian seperti ini tidaklah harus, semakin banyak
yang dikeluarkan, semakin banyak pahalanya.

Disebutkan dalam hadits :


‫ رواه البخاري‬. ‫ُ ُكوا و أ� ْط ِع ُم ْوا َوا َّد ِخ ُر ْوا‬

@pustakaalbahjah_official 9
Artinya: "Makanlah, hidangkanlah dan simpanlah untuk keluargamu". (HR. Bukhori).
‫ رواه مسمل‬." ‫ُ ُك ْوا َوا َّد ِخ ُر ْوا َوت ََص َّد ُق ْوا‬
Artinya: "Makanlah dan simpanlah untuk keluargamu dan sedekahkanlah". (HR. Muslim).

Dipahami dari hadits tersebut :


1. Ada bagian yang dimakan dan disimpan untuk keluarga.
2. Ada bagian yang dihidangkan untuk tamu
3. Ada bagian yang disedekahkan
Ini adalah dalam kurban yang sunnah, bukan dalam kurban yang menjadi wajib.


XIV. Hukum Menjual Daging dan Kulit Binatang Kurban

Menjual daging kurban adalah haram sebelum dibagikan. Adapun jika daging kurban sudah dibagi
dan diterima, maka bagi yang menerima daging tersebut boleh menjualnya dan juga boleh menyimpannya
(1).
Begitu juga kulitnya, tidak diperkenankan untuk dijual atau dijadikan upah bagi yang menyembelih,
akan tetapi bagi seorang tukang sembelih boleh menerima kulit serta daging kurban sebagai bagian haknya
akan tetapi tidak boleh daging dan kulit tersebut dijadikan upah.

XV. Hukum Menjadikan Kulit, Kaki dan Kepala Kambing Sebagai Upah Yang Menyembelih

Jumhur Ulama (kebanyakan para ulama) mengatakan bahwa: “Karena kambing kurban itu memang
kambing yang sudah diniatkan untuk Allah SWT maka tidak diperkenankan bagian dari binatang tersebut
untuk dijadikan upah bagi yang menyembelih dan tidak boleh dijual dari seluruh anggota tubuh binatang
tersebut termasuk kulit, kaki dan kepala”.

Disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Imam Muslim, lafadznya
adalah di kitab Shohih Muslim, yang berbunyi :
‫ َ ْن ُن‬: ‫ أ� ْن أ� ُقو َم عَ َل بُدْ ِن ِه َو أ� ْن أ�ت ََصد ََّق ِبلَ ْح ِمهَا َو ُجلُو ِدهَا َو أ� ِجلَّتِ َا َو أ� ْن َال أ�ع ِْط َى الْ َج َّز َار ِمنْ َا قَا َل‬-‫صىل هللا عليه وسمل‬- ‫هللا‬
ِ ‫ول‬ ُ ‫أ� َم َر ِن َر ُس‬
َ‫ن ُ ْع ِطي ِه ِم ْن ِع ْن ِدن‬
Kata Sayyidina Ali bin Abi Tholib “Rasulullah SAW menyuruhku untuk menyembelih unta dan
disedekahkanlah daging, kulit dan semuanya dan tidak boleh memberi kepada yang menyembelih dari
daging tersebut (maksudnya memberi sebagai upah) akan tetapi hendaknya kita memberi upah dari diri
kami sendiri.

Artinya, upah untuk yang menyembelih diambil dari orang yang berkurban atau yang lainnya. Yang
jelas tidak boleh diambil dari bagian binatang kurban.

Menjual dari bagian daging kurban juga tidak diperbolehkan. Barang siapa menjual kulit binatang
kurban maka seperti dia tidak berkurban.

(1) Yang diperbolehkan menjual adalah fakir miskin. Adapun orang kaya jika menerima daging hewan kurban maka tidak
diperbolehkan untuk menjualnya. Akan tetapi hendaknya bagi orang kaya untuk memakannya atau mensedekahkannya atau
menghidangkan untuk tamu- tamu.

10 @pustakaalbahjah_official
PUSTAKA AL-BAHJAH
Jl. Pangeran Cakrabuana No. 179 Blok Gudang air
Kel. Sendang, Kec. Sumber, Kab. Cirebon 45611
email: pustakaalbahjah@gmail.com
Contact Person : 085315082882

Dalam hadits yang diriwayatkan dari Nabi , bahwasannya ada dengan jelas :
ِ ْ � ‫و َم ْن َب َع ِج ْ َل‬
ِ ْ �‫أض َي ِت ِه فَ َال أ‬
‫ضيَّ َة َ ُل‬
Artinya: Barang siapa menjual kulit hewan kurban, maka seolah-olah dia tidak berkurban.

Maka kulit binatang kurban harus diberikan kepada yang berhak menerima kurban tersebut. Seorang
penyembelih kurban boleh menerima kulit sebagai jatahnya, sebagai orang yang berhak menerimanya.
Bukan sebagai upah penyembelihan.

Adapun jika binatang kurbannya banyak dan kulitnya terlalu banyak kemudian susah untuk di
manfaatkannya, maka ada keringanan. Pendapat dari Imam Ahmad bin Hanbal dan sebagian madzhab
Hanafi mengatakan, “Boleh kulit itu dijual akan tetapi uangnya tetap disalurkan kepada yang berhak
dan diutamakan kepada fakir miskin”. Dalam keadaan tertentu, pendapat ini bisa saja kita hadirkan jika
dipandang akan lebih manfaat dengan cara menjual kulit kemudian uangnya dikembalikan kepada yang
berhak menerima kurban. Akan tetapi selagi masih bisa dibagi secara langsung dan yakin bermanfaat maka
dibagi secara langsung dan tidak dijual terlebih dahulu itu lebih baik.


XVI. Mana Yang Didahulukan, Kurban Atau Akikah?

Jika seseorang ingin berkurban akan tetapi dia belum akikah, maka yang didahulukan adalah kurban,
karena:
1. Tidak ada perbedaan pendapat dalam kesunnahannya. Bahkan ada yang mengatakan kurban adalah
wajib.
2. Waktu kurban terbatas yaitu empat hari. Sementara waktu akikah terbentang dari lahir hingga sang anak
dewasa (aqil baligh).

Jika masih belum aqil baligh, maka yang dianjurkan untuk mengakikahinya adalah kedua orang
tuanya. Akan tetapi jika tidak mampu sampai anak tersebut aqil baligh (dewasa) maka gugurlah tuntutan
sunnah atas orangtua tersebut.

Ada pendapat Imam Romli dari madzhab Imam Syafi'i: "Jika ada orang berkurban di hari yang
diperkenankan akikah dengan niat kurban, maka yang berkurban akan mendapatkan sunnah akikah juga".

Akan tetapi, tetap kami himbau agar mengikuti pendapat kebanyakan ulama, yaitu agar tidak
digabungkan antara kurban dan akikah.

Wallahu a’lam bish-shawab

@pustakaalbahjah_official 11
O FFI C I A L M E D I A

Anda mungkin juga menyukai