Anda di halaman 1dari 8

A.

PENGERTIAN

Hearing aid atau alat bantu dengar merupakan suatu alat elektronik yang
dirancang untuk membantu orang yang kehilangan pendengarannya. Kebanyakan
kehilangan pendengaran pada orang dewasa secara permanen (tidak dapat diobati secara
medis ataupun dengan pembedahan). Tetapi dalam banyak kasus sebuah alat bantu
pendengaran dapat membantu. Pemilihan alat Bantu dengar tergantung pada jenis dan
konfigurasi dari masalah kehilangan pendengaran yang spesifik.

Alat Bantu dengar mutakhir saat ini menghasilkan kualitas suara yang paling
dekat dengan pendengaran normal dibandingkan alat bantu dengar yang lain.
Kualitas suara yang Widex hasilkan dapat dibandingkan dengan suara yang yang halus
dan pas sama seperti kalau kita sedang mendengarkan CD. Kita dapat menyebutnya
sebagai pendengaran tingkat tinggi.

Salah satu masalah terbesar bagi pengguna alat bantu dengar adalah efek latar
belakang suara yang cukup mengganggu. Alat bantu dengar digital yang lebih canggih
mencoba mencari cara untuk mengatasi hal tersebut. Mereka mampu untuk mengurangi
suara berisik tersebut dan meningkatkan suara yang akan didengar dengan cara
menyesuaikan suara sehalus mungkin secara otomatis.

Selain suara yang halus, alat Bantu dengar digital bentuknya sanagt kecil
sehingga bisa digunakan secara tersembunyi pada atau di dalam telinga.Sebuah cip
berukuran 3x4 mm yang mampu melakukan perhitungan matematis sebanyak 150.000
kali dalam satu detik, sehingga dapat memroses suara yang masuk dengan cepat. Untuk
jenis di belakang telinga bisa menggunakan dua mikrofon untuk kebutuhan yang
berbeda, mikrofon directional (satu arah) untuk digunakan dalam keadaan ramai dan
jenis omni-directional (segala arah) untuk situasi sepi.

A. SEJARAH HEARING AID

Alat bantu dengar punya sejarah panjang yang membawa kita kembali ke abad
17. Menurut sejarah penemuan, di masa ini sebenarnya alat bantu dengar sudah mulai
diciptakan dan digunakan. Adalah Marcus Banzer, seorang pria berkebangsaan Jerman
yang dicatat sebagai penemu yang memulai penciptaan alat bantu dengar. Banzer
membuat alatnya dengan menyambungkan kandung kemih babi ke pipa yang terbuat
dari kuku rusa untuk membuat gendang telinga buatan.

Dari ide inilah, menyusul penciptaan Audiophone dan Ordentiphone. Terbuat


dari kertas kardus, Audiophone dibentuk seperti kipas yang ujungnya dipegang di antara
gigi dan dibengkokkan menuju ke arah suara berasal. Getaran suara yang ditangkap oleh
kipas lalu dibawa ke gigi, tulang rahang, kepala dan akhirnya ke saraf suara, tempat
suara dapat didengar.

Mungkin penemuan alat bantu dengar yang paling mengesankan adalah alat
bantu dengar yang dibuat untuk Raja John VI dari Portugal tahun 1819. Sandaran
tangan pada kursi raja diukir sedemikian rupa sehingga bisa menciptakan gema. Ukiran
ini berujung pada ukiran yang berbentuk mulut singa, yang berfungsi sebagai corong
untuk orang bicara ke raja. Pipa di dalam mulut singa inilah yang akan menghantarkan
suara ke telinga raja.

Cukup lama dari penemuan untuk raja, tahun 1870, Alexander Graham Bell
memulai percobaannya untuk mengirimkan suara lewat alat elektrik yang dibuatnya
untuk membantu anak-anak tuna rungu. Penemuannya ini justru menghasilkan
penemuan besar yang disyukuri masyarakat sampai sekarang, yaitu telepon. Walau
begitu, penemuannya berhasil menciptakan kesadaran masyarakat akan kebutuhan tuna
rungu.

Miller Reese Hutchinson menyempurnakan pekerjaan Bell dengan menciptakan


alat bantu dengar elektrik pertama tahun 1901. Alat yang ia namakan Telephone-
Transmitter dijual kepada Akouphone Company di Alabama seharga 400 dollar AS.
Seiring dengan waktu, penciptaan alat bantu dengar semakin berkembang. Tahun 1935,
A. Edwin Steven untuk pertama kalinya menciptakan alat bantu dengar yang bisa
dipakai, walaupun bobotnya cukut berat, yaitu 1,1kg. Baru pada tahun 1953, Microtone
memperkenalkan alat bantu dengar yang kuat dan ringkas.
B. JENIS-JENIS ALAT BANTU DENGAR

1. Behind the Ear (BTE)


Jenis alat bantu pendengaran ini diletakkan di belakang telinga dan dikaitkan di
bagian atas daun telinga. Alat ini ditahan oleh bentuk telinga sesuai dengan kanal
telinga sehingga suara dari alat bantu pendengaran ini diteruskan ke gendang telinga.
Jenis ini mudah untuk dimanipulasi dan segala tipe rangkaian dapat sesuai dengan
model ini.

2. In The Ear (ITE)


Jenis ini diletakkan di dalam daun telinga. Alat ini akan menutup saluran telinga
sepenuhnya. Seperti halnya BTE, jenis tipe ini mudah dioperasikan dapat sesuai dengan
kebanyakan rangkaian yang dikembangkan.
3. In The Canal (ITC)
Jenis ini diletakkan di dalam saluran kanal telinga dan tidak terlalu tampak
kelihatan dibandingkan dengan jenis BTE ataupun ITE. Karena bentuknya yang lebih
kecil sehingga jenis ini pasti lebih sukar untuk dimodifikasi dan tidak semua tipe
rangkaian dapat pas untuk model ini.

4. Completely-in-the-Canal (CIC)
Jenis alat bantu dengar yang satu ini dipasang jauh di dalam saluran kanal
telinga dan umumnya tidak dapat dilihat. Karena bentuknya yang begitu kecil sehingga
tidak semua tipe rangkaian dapat sesuai dengan model ini. Jenis ini sangat sesuai untuk
penderita yang amat parah.
5. Bone Anchored Hearing Aids (BAHA)
Jenis alat bantu dengar tipe ini dipasang secara permanen di dalam kulit di
belakang telinga, yaitu sebuah lempeng titanium dan prosessor. Prinsip kerjanya yaitu
lempeng titanium menerima rangsang dari luar kemudian diolah di prosessor kemudian
dilanjutkan ke telinga bagian dalam melalui tulang.
C. KOMPONEN ALAT BANTU DENGAR

Sebuah alat bantu dengar memiliki beberapa bagian di dalamnya yaitu


mikrofon, amplifier, dan receiver. Berikut adalah karakteristik dari masing-masing
bagian tersebut:

1. Mikrofon

Mikrofon berfungsi menerima energi akustik dan mengubah menjadi energi


elektrik dan memiliki responsibilitas terhadap frekuensi. Mikrofon yang digunakan pada
alat bantu dengar adalah mikrofon elektret.

Berikut adalah macam-macam mikrofon:

a. Mikrofon omnidirectional

Mikrofon omnidirectional ini menerima bunyi atau suara dari berbagai arah
sama besar dan baik digunakan untuk berkomunikasi di tempat yang sunyi atau tidak
berisik.

b. Mikrofon directional

Sinyal atau suara yang datang dari arah depan, akan diperkeras oleh
mikrofon directional. Sedangkan suara dari arah belakang kurang diperkeras dan
mikrofon jenis ini mampu meningkatkan komunikasi di tempat bising. Prinsip yang
digunakan pada mikrofon jenis directional ini adalah bahwa pemakai alat dianggap
sebagai pembicara dan bunyi dari arah lain dianggap sebagai bising. Mikrofon akan
memberikan amplifikasi pada suara dari arah depan dan terjadi pengurangan sinyal dari
arah lain sehingga akan meningkatkan SNR (Signal to Noise Ratio).

c. Multi Mikrofon

Alat bantu dengar yang dilengkapi dengan multi mikrofon artinya mempunyai 2
buah mikrofon. Suara yang datang dari arah belakang akan dikontrol secara elektrikal.
Ada beberapa macam teknologi multi mikrofon, yaitu (1) fixed microphone, yang
memperkuat suara yang datang dari arah depan saja; (2) adaptive microphone,
memperkuat suara yang datang dari depan dan samping; (3) dynamic microphone,
memberikan kejelasan suara yang datang dari arah depan, belakang dan samping dengan
tingkat amplifikasi yang sama.

2. Amplifier

Amplifier berfungsi untuk memperkeras atau menaikkan intensitas dan


memodifikasi energi elektrik yang diterima dari mikrofon. Semua amplifier akan
menghasilkan distorsi (gangguan pada suara yang ditimbulkan oleh alat bantu dengar
tersebut), hanya tingkatan distorsi bisa berbeda-beda. Pengaturan atau pembatasan
distorsi ini amat diperlukan untuk menghasilkan frekuensi respons yang dibutuhkan
oleh pemakai. Dan amplifier yang baik akan menghasilkan output tanpa distorsi.

Sebuah amplifier memiliki 2 komponen, yaitu komponen elektrikal dan


elektromekanikal. Komponen elektrikal terdiri dari transistor, kapasitor, resistor, IC
(Integrated Cirkuit) dan telecoil. Sedangkan komponen elektromekanikalnya
yaitu volume control, trimmer (AGC, PC, NH, NL) dan switch O-T-M.

3. Receiver

Receiver berfungsi untuk mengubah sinyal listrik yang telah diamplifikasi


menjadi sinyal akustik kembali, terdapat coildengan arus yang bekerja seperti
magnet. Receiver yang besar akan menghasilkan peningkatan yang nyata pada frekuensi
rendah dengan distorsi minimal.
Sumber :

Nugroho, Puspito Aji. Elektronika Biomedik “Hearing Aid”.


2009. http://unhas.ac.id/tahir/BAHAN-KULIAH/BIO-MEDICAL/TUGAS/Biomedik-
2009/Hearing%20Aid%20(Puspito%20Aji%20Nugroho%20-
%20D411%2004%20109)/HEARING%20%20AID.doc. Diakses pada 6 Oktober 2017

Anonim. Sejarah Alat Bantu Dengar – Perjalanan Untuk Mendengar. 2011.


https://pusatalatbantudengarmelawai.wordpress.com/2011/06/28/sejarah-alat-bantu-
dengar-%E2%80%93-perjalanan-untuk-mendengar/. Diakses pada 6 Oktober 2017

Anonim. Komponen Alat Bantu Dengar. 2010.


https://audiologiku.wordpress.com/2010/10/21/komponen-alat-bantu-dengar/. Diakses
pada 6 Oktober 2017

Anda mungkin juga menyukai