Anda di halaman 1dari 46

EXTRUSION LAMINASI

Extruder 2 Extruder 2
Unwinder II

Rewinder Laminating Laminating Primer Unwinder I


Unit No. 2 Unit No. 1 Coater
Strutur Kemasan yang umum Proses Laminasi

Surface Layer/Bulk Layer/Barrier Layer/Sealant Layer

Surface Layer : Bulk Layer : Barrier Layer : Sealant Layer :


Alu ST PE Aluminium PE
Paper EAA 7µ ~ 45µ LDPE
MST Ionomer MDPE
PT HDPE
PET LLDPE
SPET PP
OPP EAA
ONyl EMAA
Ionomer

Contoh Composisi :
MST22µ/PE20µ/AL12µ/EAA30µ
HT20µ/ 4 ~ 8 gsm
Unwinder & Rewinder

Fungsi:
Fungsi:
1. Meletakan bahan.
1. Menggulung bahan
2. Mengulur bahan.
hasil Proses.
3. Memberikan efek
2. Memberikan efek
tension. Bagian: tension.
Turret, Touch roll,
EPC, Flaying splice
Air Shaft, Automatic brake
3
Unwinder & Rewinder

 Unwinder

 Rewinder

4
Flaying splice

Proses penggantian
bahan dari Roll A Ke
B, atau sebaliknya

Sistem Tension Control

5
Jenis-jenis Coater
1. Kiss Roll 2. Press Roll
Impression Impression
roll Bahan roll Bahan

Smooth Roll Smooth roll

Bak adhesive
Bak adhesive

3A. Convensional Gravure 3B. Doctor chamber Gravure


Impression Impression Bahan
roll Bahan roll
Doctor
blade Doctor
chamber

Bak adhesive Gravure roll


6
Coater
L1200/Imac/Tandem Sam2

Doctor Blade

Gravure roll

Kedalaman sel gravure 86 dan 110 sel/inchi


Tandem
Teflon roll

Smooth roll

7
Drying Zone

Unit yang berfungsi untuk mengeringkan Adhesive yang di transfer dari


unit coater sebelum masuk pada Laminator, khususnya pada proses
sandwitch, untuk proses coating PE jika Bahan cetaknya pakai MST
kadang2 perlu Adhesive juga.
Formula pencampuran Adhesive
No. Jenis Adhesive Formula Berat Kering Solid Ket
& Catalis Adh : Cat : EA (g/m2) Content
(%)
1. Seikadyne 1 : 2 : 15,5(EA) 0,2 – 0,3 7 Sand/coat
2710A & 710B

2. ET 691A 1 : 9(EA) 0,2 – 0,3 6 Sand


3. AC 300 6 : 1(toluene) 0,2 – 0,3 6 Coat PP

4 : (toluene) 0,2 – 0,3 6 Coat EVA

4. Polycoat 105 1 : 10 (solvent) 0,2 – 0,3 6 Sand

5. AC 108 1 : 29 (solvent) 0,2 – 0,3 8 Sand

6. AD 6 : 1 : 50 (EA) 0,2 – 0,3 8 Sand


545S & Cat 10
7. INKOPRIMER 1 : 2 : 15 (EA) 0,2 – 0,3 7.5 Sand
GI-008A
Laminator
 Unit yang berfungsi untuk
mendinginkan lelehan
resin yang jatuh dari T-Die
sehingga memadat &
menjadi lapisan coating
pada suatu bahan, serta
memberikan takanan pada
lapisan coating tersebut T-Die
dengan bahan lembaran Second Substrate

Bagian-bagian
 Chilled Roll Melted resin
Chilled Roll
 Silicon Roll First Substrate

 Back Up Roll
 Sweeper Roll
Sweeper Roll
 T-Die Silicon
Roll
Back Up Roll

10
Fungsi masing-masing bagian
 Chilled Roll
 Mendinginkan lelehan resin & lapisan bahan yang telah
terlaminasi, serta menarik hasil. Temperatur air masuk yang
ideal untuk Indonesia sekitar 20 s/d 24 C, dengan sirkulasi
air yang cukup deras, permukaan chill roll yang bersih.
 Silicon Roll
 Menekan dan mendinginkan lapisan bahan yang telah
terlaminasi ke permukaan chilled roll.
 Back Up Roll
 Membantu menekan dan mendinginkan silikon roll, serta
menarik kotoran yang menempel pada Silikon roll, yang
terbawa oleh bahan
 Sweeper Roll
 Memperpanjang lintasan pendinginan bahan yang telah
terlaminasi pada chilled roll dan untuk mempermudah
penarikan lintasan bahan ke unit selanjutnya
 T-Die
 Mencetak Lelehan Resin berbentuk lembaran (sheet)
11
Chilling Water Cycle System
Back up Roll

Silicon Roll
Kran
Chill Roll

Thermometer Thermometer
RRW :Ricycle Return Water
Bak Air
Pendingin
Pompa Air Pompa Air

Chiller 12
Jenis-jenis Chilled Roll
Jenis dan karakteristik chilled roll
Character Mat Semi mat Mirror

Clarity Low Medium Good


Slipping Good Medium Low
Tipical use PE (opaque) PE (clarity) PP

Tekanan 6 kg/cm² Luas лxr²


Jml piston 2 buah 78,54 cm²
Diameter 10 Paper
cm
Jari-jari 5 cm Besar tekanan
л 3,1416 L X Tekanan 942,48 kg
Luas лxr²
P Chill roll 120 cm Tekanan tiap cm
7,854 kg

13
Extruder
Bagian dari mesin extrusion lamination untuk
melelehkan resin dan membentuknya menjadi
lembaran
Bagian-bagian:
1. Extruder carriage Extruder carriage
2. Gear box
3. Hopper
4. Screw
5. Cylinder , Heater
& Cross haed
1. Adapter & Screen
2. T Die
1. Die Lip
2. Dekcle Bar
14
Cylinder, Heater & Cross head

Cylinder Cross head

Fungsi-fungsi :
1. Cylinder : Saluran resin
2. Heater : Memanaskan resin
3. Cross head :
- Dudukan Screen
- Pembelok aliran resin dari arah horizontal ke
arah vertikal (Turbulen ke Laminer) 15
Gear Box
Fungsi : Mereduksi putaran motor &
mentransmisikan daya

Didalam gear box dilengkapi Vet


yang berfungsi sebagai pendingin
dan pelumas gear

Hopper
Fungsi : Menampung resin yang
akan diproses.
Sebelum masuk ke hopper resin diletakan di
bak penampungan dan dialirkan ke hopper
melalui selang dengan cara di sedot oleh
pompa vacum
16
Screw

Feeding Mixing Compression


Fungsi :
1. Mengalirkan resin dari hopper ke Die lips
2. Mengaduk resin agar lelehan homogen
3. Menaikan tekanan lelehan resin menuju die.

Rasio panjang & Diameter (L/D)


Menentukan keefektifan Extruder
L/D L1200 : 28 & Tandem : 32
17
Adapter

 Adapter
 Fungsi:
 Menghubungkan antara barrel dengan T-Die

 Mengatur aliran resin (menggunakan resin pressure


adjustment valve).
 Screen
 Susunan: 40/60/80/100/120/150/40
 Fungsi: Menyaring kotoran pada lelehan resin.
Meningkatkan Back pressure resin didalam silinder
 Melt thermocouple
 Fungsi: Mendeteksi suhu lelehan. 18
T-Die
CH
AD

T Die
D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7

Lip Heater

Fungsi :
1. Membentuk lelehan resin menjadi lembaran.
2. Menaikan tekanan lelehan.
3. Mengatur & Menjaga temperatur lelehan
sama atau mendekati sama dengan T Adaftor
Dilengkapi Zona heater ( D1- D7)

19
Die Lips

Fungsi:
1. Mengatur ketebalan lelehan resin (0.6 -0.8 mm).
2. Mengatur lebar lelehan resin.

Dilengkapi dengan Lip heater (menjaga temperatur


lelehan resin keluar Die seragam) 20
Deckle Bar
Sealed
packing
Slide plate
Bearing case Brocket

Handle
Screw
Decle

Rod Pocking support


Nut
holder
Fungsi:
1. Mengatur aliran dan stabilitas lelehan resin pada bagian
pinggir die.
2. Mengatur lebar lelehan resin (500 – 1200mm).
21
Co Extrusion
Proses untuk membuat kombinasi lembaran plastik
dengan struktur produk yang lebih baik,proses sandwich
dan coating dilakukan sekali jalan sehingga didapat
kualitas produk yang lebih baik dengan biaya yang lebih
ekonomis.

Bagian-bagian:
1. Extrusion 2 A.
2. Extrusion 2 B.
3. Feed Block
Berfungsi mengatur aliran lelehan resin menjadi
lapisan-lapisan dengan perbandingan & pola sesuai
yang diinginkan, feed blok terdiri dari:
a. Vane : Mengatur perbandingan lapisan.
b. Selector Plug : Menentukan struktur lapisan.
c. Pins : Mengatur pola ketebalan tiap-tiap
lapisan.
22
Bagan CoExtrusion
Cylinder
Cross Head
C1 C2 C3 C4 C5 CH Adapter
AD
Extuder B Feed Pipe

C1 C2 C3 C4 C5 CH
AD Selector plug
Extuder A Feed Block
T Die
D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7

Lip Heater

Show
SKEMA PROSES COEXTRUSION

Extuder B

Extuder A

24
VANE Selector Plug
Mengatur perbandingan lapisan Menentukan struktur lapisan

No Effect Little Effect Max Effect

1 2 1 1 2 1 1 2 1
12 12

9 3 9 3
6 6
25
Hal-hal yang diperhatikan saat
proses Co-Extrusion
 Viscositas resin sama / mendekati
 Set kondisi produksi:
 Struktur lapisan: A/B/A = EAA/PE/EAA
 Lebar bahan
 Production speed PE
EAA

 Suhu PE
ALUMINIUM
PE
 Tension
 Set posisi vane
 Amati kerataan total lapisan & masing-masing lapisan
 Cek keseimbangan kualitas
 Bond strength
 Seal strength
 Keratan tebal
26
Show
Triming
Fungsi : Memotong bagian tepi hasil laminasi,
karena bagian tepi cenderung tebal,
karena neck in dari resin.
Jenis-jenis Trimming:
1. Groove Roll.
2. Score Cutter.
3. Trimming Blade

27
Resin
 Polimer: senyawa kimia hasil
repetisi (pengulangan) molekul
Monomer

 Melt Index (MI) = Melt Flow


Rate:
Berat resin yang mengalir keluar
dari die standar1 selama 10 menit
pada suhu2 dan tekanan3 tertentu

1D=2.0955±0.0051mm;

L=8.000±0.025mm
2T=190°C
3P=2.16kg

 MI pada resin:
- MI > → ketebalan sulit diatur
- MI < → neck-in besar 28
Jenis-jenis Resin (Sealing layer)
1 Polyethelene PE
- Low Density LDPE Lunak, Bening
- Medium Density MDPE Sedang
- High Density HDPE Keras,Buram
- Linier Low Density LLDPE Lebih liat

2 Polypropylene PP Keras,bening,liat
3 Ethylene Acrilic Acid EAA Acid Contain:7,9,12%
Acid Contain tinggi
4 Ethylene Metha Acrilic EMAA = T proses rendah
Acid = T seal rendah
= Seal streght tinggi

5 Ionomer Sangat lengket pada


Alumunium 29
Neck In
Mengecilnya lebar lembaran lelehan resin
yang keluar dari die lips
Die
Lips

Lelehan
resin

Tampak samping

Lo
Tepi tebal

Neck in = Lo - L
Trimming Loss 30
Air Gap
Jarak antara ujung die-lips dengan titik
sentuh lelehan resin pada bahan

Air Gap = │1,14 x speed│ mm

 Untuk proses oksidasi oleh oksigen (O2)


 Suhu oksidasi > 290ºC
 Dipengaruhi extrusion speed:
Speed > → air gap >
Speed < → air gap <
Order 20 roll
Lebar 124 mm x 500 m 124 mm
Panjang 500 m
Quantity 20 Roll

1 Tentukan Up 5

2 Lebar Efektive (ukuran potong) 124 620

3 Lebar bahan Yng dipakai 30 650

4 Waste Proses % ; P = 6, L = 4, S = 2, B=5

Panjang Bahan = Quantity / Up x Panjang (1 + W)

= 2240 meter

32
d t P n D
mm 90 22 4000 5833 347
cm 9 0.0022 400,000

d-t ( d - t )² 4tP/3.1416

8.9978 80.96040484 1,120.45

1,201.41 34.66134135

-(d-t) √((d-t)² + 4 t P/4.1416))


n1,2 =
2t

D
D= d+2nt

d n = jumlah lapisan
P = Panjang

..\Hitung Diameter dan Berat per Roll FG.xls


33
Extruder Temperatures
 Suhu Extruder di tentukan oleh temperatur setting
Band Heater pada Barrel

 Tambahan panas dari gesekan perputaran Screws


Extruder & compresi akan turut menentukan
temperatur actual lelehan Resins
 Tiap Zone dicontrol oleh Sensor (termocople), dan
Controler secara terpisah
 Umumnya Extruder mempunyai 3 sampai 7 Zones pada
Barrel, secara umum 5 bagian
 Umumnya Setting Barrel, Adaptor & Die sebagai berikut
Setting C1 C2 C3~4 A/J Die Resin
Zohns Temp
PE 200 280 330 330 330 320
EAA/EMAA 180 260 290 290 290 280-285
34
Important (Penting di perhatikan)
Degradation (Polymer Crack)
Moisture Bubbling (Bercak air,dari resin
basa atau kondensat chiller)
Cross Linking/gelation (polymer
bergabung)
Pellet sticking in Extruder (Polymer
lengket di extruder/Bridging pada feeder
zohn)
Over Motor load/hight Resin pressure

35
No. Problem Frequency Amount
IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII
1 Keriput 67
IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII II
2 Foil pecah IIIII IIIII IIII 14
3 Bonding IIIII IIIII I 11
4 Lapisan foil Jendol IIIII IIIII 10
5 COF IIIII I 6
6 Bintik IIIII 5
7 Salah aLU IIIII 5
8 Foil cacat III 3
9 Foli tidak ada pasangan III 3
10 Ketebalan foil di luar spec III 3
11 Bercak I 1
12 Cetakan luntur I 1
13 Eyemark mulur I 1
14 Foil bocor I 1
15 Tidak seal I 1
16 Tuneling I 1
Fish bone
Bahan ngeplek diagram
MACHINE METHODE

Jadwal berkala Tension tinggi


tidak Belum dibuat
dilaksanakan Roll Rusak
Penghantar Temperatur
dryer tinggi Belum dicek SIK korektif
Kotor
belum ada
Set tidak sesuai
Roll

Terdapat sisa trimming Temperatur

Viscositas tinggi
Jarang diganti Lami & Nip roll

Cutter blade kurang Set temp tie die tinggi


tajam
Melt indek rendah
Tidak Nick in tinggi
sesuai SIK
Resin Temperatur tie dies KERIPUT
rendah
Cek tidak berkala
Tie layer tebal disamping
Grade tidak sesuai

MAN MATERIAL
MACHINE METHODE

kotor Bahan banyak


Setting
tinggi
Bahan
Temperatur ngeplek Sampling random
Tidak
kontrol Control
Temp kurang dilkuka
tension n
berfungsi
Cek lis Set tidak
belum ada sesuai Tidak ada cek ulang saat
Rusak
lami

FOIL
Kandungan
Fe rendah PECAH/
RETAK
Komposisi tidak sesuai

Jenis Alu

Elongation
rendah
MAN MATERIAL Rigid
MACHINE
METHODE

Tidak sinkron
V mesin & V
screw
Cek tidak
Tidak di cek berkala sesuai SIK

Melt temp tak SIK korektive


standard belum ada

Set tak
sesuai

Frekuensipenge lengket pada


Dry
cekanengeceka Kurang corona chilldrum
Cooling
Penempatann resin kurang treatment
adhesive sistem BONDING
Resin
tidak tepat Permukaan
substrat Melt index tidak
Sliping
Suface Grade resin sesuai
Pengawas agent Resin terkbuka
Training tension
kurang Vendor rendah Humidit
kurang
ketat Penempata y
Kurang Resin
pengetahua release n terkontaminasi
n gramature Tidak cek Primer/adhesive
setiap saat
Gramatu Vendor
MAN MATERIAL r primer release
Merasa Kuantitas Kualitas
yakin campuranSolid contain Primer tidak
cocok
Control tidak MACHINE METHODE
benar Temp Temperatur control
Tidak ada tinggi Die Tidak cek Kurang
cek list lips berkala berfungsi
kotor Belum dibuat
Sisa resin Hopper tersumbat
terbakar
Tie Die
Die lips Pipa tersumbat
Cooling feed
tidak rata Tidak ada SIK korektif belum
zone tidak Tidak
penjadwalan
berfungsi Kotor pembersihan dikalibrasi
100% dilakukan
Perubahan
Tidak dicek secara berkala range die gap secara berkala
Adanya getaran mesin Ketepatan alat ukur tidak
Die gap
akurat

Tidak ukur Melt indek


secara rendah
berkala Resin KETEBALAN
Merasa degradasi
terbiasa Merasa
TIDAK RATA
Set tidak sesuai
yakin
Temperatu Grad
Tidak r tinggi berbeda
dicek
Resin tidak
cocok
MAN MATERIAL
Roll dalam Kg
ITEM BJ µ gsm
ALU 2.71 12 32.52 Komposisi MST / PE 15 / ALU 12 / EAA 30
MST 1.45 22 31.9 Panjang 500 meter
PT 1.5 0 0 130 mm
Lebar
MSOT 1.48 0 0 0.13 meter
EAA 0.95 30 28.5 Quantity 800 kg
HDPE 0.94 0 0 Up 7
KOP 0.99 0 0 Efektif Bahan 910 mm
LDPE 0.92 0 0 Waste 30 mm
LLDPE 0.93 0 0 Bahan pakai 940 mm
METPET 1.4 0 0
NYLON 1.15 0 0 Luas = L x P
OPP 0.91 0 0 = 65 m²
PET 1.37 0 0 1 rool = 6937 gram
PVC 1.32 0 0 = 6.94 kg
PE 0.92 15 13.8
PP 0.91 0 0 Total Roll = 115 Roll
TOTAL µ 106.72 Panjang = 8238 meter
Pemakaian PE

Tebal PE 20 µ
Panjang 50000 meter
800 mm
Lebar
0.8 meter
20 mm
Waste
0.02 meter
Lebar + waste 0.82 meter
Berat Jenis PE 0.92

Volume = P x L x t Berat PE = V x Bj
= 820000 = 754400
= 754.4 Kg

Waste = 18.4 Kg
Physical properties to film type
1TEM UNIT PET.FILM MST CELL OPP FILM PT CELL LDPE EAA

SPGR Gram/cc 1.4 1.49 0.91 1.5 0.92 0.93

HAZE % 25 mic 2 -- 3 1-- 2 1---2 1 8---12 3.0

TENSILE MD Kg/Cm2 1500--2000 900--1200 1400---1800 1200---2000 130--230 260

TENSILE TD Kg/Cm2 1200--1600 500--800 2000---2800 250---500 210--230 274

ELONGATION MD % 80---120 20--30 100---140 - 280--550 540

ELONGATION TD % 50--70 50--60 30--60 15---30 400--730 560

ELASTICITY MD Kg/Cm2x1000 38---40 15---35 18---22 4 2---3

IMPACT Kg.Cm 8--12 2---3 13---18 4---5 2---3 3

COF K 0.4—0.5 0.2---0.25 0.5---0.6 - 0.3---0.4 -

WVTR Gram/m2/24Hr 20---25 20---40 5---6 1000--2000 20---25 15---25

GAS PERMEABILITY Cc/m2/24Hr/1Atm

CO2 400---450 70---100 1500---1750 - 18000 -


O2 50—70 50---70 530---580 70---140 4000 6000
N2 20---30 15---20 80---130 - 1400 -

BRITTLE TEMP C -60 -5 -50 - -50 -50

HEAT SEAL TEMP C 140--200- 90---150 160--170 90--170- 120--170 90--170


Surface Tension Bahan
Bentuk Ikatan Pada proses Laminasi
Ikatan Hidrogen Ikatan Van Der Waals

H-C-H-C-H-C AL+ H-C-H-C-H-C

45
Rumus Kimia Beberapa Resin

46

Anda mungkin juga menyukai