Mencampurkan bahan kimia karet kedalam karet yang sudah siap menerima
ingredients
Meng- adjust kekerasan dan modulus dari produk vulkanisat
Memilih bahan pengisi aktif untuk mencapai kekuatan tertentu
Membuat karet yang lunak dan pengisi yg keras
menjadi campuran vulkanisat yang fleksibel bersama campuran lain
Menjadikan produk karet menjadi tahan lama
Klasifikasi bahan kimia karet untuk
compounding
Elastomers (Bahan karet yang dipilih)
Peptizer untuk mempercepat pelunakan karet sebelum menerima bahan kimia karet
Vulcanizing Agents (Curatives, Memberi reaksi yang membuat crosslink dimana sulfur yang
paling banyak digunakan)
Accelerators, Digunakan untuk mengurangi lama vulkanisasi/cure time dengan meningkatkan
kecepatan vulkanisasi. Kebanyakan pencepat mengandung Nitrogen dan sulfur.
Activators ( Activators digunakan untuk aktifasi accelerator dan meningkatkan efektifitas ,
ZnO,asam stearat , magnesia, amina untuk efisiensi ikatan silang
Retarders , di gunakan untuk memperlama scorchness (bahannya : Phthalic anhydrade, asam
salisilat, dan sodium asetat)
Antidegradants(Antioxidants, Antiozonants, Protective Waxes) digunakan untuk memperlaama
proses perusakan vulkanisat oleh: oksigen, ozon, panas, cahaya, flexing,
Processing Aids(Peptizers, Lubricants, Release Agents) untuk mempermudah proses mixing,
calandering, ekstruder dan moulding.
Bahan pengisi/fillers , untuk memperkuat karet dan menurunkan “cost”. Dll
BAHAN KIMIA YANG DIGUNAKAN DALAM
‘COMPOUNDING’
PEPTIZER UNTUK MASTIKASI (proses pelunakan karet) Elastomer harus
mempunyai viskositas yg sesuai untuk dapat menerima ingredient dgn mudah
dan mendispersikannya secara merata. Pengurangan viskositas sedikit saja
(viscosity reduction) dapat diperoleh dgn menambahkan bahan bantu proses
spt:Zn-soap, Ca-soap, tetapi pengurangan viskositas yg besar akan
memerlukan mastikasi, yang akan dipercepat dengan bantuan peptizer
Mastikasi tanpa peptizer
Ini dapat dilakukan terutama pada temperatur rendah dimana molekul karet
akan terputus dengan pemaksaan (‘force’) diantara roll dan setelah beberapa
menit, viskositas akan berkurang.
Bila mastikasi dilakukan pada temp. sekitar 115C, mastikasi tidak efektif Efisiensi
mastikasi Karet digiling Dgn 2 roll mill b a a=mastikasi dingin b=mastikasi panas C
Mastikasi dengan peptizer
Bahan kimia ini diperlukan dalam proses vulkanisasi agar kompon karet cepat
matang .yang biasa digunakan untuk keperluan ini adalah belerang . Selain
untuk vulkanisasi karet alam ,belerang juga digunakan untuk vulkanisasi karet
sintetis. Selain belerang bahan-bahan seperti damar fenolik,peroksida
organik,radiasi sinar gamma.
Bahan pemvulkanisasi ini berfungsi menggabungkan rantai polimer melalui
ikatan yg disebut crosslink dan memberikan daya keuletan pada karet.
Banyak polimer yg bisa di vulkanisasi dengan bahan yang berbeda, dan tiap
jenis memberikan karakteristik yang berbeda pula.
Contoh: Karet nitril dapat divulkanisasi dengan belerang atau peroksida.
Peroksida memberikan compression yang lebih baik, kurang lentur, dan juga
mahal.
SULFUR DONOR
Fungsi bahan ini untuk melindungi karet dari kerusakan karena pengaruh oksigen
maupun ozon yang terdapat diudara.bahan kimia ini biasanya juga tahan terhadap
pengaruh ion-ion tembaga ,mangan dan besi.selain itu juga mampu melindungi
terhadap suhu tinggi,retak-retak dan luntur .
Ikatan rangkap walaupun vital dalam vulkanisasi dgn belerang, tetapi merupakan
titik lemah yg dapat menyebabkan oksidasi oleh oksigen dan ozon.
Karet alam, SBR,BR yg punya banyak ikatan rangkap lebih mudah teroksidasi
dibanding karet yg jenuh spt butil dan EPDM. Karet karena itu harus diprotek
dengan bahan antidegradasi yg secara garis besar dapat dibagi dua:
1.Turunan amina,Antioksidan ini tergolong STAINING, biasanya anilin dan
difenilamin karena dapat ‘memudarkan‘ warna bukan hitam bila diekspos didalam
cahaya.
Contoh: Phenyl- (alfa,beta)-naphthylamine spt PAN dan PBN, Keton-amin kondensat spt
Flectol H, Permanax TQ, Substitusi p- phenilenediamines spt IPPD, Santoflex 13,
Permanax 6PPD
1.Turunan amina,Antioksidan ini tergolong STAINING, biasanya anilin dan
difenilamin karena dapat ‘memudarkan‘ warna bukan hitam bila diekspos
didalam cahaya.
Contoh: Phenyl- (alfa,beta)-naphthylamine spt PAN dan PBN, Keton-amin kondensat
spt Flectol H, Permanax TQ, Substitusi p- phenilenediamines spt IPPD, Santoflex
13, Permanax 6PPD
2. Turunan fenol. Antioksidan ini tergolong NON-STAINING yang tidak
banyak mempengaruhi warna vulkanisat. Contoh: Substitusi phenol spt
Vulkanox DS, Ionol, Permanax SP, Montaclere Fenil alkana spt: Vulkanox NKF,
Naugawhite, Santowhite
ANTIOZONAN: Ozon dapat menyerang karet dalam keadaan teregang, karena
itu permukaan karet perlu dilindungi. Biasanya parrafin wax yang
ditambahkan kedalam kompon karet akan keluar kepermukaan vulkanisat shg
melindungi dari serangan ozon. Karet yg dinamis tidak dapat dilindungi dgn
par. Wax karena ikatannya dgn permukaan karet tidak kuat. Untuk karet yg
dinamis spt ban, perlu dilindungi dgn microcrystalline wax
Bahan pengisi