Ilmu Sensori
21 September 2021
PENDAHULUAN
Latar Belakang
1
merupakan dari grup yang sama, sedangkan dua sampel yang lainnya berasal dari
grup yang berbeda. Panelis diminta untuk mengelompokkan sampel ke dalam dua
grup bedasarkan kemiripannya (Ennis 2012 dalam Ahlina, 2019).
Maka, pada praktikum ini bertujuan untuk melihat sensitivitas dari uji
segitiga dan uji tetrad dalam mengeinterpretasikan respon panelis dalam
membandingkan minuman teh dalam kemasan dengan merek yang berbeda dan
membuktikan apakah uji tetrad mampu menggantikan uji segitiga
Tujuan Praktikum
2
METODE
Alat yang digunakan yaitu gelas ukur, gelas-gelas kecil untuk penyajian,
kuesioner, dan label. Bahan yang digunakan yaitu minuman teh dengan berbagai
merk dan air minum (penetral).
Evaluasi Sensori
Uji Segitiga
Panelis mencicipi sampel yang telah disajikan dari kiri ke kanan.
Panelis memilih salah satu sampel yang berbeda dari 3 sampel yang
disajikan. Pencicipan hanya dilakukan sekali oleh panelis setiap kali
mencicipi sampel yang berbeda. Netralkan mulut dengan
menggunakan air mineral setiap kali sesudah mencicipi sampel.
Uji Tetrad
Panelis mencicipi sampel yang telah disajikan dari kiri ke kanan.
Kelompokkan sampel menjadi dua kelompok berdasarkan kesamaan
yang dimiliki sampel secara keseluruhan atribut yang dimiliki
(overall).
3
Nama:
Instruksi:
Komentar:
Nama:
Instruksi:
Komentar:
4
HASIL
5
I J Benar Salah
1 Risnawati 310, 888 361, 503 1
2 Rizka AS 827, 271 442, 239 1
3 Friscillia AR 623, 579 131, 913 1
4 Reivania R 582, 895 123, 476 1
5 Elsera 245, 815 857, 319 1
6 Lutfi YN 589, 234 864, 555 1
7 Yosi S 768, 528 147, 148 1
8 Adriyanus IP 291, 265 458, 201 1
9 Andi D 778, 688 689, 538 1
10 Ahmad 954, 351 472, 358 1
11 Agnes JC 864, 995 728, 254 1
12 Kharisma IL 546, 583 392, 100 1
13 Nouverra NP 817, 965 743, 761 1
14 Anonim 213, 105 108, 865 1
15 Fayca RS 356, 705 209, 488 1
16 Ifti 721, 542 212, 264 1
17 Puri NS 399, 814 757, 781 1
18 Sari A 796, 886 468, 597 1
19 Ishmah H 655, 374 935, 794 1
20 Afif A 947, 273 149, 291 1
21 Tesy P 882, 590 378, 275 1
22 Masayu NU 727, 455 895, 591 1
23 Afifah PH 667, 207 789, 195 1
24 Khoiroh ID 696, 122 324, 748 1
24 Dirayati H 591, 307 817, 259 1
26 May 408, 283 489, 804 1
27 Anonim 948, 223 504, 746 1
28 Trinoviyani 670, 462 491, 812 1
29 Sigit S 771, 904 554, 814 1
30 Rizqi Sofi 722, 187 801, 460 1
Total 22 8
6
Noise distribution d’ Signal distribution
PC = 0,60
d’ = 1, 98
P-Value = 0,002457834
7
y− y1 x−x 1
=
y 2− y 1 x 2−x 1
6000−5989 x−1,97
=
6009−5989 1,98−1,97
11 x −1,97
=
20 0,01
0,11=20 x−39,4
39,51=20 x
x (nilai d' )=1,9755
- P-Value
Nilai p-value dari kedua uji diperoleh menggunakan excel
dengan memasukkan rumus= 1-Binomadist (jumlah jawaban
benar-1; jumlah panelis; 0,333,true)
Maka, p-value yang diperoleh adalah 0,002457834
- Variance d’
B
Variance d’ =
N
Keterangan :
B = diperoleh dari tabel
N = jumlah panelis
B
Variance d’ =
N
6,179
=
30
= 0,205967
PC = 0,73
8
d’ = 1, 83
P-Value = 8,752032E-06
Noise distribution
d’ Signal distribution
y− y1 x−x 1
=
y 2− y 1 x 2−x 1
7333−7316 x−1,82
=
7343−7316 1,83−1,82
9
17 x−1,82
=
27 0,01
0,17=27 x−49,14
49,31=27 x
x ( nilai d ' )=1,826296( 1,83)
-P-Value
Nilai p-value dari kedua uji diperoleh menggunakan excel
dengan memasukkan rumus= 1-Binomadist (jumlah jawaban
benar-1; jumlah panelis; 0,333,true)
Maka, p-value yang diperoleh adalah 8,75203E-06
- Variance d’
B
Variance d’ =
N
Keterangan :
B = diperoleh dari tabel
N = jumlah panelis
B
Variance d’ =
N
2,753
=
30
= 0,091767
10
PEMBAHASAN
Hasil yang diperoleh pada uji segitiga dan uji tetrad yaitu Proportion of
Correct Response sebesar 0,6, sedangkan uji tetrad sebesar 0,73. Nilai d’ yang
dihasilkan pada uji segitiga dan tetrad berturut-turut sebesar 1,98 dan 1,83.
Menurut Meilgaard et al (2016), semakin kecil nilai d’ maka semakin sulit dua
sampel dibedakan. Pada uji tetrad memiliki nilai d’ yang lebih kecil dari uji
segitiga menunjukkan bahwa uji tetrad memiliki kemampuan membedakan dua
sampel yang semakin sulit dibandingkan uji segitiga. Hasil nilai p-value pada uji
segitida dan uji tetrad adalah 0,002457834 dan 8,75203E-60. Nilai p-value uji
tetrad lebih dari 0,05 yang menunjukkan bahwa uji tetrad tidak berbeda nyata
dengan uji segitiga sehingga dapat digunakan untuk menggantikan uji segitiga
(Meilgaard et al., 2016).
Hasil variance d’ yang diperoleh pada uji segitiga dan uji tetrad adalah
0,205967 dan 0,091767. Menurut Ennis (2012), semakin kecil nilai variance d’ uji
tetrad dibandingkan uji segitiga maka uji tetrad lebih bagus dan tepat untuk
menggantikan uji segitiga. Nilai perceptual noise pada uji segitiga dan uji tetrad
adalah 8,169742%. Hal ini menunjukkan bahwa nilai perceptual noise yang
kurang dari 50% berarti uji tetrad dapat menggantikan uji segitiga karena tidak
menimbulkan kejenuhan pada panelis saat pengujian berlangsung. Nilai
perceptual noise yang semakin kecil menunjukkan tetrad semakin bagus
menggantikan uji segitiga dengan peluang noise semakin kecil sehingga hasil uji
menjadi akurat dan valid (Meilgaard et al., 2016). Maka, hasil yang diperoleh
pada perghitungan menunjukkan bahwa uji tetrad dapat menggantikan uji segita
dan uji tetrad merupakan uji yang paling cocok digunakan untuk menguji sampel
teh pada praktikum ini.
11
Kelebihan dari uji tetrad yaitu panelis lebih sedikit, tidak dibutuhkan
spesifikasi pembedaan, statistik lebih poweful, lebih sensitive, waktu pengujian
lebih singkat dan kebutuhan ukuran sampek lebih sedikit (Stone dan Sidel, 2004).
Pada uji segitiga kelebihannya adalah tidak dibutuhkan spesifikasi pembedaan.
Sedangkan kelemahan pada uji segitiga adalah membutuhkan jumlah panelis yang
lebih banyak dari uji tetrad, sehingga kebutuhan ukuran sampel dalam penyajian
lebih banyak (Guntari, 2018). Kelemahan pada uji tetrad yaitu kesensitivasannya
banyak dipertanyakan karena tidak selalu jadi pilihan terbaik pada semua produk
(O’mahony dan Rousseau, 2002).
12
SIMPULAN
13
DAFTAR PUSTAKA
14