Anda di halaman 1dari 14

Laporan Praktikum

Ilmu Sensori

Uji Pembeda (Triangle Test dan Tetrad Test)


Dosen: Dr. Ing. Dase Hunaefi
Asisten: Fadhilah

Regina Caely Saing (F2501211005)

21 September 2021

Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan


Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Suatu produk di Indonesia sangatlah beragam dan beberapa memiliki


kesamaan satu sama lain yang membedakaan hanya merk atau perusahaan yang
memproduksinya. Salah satu contoh produk yang beredar luas adalah minuman
teh instant. Setiap perusahaan memiliki keinginan produknya yang paling diterima
oleh masyarakat. Maka, biasanya perusahaan melakukan uji sensori untuk
mengevaluasi produknya sehingga menjadi produk yang lebih baik. Uji yang
umum digunakan adalah uji pembeda untuk melihat adanya perbedaan dengan
produk saingannya. Pengujian ini digunakan untuk mengetahui perbedaan yang
dirasakan antara dua produk yang dapat dilanjutkan kebenarannya melalui tes
diskriptif untuk mengidentifikasi dasar perbedaannya, atau sebaliknya, produk
tidak dianggap sebagai bentuk dan tindakan yang tepat diambil; misalnya bahan
alternatif dapat digunakan dalam produk pangan (Stone et al., 2012).
Uji yang digunakan dalam praktikum ini adalah uji segitiga (triangle) dan
uji tetrad. Uji segitiga merupakan salah satu uji pembedaan paling populer yang
banyak digunakan pada suatu produk di industri pangan. Uji segitiga merupakan
uji pembedaan yang digunakan untuk mendeteksi perbedaan yang sangat kecil
(Adawiyah et al., 2020). Sedangkan uji tetrad merupakan pengembangan dari uji
segitiga yang diduga lebih powerful. Pada uji tetrad terdapat dua sampel

1
merupakan dari grup yang sama, sedangkan dua sampel yang lainnya berasal dari
grup yang berbeda. Panelis diminta untuk mengelompokkan sampel ke dalam dua
grup bedasarkan kemiripannya (Ennis 2012 dalam Ahlina, 2019).
Maka, pada praktikum ini bertujuan untuk melihat sensitivitas dari uji
segitiga dan uji tetrad dalam mengeinterpretasikan respon panelis dalam
membandingkan minuman teh dalam kemasan dengan merek yang berbeda dan
membuktikan apakah uji tetrad mampu menggantikan uji segitiga

Tujuan Praktikum

Tujuan praktikum ini yaitu


1. Melihat sensitivitas dari uji segitiga dan uji tetrad dalam
mengeinterpretasikan respon panelis dalam membandingkan minuman teh
dalam kemasan dengan merek yang berbeda.
2. Membuktikan apakah uji tetrad mampu menggantikan uji segitiga.

2
METODE

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan yaitu gelas ukur, gelas-gelas kecil untuk penyajian,
kuesioner, dan label. Bahan yang digunakan yaitu minuman teh dengan berbagai
merk dan air minum (penetral).

Persiapan sampel dan Penyajian Sampel

Persiapan sampel dengan menuangkan 1/3 cup sampel minuman teh ke


dalam gelas plastic berukuran 60 mL. Siapkan 3 sampel yang terdiri dari 2 sampel
minuman teh dengan merek dagang yang sama dan 1 sampel minuman teh dengan
merk dagang yang berbeda untuk uji segitiga. Siapkan 4 sampel yang tediri dari 2
sampel dengan 1 merek dagang yang sama, sehingga untuk masing-masing merek
dagang minuman teh terdapat 2 sampel untuk uji tetrad. Kemudian sajikan kepada
30 panelis.

Evaluasi Sensori

 Uji Segitiga
Panelis mencicipi sampel yang telah disajikan dari kiri ke kanan.
Panelis memilih salah satu sampel yang berbeda dari 3 sampel yang
disajikan. Pencicipan hanya dilakukan sekali oleh panelis setiap kali
mencicipi sampel yang berbeda. Netralkan mulut dengan
menggunakan air mineral setiap kali sesudah mencicipi sampel.
 Uji Tetrad
Panelis mencicipi sampel yang telah disajikan dari kiri ke kanan.
Kelompokkan sampel menjadi dua kelompok berdasarkan kesamaan
yang dimiliki sampel secara keseluruhan atribut yang dimiliki
(overall).

3
Nama:
Instruksi:

1. Dihadapan Anda terdapat 3 sampel berkode.


2. Cicipilah sampel satu per satu.
3. Netralkan setiap pergantian sampel dengan berkumur
menggunakan air putih yang tersedia.
4. Pilihlah satu sampel yang menurut Anda paling berbeda
dari kedua sampel lainnya dengan tanda ceklis (√).

361 265 212

Komentar:

Gambar 1 Kuesioner Uji Segitiga

Nama:
Instruksi:

1. Dihadapan Anda terdapat 4 sampel berkode.


2. Cicipilah sampel satu per satu
3. Netralkan setiap pergantian sampel dengan berkumur
menggunakan air putih yang tersedia
4. Beri tanda ceklis (√) pada dua sampel yang dianggap
memiliki kesamaan sensori secara keseluruhan.

361 310 503 888

Komentar:

Gambar 2 Kuesioner Uji Tetrad

4
HASIL

Tabel 1 Hasil Data Uji Segitiga


Kode Jenis Teh Jawaban
No. Panelis
I J Benar Salah
1 Risnawati 265 361, 212 1
2 Rizka AS 201 310.264 1
3 Friscillia AR 721 503, 669 1
4 Reivania R 888 778, 542 1
5 Elsera 688 827, 757 1
6 Lutfi YN 442 538, 399 1
7 Yosi S 472 239, 814 1
8 Adriyanus IP 271 954, 781 1
9 Andi D 796 131, 358 1
10 Ahmad 623 351, 468 1
11 Agnes JC 913 864, 597 1
12 Kharisma IL 995 579, 886 1
13 Nouverra NP 655 582, 728 1
14 Anonim 123 254, 374 1
15 Fayca RS 935 895, 546 1
16 Ifti 476 583, 794 1
17 Putri NS 392 245, 149 1
18 Sari A 100 857, 947 1
19 Ishmah H 815 817, 273 1
20 Afif A 965 319, 291 1
21 Tesy P 864 743, 378 1
22 Masayu NU 761 589, 882 1
23 Afifah PH 590 555, 108 1
24 Khoiroh ID 234 213, 275 1
24 Dirayati H 768 865, 727 1
26 May 105 528, 455 1
27 Anonim 147 356, 895 1
28 Trinoviyani 591 148, 209 1
29 Sigit S 667 291, 705 1
30 Rizqi Sofi 458 488, 789 1
Total 18 12

Tabel 2 Hasil Data Uji Tetrad


No. Panelis Kode Jenis Teh Jawaban

5
I J Benar Salah
1 Risnawati 310, 888 361, 503 1
2 Rizka AS 827, 271 442, 239 1
3 Friscillia AR 623, 579 131, 913 1
4 Reivania R 582, 895 123, 476 1
5 Elsera 245, 815 857, 319 1
6 Lutfi YN 589, 234 864, 555 1
7 Yosi S 768, 528 147, 148 1
8 Adriyanus IP 291, 265 458, 201 1
9 Andi D 778, 688 689, 538 1
10 Ahmad 954, 351 472, 358 1
11 Agnes JC 864, 995 728, 254 1
12 Kharisma IL 546, 583 392, 100 1
13 Nouverra NP 817, 965 743, 761 1
14 Anonim 213, 105 108, 865 1
15 Fayca RS 356, 705 209, 488 1
16 Ifti 721, 542 212, 264 1
17 Puri NS 399, 814 757, 781 1
18 Sari A 796, 886 468, 597 1
19 Ishmah H 655, 374 935, 794 1
20 Afif A 947, 273 149, 291 1
21 Tesy P 882, 590 378, 275 1
22 Masayu NU 727, 455 895, 591 1
23 Afifah PH 667, 207 789, 195 1
24 Khoiroh ID 696, 122 324, 748 1
24 Dirayati H 591, 307 817, 259 1
26 May 408, 283 489, 804 1
27 Anonim 948, 223 504, 746 1
28 Trinoviyani 670, 462 491, 812 1
29 Sigit S 771, 904 554, 814 1
30 Rizqi Sofi 722, 187 801, 460 1
Total 22 8

6
Noise distribution d’ Signal distribution

Gambar 3 Distribusi Intensitas Sensoris Uji Triangle

Tabel 3 Hasil Perhitungan SenseHub Uji Segitiga

PC = 0,60
d’ = 1, 98
P-Value = 0,002457834

Contoh perhitungan penentuan PC (Proportion of Correct Response), d’ (d


prime), P-Value, dan Variance d’ pada Uji Segitiga
- PC
jumlah jawaban benar
PC = x 100 %
jumlah panelis
18
= x 100 %
30
= 0,6 x 104
= 6000
Kemudian, di cek menggunakan tabel Probability of a Correct
Response untuk nilai 6000.
- d’
Karena nilai 6000 berada diantara dua nilai, maka dilakukan
interpolasi untuk mendapatkan nilai d’. Berikut adalah
perhitungan interpolasi yang dilakukan

7
y− y1 x−x 1
=
y 2− y 1 x 2−x 1
6000−5989 x−1,97
=
6009−5989 1,98−1,97
11 x −1,97
=
20 0,01
0,11=20 x−39,4
39,51=20 x
x (nilai d' )=1,9755
- P-Value
Nilai p-value dari kedua uji diperoleh menggunakan excel
dengan memasukkan rumus= 1-Binomadist (jumlah jawaban
benar-1; jumlah panelis; 0,333,true)
Maka, p-value yang diperoleh adalah 0,002457834
- Variance d’
B
Variance d’ =
N
Keterangan :
B = diperoleh dari tabel
N = jumlah panelis
B
Variance d’ =
N
6,179
=
30
= 0,205967

Tabel 4 Hasil Perhitungan SenseHub Uji Tetrad

PC = 0,73

8
d’ = 1, 83
P-Value = 8,752032E-06

Noise distribution
d’ Signal distribution

Gambar 3 Distribusi Intensitas Sensoris Uji Tetrad

Contoh perhitungan penentuan PC (Proportion of Correct Response), d’ (d


prime), P-Value, dan Variance d’ pada Uji Tetrad
- PC
jumlah jawaban benar
PC = x 100 %
jumlah panelis
22
= x 100 %
30
= 0,7333 x 104
=7333
Kemudian, di cek menggunakan tabel Probability of a Correct
Response untuk nilai 7333.
- d’
Karena nilai 7333 berada diantara dua nilai, maka dilakukan
interpolasi untuk mendapatkan nilai d’. Berikut adalah
perhitungan interpolasi yang dilakukan

y− y1 x−x 1
=
y 2− y 1 x 2−x 1
7333−7316 x−1,82
=
7343−7316 1,83−1,82

9
17 x−1,82
=
27 0,01
0,17=27 x−49,14
49,31=27 x
x ( nilai d ' )=1,826296( 1,83)

-P-Value
Nilai p-value dari kedua uji diperoleh menggunakan excel
dengan memasukkan rumus= 1-Binomadist (jumlah jawaban
benar-1; jumlah panelis; 0,333,true)
Maka, p-value yang diperoleh adalah 8,75203E-06
- Variance d’
B
Variance d’ =
N
Keterangan :
B = diperoleh dari tabel
N = jumlah panelis
B
Variance d’ =
N
2,753
=
30
= 0,091767

 Maka, nilai perceptual noise pada kedua uji adalah


d ' segitiga−d ' tetrad
Perceptual noise= x 100 %
d ' tetrad
1,9755−1,826296
= x 100 %
1,826296
= 8,169742

10
PEMBAHASAN

Hasil yang diperoleh pada uji segitiga dan uji tetrad yaitu Proportion of
Correct Response sebesar 0,6, sedangkan uji tetrad sebesar 0,73. Nilai d’ yang
dihasilkan pada uji segitiga dan tetrad berturut-turut sebesar 1,98 dan 1,83.
Menurut Meilgaard et al (2016), semakin kecil nilai d’ maka semakin sulit dua
sampel dibedakan. Pada uji tetrad memiliki nilai d’ yang lebih kecil dari uji
segitiga menunjukkan bahwa uji tetrad memiliki kemampuan membedakan dua
sampel yang semakin sulit dibandingkan uji segitiga. Hasil nilai p-value pada uji
segitida dan uji tetrad adalah 0,002457834 dan 8,75203E-60. Nilai p-value uji
tetrad lebih dari 0,05 yang menunjukkan bahwa uji tetrad tidak berbeda nyata
dengan uji segitiga sehingga dapat digunakan untuk menggantikan uji segitiga
(Meilgaard et al., 2016).
Hasil variance d’ yang diperoleh pada uji segitiga dan uji tetrad adalah
0,205967 dan 0,091767. Menurut Ennis (2012), semakin kecil nilai variance d’ uji
tetrad dibandingkan uji segitiga maka uji tetrad lebih bagus dan tepat untuk
menggantikan uji segitiga. Nilai perceptual noise pada uji segitiga dan uji tetrad
adalah 8,169742%. Hal ini menunjukkan bahwa nilai perceptual noise yang
kurang dari 50% berarti uji tetrad dapat menggantikan uji segitiga karena tidak
menimbulkan kejenuhan pada panelis saat pengujian berlangsung. Nilai
perceptual noise yang semakin kecil menunjukkan tetrad semakin bagus
menggantikan uji segitiga dengan peluang noise semakin kecil sehingga hasil uji
menjadi akurat dan valid (Meilgaard et al., 2016). Maka, hasil yang diperoleh
pada perghitungan menunjukkan bahwa uji tetrad dapat menggantikan uji segita
dan uji tetrad merupakan uji yang paling cocok digunakan untuk menguji sampel
teh pada praktikum ini.

11
Kelebihan dari uji tetrad yaitu panelis lebih sedikit, tidak dibutuhkan
spesifikasi pembedaan, statistik lebih poweful, lebih sensitive, waktu pengujian
lebih singkat dan kebutuhan ukuran sampek lebih sedikit (Stone dan Sidel, 2004).
Pada uji segitiga kelebihannya adalah tidak dibutuhkan spesifikasi pembedaan.
Sedangkan kelemahan pada uji segitiga adalah membutuhkan jumlah panelis yang
lebih banyak dari uji tetrad, sehingga kebutuhan ukuran sampel dalam penyajian
lebih banyak (Guntari, 2018). Kelemahan pada uji tetrad yaitu kesensitivasannya
banyak dipertanyakan karena tidak selalu jadi pilihan terbaik pada semua produk
(O’mahony dan Rousseau, 2002).

12
SIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa hasil


perhitungan menunjukkan bahwa uji tetrad dapat menggantikan uji segitiga. Hal
ini dapat dilihat dari hasil d’ yang lebih kecil dari uji segitiga, p-value lebih dari
0,05, variance d’ lebih kecil dari uji segitiga dan perceptual noise kurang dari
50%. Uji tetrad juga merupakan uji yang cocok digunakan untuk menilai sampel
teh, karena memiliki kemampuan membedakan dua sampel yang lebih sulit,
sehingga lebih akurat, tepat dan powerful.

13
DAFTAR PUSTAKA

Adawiyah, D. R, Guntari, L, Smaratika, V. S, dan Lince. 2020. A Comparison Of


Tetrad and Triangle Test: Case Study On Sweetener Products Using
Consumer Panels. International Conference on Food and Bio-Industry. IOP
Publishing.
Ahlina, A. N. 2019. Ambang Deteksi Dan Perbandingan Metode Uji Segitiga Dan
Uji Tetrad Pada Produk Minuman Serbuk Instan Rasa Jeruk Terhadap Panel
Konsume. (Skripsi). Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Ennis JM. 2012. Guiding the switch from triangle testing to tetrad testing. J
Sensory Studies. 27:223-231.
Guntari, L. 2018. Pengujian Ambang Deteksi dan Perbandingan Metode Uji
Segitiga dengan Uji Tetrad pada Produk Pemanis Menggunakan Panel
Konsumen. (Skripsi). Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Meilgaard M, Civille GV, Carr BT. 2016. Sensory Evaluation Technique. 5th ed.
Boca Raton (US): CRC Press.
O’Mahony M, Rousseau B. 2002. Discrimination testing: a few ideas, old, and
new. Food Qual Prefer. 14: 157-164.
Stone, H, Bleibaum, R, and Thomas, H. 2012. Sensory Evaluation Practices.
Academic Press. USA.

14

Anda mungkin juga menyukai