SK Kebijakan Icu Baru
SK Kebijakan Icu Baru
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PARE KABUPATEN KEDIRI
NOMOR : 188.4 / / 418.67 / 2015
TENTANG
KEBIJAKAN PENGELOLAAN DAN PELAYANAN INSTALASI
INTENSIVE CARE UNIT (ICU)
Mengingat :
1. Undang – Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431);
2. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 116,
Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Undang – Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
(lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153,
Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 5072);
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 512/Menkes/Per/IV/2007
tentang izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran
M E M UTU S KAN
PERTAMA : Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kediri
Tentang Kebijakan Pengelolaan dan Pelayanan Instalasi Intensive Care
Unit (ICU)
KEDUA : Upaya memberi Pelayanan yang Optimal bagi pasien yang akan
menjalani tindakan Intensive di Instalasi Instensive Care Unit (ICU)
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kediri, harus dilakukan oleh
seluruh personil yang bekerja di Instalasi Intensive Care Unit (ICU)
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kediri.
KETIGA : Pengaturan lebih rinci tentang pengelolaan dan pelayanan bagi pasien di
Instalasi ICU dimuat dalam Pedoman pelayanan terlampir
KEEMPAT : Kepala Instalasi Intensive Cre Unit (ICU) bertanggung jawab terhadap
terlaksananya ketentuan ini sebagaimana dimaksud dalam ketetapan butir
ketiga.
KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan akan diadakan perubahan dan dibetulkan
sebagaimana mestinya.
DITETAPKAN DI : Kediri
PADA TANGGAL : 05/08/2015
DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN KEDIRI
1. Pasien sakit kritis berat, pasien tidak stabil yang memerlukan terapi intensif dan
tertitrasi seperti bantuan ventilator, pemberian obat vasoaktif melalui infuse secara terus
menerus, yaitu utamanya pada pasien dengan gangguan pada system Pernafasan (B1),
Sirkulasi Darah (B2), SSP (B3) yang tidak stabil
a. Gagal Nafas Berat.
b. Pasca Bedah Jantung Terbuka (Cardiotorasic).
c. Syock Septik Berat.
d. Pasien dengan Gangguan Keseimbangan Asam Basa dan Elektrolit yang mengancam
jiwa yang mana terapi pada prioritas ini tidak memiliki batasan.
2. Pasien yang memerlukan peralatan canggih dan bantuan pemantauan Intensif cepat atau
non invasive sehingga komplikasi berat dapat dihindari atau dikurangi.
a. Pasca Bedah Besar dan Luas (Mayor).
b. Pasien dengan Penyakit Jantung (IMA, Aritmia Jantung yang mengancam jiwa, dll).
c. Pasien dengan Gagal Paru (Acute Lung Oedema / Edema Paru baik Cardiogenik dan
Non-Cardiogenik, Pnumonia Akut, dll).
d. Koma yang memerlukan Ventilator, dan lainnya.
3. Pasien yang memerlukan terapi intensif untuk mengatasi komplikasi-komplikasi akut,
sekalipun mempunyai harapan kecil untuk disembuhkan atau manfaat ICU ini sedikit
dari tindakan yang didapat sangat kecil. Pasien ini hanya memerlukan terapi intensif
pada penyakit akutnya tetapi tidak dilakukan intubasi atau Resusitasi Kardiopulmoner
a. Pasien dengan Sumbatan Jalan Nafas.
b. Pasien pericardial tamponade
c. Pasien dengan Penyakit Jantung Stadium Terminal (Gagal Jantung, dll)
4. Adanya Indikasi Sosial, yaitu masuknya pasien ke ICU karena ada pertimbangan Sosial.
DITETAPKAN DI : Kediri
PADA TANGGAL : / / 2015
DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN KEDIRI
1. Pasien tidak memerlukan lagi terapi intensif karena telah membaik dan cukup stabil
sehingga tidak memerlukan terapi atau pemantauan intensif lebih lanjut.
2. Bila pasien meninggal
3. Pasien yang hanya memerlukan observasi intensif saja, sedangkan ada pasien yang
lebih gawat dan lebih memerlukan terapi atau pemantauan intensif lebih lanjut.
4. Pasien atau keluarga menolak untuk dirawat lebih lanjut di ICU / Pulang Paksa (ada
informed consent khusus dari keluarga pasien).
5. Terapi intensif tidak bermanfaat pada :
a. Pasien Usia Lanjut (> 65 tahun) yang mengalami gagal tiga organ atau lebih, setelah
di ICU selama 72 jam.
b. Pasien Mati Batag Otak / Koma yang mengalami keadaan Vegetatif.
c. Pasien dengan berbagai macam diagnosis seperti penyakit paru Obstruksi menahun,
kanker metastasis dan gagal jantung terminal.
DITETAPKAN DI : Kediri
PADA TANGGAL : / / 2015
DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN KEDIRI
1. Pasien Mati Batang Otak (dipastikan secara klinis dan laboratorium), kecuali
keberadaannya diperlukan sebagai donor organ.
2. Pasien atau keluarga menolak terapi bantuan hidup.
3. Pasien secara medis tidak ada harapan dapat disembuhkan lagi.
Karsinoma stadium akhir, Kerusakan Susunan Syaraf Pusat dengan keadaan vegetatif.
4. Mutlak tidak boleh masuk ICU adalah pasien dengan penyakit yang menular
dimana penularan penyakit melalui udara. Pasien dengan Gangrene, TB Aktif.
5. Pasien Hematomesis Melena (Cirosis Hepatis, Diare, HIV/AIDS)
DITETAPKAN DI : Kediri
PADA TANGGAL : / / 2015
DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN KEDIRI
DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN KEDIRI