Anda di halaman 1dari 5

CARA KERJA PENGAPIAN ELEKTRONIK

Perhatikan skema system pengapian elektronik gambar di bawah ini:

Sebelum menjelaskan cara kerja system pengapian semi elektronik kita harus mengerti
terlebih dahulu bagaimana cara kerja signal generator.

Prinsip kerja signal generator


Perhatikan gambar di bawah ini:

Komponen signal generator terdiri dari:


1. Signal rotor.
Jumlah signal rotor disesuaikan dengan jumlah mesin missal mesin 4 silinder maka jumlah
signal rotornya ada 4 buah. Signal rotor ini terpasang pada as distributor.
Signal rotor berfungsi mengubah kepadatan flux magnet pada pickup coil.
2. Pickup coil.
Pickup coil ini terdiri dari lilitan kawat yang ujung-ujung kawatnya berhubungan dengan igniter.
Pickup coil berfungsi untuk membangkitkan listrik tergantung perubahan fluk magnet yang
terjadi tergantung posisi kedudukan dari signal generator.
3. Magnet
Magnet pada pickup coil ini adalah magnet permanen.
Bagaimana cara kerja signal generator?

Perhatikan pada gambar 1 di atas, terjadi aliran flux magnet dari magnet permanen ke signal
rotor flux magnet yang terjadi kecil sehingga tegangan yang dihasilkan zero/nol.
Perhatikan gambar no 2 diatas.
Signal rotor mendekati inti besi pickup coil maka flux magnet yang terjadi besar sehingga
signal generator menghasilkan tegangan listrik. Pada saat kondisi ini signal generator
mengirimkan sinyal tegangan ke igniter.

Perhatikan gambar no 3 diatas.


Jarak/celah signal rotor dengan inti pickup coil paling sempit pada kondisi ini generator signal
tidak menghasilkan sinyal tegangan.
Perhatikan gambar no.4 di atas.
Signal rotor mulai meninggalkan inti pickup coil pada pickup coil terbangkit listrik sehingga
signal generator mengirimkan sinyal tegangan. Sinyal tegangan yang dikirim oleh generator
signal pada saat signal rotor menuju dan dan meninggalkan inti pickup coil
berbeda, mengapa?
Mari kita sekarang pelajari karakteristik tegangan listrik yang dihasilkan oleh generator signal.

Tegangan listrik yang dikirim oleh generator signal diperiksa dengan menggunakan voltmeter.
Jarum voltmeter akan bergerak dari -5 volt s/d + 5 volt, pada saat generator signal tidak
mengirimkan signal tegangan maka tegangan voltmeter 0 dan saat generator signal mengirim
tegangan maka tegangan 5 volt.

Mari sekarang kita pelajari bagaimana prinsip kerja system pengapian elektronik.
Perhatikan gambar di bawah ini:
Pada saat kunci kontak on dan generator sinyal mengirim tegangan positif ke igniter.

Sinyal tegangan yang dikirim oleh signal generator adalah tegangan positif + 5 volt
mengakibatkan igniter menjadi ON.

Sehingga mengalir arus listrik dari:


Baterai – fuse – kunci kontak – kumparan primer coil pengapian – igniter – massa.
Sehingga pada kumparan primer dialiri arus listrik maka pada kumparan primer terjadi medan
magnet.

Pada saat kunci kontak ON dan generator signal tidak mengirim sinyal tegangan.
Perhatikan gambar di atas bahwa signal generator tidak mengirim sinyal tegangan ke igniter
sehingga igniter menjadi OFF. Karena igniter OFF maka arus listrik yang mengalir ke
kumparan primer terputus sehingga medan magnet pada kumparan primer hilang dan akan
mengiduksi kumparan sekender sehingga terbangkit tegangan yang sangat tinggi pada
kumparan sekunder.
Tegangan tinggi ini dikirim ke distributor untuk dibagi ke masing-masing busi sesuai dengan
FO (Firing Order).
Pada saat kunci kontak ON dan generator signal mengirim sinyal tegangan negative

Karena sinyal tegangan tegangang dihasilkan genetator signal negative maka tidak ada sinyal
tegangan yang dikirim ke igniter sehingga igniter OFF, tidak ada aliran listrik kumparan primer.
Perhatikan grafik pengapian yang muncul pada layar osciloskop.
Perhatikan aliran tegangan tinggi dari kumparan sekunder coil pengapian dengan model
distributor integrade IIA.

Aliran listrik tegangan tinggi:


Terminal ssekunder coil pengapian – karbon brush terminal tegangan tinggi – bilah rotor –
terminal distributor – kabel busi – busi.

Anda mungkin juga menyukai