Anda di halaman 1dari 4

SEMBAHYANG MAKNA KING HOO PING

Sembahyang adalah pokok agama, para nabi dengan

agama membimbing umat manusia untuk membina diri

menjadi seorang insan beriman dan ber “D U I T’

[Doa-Usaha-Iman-Tagwa} yang bertanggung jawab

dalam perilaku hidupnya, berbakti kepada orang tua,

nusa dan bangsa, berperi cintakasih terhadap sesama

baik di dunia fana maupun di akhirat.

Bing cu berkata, “ Menjalankan tetapi tidak mengerti

maksudnya, berkebiasaan tetapi tidak mau

memeriksa, sepanjang hidup mengikuti tetapi tidak

mengenal jalan suci begitulah kebanyakan orang.”

{Bing cu VII A : 5}

Kesimpulan bahwa upacara sembahyang Tiong Goan

itu, pada awalnya bulan tujuh sampai tgl. 15 Imlek

dilaksanakan khusus untuk para leluhur masing-masing

keluarga, setelah itu sampai pada akhir bulan ke 7


Imlek dilaksanakan dengan istilah King Hoo Ping yaitu

menghormati perdamaian di kelenteng daerah masing-

masing. Oleh karena kondisi dan kebiasaan adat yang

berbeda-beda, maka kemudian tata cara dalam

upacaranyapun sangat bervariasi

Jadi sesungguhnya syarat mutlak bersembahyang

dengan sikap penuh iman, yakin dan percaya, satya

serta taqwa niscaya kita telah dapat menunaikan nilai

suci ibadah di dalam jalan suci Tian dan kita boleh

bersyukur karena telah menjadi umat yang arif

bijaksana dan berbudi luhur. Shanzai.....

Menegakkan diri hidup melaksanakan jalan suci

meninggalkan nama baik di jaman kemudian sehingga

memuliakan ayah dan ibu itu akhir laku bakti. Adapun

laku bakti itu dimulai dengan mengabdi kepada orang

tua, selanjutnya mengabdi kepada pemimpin dan

akhirnya menegakkan diri. Demikianlah laku bakti itu :

langit mempunyai ketertiban, bumi mempunyai


kebenaran dan manusia mempunyai prilaku, maka

ketertiban langit dan bumi itu menjadi teladan rakyat.

Di dalam laku bakti tiada yang lebih besar daripada

menaruh hormat kepada orang tua dan hormat kepada

orang tua itu tiada yang lebih besar daripada

bersujud dan hidup selaras dengan firman Tian.

Seorang susilawan mengutamakan pokok, sebab

setelah pokok itu tegak niscaya jalan suci itu akan

tumbuh. Laku bakti dan rendah hati itulah pokok

perilaku cinta kasih, pokok kebajikan. Dalam berkata

ingatlah akan orang tuamu, ingat akan leluhurmu, maka

dengan sembahyang kepada arwah leluhur menjadi

orang senantiasa ingat akan tanggungjawabnya kepada

yang telah mendahului. Ia akan membina diri, hati-

hati dalam perbuatan dan takut menodai mereka yang

telah mendahului. Dengan hormat kepada leluhur

berarti pula hormat setiaa kepadaa Tian, membawa


perbuatannya berkenan kepada Tian sehingga boleh

membawa berkah bagi dunia.

Demikianlah pada bln.7 Imlek dilakukan sembahyang

kepada leluhur, dilakukan pula sembahyang kepada

segenap arwah yang telah mendahulu dan semuanya

hendaknya meneguhkan iman kita setia melaksanakan

firman Tian dan mencintai, tenggang rasa, tepa salira

kepada sesama makhluk Tian dan menyayangi

lingkungan hidupnya. Perbuatan yang selaras dengan

firman itu akan banyak menurunkan berkah.

Anda mungkin juga menyukai