Anda di halaman 1dari 40

Promosi Kesehatan Rumah Sakit

(PKRS)
SEJARAH

• Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit (PKMRS)

1994
1. Latar belakang PKRS

2. Pengertian PKRS

3. Tujuan PKRS

4. Sasaran PKRS

5. Strategi dasar PKRS

6. Pendukung pelaksanaan PKRS

7. Langkah pengembangan PKRS

8. Indikator keberhasilan PKRS


n
l
m
a
a
m
1. Latar belakang PKRS
sp
ya
a
u
r
a
:
k
a
o
tr
i
m
e
e
n
m
t
e
a
rs
li
u
n
n
g
jk
u
2. Latar belakang PKRS
u
n
n
g
g
a
rn
u
,
m
a
s
h
i
k
s
a
a
p
k
,
i
tp
o
tl
e
a
n
th
a
i
n
d
3. Pengertian PKRS
Upaya rumah sakit untuk meningkatkan kemampuan
pasien, klien, dan kelompok masyarakat, agar pasien
dapat mandiri dalam mempercepat kesembuhan dan
rehabilitasinya, klien dan kelompok masyarakat dapat
mandiri dalam meningkatkan kesehatan, mencegah
masalah-masalah kesehatan, dan mengembangkan
upaya kesehatan bersumber daya masyarakat, melalui
pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama mereka,
sesuai sosial budaya mereka, serta didukung kebijakan
publik yang berwawasan kesehatan.
4. Tujuan PKRS
Terciptanya masyarakat RS yang
menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat melalui perubahan pengetahuan,
sikap dan perilaku pasien/klien RS serta
pemeliharaan lingkungan RS dan
dimanfaatkan dengan baik semua
pelayanan yang disediakan RS
5. Sasaran PKRS
•Petugas
•Pasien
•Klien yang sehat
•Keluarga pasien/ klien
•Pengunjung
•Masyarakat yang tinggal / berada di sekitar RS

Masyarakat Rumah Sakit


6. Strategi dasar PKRS
a. Pemberdayaan

b. Bina suasana

c. Advokasi

d. Kemitraan
• Ujung tombak dari upaya PKRS
• Upaya membantu atau memfasilitasi pasien/ klien,
sehingga memiliki pengetahuan, kemauan, dan
kemampuan untuk mencegah dan atau mengatasi
masalah kesehatan yang dihadapinya.
• Harapan : pasien berubah dari tidak tahu menjadi
tahu, dari tahu menjadi mau, dan dari mau menjadi
mampu untuk melaksanakan perilaku yang
dikehendaki guna mengatasi masalah
kesehatannya.
• Tantangan
^ Pada saat awal : Meyakinkan seseorang bahwa
suatu masalah kesehatan (yang sudah dihadapi
atau yang potensial) adalah masalah bagi yang
bersangkutan.
^ Pada saat proses mengubah pasien dari mau
menjadi mampu :
~ Sudah mau tetapi tidak mampu melakukan karena
terkendala oleh sumber daya  difasilitasi
~ Sudah mau tetapi tidak mampu melaksanakan
karena malas  reward/ punishment
• Pelaksanaan pemberdayaan umumnya
berbentuk pelayanan konseling.
• Prinsip konseling yang perlu diperhatikan dan
dipraktekkan :
~ Memberikan kabar gembira dan kegairahan hidup
~ Menghargai pasien tanpa syarat
~ Melihat pasien sebagai subjek dan sesama
hamba Tuhan
~ Mengembangkan dialog yang menyentuh
perasaan
~ Memberikan keteladanan
• menciptakan suasana atau lingkungan yang
kondusif untuk mendukung pemberdayaan lebih
cepat berhasil.

• Pasien rawat jalan


– Lingkungan yang berpengaruh :
keluarga  Pemberian penyuluhan.
• Pengantar pasien
– Metode yang tepat: penggunaan media 
Pembagian leaflet, pemasangan poster, penayangan
video.
• Klien yang sehat
– Lingkungan yang berpengaruh :
petugas RS (sebagai teladan)

• Pasien rawat inap


– Lingkungan yang berpengaruh :
para penjenguk pasien  Pembagian leaflet,
pemasangan poster, pemberian penyuluhan.
• Dukungan dari pihak-pihak lain
• Sasaran advokasi diarahkan untuk tahapan :
1) Memahami/ menyadari persoalan yang diajukan
2) Tertarik untuk ikut berperan dalam persoalan yang
diajukan
3) Mempertimbangkan sejumlah pilihan kemungkinan
dalam berperan
4) Menyepakati satu pilihan kemungkinan dalam
berperan
5) Menyampaikan langkah tindak lanjut
Bila kelima tahapan dicapai selama waktu yang
disediakan untuk advokasi  advokasi berhasil.
• Kata kunci dalam penyiapan bahan advokasi :
“Tepat, Lengkap, Akurat, dan Menarik”
~ Sesuai dengan sasaran
(latar belakang pendidikan, jabatan, budaya, dll)
~ Sesuai dengan lama waktu yang disediakan untuk
advokasi
~ Mencakup unsur-unsur pokok, yaitu 5W + 1H
~ Memuat masalah dan pilihan kemungkinan untuk
memecahkan masalah
~ Memuat peran yang diharapkan dari sasaran advokasi
~ Memuat data pendukung
~ Dalam kemasan yang menarik, ringkas, jelas.
• Kemitraan dikembangkan antara petugas
RS dengan sasarannya dalam
pelaksanaan pemberdayaan, bina
suasana, dan advokasi.

• 3 prinsip dasar kemitraan:


1) Kesetaraan
2) Keterbukaan
3) Saling menguntungkan
• 7 landasan dalam mengembangkan kemitraan
(7 saling):
1) Saling memahami kedudukan, tugas, dan fungsi
masing-masing
2) Saling mengakui kapasitas dan kemampuan masing-
masing
3) Saling berupaya untuk membangun hubungan
4) Saling berupaya untuk mendekati
5) Saling terbuka terhadap kritik/ saran, serta mau
membantu dan dibantu
6) Saling mendukung upaya masing-masing
7) Saling menghargai upaya masing-masing
6. Pendukung pelaksanaan PKRS
Dalam pelaksanaan PKRS, strategi dasar harus diperkuat
dengan :

• Metode dan media yang tepat


• Sumber daya yang memadai
Pendukung pelaksanaan PKRS
Metode dan media

Metode komunikasi dipilih dengan tepat berdasarkan kemasan


informasi, keadaan penerima informasi, ruang, waktu

Media dipilih sesuai dengan metode dan sasaran (penerima informasi)


~ Media elektronik
(TV, LCD, VCD/ DVD, kaset, dll)
~ Media cetak
(poster, leaflet, banner, spanduk, dll)
Pendukung pelaksanaan PKRS

LEAFLET

• Selembar kertas berisi tulisan cetak tentang suatu masalah khusus


• 200-400 kata
• Berseling dengan gambar
• Ukuran 20x30 cm
• Biasanya disajikan dalam bentuk terlipat
• Kegunaan : --pengingat pesan
memperkuat pesan yang disampaikan memperkenalkan ide baru.
Pendukung pelaksanaan PKRS

LEAFLET

• Tentukan kelompok sasaran yang ingin dicapai


• Tuliskan tujuan
• Tentukan isi singkat hal-hal yang mau ditulis dalam leaflet
• Kumpulkan tentang subjek yang akan disampaikan
• Buat garis besar cara penyajian pesan (bentuk tulisan dan tata letak)
• Buat konsep
• Konsep dites pada kelompok sasaran yang hampir sama dengan kelompok
sasaran
• Perbaiki konsep dan buat ilustrasi yang sesuai dengan isi
Contoh leaflet Osteoporosis (lembar depan)
Contoh leaflet Osteoporosis (lembar belakang)
Contoh leaflet HIV AIDS (bentuk lipatan)
Pendukung pelaksanaan PKRS

POSTER

• Pesan singkat dalam bentuk gambar


• Ukuran 50x70cm (besar); 35x50cm (kecil)
• Kata-kata tidak lebih dari 7 kata
• Dapat dibaca dari jarak 6 meter
• Kegunaan : memberi peringatan, informasi,
anjuran, dan sebagai pengingat pesan.
Pendukung pelaksanaan PKRS

POSTER

• Pilih subjek yang akan dijadikan topik


• Pilih satu pesan kesehatan yang terkait
• Gambarkan pesan dalam gambar, buat sketsa
• Pesan dibuat menyolok, singkat, cukup besar, dan dapat dilihat pada jarak 6 meter
• Buat dalam warna yang kontras sehingga jelas terbaca
• Hindarkan hiasan yang tidak perlu
• Gambar sederhana
• Perhatikan jarak huruf, bentuk, ukuran
• Tes poster, apakah poster dapat mencapai maksud atau tidak
Contoh poster Thalassemia
Pendukung pelaksanaan PKRS
SUMBER DAYA

Tenaga (SDM) : semua petugas RS yang melayani pasien dan


tenaga khusus promosi kesehatan

Sarana/ peralatan
media komunikasi
dana/ anggaran.
Pendukung pelaksanaan PKRS
Standar Kompetensi umum
Kualifikasi
tenaga
S1 Kesehatan/
khusus Membantu petugas
Kesehatan rumah sakit lain
Masyarakat PKRS merancang
pemberdayaan
D3 Kesehatan Membantu/ fasilitasi
ditambah minat dan pelaksanaan
bakat di bidang pemberdayaan, bina
promosi kesehatan suasana dan advokasi
7. Langkah pengembangan PKRS
8. Indikator keberhasilanPKRS

a. Indikator input

•Ada/ tidak komitmen Direksi yang tercermin dalam Rencana Umum PKRS.
•Ada/ tidak komitmen seluruh jajaran yang tercermin dalam Rencana Operasional
PKRS.
•Ada/ tidak Unit dan petugas RS yang ditunjuk sebagai koordinator PKRS dan
mengacu kepada standar.
•Ada/ tidak petugas koordinator PKRS dan petugas petugas lain yang sudah dilatih.
•Ada/ tidak sarana dan peralatan promosi kesehatan yang mengacu kepada standar.
•Ada/ tidak dana yang mencukupi untuk penyelenggaraan PKRS.
Indikator keberhasilan PKRS

b. Indikator proses

KONDISI MEDIA KOMUNIKASI


PELAKSANAAN KEGIATAN
(poster, leaflet, giant banner, spanduk,
(pemasangan poster, konseling, dll)
neon box, dll)
FREKUENSI KEGIATAN
MASIH BAGUS/ RUSAK
Indikator keberhasilan PKRS

c. Indikator keluaran

SEMUA BAGIAN RS SUDAH TERPAPAR PKRS

JUMLAH PASIEN/ KLIEN YANG SUDAH TERLAYANI


KEGIATAN PKRS
(konseling, biblioterapi, senam, dll)
Indikator keberhasilan PKRS

d. Indikator dampak

• berubahnya pengetahuan, sikap dan perilaku pasien/ klien RS


• terpeliharanya lingkungan RS dan dimanfaatkannya dengan baik semua
pelayanan yang disediakan RS
• Dinilai setelah PKRS berjalan beberapa lama melalui upaya evaluasi.
Indikator keberhasilan PKRS

d. Indikator dampak

• Kondisi lingkungan  dinilai melalui observasi.


• Kondisi pemanfaatan pelayanan  dinilai dari pengolahan terhadap catatan/
data pasien/ klien rumah sakit.
• Kondisi pengetahuan, sikap dan perilaku pasien/ klien  dinilai dari diri
pasien/ klien tersebut.
PUSTAKA
• PerMenKes No 004/ 2012 tentang Petunjuk Teknis Promosi
Kesehatan Rumah Sakit.
• Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (n.d.). Standar
Promosi Kesehatan Rumah Sakit.
• Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pusat promosi
kesehatan: Media promosi poster dan leaflet. Maret 19, 2013.
http://www.promkes.depkes.go.id/index.php/mediaroom/publik
asi-dan-media-promosi
• Efendi, F. dan Makhfudli. (2009). Keperawatan kesehatan
komunitas: Teori dan praktek dalam keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.
• Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. (2011). Panduan
Skills Lab Blok 2.1. Promosi Kesehatan dan Media
Penyuluhan.

Anda mungkin juga menyukai