Anda di halaman 1dari 53

BUKU PANDUAN

PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN


KURIKULUM 2013

TAHUN PELAJARAN 2019/2020

MATA PELAJARAN

MATEMATKA SMK
BAB I
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

A. Latar Belakang
Pasal 31 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
mengamanatkan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan 1 (satu) sistem
pendidikan nasional untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang. Atas dasar
amanat tersebut diterbitkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, yang menegaskan bahwa Indonesia menganut pendidikan berbasis
standar.
Merujuk Pasal 2 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
ditegaskan bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Selanjutnya dalam Pasal 3 dinyatakan bahwa
pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung-jawab. Pasal 2 ayat
(1) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
mengamanatkan 8 (delapan). Standar Nasional Pendidikan, yaitu: standar kompetensi lulusan,
standar isi, standar proses pembelajaran, standar penilaian pendidikan, standar pendidik
dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar
biaya operasi. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut perlu dirumuskan
kualifikasi kemampuan lulusan SMK/MAK yang dituangkan dalam standar kompetensi lulusan.

B. Pengembangan Standar Kompetensi Lulusan SMK/MAK


Standar kompetensi lulusan SMK/MAK dikembangkan dari tujuan pendidikan nasional dan
profil lulusan dalam rumusan area kompetensi. SMK/MAK merupakan bagian dari sistem
pendidikan nasional yang memiliki tujuan pendidikan kejuruan yaitu menghasilkan tenaga
kerja terampil yang memiliki kemampuan sesuai dengan tuntutan kebutuhan dunia
usaha/industri, serta mampu mengembangkan potensi dirinya dalam mengadopsi dan
beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan kejuruan di atas diperlukan standar kompetensi
lulusan SMK/MAK yang dijabarkan dari profil lulusan sebagai berikut:
1. beriman, bertakwa, dan berbudi pekerti luhur;
2. memiliki sikap mental yang kuat untuk mengembangkan dirinya secara berkelanjutan;
3. menguasai ilmu pengetahuan teknologi dan seni serta memiliki keterampilan sesuai
dengan kebutuhan pembangunan;
4. memiliki kemampuan produktif sesuai dengan bidang keahliannya baik untuk bekerja
atau berwirausaha; dan
5. berkontribusi dalam pengembangan industri Indonesia yang kompetitif menghadapi
pasar global.
C. Area Kompetensi Lulusan SMK / MAK

Penyusunan Area Kompetensi lulusan SMK/MAK didasarkan pada tujuan pendidikan


nasional dengan mempertimbangkan:
a. karakter dan budaya Indonesia yang memiliki keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan
Yang Maha Esa serta nilai-nilai Pancasila;
b. pembelajaran dan keterampilan abad 21 (dua puluh satu), seperti berfikir kritis dan
mampu menyelesaikan masalah, kreatif, mampu bekerja sama, dan berkomunikasi;
c. peningkatan kompetensi lulusan melalui literasi bahasa, matematika, sains, teknologi,
sosial, budaya, dan kemampuan dasar lainnya yang dibutuhkan dalam menghadapi
tantangan masa depan;
d. penyiapan sumber daya manusia agar memiliki pengetahuan, keterampilan, dan
sikap sebagai tenaga terampil tingkat menengah; dan
e. ketentuan kerangka kualifikasi nasional Indonesia (KKNI) dan standar kerja yang berlaku
baik nasional maupun internasional.
Berdasarkan kriteria tersebut dirumuskan 9 (sembilan) area kompetensi lulusan
SMK/MAK sebagai berikut:
a. keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. kebangsaan dan cinta tanah air;
c. karakter pribadi dan sosial;
d. literasi;
e. kesehatan jasmani dan rohani;
f. kreativitas;
g. estetika;
h. kemampuan teknis; dan
i. kewirausahaan.

Standar kompetensi lulusan SMK/MAK dirumuskan secara menyeluruh dalam satu kemampuan
utuh dengan mengintegrasikan dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan berdasarkan
Gradasi Kompetensi pada masing-masing program pendidikan 3 (tiga) tahun dan 4 (empat)
tahun. Pengintegrasian ini dilakukan sebab ketiga dimensi tersebut bukan merupakan
komponen yang saling terpisahkan melainkan saling melengkapi antara 1 (satu) dengan yang
lain. Gradasi Kompetensi diharapkan dapat memberikan ruang dan kesempatan
berkembangnya kompetensi lulusan secara optimal dengan
mempertimbangkan lingkungan peserta didik, fungsi satuan pendidikan, kesinambungan,
lingkup dan kedalaman materi, serta tahapan perkembangan psikologis peserta didik. Khusus
untuk dimensi sikap, internalisasi nilai-nilai sikap ke dalam diri setiap peserta didik dapat
dilakukan melalui strategi: (1) pemberian keteladanan; (2) pemberian nasehat sesuai dengan
konteks materi, waktu, dan tempat; (3) penguatan positif dan negatif; (4) pembiasaan; dan (5)
pengkondisian.

D. Standar Kompetensi Lulusan SMK/MAK


Standar kompetensi lulusan SMK/MAK dirumuskan pada masing-masing program pendidikan
3 (tiga) dan 4 (empat) tahun, seperti ditunjukkan pada matriks berikut.

Standar Kompetensi Lulusan SMK/MAK


Program Pendidikan 3 (tiga) Tahun
Area
No. Standar Kompetensi Lulusan – 3 (tiga) Tahun
Kompeten
A.1. si dan
Keimanan A.1.1 memiliki pemahaman, penghayatan, dan
Ketakwaan kesadaran dalam mengamalkan ajaran agama yang dianut
kepada Tuhan A.1.2 memiliki pemahaman, penghayatan, dan kesadaran dalam
Yang Maha Esa berperilaku yang menggambar kan akhlak mulia
A.1.3 memiliki pemahaman, penghayatan, dan kesadaran dalam
hidup berdasarkan nilai kasih dan sayang

A.2. Kebangsaan dan A.2.1 meyakini Pancasila sebagai dasar Negara Kesatuan
Cinta Tanah Air Republik Indonesia
A.2.2 memiliki kesadaran sejarah, rasa cinta, rasa bangga, dan
semangat berkorban untuk tanah air, bangsa, dan negara
A.2.3 menjalankan hak dan kewajiban sebagai warga negara yang
demokratis dan warga masyarakat global
A.2.4 bekerjasama dalam keberagaman suku, agama, ras,
antargolongan, jender, dan bahasa dengan menjunjung hak asasi
dan martabat manusia
A.2.5 memiliki pemahaman, penghayatan, dan kesadaran
untuk patuh terhadap hukum dan norma social
A.2.6 memiliki kebiasaan, pemahaman, dan kesadaran untuk menjaga
dan melestarikan lingkungan alam, kepedulian sosial dalam
konteks pembangunan berkelanjutan
A.3. Karakter Pribadi A.3.1 memiliki kebiasaan, pemahaman, dan kesadaran untuk
dan Sosial bersikap dan berperilaku jujur
A.3.2 memiliki kemandirian dan bertanggungjawab dalam
melaksanakan tugas pekerjaannya
A.3.3 memiliki kemampuan berinteraksi dan bekerja dalam
kelompok secara santun, efektif, dan produktif dalam
melaksanakan tugas pekerjaan-nya
A.3.4 memiliki kemampuan menyesuaikan diri dengan situasi dan
lingkungan kerja secara efektif
A.3.5 memiliki rasa ingin tahu untuk mengembangkan keahliannya
secara berkelanjutan
A.3.6 memiliki etos kerja yang baik dalam menjalan-kan tugas
keahliannya
A.4. Kesehatan A.4.1 memiliki pemahaman dan kesadaran berperilaku hidup bersih
Jasmani dan dan sehat untuk diri dan lingkungan kerja
Rohani A.4.2 memiliki kebugaran dan ketahanan jasmani dan rohani dalam
menjalankan tugas keahliannya
A.4.3 menyadari potensi dirinya, tangguh mengatasi tekanan
pekerjaan, dapat bekerja produktif, dan bermanfaat bagi
lingkungan kerja
Area
No. Standar Kompetensi Lulusan – 3 (tiga) Tahun
Kompeten
A.5. Literasisi A.5.1 memiliki kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan
Bahasa Indonesia yang baik untuk melaksanakan pekerjaan
sesuai keahliannya
A.5.2 memiliki kemampuan menggunakan Bahasa Inggris dan
bahasa asing lainnya untuk menunjang pelaksanaaan tugas
sesuai keahliannya
A.5.3 memiliki pemahaman matematika dalam melaksanakan
tugas sesuai keahliannya
A.5.4 memiliki pemahaman konsep dan prinsip sains dalam
melaksanakan tugas sesuai keahliannya
A.5.5 memiliki pemahaman konsep dan prinsip pengetahuan sosial
dalam melaksanakan tugas sesuai keahliannya
A.5.6 memiliki kemampuan menggunakan teknologi dalam
melaksanakan tugas sesuai keahliannya
A.5.7 memiliki kemampuan mengekspresikan dan mencipta karya
seni budaya lokal dan nasional
A.6. Kreativitas A.6.1 memiliki kemampuan untuk mencari dan menghasilkan
gagasan, cara kerja, layanan, dan produk karya inovatif sesuai
keahliannya
A.6.2 memiliki kemampuan bekerjasama menyelesaikan masalah
dalam melaksanakan tugas sesuai keahliannya secara kreatif
A.7. Estetika A.7.1 memiliki kemampuan mengapresiasi, mengkritisi, dan
menerapkan aspek estetika dalam menciptakan layanan
dan/atau produk sesuai keahliannya
A.8. Kemampuan A.8.1 memiliki kemampuan dasar dalam bidang keahlian tertentu
Teknis sesuai dengan kebutuhan dunia kerja
A.8.2 memiliki kemampuan spesifik dalam program keahlian
tertentu sesuai dengan kebutuhan dunia kerja dan
menerapkan kemampuannya sesuai prosedur/kaidah dibawah
pengawasan
A.8.3 memiliki pengalaman dalam menerapkan keahlian spesifik
yang relevan dengan dunia kerja
A.8.4 memiliki kemampuan menjalankan tugas keahliannya dengan
menerapkan prinsip keselamatan, kesehatan, dan keamanan
lingkungan
A.9. Kewirausahaan A.9.1 memiliki kemampuan mengidentifikasi dan memanfaatkan
peluang usaha dengan mendayagunakan pengetahuan dan
keterampilan dalam keahlian tertentu
A.9.2 memiliki kemampuan memperhitungkan dan mengambil
resiko dalam mengembangkan dan mengelola usaha
A.9.3 memiliki keinginan kuat dan kemampuan mengelola usaha
dengan mendayagunakan pengetahuan dan keterampilan
dalam keahlian tertentu
BAB II
STANDAR ISI

A. Latar Belakang
Penerbitan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Pendidikan Sekolah
Menengah Kejuruan Dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia
Indonesia mendorong SMK/MAK untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dan berdaya
saing. Salah satu langkah dalam revitalisasi SMK/MAK adalah pengembangan SNP SMK/MAK
guna menghadapi tantangan masa kini dan masa datang. Salah satu SNP SMK/MAK adalah
standar isi.
Pengembangan standar isi SMK/MAK mengacu pada standar kompetensi lulusan yang
mengintegrasikan ranah pengetahuan, keterampilan, dan sikap. standar kompetensi lulusan
dijabarkan lebih lanjut dalam standar isi dalam bentuk sub standar kompetensi lulusan yang
dilengkapi ruang lingkup materi yang akan mendukung pencapaian sub standar kompetensi
lulusan tersebut.

B. Struktur Standar Isi


1. Keterkaitan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi
Standar kompetensi lulusan mencerminkan profil lulusan yang diharapkan dicapai
melalui proses pembelajaran dan aktivitas pada satuan pendidikan. Standar kompetensi
lulusan dapat dikelompokkan menjadi kompetensi umum dan kompetensi kejuruan.
a. Kompetensi umum terdiri atas area kompetensi:
1. keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan yang Maha Esa;
2. kebangsaan dan cinta tanah air;
3. karakter pribadi dan sosial;
4. kesehatan jasmani dan rohani;
5. literasi;
6. kreativitas; dan
7. estetika.
b. Kompetensi kejuruan terdiri atas area kompetensi:
1. kemampuan teknis terdiri atas:
1) kemampuan dasar;
2) kemampuan spesifik; dan
3) kemampuan khusus; dan
2. kewirausahaan.
Standar kompetensi lulusan selanjutnya dijabarkan menjadi sub standar kompetensi
lulusan agar lebih terukur, dan guna mendukung pencapaiannya dirumuskan ruang
lingkup materi untuk masing-masing sub standar kompetensi lulusan tersebut sesuai
bidang keahliannya.
Sub standar kompetensi lulusan merupakan kemampuan yang harus dipenuhi oleh
peserta didik, dan dikembangkan berdasarkan kriteria:
1. kemampuan yang diperlukan untuk menunjang sebuah pekerjaan;
2. deskripsi jenjang KKNI;
3. karakteristik bidang/program; dan
4. pengelompokan Kompetensi.
Ruang lingkup materi pada SMK/MAK terdiri atas kelompok muatan umum, kelompok
muatan adaptif, dan kelompok muatan kejuruan. Muatan umum sama untuk seluruh
bidang keahlian. Muatan adaptif sama untuk semua program keahlian di bidang yang sama.
Adapun muatan kejuruan bersifat spesifik untuk masing-masing program keahlian.
Khusus untuk kelompok muatan kejuruan dicapai melalui satuan kompetensi yang mengacu
pada skema sertifikasi kompetensi sesuai dengan standar kompetensi kerja.

C. Struktur Standar Isi SMK/MAK


Struktur standar isi terdiri atas area kompetensi, standar kompetensi lulusan, sub standar
kompetensi lulusan, dan ruang lingkup materi. Area kompetensi dan butir standar
kompetensi lulusan merupakan bagian dari standar kompetensi lulusan, sedang sub standar
kompetensi lulusan dan ruang lingkup materi merupakan bagian inti dari standar isi.
Standar isi ini diorganisasikan berdasarkan bidang keahlian dan program keahlian. Secara
umum Standar isi ini terdiri atas bagian umum dan bagian kejuruan. Muatan umum untuk
suatu bidang keahlian tertentu adalah sama, sedangkan muatan kejuruan secara umum
bersifat spesifik untuk masing-masing program keahlian pada bidang keahlian tertentu.
Bidang keahlian dalam standar isi ini meliputi;

1. bidang teknologi dan rekayasa;


2. energi dan pertambangan;
3. teknologi informasi dan komunikasi;
4. kesehatan dan pekerjaan sosial;
5. agribisnis dan agroteknologi;
6. kemaritiman;
7. bisnis dan manajemen;
8. pariwisata; dan
9. seni dan industri kreatif.

Penjabaran sub standar kompetensi lulusan dan ruang lingkup materi ke dalam muatan
pembelajaran didistribusikan pada 1 (satu) atau lebih muatan pembelajaran yang relevan.
Namun semua muatan dan sejumlah kegiatan ekstra kurikuler seperti kepramukaan juga
harus berkontribusi terhadap pencapaian aspek kejujuran ini.
Sub standar kompetensi lulusan dan ruang lingkup materi setiap muatan pembelajaran untuk
setiap kelas pada tingkat dan jenis kompetensi dirumuskan dalam kurikulum SMK/MAK.
Selanjutnya sub standar kompetensi lulusan, ruang lingkup materi dan kurikulum tersebut
dijabarkan ke dalam buku teks pelajaran.
D. Sub Standar Kom petensi Lulusan dan Ruang Lingkup Materi

1. Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa


Mata Pelajaran : Komputer Dasar dan Jaringan Dasar

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STANDAR ISI


NO Standar Kompetensi Lulusan
Area Kompetensi Sub Standar Kompetensi Lulusan Ruang Lingkup Materi
SMK/MAK
5. Kompetensi dasar 5.3 Memiliki pemahaman 5.3.1 Berpikir matematis yang a. Operasi bilangan.
matematika dalam berkaitan dengan bidang b. Bilangan berpangkat dan
melaksanakan tugas sesuai kerjanya. logaritma.
keahliannya. c. Persamaan dan
pertidaksamaan linear
satu variabel, dua
variabel, kuadrat.
d. Barisan dan deret bilangan
(aritmatika dan geometri).
e. Logika Matematika.
5.3.2. Menggunakan pengetahuan a. Program linear.
faktual, konseptual dan b. Fungsi kompsisi dan fungsi
prosedural matematika invers.
dalam penyelesaian masalah c. Peluang.
yang berkaitan dengan d. Vektor di bidang (R2).
bidang keahliannya secara e. Logika Matematika.
logis, kritis dan kreatif. f. Trigonometri.
g. Bangun datar, ruang dan
lingkaran.
h. Geometri transformasi.
i. Limit.
j. Turunan.
k. Integral tentu dan tak tentu
l. Statistika.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STANDAR ISI
NO Standar Kompetensi Lulusan
Area Kompetensi Sub Standar Kompetensi Lulusan Ruang Lingkup Materi
SMK/MAK
5.3.3. Mengevaluasi ketepatan dan a. Peluang.
kebenaran Penyelesaian b. Logika Matematika.
permasalahan yang c. Trigonometri.
berkaitan bidang d. Geometri Transformasi.
keahliannya dengan e. Limit.
menggunakan matematika f. Turunan.
dasar. g. Integral.
h. Statistika.
5.3.4. Mengkomunikasikan hasil a. Barisan dan Deret bilangan
penyelesaian permasalahan (aritmatika dan geometri).
yang berkaitan dengan b. Matriks.
bidang keahliannya baik c. Peluang.
lisan dan tulisan secara d. Logika Matematika.
sistematis. e. Bangun datar, ruang dan
lingkaran.
f. Statistika.
2. Bidang Keahlian : Teknologi Informasi dan Komunikasi
Mata Pelajaran : Matematika

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STANDAR ISI


NO Standar Kompetensi Lulusan Sub Standar Kompetensi
Area Kompetensi Ruang Lingkup Materi
SMK/MAK Lulusan
5. Literasi 5.3 Memiliki pemahaman matematika 5.3.1. Berpikir matematis a. Operasi bilangan.
dalam melaksanakan tugas sesuai yang berkaitan b. Bilangan berpangkat dan
keahliannya. dengan bidang logaritma.
kerjanya. c. Persamaan dan
pertidaksamaan linear
satu variabel, dua
variabel, kuadrat.
d. Barisan dan deret bilangan
(aritmatika dan geometri).
e. Logika Matematika.

5.3.2. Menggunakan a. Program linear.


pengetahuan faktual, b. Fungsi kompsisi dan
konseptual dan fungsi invers.
prosedural matematika c. Peluang.
dalam penyelesaian d. Vektor di bidang (R2).
masalah yang berkaitan e. Logika Matematika.
dengan bidang f. Trigonometri.
keahliannya secara
g. Bangun datar, ruang dan
logis, kritis dan kreatif.
lingkaran.
h. Geometri transformasi.
i. Limit.
j. Turunan.
k. Integral tentu dan tak tentu
l. Statistika.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STANDAR ISI
NO Standar Kompetensi Lulusan Sub Standar Kompetensi
Area Kompetensi Ruang Lingkup Materi
SMK/MAK Lulusan
5.3.3. Mengevaluasi a. Peluang.
ketepatan dan b. Logika Matematika.
kebenaran c. Trigonometri.
penyelesaian d. Geometri Transformasi.
permasalahan e. Limit.
yang berkaitan bidang f. Turunan.
keahliannya dengan g. Integral.
menggunakan h. Statistika.
matematika dasar.
5.3.4. Mengkomunikasikan hasil a. Barisan dan Deret bilangan
penyelesaian (aritmatika dan geometri).
permasalahan yang b. Matriks.
berkaitan dengan c. Peluang.
bidang keahliannya d. Logika Matematika.
baik lisan dan tulisan e. Bangun datar, ruang dan
secara sistematis. lingkaran.
f. Statistika.

Standar Isi dikembangkan mengacu kepada area kompetensi dan butir Standar Kompetensi Lulusan. Standar Isi menjadi acuan
pengembangan kurikulum SMK/MAK yang bersifat lebih operasional dan terperinci tentang cakupan materi pembelajaran dan aspek penting
terkait.
BAB IV
STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Standar proses pembelajaran dikembangkan mengacu pada standar kompetensi lulusan
dan standar isi.
Proses pembelajaran diselenggarakan berbasis aktivitas secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik. Selain itu proses
pembelajaran juga memberikan ruang untuk berkembangnya keterampilan abad
XXI yaitu kreatif, inovatif, berfikir kritis, pemecahan masalah, kolaboratif, dan
komunikatif untuk menyongsong era revolusi industri 4.0 dan yang akan datang. Era
ini dikenal juga dengan fenomena disruptive innovation yang menekankan pada pola
ekonomi digital, kecerdasan buatan, big data, dan robotik. Standar proses pembelajaran
SMK/MAK bertujuan untuk meningkatkan efektifitas proses pembelajaran yang
dilakukan oleh guru/instruktur sehingga dapat mengembangkan potensi, prakarsa,
dan kemandirian peserta didik sesuai dengan minat, bakat, dan perkembangan psikologis
peserta didik.

B. Pengertian
1. Standar proses pembelajaran SMK/MAK, yang selanjutnya disebut standar proses
pembelajaran adalah kriteria minimal mengenai perencanaan pembelajaran,
pelaksanaan pembelajaran, penilaian pembelajaran, dan pengawasan pembelajaran
pada satuan pendidikan menengah kejuruan untuk mencapai kompetensi lulusan.
2. Pembelajaran adalah proses pembimbingan terhadap peserta didik melalui interaksi
antarpeserta didik, antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar lainnya
pada suatu lingkungan belajar untuk mencapai penguasaan kompetensi yang ditetapkan.
3. Proses pembelajaran adalah interaksi antara sesama peserta didik, antara peserta
didik dengan pendidik, dan antara peserta didik dengan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar.
4. Capaian pembelajaran adalah kemampuan yang diperoleh melalui internalisasi nilai
untuk membentuk sikap serta penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan/atau
akumulasi pengalaman kerja.
5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, yang selanjutnya disingkat RPP adalah rencana
kegiatan pembelajaran untuk satu pertemuan atau lebih yang dilaksanakan secara
terintegrasi antara teori dan praktik di SMK/MAK bersama dunia usaha/industri.
6. Praktik Kerja Lapangan, yang selanjutnya disingkat PKL adalah pembelajaran
dasar-dasar kejuruan yang dilaksanakan di SMK/MAK sedangkan inti kejuruan
diperoleh di dunia usaha/industri.
7. Pendidikan Sistem Ganda, yang selanjutnya disingkat PSG adalah bentuk
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kejuruan yang dilaksanakan di SMK/MAK
dan di dunia usaha/industri secara sistematis dan terpadu.

8. Multi Entry Multi Exit adalah program penyelenggaraan pendidikan dengan


fleksibilitas pilihan dan waktu penyelesaian program lintas satuan dan jalur pendidikan.
9. Pembelajaran Industri (teaching factory) adalah model Pembelajaran yang bernuansa
industri melalui sinergi SMK/MAK dengan dunia usaha/industri untuk menghasilkan
lulusan yang kompeten sesuai dengan kebutuhan pasar.
10. Pembelajaran Sistem Blok adalah penataan pelaksanaan pembelajaran yang
memungkinkan penggabungan beberapa kompetensi secara utuh dan bermakna untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang diselenggarakan dalam blok waktu tertentu sesuai
dengan karakteristik kompetensi.
11. Kurikulum adalah seperangkat rencana, pengaturan, mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
Pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
12. Penilaian Pembelajaran adalah penilaian hasil belajar untuk perbaikan proses
pembelajaran.

C. Prinsip dan Dimensi Standar Proses Pembelajaran


1. Prinsip Proses Pembelajaran
Dalam melakukan proses pembelajaran di SMK/MAK, guru/instruktur harus
memperhatikan dan menerapkan prinsip pembelajaran sebagai berikut:
1.1. Prinsip Umum
Prinsip Umum dalam proses pembelajaran SMK/MAK sebagai berikut:
a. menganut Pembelajaran sepanjang hayat;
b. menerapkan pendekatan ilmiah;
c. menerapkan nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarsa sung tuladha),
membangun kemauan (ing madya mangun karsa), dan mengembangkan
kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani);
d. menerapkan pendekatan pembelajaran tuntas;
e. memperhatikan keseimbangan antara keterampilan teknis dan nonteknis;
f. menetapkan jumlah rombongan belajar paling sedikit 3 dan paling banyak
72 dengan jumlah maksimum 36 peserta didik per rombongan belajar. Dalam
hal ketentuan jumlah maksimum 36 peserta didik per rombongan belajar tidak
dapat terpenuhi maka dapat disimpangi paling banyak 2 rombongan belajar
per tingkat kelas;
g. menggunakan multisumber belajar;
h. memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi;
i. menerapkan metode pembelajaran yang mendorong peserta didik lebih aktif,
inovatif, kreatif melalui suasana yang menyenangkan dan menantang dengan
mempertimbangkan karakteristik peserta didik; dan
j. menerapkan berbagai model pembelajaran sesuai dengan
karakteristik kompetensi yang akan dicapai.
1.2. Prinsip Khusus
Prinsip Khusus dalam proses pembelajaran SMK/MAK sebagai berikut :
a. menekankan pada pengetahuan dan keterampilan aplikatif;
b. mewujudkan iklim belajar sebagai simulasi dari lingkungan kerja di dunia
usaha/industry;
c. mendasarkan pada pekerjaan nyata, autentik, dan penanaman budaya kerja
melalui pembelajaran industri (teaching factory) untuk mendapatkan
pembiasaan berpikir dan bekerja dengan kualitas seperti di tempat
kerja/usaha.
d. memperhatikan permintaan pasar;
e. berlangsung di rumah, di satuan pendidikan, dan di dunia usaha/industry;
f. melibatkan praktisi ahli yang berpengalaman di bidangnya untuk
memperkuat pembelajaran dengan cara pembimbingan saat PKL dan PSG; dan
g. menerapkan program Multi Entry Multi Exit dan rekognisi
pembelajaran lampau.

2. Dimensi Proses Pembelajaran


Proses pembelajaran SMK/MAK mencakup 3 (tiga) Dimensi, yaitu :
perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian proses pembelajaran Perencanaan
pembelajaran disusun dalam bentuk RPP dan/atau perangkat pembelajaran lain yang
mengacu kepada silabus dan kurikulum berdasarkan standar isi dan standar
kompetensi lulusan. Pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Penilaian pembelajaran dilakukan untuk
perbaikan proses pembelajaran.

D. Standar Proses Pembelajaran


1. Proses Pembelajaran di Kelas
1.1. Perencanaan
Guru membuat perencanaan pembelajaran dalam bentuk RPP dan/atau perangkat
pembelajaran lain yang mengacu kepada silabus yang dikembangkan oleh
SMK/MAK dan kurikulum.
a. Silabus
Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap
mata pelajaran yang juga memuat kerangka konseptual program keahlian dan
kompetensi keahlian.
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RPP dikembangkan dari silabus dan bertujuan untuk mengarahkan kegiatan
pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai kompetensi.

1.2. Pelaksanaan
Guru/instruktur dalam melaksanakan pembelajaran mengikuti langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Kegiatan pendahuluan
Pada pelaksanaan kegiatan pendahuluan, guru/instruktur:
1) menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran;
2) memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual sesuai manfaat
dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan
contoh dan perbandingan lokal, nasional dan internasional, serta disesuaikan
dengan karakteristik dan jenjang peserta didik;
3) melakukan aktivitas yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari;
4) menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang akan dicapai; dan
5) menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai
silabus.

b. Kegiatan inti
Guru/instruktur menggunakan model pembelajaran sesuai karakteristik
kompetensi untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan memanfaatkan
bahan ajar yang tertuang dalam RPP. Guru / instruktur mendorong peserta
didik belajar aktif dengan memberi kesempatan bertanya, menyampaikan
ide/gagasan, pendapat, berdiskusi, atau bentuk lain yang memotivasi belajar.

c. Kegiatan penutup
Pada kegiatan penutup, guru/instruktur dan peserta didik, baik secara individu
maupun kelompok:
1) melakukan refleksi seluruh rangkaian aktivitas
pembelajaran, hasil dan manfaat yang diperoleh;
2) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran;
3) merencanakan kegiatan tindak lanjut; dan
4) menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya.
1.3. Penilaian Proses Pembelajaran
Penilaian Proses Pembelajaran merupakan penilaian terhadap pelaksanaan
pembelajaran untuk perbaikan. Hasil penilaian digunakan untuk merencanakan
program perbaikan pembelajaran, pengayaan, dan layanan konseling untuk
mengatasi kesulitan belajar.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian proses pembelajaran adalah
sebagai berikut:
a. penilaian sebagai bagian dari proses pembelajaran;
b. fungsi penilaian sebagai diagnosis untuk perbaikan proses
pembelajaran;
c. tindak lanjut hasil penilaian berupa perbaikan dan pengayaan; dan
d. berbagai teknik penilaian dapat digunakan seperti penilaian diri, penilaian
antar teman, kuis, dan pengamatan.

2. Pembelajaran Praktik
2.1. Perencanaan
Guru/instruktur menganalisis karakteristik keterampilan yang akan dicapai
peserta didik.
2.2. Pelaksanaan
a. Guru/instruktur memberi contoh dengan melakukan demonstrasi
keterampilan kepada peserta didik.

b. Guru/instruktur memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk


melakukan keterampilan yang didemonstrasikan guru/instruktur dengan
bimbingan.
c. Peserta didik mengerjakan keterampilan secara mandiri.
2.3. Penilaian
Penilaian proses pembelajaran dilakukan dengan mengikuti ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam subbab A angka 3 dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran.

3. Pembelajaran Sistem Blok


3.1. Perencanaan
Dalam melakukan pembelajaran sistem blok guru/instruktur melakukan langkah-
langkah sebagai berikut:
a. menganalisis skema sertifikasi yang harus dicapai peserta didik;
b. menguraikan hasil analisis dalam materi pembelajaran; dan
c. menetapkan waktu, sumberdaya, peralatan, dan bahan yang diperlukan
untuk kegiatan pembelajaran.
3.2. Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran sistem blok dapat dilakukan di SMK/MAK, industri,
atau secara bergantian di industri dan SMK/MAK sesuai dengan waktu, sumber
daya, peralatan, dan bahan yang telah ditetapkan.
3.3. Penilaian proses pembelajaran
Penilaian proses pembelajaran dilakukan dengan mengikuti ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam subbab A angka 3 dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran.

4. Pembelajaran pada Pendidikan Sistem Ganda


4.1. Perencanaan
Guru/instruktur dari SMK/MAK dan pembimbing dunia kerja membuat
perencanaan sistem ganda dengan tahapan sebagai berikut:
a. melakukan sinkronisasi kompetensi yang akan dicapai berkerjasama
dengan dunia kerja;
b. menyusun modul dan jadwal pembelajaran; dan
c. membuat rencana pengujian dan sertifikasi.
4.2. Pelaksanaan
Pelaksanan kegiatan pembelajaran pada PSG dilakukan sebagai berikut:
a. pembimbing dunia kerja menyampaikan kompetensi yang akan dicapai
peserta didik selama praktik kerja;
b. pembimbing dunia kerja menjelaskan prinsip kerja dan keselamatan
kerja;
c. pembimbing dunia kerja memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
melihat dan memperhatikan keterampilan kerja yang dilakukan oleh
karyawan;
d. memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan pekerjaan
sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai dengan mengikutsertakan pada
kelompok kerja karyawan;
e. peserta didik membantu dunia usaha/industri melakukan pekerjaan
keterampilan tertentu; dan
f. pembimbing dunia usaha/industri melakukan bimbingan kerja terhadap
peserta didik untuk mencapai kompetensi kerja.
4.3. Penilaian
Pembimbing dunia usaha/industri melakukan penilaian yang mencakup ranah
sikap, pengetahuan, dan keterampilan dengan format yang disepakati oleh
guru/instruktur.

Standar proses pembelajaran ini disusun sebagai acuan bagi guru/instruktur, satuan
pendidikan, dunia usaha/industri, dan lembaga sertifikasi dalam melakukan proses
pembelajaran untuk mencapai standar kompetensi lulusan.

BAB IV
STANDAR PENILAIAN

A. Latar Belakang
Penilaian merupakan subsistem penting dalam suatu sistem pendidikan. Penilaian
pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan dilaksanakan
berdasarkan penilaian berbasis kompetensi, yang merupakan penilaian berbasis standar
dan kreteria yang mampu telusur, dan bersifat partisipatif dari peserta didik. Penilaian
harus dilakukan dengan sebaik-baiknya untuk memperoleh informasi yang valid tentang
efektivitas proses pembelajaran dan tingkat pencapaian hasil belajar. Evaluasi hasil belajar
peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan
hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. Evaluasi peserta didik, satuan
pendidikan, dan program pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri secara berkala,
menyeluruh, transparan dan sistemik untuk menilai pencapaian Standar Nasional
Pendidikan.
Penilaian Pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas Penilaian
Hasil Belajar oleh pendidik, Penilaian Hasil Belajar oleh satuan pendidikan, dan Penilaian
Hasil Belajar oleh Pemerintah Pusat. Oleh karena itu dalam memastikan pencapaian hasil
belajar diperlukan Standar Penilaian Pendidikan.
Standar Penilaian Pendidikan memuat kriteria mengenai prinsip, tujuan, ruang lingkup,
mekanisme, prosedur, dan instrumen Penilaian Hasil Belajar peserta didik. Penilaian hasil
belajar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator pencapaian Kompetensi Dasar
yang dikembangkan dari Standar Kompetensi Lulusan

B. Pengertian
1. Standar Penilaian Pendidikan SMK/MAK, yang selanjutnya disebut Standar Penilaian
Pendidikan adalah kriteria minimal mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip,
mekanisme, prosedur, dan instrumen Penilaian Hasil Belajar peserta didik yang
digunakan sebagai dasar dalam Penilaian Hasil Belajar peserta didik.
2. Penilaian Hasil Belajar adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mendeskripsikan capaian belajar peserta didik.
3. Penilaian Pembelajaran adalah Penilaian Hasil Belajar untuk perbaikan proses
pembelajaran.
4. Kriteria Pencapaian Kompetensi adalah penguasaan kompetensi minimal yang
ditentukan oleh satuan pendidikan yang mengacu pada Standar Kompetensi Kelulusan.
5. Penilaian Mandiri adalah proses yang dilakukan oleh peserta didik untuk melihat
sejauh mana pencapaian kompetensi diri dibandingkan dengan target
kompetensi yang akan dicapai disertai bukti yang sahih.
6. Penugasan adalah proses integrasi antara pembelajaran dan penilaian yang
dilakukan untuk mengukur dan mendorong penguasaan kompetensi peserta
didik yang dikerjakan di dalam maupun luar kelas secara individu maupun
berkelompok.
7. Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi
peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran untuk memantau
kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik.

8. Ujian Sekolah/Madrasah adalah kegiatan pengukuran capaian kompetensi peserta


didik yang dilakukan satuan pendidikan dengan mengacu pada Standar Kompetensi
Lulusan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar.
9. Ujian Nasional adalah kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat untuk
mengukur pencapaian kompetensi lulusan peserta didik pada mata pelajaran tertentu.
10. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, yang selanjutnya disingkat KKNI adalah
kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan,
menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan
kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja
sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.
11. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, yang selanjutnya disingkat SKKNI adalah
rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan,
dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan
syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
12. Skema Sertifikasi adalah paket kompetensi dan persyaratan spesifik yang berkaitan
dengan kategori jabatan (okupasi) atau keterampilan tertentu dari seseorang.
13. Sertifikasi Kompetensi Kerja adalah proses pemberian sertifikat kompetensi yang
dilakukan secara sistematis dan objektif melalui uji kompetensi sesuai SKKNI, standar
internasional, dan/atau standar khusus.
14. Ujian Paket Kompetensi, yang selanjutnya disingkat UPK adalah penilaian terhadap
pencapaian beberapa unit kompetensi yang dapat membentuk satu skema sertifikasi
okupasi dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan terakreditasi dan/atau lembaga
sertifikasi profesi.
15. Uji Kompetensi Keahlian yang selanjutnya disingkat UKK adalah penilaian terhadap
pencapaian kualifikasi jenjang 2 (dua) atau 3 (tiga) pada KKNI dilaksanakan di akhir
masa studi oleh lembaga sertifikasi profesi atau satuan pendidikan terakreditasi
bersama mitra dunia usaha / industry dengan memperhatikan paspor keterampilan
dan/atau portofolio.
16. Rekognisi Pembelajaran Lampau, yang selanjutnya disingkat RPL adalah pengakuan
atas capaian pembelajaran seseorang yang diperoleh dari pendidikan formal, non-
formal, informal, dan/atau pengalaman kerja ke dalam pendidikan formal

C. Prinsip, Tujuan dan Ruang Lingkup Penilaian


1. Prinsip Penilaian
Penilaian Hasil Belajar peserta didik dilakukan berdasarkan pada prinsip- prinsip
sebagai berikut:
a. Sahih, berarti interpretasi hasil penilaian didasarkan pada data yang
mencerminkan kemampuan peserta didik dalam kaitannya dengan kompetensi
yang dinilai sebagaimana diamanatkan oleh Standar Kompetensi Lulusan dan
turunannya;
b. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang
jelas dalam pemberian interpretasi, tidak dipengaruhi subjektivitas
penilai, dimulai dari pengembangan instrumen penilaiannya sampai dengan
analisis hasil penilaian;
c. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena
berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat
istiadat, status sosial ekonomi, dan gender;
d. Terpadu, berarti penilaian mencakup ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan
secara terintegrasi dan merupakan komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan
pembelajaran;
e. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan
keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan;
f. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian mencakup ranah sikap,
pengetahuan, dan keterampilan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian
yang sesuai, untuk memantau dan menilai perkembangan kemampuan peserta
didik;
g. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan
mengikuti langkah-langkah baku sesuai tahapan pelaksanaan kurikulum;
h. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran Kriteria Pencapaian
Kompetensi yang ditetapkan sesuai Standar Kompetensi Lulusan;
i. Akuntabel, berarti hasil penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi
mekanisme, prosedur, teknik, maupun hasilnya;
j. Reliabel, berarti penilaian memberikan hasil yang dapat dipercaya, dan konsisten
apabila proses penilaian dilakukan secara berulang dengan menggunakan
instrumen setara yang terkalibrasi; dan
k. Autentik, berarti penilaian didasarkan pada keahlian, materi, atau kompetensi
yang dipelajari sesuai dengan norma dan konteks di tempat kerja.

2. Tujuan Penilaian
Penilaian Hasil Belajar peserta didik dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:
a. mengetahui tingkat capaian hasil belajar/kompetensi peserta didik;
b. mengetahui pertumbuhan dan perkembangan peserta didik;
c. mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik;
d. mengetahui efektivitas proses pembelajaran; dan
e. mengetahui pencapaian kurikulum.

3. Ruang Lingkup Penilaian


a. Ruang lingkup Penilaian Hasil Belajar peserta didik pada SMK/MAK meliputi ranah
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
b. Penilaian ranah sikap merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh
informasi deskriptif mengenai perilaku peserta didik sesuai norma sosial dan
program keahlian yang ditempuh.
c. Penilaian ranah pengetahuan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
mengukur capaian kompetensi aspek pengetahuan peserta didik sesuai dengan
mata pelajaran dan/atau program keahlian yang ditempuh.
d. Penilaian ranah keterampilan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
mengukur capaian kompetensi aspek keterampilan dalam melakukan tugas tertentu
sesuai dengan mata pelajaran dan/atau program keahlian yang ditempuh.

D. Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Oleh Pendidik


1. Mekanisme Penilaian
Penilaian Hasil Belajar peserta didik oleh pendidik merupakan penilaian proses
pembelajaran (assessment for learning), penilaian capaian pembelajaran (assessment
of learning), dan penilaian sebagai pembelajaran (assessment as learning), yang
dilakukan melalui mekanisme penilaian pembelajaran sebagai berikut:
a. Pendidik menetapkan lingkup penilaian meliputi ranah sikap, pengetahuan,
dan keterampilan;
b. Pendidik menyusun perencanaan penilaian dan melaksanakan penilaian; dan
c. Pendidik memanfaatkan hasil penilaian untuk pengambilan keputusan
berkaitan dengan peserta didik, perbaikan proses pembelajaran, membuat
pelaporan, dan kegunaan lain yang sesuai.
2. Prosedur Penilaian
Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
a. Perencanaan metode dan teknik penilaian oleh pendidik mengacu kepada
Standar Kompetensi Lulusan dan turunannya;
b. Penyusunan instrumen penilaian disesuaikan dengan perencanaan metode dan
teknik penilaian serta ditelaah/divalidasi oleh sejawat pendidik mata pelajaran
yang sama;
c. Pelaksanaan kegiatan penilaian bersifat fleksibel, menggunakan strategi,
bentuk, dan teknik yang sesuai;
d. Pendidik memfasilitasi pelaksanaan penilaian mandiri oleh peserta didik pada
setiap penyelesaian proses belajar pada setiap unit kompetensi. Hasil penilaian
mandiri diverifikasi oleh pendidik untuk membantu memastikan kesesuaiannya;
e. Analisis hasil penilaian untuk mengetahui level capaian kompetensi dan/atau
ketuntasan belajar, kelebihan, dan kekurangan pembelajaran baik tingkat
peserta didik maupun tingkat kelas;
f. Pemanfaatan hasil analisis untuk merancang pembelajaran remedial,
meningkatkan mutu pembelajaran dan lulusan; dan
g. Pelaporan berbentuk profil pencapaian kompetensi peserta didik dan profil kelas
serta angka dan/atau deskripsi capaian belajar

3. Bentuk dan Instrumen Penilaian


Penilaian Hasil Belajar peserta didik oleh pendidik dilakukan dengan menggunakan
bentuk pengamatan, penugasan, ulangan, dan/atau bentuk lain yang sesuai.
Instrumen penilaian terdiri atas tes dan nontes.

E. Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Oleh Satuan Pendidikan


1. Mekanisme Penilaian
Penilaian Hasil Belajar peserta didik oleh satuan pendidikan merupakan penilaian
capaian hasil belajar (assessment of learning), yang dilakukan dengan mekanisme
sebagai berikut:
1. Penilaian oleh satuan pendidikan meliputi ranah pengetahuan dan
keterampilan;
2. Penilaian Hasil Belajar dalam bentuk Ujian Sekolah / Madrasah
diselenggarakan oleh satuan pendidikan terakreditasi pada akhir jenjang
pendidikan;
3. Penilaian Hasil Belajar dalam bentuk UPK dilaksanakan oleh satuan pendidikan
terakreditasi di tempat uji kompetensi pada satuan pendidikan atau tempat lain
yang ditunjuk pada akhir periode pembelajaran dalam bentuk semester
dan/atau tingkat;
4. Pelaporan hasil penilaian UPK dilakukan oleh satuan pendidikan
terakreditasi bekerja sama dengan mitra dunia usaha/industri dan/atau
lembaga sertifikasi profesi dalam bentuk paspor keterampilan
dan/atau sertifikat paket kompetensi yang telah dicapai;
dan
5. Laporan hasil penilaian pendidikan pada akhir semester, akhir tahun, dan
kelulusan peserta didik ditetapkan dalam rapat dewan pendidik satuan
pendidikan.

2. Prosedur Penilaian
Penilaian Hasil Belajar peserta didik oleh satuan pendidikan dilakukan melalui tahapan
sebagai berikut:
a. Penilaian Hasil Belajar peserta didik oleh satuan pendidikan dilakukan
mengacu kepada Standar Kompetensi Lulusan dan turunannya;
b. Penyusunan instrumen penilaian disesuaikan dengan perencanaan metode dan
teknik penilaian serta ditelaah/divalidasi oleh tim yang ditunjuk oleh satuan
pendidikan;
c. Pelaksanaan kegiatan penilaian bersifat fleksibel, menggunakan strategi,
bentuk, dan teknik yang sesuai;
d. Analisis hasil penilaian untuk mengetahui daya serap materi pembelajaran
pada tingkat peserta didik maupun tingkat kelas;
e. Pemanfaatan hasil analisis untuk meningkatkan mutu satuan pendidikan; dan
f. Pelaporan berbentuk profil kelas, profil satuan pendidikan yang berupa angka
dan/atau deskripsi.
3. Bentuk dan Instrumen Penilaian
Penilaian Hasil Belajar peserta didik oleh satuan pendidikan dilakukan dalam bentuk
Ujian Sekolah/Madrasah, UPK, RPL, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan
kelas, dan/atau bentuk lain yang sesuai. Instrumen penilaian terdiri atas tes dan
nontes. Instrumen tes dapat berupa instrument tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik.
Instrumen nontes dapat berupa kuesioner, lembar pengamatan, dan/atau bentuk
lain yang sesuai.

F. Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Oleh Pemerintah Pusat


1. Mekanisme Penilaian
Penilaian Hasil Belajar peserta didik oleh Pemerintah Pusat merupakan penilaian
capaian pembelajaran (assessment of learning), yang dilakukan dengan mekanisme
sebagai berikut:
a. Penilaian oleh Pemerintah Pusat dapat meliputi ranah pengetahuan dan
keterampilan;
b. Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah Pusat dalam bentuk Ujian Nasional
diselenggarakan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan;
c. Satuan pendidikan pelaksana Ujian Nasional adalah satuan pendidikan
terakreditasi;
d. Ujian Nasional diselenggarakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dan sebanyak-
banyaknya 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun; dan
e. Pemerintah Pusat dapat menyelenggarakan Penilaian Hasil Belajar dalam
bentuk lain yang hasilnya dapat digunakan untuk peningkatan, pemerataan,
dan penjaminan mutu pendidikan.

2. Prosedur Penilaian
Prosedur Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah Pusat dilakukan melalui tahapan
berikut:
a. Perencanaan metode dan teknik penilaian oleh Pemerintah Pusat mengacu
kepada Standar Kompetensi Lulusan dan turunannya serta harus memenuhi prinsip
penilaian;
b. Penyusunan instrumen penilaian disesuaikan dengan perencanaan metode dan
teknik penilaian serta ditelaah dan divalidasi oleh tim yang ditunjuk oleh
Pemerintah Pusat;
c. Pelaksanaan kegiatan penilaian bersifat fleksibel, menggunakan strategi,
bentuk, dan teknik yang sesuai dengan tujuan penilaian.;
d. Analisis hasil penilaian untuk mengetahui capaian peserta didik, satuan
pendidikan, dan wilayah binaannya;
e. Pemanfaatan hasil analisis digunakan untuk pemetaan mutu program, dasar
perumusan kebijakan, alat seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya,
pengendalian mutu pendidikan di wilayah binaannya, serta pembinaan kepada
satuan pendidikan dalam rangka peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan
pada tingkat satuan pendidikan, daerah, dan nasional;
f. Pelaporan dapat berbentuk sertifikat, profil peserta didik, profil satuan
pendidikan, dan profil daerah yang berupa angka dan/atau deskripsi;

3. Bentuk dan Instrumen Penilaian


Penilaian Hasil Belajar peserta didik oleh Pemerintah Pusat dilakukan dalam bentuk
Ujian Nasional, UKK dan/atau bentuk lain yang sesuai. Instrumen penilaian berupa tes
dan nontes. Tes dapat terdiri atas tes tertulis dan tes praktik. Instrumen nontes dapat
berupa pertanyaan survei.

G. Uji Kompetensi Keahlian


1. Mekanisme Pengujian
Pengujian Kompetensi peserta didik oleh lembaga sertifikasi profesi dan atau satuan
pendidikan terakreditasi bersama mitra dunia usaha/industri merupakan pengukuran
capaian kompetensi berdasarkan skema okupasi dan atau skema kualifikasi. Hasil
pengujian untuk memperoleh sertifikat kompetensi. Mekanisme pengujian dilakukan
sesuai ketentuan lembaga sertifikasi profesi atau satuan pendidikan terakreditasi
bersama mitra dunia usaha/industri.

2. Prosedur Pengujian
Prosedur pengujian meliputi perencanaan, penyusunan instrumen, pelaksanaan
kegiatan, analisis, dan penerbitan sertifikat kompetensi. Prosedur pengujian dilakukan
sesuai ketentuan lembaga sertifikasi profesi atau satuan pendidikan terakreditasi
bersama mitra dunia usaha/industri.
Prosedur pengujian hasil belajar kejuruan peserta didik dilakukan melalui tahapan
berikut:
a. Perencanaan metode dan teknik penilaian oleh lembaga sertifikasi profesi
atau satuan pendidikan terakreditasi bersama mitra dunia usaha/industri
mengacu kepada skema sertifikasi;
b. Pembukaan pendaftaran untuk penetapan peserta uji kompetensi dilanjutkan
dengan penilaian mandiri;
c. Penyusunan materi uji kompetensi sesuai dengan skema sertifikasi kemasan
okupasi atau kemasan kualifikasi dengan memperhatikan perencanaan metode
dan teknik penilaian;
d. Validasi materi uji kompetensi oleh tim yang ditunjuk oleh lembaga sertifikasi
profesi atau satuan pendidikan terakreditasi bersama mitra dunia usaha/industri;
e. Penunjukan asesor kompetensi sesuai dengan skema sertifikasi yang akan
diujikan;
f. Penetapan Tempat Uji Kompetensi yang telah terverifikasi;
g. Penilaian mandiri peserta, bila sudah dilakukan selama proses pembeajaran, maka
dapat digunakan dalam UKK;
h. Pelaksanaan kegiatan sertifikasi kompetensi menggunakan strategi, bentuk, dan
teknik yang sesuai dengan tujuan sertifikasi kompetensi;
i. Pelaporan hasil asesmen kepada lembaga sertifikasi untuk dirapatkan oleh tim yang
ditunjuk;
j. Penerbitan sertifikat kompetensi bagi peserta uji yang dinyatakan kompeten; dan
k. Pemanfaatan hasil analisis sertifikasi kompetensi dapat digunakan untuk pemetaan
mutu program, dan perumusan kebijakan satuan pendidikan.

3. Bentuk dan Instrumen Penilaian


Penilaian pencapaian kompetensi peserta didik oleh asesor kompetensi dilakukan
dalam bentuk sertifikasi kompetensi atau RPL. Instrumen penilaian terdiri atas tes dan
nontes. Instrumen tes dapat berupa instrument tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik.
Instrumen nontes dapat berupa lembar penilaian demonstrasi, lembar penilaian
portofolio, kuesioner, lembar pengamatan, dan/atau bentuk lain yang sesuai.

Standar penilaian pendidikan ini disusun sebagai acuan bagi pendidik, satuan pendidikan,
Pemerintah Pusat, lembaga sertifikasi, dan dunia usaha/industri dalam melakukan Penilaian
Hasil Belajar.

BAB VI
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN

Bidang Keahlian : Semua Bidang Keahlian


Program Keahlian : Semua Program Keahlian
Kompetensi Keahlian : Semua Kompetensi Keahlian
Mata Pelajaran : Matematika (A)
Jam Pelajaran : 424 JP (@ 45 Menit)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuler. Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap
sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui
keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara
berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua
kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching)
yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. Penumbuhan dan
pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung,
dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta
didik lebih lanjut.
Berikut Kompetensi Inti Pengetahun dan Kompetensi Inti Ketrampilan

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KEETRAMPILAN)
Memahami, menerapkan,Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan
menganalisis, dan mengevaluasi alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
tentang pengetahuan faktual, dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan
konseptual, prosedural, dan bidang kajian Matematika. Menampilkan kinerja di
metakognitif sesuai dengan bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang
bidang dan lingkup kajian terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Matematika pada tingkat teknis,Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan
spesifik, detil, dan kompleks, menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
berkenaan dengan ilmu
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam
pengetahuan, teknologi, seni, ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
budaya, dan humaniora dalam yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
konteks pengembangan potensi melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
diri sebagai bagian dari keluarga,
langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi,
sekolah, dunia kerja, warga kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
masyarakat nasional, regional, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait
dan internasional. dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik
di bawah pengawasan langsung.
Kompetensi Dasar Mapel Matematika SMK

KOMPETENSI DASAR KI 3 KOMPETENSI DASAR KI 4


PENGETAHUAN KETRAMPILAN
3.1. Menerapkan konsep bilangan 4.1. Menyajikan penyelesaian masalah
berpangkat, bentuk akar dan bilangan berpangkat, bentuk akar
logaritma dalam menyelesaikan dan logaritma.
masalah
KOMPETENSI DASAR KI 3 KOMPETENSI DASAR KI 4
PENGETAHUAN KETRAMPILAN
3.2. Menerapkan persamaan dan 4.2. Menyajikan penyelesaian masalah
pertidaksamaan nilai mutlak bentuk yang berkaitan dengan persamaan
linear satu variabel dan pertidaksamaan nilai mutlak
bentuk linear satu variable
3.3. Menentukan nilai variabel pada 4.3. Menyelesaikan masalah sistem
sistem persamaan linear dua variabel persamaan linier dua variabel
dalam masalah kontekstual
3.4 Menentukan nilai maksimum dan 4.4. Menyelesaikan masalah kontekstual
minimum permasalahan kontekstual yang berkaitan dengan program
yang berkaitan dengan program linear dua variabel
linear dua variabel
3.5. Menganalisis barisan dan deret 4.5. Menyelesaikan masalah kontekstual
aritmetika yang berkaitan dengan barisan dan
deret aritmatika
3.6. Menganalisis barisan dan deret 4.6. Menyelesaikan masalah kontekstual
geometri yang berkaitan dengan barisan dan
deret geometri
3.7. Menganalisis pertumbuhan, 4.7. Menyelesaiakan masalah kontekstual
peluruhan, bunga dan anuitas yang berkaitan dengan pertumbuhan,
peluruhan, bunga dan anuitas
3.8. Menentukan perbandingan 4.8. Menyelesaikan masalah yang
trigonometri pada segitiga siku-siku berkaitan dengan perbandingan
trigonometri pada segitiga siku-siku
3.9. Menentukan nilai sudut berelasi 4.9.Menyelesaikan masalah nilai sudut
diberbagai kuadran berelasi diberbagai kuadran
3.10.Menentukan koordinat kartesius 4.10.Menyelesaikan masalah perubahan
menjadi koordinat kutub dan koordinat kartesius menjadi
sebaliknya koordinat kutub dan sebaliknya.
3.11.Menerapkan nilai perbandingan 4.11.Menyajikan grafik fungsi
trigonometri pada grafik fungsi trigonometri
trigonometri
3.12. Menerapkan aturan sinus dan 4.12.Menyelesaikan permasalah
kosinus kontekstual dengan aturan sinus dan
kosinus
3.13. Menentukan luas segitiga pada 4.13.Menyelesaikan masalah kontekstual
trigonometri yang berkaitan dengan luas segitiga
pada trigonometri
3.14. Menganalisis nilai sudut dengan 4.14.Menyelesaikan nilai nilai sudut
rumus jumlah dan selisih dua sudut dengan rumus jumlah dan selisih dua
sudut
3.15. Menerapkan operasi matriks dalam 4.15.Menyelesaikan masalah yang
menyelesaiakan masalah yang berkaitan dengan matriks
berkaitan dengan matriks

3.16. Menetukan nilai determinan, invers 4.16. Menyelesaikan masalah yang


dan tranpos pada ordo 2 x 2 dan nilai berkaitan dengan determinan, invers
determinan dan tranpos pada ordo 3 dan tranpose pada ordo 2 x 2 serta
x3 nilai determinan dan tranpos pada
ordo 3 x 3
KOMPETENSI DASAR KI 3 KOMPETENSI DASAR KI 4
PENGETAHUAN KETRAMPILAN
3.17. Menentukan nilai besaran vektor 4.17. Menyelesaikan masalah yang
pada dimensi dua berkaitan dengan nilai besaran
vektor pada dimensi dua
3.18. Menentukan nilai besaran vektor 4.18. Menyelesaikan masalah yang
pada dimensi tiga berkaitan dengan nilai besaran
vektor pada dimensi tiga
3.19. Menentukan nilai variabel pada 4.19. Menyelesaikan masalah yang
persamaan dan fungsi kuadrat berkaitan dengan persamaan dan
fungsi kuadrat
3.20. Menganalisis operasi komposisi dan 4.20. Menyelesaikan masalah operasi
operasi invers pada fungsi komposisi dan operasi invers pada
fungsi
3.21. Menentukan persamaan lingkaran 4.21. Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan persamaan
lingkaran
3.22. Menganalisis masalah kontekstual 4.22. Menyelesaikan masalah kontekstual
yang berkaitan dengan logika yang berkaitan dengan logika
matematika (pernyataan sederhana, matematika (pernyataan sederhana,
negasi pernyataan sederhana, negasi pernyataan sederhana,
pernyataan majemuk, negasi pernyataan majemuk , negasi
pernyataan majemuk dan penarikan pernyataan majemuk dan penarikan
kesimpulan). kesimpulan ).
3.23.Menganalisis titik, garis dan bidang 4.23.Menyajikan penyelesaian masalah
pada geometri dimensi tiga. yang berkaitan dengan jarak antara
titik ke titik, titik ke garis dan garis ke
bidang pada geometri dimensi tiga
3.24.Menetukan masalah kontekstual yang 4.24.Menyelesaikan masalah kontekstual
berkaitan dengan transformasi kontekstual yang berkaitan dengan
geometri. transformasi geometri.
3.25.Menganalisis kaidah pencacahan, 4.25.Menyajikan penyelesaian masalah
permutasi dan kombinasi pada kontekstual berkaitan dengan kaidah
masalah kontekstual. pencacahan, permutasi dan
kombinasi.
3.26. Menentukan peluang kejadian 4.26.Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan peluang kejadian
3.27. Mengevaluasi kajian statistika dalam 4.27.Menyelesaikan masalah kontekstual
masalah kontekstual yang berkaitan dengan kajian
statistika
3.28. Menganalisis ukuran pemusatan data 4.28.Menyelesaikan masalah yang
tunggal dan data kelompok berkaitan dengan ukuran pemusatan
data tunggal dan data kelompok
3.29. Menganalisis ukuran penyebaran 4.29.Menyelesaikan masalah yang
data tunggal dan data kelompok berkaitan dengan ukuran penyebaran
data tunggal dan data kelompok
3.30. Menentukan nilai limit fungsi aljabar 4.30.Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan limit fungsi aljabar
3.31. Menentukan turunan fungsi aljabar 4.31. Menyelesaikan masalah yang
menggunakan definisi limit fungsi berkaitan dengan turunan fungsi
atau sifat – sifat turunan fungsi serta aljabar
penerapannya
KOMPETENSI DASAR KI 3 KOMPETENSI DASAR KI 4
PENGETAHUAN KETRAMPILAN
3.32. Menganalisis keberkaitan turunan 4.32. Menyelesaikan masalah kontekstual
pertama fungsi dengan nilai yang berkaitan dengan turunan
maksimum, nilai minimum, dan pertama fungsi aljabar
selang kemonotonan fungsi, serta
kemiringan garis singgung kurva
3.33. Menentukan nilai integral tak tentu 4.33 Menyelesaikan masalah yang
dan tertentu fungsi aljabar berkaitan dengan integral tak tentu
dan tertentu fungsi aljabar
3.34. Menentukan luas permukaan dan 4.34. Menyelesaikan masalah luas
volume benda putar dengan permukaan dan volume benda putar
menggunakan integral tertentu dengan menggunakan integral
tertentu

BAB VII
KERANGKA BERPIKIR
PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN
MATA PELAJARAN MATEMATIKA SMK
1. Menganalisis Standar Kompetensi Lulusan sesuiai Lampiran I permendikbud No.34 tahun
2018.

Pasal 31 ayat (3) UUD 1945

Pasal 2 dan 3, UU No.20 Tahun 2003

Tujuan Pendidikan Menengah


Kejuruan

Lampiran 1 Permendikbud No. 34 Tahun 2018

Profil Lulusan SMK

Sembilan (9) Area Kompetensi SMK

Standar Kompetensi Lulusan SMK

2. Menganalisis Standar Isi sesuai Lampiran II Permendikbud No.34 Tahun 2018 dan
Keterkaitannya dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar SMK pada Perdirjen No.464 Tahun 2018

Standar Kompetensi
LuLusan SMK

Sub SKL

Ruang Lingkup Materi

Kompetensi Inti dan Kompetensi


Dasar
3. Menganalisis Dimensi Proses Kognitif dan Bentuk Pengetahuan serta Dimensi Ketrampilan dari
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
4. Menganalisis Penjabaran KI & KD Menjadi IPK, Tujuan dan Materi Pembelajaran
Rumusan indikator yang benar tergantung kepada kemampuan guru dalam memahami
ketentuan dalam merumuskan indikator pencapaian KD. Perumusan indikator yang benar
akan menjadi tolok ukur keberhasilan siswa dalam mencapai kompetensi yang diharapkan.
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) adalah penanda pencapaian KD yang ditandai oleh
perubahan perilaku yang dapat diukur. Pengembangan indikator disesuaikan dengan
karakteristik siswa, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah serta dirumuskan
menggunakan kata kerja operasional yang terukur.
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) digunakan sebagai pedoman di dalam:
1. Mengembangkan materi pembelajaran
Materi pembelajaran yang dikembangkan harus sesuai dengan indikator yang telah
dirumuskan. Perumusan IPK yang cermat memberikan arah dalam pengembangan materi
pembelajaran yang efektif sesuai karakteristik mata pelajaran, potensi dan kebutuhan
siswa.
2. Mendesain kegiatan pembelajaran
Desain pembelajaran yang dikembangkan hendaknya sesuai dengan IPK apat memberikan
gambaran kegiatan pembelajaran yang efektif. IPK yang menuntut kompetensi pada aspek
prosedural menunjukkan agar kegiatan pembelajaran dilakukan dengan strategi
discovery-inquiry.
3. Mengembangkan bahan ajar
Bahan ajar yang dikembangkan oleh guru pasti bertujuan untuk menunjang pencapaian
kompetensi siswa. Pemilihan bahan ajar yang tepat disesuaikan dengan tuntutan IPK,
sehingga dapat meningkatkan pencapaian kompetensi secara maksimal.
4. Merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar
Indikator menjadi pedoman dalam merancang, melaksanakan, serta mengevaluasi hasil
belajar siswa. Rancangan penilaian memberikan acuan dalam menentukan bentuk dan jenis
penilaian, serta pengembangan indikator penilaian.
Dalam merumuskan indikator yang harus diperhatikan adalah:
1. Indikator dirumuskan dari KD.
2. Menggunakan kata kerja operasional (KKO) yang dapat diukur.
3. Indikator dirumuskan dalam kalimat yang simpel, jelas dan mudah dipahami.
4. Tidak menggunakan kata yang bermakna ganda.
5. Hanya mengandung satu tindakan dan satu materi.
6. Memperhatikan karakteristik mata pelajaran, potensi dan kebutuhan siswa, sekolah,
masyarakat dan lingkungan.

5. Menganalisis Model Pembelajaran Berdasarkan Karakteristik Kompetensi Dasar


Memilih atau menentukan model pembelajaran sangat dipengaruhi oleh karakteristik
Kompetensi Dasar (KD), tujuan yang akan dicapai dalam pengajaran, sifat dari materi yang
akan diajarkan, dan tingkat kemampuan peserta didik. Di samping itu, setiap model
pembelajaran mempunyai tahap-tahap (sintaks) yang dapat dilakukan peserta didik dengan
bimbingan guru.
Rumusan KD yang mengarah pada pembentukan penguasaan konsep dan prinsip tentu sangat
tepat menggunakan model pembelajaran Inquiry atau model pembelajaran discovery
learning karena ke dua model pembelajaran tersebut membentuk kemampuan eksplanasi
terhadap konsep phenomena alam dan sosial yang terjadi. Guru pada saat akan memilih model
belajar perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut di antaranya:
a. Menganalisis rumusan pernyataan setiap KD
b. Membaca tujuan dari setiap model belajar
c. Menentukan apakah rumusan KD cenderung pada pembentukan konsep/prinsip atau
pada pembentukan hasil karya
d. Kompetensi Dasar (KD-di KI-3; KD-di KI-4) pada kelompok mata pelajaran Dasar
Kejuruan (C1) dan kelompok mata pelajaran Dasar Keahlian (C2) yang cenderung
pada penguasaan konsep/prinsip yang membentuk kemampuan eksplanasi sangat
tepat menggunakan model pembelajaran Inquiry/Discovery learning sebagai fondasi
mata pelajaran kelompok Kompetensi Keahlian (C3).
Kompetensi Dasar (KD-di KI-3; KD-di KI-4) pada kelompok mata pelajaran kompetensi
keahlian (C3) yang cenderung membentuk kemampuan solusi-solusi teknologi dan rekayasa
atau hasil karya dapat menggunakan model belajar Problem based learning, Production
based Trainning, Project Based Learning dan Teacfing Factory.

6. Membuat Matriks Perancah Sintaks Model Pembelajaran yang Telah Ditentukan terhadap
Proses Berpikir Ilmiah (Pendekatan Saintifik)

Hal tersebut sejalan dengan pemikiran Kemendikbud melalui Materi Diklat Guru
Implementasi Kurikulum 2013 (2013: 2-5, diunduh dari www.puskurbuk.net) sebagai
berikut.
Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi
mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring (5M). Pendekatan ini
merujuk kepada teknik-teknik investigasi atas suatu fenomena, cara memperoleh
pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan dengan pengetahuan sebelumnya.
1) Mengamati
Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran. Keunggulan
metode mengamati adalah peserta didik senang dan tertantang dan mudah
pelaksanaannya.

2) Menanya
Menanya menurut Kemendikbud mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik.
b. Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta
mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri.
c. Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan ancangan
untuk mencari solusinya.
d. Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk menunjukkan sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas substansi
pembelajaran yang diberikan.
e. Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan
pertanyaan, dan memberi jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa
yang baik dan benar.
f. Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi, berargumen,
mengembangkan kemampuan berpikir, dan menarik simpulan.
g. Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima pendapat atau
gagasan, memperkaya kosa kata, serta mengembangkan toleransi sosial dalam hidup
berkelompok.
h. Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta sigap dalam merespon
persoalan yang tiba-tiba muncul.
i. Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan berempati
satu sama lain.

3) Mengumpulkan data/ Mengekplorasi


Mengumpulkan data artinya siswa diajak untuk mengumpulkan pengetahuan sebanyak
dari berbagai sumber pengetahuan

4) Menalar
Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta empiris yang dapat
diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan.
Aplikasi metode eksperimen atau mencoba dimaksudkan untuk mengembangkan
berbagai ranah tujuan belajar, yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

5) Mengkomunikasikan
Situasi kolaboratif peserta didik akan dilatih berinteraksi dengan empati, saling
menghormati, dan menerima kekurangan atau kelebihan masing-masing.
ANALISIS KURIKULUM
PEMBUATAN RPP & PERANGKAT PENILAIAN
KD. 3.1 & 4.1 MATEMATIKA SMK

1. Analisis SKL, KI dan KD


2. Analisis Penjabaran KI & KD Menjadi IPK, Tujuan dan Materi
Pembelajaran
3. Analisis Penerapan Model Pembelajaran
4. Analisis Pengintegrasian Muatan Lokal dan Keunggulan
Daerah dalam Kepramukaan
5. Analisis Perangkat Penilaian (Kisi-kisi dan Instrumen
Penilaian)

Oleh :

Suherman
NIP. 197707132005011007

SMK NEGERI 1 MAJALENGKA


2019
Analisis keterkaitan antara SKL, KI dan KD
(3.2 & 4.2)
Matematika
Area Kompetensi : Literasi

Standar Kompetensi Lulusan :


Memiliki pemahaman matematika dalam melaksanakan tugas sesuai keahliannya.

Sub Standar Kompetensi Lulusan :


1. Berpikir matematis yang berkaitan dengan bidang kerjanya.
2. Menggunakan pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural matematika dalam penyelesaian masalah yang berkaitan dengan bidang
keahliannya secara logis, kritis dan kreatif.
3. Mengevaluasi ketepatan dan kebenaran penyelesaian permasalahan yang berkaitan bidang keahliannya dengan menggunakan matematika dasar.
4. Mengkomunikasikan hasil penyelesaian permasalahan yang berkaitan dengan bidang keahliannya baik lisan dan tulisan secara sistematis.
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4 ANALISIS DAN
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN) REKOMENDASI KI
1 2 3
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
KI–3 sesuai dengan
menganalisis, dan mengevaluasi prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
tuntutan SKL dimensi
tentang pengetahuan faktual, dengan bidang kajian matematika
pengetahuan dan KI-
konseptual, operasional dasar, dan
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang 4 sudah terperinci
metakognitif sesuai dengan bidang
terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. sesuai dengan
dan lingkup kajian matematikapada
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, tuntutan SKL
tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam Dimensi
kompleks, berkenaan dengan ilmu
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di Ketrampilan.
pengetahuan, teknologi, seni,
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan Dengan demikian KI-
budaya, dan humaniora dalam
langsung. 3 dan KI-4 sudah
konteks pengembangan potensi diri
sesuai untuk
sebagai bagian dari keluarga, Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, memenuhi tuntutan
sekolah, dunia kerja, warga gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan SKL SMK program
masyarakat nasional, regional, dan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu pendidikan 3 tahun.
internasional. melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

KOMPETENSI KOMPETENSI Analisis KD-3 Rekomendasi KD- Analisis KD-4 Rekomendasi KD- Rekomendasi KD-KD pada Mapel
DASAR DASAR 3 4
PENGETAHUAN KETERAMPILAN  Ketercapaian Dimensi Kognitif dan Bentuk
(KD-3) (KD-4) Tingkat Dimensi Kesesuaian Bentuk Kesetaraan
Pengetahuan semua KD-3 dalam Mata
Kognitif dan Dimensi Kognitif Taksonomi Taksonomi KD-
Pelajaran
Bentuk Dimensi dengan Bentuk dan Tingkat dari KI-3 dg KD
 Ketercapaian Taksonomi semua KD-4
Pengetahuan Pengetahuan Taksonomi dari KI-4
dalam Mata Pelajaran
1 2 3 4 5 6 7
3.1. 4.1.
Menerapkan Menyajikan Tingkat Menerapkan (C3), Menyajikan KD-3 pada tingkat KD-3.2 dan KD-4.2 antara tingkat dimensi
konsep bilangan penyelesaian Dimensi sudah sesuai jika penyelesaian dimensi dan bentuk kognitif tidak selaras. Dalam
berpangkat, masalah kognitif adalah dipasangkan pada Menerapkan (C3) hal ini tingkat kognitifnya harus
masalah
bentuk akar dan bilangan Menerapkan materi persamaan tidak setara jika ditingkatkan sampai pada tingkat
logaritma dalam berpangkat, (C3), dan dan kontekstual dipasangkan mengevaluasi. Sedangkan bentuknya juga
menyelesaikan bentuk akar dan konsep pertidaksamaan adalah dengan perlu disesuaikan sampai pada
masalah logaritma bilangan nilai mutlak keterampilan menyajikan yaitu metakognitif . Pada mata pelajaran
berpangkat, bentuk linear satu abstrak tingkat Menyaji (KA-5). Matematika sudah memenuhi dimensi
bentuk akar variabel yang KA-5 (Menyaji) Oleh karenanya kognitif tuntutan KI-3 yaitu memahami,
dan logaritma menitik beratkan dimensi KD-3 menerapkan, menganalisis, dan
adalah pada bentuk harus mengevalusi. Sedangkan bentuk
pengetahuan operasional dasar ditingkatkan pengetahuan juga sudah terpenuhi yaitu
yang sampai C5 yaitu konseptual, prosedural, dan metakognitif
berbentuk mengevaluasi. tingkat taksonomi dimana(KKO) tertinggi
Operasional sesuai tuntutan KI-3 ada pada KD-3.27 dan
Dasar) KD 4.27
Keterangan pengisian kolom sbb:
1. Kompetensi Dasar Pengetahuan (KD-3) sesuai mata pelajaran
2. Kompetensi Dasar Keterampilan (KD-4) sesuai mata pelajaran
3. Tentukan tingkat Dimensi Kognitif: memahami (C2), menerapkan (C3), menganalisis (C4), atau mengevaluasi (C5),
dan Bentuk Dimensi Pengetahuan:faktual, Konseptual, prosedural atau metakognitif
4. Tuliskan rekomendasi tingkat taksonomi (kata kerja operasional) dan pengetahuan (materi) yang sesuai tingkatannya untuk KD yang bersangkutan
5. Tentukan bentuk taksonomi: abstrak atau konkret.
dan tingkat taksonomi: (mengolah, menalar, menyaji) atau (imitasi, manipulasi, presisi, artikulasi, naturalisasi)
6. Tuliskan rekomendasi KD dari KI-3 (KKO dg levelnya) yang setara untuk menunjang KD dari KI-4 pasangannya.
7. Tuliskan rekomendasi diantara KD-3 dari KD-KD pengetahuan mata pelajaran yang harus mencapai tingkat taksonomi (KKO)tertinggi sesuai KI-3,
dan Tuliskan rekomendasi diantara KD-4 dari KD-KD keterampilan mata pelajaran yang harus mencapai tingkat taksonomi (KKO)tertinggi sesuai KI-4 .
ANALISIS PENJABARAN KI DAN KD
KE DALAM INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI (IPK), TUJUAN PEMBELAJARAN DAN MATERI PEMBELAJARAN
MATA PELAJARAN : TEKNIK DASAR OTOMOTIF
TABEL 3
KI Program Pendidikan 3 Tahun
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,
responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasehat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan
serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja,
warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Kompetensi IPK Tujuan Pembelajaran Materi Pembelajaran
Dasar
3.1 3.1.1. Melalui diskusi dan menggali informasi , peserta didik secara Konsep Bilangan
Mengevaluasi Menerangkan Konsep cermat dapat Berpangkat :
konsep bilangan bilangan berpangkat, bentuk Menerangkan konsep bilangan berpangkat (Eksponen) : a. Pangkat Bulat Postif
berpangkat, akar dan logaritma a. Pangkat Bulat Postif b. Pangkat tak
bentuk akar dan b. Pangkat tak sebenarnya sebenarnya
logaritma dalam c. Pangkat pecahan c. Pangkat pecahan
menyelesaikan d. Persamaan dan pertidaksamaan eksponen d. Persamaan dan
masalah pertidaksamaan
eksponen
3.1.2. Melalui diskusi dan menggali informasi , peserta didik secara Hubungan konsep
Menerangkan hubungan cermat dapat bilangan berpangkat,
konsep bilangan berpangkat, Menentukan hasil operasi bilangan berpangkat bentuk akar dan
bentuk akar dan logaritma (Eksponen) : logaritma
a. Pangkat Bulat Postif
b. Pangkat tak sebenarnya
c. Pangkat pecahan
d. Persamaan dan pertidaksamaan eksponen
3.1.3. Melalui diskusi dan menggali informasi , peserta didik secara Sifat-sifat bilangan
Mengidentifikasi sifat-sifat cermat dapat Mengidentifikasi sifat-sifat bilangan berpangkat, berpangkat, bentuk
bilangan berpangkat, bentuk bentuk akar dan logaritma akar dan logaritma
akar dan logaritma
3.1.4 Setelah berdiskusi dan menggali informasi secara cermat,
Menerapkan konsep peserta didik dapat Menerapkan konsep bilangan berpangkat
bilangan berpangkat , bentuk , bentuk akar dan logaritma dan sifat-sifatnya dalam
akar dan logaritma dan sifat- menyelesaikan masalah
sifatnya dalam
menyelesaikan masalah
3.1.5. Setelah berdiskusi dan menggali informasi secara cermat, Penyelesaian
Menguji Himpunan peserta didik dapat Menguji Himpunan penyelesaian persamaan dan
penyelesaian persamaan dan persamaan dan pertidaksamaan eksponen, bentuk akar dan pertidaksamaan
pertidaksamaan eksponen, logaritma eksponen, bentuk akar
bentuk akar dan logaritma dan logaritma
4. Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah
sederhana sesuai dengan bidang kerja. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan
standar kompetensi kerja. Menunjukkanketerampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempresepsi, kesiapan, meniru, membiasakan
gerak mahir, menjadikan gerak alami, dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Kompetensi IPK Tujuan Pembelajaran Materi Pembelajaran
Dasar
4.1. Menyajikan  Menyelesaikan masalah  Dengan diberi contoh suatu masalah bilangan berpangkat,  Bilangan berpangkat (
penyelesaian kontekstual yang siswa dapat menyelesaikan masalah kontekstual yang Eksponen )
masalah berkaiatan dengan berkaitan dengan : Pangkat Bulat Positif, Pangkat tak a. Pangkat Bulat Positif
bilangan bilangan berpangkat Sebenarnya, Pangkat Pecahan, Persamaan dan b. Pangkat tak
Sebenarnya
berpangkat, (Eksponen) pertidaksamaan eksponen dengan teliti
c. Pangkat Pecahan
bentuk akar dan a. Pangkat Bulat Positif d. Persamaan dan
logaritma b. Pangkat tak Sebenarnya pertidaksaman
c. Pangkat Pecahan eksponen
d. Persamaan dan
pertidaksamaan
eksponen
 Menyelesaikan masalah  Dengan diberi contoh suatu masalah bilangan bentuk akar,  Bilangan bentuk akar
konstekstual yang siswa dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
berkaitan dengan bilangan merasionalkan bentuk akar dengan teliti Bilangan bentuk
bentuk akar logaritma dan sifat-
sifatnya dalam
menyelesaikan masalah
 Menyelesaikan masalah  Dengan diberi contoh masalah bilangan logartima, siswa
kontekstual yang dapat menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan
berkaitan dengan bentuk dengan bentuk logaritma dan sifat-sifatnya dalam
logaritma dan sifat- menyelesaikan masalah dengan teliti
sifatnya dalam
menyelesaikan masalah
ANALISIS PENGINTEGRASIAN MUATAN LOKAL (NILAI KONTEKSTUAL)
KE DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA

TABEL 4

Kompetensi Dasar Integrasi Muatan Lokal ke dalam Materi Mata Pelajaran

3.1.Menerapkan konsep bilangan berpangkat, bentuk akar dan  Menggunakan bilangan berpangkat pada bidang ilmu
logaritma dalam menyelesaikan masalah kesehatan, yang berhubungan dengan peluruhan dan
pertumbuhan virus, bakteri

 Menggunakan bilangan berpangkat pada bidang


Perbankan :
4.1. Menyajikan penyelesaian masalah bilangan berpangkat, bentuk akar dan - Semakin banyak hutang, semakin besar bunga yang
logaritma harus dibayarkan
- Semakin banyak tabungan yang disimpan, maka
semakin besar bunga yang diterima

PENGINTEGRASIAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA


PADA KEGIATAN AKTUALISASI KEPRAMUKAAN

TABEL 5
Integrasi materi mata pelajaran pada Aktualisasi Ekstrakurikuler
Kompetensi Dasar Kepramukaan
3.1.Menerapkan konsep bilangan berpangkat, bentuk akar dan  Menggunakan bilangan berpangkat pada bidang ilmu
logaritma dalam menyelesaikan masalah kesehatan, yang berhubungan dengan peluruhan dan
pertumbuhan virus, bakteri pada P3K dalam
Kepramukaan
4.1. Menyajikan penyelesaian masalah bilangan berpangkat, bentuk  Semakin banyak penempuhan pengembaraan dan
akar dan logaritma prestasi, maka semakin banyak pangkat/ tanda
kehormatan dipakaian yang bisa ditempelkan
ANALISIS PENENTUAN MODEL PEMBELAJARAN
MATA PELAJARAN : MATEMATIKA

TABEL 6
No. Kompetensi Dasar Analisis KD Model Pembelajaran
1.
3.1. KD 3.1 Menitik beratkan pada pembentukan Model Pembelajaran
Menerapkan konsep bilangan berpangkat, pengetahuan konseptual dan prosedural Discovery Learning
bentuk akar dan logaritma dalam
menyelesaikan masalah

4.1. KD 4.1 Pernyataan pada taksonomi


Menyajikan penyelesaian masalah bilangan keterampilan abstrak pada tingkat KA-5 (
berpangkat, bentuk akar dan logaritma Menyaji)

Alasan :
Memilih atau menentukan model pembelajaran sangat dipengaruhi oleh karakteristik Kompetensi Dasar (KD), tujuan yang akan dicapai dalam
pengajaran, sifat dari materi yang akan diajarkan, dan tingkat kemampuan peserta didik. Di samping itu, setiap model pembelajaran
mempunyai tahap-tahap (sintaks) yang dapat dilakukan peserta didik dengan bimbingan guru.
Rumusan KD yang mengarah pada pembentukan penguasaan konsep dan prinsip tentu sangat tepat menggunakan model pembelajaran Inquiry
atau model pembelajaran discovery learning karena ke dua model pembelajaran tersebut membentuk kemampuan eksplanasi terhadap
konsep phenomena alam dan sosial yang terjadi. Guru pada saat akan memilih model belajar perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut di
antaranya:
e. Menganalisis rumusan pernyataan setiap KD
f. Membaca tujuan dari setiap model belajar
g. Menentukan apakah rumusan KD cenderung pada pembentukan konsep/prinsip atau pada pembentukan hasil karya
h. Kompetensi Dasar (KD-di KI-3; KD-di KI-4) pada kelompok mata pelajaran Dasar Kejuruan (C1) dan kelompok mata pelajaran Dasar
Keahlian (C2) yang cenderung pada penguasaan konsep/prinsip yang membentuk kemampuan eksplanasi sangat tepat menggunakan
model pembelajaran Inquiry/Discovery learning sebagai fondasi mata pelajaran kelompok Kompetensi Keahlian (C3).
i. Kompetensi Dasar (KD-di KI-3; KD-di KI-4) pada kelompok mata pelajaran kompetensi keahlian (C3) yang cenderung membentuk
kemampuan solusi-solusi teknologi dan rekayasa atau hasil karya dapat menggunakan model belajar Problem based learning, Production
based Trainning, Project Based Learning dan Teacfing Factory.
Matriks Perancah Pemaduan Sintak
Model Pembelajaran Discovery Learning
Proses Berpikir Ilmiah (Saintifik) pada Mapel Teknik Dasar Otomotif KD 3.2 dan KD 4.2
Tabel 7
Sintaksis Proses Berfikir Ilmiah (Saintifik)
Kompetensi Tujuan model
IPK Mengumpulkan Mengomuni-
Dasar Discovery Mengamati Menanya Menalar
Informasi kasikan
Learning
3.1.
Menerapkan  Menerangkan  Melalui diskusi dan 1.  Guru meminta
konsep bilangan konsep bilangan menggali informasi Pemberian siswa untuk
berpangkat, berpangkat ( secara cermat dan Stimulus melihat berbagai
bentuk akar dan Eksponen ) santun peserta Terhadap contoh bilangan
logaritma dalam a.Pangkat Bulat didik dapat Siswa berpangkat
menyelesaikan Positif 1. Menerangkan (Eksponen ) yang
masalah b.Pangkat tak konsep bilangan meliputi :
Sebenarnya berpangkat a. Pangkat Bulat
c. Pangkat (Eksponen ) : Postif
Pecahan e. Pangkat Bulat b. Pangkat tak
d. Persamaan Postif sebenarnya
dan f. Pangkat tak c. Pangkat
pertidaksamaan sebenarnya pecahan
eksponen g. Pangkat d. Persamaan
pecahan dan
h. Persamaan pertidaksama
dan an eksponen
pertidaksama
an eksponen ( Peretemuan ke -
1)
2. Menentukan
konsep bilangan * Guru
menugaskan
Sintaksis Proses Berfikir Ilmiah (Saintifik)
Kompetensi Tujuan model
IPK Mengumpulkan Mengomuni-
Dasar Discovery Mengamati Menanya Menalar
Informasi kasikan
Learning
berpangkat ( kepada untuk
Eksponen ) : Siswa membaca
e. Pangkat Bulat dengan cermat
Postif untuk
f. Pangkat tak mengidentifikasi
sebenarnya bilangan
g. Pangkat berpangkat (
pecahan Eksponen ) :
h. Persamaan i. Pangkat Bulat
dan Postif
pertidaksama j. Pangkat tak
an eksponen sebenarnya
k. Pangkat
pecahan
l. Persamaan
dan
pertidaksamaa
n eksponen
* Siswa melihat
bahan tayang yang
disajikan olehGuru
 Menentukan Setelah berdiskusi  Siswa
bilangan bentuk dan menggali berdiskusi
akar informasi, peserta tentang
didik dapat : Merasionalkan
a. Merasionalkan bilangan bentuk
bilangan bentuk akar
akar  Siswa
b. Mengoperasikan berdiskusi
bilangan bentuk tentang
akar Mengoperasika
dengan santun n bilangan
bentuk akar
 Menerapkan  Melalui diskusi dan Siswa berdiskusi
bentuk logaritma menggali informasi , tentang bentuk
Sintaksis Proses Berfikir Ilmiah (Saintifik)
Kompetensi Tujuan model
IPK Mengumpulkan Mengomuni-
Dasar Discovery Mengamati Menanya Menalar
Informasi kasikan
Learning
dan sifat-sifatnya peserta didik dapat logaritma dan
dalam merumuskan bentuk sifat-sifatnya
menyelesaikan logaritma dan sifat- dalam
masalah sifatnya dalam menyelesaikan
menyelesaikan masalah
masalah dengan
santun
2. Identifikasi  Guru
masalah Menugaskan
siswa untuk
menentukan
masalah utama
apa dalam
bentuk bilangan
berpangkat serta
syarat-syarat
bilangan
berpangkat
 Siswa
mengidentifikasi
masalah melaui
contoh yang
didemonstrasika
n oleh guru
mengenai
bilangan bentuk
akar
 Siswa
mendiskusikan
sifat-sifat
bilangan
logaritma dan
pememecahan
masalahnya
 Berdasarkan
Sintaksis Proses Berfikir Ilmiah (Saintifik)
Kompetensi Tujuan model
IPK Mengumpulkan Mengomuni-
Dasar Discovery Mengamati Menanya Menalar
Informasi kasikan
Learning
hasil diskusi,
siswa
merumuskan hal-
hal apa saja yang
harus
diperhatikan
dalam
Menerapkan
konsep bilangan
berpangkat,
bentuk akar dan
logaritma dalam
menyelesaikan
masalah
 Menyelesaikan  Dengan diberi  Pengump  Siswa dicoba
4.1. Menyajikan masalah contoh suatu ulan Data untuk
penyelesaian kontekstual yang bilangan menunjukkan
masalah bilangan berkaiatan dengan berpangkat , siswa bilangan
berpangkat, bilangan dapat berpangkat sesuai
bentuk akar dan berpangkat ( menyelesaikan dengan aturan
logaritma Eksponen ) masalah sebagai
c. Pangkat Bulat kontekstual yang pembuktian
Positif berkaitan dengan : rumusan masalah
b.Pangkat tak Pangkat Bulat / hipotesis
Sebenarnya Positif, Pangkat tak  Siswa diarahkan
c. Pangkat Sebenarnya, untuk meneliti
Pecahan Pangkat Pecahan, merasionalkan
d. Persamaan Persamaan dan bilangan bentuk
dan pertidaksamaan akar
pertidaksamaan eksponen dengan  Siswa mencoba
eksponen teliti dan mandiri mengirimkan e-
mail kepaga guru
untuk
menunjukkan
sifat-sifat
Sintaksis Proses Berfikir Ilmiah (Saintifik)
Kompetensi Tujuan model
IPK Mengumpulkan Mengomuni-
Dasar Discovery Mengamati Menanya Menalar
Informasi kasikan
Learning
logaritma

  3. Pengumpul  Siswa diminta


an Data untuk membaca
buku mengenai
bilangan
berpangkat,
sesuai dengan
aturan
 Siswa diminta
untuk
merasionalkan
bilangan bentuk
akar
 Siwa diminta
untuk
menyebutkan
sifat-sifat
logaritma dalam
menyelesaikan
masalah
4.Pembuktia  Siswa
n ditugaskan
untuk menilai
hasil pekerjaan
siwa lain
secara
berkelompok
mengenai
bilangan
berpangkat
 Siswa
ditugaskan
untuk
menemukan
Sintaksis Proses Berfikir Ilmiah (Saintifik)
Kompetensi Tujuan model
IPK Mengumpulkan Mengomuni-
Dasar Discovery Mengamati Menanya Menalar
Informasi kasikan
Learning
rasional
bentuk akar
 Siswa
ditugaskan
untuk
menemukan
sifat-sifat
logaritma
dalam
meneyelesaika
n masalah
5.Menarik  Siswa
Kesimpulan / ditugaskan
Generalisasi untuk
menyajikan cara
menyelesaikan
bilangan
berpangkat
 Siswa membuat
bahan
presentasi
tentang
merasionalkan
bentuk akar
 Siswa memberi
hasil tanggapan
presentasi
kelompok lain
mengenai
bahasan
merasionalkan
bentuk akar
 Siswa menerima
tanggapan dari
kelompok lain
Sintaksis Proses Berfikir Ilmiah (Saintifik)
Kompetensi Tujuan model
IPK Mengumpulkan Mengomuni-
Dasar Discovery Mengamati Menanya Menalar
Informasi kasikan
Learning
terhadap
presentasi yang
ditampilkan
dari siswa lain
dan dari guru
 Siswa
memperbaiki
hasil presentasi
dan membuat
simpulan
megenai
merasionalkan
bilangan bentuk
akar
4.1. Menyajikan 4.Menyelesaikan 4.Dengan diberi
penyelesaian masalah konstekstual contoh suatu
masalah bilangan yang berkaitan bilangan bentuk
berpangkat, dengan bilangan akar, siswa dapat
bentuk akar dan bentuk akar menyelesaikan
logaritma masalah yang
berkaitan dengan
merasionalkan
bentuk akar
dengan teliti dan
mandiri
4.1. Menyajikan 4.Menyelesaikan 3. Dengan diberi
penyelesaian masalah contoh bilangan
masalah bilangan kontekstual yang logartima, siswa
berpangkat, berkaitan dengan dapat
bentuk akar dan bentuk logaritma menyelesaikan
logaritma dan sifat-sifatnya masalah
dalam kontekstual yang
menyelesaikan berkaitan dengan
masalah bentuk logaritma
dan sifat-sifatnya
Sintaksis Proses Berfikir Ilmiah (Saintifik)
Kompetensi Tujuan model
IPK Mengumpulkan Mengomuni-
Dasar Discovery Mengamati Menanya Menalar
Informasi kasikan
Learning
dalam
menyelesaikan
masalah dengan
teliti dan mandiri

Penilaian Ranah Pengetahuan


Tabel 1. Kisi-Kisi, Soal Pengetahuan, Kunci Jawaban, dan Cara PengolahanNilai
Mata Pelajaran : Matematika
Materi No
KompetensiDasar Indikator (IPK) Indikator Soal Soal BentukTes ButirSoal

 Menerangkan  konsep  Siswa dapat 1 Test 1. Bentuk Sederhana dari


2𝑎3 𝑏 −5 𝑐 2
adalah :
3.1. Menerapkan konsep bilangan bilangan Menyederhanakan Tertulis 6𝑎9 𝑏2 𝑐 −1
konsep bilangan berpangkat ( berpangkat ( bentuk pangkat bulat 1
berpangkat, bentuk Eksponen ) Eksponen ) positifdengan teliti a. ( 𝑎6𝑏7 𝑐 3 )
3
akar dan logaritma  bilangan  Siswa dapat b.
1
( 𝑎6𝑏5 𝑐 )
3
dalam bentuk akar menentukan nilai 1
c. ( 𝑏4𝑐 )
menyelesaikan  Menentukan  bentuk Pangkat tak 3
masalah bilangan bentuk sebenarnya dengan 𝑎 𝑐3
logaritma dan d.
3𝑏7
akar sifat-sifatnya teliti 𝑐3
dalam  Siswa dapat e.
3𝑎6 𝑏7
 Menerapkan menyelesaikan mengubah Pangkat
bentuk logaritma masalah bulat positif ke 𝑎3 𝑏 −2 𝑐 6
2. Hasil dari untuk a = 5, b =2, dan c = 1 adalah...
dan sifat-sifatnya pangkat bulat negatif 𝑎𝑏𝑐

dalam dengan teliti 25 8


menyelesaikan  Siswa dapat a. 25 b. 8 c. d. e. -25
8 25
masalah menentukan nilai x
dari persamaan 3. Bentuk sederhana dari ( a2 .b)3 .(a3 . b4)-1 adalah :
eksponen dengan teliti 𝑎5
a.
𝑏
𝑎4
b.
𝑏
 Siswa dapat dapat c.
𝑎3
Merasionalkan 𝑏
bilangan bentuk akar d. 𝑎5𝑏2
dengan teliti e. 𝑎𝑏 3
 Siswa dapat 4. 𝐷𝑖𝑘𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖 5 3𝑥−2 = 25 2𝑥+1 maka nilai x yang
menyederhanakan memenuhi adalah :...........
bilangan bentuk 𝑎. -4 b. -3 c. -2 d. 3 e. 4
akar dengan tepat
 Siswa dapat 5. Dengan merasionalkan bentuk akar, nilai dari
9
√5−√2
menyelesaikan
menjadi :
bentuk logaritma
a. √5 + √2
dengan
menggunakan sifat- b. 2√5 + 2√2
sifatnya dengan c. 3√5 +3 √2
tepat d. 3√5 - 3√2
e. √5 - √2
6. Bentuk sederhana dari (3√2 + 2√3 ) (3√2 − 2√3)
a. 6 b. 8 c. 6√3 d. 8√2 e. 8√3
7. Nilai dari 2 log5 . 5 log 6 . 6 log 7. 7 log 8 adalah
a. -3 b. -2 c. -1 d. 2 e. 3
KunciJawaban : 1. E, 2. C , 3. C , 4. A , 5. C , 6. A , 7E

RubrikPenskoran : jika jawaban benar di beri nilai 1 dan jika salah diberi nilai 0

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟


PedomanPenilaian : x 100
𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑜𝑎𝑙
Penilaian Ranah Keterampilan
Tabel 2. SoalKeterampilan
Mata Pelajaran: Bahasa Inggris
Materi
KompetensiDasar Indikator (IPK) IndikatorSoal BentukTes ButirSoal

4.1. Menyajikan  Menyelesaikan  Bilangan  Memodifikasi Test 1. Carilah informasi dari internet untuk menyelesaikan soal
masalah berpangkat ( masalah Praktek sebagai berikut yang berkaitan dengan kehidupan sehari-
penyelesaian
kontekstual Eksponen ) kontekstual hari dalam hal matematika keuangan ( jurusan Akuntansi )
masalah Soal : Andi menabung di Bank sejumlah Rp.1.000.000,00
bilangan yang berkaiatan e.Pangkat Bulat yang berkaiatan
dengan suku bunga majemuk 10 % pertahun. Jika tidak ada
berpangkat, dengan Positif dengan biaya administrasi, maka jumlah tabungan Andi selama 3
bentuk akar dan bilangan b.Pangkat tak bilangan tahun adalah...
logaritma berpangkat ( Sebenarnya berpangkat ( 2. Carilah informasi dari internet untuk menyelesaikan soal
Eksponen ) c. Pangkat Eksponen ) sebagai berikut yang berkaitan dengan kehidupan sehari-
d. Pangkat Pecahan f. Pangkat Bulat hari dalam hal dunia kesehatan ( untuk Program Keahlian
Bulat Positif d. Persamaan Positif APTKJ )
b.Pangkat tak dan b.Pangkat tak Soal :
Sebenarnya pertidaksamaan Sebenarnya Misalkan pada perhitungan peluruhan, jika 320 mg zat
disuntikan ke tubuh manusia, maka setelah 8 jam, zat yang
c. Pangkat eksponen c. Pangkat
tersisa dalam darah adalah...
Pecahan Pecahan
d. Persamaan  Bilangan d. Persamaan
dan bentuk akar dan
pertidaksamaan pertidaksamaan
eksponen  Bilangan eksponen
 Menyelesaikan bentuk
masalah logaritma dan
konstekstual sifat-sifatnya  Membuat
yang berkaitan dalam laporan dari
dengan menyelesaikan informasi yang
bilangan bentuk masalah didapat lewat
akar internet
 Menyelesaikan
masalah
kontekstual
yang berkaitan
dengan bentuk
logaritma dan
sifat-sifatnya
dalam
menyelesaikan
masalah
KunciJawaban : 1. Mn = ( 1 + i )n
= 1.000.000 x ( 1 +0,1)3 = 1.000.000 x (1,1 )3 = 1.000.000 x 1,3331 = Rp. 1.331.000,00
1 8
1 𝑇 1 2 1
2. N = No x = 320 x = 320 x = 20 mg
2 2 16

RubrikPenskoran : Jika benar sesuai dengan langkah-langkahnya maka setiapbutir soal diberi skor akhir 10

PedomanPenilaian
Tugas 4.1. Penilaian Ranah Keterampilan

NO. Aspek yang dinilai Nilaimak Nilai didapat


1 Kesungguhan dalam melakukan kegiatan 4
2 Kejujuran dalam mengungkap fakta 4
3 Ketelitian dalam bekerja 4
4 Penggunaan waktu secara efektif 4
5 Kerja sama 4
Total Nilai 20
NILAI AKHIR = TOTAL NILAI/2

Rubrik Penilaian Keterampilan


Kesungguhan Kejujuran
Penggunaan
dalam dalam Ketelitian
waktu secara Kerja sama Nilai
No NamaSiswa melakukan mengungkap dalam bekerja
efektif
kegiatan fakta
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Afrina
2. Ana
3. Arnida
4. Azril
...

Kriteria :
1 : Sangat Kurang
2 : Kurang
3 : Baik
4 : Sangat Baik

Anda mungkin juga menyukai