Tentang
Dosen Pembimbing:
Animar Fauziah,. S.Pd. MM
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan hidayahnya jualah
penulisan makalah yang berjudul PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN KELAS
RANGKAP ( RPKR ) ini dapat diselesaikan tepat waktu .
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan
seingga penulis memohon kritik dan saran kepada semua pihak sehingga saya dapat memperbaikinya
dalam penulisan – penulisan makalah pada selanjutnya.
Demikianlah akhir kata semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagaimana mestinya untuk
menambah ilmu pengetahuan penulis khususnya dan umumnya bagi pembaca. Atas bantuan dosen
pembimbing dan semua pihak kami mengucapkan terimakasih.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang.....................................................................................................................
Rumusan Masalah................................................................................................................
Tujuan Penulisan..................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
Analisis Struktur Kurikulum SD Dan Prosedur Dasar Pengembangan PKR........................
Prosedur Dasar Pengembangan KerangkaRencana Pembelajaran........................................
Perumusan Indikator,Penataan Pengalaman Belajardan Kegiatan Kelas Rangkap...............
A. Latar Belakang
Dalam makalah ini akan mempelajari tentang penyusunan rencana PKR. Dalam menyusun
rencana PKR ini sangat penting bagi terselenggaranya program PKR di SD. Ada yang menegaskan bahwa
rencana yang baik menjamin setidaknya tercapai 50% tujuan program. Untuk memberikan kemudahan
dalam upaya menguasai semua kemampuan tersebut dalam makalah ini akan membahas sebagai berikut :
1. Analisis struktur kurikulum SD dan prosedur dasar pengembangan pembelajaran kelas rangkap
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana menyusun rencana PKR ?
2. Apa yang harus kita ketahui dalam menyusun PKR ?
C. Tujuan
1. Dapat menganalisis karakteristik kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP ) SD
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah kurikulum kini telah menjadi istilah teknis dalam ilmu pendidikan yang secara umum di
artikan sebagai program pendidikan yang harus ditempuh untuk mendapatkan status dan atau kemampuan
tertentu. Setiap jenjang pendidikan ( pendidikan dasar, menengah, dan tinggi ) pasti memiliki kurikulum
atau program pendidikan yang sengaja dibuat. Mulai tahun 1994 untuk jenjang pedidikan dasar telah
ditetapkan kurikulum pendidikan dasar 1994. Karena pendidikan dasar terdiri atas pendidikan Sekolah
Dasar 6 tahun dan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama ( SLTP 3 tahun ). SD dan SLTP memiliki
kurikulum masing – masing.
Pada tahun 2004 secara terbatas mulai dirintis penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
sebagai upaya penyempurnaan Kurikulum 1994 dan Suplemen tahun 1999. Dengan diundangkannya
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas No. 20
Tahun 2003) konsep KBK diteruskan dalam wadah pengembangan kurikulum yang terdesentralisasi.
Mulai tahun 2006, dengan ditetapkannya Standar Isi dan Standar Kompetensi lulusan (SKL) dalam
PerMendiknas No.22 Tahun 2006, No. 23 Tahun 2006, dan No. 24 Tahun 2006, mulai diterapkan secara
bertahap pengembangan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan sebagai pelaksanaan dari Pasal 37 UU
Sisdiknas No. 20 Tahun 2003. Mulai tahun 2006, model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP)
dikembangkan dan dilaksanakan secara bertahap- berkelanjutan
pada setiap kabupaten/kota.
Bagi kita sebagai guru, terlepas dari kurikulum dengan model apapun yang dipakai, kurikulum
merupakan pedoman dalam melaksanakan proses pendidikan. Di dalam kurikulum dirumuskan tujuan
pendidikan dasar, mata pelajaran yang diberikan, beban waktu belajar yang disediakan, dan pelaksanaan
pembelajaran, dan penilaian pembelajaran. Adanya kurikulum sebagai dokumen tertulis belum menjamin
terjadinya proses pembelajaran. Adanya guru yang memahami dan mampu menerapkan kurikulumlah
yang memungkinkan terjadinya proses pembelajaran. Malah ada yang menekankan peran guru sebagai
kurikulum hidup. Oleh karena itu kita sebagai guru SD mutlak wajib memahami kurikulum Sekolah
Dasar. Selain itu, agar kita sebagai guru dapat melaksanakan pembelajaran dengan baik, kita harus
menguasai prosedur dasar pengembangan pembelajaran.
Selain tujuan dan cakupan kelompok mata pelajaran sebagai bagian dari kerangka dasar kurikulum,
ditetapkan beberapa prinsip pengembangan kurikulum sebagai berikut.
Dalam Standar Isi dinyatakan bahwa “Struktur kurikulum SD/MImeliputi substansi pembelajaran yang
ditempuh dalam satu jenjangpendidikan selama enam tahun mulai Kelas I sampai dengan Kelas
VI.Struktur kurikulum SD/MI disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi
mata pelajaran” yang berpedoman pada ketentuansebagai berikut.
a. “Kurikulum SD/MI memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal, danpengembangan diri seperti
tertera pada Tabel 5.2.Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkankompetensi
yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak
dapat dikelompokkan
ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukanoleh satuan
pendidikan.Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuholeh guru.
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatankepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan dirisesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuaidengan kondisi
sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan
atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapatdilakukan dalam bentuk
kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatanpengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling
yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial,belajar, dan pengembangan karir
peserta didik.
b. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SD/MI merupakan “IPATerpadu” dan “IPS
Terpadu”.
c. Pembelajaran pada Kelas I s.d. III dilaksanakan melalui pendekatantematik, sedangkan pada
Kelas IV s.d. VI dilaksanakan melaluipendekatan mata pelajaran.
d. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikansebagaimana tertera dalam struktur
kurikulum. Satuan pendidikandimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran perminggu
secara keseluruhan.
e. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit.
f. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38
Ada beberapaprinsipteoris yang harus di perhatikan dalam menetapkan topic pembelajran dalam PKR
yaitu:
1. Berorientasi kepada tujuan
2. Di sesuaikan dengan karakteristik murid (kelas ,usia,kemampuan)
3. Di sesuaikan dengan pengolahan kemampuan guru
4. Layaksarana pendukung
5. Tidak bersipat di paksakan
B. CARA MEMILIH SUBTANSI BELAJAR
Bajaradalahrincianmateri yang dapatberupapakta ,konsep,teori,nilai,prosedur, dankegiatanbelajar yang di
jabarkandaritujuandan topic PKR yang telah di pilih.
Untukdapatmelakukanpemilihanmateri yang memadaiadasyarat-syaratyangharus di perhatikanantara lain:
1. Mendukungketercapaiankompetensidasardanindikator
2. Berkaitaneratdenganmaterisebelumnya
3. Di dukungsaranadansumberbelajar yang tersediahataudapatdisediakan
4. Sesuaidenganperkembangan mental murid
5. Menjadidasarbagistudilebihlanjut.
C. CARA MENYUSUN RANCANGAN KEGIATAN BEALAJAR
Yang dimaksud rancangan disain dalam kegiatan pembelajaran adalah kerangka berpikir yang
melakukan bentuk penataan interaksi (model pembelajaran) guru murid sumber belajar dalam rangka
pencapaian tujuan belajar.
ada model dasar pembelajaran yang mengaitkan seluruh model(model weil murphy dan
Mcgreal:1986) model dasrini memiliki lima langkah sebagai berikut:
1. Orientasi atau pendahuluan (guru menetapkan tujuan,langkah dan materi)
2. Pengemangan (guru menjelaskan konsep atau keterampilan,mendemontrasikan model ,dan mengecek
pengertian murid )
3. Latihan terstruktur (guru memandu kegiatan kelompok murid, memberi balikan dan murid memberi
tanggapan)
4. Latihan terbimbing (murid berlatih memahami konsep baru,guru memantau, dan selanjutnya murid-
murid berlatih di luarkelas)
5. Latihan bebas atau mandiri (guru memeriksa dan membetulkan hasil latihan di luar kelas dan murid
melanjutkan latihan mandiri).
Secara umum ada dua gugus model pembelajaran merangkap kelas yakni, proses bealjar arahan
sendiri(PBAS) Dan proses belajar melalui kerjasama(PBMKS).
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pengembangan potensi peserta didik dalam konteks lingkungannya merupakan kepedulian utama
pengembangan KTSP SD. Antarsubstansi kurikulum di SD dikembangkan secara berdiversifikasi atau
dengan keragaman yang bervariasi. Kurikulum harus difungsikan sebagai wahana pendidikan untuk
mengakomodasi dinamika perkembangan pemikiran dan praktek dalam dunia ilmu
pengetahuan,teknologi, dan seni.
KTSP SD harus bersifat fungsional, dalam pengertian hasil belajar yang dihasilkan harus memberi
bekalk kepada peserta didik untuk melanjutkan pendidikan dan menjalani kehidupan nyata
dilingkungannya. KTSP harus menjadi wahana pengembangan kompetensi secara utuh dan menyeluruh
yang didukung oleh semua mata pelajaran yang satu dengan yang lainnya memiliki saling keterkaitan. Isi
dan proses kurikulum harus memungkinkan peserta didik mampu dan mau belajar untuk belajar terus
menerus. Kurikulum dikembangkan sebagai wahana pendidikan ke Indonesiaan yang mampu merekat
keberagaman untuk membangun persatuan Indonesia.
Kompetensi dasar, khususnya memiliki muatan pengetahuan, nilai dan sikap, serta keterampilan
(mental/social/manual ) baik bersifat eksplisit maupun emplisit. Indikator perilaku dan setiap muatan isi
perlu dirumuskan dalam bentuk rumusan perilaku operasional yang memungkinkan hasil belajarnya dapat
diukur atau dideteksi ketercapaiannya. Settiap satu indikator atau beberapa indikator, dapat dirumuskan
aktivitas belajar yang memerlukan aktivitas belajar yang memerlukan fasilitas guru agar peserta didik
dapat menguasai muatan dari KD tersebut secara optimal. Rumusan pengalaman belajar pada dasarnya
harus menjawab substansi apa yang perlu dikuasai peserta didik dan bagaimana seyogyanya peserta didik
mencapai penguasan tersebut dengan atau tanpa fasilitas guru.
Standar isi merupakan sumber utama dalam menetapkan indikator dan pengalaman belajar PKR.
Dalam menetapkan pengalaman belajar PKR guru dapat menggunakan kegiata pemetaan topic dan sub
topik menurut gugusannya. Substansi dan pengalama belajar menunjuk pada penataan topik yang berbeda
untuk tiap kelas dalam satu mata pelajaran. Gugus atau kelompok topik merujuk pada penataan topik dan
subtopik untuk berbagai mata pelajaran. Dalam PKR orientasi pada aras dan gugus topik perlu
dikombinasikan terutama dalam merencanakan PKR kelas ganda dan mata pelajaran ganda.
DAFTAR PUSTAKA