Anda di halaman 1dari 104

BAB 1

NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KERANGKA PRAKTIK PENYELENGGARAAN


PEMERINTAHAN NEGARA

KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

KOMPETENSI DASAR
1.1 Mensyukuri nilai-nilai Pancasia dalam praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara
sebagai salah satu bentuk pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa
2.1 Menunjukkan sikap gotong royong sebagai bentuk penerapan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
3.1 Menganalisis nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan
pemerintahan negara.
4.1 Menyaji hasil analisis nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan
pemerintahan Negara.

A. Sistem Pembagian Kekuasaan Negara Republik Indonesia


Sistem ketatanegaraan Republik Indonesia menurut UUD 1945, tidak menganut suatu
sistem negara manapun, tetapi menganut pada suatu sistem khas menurut kepribadian bangsa
indonesia, namun sistem ketatanegaraan Republik Indonesia tidak terlepas dari ajaran Trias
Politica Montesquieu. Ajaran trias politica tersebut adalah ajaran tentang pemisahan kekuasaan
negara menjadi tiga yaitu Legislatif, Eksekutif, dan Yudikatif, yang selanjutnya masing-masing
kekuasaan tersebut dilaksanakan dan diserahkan kepada satu badan mandiri.
1. Macam-macam kekuasaan negara
Secara daris besar, kekuasaan dapat diartikan sebagai sebuah kemampuan yang
dilakukan seseorang untuk memengaruhi orang lain supaya dapat melakukan tindakan-
tindakan yang sesuai dengan keinginan dari perintahnya. Berikut pembagian kekuasaan
menurut beberapa tokoh.
a. Montesquieu
Montesquieu membagi kekuasaan negara dalam tiga kekuasaan, yakni legislatif,
eksekutif dan yudikatif. Montesquieu merupakan seorang bangsawan bergelar “Baron” tetapi
sangat menentang kekuasaan absolut raja-raja Perancis. Raja-raja absolut di Perancis
beranggapan bahwa raja adalah “tetesan ilahi”. Dasarnya ialah teori teokrasi lama yang
beranggapan bahwa kekuasaan raja itu diperoleh langsung dari Tuhan. Sebagai seorang hakim,
keputusannya sewenang-wenang bisa dibatalkan oleh seorang raja.
b. Van Vollenhoven
Menurut van Vollenhoven, kekuasaan negara dapat dibagi dalam empat fungsi yang
oleh Wongsonegoro dipergunakan istilah “caturpraja” yaitu Bestuurrecht ( Hukum Keprajaan ),
Politierecht ( Hukum Kepolisian ), Justitierecht ( Hukum Peradilan ), dan Regelaarsrecht ( Hukum
Perundang-Undangan ).
c. John Locke
John Locke dituangkan dalam bukunya yang berjudul Two Treaties Of Government
mengemukakan bahwa kekuasaan negara hendaknya dibagi ke dalam tiga kekuasaan, yaitu
kekuasaan legislatif, eksekutif dan federatif yang masing-masing terpisah satu dari yang lain.
Kekuasaan legislatif meliputi kekuasaan membuat peraturan, kekuasaan eksekutif meliputi
mempertahankan peraturan serta mengadili perkara dan kekuasaan federatif meliputi segala
sesuatu yang tidak termasuk ke dalam kedua kekuasaan yang disebutkan sebelumnya.
Hubungan dengan luar negeri termasuk kekuasaan federatif.

Mengamati
Amatilah sistem pembagian kekuasaan negara dari tokoh-tokoh tersebut, kemudian buatlah
sebuah ringkasan dalam buku catatan Anda!

2. Konsep Pembagian Kekuasaan di Indonesia


Pembagianan kekuasaan dapat diartikan sebagai kekuasaan negara itu dipisah dalam
beberapa bagian, baik yang mengenai organnya maupun fungsinya. Dengan kata lain, lembaga
pemegang kekuasaan negara yang meliputi lembaga legislatif, eksekutif dan yudikatif
merupakan lembaga yang terpisah satu sama lainnya, berdiri sendiri tanpa memerlukan
koordinasi dan kerjasama. Setiap lembaga menjalan fungsinya masing-masing.
Mekanisme pembagian kekuasaan di Indonesia diatur sepenuhnya di dalam UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Penerapan pembagian kekuasaan di Indonesia terdiri
atas dua bagian, yaitu pembagian kekuasaan secara horizontal dan pembagian kekuasaan
secara vertikal.
a. Pembagian kekuasaan secara horizontal
Berdasarkan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, secara horizontal pembagian
kekuasaan negara di lakukan pada tingkatan pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah.
Pembagian kekuasaan pada tingkat pemerintahan pusat mengalami pergeseran setelah
terjadinya perubahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pergeseran yang dimaksud
adalah pergeseran klasifikasi kekuasaan negara yang umumnya terdiri atas tiga jenis kekuasaan
(legislatif, eksekutif dan yudikatif) menjadi enam kekuasaan negara, yaitu sebagai berikut.
1) Kekuasaan konstitutif
Kekuasaan konstitutif merupakan suatu kekuasaan yang berfungsi untuk mengubah
dan menetapkan Undang-Undang Dasar. Kekuasaan konstitutif dilakukan dan
dijalankan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Pasal 3 ayat (1) UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa Majelis Permusyawaratan
Rakyat berwenang mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar.
2) Kekuasaan eksekutif
Kekuasaan eksekutif merupakan suatu kekuasaan yang berfungsi untuk menjalankan
Undang-Undang dan bertugas dalam penyelenggraan pemerintahan Negara. Pasal 4
ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa
“Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-
Undang Dasar”.
3) Kekuasaan legislatif
Kekuasaan legislatif merupakan suatu kekuasaan yang berfungsi untuk membentuk
Undang-Undang. Kekuasaan legislatif merupakakn kekuasaan yang dipegang dan
dijalankan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Pasal 20 ayat (1) UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa “Dewan Perwakilan Rakyat
memegang kekuasaan membentuk undang-undang”.
4) Kekuasaan yudikatif
Kekuasaan yudikatif atau disebut kekuasaan kehakiman merupakan suatu kekuasaan
yang berfungsi untuk menyelenggarakan peradilan negara guna menegakkan hukum
dan keadilan dalam negara Indonesia. Pasal 24 ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 yang menyatakan bahwa “Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah
Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan
peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer,
lingkungan peradilan tata usaha negara, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi”.
5) Kekuasaan eksaminatif/inspektif
Kekuasaan eksaminatif/inspektif merupakan suatu kekuasaan yang berhubungan
dengan penyelenggaraan, pemeriksaan atas pengelolaan serta tanggung jawab
mengenai keuangan negara. Kekuasaan eksaminatif dijalankan oleh Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK). Pasal 23 E ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
menyatakan bahwa untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang
keuangan negara diadakan satu Badan Pemeriksa Keuangan yang bebas dan mandiri.
6) Kekuasaan moneter
Kekuasaan moneter merupakan kekuasaan neggara yang berfungsi untuk menetapkan
dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem
pembayaran, serta memelihara kestabilan nilai rupiah. Pasal 23 D UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa negara memiliki suatu bank
sentral yang susunan, kedudukan, kewenangan, tanggung jawab, dan indepedensinya
diatur dalam undang-undang.
b. Pembagian kekuasaan secara vertikal
Pasal 18 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa
“Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi
itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu
mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-undang”. Berdasarkan
ketentuan tersebut, pembagian kekuasaan secara vertical yang dilakukan di negara Indonesia
berlangsung antara pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah (pemerintahan provinsi dan
pemerintahan kabupaten/kota). Dengan asas tersebut, Pemerintah Pusat menyerahkan
wewenang pemerintahan kepada pemerintah daerah otonom (provinsi dan kabupaten/kota)
untuk mengurus dan mengatur sendiri urusan pemerintahan di daerahnya, kecuali urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat, yaitu kewenangan yang berkaitan
dengan politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi, agama, moneter dan fisikal. Hal
tersebut ditegaskan dalam Pasal 18 ayat (5) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
menyatakan Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan
pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat.

Menanya
Coba tanyakan pada guru Anda mengenai konsep pembagian kekuasaan di Indonesia yang
belum Anda ketahui, kemudian catatlah poin-poin penting yang ada pada buku catatan Anda!

Latihan
A.

B. Kedudukan Dan Fungsi Kementerian Negara Republik Indonesia dan Lembaga


Pemerintahan Non-Kementerian
Kementerian negara merupakan lembaga Pemerintah Indonesia yang membidangi
urusan tertentu dalam pemerintahan. Kementerian berkedudukan di ibukota negara yaitu
Jakarta dan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada presiden. Sedangkan Lembaga
non-kementrian adalah Lembaga Pemerintah Non-Departemen saat ini menjadi Lembaga
Pemerintah Non-Kementerian (LPNK). Lembaga Pemerintah Non-Kementerian berada di
bawah presiden dan bertanggung jawab langsung kepada presiden melalui menteri atau
pejabat setingkat menteri terkait. LPNK diatur dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia,
yaitu Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2001 tentang kedudukan,
tugas, fungsi, kewenangan, susunan organisasi, dan tata kerja Lembaga Pemerintah Non-
Kementrian.

Mengeksplorasi
Carilah dari berbagai sumber mengenai kedudukan dan fungsi Kementerian Negara Republik
Indonesia dan Lembaga Pemerintahan Non-Kementerian, buatlah sebuah riingkasan dari poin-
poin penting yang ada!

1. Tugas Kementerian Negara Republik Indonesia


Sistem pemerintahan di Indonesia menganut sistem pemerintahan presidensial. Di
dalam sistem pemerintahan presidensial, presiden memiliki kedudukan yang sangat kuat,
karena seorang presiden diangkat sebagai kepala negara sekaligus sebagai kepala
pemerintahan. Dengan demikian, menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
seorang Presiden mempunyai kewenangan yang sangat banyak.
a. Wewenang Presiden sebagai Kepala Negara
Wewenang yang dimiliki oleh seorang presiden sebagai kepala negara adalah sebagai
berikut.
1) Presiden memiliki kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan
Angkatan Udara (Pasal 10).
2) Presiden berwenang menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan
negara lain dengan persetujuan DPR (Pasal 11 Ayat 1).
3) Presiden berwenang membuat perjanjian internasional lainnya dengan persetujuan DPR
(Pasal 11 Ayat 2).
4) Presiden memiliki wewenang untuk menyatakan keadaan bahaya (Pasal 12).
5) Presideng memiliki kekuasaan untuk mengangkat duta dan konsul. Dalam mengangkat
duta, Presiden memperhatikan pertimbangan DPR (Pasal 13 Ayat 1 dan 2).
b. Wewenang Presiden sebagai Kepala Pemerintahan
Wewenang yang dimiliki oleh seorang presiden sebagai kepala pemerinyahan adalah
sebagai berikut.
1) Presiden berwenang untuk memegang kekuasaan pemerintahan (Pasal 4 ayat 1).
2) Presiden memegang kekuasaan untuk mengajukan Rancangan Undang Undang kepada
DPR (Pasal 5 ayat 1).
3) Presiden berwenang untuk menetapkan peraturan pemerintah (Pasal 5 ayat 2).
4) Presiden berwenang untuk membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas
memberikan nasihat dan pertimbangan kepada presiden (Pasal 16).
5) Presiden berwenang untuk mengangkat dan memberhentikan menterimenteri (Pasal 17
ayat 2).
Dalam melaksanakan tugasnya, Presiden Republik Indonesia dibantu oleh seorang
wakil presiden yang dipilih bersamaan dengannya melalui pemilihan umum, serta membentuk
beberapa kementerian negara yang dipimpin oleh menteri-menteri negara. Menteri-menteri
negara ini dipilih dan diangkat serta diberhentikan oleh Presiden sesuai dengan
kewenangannya, dan semua harus menuruti wewenang yang telah ditetapkan oleh presiden.
Kementerian Negara Republik Indonesia diatur secara tegas dalam Pasal 17 UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan hal sebagai berikut.
(1) Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara.
(2) Menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh presiden.
(3) Setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan.
(4) Pembentukan, pengubahan, dan pembubaran kementerian negara diatur dalam
undang-undang.
2. Klasifikasi Kementerian Negara Republik Indonesia
Pasal 15 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008 tentang
Kementerian Negara secara tegas menyatakan bahwa jumlah maksimal kementerian negara
yang dapat dibentuk adalah 34 kementerian negara. Berdasarkan Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara,
Kementerian Negara Republik Indonesia dapat diklasifikasikan berdasarkan urusan
pemerintahan yang ditanganinya, yaitu sebagi berikut.
a. Kementerian yang menangani urusan pemerintahan yang nomenklatur/nama
kementeriannya secara tegas disebutkan dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945, terdiri atas:
1) Kementerian Dalam Negeri
2) Kementerian Luar Negeri
3) Kementerian Pertahanan
b. Kementerian yang menangani urusan pemerintahan yang ruang lingkupnya disebutkan
dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, terdiri atas:
1) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
2) Kementerian Keuangan
3) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
4) Kementerian Perindustrian
5) Kementerian Perdagangan
6) Kementerian Pertanian
7) Kementerian Kehutanan
8) Kementerian Perhubungan
9) Kementerian Kelautan dan Perikanan
10) Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
11) Kementerian Pekerjaan Umum
12) Kementerian Kesehatan
13) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
14) Kementerian Sosial
15) Kementerian Agama
16) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
17) Kementerian Komunikasi dan Informatika
c. Kementerian yang menangani urusan pemerintahan dalam rangka penajaman,
koordinasi, dan sinkronisasi program pemerintah, terdiri atas:
1) Kementerian Sekretariat Negara
2) Kementerian Riset dan Teknologi
3) Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
4) Kementerian Lingkungan Hidup
5) Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
6) Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
7) Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal
8) Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional
9) Kementerian Badan Usaha Milik Negara
10) Kementerian Perumahan Rakyat
11) Kementerian Pemuda dan Olah Raga
Selain kementerian yang menangani urusan pemerintahan di atas, ada juga kementerian
koordinator yang bertugas melakukan sinkronisasi dan koordinasi urusan kementerian-
kementerian yang berada di dalam lingkup tugasnya. Kementerian koordinator, terdiri atas:
a. Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan
1) Kementerian Dalam Negeri
2) Kementerian Luar Negeri
3) Kementerian Pertahanan
4) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
5) Kementerian Komunikasi dan Informatika
6) Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Badan Intelijen
Negara
7) Tentara Nasional Indonesia
8) Kepolisian Negara Republik Indonesia
9) Lembaga Sandi Negara
10) Badan Koordinasi Keamanan Laut
b. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
1) Kementerian Keuangan
2) Kementerian Perindustrian
3) Kementerian Perdagangan
4) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
5) Kementerian Tenaga Kerja
6) Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
7) Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
8) Kementerian Badan Usaha Milik Negara
c. Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
1) Kementerian Kesehatan
2) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
3) Kementerian Sosial
4) Kementerian Agama
5) Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
6) Kementerian Pemuda dan Olah Raga
7) Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
8) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
d. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Indonesia
1) Kementerian Kelautan dan Perikanan
2) Kementerian Pariwisata
3) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
4) Kementerian Pertanian
3. Lembaga Pemerintah Non-Kementerian
Lembaga Pemerintah Non-Kementerian merupakan lembaga negara yang dibentuk
untuk membantu presiden dalam melaksanakan tugas pemerintahan tertentu. Dalam
menjalankan tugasnya LPNK diatur oleh Peraturan Presiden Republik Indonesia, yaitu
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas,
Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non-
Departemen. Berikut ini beberapa Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang ada di
Indonesia.
a. Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), di bawah koordinasi Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Bertugas melaksanakan
tugas pemerintahan di bidang kearsipan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
b. Badan Informasi Geospasial (BIG). Lembaga pemerintah non-kementerian Indonesia
yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang informasi geospasial. BIG
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada presiden
c. Badan Intelijen Negara (BIN). Lembaga pemerintah non-kementerian Indonesia yang
bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang intelijen.
d. Badan Kepegawaian Negara (BKN), di bawah koordinasi Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Lembaga Pemerintah Non Kementerian
Indonesia yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang manajemen
kepegawaian negara.
e. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), di bawah
koordinasi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. BKKBN
merupakan lembaga Pemerintah Non Departemen Indonesia yang bertugas
melaksanakan tugas pemerintahan di bidang keluarga berencana dan keluarga
sejahtera.

Mengasosiasi
Diskusikan dengan teman sebangku Anda mengenai perbedaan lembaga Pemerintahan
Kementerian dan Non-Kementerian! Hasilnya tuliskan pada buku tugas Anda!

C. Nilai-Nilai Pancasila dalam Penyelenggarakan Pemerintahan


Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional adalah nilai-nilai yang bersifat
tetap. Diterima Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional (pandangan hidup
bangsa) membawa dampak bahwa nilai-nilai Pancasila dijadikan landasan pokok, dan landasan
fundamental bagi setiap penyelenggaraan negara Indonesia.
1. Sistem Nilai dalam Pancasila
Sistem secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu rangkaian yang saling berkaitan
antara nilai yang satu dan nilai yang lainSistem nilai adalah konsep atau gagasan yang
menyeluruh mengenai sesuatu yang hidup dalam pikiran seseorang atau sebagian besar
anggota masyarakat tentang apa yang dipandang baik. Pancasila sebagai nilai mengandung
serangkaian nilai, yaitu: ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, keadilan. Kelima nilai tersebut
merupakan satu kesatuan yang utuh, tidak terpisahkan mengacu kepada tujuan yang satu.
Pancasila sebagai suatu sistem nilai termasuk ke dalam nilai moral dan merupakan nilai-nilai
dasar yang bersifat abstrak.
2. Implementasi Pancasila
Pancasila yang termuat dalam Pembukaan UUD 1945 merupakan landasan bangsa
Indonesia yang mengandung tiga tata nilai utama, yaitu dimensi spiritual, dimensi kultural,
dan dimensi institusional.
a. Dimensi spiritual mengandung makna bahwa Pancasila mengandung nilai-nilai
keimanan dan ketaqwaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai landasan keseluruhan nilai
dalam falsafah negara.
b. Dimensi kultural mengandung makna bahwa Pancasila merupakan landasan falsafah
negara, pandangan hidup bernegara, dan sebagai dasar negara.
c. Dimensi institusional mengandung makna bahwa Pancasila harus sebagai landasan
utama untuk mencapai cita-cita, tujuan bernegara, dan dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Penerapan nilai spiritual dalam Pancasila tergambar dalam Sila Ketuhanan Yang Maha
Esa. Hal ini berarti bahwa dalam praktik penyelenggaraan pemerintahan tidak boleh
meninggalkan prinsip keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Nilai ini
menunjukkan adanya pengakuan bahwa manusia, terutama penyelenggara negara memiliki
keterpautan hubungan dengan Sang Penciptanya. Artinya, di dalam menjalankan tugas sebagai
penyelenggara negara tidak hanya dituntut patuh terhadap peraturan yang berkaitan dengan
tugasnya, tetapi juga harus dilandasi oleh satu pertanggungjawaban kelak kepada Tuhan di
dalam pelaksanaan tugasnya.
3. Nilai-Nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan Pemerintah Negara
Secara filosofis Pancasila dikaji untuk mencapai hakikat atau makna terdalam dari
Pancasila. Berdasarkan analisis makna nilai-nilai Pancasila diharapkan akan diperoleh makna
yang akurat dan mempunyai nilai filosofis. Dengan demikian, penyelenggaraan negara harus
berdasarkan pada nilai-nilai Pancasila yang terdapat dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945
sebagai berikut.
a. Nilai Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Nilai ketuhanan memiliki arti bahwa adanya pengakuan akan kebebasan untuk
memeluk agama, menghormati kemerdekaan beragama, tidak ada paksaan serta tidak
diskriminatif antarumat beragama. Berikut nilai dari Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
1) Mengakui adanya kausa prima yaitu Tuhan Yang Maha Esa
2) Menjamin penduduk untuk memeluk agama dan beribadah sesuai agamanya masing-
masing
3) Mewajibkan memeluk agama sesuai hukum yang berlaku
4) Menentang ateisme
5) Menjamin kehidupan sosial yang penuh toleransi bedasarkan keneragaman agama
dalam masyarakat
6) Memfasilitasi bagi tumbuh kembang agama
7) Negara menjadi mediator dalam penyelesaian konflik antarumat beragama
b. Nilai Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung arti bahwa kesadaran sikap dan
perilaku sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani
dengan memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mestinya. Manusia diberlakukan sesuai
harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan yang sama derajatnya, hak, dan kewajiban
asasinya. Berikut nilai dari Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
1) Menempatkan manusia sesuai hakikatnya sebagai makhluk Tuhan
2) Menjunjung tinggi kemerdekaan sebagai hak segala bangsa
3) Mewujudkan keadilan dan peradaban yang tidak lemah
4) Menetapkan kebijakan yang memperhatikan nilai-nilai moral

c. Nilai Sila Persatuan Indonesia


Persatuan Indonesia juga mengakui dan menghargai dengan sepenuh hati terhadap
keanekaragaman di Indonesia, sehingga perbedaan bukanlah sebab dari perselisihan, tetapi itu
akan dapat menciptakan kebersamaan. Dari kesadaran ini tercipta dengan baik jika sungguh-
sungguh menghayati semboyan Bhineka Tunggal Ika. Berikut nilai dari sila Persatuan
Indonesia.
1) Menghilangkan penonjolan Sara
2) Menggalang persatuan dan kesatuan
3) Menumbuhkan sikap cinta tanah air dalam setiap diri bangsa Indonesia
4) Memupuk semangat nasionalisme
5) Meningkatkan kecintaan kepada tanah air dan bangsa
d. Nilai Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
Nila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan yang mengandung makna bahwa suatu pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan cara musyawarah untuk mufakat melalui
lembaga-lembaga perwakilan. Berikut nilai yang terkandung dalam sila Kerakyatan Yang
Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan /Perwakilan.
1) Sila keempat pancasila sebagai hakikat demokrasi
2) Kebebasan berpendapat yang tidak mengesampingkan nilai nilai sosial dan etika
3) Kebijakan yang sesuai prinsip prinsip demokrasi
4) Permusyawaratan rakyat menjadi ciri khas demokrasi Indonesia
5) Kejujuran senantiasa menjadi kepribadian bangsa
e. Nilai Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mengandung makna sebagai dasar
sekaligus tujuan masyarakat indonesia yang adil dan makmur secara lahiriah ataupun batiniah.
Negara Indonesia yang diharapkan adalah negara Indonesia yang berkeadilan. Berikut nilai
yang terkandung dalam sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia/
1) Mengembangkan perbuatan luhur yamg mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan kegotongroyongan
2) Memanfaatkan kekayaan alam secara merata intuk bangsa Indonesia
3) meningkatkan gotong royong dan kesetiakawanan sosial, baik dalam pelaksanaan
pemerintahan maupun dalam kehidupan sosial masyarakat
4) Menjunjung hak warga negara bedasarkan sikap nondiskriminatif
5) Mewujudkan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia

Mengomunikasikan
Carilah informasi dari berbagai sumber mengenai relevansi nilai-nilai Pancasila dalam
penyelenggaraan negara di saat ini! Hasilnya buatlah sebuah laporan dan presentasikan di
depan kelas!

Ulangan Harian
A.

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jawaban yang benar!


1. Apakah yang dimaksud asas kepentingan umum?
2. Jelaskan makna nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia!
3. Apakah asas proporsionalitas itu?
4. Jelaskan makna nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan!
5. Sebutkan dampak negatif diberlakukannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959!
6. Jelaskan pengertian asas akuntabilitas!
7. Uraikan pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan negara masa orde reformasi!
8. Jelaskan bentuk keorisinilan Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia!
9. Apakah tujuan kewenagan MK?
10. Jelaksan dampak positif di berlakukannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959!
11. Sebutkan jenis-jenis kekuasaan yang berlaku dalam penyelenggaraan negara di republik
indonesia!
12. Jelaskan karakteristik pemerintahan indonesia setelah dilakukan perubahan UUD
negara republik Indonesia tahun 1945!
13. Jelaskan mekanisme pembagian kekuasaan yang dilakukan di indonesia!
14. Jelaskan fungsi kementerian negara republik indonesia!
15. Jelaskan pentingnya keberadaan pemerintah daerah dalam proses penyelenggaraan
pemerintahan republik Indonesia!
16. Jelaskan maksud pemerintahan yang berfungsi secara ideal!
17. Jelaskan pengertian good governance menurut pengertian World Bank!
18. Jelaskan kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai dasar negara!
19. Jelaskan kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa!
20. Jelaskan arti penting pandangan hidup bagi bangsa indonesia!
21. Sebutkan asas-asas umum pemerintahan yang baik berdasarkan UU No. 28 Tahun 1999!
22. Jabarkan pengertian penyelenggara negara dalam Pasal 1 Ayat 1 UU Nomor 28 Tahun
1999!
23. Sebutkan lima nilai yang terkandung dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa!
24. Tuliskan empat perwujudan sila kemanusiaan yang adil dan beradab di lingkungan
masyarakat!
25. Sebutkan empat perwujudan sila Persatuan indonesia di lingkungan sekolah!

Latihan Sikap
Kemukakan sikap Anda terhadap kejadian-kejadian atau pertanyaan-pertanyaan berikut ini
disertai dengan alasan yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan!
No Kasus Sikap Alasan

1. Korupsi yang melilit para ………………………....... ……………………….......


penyelenggara negara meski bukan ........................................... ...........................................
kejadian baru, berpotensi merusak tata ........................................... ...........................................
kelola pemerintahan yang baik. Masih
………………………....... ……………………….......
adakah kemauan di hati seorang
........................................... ...........................................
penyelenggara negara untuk
........................................... ...........................................
mengerahkan tenaga dan segenap
kemampuannya mengabdikan diri ………………………....... ……………………….......
dengan tulus di bidangnya? Berikan ........................................... ...........................................
sikap Anda untuk menghadapai kasus ........................................... ...........................................
tersebut!
………………………....... ……………………….......
........................................... ...........................................
........................................... ...........................................

2. Sederet anggota DPR sudah ………………………....... ……………………….......


dimasukkan ke penjara karena ........................................... ...........................................
........................................... ...........................................
terlibat tindak pidana korupsi, namun
belum juga ada tanda-tanda mereka ………………………....... ……………………….......
menunjukkan rasa takut ........................................... ...........................................
menyalahgunakan ........................................... ...........................................
kekuasaannya.Bagaimana sikap Anda
………………………....... ……………………….......
jika Anda sebagai anggota DPR?
........................................... ...........................................
........................................... ...........................................
3. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ………………………....... ……………………….......
masih belum menetapkan pihak ........................................... ...........................................
penerima dalam kasus dugaan suap ........................................... ...........................................
terkait pengamanan perkara korupsi
………………………....... ……………………….......
PT Brantas Abipraya (BA) yang tengah
........................................... ...........................................
ditangani Kejaksaan Tinggi DKl ........................................... ...........................................
Jakarta. Mantan Pimpinan KPK,
………………………....... ……………………….......
indriyanto Seno Adji menilai, pada
........................................... ...........................................
kasus suap, dalam hal ini dugaan PT
........................................... ...........................................
BA secara logika harus ada penerima
suap dari unsur penyelenggara negara ………………………....... ……………………….......
yang juga turut dijerat menjadi ........................................... ...........................................
........................................... ...........................................
tersangka. Bagimana sikap Anda atas
kasus tersebut? ………………………....... ……………………….......
........................................... ...........................................
........................................... ...........................................

4. Bila penyalahgunaan kewenangan ………………………....... ……………………….......


masih menjadi kebiasaan buruk yang ........................................... ...........................................
diperbuat oleh penyelenggara negara, ........................................... ...........................................
tentu persoalannya bukan pada
………………………....... ……………………….......
peraturan perundangan yang
........................................... ...........................................
belum memadai atau sistem yang ........................................... ...........................................
dibangun tidak andal mencegah
………………………....... ……………………….......
penyelewengan. Berikan sikap Anda
........................................... ...........................................
untuk mengantisipasi penyalahgunaan
........................................... ...........................................
kewenangan tersebut!

5. Persoalan utama ada pada moralitas ………………………....... ……………………….......


dan etika para penyelenggara negara ........................................... ...........................................
untuk tidak melakukan korupsi. Meski ........................................... ...........................................

ada aturan hukum formal yang ………………………....... ……………………….......


melarang tindak pidana korupsi dan ........................................... ...........................................
suap, tetap saja perbuatan tercela ........................................... ...........................................
tersebut dilakukan karena suara hati
………………………....... ……………………….......
mereka tidak lagi bisa berbicara. ........................................... ...........................................
........................................... ...........................................
Bagaimana sikap Anda untuk
mencegah tindakan korupsi?

Latihan Mencari Solusi


Bacalah kasus berikut dengan saksama, kemudian kerjakan perintah yang berada di
bawahnya!
KPK Bidik Penyelenggara Negara dalam Kasus RS Sumber Waras VIVA.co.id - Ketua Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus raharjo membantah adanya pimpinan KPK yang tidak
setuju untuk menaikkan status hukum pembelian lahan rumah Sakit Sumber Waras oleh
Pemprov DKI, dari penyelidikan ke penyidikan. Diketahui, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
dalam laporan audit investigatifnya sudah menyatakan terjadi penyimpangan dalam
pengadaan lahan tersebut. Penyimpangan tersebut meliputi perencanaan, penganggaran,
pembentukan tim pengadaan pembelian lahan, pembentukan harga dan penyerahan hasil.
Meski begitu, KPK tidak lantas menyatakan terjadi korupsi. Pendalaman ini penting untuk
memenuhi unsur pidana korupsi oleh penyelenggara negara, yang meliputi ada tidaknya
penyalahgunaan wewenang, upaya melawan hukum atau menguntungkan diri sendiri, orang
lain dan korporasi.
Sumber:http://metro.news.viva.co.id/news/read/743037-kpk-
bidik-penyelenggara-negara-dalam-kasus-rs-sumber-waras
Berdasarkan isi berita tersebut lakukan beberapa kegiatan berikut!
1. Mengapa Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus raharjo membantah
adanya pimpinan KPK yang tidak setuju untuk menaikkan status hukum pembelian
lahan rumah Sakit Sumber Waras oleh Pemprov DKI, dari penyelidikan ke penyidikan?
2. Penyimpangan apa yang terjadi pada kasus tersebut?
3. Bagaimanakah langkah yang mustinya diambil oleh pemerintah untuk menyelesaikan
kasus tersebut!
Glosarium
bangsa : sekumpulan orang yang memiliki kesamaan asal keturunan, adat,
bahasa, sejarah serta berpemerintahan sendiri
hak asasi manusia : seperangkat hak yang melekat pada hakikat keberadaan manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya
yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara,
hukum, pemerintah, dan setiap orang, yang telah diajarkan, demi
kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia
tantangan : hal atau usaha yang bertujuan untuk menggugah kemampuan.
tanggung jawab : keadaan wajib menanggung segala sesuatunya, berkewajiban
menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, dan
memberikan jawa serta menanggung akibatnya
BAB 2
KETENTUAN UUD NKRI TAHUN 1945 DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN
BERNEGARA

KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

KOMPETENSI DASAR
1.2 Menerima ketentuan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
yang mengatur tentang wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan
kepercayaan, pertahanan dan keamanan sebagai wujud rasa syukur pada Tuhan Yang
Maha Esa
2.2 Bersikap peduli terhadap penerapan ketentuan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 yang mengatur tentang wilayah negara, warga negara
dan penduduk, agama dan kepercayaan, pertahanan dan keamanan
3.2 Menelaah ketentuan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
yang mengatur tentang wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan
kepercayaan, serta pertahanan dan keamanan
4.2 Menyaji hasil telaah tentang ketentuan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 yang mengatur wilayah negara, warga negara dan penduduk,
agama dan kepercayaan, serta pertahanan dan keamanan
A. WILAYAH NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

Gambar Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia


sumber : misbachulfatah123.blogspot.com
Wilayah negara merupakan daerah atau lingkungan yang menunjukkan batas batas
suatu negara, dimana dalam wilayah tersebut negara dapat melaksanakan kekuasaanya,
menjadi tempat berlindung bagi rakyat sekaligus sebagai tempat untuk mengorganisir dan
menyelenggarakan pemerintahannnya.
1. Memetakan Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
Dalam UUD 1945 pasal 25 A menyatakan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia
adalah sebuah negara kepulauan yang berciri nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan
hak-haknya ditetapkan oleh undang-undang. Adanya ketentuan ini dalam UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 dimaksudkan untuk mengukuhkan kedaulatan wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini penting dirumuskan agar ada penegasan secara
konstitusional batas wilayah Indonesia di tengah potensi perubahan batas geografis sebuah
negara akibat gerakan separatisme, sengketa perbatasan antarnegara, atau pendudukan oleh
negara asing.
Di dalam ketentuan tersebut kata Nusantara dipergunakan untuk menggambakan
kesatuan wilayah perairan dan gugusan pulau-pulau Indonesia yang terletak diantara
Samudera Pasifik dan Samudera Indonesia serta di anatara Benua Asia dan Benua Australia.
Kesatuan wilayah tersebut juga mencakup 1) kesatuan politik; 2) kesatuan hukum; 3) kesatuan
sosial-budaya; serta 4) kesatuan pertahanan dan keamanan. Dengan demikian, meskipun
wilayah Indonesia terdiri atas ribuan pulau, tetapi semuanya terikat dalam satu kesatuan
negara yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Wilayah laut sangat penting bagi kehidupan bangsa dan negara. Sesuai dengan hukum
laut Internasional yang telah disepakati oleh PBB tahun 1982. Berikut ini adalah gambar
pembagian wilayah laut menurut konveksi Hukum Laut PBB. Berdasarkan wilayah, Indonesia
dapat di bedakan menjadi tiga macam pembagian wilayah.
a. Zona laut territorial
Zona laut teritorial adalah jalur laut yang berjarak 12 mil laut dari garis dasar ke laut
lepas. Garis dasar adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik dari ujung-ujung pulau.
Sebuah negara mempunyai kedaulatan sepenuhnya sampai batas laut teritorial. Laut yang
terletak antara garis dan garis batas teritorial di sebut laut teritorial. Laut yang terletak di
sebelah dalam garis dasar disebut laut internal/perairan dalam (laut nusantara). Sebuah negara
mempunyai hak kedaulatan sepenuhnya sampai batas laut teritorial, tetapi mempunyai
kewajiban menyediakan alur pelayaran lintas damai baik di atas maupun di bawah permukaan
laut. Akan tetapi, negara tersebut harus menyediakan jalur pelayaran lintas damai baik di atas
maupun di bawah permukaan laut. Batas teritorial Indonesia telah diumumkan sejak Deklarasi
Djoeanda pada tanggal 13 Desember 1957.
b. Zona Landas kontinen
Landas kontinen adalah dasar laut yang merupakan lanjutan dari sebuah benua. Landas
kontinen memiliki kedalaman kurang dari 150 meter. Indonesia terletak pada dua buah
landasan kontinen, yaitu landasan kontinen Asia dan landasan kontinen Australia. Landas
kontinen diukur dari garis dasar, yaitu paling jauh 200 mil laut. Penentuan landas kontinen
Indonesia dilakukan dengan melakukan perjanjian dengan negara-negara tetangga. Pada tahun
1973 pemerintah Indonesia mengeluarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1973
tentangLandas Kontinen Indonesia. Indonesia terletak di antara dua landas kontinen, yaitu
Benua Asia dan Australia. Pada zona ini suatu negara mempunyai kewenangan untuk
memanfaatkan sumber daya alam yang ada di dalamnya. Negara tersebut
juga harus menyediakan jalur pelayaran yang terjamin keselamatan dan keamanannya.
c. Zona ekonomi eksklusif (ZEE)
Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) adalah jalur laut selebar 200 mil laut ke arah laut terbuka
diukur dari garis dasar. Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) diumumkan pada tanggal 21
Maret 1980. Di zona ini negara Indonesia memiliki hak untuk melakukan eksplorasi,
eksploitasi, konservasi, dan pengelolaan sumber daya alam yang ada. Eksplorasi adalah
penyelidikan tentang sumber daya alam yang ada di suatu daerah. Eksploitasi adalah
pengusahaan atau mendayagunakan sumber daya alam yang ada di suatu daerah. Konservasi
adalah upaya pemeliharaan atau perlindungan sumber daya alam supaya tidak mengalami
kerusakan. Di zona ini kebebasan pelayaran dan pemasangan kabel atau pipa di bawah
permukaan laut tetap diakui sesuai prinsip hukum laut internasional.
Wilayah daratan Indonesia memiliki peran dan kedudukan yang sangat penting bagi
tegaknya sistem kedaulatan Republik Indonesia. Wilayah daratan Indonesia merupakan tempat
untuk bermukim penduduk Indonesia. Di wilayah daratan juga tempat berlangsungnya
pemerintahan Repubik Indonesia, baik pemerintahan pusat maupun daerah. Di daratan juga
sangat berpotensi dan tidak kalah besarnya dengan wilayah lautan. Di daratan mengalir
sungai-sungai, hamparan hutan-hutan, persawahan dan perkebunan. Selain itu, di daratan
Indonesia banyak sekali didirikanya gedung-gedung kokoh, lembaga pemerintahan, pusat
perbelanjaan, pemukiman-pemukiman penduduk. Sedangkan di bawah daratan juga banyak
terkandung kekayaan alam yang melimpah di antaranya adalah bahan tambang seperti emas,
batu bara, perak, tembaga, dan sebagaianya.
Latihan Mengamati
Amatilah pembagian wilayah laut di negara Indonesia!
2. Batas Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
Setiap negara didunia ini tentu memiliki batas-batas tertentu yang manandai mana
wilayahnya dan bukan, begitu pula dengan Indonesia yang memiliki batas-batas tertentu untuk
wilayahnya. Kita sudah mengetahui bahwa Indonesia adalah negara maritim, dimana dua
pertiga luas wilayah Indonesia adalah lautan. Jadi, tidaklah mengherankan jika batas-batas
wilayah laut Indonesia berhubungan dengan 10 negara sedangkan perbatasan wilayah darat
Indonesia hanya berhubungan dengan tiga negara. Indonesia berbatasan langsung dengan
Malaysia (bagian timur), tepatnya disebelah utara Pulau Kalimantan. Malaysia merupakan satu
dari tiga negara yang berbatasan langsung dengan wilayah darat Indonesia. Meskipun
Indonesia dan Malaysia bertetangga dan satu rumpun, akan tetapi tidak jarang terjadi konflik
akibat permasalahan pemahaman terhadap batas-batas negara.
a. Batas-batas wilayah Indonesia di sebelah utara
Wilayah laut Indonesia sebelah utara berbatasan langsung dengan laut lima negara,
yaitu Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam dan Filipina. Batas-batas wilayah laut seringkali
tidak jelas dan membuat sedikit ketegangan dilapangan, utamanya adalah Indonesia-Malaysia
dan Indonesia-Singapura diperairan Malaka (Selat Malaka).
b. Batas-batas wilayah Indonesia di sebelah barat
Sebelah barat wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia berbatasan langsung
dengan Samudera Hindia dan perairan negara India. Tidak ada negara yang berbatasan
langsung dengan wilayah darat Indonesia disebelah barat. Walaupun secara geografis daratan
Indonesia terpisah jauh dengan daratan India, tetapi keduanya memiliki batas-batas wilayah
yang terletak dititik-titik tertentu disekitar Samudera Hindia dan Laut Andaman. Dua pulau
yang menandai perbatasan Indonesia-India adalah Pulau Ronde di Aceh dan Pulau Nicobar di
India.
c. Batas-batas wilayah Indonesia di sebelah selatan
Indonesia sebelah selatan berbatasan langsung dengan wilayah darat Timor Leste,
perairan Australia dan Samudera Hindia. Timor Leste adalah bekas wilayah Indonesia yang
telah memisahkan diri menjadi negara sendiri pada tahun 1999, dahulu wilayah ini dikenal
dengan Provinsi Timor Timur. Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah Provinsi yang berbatasan
langsung dengan wilayah Timor Leste, tepatnya di Kabupaten Belu. Selain itu, Indonesia juga
berbatasan dengan perairan Australia.
d. Batas-batas wilayah Indonesia di sebelah timur
Wilayah timur Indonesia berbatasan langsung dengan daratan Papua New Guinea dan
perairan Samudera Pasifik. Indonesia dan Papua New Guinea telah menyepakati hubungan
bilateral antar kedua negara tentang batas-batas wilayah, tidak hanya wilayah darat melainkan
juga wilayah laut. Wilayah Indonesia sebelah timur, yaitu Provinsi Papua berbatasan dengan
wilayah Papua New Guinea sebelah barat, yaitu Provinsi Barat (Fly) dan Provinsi Sepik Barat
(Sandaun).

sumber : muktafarikza.blogspot.com
Latihan Menanya
Coba tanyakan pada guru Anda, mengenai batas-batas wilayah Indonesia yang belum Anda
ketahui!
INFOPEDIA
Secara geografis, Indonesia letaknya diapit oleh 2 benua (Asia dan Australia) dan diantara 2
samudra (Hindia dan Pasifik).
Aktivitas Mandiri
Carilah informasi dari berbagai sumber mengenai hal-hal yang perlu di perhatikan untuk
menjaga wilayah Indonesia di daerah perbatasan dengan negara lain!
Aktivitas Kelompok
Buatlah sebuah gambar peta Indonesia secara bersama-sama teman kelompok Anda!
B. KEDUDUKAN WARGA NEGARA DAN PENDUDUK INDONESIA
Sebagai warga Negara dan masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai
kedudukan, hak dan kewajiban yang sama, yang pokok adalah bahwa setiap orang haruslah
terjamin haknya untuk mendapatkan status kewarganegaraan, sehingga terhindar dari
kemungkinan menjadi ‘stateless’ atau tidak berkewarganegaraan. Tetapi pada saat yang
bersamaan, setiap negara tidak boleh membiarkan seseorang memilki dua status
kewarganegaraan sekaligus. Itulah sebabnya diperlukan perjanjian kewarganegaraan antara
negara-negara modern untuk menghindari status dwi-kewarganegaraan tersebut. Indonesia
sebagai negara yang pada dasarnya menganut prinsip ‘ius sanguinis’, mengatur kemungkinan
warganya untuk mendapatkan status kewarganegaraan melalui prinsip kelahiran.
Menurut pasal 26 ayat(2) UUD 1945, penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang
Asing yang bertempat tinggal di Indonesia. Selanjutnya pasal 26 ayat (1) UUD 1945
mengasakan bahwa, warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang
bangsa lain yang disahakan dengan undang-undang sebagai warga negara. Pasal 2 Undang-
undang No.12 tahun 2006 tentang kewarganegaraan mengatur bahwa: “ yang menjadi Warga
Negara Indonesia adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang
disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.
1. Status warga negara Indonesia
Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) adalah orang yang diakui oleh UU sebagai
warga negara Republik Indonesia. Kepada orang ini akan diberikan Kartu Tanda Penduduk,
berdasarkan Kabupaten atau Provinsi, tempat ia terdaftar sebagai penduduk/warga. Kepada
orang ini akan diberikan nomor identitas yang unik (Nomor Induk Kependudukan, NIK)
apabila ia telah berusia 17 tahun dan mencatatkan diri di kantor pemerintahan. Paspor
diberikan oleh negara kepada warga negaranya sebagai bukti identitas yang bersangkutan
dalam tata hukum internasional. Untuk mendapatkan status Kewarganegaraan Republik
Indonesia diatur dalam UU no. 12 tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia.
Rakyat merupakan salah satu dari tigas syarat mutlak berdirinya suatu negara. Tanpa adanya
rakyat maka suatu negara tidak dapat berdiri. Rakyat itu sendiri di bedakan menjadi
penduduk, dan warga negara. Berikut penjelasanya.
a. Penduduk dan bukan penduduk
Orang yang tinggal di dalam wilayah negara dapat diklasifikasikan menjadi penduduk
dan bukan penduduk. Penduduk, yaitu yang memiliki domisili atau tempat tinggal tetap di
wilayah negara itu, yang dapat di bedakan warga negara dengan warga negara asing (WNA).
Bukan penduduk, yaitu orang-orang asing yang tinggal dalam negara bersifat sementara sesuai
dengn Visa yang diberikan oleh Negara (kantor imigrasi) yang bersangkutan seperti turis.
b. Warga Negara dan buka warga Negara
Warga negara adalah orang-orang yang berdasarkan hukum menjadi anggota suatu
negara. Bukan warga negara adalah orang-orang yang tinggal dalam suatu negara, tetapi tidak
menjadi anggota dari negara tersebut.
c. Rakyat
Rakyat adalah semua orang yang ada di wilayah suatu negara dan taat pada peraturan
di negara tersebut. Berdasarkan hal tersebut, keberadaan rakyat adalah unsur penting bagi
terbentuknya suatu negara. Rakyat sebagai penghuni negara, mempunyai peranan penting
dalam merencanakan, mengelola dan mewujudkan tujuan negara. Keberadaan rakyat yang
menjadi penduduk maupun warga negara, secara konstitusional tercantum dalam Pasal 26
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai berikut.
1) Warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain
yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.
2) Penduduk ialah Warga Negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di
Indonesia.
3) Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dalam undang-undang.
Selain itu, ada pula orang- orang asing yang datang ke Indonesia sebagai pelancong.
Mereka itu berlibur untuk jangka waktu tertentu, paling lama sebulan sampai dua bulan, tidak
sampai menetap satu tahun lamanya. Oleh karena itu, mereka tidak dapat disebut sebagai
penduduk Indonesia. Akan tetapi, ada juga di antara orang-orang asing yang telah masuk
menjadi WNI atau keturunan orang-orang asing yang telah turun-temurun bertempat tinggal
di Indonesia dan telah menjadi orang-orang Indonesia. Kalian dapat menyaksikan adanya WNI
keturunan Tionghoa, Belanda, Arab, India dan lain-lain. Di antara WNI keturunan itu, WNI
keturunan Tionghoa-lah yang paling banyak. Sebagai penduduk Indonesia yang sah, setiap
orang harus memiliki surat keterangan penduduk. Surat keterangan tersebut di negara kita
dikenal dengan nama KTP (Kartu Tanda Penduduk). Surat keterangan penduduk itu sangat
penting, apabila kalian sudah dewasa kelak (sudah mencapai usia 17 tahun), kalian diwajibkan
memiliki KTP. Mengapa KTP itu sangat penting? Hanya mereka yang memiliki KTP yang
dapat memilih dan dipilih dalam Pemilu (Pemilihan Umum). Demikian pula, hanya mereka
yang memiliki KTP-lah yang dapat memperoleh Surat Izin Mengemudi (SIM).
Latihan Mengeksplorasi
Lakukan pengamatan terhadap lingkungan di sekitar Anda! Kemudian analisislah mengenani
penduduknya, apakah ada penduduk pendatang?
2. Asas-asas kewarganegaraan Indonesia
Asas kewarganegaraan dapat diartikan sebagai dasar berpikir dalam menentukan
masuk tidaknya seseorang dalam golongan warga negara dari suatu negara tertentu. Pada
umumnya asas dalam menentukan kewarganegaraan dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai
berikut.
a. Asas kewarganegaraan ius saunginis (darah/keturunan)
Asas kewarganegaraan yang satu ini merupakann asas yang ditentukan berdasarkan keturunan
atau pertalian darah dengan kedua orang tuanya. Pada umumnya yang digunakan adalah
berdasarkan ayahnya. Sebagai contoh : Jika ibu dari X adalah warga negara Indonesia,
sementara Ayah X merupakan warga negara jepang. Maka X berstatus sebaga warga negara
jepang.
b. Asas kewarganegaaan ius soli (tanah/tempat kelahiran)
Berbeda dengan asas ius saunginis yang menentukan kewarganegaraan seseorang
berdasarkan keturunan. Kalau asas kewarganegaraan isu soli ini menentukan kewarganegaraan
seseorang berdasarkan tempat dimana ia dilahirkan. Sebagai contohnya misalnya ada sebuah
negara A yang menggunakan asas ius soli, kemudian X dilahirkan dinegara tersebut maka X
statusnya berkewarganegaraan negara A, meskipun orang tuanya adalah berkewarganegaraan
B. Akibat dari perbedaan masing-masing negara dalam menerapkan asas asas
kewarganegaraan diatasm naka dapat menyebapkan status kewarganegaraan seseorang
menjadi Apatride dan Bipatride.
Apatride yaitu adanya seorang penduduk yang sama sekali tidak mempunyai
kewarganegaraan. Misalnya, seorang keturunan bangsa A yang menganut asas ius soli lahir di
negara B yang menganut asas ius sanguinis. Maka orang tersebut tidaklah menjadi warga
negara A dan juga tidak dapat menjadi warga negara B. Dengan demikian orang tersebut tidak
mempunyai kewarganegaraan. Bipatride yaitu adanya seorang penduduk yang mempunyai
dua macam kewarganegaraan sekaligus (kewarganegaraan rangkap). Misalnya, seseorang
keturunan bangsa B yang menganut asas ius sanguinis lahir di negra A yang menganut asas ius
soli. Oleh karena ia keturunan bangsa B, maka ia dianggap sebagai warga negara B. Akan
tetapi, negara A juga mengganggap dia warga negaranya karena berdasarkan tempat lahirnya.
3. Syarat-syarat menjadi warga negara Indonesia
Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) adalah orang yang diakui oleh UU sebagai
warga negara Republik Indonesia. Berdasar UU Nomor 12 tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan Republik Indonesia dijelaskan bahwa orang asing dapat menjadi warga
negara Indonesia (WNI) setelah memenuhi syarat dan tatacara yang diatur dalam peraturan
dan undang-undang. Pada pasal 8, disebutkan “Kewarganegaraan Republik Indonesia dapat
juga diperoleh melalui pewarganegaraan.” Sedangkan pengertian pewarganegaraan adalah tata
cara bagi orang asing untuk memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia melalui
permohonan. Proses permohonan itu dinamakan dengan pewarganegaraan atau naturalisasi.
Permohonan pewarganegaraan dapat dibedakan menjadi dua sebagai berikut.
a. Naturalisasi Biasa
Naturalisasi biasa merupakan proses permohonan orang dari bangsa asing yang yang
akan mengajukan permohonan kewarganegaraan dengan cara naturalisasi biasa, harus
memenuhi syarat sebagaimana yang ditentukan dalam pasal 9 Undang-Undang RI Nomor 12
Tahun 2006, sebagai berikut.
1) Telah berusia 18 (delapan belas) tahun atau sudah kawin;
2) Pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal di wilayah negara
Republik Indonesia paling singkat 5 (lima ) tahun berturut-turut atau paling singkat 10
(sepuluh) tahun tidak berturut-turut;
3) Sehat jasmani dan rohani;
4) Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
5) tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan
pidana penjara 1 (satu) tahun atau lebih;
6) Jika dengan memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia, tidak menjadi
berkewarganegaraan ganda;
7) Mempunyai pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap
8) Membayar uang pewarganegaraan ke Kas Negara.
b. Naturalisasi Istimewa
Naturalisasi Istimewa (luar biasa) adalah pewarganegaraan yang dapat diberikan
kepada mereka (warga asing) yang telah berjasa kepada Negara RI dengan pernyataan sendiri
(pemohon) untuk menjadi warga Negara RI atau dapat diminta menjadi warga Negara RI.
Pewarganegaraan Istimewa dapat diberikan oleh pemerintah Indonesia (diwakili oleh presiden)
dengan persetujuan DPR dengan alas an dan kepentingan Negara atau jika yang bersangkutan
telah berjasa terhadap negara. Kepada mereka itu dibebaskan syarat-syarat sebagaimana terjadi
pada pewarganegaraan biasa. Akan tetapi, ia tetap diharuskan mengucapkan sumpah dan janji
setia kepada Negara RI.
a. Naturalisasi biasa
b. Naturalisasi istimewa
4. Penyebab Hilangnya Kewarganegaraan Indonesia
Penyebab hilangnya kewarganegaraan Indonesia sesuai dengan Pasal 23 UU RI No. 12
tahun 2006 tentang kewarganegaraan mengatur sebab-sebab kehilangan kewarganegaraan
Indonesia, yaitu sebagai berikut.
a. Memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri
b. Tidak menolak atau tidak melepaskan kewarganegaraan lain, sedangkan orang yang
bersangkutan mendapat kesempatan untuk itu.
c. Dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh Presiden atas permohonannya sendiri,
apabila yang bersangkutan sudah berusia 18 tahun atau sudah kawin., bertempat
tinggal di luar negeri, dan dengan dinyatakan hilang kewarganegaraan RI tidak menjadi
tanpa kewarganegaraan.
d. Masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin terlebih dahulu oleh presiden
e. Secara sukarela masuk dalam dinas negara asing, yang jabatan dalam dinas semacam
itu di Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan hanya dapat dijabat
oleh WNI
f. Secara suka rela mengangkat sumpah atau menyatakan janji setia kepada negara asing
atau bagian dari negara asing tersebut
g. Tidak diwajibkan tetapi turut serta dalam pemilihan sesuatu yang bersifat
ketatanegaraan untuk suatu negara asing
h. Mempunyai paspor atau surat yang bersifat paspor dari negara asing atau surat yang
dapat diartikan sebagai tanda kewarganegaraan yang masih berlaku dari negara lain
atas namanya
i. Bertempat tinggal diluar NKRI selama 5 tahun terus menerus bukan dalam rangka
dinas negara, tanpa alasan yang sah dan dengan sengaja tidak menyatakan
keinginannya untuk tetap menjadi WNI kepada perwakilan RI yang wilayah kerjanya
meliputi tempat tinggal yang bersangkutan.
Latihan Mengasosiasi
Diskusikan dengan teman semeja Anda mengenai hal-hal yang membuat seseorang kehilangan
kewarganegaraan!
INFOPEDIA
UU No. 62 tahun 1958 tenang kewarganegaraan RI merupakan produk hukumderivasi dari
pasal 5 dan 144 UUD RI 1950 yang sampai saat ini masih berlaku dan tetapdigunakan sebagai
sumber hakum yang mengatur masalah kewarganegaraan di Indonesai setelahkurang lebih 48
tahun berlaku, dan saat ini dinilai sudah tidak sesuai lagi.
Aktivitas Mandiri
Bagaimanakah penetapan garis batas wilayah daratan yang Anda ketahui? cobalah cari tahu!
Bila Anda mengalami kesulitan Anda dapat mencari di internet atau buku referensi yang lain!
Aktivitas Kelompok
Lakukanlah bersama dengan kelompok Anda! Carilah sebuah kasus yang berhubungan dengan
masalah-masalah yang timbul dalam aspek kependudukan! Masalah dapat di ambil dari surat
kabar atau dari internet! Buatlah sebuah analisis sederhana kasus tersebut lalu diskusikan cara
menyelesaikanya! Setelah selesai buatlah sebuah makalah dari hasil diskusi Kelompok Anda!
Presentasikan makalah Anda di depan kelas, lalu minalah teman-teman Anda untuk member
pertanyaan, sanggahan, tambahan dan saran!
C. KEMERDEKAAN BERAGAMA DAN BERKEPERCAYAAN DI INDONESIA
Seperti yang kita ketahui bersama, Indonesia merupakan negara yang memiliki
beberapa agama dan kepercayaan. Seperti agama Islam, Kristen, Katolik, Konghucu, Hindu,
Buddha, dan kepercayaan lainnya. Berbagai agama dan kepercayaan yang tumbuh di Indonesia
tidak serta merta menimbulkan perpecahan, melainkan meambah keberagaman bangsa
Indonesia. Hal ini perlu kita lestarikan dan kita jaga selalu agar tidak terjadi hal-hal yang tidak
kita inginkan, seperti perpecahan, bentrok antar warga, konflik komunal, dan lain sebagainya.
1. Pengertian Kemerdekaan Beragama dan Berkepercayaan
Kemerdekaan beragama dan berkepercayaan mengandung arti bahwa tiap-tiap manusia
bebas memilih, melaksanakan ajaran agama menurut keyakinan dan kepercayaaannya, dan
dalam hal ini tidak boleh dipaksa oleh siapapun, baik itu oleh pemerintah, pejabat agama,
masyarakat, maupun orang tua sendiri. Kemerdekaan beragama dan berkepercayaan muncul
karena secara prinsip, tidak ada tuntunan agama apa pun yang mengandung unsur paksaan
atau menyuruh penganutnya untuk memaksakan agamanya kepada orang lain, terutama
kepada seseorang yang telah menganut salah satu agama. Kemerdekaan beragama bukan
dimaknai sebagai kebebasan untuk beribadah yang tidak sesuai dengan tuntunan dan ajaran
agama masing-masing, dengan kata lain tidak boleh untuk menistakan agama dengan
melakukan peribadatan yang menyimpang dari ajaran agama yang dianutnya. Di dalam UUD
NRI Tahun 1945, kemerdekaan beragama dan kepercayaan telah dijamin dalam pasal 28 E ayat
(1) dan (2) adalah sebagai berikut.
a. Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih
pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat
tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali.
b. Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan
sikap, sesuai dengan hati nuraninya.
Selain pasal di atas, disebutkan juga dalam pasal 29 UUD NRI Tahun 1945 ayat (2) yang
berbunyi, bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.
Berbagai ketentuan yang telah disebutkan di atas menerangkan bahwa Negara Indonesia telah
menjamin warga negaranya untuk beragama dan berkepercayaan sesuai keyakinan masing-
masing. Dengan kata lain, Indonesia sejatinya telah menegakkan adanya persamaan hak bagi
tiap warga negara untuk menentukan dan menetapkan pilihan agamanya, menunaikan ibadah
serta segala sesuatu yang berhubungan dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya.
2. Membangun Kerukunan Beragama
Indonesia adalah termasuk negara yang penduduknya majemuk dalam suku, adat,
budaya dan agama. Kemajemukan dalam hal agama terjadi karena masuknya agama-agama
besar ke Indonesia. Perkembangan agama-agama tersebut telah menjadikan bangsa Indonesia
sebagai bangsa yang beragama, dimana kehidupan keagamaan tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia.
Dalam memantapkan kerukunan hidup umat beragama perlu dilakukan suatu upaya-upaya
yang mendorong terjadinya kerukunan hidup umat beragama secara mantap dalam bentuk
sebagai berikut.
a. Memperkuat dasar-dasar kerukunan internal dan antar umat beragama, serta antar
umat beragama dengan pemerintah.
b. Membangun harmoni sosial dan persatuan nasional dalam bentuk upaya mendorong
dan mengarahkan seluruh umat beragama untuk hidup rukun dalam bingkai teologi
dan implementasi dalam menciptakan kebersamaan dan sikap toleransi.
c. Menciptakan suasana kehidupan beragama yang kondusif dalam rangka memantapkan
pendalaman dan penghayatan agama serta pengamalan agama yang mendukung bagi
pembinaan kerukunan hidup intern dan antar umat beragama.
d. Melakukan eksplorasi secara luas tentang pentingnya nilai-nilai kemanusiaan dari
seluruh keyakinan plural umat manusia yang fungsinya dijadikan sebagai pedoman
bersama dalam melaksanakan prinsip-prinsip berpolitik dan berinteraksi sosial satu
sama lainnya dengan memperlihatkan adanya sikap keteladanan.
Latihan Mengomunikasikan
Diskusikan dengan teman Anda mengenai keberadaan agama-agama yang diakui dan
berkembang di Indonesia! Buatlah sebuah makalah, kemudian presentasikan di depan kelas!
INFOPEDIA
Pasal 28E ayat (1) Undang-Undang Dasar Tahun 1945:
“Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan
dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di
wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali.”
Aktivitas Mandiri
Apakah Anda tahu isi Pasal 29 UUD 1945 tentang kebebasan agama? Jika Anda tahu, tuliskan
dalam buku tugas Anda! Jika Anda belum mengetahui, Anda dapat mencari pasal tersebut di
internet untuk memudahkan tugas Anda!
Aktivitas Kelompok
Carilah sebuah kasus yang berhubungan dengan sikap tidak rukun antar umat beragama!
Kemudian analislah secara berkelompok dengan cara berdiakusi bersama-sama untuk
menyelesaikan dan member solusi dari masalah tersebut! Setelah selesai presentasikan hasilnya
di depan kelas Anda dengan suara yang lantang!
D. SISTEM PERTAHANAN DAN KEAMANAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Sistem pertahanan dan keamanan Negara Republik Indonesia Bangsa indonesia tidak
akan dapat mewujudkan kemerdekaannya tanpa perjuangan mereka dalam memperjuangkan
pertahanan kemerdekaannya, seperti yang kita ketahui banyaknya pahlawan yang
memperjuangkan kemerdekannya dengan mengorbankan jiwa dan raganya.
1. Substansi Pertahanan dan Keamanan Negara Republik Indonesia
Para pendiri negara melalui sidang BPUPKI telah mencantumkan upaya
mempertahankan kemerdekaan kedalam Undang Undang Dasar 1945 Bab XII tentang
Pertahanan Negara (Pasal 30). Para tokoh pendiri negara berkeyakinan bahwa kemerdekaan
Indonesia dapat dipertahankan apabila dibangun pondasi atau sistem pertahanan dan
keamanan negara yang kokoh, sehingga hal itu harus diatur dalam Undang-Undang Dasar
1945. Di dalan perubahan UUD 1945 semakin memperjelas sistem pertahanan dan keamanan
negara kita. Hal tersebut di atur dalam Pasal 30 ayat (1) sampai (5) UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa:
a. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.
b. Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara
Indonesia Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan
pendukung.
c. Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan
Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara
keutuhan dan kedaulatan negara.
d. Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga kemanan dan
ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta
menegakkan hukum.
e. Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik
Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga
negara dalam usaha pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-undang.
Pertahanan dan keamanan negara tidak hanya menjadi tanggung jawab TNI dan POLRI
saja, tetapi masyarakat sipil juga sangat bertanggung jawab terhadap pertahanan dan kemanan
negara, sehingga TNI dan POLRI manunggal bersama masyarakat sipil dalam menjaga
keutuhan NKRI. UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 juga memberikan gambaran
bahwa usaha pertahanan dan kemanan negara dilaksanakan dengan menggunakan sistem
pertahanan dan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata). Sistem pertahanan dan kemanan
rakyat semesta pada hakikatnya merupakan segala upaya menjaga pertahanan dan keamanan
negara yang seluruh rakyat dan segenap sumber daya nasional, sarana dan prasarana nasional,
serta seluruh wilayah negara sebagai satu kesatuan pertahanan yang utuh dan menyeluruh.
Dengan kata lain, Sishankamrata penyelenggaraannya didasarkan pada kesadaran akan hak
dan kewajiban seluruh warga negara serta keyakinan akan kekuatan sendiri untuk
mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia yang merdeka, bersatu,
berdaulat, adil, dan makmur.
2. Kesadaran Bela Negara dalam Konteks Sistem Pertahanan dan Keamanan Negara
Bela Negara merupakan sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang
seutuhnya. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945)
mengatur mengenai Upaya Bela Negara yaitu ketentuan Pasal 27 Ayat (3): “Setiap warga
negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara,” dan Pasal 30 Ayat (1):
“Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
negara.”
Di sisi lain, bahwa UUD 1945 memberikan landasan serta arah dalam pengembangan
sistem dan penyelenggaraan pertahanan negara. Substansi pertahanan negara yang terdapat
dalam UUD 1945 diantaranya adalah pandangan bangsa Indonesia dalam melihat diri dan
lingkungannya, tujuan negara, sistem pertahanan negara, serta keterlibatan warga negara. Hal
ini merefleksikan sikap bangsa Indonesia yang menentang segala bentuk penjajahan, yang
bertentangan dengan nilai-nilai kemanusian, keadilan dan kesejahteraan. Membela negara tidak
harus dalam wujud perang, tetapi bisa diwujudkan dengan cara-cara lain seperti berikut ini.
a. Ikut serta dalam mengamankan lingkungan sekitar (seperti siskamling).
b. Ikut serta membantu korban bencana di dalam negeri.
c. Belajar dengan tekun pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan atau PPKn.
d. Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, seperti Paskibra, PMR, dan Pramuka.
e. Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib.
f. Pengabdian sebagai anggota TNI.
g. Pengabdian sesuai dengan profesi keahlian.
Aktivitas Mandiri
Buatlah sebuah ringkasan, mengenai cara bela negara di zaman setelah kemerdekaan termasuk
pada saat ini!
Aktivitas Kelompok
Carilah sebuah artikel yang berhubungan dengan penyimpangan terhadap negera, misalnya
gerakan sparatis! Diskusikanlah bersama dengan kelompok Anda mengenai masalah yang
Anda cari, kemudian carilah solusi-solusi dari masalah tersebut! Lalu buatlah sebuah makalah
dan presentasikan di depan kelas!
Latihan Kompetensi
A. Pilihlah jawaban yang benar!
1. Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia terletak di antara dua benua,yaitu ….
a. benua Asia dan Amerika
b. benua Amerika dan Eropa
c. benua Australia dan Eropa
d. benua Asia dan Australia
e. benua Asia dan Afrika
2. Suatu batas laut yang ditarik dari sebuah garis dasar dengan jarak 12 mil ke arah laut
disebut .…
a. batas laut territorial
b. ZEE
c. batas landas kontinen
d. res nullius
e. res communis
3. Batas laut yang diukur mulai dari garis dasar pantai ke arah luar dengan jarak paling
jauh adalah 200 mil ialah ….
a. batas laut territorial
b. ZEE
c. batas landas kontinen
d. res nullius
e. res communis
4. Suatu zona selebar tidak lebih dari 200 mil laut dari garis pangkal ialah ….
a. batas laut territorial
b. ZEE
c. batas landas kontinen
d. wilayah laut
e. wilayah darat
5. Wilayah Indonesia bagian utara berbatasan dengan negara ….
a. Singapura
b. Papua Nugini
c. Malaysia bagian timur
d. Brunai Darussalam
e. Timur Leste
6. Wilayah laut Indonesia sebelah utara berbatasan langsung dengan laut lima negara
berikut, kecuali ….
a. Malaysia
b. Thailand
c. Brunai Darussalam
d. Singapura
e. Vietnam
7. Sebelah barat wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berbatasan
langsung dengan ….
a. Samudera Hindia
b. Malaysia
c. Timor Leste,
d. perairan Australia
e. Papua Nugini
8. Pulau Ronde di Aceh merupakan pulau yang menandai perbatasan Indonesia dengan
….
a. Malaysia
b. Papua Nugini
c. Vietnam
d. India
e. Filipina
9. Provinsi yang berbatasan langsung dengan wilayah Timor Leste ialah ….
a. Provinsi Nusa Tenggara Timur
b. Nusa Tenggara Barat
c. Maluku Utara
d. Papua Barat
e. Papua Timur
10. Ketentuan Undang-Undang Dasar negara RI yang mengatur tentang wilayah NKRI
ialah ….
a. pasal 25A
b. pasal 26
c. pasal 27
d. pasal 25 B
e. pasal 28
11. Mereka yang bertempat tinggal dan berdomisili di dalam suatu wilayah negara untuk
jangka waktu yang lama disebut ....
a. penduduk
b. perantau
c. pindahan
d. individu
e. populasi
12. Warga negara dan bukan warga negara memiliki hak dan kewajiban yang ….
a. sama
b. stabil
c. menurun
d. bertentangan
e. berbeda
13. Kewarganegaraan dapat dibedakan menurut asas ….
a. ius sanguinis dan ius soli
b. ius sangganis dan ius sila
c. ius seruni dan ius septa
d. ius saka gonis dan ius Sali
e. ius sanguinis dan ius sila
14. Adanya perbedaan dalam menentukan kewarganegaraan di beberapa Negara dapat
menimbulkan dua kemungkinan, yaitu ....
a. apatriade dan bipatriade
b. apantik dan bipantik
c. apendik dan bipendik
d. apadiet dan bipadiet
e. apantis dan bipantis
15. Yang dimaksud bukan penduduk adalah mereka yang berada di dalam suatu negara ....
a. sesuai dengan keinginan
b. untuk sementara waktu
c. mempunyai pekerjaan sementara
d. mempunyai pekerjaan tetap
e. untuk selama-lamanya
16. Berikut hal yang termasuk implikasi prinsip persamaan kedudukan warga negara,
kecuali ....
a. tidak boleh ada diskriminasi terhadap individu/kelompok tertentu
b. semua warga negara diperlakukan sama di depan hukum
c. dalam hal tertentu boleh ada pengistimewaan terhadap kelompok masyarakat tertentu
d. semua warga negara memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam
berbagai bidang kehidupan
e. tidak boleh ada pengistimewaan terhadap individu/kelompok tertentu
17. Orang tua Reva adalah WNI, karena itu Reva menjadi waga negara Indonesia juga. Hal
tersebut merupakan contoh penerapan asas ....
a. asas ius soli
b. asas kelahiran
c. asas keturunan
d. asas ganda terbatas
e. asas ius sanguinis
18. Warga Negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia disebut
....
a. suku
b. masyarakat
c. warga
d. penduduk
e. rakyat
19. Orang asing yang ingin masuk menjadi WNI dapat dilakukan dengan cara ….
a. naturalisasi
b. campuranisasi
c. kompenisasi
d. keturunanisasi
e. kompensasi
20. Berikut merupakan cara untuk memperoleh kewarganegaraan Indonesia menurut UU
Nomor 12 Tahun 2006, kecuali ….
a. perkawinan
b. kelahiran
c. pembelian
d. permohonan
e. pemberian
21. Orang yang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya tersurat
dalam UUD 1945 pasal ….
a. 28 E ayat (1)
b. 28 E ayat (2)
c. 28 I ayat 1
d. 28 I ayat 2
e. 29
22. Berikut ketentuan dalam UUD 195 yang mengatur kemerdekaan beragama dan
kepercayaan, kecuali ….
a. 28 E ayat (1)
b. 28 E ayat (2)
c. 28 I ayat 1
d. 28 I ayat 2
e. 27
23. Fungsi agama yang dapat member ketenangan jiwa termasuk fungsi .…
a. sosial
b. `psikologis
c. ekonomi
d. moral
e. fisikologis
24. Rajin menjalankan perintah ajaran agama, merupakan perwujudan fungsi agama,
yaitu fungsi ….
a. sosial
b. psikologis
c. ekonomi
d. moral
e. fisikologis
25. Kebebasan untuk memeluk agama merupakan hak asasi manusia yang paling pokok.
Hak tersebut diberikan kepada manusia oleh ….
a. Tuhan Yang Maha Esa
b. penguasa negara
c. pemimpin
d. orang tua
e. dirinya sendiri
26. Di Indonesia hidup berbagai agama dan percayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Untuk menjaga kerukunan hidup antarumat bergama, sikap yang sebaiknya
dikembangkan adalah ….
a. menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya
b. mengikuti ibadah yang teman lakukan
c. melarang orang lain mengikuti ibadahnya
d. menghormati orang tua kita yang sedang beribadah
e. membiarkan orang lain tidak beribadah
27. Berbagai bentuk pengalaman keagamaan yang di alami oleh penganut-penganut secara
pribadi, disebut ....
a. kepercayaan agama
b. umat beragama
c. simbol agama
d. pengalaman keagamaan
e. pengalaman keimanan
28. “Setiap orang atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap,
sesuai dengan hati nuraninya“ merupakan isi dari pasal ....
a. 28E UUD NRI Tahun 1945
b. 28E Ayat 2 UUD NRI Tahun 1945
c. 29 UUD NRI Tahun 1945
d. 28E ayat 2 UUD NRI Tahun 1946
e. 29 ayat 2 UUD NRI Tahun 1945
29. Pemerintah mencanangkan konsep Tri Kerukunan Umat beragama di Indonesia pada
era tahun ....
a. 1970-an
b. 1960-an
c. 1998
d. 1770
e. 1980-an
30. Pengertian kerukunan hidup beragama adalah ....
a. proses yang dinamis yang berlangsung sejalan dengan pertumbuhan masyarakat itu
sendiri
b. proses yang statis yang berlangsung sejalan dengan penurunan masyarakat
c. proses yang statis yang berlangsung sejalan dengan pertumbuhan masyarakat itu
sendiri
d. proses yang dinamis yang berlangsung sejalan dengan pertumbuhan dan penurunan
masyarakat itu sendiri
e. proses yang berlangsung sejalan dengan masyarakat itu sendiri
31. Berdasarkan hubungan dengan daerah tertentu di dalam suatu negara, rakyat dapat
dibedakan menjadi ….
a. rakyat dan masyarakat
b. keluarga dan masyarakat
c. rakyat dan bangsa
d. penduduk dan bukan penduduk
e. orang asing dan bangsa
32. Dalam status kewarganegaraan sistem yang lazim digunakan adalah ....
a. stelsel maju dan mundur
b. stelsel naik dan turun
c. stelsel aktif dan pasif
d. stelsel atas dan bawah
e. setlsel depan dan belakang
33. Dalam undang-undang 1945, prinsip nondiskriminasi terdapat dalam .…
a. Pasal 28 A
b. Pasal 28 C
c. Pasal 28 E
d. Pasal 28 F
e. Pasal 28 I
34. Hak untuk memiliki suatu kewarganegaraan dalam stelsel aktif disebut ….
a. hak bebas
b. hak tetap
c. hak wajib
d. hak obsi
e. hak turun
35. Irma lahir di Indonesia, karena itu dia menjadi warga negara Indonesia. Hal tersebut
contoh penerapan asas ....
a. asas ius soli
b. asas ius sanguinis
c. asas ius constitutum
d. asas ius constituendum
e. asas lex universalis
36. Asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan pertalian darah
disebut ….
a. asas ius soli
b. asas tunggal
c. asas ius sanguinis
d. asas keturunan
e. asas ganda terbatas
37. Asas-asas kewaganegaraan diatur dalam undang-undang ....
a. Nomor 13 Tahun 2008
b. Nomor 12 Tahun 2006
c. Nomor 16 Tahun 2007
d. Nomor 12 Tahun 2002
e. Nomor 15 Tahun 2000
38. Undang-undang kewarganegaraan Republik Indonesia yang terbaru ialah ....
a. Nomor 15 Tahun 2006
b. Nomor 14 Tahun 2006
c. Nomor 13 Tahun 2006
d. Nomor 12 Tahun 2006
e. Nomor 11 Tahun 2006
39. Pasal 29 UUD 1945 mengandung makna ….
a. Tiap-tiap penduduk dijamin kemerdekaan untuk memeluk agama dan utnuk beribadah
menurut agama dan kepercayaannya masing-masing.
b. Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya.
c. Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum
yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum.
d. Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara
kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya.
e. Setiap orang bebas memeluk agama dan beri badat menurut agamanya, memilih
pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih
tempat tinggal diwilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali.
40. Pasal 29 Ayat 2 UUD 1994 memberikan kemerdekaan beribadat menurut agama dan
kepercayaan masing-masing kepada ….
a. penduduk
b. warga negara
c. bukan penduduk
d. semua individu
e. orang asing
41. Dengan adanya lembaga keagamaan, maka umat beragama dapat ….
a. menambah teman
b. menambah wawasan tentang agama
c. menyampaikan gagasan yang bermanfaat
d. nyaman dalam beribadah
e. teman adu argumentasi
42. Menghormati orang lain menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya, merupakan wujud kewajiban yang terkandung dalam UUD 1945 pasal
….
a 29
b. 27
c. 30
d. 28 I
e. 28 A
43. Warga negara merupakan orang Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang
disahkan oleh undang-undang sebagai warga negara. Hal tersebut sesuai dengan Pasal
… UUD 1945.
a. 26 Ayat 1
b. 26 Ayat 2
c. 27
d. 28 A
e. 28 B
44. Orang asing boleh menetap dan menjadi penduduk Indonesia jika .…
a. ada saudara yang menetap di Indonesia
b. menikah dengan orang Indonesia
c. memenuhi syarat izin menetap
d. membayar uang kas pada negara
e. dapat berbahasa Indonesia
45. Negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila tidak memaksakan agama kepada
penduduknya, sebab memeluk suatu agama harus berdasarkan .…
a. agama orang tua
b. setelah besar boleh memilih agama yang disukainya
c. hak warga negara
d. hak asasi manusia
e. kesadaran beragama
46. Orang yang berdomisili tetapi tidak memiliki hak dan kewajiban yang penuh dalam
suatu negara disebut dengan ….
a. penduduk
b. penduduk warga negara
c. penduduk bukan warga negara
d. warga negara
e. bukan warga negara
47. Contoh kewajiban yang mendasar dari setiap warga negara Indonesia maupun orang
asing terhadap Negara RI adalah ….
a. memiliki penghasilan tetap
b. tunduk pada peraturan negara ia berasal
c. tunduk dan taat kepada peraturan yang berlaku
d. membayar pajak
e. memiliki kartu tanda penduduk
48. Dasar pertahanan negara di susun berdasarkan prinsip ....
a. demokrasi
b. monopoli
c. kekerasan
d. kemakmuran
e. kententeraman
49. Nilai-nilai yang mendasari upaya bela Negara adalah ....
a. kecintaan pada tanah air
b. mengutamakan pendekatan non-militer
c. rela berkorban demi kepentingan golongan
d. mengutamakan kepentingan pribadi daripada kepentingan umum
e. rela berkorban untuk kepentingan daerahnya sendiri
50. Pembelaan negara yang diwujudkan dengan keikutsertaan dalam upaya pertahanan
negara merupakan tanggungjawab ....
a. presiden
b. DPR
c. setiap warga negara
d. pemerintahan
e. penduduk
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!
1. Apakah yang dimaksud wilayah negara?
2. Sebutkan pembagian wilayah negara Indonesia!
3. Jelaskan potensi yang terdapat dalam wilayah daratan Indoensia!
4. Uraikan dua pandangan dalam sejarah hukum laut internasional!
5. Terangkan hak-hak yang dimiliki pemerintah Indonesia terhadap zona ekonomi
eksklusif!
6. Jelaskan yang dimaksud warga negara menurut UU Nomor 12 Tahun 2006!
7. Apakah yang dimaksud penduduk?
8. Mengapa sekelompok orang tinggal di sebuah negara?
9. Sebutkan yang menjadi hak-hak warga negara!
10. Uraikan yang Anda ketahui tentang apatride!
11. Apakah yang dimaksud agama?
12. Jelaskan perwujudan kerukunan antarumat beragama!
13. Uraikan yang dimaksud kemerdekaan beragama dan berkepercayaan!
14. Tuliskan enam agama resmi di Indonesia!
15. Sebutkan beberapa peraturan yang tertera pada UUD 1945 tentang kemerdekaan
beragama dan kepercayaan di Indonesia!
16. Jelaskan yang Anda ketahui tentang wilayah udara Indoneisa!
17. Bagaimanakah kedudukan warga negara menurut pasal 27 ayat 1 UUD 1945?
18. Terangkan berbagai perbedaan hak yang melekat pada warga negara dan bukan warga
negara!
19. Apakah kewajiban warga negara?
20. Uraikan yang Anda ketahui tentang ius sanguinis!
21. Jelaskan isi dari pasal 26 UU RI Nomor 12 Tahun 2006!
22. Sebutkan manfaat kerukunan antarumat beragama!
23. Apakah yang dimaksud kewilayahan dalam sishankamrata?
24. Jelaskan tujuan pertahanan dalam menjaga kedaulatan negara!
25. Terangkan sistem pertahanan negara berdasar Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2002!
Latihan Sikap
Kemukakan sikapmu secara tertulis terhadap penjabaran figur tokoh berikut disertai alasan
yang sesuai!
Susi Pudjiastuti merupakan Menteri Kelautan dan Perikanan ke-6 republik indonesia.
Sebelumnya Susi dikenal sebagai pengusaha. Susi merupakan pemilik PT ASi Pudjiastuti
Marine Product, eksportir produk-produk hasil-hasil perikanan dan PT. ASI Pudjiastuti
Aviation yang mengoperasikan maskapai penerbangan Susi Air. Perempuan kelahiran
Pangandaran ini merupakan putra haji Ahmad Karlan dan hajjah Suwuh lasminah. Susi
memulai profesi sebagai pengepul ikan di Pangandaran pada tahun 1983. Pada tahun 1996 dia
mendirikan pabrik pengolahan ikan PT. ASI Pudjiastuti Marine Product dengan produk
unggulan berupa lobster dengan merek ‘Susi Brand’. Pada tahun 2004 ia mendirikan Susi Air.
Susi Air awalnya didirikan untuk mengantarkan muatan perikanan PT. ASi Pudjiastuti. Kini
Susi Air beroperasi dari lima pangkalan, yaitu Medan (Sumatra Utara), Kendari, (Jakarta), Jawa
Tengah (cilacap), Jawa Barat (Pangandaran dan Bandung), Balikpapan (Kalimantan Timur) dan
Jayapura (Papua). Susi Pudjiastuti diangkat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan dalam
Kabinet Kerja Joko Widodo-Jusuf Kalla pada 26 oktober 2014. Susi lantas melepaskan semua
posisi di perusahaan untuk lebih fokus di tugas barunya dan menghindari konflik kepentingan
antara fungsi regulator dan pelaku bisnis. Belakangan Susi menjadi sorotan karena
mengeluarkan serangkaian kebijakan yang dinilai berani. Salah satunya, yaitu adalah
menenggelamkan kapal asing yang memasuki perairan indonesia secara ilegal.
Dari penjabaran inspirasi diatas, sikap apakah yang dapat dicontoh dari tokoh figur tersebut,
dan berikan alasannya!
Latihan Mencari Solusi
Bacalah kasus berikut dengan saksama, kemudian kerjakan perintah yang berada di bawahnya!
Malaysia Akhirnya cabut Tiang Pancang di Tanjung Datuk Kalbar
Malaysia akhirnya mencabut tiang pancang rambu suar di Tanjung Datuk, Kabupaten Sambas,
Provinsi Kalimantan Barat yang sebelumnya menuai kontroversi. Hal itu dikonfirmasi Asisten
Intel Kodam Xii/Tanjungpura, letnan Kolonel A rizal. Dia menjelaskan, proses pembongkaran
rambu suar tersebut merupakan hasil kesepakatan antara Kementerian luar Negeri (Kemenlu)
indonesia dan Kemenlu Malaysia pada 26 Mei 2014. Dalam perundingan tersebut, Malaysia
mengakui telah membangun tiang pancang rambu suar di perairan Tanjung Datuk, dan
menyetujui menghentikan pembangunan serta membongkarnya. Pembangunan rambu suar
tersebut sebelumnya mengundang kontroversi di Tanah Air. Malaysia kedapatan membangun
tiga tiang pancang setinggi 13 meter di perairan Tanjung Datuk, yang secara koordinat masuk
wilayah indonesia. Tiang tersebut kemudian dicat warna merah putih yang diduga dilakukan
oleh TNi. Tanjung Datuk merupakan wilayah perbatasan negara dengan Malaysia di
Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.
Sumber:
http://global.liputan6.com/read/2122199/malaysia-akhirnya-cabut-tiang-pancang-di-tanjung-dat
uk-kalbar
Berdasarkan isi berita tersebut lakukan beberapa kegiatan berikut!
1. Bagaimanakah menurut Anda kasus di atas?
2. Menurut Anda cara apa yang harus dilakukan pemerintah Indonesia untuk menjaga
kedaulatan republik indonesia?
3. Bagaimana solusi yang diambil pemerintah untuk menyelesaikan masalah tersebut!
Glosarium
kedaulatan : suatu hak eksklusif untuk menguasai suatu wilayah pemerintahan, masyarakat,
atau atas diri sendiri
negara : suatu organisasi dari sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang
bersama-sama mendiami satu wilayah tertentu dan mengakui adanya satu
pemerintahan yang mengurus tata tertib serta keselamatan sekelompok atau
beberapa kelompok manusia tersebut
republik : bentuk pemerintahan yang bentuk kekuasaan tertingginya berada di tangan
rakyat
Ulangan Tengah Semester
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Menurut UUD 1945, penyelenggara pemerintahan yang tertinggi dalam pemerintahan
di Indonesia adalah …
a. MPR
b. MPR dan DPR
c. DPR
d. presiden
e. KAPOLRI
2. Orang yang tinggal berdiam dalam suatu negara adalah ....
a. kaula negara
b. warga negara
c. penduduk negara
d. pendukung negara
e. rakyat negara
3. Rakyat di dalam suatu negara, berdasarkan sosiologi dipersatukan oleh ....
a. rasa saling membutuhkan
b. keinginan hidup berkelompok
c. rasa ingin merdeka
d. rasa persamaan senasib
e. keinginan memenuhi kebutuhan
4. Warga negara yang menjual dokumen rahasia negara ke luar negeri, berarti warga
negara tersebut mengabaikan kepentingan ....
a. golongan
b. pribadi
c. umum
d. bangsa
e. partai
5. Setiap warga negara Indonesia mendapatkan perlindungan hak asasi yang sama dalam
bidang hukum. Oleh karena itu, ….
a. setiap warga negara boleh melakukan tindakan yang melanggar hukum
b. setiap warga negara berhak hidup damai
c. setiap warga negara berhak membela diri di pengadilan dengan didamping pembela
d. berhak mendapat pembelaan dari negara
e. bebas melakukan tindakan hukum yang menurutnya baik
6. Pelaksanaan Pemilu secara langsung di Indonesia dilaksanakan sejak pemilu tahun ….
a. 1998
b. 1999
c. 2006
d. 2004
e. 2007
7. Indonesia pernah menerapkan sistem pemerintahan presidensil pada masa Orde Lama
di tahun ….
a. 1945-1950
b. 1945-1949
c. 1950-1959
d. 1945-1959
e. 1959-1966
8. Indonesia pernah menerapkan sistem pemerintahan parlementer pada masa orde lama
di tahun …
a. 1945-1950
b. 1945-1949
c. 1950-1959
d. 1945-1959
e. 1959-1966
9. Berikut istilah lain dari nilai-nilai Pancasila selain sebagai ideologj negara, kecuali ….
a. falsafah
b. pandangan hidup
d. dasar negara
e. peraturan
c. pedoman hidup
10. Negara Indonesia yang masih menjadi negara terbelakang dengan berbagai persoalan
seperti korupsi, terorisme, dan lain-lain, disebabkan oleh ….
a. tiadanya keteladanan kalangan elit pemerintah yang menjadi contoh buruk dalam
korupsi
b. Pancasila gagal sebagai ideology negara
c. kurang tegasnya hukum yang ada di Indonesia
d. masyarakat Indonesia yang sebagian besar masih hidup terbelakang
e. perlu adanya perubahan dasar negara yang sesuai jaman
11. Melaksanakan dan menaati nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman bersikap dan
bertingkah laku dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, merupakan pengamalan
secara ….
a. subyektif
b. obyektif
c. sikap positif
d. formal
e. non formal
12. Bukti bahwa negara Indonesia berdasarkan sistem konstitusional adalah .…
a. setiap pelanggaran mendapat sanksi hukum
b. negara memiliki perangkat perundang-undangan
c. adanya pemberantasan KKN
d. kekuasaan negara dibatasi oleh undang-undang
e. kekuasaan tertinggi negara ada di tangan rakyat
13. Contoh warga negara dalam bidang ekonomi adalah ....
a. membayar pajak
b. mematuhi peraturan yang ada
c. mengikuti pemilu
d. menjaga nama baik bangsa dan negara
e. mengikuti wajib belajar sembilan tahun
14. Makna keterbukaan dalam kehidupan bermasyarakat adalah ….
a. memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara
b. menerima dan menyampaikan informasi dan pembaruan
c. percaya dan yakin terhadap fungsi dan peranan pemerintah
d. mempertahankan apa yang menjadi pendapat serta keyakinan sendiri
e. setiap warga negara diharapkan untuk memberikan partisipasinya
15. Pejabat negara yang senantiasa melakukan turba (turun ke bawah) untuk menyerap
aspirasi masyarakat dan menyampaikan sosialisasi program-progr amnya merupakan
contoh pejabat yang melaksanakan asas ….
a. kepastian hukum
b. kepentingan hukum
c. keterbukaan
d. profesionalitas
e. proporsionalitas
16. Yang termasuk perbuatan adil sesuai dengan UUD 1945 adalah ….
a. setiap orang berhak menuntut haknya
b. setiap orang berhak mendapatkan bagian sesuai dengan kebutuhannya
c. setiap orang berhak mendapatkan bagian sesuai dengan kedudukannya
d. setiap orang berhak menerima bagian sesuai dengan prestasinya
e. setiap orang berhak menerima bagian yang sama
17. Menurut UUD 1945 Pasal 27 Ayat (2), kita sebagai warga negara mempunyai hak untuk
.…
a. memperoleh pekarjaan yang sama
b. memperoleh pekerjaan yang layak dan memadai
c. memperoleh materi yang benar dan cukup banyak
d. memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
e. memperoleh jaminan sosial yang sama di bidang pekerjaan
18. Dasar pertimbangan dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959, adalah ….
a. Membubarkan konstituante
b. Memberlakukan UUD 1945 sebagai hasil proklamasi
c. Tumbuhnya demokrasi liberal
d. Tidak berhasilnya konstituante menetapkan/membuat konstitusi
e. Meningkatkan stabilitas
19. Dalam demokrasi Pancasila setiap musyawarah harus .…
a. dihadiri oleh seluruh peserta musyawarah selengkapnya
b. mendapat persetujuan dengan suara terbanyak
c. mendapat persetujuan secara bulat oleh seluruh peserta
d. dipimpin oleh akal sehat dan penuh rasa tangung jawab
e. semuanya salah
20. Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa berarti ….
a. Pancasila sebagai alat pemersatu bangsa
b. Pancasila sebagai ajaran bangsa
c. Sebagai konsep dasar kehidupan yang dicita-citakan suatu bangsa
d. Sebagai tujuan bangsa
e. Kehidupan yang dicita-citakan suatu bangsa ke depan
21. Pasal 34 UUD 1945 yang mengatur tentang ....
a. perlunya asas legalitas
b. pemeliharaan fakir miskin dan anak terlantar
c. persamaan hukum dan pemerintahan
d. pentingnya kesejahteraan sosial
e. perlindungan terhadap kepentingan semua warga negara
22. Nilai-nilai dasar yang terkandung dalam UUD 1945 ialah menjunjung tinggi hak asasi
manusia dengan berpangkal atas ....
a. Ketetapan Majelis Permusyawaratan rakyat
b. pengakuan warga negara sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosial
c. keseimbangan antara individu dan masyarakat
d. hak-hak kodrat seorang manusia
e. pengakuan dan jaminan hak-hak asasi pribadi
23. Nama Pancasila sebagai dasar negara republik Indonesia pertama kali dikukuhkan oleh
....
a. Ir. Soekarno
b. Mr. Achmad Soebardjo
c. Drs. Moh hatta
d. H. Agus Salim
e. Mr. Moh Yamin
24. Dasar negara yang dimiliki oleh suatu bangsa biasanya bersumber dari ciri-ciri khas
bangsa bersangkutan. hal itu sering disebut ....
a. pandangan hidup bangsa
b. pedoman hidup bangsa
c. kepribadian bangsa
d. falsafah bangsa
e. ideologi negara
25. Pancasila yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945, dilihat dari proses terjadinya
merupakan ....
a. ideologi negara
b. dasar negara
c. sumber hukum dasar nasional
d. pandangan hidup
e. perjanjian luhur bangsa indonesia
26. Pancasila menjadi pedoman untuk mengatur kehidupan bernegara yang berlandaskan
peraturan perundang-undangan. Pernyataan tersebut merupakan f ungsi Pancasila
sebagai ....
a. ideologi negara
b. pandangan hidup bangsa
c. dasar negara
d. perjanjian luhur bangsa indonesia
e. kepribadian bangsa indonesia
27. Konstitusi merupakan dokumen hukum dan mengandung cita-cita sosial bangsa,
rumusan filosofis negara, sistem ekonomi, dan sistem politik yang ingin dikembangkan
oleh bangsa bersangkutan. Pernyataan tersebut menunjukkan kategori konstitusi
sebagai konstitusi ....
a. ideologi
b. politik
c. ekonomi
d. sosial
e. budaya
28. Dilihat dari bentuknya, undang-undang dasar adalah ....
a. hukum dasar
b. undang-undang
c. konvensi
d. konstitusi
e. yurisprudensi
29. Berikut yang dimaksud Pancasila sebagai sumber nilai adalah ….
a. kehidupan bangsa indonesia harus sesuai dengan kepribadiannya
b. keberhasilan dan kemajuan bangsa Indonesia diukur dengan kepribadiannya
c. yang menjadi sumber ukuran baik atau tidak adalah kepribadiannya
d. masyarakat indonesia yang maju adalah yang tinggi intelektualnya
e. jika kita selalu berupaya menunjukkan bangsa dan negara yang baik
30. Pancasila dijadikan sebagai dasar negara Indonesia karena ....
a. Pancasila diusulkan oleh founding fathers Indonesia
b. nilai yang terkandung dalam Pancasila mencerminkan jiwa bangsa indonesia
c. Pancasila dapat dijadikan alat sebagai pemersatu bangsa
d. Pancasila dianggap sangat demokratis sehingga cocok untuk NKRI
e. sejarah bangsa indonesia sangat terkait erat dengan sejarah lahirnya Pancasila
31. Tiga fungsi pokok Pancasila adalah ....
a. pandangan hidup, ideologi, dan dasar negara
b. lambang negara, jiwa bangsa, dan ideologi
c. pemersatu, penguat, dan pengokoh
d. pandangan hidup, tujuan hidup, dan nilai hidup
e. dasar negara, l ambang negara, dan pertahanan negara
32. Pancasila sebagai sebuah dasar negara memuat sebuah nilai dasar, yakni ....
a. nilai yang tercermin dalam setiap kehidupan nyata rakyat indonesia
b. nilai yang terwujud dalam kehidupan sosial masyarakat
c. nilai yang terwujud dalam kehidupan hukum pemerintahan
d. nilai yang berasal dari budaya atau kultur bangsa indonesia
e. nilai yang dalam penerapannya lebih didominasi oleh norma hukum
33. Ciri khas Demokrasi Pancasila dibandingkan dengan demokrasi lainnya adalah ....
a. keputusan diambil dengan suara terbanyak
b. segala permasalahan dapat diselesaikan dengan kekeluargaan
c. adanya lembaga permusyawaratan rakyat
d. pengambilan keputusan dengan cara musyawarah mufakat
e. pemilihan umum dengan asas LUBER dan JURDIL
34. Kedudukan Pancasila kaitannya dengan pengaruh budaya asing adalah ....
a. sebagai filter atau penyaring
b. jiwa dan kepribadian bangsa
c. pedoman hidup bangsa
d. sebagai penangkal
e. sebagai dasar negara
35. Pancasila menjadi paradigma dalam pembangunan pada lima bidang, kecuali ....
a. politik
b. pendidikan
c. sosial budaya
d. pertahanan keamanan
e. ekonomi
36. Tindakan bijaksana yang sesuai dengan demokrasi Pancasila dalam kehidupan sehari-
hari adalah ....
a. mengutamakan suara terbanyak
b. dapat mengendalikan diri dengan baik
c. menerima segala keputusan
d. memberikan kebebasan berbeda pendapat
e. memajukan kepentingan bersama
37. Contoh upaya penerapan nilai kepribadian bangsa indonesia berdasarkan sila pertama
Pancasila adalah ....
a. melestarikan gotong-royong dan kerja sama
b. memupuk diri dengan akhlak yang baik
c. membantu teman-teman di sekolah
d. mendisiplinkan diri waktu belajar
e. menegakkan ajaran agama dengan segala cara
38. Arti penting ketaatan terhadap Demokrasi Pancasila adalah ....
a. bersumber dari tata nilai sosial budaya bangsa indonesia
b. telah digunakan bangsa indonesia sejak dahulu kala
c. mendapatkan dukungan dari dunia internasional pada umumnya
d. diajarkan dan diwajibkan oleh pemerintah RI
e. telah mengantarkan bangsa indonesia pada kemerdekaan yang abadi
39. Suatu pemerintahan yang hanya melaksanakan tugas eksekutif saja disebut
pemerintahan dalam arti ....
a. fungsi
b. organ
c. lugs
d. klasik
e. sempit
40. Contoh negara yang menganut sistem pemerintahan presidensial ialah . . . .
a. Malaysia
b. Amerika Serikat
c. Singapura
d. Inggris
e. Thailand
41. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut!
(1) Kerakyatan.
(2) Ketahanan.
(3) Keamanan.
(4) Kewilayahan.
(5) Kesemestaan.
Berdasarkan pernyataan tersebut, yang merupakan aspek-aspek dalam sistem
pertahanan ketahanan yang bersifat nasional adalah ....
a. (1), (2), dan (3)
b. (1), (2), dan (5)
c. (1), (3), dan (4)
d. (1), (4), dan (5)
e. (2), (3), dan (5)
42. Komponen utama dalam sistem pertahanan rakyat semesta adalah ....
a. rakyat
b. presiden
c. Tentara Nasional Indonesia (TNI)
d. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
e. lembaga pemerintah di luar unsur pertahanan
43. “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”
merupakan bunyi dari Pasal ... Ayat ... UUD 1945.
a. 27; (1)
b. 27; (3)
c. 27; (2)
d. 28 E; (3)
e. 30; (1)
44. UU RI No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara Pasal 9 ayat (1) menjelaskan bahwa
“setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang
diwujudkan dalam ....“
a. kegiatan bela negara
b. sikap individualis
c. wujud cinta tanah air
d. penyelenggaraan pertahanan negara
e. pelaksanaan pendidikan kewarganegaraan
45. Berikut yang termasuk pengertian hakikat bela negara menurut UU Nomor 3
Tahun 2002 adalah ....
a. Sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada NKRI yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
b. Warga negara wajib membela negara yang diwujudkan dengan keikutsertaan dalam
upaya pertahanan negara.
c. Setiap warga negara mempunyai hak untuk membela negaranya.
d. Membela negara merupakan tugas dari orang-orang penting saja dan warga negara
tidak boleh ikut campur.
e. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usahapertahanan dan
keamanan negara.
46. Contoh bentuk bela negara secara nonfisik seperti berikut, kecuali ....
a. meningkatkan rasa nasionalisme
b. kesadaran bebangsa dan bernegara
c. mengangkat senjata menghadapi agresi musuh
d. menanamkan kecintaan terhadap tanah air
e. meningkatkan rasa solidaritas terhadap tanah air
47. Bagi Warga Negara Indonesia, ikut serta dalam upaya pembelaan negara
merupakan ....
a. kewajiban
b. hak
c. beban
d. hak dan kewajiban
e. pemaksaan
48. Dalam sishankamrata, rakyat merupakan salah satu komponen pertahanan, yaitu ....
a. komponen individu dan komponen pendukung
b. komponen cadangan dan komponen pendukung
c. komponen cadangan dan komponen utama
d. komponen utama dan komponen individu
e. komponen utama dan komponen pendukung
49. Berikut yang termasuk dasar hukum bela negara menurut UUD 1945 pasal 27 Ayat (3)
adalah ....
a. Setiap warga negara wajib ikut dalam upaya pembelaan negara sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
b. Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
c. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara
d. Mengatur tata cara penyelenggaraan pertahanan negara yang dilakukan oleh TNI
maupun oleh seluruh komponen bangsa.
e. Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta ol eh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara
Indonesia Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan
pendukung.
50. Sikap yang perlu dikembangkan dalam upaya membela negara ialah ....
a. berpangku tangan terhadap upaya pencapaian kesejahteraan
b. mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi dan golongan
c. mengutamakan kepentingan pribadi
d. suka dan duka kita tanggung bersama
e. memanggul senjata setiap saat walaupun tidak diperlukan
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!
1. Apakah arti nilai kemanusian yang adil dan beradab?
2. Jelaskan yang dimaksud nilai pandangan hidup!
3. Apakah yang dimaksud dimensi fleksibilitas?
4. Jelaskan penyimpangan pada pelaksanaan sistem pemerintahan pada masa 1945-1949!
5. Apakah isi kesepakatan dari KMB?
6. Sebutkan potensi kekayaan alam di wilayah lautan Indonesia!
7. Jelaskan yang Anda ketahui tentang stelsel pasif!
8. Sebutkan syarat-syarat permohnan pewarganegaraan !
9. Jelaskan isi Pasal 28 I Ayat 1 UUD 1945!
10. Terangkan bentuk keikutsertaan warga negara dalam upaya pertahanan secara
langsung maupun tidak langsung!
11. Jelaskan mengenai dasar hukum negara kesatuan yang berbentuk republik dianggap
sudah final!
12. Jelaskan pengertian landas Kontingen indonesia!
13. Sebutkan empat bagian ideologi!
14. Apakah yang dimaksud salah satu kedudukan dan fungsi Pancasila bagi bangsa
indonesia adalah pandangan hidup?
15. Apa yang mendasari Pancasila dijadikan sebagai ideologi bangsa?
16. Jelaskan ciri-ciri nilai!
17. Sebutkan ketentuan tugas wakil kepala daerah menurut UU Pasal 26 Ayat 2!
18. Jelaskan pengertian dekonsentrasi!
19. Apakah tugas dan kewenangan kepala daerah menurut Pasal 25 Undang-undang
Nomor 32 Tahun 2004?
20. Tuliskan asas penyelenggaraan pemerintah di daerah!
21. Apakah yang dimaksud pertahanan negara menurut UU Nomor 3 Tahun 2002?
22. Jelaskan hakikat pertahanan negara!
23. Apakah makna kerakyatan dalam sishankamrata?
24. Jelaskan tujuan pertahanan dan keamanan negara!
25. Uraikan yang Anda ketahui tentang penyelenggaraan pertahanan negara!
BAB 3
KEWENANGAN LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA MENURUT UUD NEGARA REPUBLIK
INDONESIA TAHUN 1945

KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

KOMPETENSI DASAR
1.3 Menghargai nilai-nilai terkait fungsi dan kewenangan lembaga-lembaga negara
menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai bentuk
sikap beriman dan bertaqwa.
2.3 Bersikap peduli terhadap lembaga-lembaga di sekolah sebagai cerminan dari lembaga-
lembaga negara.
3.3 Menganalisis fungsi dan kewenangan lembaga-lembaga Negara menurut Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
4.3 Mendemonstrasikan hasil analisis tentang fungsi dan kewenangan lembaga-lembaga
Negara menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
A. SUPRASTRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR POLITIK

gambar sidang dpr


sumber : arifianfery.blogspot.com
Politik merupakan suatu hal yang berkaitan dengan pemerintahan negara, sebab
kebijakan umum memang ditetapkan oleh pemerintah suatu negara. Kebijakan umum
diperlukan untuk mengatur kehidupan bersama di dalam wadah yang disebut negara. Dalam
kebijakan umum itulah dialokasikan nilai-nilai (yaitu sesuatu yang dianggap berharga/ bernilai
oleh masyarakat) kepada warga negara.
1. Suprastruktur
Sistem politik merupakan sebuah rangkaian kegiatan atau proses di dalam sebuah
masyarakat politik dalam memengaruhi dan menentukan siapa mendapat apa, kapan, dan
bagaimana. Sedangkan suprastruktur Politik sering disebut sebagai bangunan atas atau mesin
politik resmi atau lembaga-lembaga pembuat keputusan politik yang sah, lembaga-lembaga
tersebut bertugas mengkonversi input yang terdiri dari tuntutan, dukungan yang
menghasilkan suatu output berupa kebijakan publik. Montesquieu, membagi lembaga-lembaga
kekuasaan tersebut dalam tiga kelompok:
a. Eksekutif
Kekuasaan eksekutif berada di tangan presiden. Presiden Indonesia (nama jabatan resmi
Presiden Republik Indonesia) adalah kepala negara sekaligus kepala pemerintahan Indonesia.
Sebagai kepala negara, Presiden adalah simbol resmi negara Indonesia di dunia. Sebagai kepala
pemerintahan, Presiden dibantu oleh wakil presiden dan menteri-menteri dalam kabinet,
memegang kekuasaan eksekutif untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintahan sehari-hari.
Presiden (dan Wakil Presiden) menjabat selama 5 tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali
dalam jabatan yang sama untuk satu kali masa jabatan.
b. Legislatif
Sistem perwakilan di Indonesia saat ini menganut sistem bicameral. Itu di tandai
dengan adanya dua lembaga perwakilan, yaitu Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan
Perwakilan Daerah (DPD). Dengan merujuk asas trias politika, di Indonesia kekuasaan terbagi
menjadi eksekutif, legeslatif, dan yudikatif. Dalam hal ini, DPR dan DPD merepresentasikan
kekuasaan legeslatif. Kekuasaan legislatif terletak pada, Majelis Permusyawaratan Rakyat
(MPR). Yang anggota-anggotanya terdiri atas Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan
Perwakilan Daerah (DPD).
1) Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
MPR terdiri dari anggota DPR dan angota DPD yang dipilih secara langsung. Pasal 3 UUD 1945
menyebutkan kewenangan MPR sebagai berikut:
a) Mengubah dan menetapkan UUD.
b) Melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden.
c) Hanya dapat memberhentlkan Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam masa jabatanya
menurut UUD Pemegang dan pelaksana sepenuhnya kedaulatan rakyat. (pasal 1 ayat 2).
2) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
Fungsi DPR adalah sebagai berikut:
a) Fungsi legislasi berkaitan dengan wewenang DPR dalam pembentukan undang-undang
b) Fungsi anggaran, berwenang menyusun dan menetapkan RAPBN bersama presiden
c) Fungsi pengawasan, melakukan pengawasan terhadap pemerintah.
3) Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
DPD memiliki fungsi:
a) Pengajuan usul, ikut dalam pembahasan dan memberikan pertimbangan yang berkaitan
dengan bidang legislasi tertentu
b) Pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang tertentu.
Anggota DPD dari setiap provinsi adalah 4 orang. Dengan demikian jumlah anggota DPD saat
ini adalah 128 orang. Masa jabatan anggota DPD adalah 5 tahun, dan berakhir bersamaan pada
saat anggota DPD yang baru mengucapkan sumpah/janji.
c. Yudikatif
Kekuasaan Kehakiman Pasal 24 UUD 1945 menyebutkan bahwa kekuasaan kehakiman
merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan
hukum dan keadilan. Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh:
1) Mahkamah Agung (MA)
Tugas MA adalah mengawasi jalannya undang-undang dan memberi sanksi terhadap
segala pelanggaran terhadap undang-undang.
2) Mahkamah Konstitusi (MK)
Mahkamah Konstitusi merupakan lembaga tertingi negara dalam sistem ketatanegaraan
Indonesia yang merupakan pemegang kekuasaan kehakiman bersama-sama dengan
Mahkamah Agung.
Kewenangan MK adalah sebagai berikut:
a) Berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir
b) Menguji undang-undang terhadap UUD
c) Memutuskan sengketa lembaga Negara
d) Memutuskan pembubaran partai politik
e) Memutuskan perselisihan tentang hasil pemilu
f) Wajib memberi putusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai dugaan
pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut UUD 1945.
3) Komisi Yudisial (KY)
Lembaga ini berfungsi mengawasi perilaku hakim dan mengusulkan nama calon hakim agung.
Lembaga ini berwenang mengusulkan pengangkatan hakim. Dan kalau di Indonesia ditambah
dengan satu lembaga lagi yakni: Insfektif.
4) Insfektif
Kekuasaan Ini terletak pada lembaga Badan Pemerlksa Keuangan (BPK). BPK merupakan salah
satu badan bebas dan mandiri yang diadakan untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung
jawab tentang keuangan Negara. Anggota BPK dipilih oleh DPR dengan memperhatikan
pertimbangan DPD dan diresmikan oleh presiden.
Latihan Mengamati
Amatilah lembaga-lembaga negara yang diberlakukan di indonesia!
2. Infrastruktur
Infrastruktur politik adalah lembaga politik atau mesin politik non formal yang
berperan secara tidak langsung dalam pengambilan kebijakan-kebijakan politik yang diambil
oleh suprastruktur politik, guna sebagai penyalur atau penyampai aspirasi dari berbagai
kelompok pada suatu negara dalam lapisan manapun. Infrastruktur politik dibagi menjadi 7
bagian yaitu sebagai berikut.
a. Partai Politik (Parpol)
Partai Politik merupakan organisasi yang mempunyai fungsi setidaknya
terdapat 5 (lima) fungsi dasar sebagai partai politik yang berbadan hukum dan keberadaannya
diakui oleh undang-undang yaitu:
1) Fungsi Artikulasi Kepentingan
Artikulasi kepentingan adalah suatu proses penginputan berbagai kebutuhan, tuntutan,
dan kepentingan melalui wakil-wakil kelompok yang masuk dalam lembaga legislatif,
agar kepentingan, tuntutan dan kebutuhan kelompoknya dapat terwakili dan
terlindungi dalam pembuatan kebijakan publik.
2) Fungsi Agregasi Kepentingan
Agregasi kepentingan adalah cara tuntutan-tuntutan yang dilancarkan oleh kelompok-
kelompok yang berbeda digabungkan menjadi alternatif-alternatif pembuatan kebijakan
publik.
3) Fungsi Sosialisasi Politlk
Sosialisasi Politik merupakan suatu cara untuk memperkenalkan nilai-nilai politik,
sikap-sikap dan etika politik yang berlaku atau dianut oleh suatu Negara.
4) Fungsi Rekrutmen Politik
Rekrutmen politik adalah suatu proses seleksi atau disebut rekrutmen anggota-anggota
kelompok untuk mewakili kelompoknya dalam jabatan-jabatan administratif dan
politik.
5) Fungsi Komunikasi Politik
Komunikasi politik adalah salah satu fungsi yang dijalankan oleh partai politik dengan
segala struktur yang tersedia, yaitu dengan mengadakan komunikasi informasi, isu, dan
gagasan politik. Media massa banyak berperan sebagai alat komunikasi politik dan
membentuk kebudayaan politik. Itulah fungsi-fungsi partai politik.
b. Interest Group (Kelompok Kepentingan)
Interest Group adalah kelompok masyarakat yang bergabung untuk kepentingan dan
keuntungan warganya, kelompok ini tepatnya menampung saran, kritik dan tuntutan
kepentingan bagi anggota masyarakat, serta menyampaikan kepada sistem politik yang ada.
Menurut Gabriel A. Almond, kelompok kepentingan dapat diidentifikasikan ke dalam jenis-
jenis kelompok sebagai berikut.
1) Kelompok Anomik adalah kelompok yang terbentuk dari unsur–unsur masyarakat
secara spontan dan seketika akibat isu kebijakan pemerintah, agama, politik, dsb.
2) Kelompok non-asosiasional adalah kelompok yang berasal dari unsur keluarga dan
keturunan atau etnik, regional, status dan kelas yang menyatakan kepentingannya
berdasarkan situasi.
3) Kelompok insitusional adalah kelompok yang bersifat formal dan memiliki fungsi–
fungsi politik atau sosial.
4) Kelompok asosiasional merupakan kelompok yang menyatakan kepentinganya secara
khusus, memakai tenaga professional dan memiliki prosedur yang teratur untuk
merumuskan kepentingan dan tuntutan.
c. Pressure Group (Kelompok Penekan)
Kelompok ini yang melontarkan kritikan-kritikan untuk para pelaku politik lain.
Dengan tujuan membuat dunia perpolitikan menjadi maju. Peran kelompok ini cukup vital
dalam menanggapi kebijakan pemerintah. Peran kelompok ini pada dasarnya ialah demi
kebaikan bangsa Indonesia. Kelompok penekan dapat terhimpun dalam beberapa asosiasi yang
mempunyai kepentingan sama, antara lain.
1) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
2) Organisasi-organisasi sosial keagamaan
3) Organisasi kepemudaan
4) Organisasi Lingkungan Kehidupan
5) Organisasi pembela Hukum dan HAM
6) Yayasan atau Badan hukum lainnya
d. Media of Political Communication (Media Komunikasi Politik)
Bagian Infrastruktur politik yang satu ini sangat dekat dengan masyarakat. Benda mati
yang sebagai perantara penyebar dan pemberitaan (singkat kata alat komunikasi politik).
Contoh tv, radio, internet, surat kabar, demo, dan lalin-lain. Peran Media politik sangat
berpengaruh terhadap perpolitikan di Indonesia banyak sekali orang yang terpengaruh oleh
kegiatan promosi oleh media politik.
f. Student Group (Kelompok Pelajar)
Bagian Infrastruktur politik ialah Pelajar. Tapi tidak semua kelompok dalam bagian ini
aktif dalam kegiatan politik . Kelompok ini biasanya Mahasiswa yang sedang belajar tentang
politik di universitasnya, masing-masing kelompok ini biasanya sering mengkritik tentang
keadaan politik Negara dengan berbagai cara.
g. Political Figure (Figure Politik)
Bagian Infrastruktur politik ini sangat berpengaruh dalam sistem politik. Figur Politik
ialah Orang-orang yang lalu-lalang atau yang bekerja didunia politik, dan exist di kalangan
masyarakat, berperan penting dalam mengambil keputusan-keputusan yang berpengaruh
dalam suatu wilayah.
Latihan Menanya
Coba tanyakan pada guru Anda mengenai suprastruktur dan infrastruktur negara yang belum
Anda ketahui!
INFOPEDIA
Tumbuh suburnya partai-partai politik pasca kemerdekaan, didasarkan pada Maklumat
Pemerintah tertanggal 3 November 1945 yang ditandantangani Wakil Presden Moh. Hatta yang
antara lain memuat keinginan pemerintah akan kehadiran partai politik agar masyarakat dapat
menyalurkan aspirasi (aliran pahamnya) secara teratur.
Aktivitas Mandiri
Buatlah sebuah tulisan atau artikel yang berhubungan dengan lembaga-lembaga negara di
Indonesia! Tuliskan pada selembar kertas HVS lalu kumpulkan pada guru Anda!
Aktivitas Kelompok
Buatlah sebuah kelompok belajar yang terdiri dari 3 sampai 4 orang, yang mendiskusikan
masalah-masalah yang terjadi pada sistem kelembagaan di Indonesia! Tulis sebab-sebab
terjadinya dan penyelesaianya!
B. LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA REPUBLIK INDONESIA MENURUT UUD NRI
TAHUN 1945
Susunan lembaga-lembaga negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia telah
dilakukan penyempurnaan sesuai dengan aspirasi rakyat, sehingga mengalami beberapa
perubahan. Perubahan yang sangat jelas terlihat pada kedudukan Majelis Permusyawaratan
Rakyat (MPR). Sebelum UUD 1945 diamandemen, kedudukan MPR berada lebih tingggi dari
lembaga-lembaga tinggi lainnnya. Namun, setelah UUD 1945 mengalami amandemen
kedudukan MPR disejajarkan dengan lembaga-lembaga tinggi lainnnya, seperti DPR, MA,
DPA, BPK, dan Presiden. Aturan dalam konstitusi ini dijabarkan oleh undang-undang, yaitu
dalam UU Nomor 42 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD, UU Nomor 3 Tahun
2009 tentang Mahkamah Agung, Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2014 tentang Mahkamah
Konstitusi, UU Nomor 18 Tahun 2011 tentang Komisi Yudisial, dan UU Nomor 15 Tahun 2004
tentang BPK. Lembaga negara yang memegang kekuasaan menurut UUD 1945 hasil
amandemen adalah MPR, DPR, presiden, MA, MK, dan BPK.
1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
Anggota MPR terdiri atas anggota DPR dan anggota DPD yang dipilih melalui
pemilihan umum. Keanggotaan MPR diresmikan dengan keputusan presiden. Masa jabatan
anggota MPR lima tahun dan berakhir bersamaan pada saat anggota MPR yang baru
mengucapkan sumpah/janji. Sebelum UUD 1945 diamandemen, MPR berkedudukan sebagai
lembaga tertinggi negara. Namun, setelah UUD 1945 istilah lembaga tertinggi negara tidak ada
yang ada hanya lembaga negara. Sesuai dengan Pasal 3 Ayat 1 UUD 1945 MPR amandemen
mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut:
a. mengubah dan menetapkan undang-undang dasar;
b. melantik presiden dan wakil presiden;
c. memberhentikan presiden dan wakil presiden dalam masa jabatannya menurut undang-
undang dasar.
2. Presiden dan Wakil Presiden
Presiden adalah lembaga negara yang memegang kekuasaan eksekutif. Maksudnya,
presiden mempunyai kekuasaan untuk menjalankan pemerintahan. Presiden mempunyai
kedudukan sebagai kepala pemerintahan dan sekaligus sebagai kepala negara. Sebelum adanya
amandemen UUD 1945, presiden dan wakil presiden dipilih oleh MPR, tetapi setelah
amandemen UUD1945 presiden dan wakil presiden dipilih secara langsung oleh rakyat melalui
pemilihan umum. Presiden dan wakil presiden memegang jabatan selama lima tahun dan
sesudahnya dapat dipilih kembali hanya untuk satu kali masa jabatan.
3. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
DPR merupakan lembaga perwakilan rakyat yang berkedudukan sebagai lembaga
negara. Anggota DPR berasal dari anggota partai politik peserta pemilu yang dipilih
berdasarkan hasil pemilu. DPR berkedudukan di tingkat pusat, sedangkan yang berada di
tingkat provinsi disebut DPRD provinsi dan yang berada di kabupaten/kota disebut DPRD
kabupaten/kota. Berdasarkan UU Pemilu N0. 10 Tahun 2008 ditetapkan sebagai berikut:
a. Jumlah anggota DPR sebanyak 560 orang;
b. Jumlah anggota DPRD provinsi sekurang-kurangnya 35 orang dan sebanyak-banyak
100 orang;
c. Jumlah anggota DPRD kabupaten/kota sedikitnya 20 orang dan sebanyak-banyaknya 50
orang.
Keanggotaan DPR diresmikan dengan keputusan presiden. Anggota DPR berdomisili di
ibu kota negara. Masa jabatan anggota DPR adalah lima tahun dan berakhir pada saat anggota
DPR yang baru mengucapkan sumpah/janji. Lembaga negara DPR mempunyai fungsi Legislasi,
Fungsi Anggaran, dan Fungsi Pengawasan.
4. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
Kedudukan BPK sejajar dengan lembaga negara lainnya. Untuk memeriksa pengelolaan
dan tanggung jawab keuangan negara diadakan satu Badan Pemeriksan Keuangan yang bebas
dan mandiri. Jadi, tugas BPK adalah memeriksa pengelolaan keuangan negara. Hasil
pemeriksaan BPK diserahkan kepada DPR, DPD, dan DPRD sesuai dengan kewenangannya.
Berdasarkan UUD 1945 Pasal 23 F maka anggota BPK dipilih oleh DPR dengan memperhatikan
pertimbangan DPD dan diresmikan oleh presiden. BPK berkedudukan di ibu kota negara dan
memiliki perwakilan di setiap provinsi.
5. Mahkamah Agung (MA)
Mahkamah Agung merupakan lembaga negara yang memegang kekuasaan kehakiman.
Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan
peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Di Indonesia dapat dibedakan peradilan
umum, peradilan agama, peradilan militer, dan peradilan tata usaha negara (PTUN). Kewajiban
dan wewenang Mahkamah Agung, antara lain sebagai berikut:
a. berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-undangan di
bawah undang-undang terhadap undang-undang, dan mempunyai wewenang lainnya
yang diberikan oleh undang-undang;
b. mengajukan tiga orang anggota hakim konstitusi;
c. memberikan pertimbangan dalam hal presiden memberi grasi dan rehabilitasi.
6. Mahkamah Konstitusi
Mahkamah Konstitusi merupakan salah satu lembaga negara yang melakukan
kekuasaan kehakiman untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan
keadilan. Susunan Mahkamah Konstitusi terdiri atas seorang ketua merangkap anggota,
seorang wakil ketua merangkap anggota dan tujuh orang anggota hakim konstitusi. Ketua dan
wakil ketua dipilih dari dan oleh hakim konstitusi untuk masa jabatan selama tiga tahun.
Sesuai dengan Pasal 24 C UUD 1945 maka wewenang dan kewajiban Mahkamah Konstitusi,
antara lain sebagai berikut:
a. mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk
menguji undang-undang terhadap UUD;
b. memutuskan sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan
oleh UUD;
c. memutuskan pembubaran partai politik;
d. memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum;
e. wajib memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran oleh
Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia menurut UUD.
7. Komisi Yudisial
Sesuai Pasal 13 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2004 tentang Komisi Yudisial, Komisi Yudisial mempunyai
wewenang sebagai berikut.
a. Mengusulkan pengangkatan hakim agung dan hakim ad hoc di Mahkamah Agung
kepada DPR untuk mendapatkan persetujuan;
b. Menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim;
c. Menetapkan Kode Etik dan/atau Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH) bersama-sama
dengan Mahkamah Agung;
d. Menjaga dan menegakkan pelaksanaan Kode Etik dan/atau Pedoman Perilaku Hakim
(KEPPH).
8. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
DPD merupakan lembaga perwakilan daerah yang berkedudukan sebagai lembaga
negara. DPD terdiri atas wakil-wakil dari provinsi yang dipilih melalui pemilihan umum.
Jumlah anggota DPD dari setiap provinsi tidak sama, tetapi ditetapkan sebanyak-banyaknya
empat orang. Jumlah seluruh anggota DPD tidak lebih dari 1/3 jumlah anggota DPR. Masa
jabatan anggota DPD adalah lima tahun. Sesuai dengan Pasal 22 D UUD 1945 maka
kewenangan DPD, antara lain sebagai berikut:
a. Dapat mengajukan rancangan undang-undang kepada DPR yang berkaitan dengan
otonomi daerah, hubungan pusat dengan daerah, pembentukan dan pemekaran, serta
penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi
lainnya, perimbangan keuangan pusat dan daerah.
b. Ikut merancang undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan
pusat dengan daerah, pembentukan dan pemekaran, serta penggabungan daerah,
pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, perimbangan
keuangan pusat dan daerah.
c. Dapat memberi pertimbangan kepada DPR yang berkaitan dengan rancangan undang-
undang, RAPBN, pajak, pendidikan, dan agama.
d. Dapat melakukan pengawasan yang berkaitan dengan pelaksanaan undang-undang
otonomi daerah, hubungan pusat dengan daerah, pembentukan dan pemekaran serta
penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi
lainnya, perimbangan keuangan pusat dengan daerah, pajak, pendidikan, dan agama.
Latihan Mengeksplorasi
Coba cari tahu mengenai tugas dan wewenang lembaga-lembaga negara hasil amendemen
UUD 1945!
INFOPEDIA
Dari segi hirarki, lembaga negara dapat dibedakan ke dalam tiga lapis yakni lapis pertama
dapat disebut Lembaga Tinggi Negara, lapis kedua dapat disebut Lembaga Negara saja dan
lapis ketiga merupakan lembaga negara yang sumber kewenangannya berasal dari regulator
atau pembentuk peraturan di bawah undang-undang.
Aktivitas Mandiri
Carilah sebuah informasi dari berbagai sumber, mengenai proses-proses dalam pelantikan
anggota-angota dari lembaga-lembaga pemerintahan yang Anda di Indonesia! Tuliskan pada
buku tugas Anda kemudian kumpulkan pada guru Anda untuk dinilai!
Aktivitas Kelompok
Diskusikan bersama kelompok Anda, mengenai keterkaitan antara DPR, DPRD provinsi dan
DPRD kabupaten atau kota! Informasi dapat di ambil dari buku atau dari internet, kemudian
buatlah sebuah makalah untuk di presentasikan di depan kelas!
C. TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK
Terselenggaranya tata kelola pemerintahan yang baik atau “good governance”
merupakan impian sekaligus harapan semua bangsa di dunia. Pandangan tersebut dapat
dimengerti karena melalui pelaksanaan good governance, upaya penciptaan aparatur
pemerintah yang bersih, bebas dari tindakan yang tidak terpuji serta tidak berpihak pada
kepentingan masyarakat diharapkan dapat diwujudkan secara nyata. Tata kepermerintahan
yang baik (Good Governance) merupakan suatu konsep yang akhir-akhir ini di pergunakan
secara regule di dalam ilmu politik dan administarsi publik (administarasi negara). Konsep ini
lahir sejalan dengan konsep-konsep dan terminologi demokrasi, masyarakat sipil, partisipasi
rakyat, hak asasi manusia dan pembangunan masyarakat secara berkelanjutan.
1. Konsep Tata Kelola Pemerintahan
Tata kelola pemerintahan atau good governance secara umum menyangkut pengelolaan dan
penyelenggaraan pemerintahan yang baik. Tata kelola pemerintahan dapat ditinjau dari segi
fungsional maupun pemerintah. Dari segi fungsional, yaitu dari segi aspek governance, yaitu
apakah pemerintah telah berfungsi secara efektif dan efisien dalam upaya mencapai tujuan
yang telah digariskan, atau justru sebaliknya dimana pemerintahan tidak berfungsi secara
efektif dan terjadi inefisiensi. Untuk itu, diperlukan tiga kaki yaitu:
a. Economic governance, yang meliputi proses pembuatan keputusan (decision making
process) yang memfasilitasi terhadap equity (kesetaraan), poverty (kesejahteraan) dan quality of
life ( kualitas hidup).
b. Political governance, adalah proses keputusan untuk formulasi kebijakan
c. Administrative governance, adalah sistem implementasi proses kebijakan.
2. Karakteristik Tata Kelola Pemerintahan
Karakteristik dari tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) adalah sebagai
berikut:
a. Partisipasi, dimana setiap warga negara mempunyai suara dalam pembuatan
keputusan, baik secara langsung maupun melalui intermediasi institusi legitimasi yang
mewakili kepentingannya.
b. Aturan Hukum, yaitu kerangka hukum harus adil dan dilaksanakan tanpa perbedaan,
terutama hukum hak asasi manusia.
c. Transparansi, yaitu transparansi yang dibangun atas dasar kebebasan arus informasi.
Prose lembaga dan informasi secara langsung dapat diterima oleh mereka yang
membutuhkan.
d. Responsif, yaitu lembaga dan proses harus mencoba untuk melayani setiap
stakeholders.
e. Consensus Orientation, yaitu tata kelola pemerintahan menjadi perantara kepentingan
yang berbeda untuk memperoleh pilihan terbaik bagi kepentingan yang lebih luas, baik
dalam hal kebijakan maupun prosedur.
f. Efektivitas dan efisiensi, yaitu proses dan lembaga menghasilkan sesuai dengan apa
yang telah digariskan dengan menggunakan sumber yang tersedia sebaik mungkin.
g. Akuntabilitas, yaitu para pembuat keputusan dalam pemerintahan, sektor swasta dan
masyarakat bertanggung jawab kepada publik dan lembaga stakeholders.
h. Strategic Vision, yaitu para pemimpin dan publik harus mempunyai persfektif good
governance dan pengembangan manusia yang luas serta jauh ke depan dengan apa
yang diperlukan untuk pembangunan.
Latihan Mengasosiasi
Buatlah sebuah kegiatan diskusi untuk lebih mudah dalam memahami tentang tata kelola
pemerintahan yang baik!
Aktivitas Mandiri
Tuliskan pendapat Anda mengenai pengimplementasian tata kelola pemerintahan yang baik
yang dilakukan di Indonesia! Tulis pada buku tugas Anda lalu kumpulkan pada guru Anda!
Aktivitas Kelompok
Dikusikan dengan kelompok Anda mengenai bentuk penerapan pemerintahan yang baik di
masyarakat pedesaan! Kemudiian buatlah sebuah makalah untuk dipresentasikan di depan
kelas bersama teman satu kelompok Anda!
D. PARTISIPASI WARGA NEGARA DALAM SISTEM POLITIK DI INDONESIA
Partisipasi politik adalah keterlibatan warga dalam segala tahapan kebijakan, mulai dari
sejak pembuatan keputusan sampai dengan penilaian keputusan, termasuk juga peluang untuk
ikut serta dalam pelaksanaan keputusan. Sebagai defenisi umum dapat dikatakan bahwa
partisipasi politik adalah kegiatan seseorang atau kelompok orang untuk ikut serta secara aktif
dalam kehidupan politik, yaitu dengan cara memilih pimpinan dan secara langsung dan secara
tidak langsung mempengaruhi kebijakan pemerintah (public policy). Partisipasi dan perilaku
politik harus berlandaskan pada nilai dan norma yang berlaku. Berikut adalah contoh
partisipasi dan perilaku politik yang sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku.
1. Di Lingkungan Sekolah
Setiap siswa dapat menampilkan pola perilaku politik yang mencerminkan pelaksanaan
demokrasi langsung melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a. Pemilihan ketua kelas, ketua OSIS dan ketua organisasi ekstrakurikuler seperti
Pramuka, Pecinta Alam, PMR, Paskibra dan sebagainya.
b. Pembuatan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga OSIS atau organisasi
ekstrakurikuler yang diikuti.
c. Forum-forum diskusi atau musyawarah yang diselenggarakan di sekolah.
2. Di Lingkungan Masyarakat
Perilaku politik yang merupakan cerminan dari demokrasi langsung dapat ditampilkan warga
masyarakat melalui beberapa kegiatan sebagai berikut:
a. Forum warga.
b. Pemilihan ketua RT, RW, kepala desa, ketua organisasi masyarakat dan sebagainya.
c. Pembuatan peraturan yang berupa anggaran dasar dan anggaran rumah tangga bagi
organisasi masyarakat, koperasi, RT-RW, LMD dan sebagainya.
3. Di Lingkungan Negara
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, perilaku politik yang dapat kita tampilkan
secara langsung di antaranya adalah sebagai berikut:
a. Pemilihan umum untuk memilih anggota legislatif dan presiden.
b. Pemilihan kepala daerah secara langsung (Pilkada).
c. Aksi demonstrasi yang tertib, damai dan santun.
Latihan Mengomunikasi
Terapkan bentuk partisipasi warga negara dalam sistem politik yang Anda ketahui baik dalam
lingkungan keluarga, sekolah, maupun lingkungan negara.
INFOPEDIA
Di Indonesia berpartisipasi politik dijamin oleh Negara, tercantum dalam UUD 1945 pasal 28
yang berbunyi “kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan
dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang”.
Aktivitas Mandiri
Carilah informasi dari berbagai sumber, mengenai perilaku politik dalam berbangsa dan
bernegara yang dapat dilakukan sebagai seorang pelajar! Tulis pada buku tugas Anda lalu
kumpulkan pada guru Anda untuk dinilai!
Aktivitas Kelompok
Kerjakan bersama dengan kelompok Anda! Carilah bentuk-bentuk kegiatan yang dilakukan di
sekitar masyarakat yang menunjukkan sikap demokrasi secara tidak langsung dan demokrasi
langsung! Buatlah sebuah artikel yang dilengkapi dengan gambargambar yang mendukung
materi dari kelompok Anda!
Latihan Kompetensi
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Kedudukan Presiden dan DPR dalam sistem pemerintahan Indonesia adalah ....
a. lebih tinggi DPR daripada Presiden
b. lebih tinggi Presiden daripada DPR
c. kedudukan Presiden dan DPR sejajar
d. Presiden bertanggung jawab kepada DPR
e. DPR dapat menjatuhkan kedudukan Presiden
2. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut!
(1) Memilih Presiden dan wakil presiden.
(2) Mengubah dan menetapkan UUD.
(3) Melantik presiden dan wakil presiden.
(4) Memberhentikan presiden dan wakil presiden dalam masa jabatannya.
Hal-hal yang menunjukkan tugas dan wewenang MPR, yaitu ....
a. (1), (2), dan (3)
b. (1), (2), dan (4)
c. (1), (3), dan (4)
d. (2), (3), dan (4)
e (1), (2), (3), dan (4)
3. Berikut ini merupakan hak anggota DPR, yaitu ....
a. interupsi
b. imunitas
c. prerogative
d. amnesty
e. abolisi
4. Pembentukan peraturan perundang-undangan di Indonesia dilakukan oleh lembaga
legislatif. Lembaga legislatif terdiri dari ....
a. MPR, DPR, dan presiden
b. MPR, DPR, dan DPD
c. presiden, DPR, dan MA
d. MPR, DPD, dan presiden
e. MPR, DPD, dan MA
5. Dalam menjalankan kekuasaan pemerintahan negara, tanggung jawab penuh ada di
tangan ....
a. presiden
b. MPR
c. lembaga tinggi negara
d. DPR
e. DPR dan MPR
6. Lembaga negara yang dibentuk setelah amandemen UUD 1945, yaitu ….
a. MA
b. BPK
c. DPR
d. DPA
e. MK
7. Lembaga negara yang memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang hukum
merupakan keharusan bagi setiap anggota ....
a. BPK
b. KPU
c. Komisi Yudisial
d. DPR
e. MPR
8. Pada masa Orde Baru, kekuasaan tertinggi negara berada di tangan ....
a. DPR
b. MPR
c. presiden
d. rakyat
e. wakil presiden
9. Lembaga peradilan khusus dalam kehakiman, yaitu ....
a. Pengadilan Negeri
b. Mahkamah Agung
c. Peradilan Agama
d. Pengadilan Tinggi
e. Jaksa Agung
10. Para menteri-menteri Negara dipilih, diangkat, dan diberhentikan oleh ….
a. MPR
b. DPR
c. presiden
d. DPA
e. MA
11. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut!
(1) DPR memiliki hak pengawasan terhadap pemerintah.
(2) DPR berwenang untuk menurunkan jabatan presiden.
(3) DPR berwenang mengajukan sidang istimewa.
Hubungan antara kedudukan DPR terhadap kedudukan presiden adalah ….
a. (1) dan (2)
b. (1) dan (3)
c. (2) dan (3)
d. (1), (2), dan (3)
e. semua jawaban salah
12. Guna membuat undang-undang, DPR bekerja sama dengan ....
a. Majelis Permusyawaratan Rakyat
b. presiden
c. Mahkamah Agung
d. Dewan Perwakilan Daerah
e. DPD
13. Anggota DPD merupakan representasi rakyat dari daerah yang bertujuan untuk ….
a. menyampaikan suara golongan
b. melakukan pemilu
c. memperjuangkan kepentingan daerah
d. mewakili partai politik
e. menyampaikan aspirasi rakyat Indonesia
14. Dalam hubungannya dengan MA, tugas KY ialah ….
a. mengusulkan pengangkatan Hakim Agung
b. mengusulkan pengangkatan hakim MK
c. mengangkat hakim agung
d. mengangkat hakim MK
e. mengesahkan hakim MK
15. Hubungan BPK dengan DPR dan DPD adalah ….
a. dalam hal proses pemilihan anggota BPK
b. pemilihan anggota DPD
c. pengusulan anggota DPR
d. pengangkatan anggota BPK
e. mengajukan RUU pada DPR
16. Berikut tugas dan wewenang DPD kaitannya dengan DPR, kecuali ….
a. dalam hal pengajuan RUU
b. menyampaikan hasil pelaksanaan UU
c. memberi pertimbangan atas RUU
d. memutus pembubaran partai politik
e. ikut membahas RUU
17. Dalam siding MPR untuk memberhentikan presiden dan wakil presiden hanya dapat
dilakukan dengan bantuan ….
a. presiden
b. DPD
c. MA
d. DPR
e. MK
18. DPD dapat mengajukan RUU kepada DPR yang berhubungan dengan ….
a. pemilihan kepala daerah
b. otonomi daerah
c. pembuatan UU
d. APBN
e. pelantikan kepala daerah
19. Mahkamah Agung mengajukan tiga orang hakim konstitusi. Hal tersebut merupakan
hubungan MA dengan .…
a. MK
b. MA
c. presiden
d. KY
e. DPR
20. Jika MPR bersengketa dengan lambaga negara lain, maka yang nerhak menyelesaikan
sengketa tersebut iala .…
a. MK
b. MA
c. presiden
d. KY
e. DPR
21. Lembaga yang berwenang melaksanakan undang-undang dan menyelenggarakan
kemauan negara merupakan tugas dari lembaga ….
a. eksekutif
b. legislatif
c. yudikatif
d. DPR
e. MPR
22. Sesuai ketentuan UUD 1945, Mahkamah Konstitusi memiliki kewenangan sebagai
berikut, kecuali ….
a. memutus pembubaran partai politik
b. memutus perselisihan tentang hasil pemilu
c. memutus pendapat DPR bahwa presiden dan/atau wakilnya telah melakukan
pelanggaran hokum
d. menguji UUD terhadap Undang-Undang
e. memutuskan sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan
oleh UUD
23. Keberadaan anggota Komisi Yudisial diangkat dan diberhentikan oleh ….
a. MPR
b. Presiden
c. Presiden dengan persetujuan DPR
d. pemilu
e. MPR dan DPR
24. Kewenangan lembaga Komisi Yudisial adalah berwenang….
a. pengangkatan Hakim Agung
b. mengusulkan pengangkatan Mahkamah Agung
c. Bersama Presiden mengangkat Jaksa Agung
d. bersama presiden mengangkat Hakim Agung
e. DPR memberhentikan Hakim Agung
25. Jika terjadi perselisihan tentang hasil Pemilu, maka penyelesaiannya dilakukan oleh
lembaga ....
a. MK
b. MA
c. KY
d. KPU
e. DPR
26. Berdasarkan Pasal 17 (2) UUD 1945, dinyatakan bahwa kekuasaan mengangkat dan
memberhentikan menteri-menteri diserahkan secara mutlak kepada ….
a. MPR
b. DPR
c. Presiden
d. MPR dan DPR
e. pemilu
27. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut!
(1) Mengadili presiden jika melakukan pelanggaran konstitusi.
(2) Memeriksa keuangan Negara.
(3) Mengawasi pemerintah dalam pengelolaan keuangan Negara.
Hal-hal yang menunjukkan tugas dan wewenang BPK, yaitu ....
a. (1) dan (2)
b. (1) dan (3)
c. (2) dan (3)
d. (1), (2), dan (3)
e. semua pernyataan benar
28. Menurut Pasal 24 dan 25 UUD 1945 dinyatakan bahwa kekuasaan kehakiman adalah
kekuasaan yang merdeka, artinya ….
a. berada di bawah kontrol pemerintah
b. bebas memutuskan perkara
c. lepas dari pengaruh pemerintah
d. berada di bawah pengaruh pemerintah
e. bersama MA memutuskan perkara
29. Langkah yang tepat diambil oleh presiden untuk memilih menteri dalam koridor
sistem pemerintahan presidensil adalah ….
a. menyerahkan sepenuhnya kepada badan legislatif sehingga mempresentasikan setiap
anggota partai politik
b. melakukan koordinasi dengan DPR melalui mekanisme dengar pendapat
c. sepenuhnya hak mutlak presiden untuk memilih menteri sesuai kebutuhan kabinet
yang dibentuk
d. mengambil calon menteri dari partai besar sebagai langkah untuk mendapat dukungan
rakyat
e. melakukan koordinasi dengan partai pemenang pemilu
30. Menurut UUD 1945 yang telah diamandemen, presiden dapat diberhentikan jika ….
a. melakukan korupsi
b. melanggar haluan negara
c. perekonomian memburuk dalam masa pemerintahannya
d. merebaknya demonstrasi menuntut pembatalan suatu kebij akan
e. kepercayaan pasar modal menurun
31. Lembaga tertinggi negara dalam pemerintahan negara Indonesia adalah ….
a. MPR
b. DPR
c. Mahkamah Konstitusi
d. Presiden
e. Presiden dan Wakil Presiden
32. Menurut Undang-Undang Dasar 1945, lembaga negara yang mengemban fungsi
judicial review atas undang-undang di Indonesia adalah .…
a. Mahkamah Agung
b. Mahkamah Konstitusi
c. Komisi Yudisial
d. Dewan Perwakilan Rakyat
e. Komisi Pemilihan Umum
33. Salah satu pasal UUD 1945 menyebutkan bahwa, presiden dan wakil presiden
dipilih ....
a. oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat dalam suatu sidang umum
b. secara langsung oleh rakyat dalam suatu pemilihan umum
c. oleh Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Daerah
d. oleh ketua partai yang ikut dalam pemilihan umum
e. oleh anggota parlemen hasil pemilihan umum
34. Menurut Pasal 7B UUD 1945 hasil amandemen, istilah impeachment diberlakukan atas
usulan DPR. Adapun lembaga negara yang berhak memeriksa, mengadili, dan
memutuskannya adalah ....
a. Kepolisian Republik Indonesia
b. Mahkamah Konstitusi
c. Majelis Permusyawaratan Rakyat
d. Komisi Yudisial
e. Kejaksaan Agung
35. Fungsi DPR menyusun dan menetapkan APBN ber sama Presi den dengan
memerhatikan DPD merupakan fungsi .…
a. legislasi
b. anggaran
c. pengawasan
d. konstitusi
e. perwakilan
36. Presiden menerima penempatan duta negara lain dengan memerhatikan pertimbangan
Dewan Perwakilan Rakyat merupakan tugas Presiden sebagai ….
a. kepala negara
b. penguasa
c. lembaga tertinggi
d. kepala pemerintahan
e. lembaga tinggi
37. Presiden menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankan undang-undang
sebagaimana mestinya merupakan tugas Presiden sebagai ….
a. kepala negara
b. penguasa
c. lembaga tertinggi
d. kepala pemerintahan
e. lembaga tinggi
38. Memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilakukan oleh
pemerintah dan lembaga negara ialah tugas ….
a. MA
b. DPR
c. MK
d. BPK
e. DPD
39. Berikut merupakan fungsi Mahkamah Agung, kecuali fungsi ….
a. peradilan
b. pengawasan
c. mengatur
d. nasihat
e. konstitutif
40. Mengajukan calon Hakim Agung ke DPR adalah tugas ….
a. MA
b. KY
c. Presiden
d. MK
e. DPR
41. Berikut yang merupakan lembaga peradilan khusus adalah ....
a. Peradilan Agama
b. Mahkamah Agung
c. Pengadilan Negeri
d. Pengadilan Tinggi
e. Peradilan Negara
42. Organisasi kekuasaan yang didalamnya terdapat rakyat, wilayah, dan pemerintah yang
sah disebut ....
a. negara
b. kabinet
c. pemerintah
d. parlemen
e. konstitusi
43. Tujuan negara indonesia adalah ....
a. memajukan kepentingan golongan
b. memperoleh kekuasaan untuk mengatur rakyat
c. memajukan kesejahteraan umum
d. menyelenggarakan kehidupan kapitalis
e. mengabaikan ketertiban dunia
44. Jika terjadi perselisihan tentang hasil pemilu, maka penyelesaiannya dilakukan ol eh
lembaga ....
a. MK
b. MA
c. KY
d. KPU
e. BPK
45. Guna membuat undang-undang, DPR bekerja sama dengan ....
a. Majelis Permusyawaratan rakyat
b. Komisi Yudisial
c. Mahkamah Agung
d. Dewan Perwakilan Daerah
e. presiden
46. Berikut yang merupakan tugas MPR adalah ....
a. menggantikan presiden
b. menyatakan perang
c. mengubah dan menetapkan UUD
d. menunjukkan materi-materi
e. menyusun program legislasi nasional
47. Anggota DPR dan DPD dipilih dengan cara ....
a. pemilihan umum
b. undian
c. bergiliran
d. ditunjuk langsung oleh presiden
e. individu
48. Mengawasi jalannya pemerintahan yang dipimpin oleh presiden merupakan tugas ....
a. presiden
b. wakil presiden
c. para menteri
d. DPR
e. DPD
49. Berikut merupakan lembaga-lembaga negara dari unsur kehakiman, kecuali ....
a. MA
b. MK
c. KY
d. MPR
e. BPK
50. Berikut tembaga yang memiliki tugas mengawasi perilaku hakim adalah ....
a. MA
b. MK
c. KY
d. BPK
e. DPD
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!
1. Sebutkan hak-hak anggota MPR!
2. Jelaskan tugas dan wewenang MPR menurut Pasal 3 dan Pasal 8 Ayat 2 dan Ayat 3!
3. MPR untuk melaksanakan kedaulatan rakyat tetap memegang tiga fungsi. Sebutkan tiga
fungsi tersebut!
4. Jelaskan yang dimaksud fungsi konstitusi MPR!
5. Terangkan tugas dan fungsi Mahkamah Konstitusi!
6. Terangkan fungsi dan wewenang Komisi Yudisial!
7. Jelaskan tugas dan wewenang DPR terkait dengan fungsi legislasi!
8. Jelaskan yang dimaksud fungsi pengawasan MPR!
9. Sebutkan fungsi DPD!
10. Uraikan tugas Presiden sebagai kepala negara yang tercantum dalam UUD 1945!
11. Uraikan tugas Mahkamah Agung!
12. Tuliskan nama presiden dan wakil presiden Negara Kesatuan republik indonesia dari
yang pertama sampai sekarang!
13. Sebutkan lima lembaga pemerintahan nondepartemen!
14. Sebutkan tiga fungsi pokok BPK!
15. Sebutkan hak-hak DPD!
16. Jelaskan kedudukan MPR dalam pemerintahan!
17. Sebutkan susunan anggota MPR!
18. Uraikan tugas dan wewenang MPR!
19. Berasal dari manakah pendiri Dewan Perwakilan rakyat RI?
20. Sejak kapan DPR RI dipilih langsung oleh rakyat lewat pemilu?
21. Tuliskan hak-hak DPD!
22. Uraikan susunan anggota DPD!
23. Siapakah pemegang kekuasaan tertinggi di negara Indonesia?
24. Jelaskan tugas lembaga kehakiman!
25. Uraikan yang dimaksud negara!
Latihan Sikap
Bacalah penjabaran dari figur berikut dan kemukaan sikap Anda secara tertulis mengenai
figur tokoh tersebut!
Zulkifli Hasan
Dr.(HC). H. Zulkifli Hasan, S. E., M. M. adalah politisi yang menjabat Ketua Majelis
Permusyawaratan rakyat republik indonesia Sebelumnya, ia menjabat sebagai Menteri
Kehutanan Republik Indonesia. Pada masa jabatannya sebagai MenHut RI, Zulkifli telah dua
kali menerima gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa), yaitu yang pertama untuk bidang
Administrasi Publik dari Sejong University (Seoul, Korea) dan yang kedua untuk bidang
Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) dari Universitas Negeri Semarang (Semarang,
indonesia). Selama tahun 2004 – 2009, ia berkiprah di lembaga legislatif sebagai anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPr ri) dan selama tahun 2005 – 2010, ia memegang
jabatan internal partai sebagai Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN). Di awal masa
jabatannya sebagai Ketua MPR RI, ia mengemban (MPR RI) menggantikan Sidarto
Danusubroto sejak 8 oktober 2014 untuk periode 2014 – 2019. ugas menyelenggarakan
pelantikan presiden-wakil presiden untuk masa pemerintahan 2014 – 2019 di tengah situasi
politik yang penuh ketegangan. Dalam persiapan jelang pelantikan tersebut, dirinya
berkomitmen untuk dapat menyelenggarakan pelantikan dengan baik dan akan
mengupayakan kehadiran semua pihak, termasuk Prabowo Subianto dan hatta rajasa selaku
calon presiden dan calon wakil presiden yang menjadi pesaing pasangan pemenang, Joko
Widodo dan Jusuf Kalla. Zulkifli berhasil melaksanakan tugasnya itu dengan baik dan
pelantikan berlangsung damai.
www.biografiku.com
Latihan Mencari Solusi
Bacalah kasus berikut, kemudian jawablah pertanyaan di bawahnya!
KPK Bidik Sebuah lembaga Negara Terkait Kasus Korupsi
Merdeka.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diam-diam tengah menyelidiki sebuah
lembaga negara yang diduga terlibat korupsi. Kasus yang sedang dibidik KPK itu menyangkut
sebuah departemen. “ini (melibatkan) eselon satu. Penyelidikannya sedang berjalan. Kasus
menyangkut departemen, ”ujar Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto.Bambang mengatakan
saat ini pihaknya sedang menyebar ke beberapa daerah untuk menghitung jumlah kerugian
negara dari kasus itu. Namun, Bambang enggan menjelaskan lebih rinci kasuskorupsi yang
tengah dibidik lembaganya itu. “itu lagi dikirim (penyelidikannya) untuk menghitung kerugian
negaranya,” ujarnya.
Sumber: http://www.merdeka.com/tag/k/kasus-korupsi/kpk-
bidik-sebuah-lembaga-negara-terkait-kasus-korupsi/
Glosarium
partai politik : organisasi politik yang berusaha memperebutkan dan mempertahankan
kekuasaan.
parlementer : sistem pemerintahan yang dipimpin
oleh presiden/raja/ratu/sultan dan kepala pemerintahannya dijalankan oleh
perdana menteri
presidensial : sistem pemerintahan di mana presiden sebagai kepala negara sekaligus
kepala pemerintahan
BAB 4
HUBUNGAN STRUKTURAL DAN FUNGSIONAL PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH

KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
KOMPETENSI DASAR
1.4 Menghormati hubungan pemerintah pusat dan daerah menurut Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
2.4 Bersikap peduli terhadap hubungan pemerintah pusat dan daerah yang harmonis di
daerah setempat.
3.4 Merumuskan hubungan pemerintah pusat dan daerah menurut Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
4.4 Merancang dan melakukan penelitian sederhana tentang hubungan pemerintah pusat
dan pemerintah daerah setempat menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.

A. DESENTRALISASI ATAU OTONOMI DAERAH DALAM KONTEKS NEGARA


KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

gambar pemerintah daerah melaksanakan upacara


sumber :jogjakota.go.id
Luasnya daerah-daerah di negara kita yang terbagi-bagi atas beberapa provinsi,
kabupaten serta kota maka daerah-daerah tersebut memiliki pemerintahan daerah dengan
maksud guna mempermudah kinerja pemerintah pusat terhadap daerahnya sehingga
digunakanlah suatu asas yang dinamakan asas otonomi sesuai dengan yang diatur dalam pasal
18 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
1. Desentralisasi
Desentralisasi merupakan penyerahan kewenangan dari pemerintah pusat kepada
pemerintah daerah untuk mengurusi urusan rumah tangganya sendiri berdasarkan prakarsa
dan aspirasi dari rakyatnya dalam kerangka negara kesatuan Republik Indonesia.
Desentralisasi berhubungan dengan otonomi daerah. Sebab, otonomi daerah merupakan
kewenangan suatu daerah untuk menyusun, mengatur, dan mengurus daerahnya sendiri tanpa
ada campur tangan serta bantuan dari pemerintah pusat. Menurut Amran Muslimin, dalam
buku Otonomi Daerah dan Implikasinya, Desentralisasi dibedakan atas 3 (tiga) bagian.
a. Desentralisasi Politik, yakni pelimpahan kewenangan dari pemerintah pusat yang
meliputi hak mengatur dan mengurus kepentingan rumah tangga sendiri bagi badan-badan
politik di daerah yang dipilih oleh rakyat dalam daerah-daerah tertentu.
b. Desentralisasi Fungsional, yaitu pemberian hak kepada golongan-golongan tertentu
untuk mengurus segolongan kepentingan tertentu dalam masyarakat baik terikat maupun
tidak pada suatu daerah tertentu, seperti mengurus irigasi bagi petani.
c. Desentralisasi Kebudayaan, yakni pemberian hak kepada golongan-golongan minoritas
dalam masyarakat untuk menyelenggarakan kebudayaan sendiri, seperti ritual kebudayaan.
2. Otonomi Daerah
Istilah otonomi berasal dari bahasa Yunani yang berarti auto, dan nomous. Auto berarti
sendiri, dan nomous berarti hukum atau peraturan. jadi, pengertian otonomi daerah adalah
aturan yang mengatur daerahnya sendiri. Ada beberapa pendapat para ahli mengenai
pengertian otonomi daerah.
a. Pengertian otonomi daerah menurut UU No. 32 Tahun 2004 adalah hak, wewenang, dan
kewajiban daerah otonomi untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
b. Menurut Kamus Hukum dan Glosarium Otonomi Daerah adalah kewenangan untuk
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
c. Menurut Encyclopedia of Social Scince adalah hak sebuah organisasi sosial untuk
mencukupi diri sendiri dan kebebasan aktualnya.
Latihan Mengamati
Lakukan sebuah pengamatan mengenai pelaksaan Otonomi daerah di Indonesia! Ringkaslah
pada buku catatan Anda!
3. Otonomi Daerah dalam Konteks Negara Kesatuan
Pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia diselenggarakan dalam rangka memperbaiki
kesejahteraan rakyat, dimana pengembangan suatu daerah dapat disesuaikan oleh pemerintah
daerah dengan memperhatikan potensi dan kekhasan daerah masing-masing. Hal ini
merupakan kesempatan yang sangat baik bagi pemerintah daerah untuk membuktikan
kemampuannya dalam melaksanakan kewenangan yang menjadi hak daerah.
Otonomi daerah tidak hanya sekedar pemecahan penyelenggaraan pemerintahan. Akan
tetapi, bertujuan untuk mengubah tatanan ketatanegaraan yang bersifat sentralistik yang
otoriter menjadi desentralisasi dan demokratis. Adapun tujuan pemberian otonomi kepada
daerah, sebagai berikut.
a. Peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang semakin baik.
b. Pengembangan kehidupan demokrasi.
c. Keadilan.
d. Pemerataan.
e. Pemeliharaan hubungan yang serasi antara pusat dan daerah serta antardaerah dalam
rangka keutuhan NKRI.
f. Mendorong untuk memberdayakan masyarakat.
g. Menumbukan prakarsa dan kreativitas, meningkatkan peran serta masyarakat,
mengembangkan peran dan fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
4. Landasan Hukum Penerapan Otonomi Daerah di Indonesia
Beberapa peraturan perundang-undangan yang pernah dan masih berlaku dalam
pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia adalah sebagai berikut.
a. Undang-undang Dasar
Undang-undang Dasar 1945 merupakan landasan yang kuat untuk menyelenggarakan
Otonomi Daerah. Pasal 18 UUD pada Ayat (1) dan (2) menyebutkan bahwa Negara Kesatuan
Republik Indonesia dibagi atas provinsi, kabupaten, dan kota yang mengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.
b. Ketetapan MPR-RI
Tap MPR-RI No. XV/MPR/1998 tentang penyelenggaraan otonomi daerah: pengaturan,
pembagian dan pemanfaatan sumber daya nasional yang berkeadilan, serta perimbangan
kekuangan pusat dan daerah dalam rangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
c. Undang-Undang
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Undang-undang ini pada prinsipnya
mengatur penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang lebih mengutamakan pelaksanaan asas
desentralisasi. Hal-hal yang mendasar dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 adalah
mendorong pemberdayaan masyarakat, menumbuhkan prakarsa dan kreativitas,
meningkatkan peran masyarakat, serta mengembangkan peran dan fungsi DPRD.
5. Nilai, Dimensi, dan Prinsip Otonomi Daerah di Indonesia
Dasar dari pelaksanaan otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah
otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Terdapat dua nilai dasar
yang dikembangkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
berkenaan dengan pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah di Indonesia, yaitu:
a. Nilai Unitaris, yang diwujudkan dalam pandangan bahwa Indonesia tidak mempunyai
kesatuan pemerintahan lain di dalamnya yang bersifat negara (Eenheidstaat), yang berarti
kedaulatan yang melekat pada rakyat, bangsa dan negara Republik Indonesia tidak akan
terbagi di antara kesatuan-kesatuan pemerintahan
b. Nilai Dasar Desentralisasi Teritorial, yang bersumber dari isi dan jiwa Pasal 18 Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Berdasarkan nilai ini pemerintah
diwajibkan untuk melaksanakan politik desentralisasi dan dekonsentrasi di bidang
ketatanegaraan.
Latihan Menanya
Coba tanyakan pada guru Anda mengenai pelaksaan Otonomi daerah di Indonesia yang belum
Anda ketahui!
INFOPEDIA
Secara etimologi (harfiah), otonomi daerah berasal dari 2 kata yaitu "otonom" dan "daerah".
Kata otonom dalam bahasa Yunani berasal dari kata "autos" yang berarti sendiri dan "namos"
yang berarti aturan.
Aktivitas Mandiri
Buatlah sebuah kliping mengenai hal-hal yang berhubungan dengan otonomi daerah!
Aktivitas Kelompok
Diskusikanlah tentang makna desentralisasi dan penerapan otonomi daerah di indonesia!
Tuliskan pengertian, landasan hukum, kelebihan, dan kekurangan desentralisasi!
B. KEDUDUKAN DAN PERAN PEMERINTAH PUSAT
Pemerintahan pusat adalah penyelenggara pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Pemerintahan pusat terdiri atas perangkat Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang terdiri dari presiden dan para pembantu presiden, yaitu wakil presiden, para menteri, dan
lembaga-lembaga pemerintahan pusat.
1. Tujuan Pemerintah pusat
Tujuan utama dibentuknya pemerintahan adalah menjaga ketertiban dalam kehidupan
masyarakat sehingga setiap warga dapat menjalani kehidupan secara tenang, tenteram dan
damai. Secara umum fungsi pemerintahan mencakup tiga fungsi pokok yang seharusnya
dijalankan oleh pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
a. Fungsi Layanan (Servicing Function).
Fungsi pelayanan dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat dengan
cara tidak diskriminatif dan tidak memberatkan serta dengan kualitas yang sama.
b. Fungsi Pengaturan (Regulating Function).
Fungsi ini memberikan penekanan bahwa pengaturan tidak hanya kepada rakyat tetapi
kepada pemerintah sendiri. Artinya, dalam membuat kebijakan lebih dinamis yang mengatur
kehidupan masyarakat dan sekaligus meminimalkan intervensi negara dalam kehidupan
masyarakat. Jadi, fungsi pemerintah adalah mengatur dan memberikan perlindungan kepada
masyarakat dalam menjalankan hidupnya sebagai warga negara.
c. Fungsi Pemberdayaan.
Fungsi ini dijalankan pemerintah dalam rangka pemberdayaan masyarakat. Pemerintah
dalam fungsi ini hanya sebagai fasilitator dan motivator untuk membantu masyarakat
menemukan jalan keluar dalam menghadapi setiap persoalan hidup.
2. Wewenang Pemerintah Pusat
Kewenangan Pemerintah adalah hak dan kekuasaan Pemerintah untuk menentukan
atau mengambil kebijakan dalam rangka penyelenggaraan pemerintah. Kewenangan
Pemerintah mencakup kewenangan dalam bidang politik luar negeri, pertahanan dan
keamanan, peradilan, moneter dan fiskal, agama serta kewenangan bidang lain (UU No. 25
Tahun 2000, Pasal 2).
Latihan Mengeksplorasi
cari dan kumpulkan informasi mengenai kedudukan dan peran pemerintah pusat pada buku,
internet, atau media yang lain sebagai tambahan referensi materi Anda!
INFOPEDIA
Urusan pemerintahan yang menjadi urusan Pemerintah Pusat meliputi:
1) politik luar negeri, 2) pertahanan, 3) keamanan, 4) yustisi,5) moneter dan fiskal nasional, 6)
agama, serta norma
Aktivitas Mandiri
Carilah informasi mengenai urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah
pusat!
Aktivitas Kelompok
Diskusikan dengan kelompok Anda mengenai peran pemerintah pusat yang berhubungan
dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah daerah!
C. KEDUDUKAN DAN PERAN PEMERINTAH DAERAH
Undang-Undang republik indonesia Nomor 32 Tahun 2004 menyatakan bahwa
pemerintahan daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya,
kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan menjadi urusan
pemerintah pusat.
1. Kewenangan Pemerintah Daerah
Menurut UU No. 32 Tahun 2004, Pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan
pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara
Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Pemerintah daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota,
dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. Berikut kewenangan
pemerintah daerah.
a. Perencanaan dan pengendalian pembangunan.
b. Perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang.
c. Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat.
d. Penyediaan sarana dan prasarana umum.
e. Penanganan bidang kesehatan.
f. Penyelenggaraan pendidikan.
g. Penaggulangan masalah sosial.
h. Pelayanan bidang ketenagakerjaan.
i. Fasilitas pengembangan koperasi, usaha kecil, dan menengah.
j. Pengendalian lingkungan hidup.
k. Pelayanan pertanahan.
2. Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Daerah Otonomi Khusus
Otonomi Khusus adalah kewenangan khusus yang diakui dan diberikan kepada daerah
khusus, untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa
sendiri berdasarkan aspirasi dan hak-hak dasar masyarakat.
a. Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (Provinsi DKI Jakarta) sebagai satuan
pemerintahan yang bersifat khusus dalam kedudukannya sebagai Ibu kota Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan sebagai daerah otonom memiliki fungsi dan peran yang penting dalam
mendukung penyelenggaraan pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Untuk itulah Pemerintah Pusat mengeluarkan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang
Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibu kota Jakarta sebagai Ibu kota Negara Kesatuan
Republik Indonesia (LN 2007 No. 93; TLN 4744). UU ini mengatur kekhususan Provinsi DKI
Jakarta sebagai Ibu kota Negara.
b. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Pemberian otonomi khusus kepada Daerah Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa
Yogyakarta di karenakan dedikasi masyrakat dan raja yogyakarta yang turut memperjuangkan
kemerdekaan negara indonesia dari penjajah pada masa klonial belanda dan sebagainya.
Pemberian gelar istimewa kepada daerah Yogjakarta di berikan oleh presiden pertama
indonesia yaitu Ir. Suekarno kepada raja yogyakarta karena telah membantu kemerdekaan
indonesia dan karena yogyakarta masuk dalam negara kesatuan republik indonesia. Jadi alasan
inilah Yogyakarta di berikan otonomi Khusus
c. Provinsi Aceh
Aceh adalah daerah provinsi yang merupakan kesatuan masyarakat hukum yang
bersifat istimewa dan diberi kewenangan khusus untuk mengatur dan mengurus sendiri
urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan
perundang-undangan dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia
berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang dipimpin
oleh seorang Gubernur. Pengakuan Negara atas keistimewaan dan kekhususan daerah Aceh
terakhir diberikan melalui Undang-undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh
(LN 2006 No 62, TLN 4633).
d. Provinsi Papua dan Papua Barat
Otonomi Khusus sendiri adalah kewenangan khusus yang diakui dan diberikan kepada
Provinsi Papua, termasuk provinsi-provinsi hasil pemekaran dari Provinsi Papua, untuk
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi dan hak-hak dasar masyarakat Papua. Pemberian Otonomi Khusus bagi
Provinsi Papua dimaksudkan untuk mewujudkan keadilan, penegakan supremasi hukum,
penghormatan terhadap HAM, percepatan pembangunan ekonomi, peningkatan kesejahteraan
dan kemajuan masyarakat Papua, dalam rangka kesetaraan dan keseimbangan dengan
kemajuan provinsi lain. Otonomi khusus melalui UU 21/2001 menempatkan orang asli Papua
dan penduduk Papua pada umumnya sebagai subjek utama.
3. Perangkat Daerah Sebagai Pelaksana Otonomi Daerah
Susunan organisasi perangkat daerah ditetapkan dalam Peraturan Daerah dengan
memperhatikan faktor-faktor tertentu dan berpedoman pada Peraturan Pemerintah. Sekretariat
daerah dipimpin oleh sekretaris daerah. Sekretaris daerah mempunyai tugas dan kewajiban
membantu kepala daerah dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan dinas daerah
dan lembaga teknis daerah. Sekretariat DPRD dipimpin oleh sekretaris DPRD. Sekretaris DPRD
mempunyai tugas berikut.
a. Menyelenggarakan administrasi kesekretariatan DPRD.
b. Menyelenggarakan administrasi keuangan DPRD.
c. Mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD.
d. Menyediakan dan mengkoordinasi tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD dalam
melaksanakan fungsinya sesuai dengan kemampuan keuangan daerah.
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
DPRD merupakan lembaga perwakilan rakyat daerah dan berkedudukan sebagai unsur
penyelenggaraan pemerintahan daerah. Dalam kedudukannya seperti itu, DPRD memiliki
fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan. Fungsi legislasi berkaitan dengan pembentukan
peraturan daerah, yang meliputi pembahasan dan memberikan persetujuan terhadap Raperda,
serta hak anggota DPRD untuk mengajukan Raperda. Fungsi anggaran berkaitan dengan
kewenangannya dalam hal anggaran daerah (APBD). Sedangkan fungsi pengawasan berkaitan
dengan kewenangan mengontrol pelaksanaan Perda dan peraturan lainnya serta kebijakan
pemerintah daerah
5. Proses Pemilihan Kepala Daerah
Pemilihan kepala daerah (Pilkada atau Pemilukada) dilakukan secara langsung oleh
penduduk daerah administratif setempat yang memenuhi syarat. Pemilihan kepala daerah
dilakukan satu paket bersama dengan wakil kepala daerah. Berdasarkan Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004, peserta pilkada adalah pasangan calon yang diusulkan oleh partai
politik atau gabungan partai politik.
6. Peraturan Daerah (Perda)
Peraturan Daerah adalah Peraturan Perundang-Undangan yang dibentuk oleh Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah dengan persetujuan bersama Kepala Daerah (gubernur atau
bupati/wali kota). Materi muatan Peraturan Daerah adalah seluruh materi muatan dalam
rangka penyelenggaraan otonomi daerah dan tugas pembantuan, dan menampung kondisi
khusus daerah serta penjabaran lebih lanjut Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi.
7. Keuangan Daerah
Sumber pendapatan daerah terdiri atas sumber-sumber keuangan berikut.
a. Pendapatan Asli Daerah (PAD), yang meliputi hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah,
hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain PAD yang sah.
b. Dana Perimbangan, meliputi dana bagi hasil, dana alokasi umum, dan dana alokasi
khusus.
c. Pendapatan daerah lain yang sah. Pendapatan ini merupakan pendapatan yang didapat
berdasarkan undang-undang yang telah ditentukan.
Latihan Mengasosiasi
Analisislah bagaimana kedudukan dan peran pemerintah daerah untuk lebih memahami
materi yang sedang dipelajari!
INFOPEDIA
Berikut peraturan pemerintah yang mengatur daerah khusus, daerah istimewa, dan otonomi
khusus.
a. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan Aceh pengganti
Undang-undang. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2001 tentang otonomi Khusus
Nanggroe Aceh Darussalam.
b. UU republik indonesia Nomor 21 Tahun 2001 tentang otonomi Khusus bagi Provinsi
Papua.
c. UU republik indonesia Nomor 29 Tahun 2007, tentang Pemerintahan Provinsi Daerah
Khusus ibukota Jakarta sebagai ibu kota negara Kesatuan republik indonesia.
d. UU republik indonesia Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah istimewa
Yogyakarta.
Aktivitas Mandiri
Menurut pendapat Anda, apakah perbedaan kedudukan dan peran pemerintah pusat dan
daerah? Carilah informasi yang menguatkan jawaban Anda!
Aktivitas Kelompok
Bentuklah kelompok dengan anggota empat teman Anda, kemudian buatlah sebuah makalah
tentang kedudukan dan peran pemerintah daerah!
D. HUBUNGAN STRUKTURAL DAN FUNGSIONAL PEMERINTAH PUSAT DAN
DAERAH
Hubungan yang serasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah tidak lepas dari
cara-cara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam berbagi wewenang dan kekuasaan.
Dalam literatur tentang pemerintahan sebenarnya hanya dikenal dua cara yang
menghubungkan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, yaitu cara pertama dikenal
dengan istilah “sentralisasi”, yaitu segala urusan, tugas,fungsi, dan wewenang
penyelenggaraan pemerintahan ada pada pemerintah pusat yang pelaksanaannya
dilakukan secara dekonsentrasi.
1. Hubungan Struktural Pemerintah Pusat dan Daerah
Hubungan struktural pemerintahan pusat dan daerah lebih ditekankan terhadap
efisiensi pendistribusian pelayanan kepada masyarakat lokal yang dibangun dari teori
manajemen. Pilihan model struktural akan membawa kecenderungan sebaliknya, yaitu
intervensi dan campur tangan pemerintah pusat pada pemerintah lokal untuk mengontrol
pemerintah daerah dengan maksud agar tercapai efisiensi pembangunan.
2. Hubungan Fungsional Pemerintah Pusat dan Daerah
Dalam komunikasi penyelenggaraan pemerintahan antarorganisasi pusat, baik
kementerian maupun lembaga nonkementerian atau lembaga lainnya pada umumnya
menempatkan hubungan fungsional melekat dalam struktur dan fungsi organisasi. hal tersebut
berdampak bahwa hubungan fungsional antara pusat dan daerah sangat dipengaruhi oleh
faktor hubungan antarmanusia. Jika hubungan antarmanusia terbangun dengan baik, terjadi
hubungan fungsional yang baik. Namun, jika terjadi kebuntuan, maka komunikasi dan proses
penyelenggaraan program terbengkalai bahkan ada yang keluar dari budaya organisasi.
Latihan Mengomunikasikan
Berdasarkan hasil analisis Anda mengenai kedudukan dan peran pemerintah daerah, buatlah
sebuah makalah! Kemudian presentasikan hasilnya di depan kelas!
INFOPEDIA
Penjelasan Pasal 116 PP 58/2005 menyatakan Investasi dilakukan untuk :
1) memberi manfaat bagi peningkatan pendapatan daerah; dan/atau
2) peningkatan kesejahteraan dan/atau pelayanan masyarakat; serta
3) tidak mengganggu likuiditas keuangan daerah.
Aktivitas Mandiri
Kumpulkan informasi mengenai teori-teori yang berkaitan dengan hubungan struktural dan
fungsional pemerintah pusat dan daerah! Tuliskan hasilnya dalam selembar kertas!
Aktivitas Kelompok
Analisislah hubungan struktural dan fungsional pemerintahan pusat dan daerah menurut
Undang-Undang Dasar negara republik indonesia Tahun 1945! Tariklah sebuah simpulan dan
buatlah laporan!
Latihan Kompetensi
A. Pilihlah jawaban yang paling benar!
1. Penyerahan wewenang oleh pemerintah kepada daerah otonom dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan pengertian ....
a. desentralisasi
b. dekonsentrasi
c. sentralisasi
d. otonomi daerah
e. pembantuan
2. Desentralisasi yang berpegang bahwa tidak mungkin semua keputusan seluruh bagian
wilayah ditentukan di pusat ialah desentralisasi ….
a. administrasi
b. ekomoni
c. devolusi
d. politik
e. delegasi
3. Desentralisasi yang melihat demokrasi mengharuskan pemberian pilihan kepada warga
negara disebut desentralisasi ….
a. administrasi
b. ekonomi
c. devolusi
d. politik
e. delegasi
4. Kesatuan masyarakat yang memiliki batas daerah tertentu dan berwenang mengatur
dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan
aspirasi masyarakat dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan
pengertian ....
a. daerah administrasi
b. daerah otonom
c. daerah kota
d. desa
e. daerah provinsi
5. Dimensi yang memandang kabupaten/ kota kurang memiliki kepercayaan terhadap
daerah ialah dimensi ….
a. politik
b. unitaris
c. nyata
d. administrative
e. territorial
6. Dimensi tentang penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat
ialah dimensi .…
a. politik
b. unitaris
c. nyata
d. administrative
e. territorial
7. Pelaksanaan otonomi selalu menjadi sarana untuk lebih baik dan berpikiran ke depan
untuk kepentingan bersama ialah prinsip .…
a. nyata
b. dinamis
c. unitaris
d. bertanggung jawab
e. statis
8. Pelaksanaan kebijakan otonomi daerah berpengaruh terhadap ….
a. pembangunan daerah
b. keuangan daerah
c. tenaga kerja daerah
d. politik
e. pemerintah daerah
9. Daerah pelaksana otonomi daerah ialah ….
a. kecamatan
b. provinsi
c. pemerintah pusat
d. kabupaten
e. desa
10. Berikut yang tidak merupakan peraturan tentang otonomi daerah ialah ….
a. Pasal 18 Ayat (1)-(7) UUD 1945
b. Ketetapan MPR RI Nomor IV/MPR/2000
c. UU Nomor 32 Tahun 2004
d. UU Nomor 12 Tahun 2008
e. UU Nomor 3 tahun 2003
11. Penyelenggara pemerintahan pusat ialah ….
a. MPR
b. DPR
c. DPRD
d. Presiden
e. rakyat
12. Fungsi pemerintah pusat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat ialah fungsi ….
a. layanan
b. pemberdayaan
c. kompetisi
d. pengaturan
e. stabilitas ekonomi
13. Berikut yang tidak merupakan fungsi pengaturan yang dimiliki pemerintah ialah ….
a. menyediakan infrastruktur ekonomi
b. menyediakan peralatan sendiri
c. menjembatani konflik dalam masyarakat
d. menjaga kompetisi
e. menjaga stabilitas ekonomi
14. Di Indonesia yang merupakan daerah khusus ialah ….
a. Yogyakarta
b. Jakarta
c. Bandung
d. Aceh
e. Papua
15. Peraturan tentang pemerintah provnsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta ialah ….
a. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007
b. UU Nomor 32 Tahun 2004
c. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012
d. UU Nomor 21 Tahun 2001
e. UU Nomor 11 Tahun 2006
16. Berikut kewenangan pemerintah daerah, kecuali ….
a. melimpahkan sebagian urusan pemerintahan kepada gubernur
b. menugaskan sebagian urusan kepada pemerintah daerah
c. menugaskan sebagian urusan kepada pemerintah desa
d. melimpahkan sebagian urusan pemerintahan kepada gubernur
e. urusan pemerintahan yang diserahkan kepada pusat
17. Urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah provinsi merupakan
urusan dalam skala provinsi terdapat dalam pasal ….
a. Pasal 10 UU Nomor 32 Tahun 2004, Ayat 1
b. Pasal 10 UU Nomor 32 Tahun 2004, Ayat 2
c. Pasal 13 UU Nomor 32 Tahun 2004, Ayat 1
d. Pasal 13 UU Nomor 32 Tahun 2004, Ayat 2
e. Pasal 1 UU Nomor 32 Tahun 2004, Ayat 2
18. Rancangan peraturan daerah yang merupakan produk hukum daerah disusun oleh ....
a. DPR bersama Presiden
b. DPRD provinsi bersama gubernur
c. DPRD kabupaten/kota bersama bupati/walikota
d. pimpinan satuan kerja perangkat daerah
e. gubernur bersama presiden
19. Pejabat yang paling bertanggung jawab dalam pelaksanaan kebijakan publik di daerah
ialah ....
a. pejabat pemerintah daerah
b. Badan Pengawas Daerah (BPD)
c. DPRD
d. kepala daerah
e. gubernur
20. Berikut merupakan asas penyelenggaraan pemerintahan di daerah, kecuali ....
a. asas efisiensi
b. asas keterbukaan
c. asas kepatutan
d. asas kepastian hukum
e. asas efektivitas
21. Secara struktural, pemegang kekuasaan tertinggi dalam penyelenggaraan pemerintahan
di tingkat nasional ialah ….
a. presiden
b. gubernur
c. bupati
d. kepala daerah
e. walikota
22. Pemerintah daerah berkewajiban memberikan laporan penyelenggaraan
pemerintahannya kepada pemerintah pusat dalam hal ….
a. pertanggungjawaban kepada DPRD
b. pertanggungjawaban kepada presiden
c. keuangan daerah
d. pembangunan di daerah
e. kewenangan pemerintah daerah
23. Pengaturan kewenangan dari pemerintah daerah kepada pemerintah pusat untuk
mengurusi urusan rumah tangganya sendiri berdasarkan prakarsa dan aspirasi dari
rakyatnya dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia ialah ….
a. sentralisasi
b. dekonsentrasi
c. eksternalitas
d. desentralisasi
e. asas pembantuan
24. Hubungan yang menyangkut pembagian tugas antara pemerintah daerah dengan
pemerintah pusat ialah ….
a. struktural
b. horizontal
c. sama rata
d. fungsional
e. vertikal
25. Berikut hal yang tidak terkait dengan hubungan fungsional pemerintah daerah dan
pusat ialah ….
a. visi
b. tujuan
c. hasil
d. misi
e. fungsi
26. Pembagian urusan pemerintahan yang ditentukan berdasarkan dampak akibat yang
ditimbulkan merupakan kriteria ….
a. eksternalitas
b. efisiensi
c. elektabilitas
d. akuntabilitas
e. efektivitas
27. Kriteria yang berhubungan dengan pertanggungjawaban pemerintah kepada rakyatnya
ialah ….
a. eksternalitas
b. efisiensi
c. elektabilitas
d. akuntabilitas
e. efektivitas
28. Berikut hubungan pemerintah pusat dan daerah dalam penyelenggaraan urusan
pemerintahannya, kecuali dalam hal ….
a. wewenang
b. pelayanan umum
c. pemanfaatan SDA
d. keuangan
e. pengaturan daerah
29. Hubungan dalam bidang keuangan antara pemerintah dengan pemerintah daerah
ialah ….
a. pengalokasian dana perimbangan kepada pemerintahan daerah
b. bagi hasil pajak dan nonpajak antara pemerintahan daerah provinsi dan pemerintahan
daerah kabupaten/kota
c. pendanaan urusan pemerintahan yang menjadi tanggung jawab bersama
d. pembiayaan bersama atas kerja sama antar daerah
e. pinjaman dan/atau hibah antar pemerintahan daerah
30. Berikut hubungan dalam bidang pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya
lainnya antara Pemerintah dan pemerintahan daerah, kecuali ….
a. bagi hasil atas pemanfaatan sumber daya alam
b. penyerasian lingkungan
c. rehabilitasi lahan
d. pengendalian dampak
e. pelaksanaan pemanfaatan sumber daya alam
31. Otonomi pada hakikatnya mengandung pokok pengertian ….
a. kedaulatan
b. kebersamaan
c. kebebasan
d. kesetaraan
e. kesejahteraan
32. Salah satu undang-undang yang mengatur masalah otonomi daerah adalah
UndangUndang Nomor … Tahun 2004.
a. 20
b. 21
c. 32
d. 23
e. 28
33. Faktor utama yang sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan otonomi daerah
adalah ….
a. sumber daya alam yang melimpah
b. keterampilan para pengusaha menghadapi persaingan
c. sikap mental dan partisipasi seluruh warga masyarakat
d. kesediaan tenaga kerja dalam pembangunan
e. SDM yang trampil
34. Kebijakan pemerintah dibuat dan diterbitkan oleh ….
a. negara
b. lembaga
c. undang-undang
d. pemda
e. daerah
35. Berikut yang termasuk kewenangan pemerintah daerah adalah ....
a. mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya
b. penyelenggaraan pemerintah harus bisa dijalankan dengan baik tanpa menghabiskan
waktu dan tenaga
c. kewenangan pemerintah daerah yang tetap menjadi urusan pemerintah pusat
d. mewujudkan keadilan dan pemerataan
e. membangun daerahnya sendiri
36. Pelimpahan wewenang dari pemerintah kepada gubernur sebagai wakil pemerintah
dan atau perangkat pusat di daerah disebut asas ....
a. dekonsentrasi
b. desentralisasi
c. otonomi daerah
d. sentralisasi
e. pembantuan
37. Apapun yang dilakukan pemerintah daerah haruslah berdasarkan hukum yang
berlaku. Pernyataan tersebut merupakan pengertian dari asas ....
a. tertib penyelenggaraan negara
b. kepentingan umum
c. kepastian hukum
d. keterbukaan
e. proporsionalitas
38. Dalam penyelenggaraan pemerintah daerah telah diatur oleh UUD 1945, yaitu Pasal ....
a. 18
b. 19
c. 20
d. 21
e. 22
39. Berikut yang menjadi lembaga legislatif daerah adalah ....
a. Pemerintah Daerah
b. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
c. Kepala Daerah
d. Sekretaris Daerah
e. Gubernur
40. Keberhasilan otonomi sangat ditentukan oleh kepekaan warga masyarakat dalam
mengatasi masalah lingkungan dalam bentuk ….
a. peduli terhadap warga lain
b. mendekati warga lain
c. memanfaatkan potensi warga lain
d. memenuhi keinginan warga lain
e. memanfaatkan tenaga warga lain
41. Badan eksekutif di daerah kabupaten adalah ....
a. Gubernur
b. Bupati
c. Walikota
d. DPRD Kabupaten
e. DPRD provinsi
42. Jika Anda ingin memberikan masukan tentang perumusan peraturan daerah, Anda
pergi ke ....
a. DPR
b. DPD
c. BPD
d. DPRD
e. Sekretariat Daerah
43. Penyelenggaran pengelolaan keuangan daerah dengan prinsip keterbukaan merupakan
pelaksanaan asas umum pengelolaan keuangan daerah yang …
a. efektif
b. transparan
c. tertib
d. bertanggung jawab
e. adil
44. Pengelolaan keuangan daerah yang mengarah pada pencapaian hasil program dengan
target yang telah ditetapkan, merupakan asas ….
a. efektif
b. efisien
c. ekonomis
d. bertanggung jawab
e. akuntabilitas
45. Berikut tujuan penyer ahan dana perimbangan oleh pemerintah pusat kepada
pemerintah daerah, kecuali ….
a. membantu daerah mendanai penyelenggaraan kewenangannya
b. mengurangi ketimpangan sumber pendanaan pemerintahan antara pusat dengan
daerah
c. membantu daerah menyelenggarakan urusan pemerintah pusat di daerah
d. mengurangi kesenjangan pendanaan pemerintahan antardaerah
e. meningkatkan efisiensi, efektivitas dan akuntabilitas pengelolaan sumber daya daerah
46. Pelaksanaan kegiatan dalam rangka dekonsentrasi didanai oleh ….
a. pemerintah pusat
b. pemerintah daerah
c. pemerintah pusat bersama-sama pemerintah daerah
d. gabungan dari pemerintah-pemerintah daerah yang menerima manfaat dari kegiatan
tersebut
e. rakyat
47. Landasan yang berkaitanan dengan kondisi masyarakat dalam pembentukan perda
ialah landasan ….
a. yuridis
b. filosofis
c. praktis
d. sosiologis
e. geografis
48. Pencalonan kepala daerah dan wakil kepala daerah meliputi hal-hal berikut, kecuali …
a. penelitian administrasi
b. pengumuman pasangan calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah
c. penetapan dan penentuan nomor urut
d. pengambilan formulir dan pendadaran pasangan calon kepala daerah dan calon wakil
kepala daerah
e. pemeriksaan keuangan calon kepala daerah
49. Sumber pembiayaan yang berasal dari bagian daerah ialah ….
a. pendapatan asli daerah
b. dana perimbangan
c. pinjaman daerah
d. pajak
e. dana alokasi
50. Pembagian tugas dan wewenang, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah
tercantum dalam ….
a. UU Nomor 32 Tahun 2004
b. UU Nomor 23 Tahun 2004
c. UU Nomor 33 Tahun 2004
d. UU Nomor 32 Tahun 2006
e. UU Nomor 3 Tahun 2004
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!
1. Tuliskan pengertian desentralisasi menurut UU Nomor 5 Tahun 1974!
2. Berilah contoh dari desentralisasi!
3. Sebutkan tiga bentuk desentralisasi!
4. Jelaskan maksud dan tujuan otonomi daerah!
5. Jelaskan yang dimaksud nilai unitaris!
6. Jelaskan yang dimaksud pemerintah pusat!
7. Sebutkan enam fungsi pengaturan yang dimiliki pemerintah!
8. Tuliskan pengertian kewenangan pemerintah!
9. Bagaimanakah tahap persiapan pada proses pemilihan kepala daerah?
10. Sebutkan asas-asas dalam pengaturan keistimewaan DIY!
11. Jelaskan dua cara yang dapat menghubungkan antara pemerintah pusat dengan
pemeritah daerah!
12. Tuliskan pengertian kriteria efisiensi!
13. Bagaimanakah cara melakukan pelimpahan wewenang dengan cara dekonsentrasi?
14. Jelaskan tiga faktor yang menjadi dasar pembagian fungsi, urusan, tugas, dan
wewenang antara pemerintah pusat dan daerah!
15. Tuliskan tujuan hubungan fungsional pemerintah pusat dengan daerah!
16. Tuliskan pengertian otonomi daerah!
17. Jelaskan dimensi dalam otonomi daerah!
18. Terangkan prinsip dalam otonomi daerah!
19. Bagaimanakah bunyi Pasal 10 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang
Pemerintahan Daerah?
20. Sebutkan masalah yang selalu dihadapi oleh Provinsi DKI Jakarta!
21. Bagaimanakah kewenangan khusus pemerintahan kabupaten/kota menurut Pasal 17
Ayat 2 UU Nomor 11 Tahun 2006?
22. Sebutkan kewenangan Provinsi Papua menurut Pasal 4!
23. Tuliskan pengertian lembaga teknis daerah!
24. Sebutkan kriteria penyelenggaraan urusan pemerintahan!
25. Jelaskan hubungan antara pemerintah daerah dengan DPRD!

Latihan Sikap
Bacalah penjabaran figur berikut, kemudian kemukakan sikap Anda dan disertai alasan
mengenai tokoh tersebut!
Sultan hamengkubuwono X
Sri Sultan hamengkubuwono X lahir dengan nama BRM Herjuno Darpito. Setelah dewasa
bergelar KGPH Mangkubumi dan setelah diangkat sebagai putra mahkota diberi gelar KGPAA
Hamengku Negara Sudibyo Rajaputra Nalendra ing Mataram. Hamengkubuwono X adalah
seorang lulusan Fakultas Hukum UGM. Setelah Paku Alam VIII wafat, dan melalui beberapa
perdebatan, pada Tahun 1998 beliau ditetapkan sebagai gubernur Daerah IstimewaYogyakarta
dengan masa jabatan 1998 – 2003. Dalam masa jabatan ini Hamengkubuwono X tidak
didampingi wakil gubernur. Pada tahun 2003, beliau ditetapkan lagi sebagai gubernur Daerah
istimewa Yogyakarta untuk masa jabatan 2003 – 2008. Kali ini beliau didampingi Wakil
gubernur, yaitu Paku Alam IX. Dukungan rakyat terlihat nyata ketika muncul keraguan
pemerintah untuk melantik HB X sebagai gubernur Yogyakarta, meski calon gubernur
Yogyakarta saat itu hanya satu, Sultan HB X. Pemerintah berpegang pada undang-undang
tahun 1974, gubernur diusulkan oleh DPR tingkat I dan usul itu belum masuk ke pemerintah.
Sekitar enam juta penduduk Yogyakarta pada tanggal 26 Agustus 1998, turun ke jalan. Mereka
menyelenggarakan Mimbar Maklumat rakyat. Hasilnya, mendaulat Sultan HB X sebagai
gubernur pilihan rakyat, 3 Oktober 1998. Sejak terpilih sebagai gubernur DIY pada 3 Oktober
1998, Sri Sultan memang dikenal sebagai sosok yang netral di antara berbagai kepentingan
partai politk dan pemerintah. oleh kerena itu, Sultan banyak diundang dalam seminar-seminar
untuk membeberkan wawasan kebangsaannya. Dalam suatu kesempatan, Sultan pernah
mengatakan, wawasan kebangsaan masa depan seharusnya merupakan pandangan proaktif
untuk membangun bangsa menuju perwujudan cita-cita bersama sebagai suatu bangsa yang
mandiri dan mampu mengembangkan inovasi iptek bangsa sendiri, agar memiliki keunggulan
daya saing yang tangguh di dunia global.
www.biografiku.com

Latihan Mencari Solusi


Bacalah kasus berikut dan jawablah pertanyaan di bawahnya!
327 Kepala Daerah Terlibat Kasus hukum, Mayoritas karena Korupsi
liputan6.com, Jakarta - Sejak diberlakukannya pemilihan kepala daerah (pilkada) secara
langsung sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,
banyak terjadi permasalahan. Direktur Jenderal otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri,
Djohermansyah Djohan mengatakan, sedikitnya 1.000 pilkada secara langsung digelar terjadi
berbagai macam distorsi yang tidak diharapkan terjadi, walaupun ada sisi positif seperti
munculnya kepala daerah yang inovatif dan dekat dengan rakyat. “Buah dari desentralisasi
termasuk pilkada secara langsung membuat pelaku politik tidak siap. Begitu pula masyarakat
pemilih yang kurang siap serta penyelenggara (KPU) yang perlu dikuatkan kapasitasnya,”
ungkap Djohermansyah di Jakarta seperti dikutip laman setkab.go.id. Djohermansyah juga
mengaku prihatin dengan kepala daerah yang dipilih secara langsung ternyata banyak terjerat
kasus korupsi. “Total 327 kepala daerah dari 524 orang terkena proses hukum, 86 persen di
antaranya kasus korupsi,” paparnya. Menurut Djohermansyah, banyaknya kasus korupsi yang
dihadapi para kepala daerah itu karena politik biaya tinggi. “Biaya bayar kampanye mahal.
Kerumitan itu membuat terjadi korupsi,” paparnya. Djohermansyah juga menyoroti banyaknya
pecah kongsi di antara pasangan kepada daerah terpilih dengan wakil kepala daerah.
Berdasarkan catatan Kemendagri, 94 persen kepala daerah dan wakil kepala daerah pecah
kongsi. “Wakil dan kepala nggak harmonis, pecah,” katanya. Selain itu, menurut
Djohermansyah, pilkada langsung juga menumbuhkan terjadinya politik dinasti. Berdasarkan
catatan Kemendagri, 11 persen pemerintahan di daerah merupakan politik dinasti, termasuk
jika dilihat dari hasil pemilihan legislatif April lalu. “Banyak keluarga kepala daerah
memenangkan kursi DPR,” jelasnya.
Sumber: http://news.liputan6.com/read/2080218/327-kepala-
daerah-terlibat-kasus-hukum-mayoritas-karena-korupsi
Glosarium
desentralisasi : penyerahan urusan pemerintahan kepada daerah yang menjadi urusan rumah
tangganya
otonomi daerah: hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat sesuai peraturan
perundang-undangan
Ulangan Akhir Semester
A. Pilihlah jawaban yang paling benar!
1. Berikut yang termasuk ketentuan otonomi daerah, yaitu ....
a. pemegang kekuasaan pemerintah daerah
b. kekuasaan tetap milik pemerintah pusat
c. kekuasaan milik negara bagian
d. kekuasaan milik pemerintah daerah
e. kekuasaan milik perseorangan
2. Berikut pertimbangan-pertimbangan yang dijadikan dasar pembentukan daerah
otonom menurut UU Nomor 32 Tahun 2004, kecuali ....
a. kemampuan ekonomi
b. potensi daerah
c. jumlah penduduk dan luas wilayah
d. keinginan pemerintah pusat
e. keamanan
3. Undang-Undang yang mengatur tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat
dan Daerah adalah ....
a. UU Nomor 20 Tahun 2004
b. UU Nomor 21 Tahun 2004
c. UU Nomor 32 Tahun 2004
d. UU Nomor 33 Tahun 2004
e. UU Nomor 34 Tahun 2004
4. Dalam menyelenggarakan otonomi daerah harus mempertimbangkan hal-hal di
bawah ini, kecuali ....
a. harus menjamin hubungan yang serasi dengan pemerintah
b. harus berorientasi pada peningkatan kesejahtaraan masyarakat
c. harus menjamin pembagian kekuasaan dan hasil dengan daerah lain
d. harus menjamin terciptanya peluang kerja demi kesejahteraan masyarakat setempat
e. menjamin kepentingan masyarakat daerah
5. Otonomi daerah mendorong pemerintah daerah untuk memberdayakan masyarakat,
menumbuhkan prakarsa dan kreativitas, meningkatkan partisipasi masyarakat, serta ....
a. meningkatkan peran dan fungsi DPRD
b. menumbuhkan kemakmuran masyarakat setempat
c. meningkatkan partisipasi dan peran perangkat daerah
d. memberdayakan kepala daerah dan perangkat daerah otonom lainnya
e. meningkatkan keuangan daerah
6. Indonesia pernah menerapkan sistem pemerintahan federasi/serikat pada masa
Orde Lama pada dekade waktu ….
a. 1945 - 1949
b. 1945 - 1950
c. 1949 – 1950
d. 1950 – 1959
e. 1959 - 1965
7. Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh
rakyat. Hal ini tercantum dalam ....
a. Pasal 5A Ayat 1
b. Pasal 6A Ayat 1
c. Pasal 7A Ayat 1
d. Pasal 8A Ayat 1
e. Pasal 8
8. Hak budget berkaitan dengan tugas dan wewenang DPR dalah hal ....
a. memilih Presiden dan wakilnya
b. meminta pertangungjawaban Presiden
c. mengawasi tindakan pemerintah
d. mengesahkan RAPBN menjadi APBN
e. memberhentikan Presiden dan Wakil Presiden
9. Hak DPR untuk mengajukan Rancangan Undang-undang dinamakan hak ....
a. amandemen
b. petisi
c. budget
d. angket
e. inisiatif
10. Perhatikan lembaga-lembaga berikut!
(1) Presiden. (4) DPRD.
(2) Gubernur. (5) MPR.
(3) BPK. (6) Bupati.
Lembaga negara di tingkat pusat ditunjukkan oleh nomor ....
a. (1), (2), dan (3)
b. (2), (4), dan (6)
c. (1), (3), dan (4)
d. (1), (3), dan (5)
e. (4), (5), dan (6)
11. Hak DPR yang tidak dapat diganggu gugat di muka pengadilan disebut hak ….
a. imunitas
b. petisi
c. budget
d. angket
e. inisiatif
12. Lembaga peradilan yang mengurusi mengenai kehakiman ialah ....
a. MA
b. MK
c. KY
d. KPK
e. BPK
13. Lembaga peradilan yang mengurusi mengenai persengketaan lembaga negara ialah ....
a. MA
b. MK
c. KY
d. KPK
e. BPK
14. Lembaga yang melakukan seleksi terhadap Calon Hakim Agung ialah ….
a. MA
b. MK
c. KY
d. KPK
e. BPK
15. Pengadilan tingkat pertama ialah ....
a. Pengadilan Negeri
b. Pengadilan Tinggi
c. Mahkamah Agung
d. Mahakamah Konstitsui
e. Pengadilan Agama
16. Berikut merupakan cara untuk memperoleh kewarganegaraan Indonesia menurut UU
Nomor 12 Tahun 2006, kecuali ….
a. perkawinan
b. pembelian
c. pemberian
d. kelahiran
e. permohonan
17. Berdasarkan hubungan dengan daerah tertentu di dalam suatu negara, rakyat dapat
dibedakan menjadi ....
a. rakyat dan masyarakat
b. rakyat dan bangsa
c orang asing dan bangsa
d. keluarga dan masyarakat
e. penduduk dan bukan penduduk
18. Keikutsertaan warga negara dalam pertahanan dan keamanan negara
merupakan ... warga negara.
a. hak
b. hak dan kewajiban
c. kewajiban
d. tugas dan wewenang
e. fungsi
19. Presiden berhak mengajukan rancangan UU kepada DPR, tercantum dalam ....
a. Pasal 5 Ayat 1
b. Pasal 5 Ayat 2
c. Pasal 5 Ayat 3
d. Pasal 5 Ayat 4
e. Pasal 5 Ayat 5
20. Menurut UUD 1945, Badan Pemeriksa Keuangan merupakan ....
a. lembaga tinggi negara yang memeriksa keuangan
b. lembaga tinggi yang memeriksa tanggung jawab keuangan negara
c. lembaga negara yang menetapkan APBN
d. lembaga negara yang harus melaporkan ke DPR
e. lembaga tinggi negara yang berkuasa
21. Suatu paham yang memberikan penyangkalan dari negara dan pemerintah serta semua
tujuan dan fungsi negara disebut ....
a. anarkisme
b. komunisme
c. sindikalisme
d. sosialisme
e. fassisme
22. Ketentuan di dalam UUD negara ri 1945 yang dapat dijadikan dasar pelaksanaan sistem
pemerintahan presidensial, yaitu ....
a. Pasal 4 dan Pasal 13 UUD negara RI 1945
b. Pasal 4 dan Pasal 14 UUD negara RI 1945
c. Pasal 4 dan Pasal 15 UUD negara RI 1945
d. Pasal 4 dan Pasal 16 UUD negara RI 1945
e. Pasal 4 dan Pasal 17 UUD negara RI 1945
23. Salah satu cara untuk mempertahankan Pancasila dan UUD 1945 pada awal
pemerintahan Orde Baru adalah ....
a. melaksanakan penataran P4 bagi semua instansi baik sipil maupun TNI
b. memasyarakatkan nilai-nilai leluhur Pancasila bagi seluruh lapisan masyarakat melalui
P4
c. meningkatkan fungsi pengawasan pada lembaga DPR terhadap pel aksanaan
pemerintahan
d. melaksanakan pemilu secara tepat dan terarah sebagai wujud pengamal an demokrasi
e. melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen
24. Manfaat suatu negara memiliki ideologi negara adalah ….
a. tidak terpengaruh negara lain
b. menjadi negara yang baik
c. dapat bersaing dengan negara lain
d. dapat tercipta masyarakat adil dan makmur
e. dapat mengantar bangsa dan negara mencapat cita-citanya
25. Suatu negara tidak akan mampu berdiri kukuh bahkan mudah terombang-ambing oleh
berbagai tantangan serta persoalan kehidupan berbangsa dan bernegara apabila ….
a. tidak memiliki ideologi
b. memiliki sejarah pahit
c. tidak memiliki pengetahuan tentang ketatanegaraan
d. memiliki tujuan sama dengan bangsa lain
e. negara tersebut makmur
26. Salah satu unsur yang utama dari kepribadian bangsa Indonesia adalah ….
a. percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
b. bersikap ramah tamah kepada bangsa lain
c. selalu sabar dalam melakukan perjuangan
d. pantang menyerah kepada semua lawan
e. bekerja tanpa pamrih untuk kepentingan bangsa
27. Landasan moral kehidupan berbangsa dan bernegara bagi bangsa indonesia adalah .…
a. yakin akan kebenaran tujuan dan cita-cita nasional
b. berjuang dan rela berkorban untuk bangsa dan negara
c. tekad untuk melaksanakan pembangunan nasional
d. percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
e. mengakui keberadaan semua agama yang ada
28. Pancasila dalam kedudukannya sebagai pandangan hidup bangsa indonesia berarti
Pancasila merupakan .…
a. dasar negara mengatur pemerintahan negara
b. pegangan dan pedoman hidup bangsa indonesia
c. gambaran sikap dan perilaku manusia indonesia
d. perjanjian luhur bangsa indonesia
e. cita-cita dan tujuan hidup bangsa
29. Pancasila sebagai kristalisasi nilai-nilai budaya bangsa yang mulai tumbuh dan
berkembang serta terbina sejak lama, dalam kaitannya dengan UUD 1945 berkedudukan
sebagai ….
a. padangan hidup bangsa
b. kepribadian bangsa
c. tujuan bangsa
d. UUD 1945
e. budaya bangsa
30. Upaya pemerintah dalam meningkatkan pengamalan Pancasila untuk memantapkan
persatuan bangsa adalah ….
a. menetapkan la sebagai satu-satunya asas
b. melafalkan Pancasila dalam setiap pertemuan resmi
c. menyusun RPJMN setiap lima tahun sekali
d. melaksanakan pembangunan nasional yang menyeluruh dan terpadu
e. menjadikan Pancasila sebagai kepribadian bangsa indonesia
31. Bangsa indonesia bangga memiliki ideologi Pancasila karena ….
a. dapat mempersatukan bangsa indonesia yang majemuk
b. mampu menyelesaikan segala masalah di tanah air
c. setiap rencana perebutan kekuasaan dapat digagalkan
d. karena dirumuskan oleh pemimpin-pemimpin bangsa sendiri
e. sesuai dengan per kembangan dan pertumbuhan masyarakat
32. ciri orang yang bermoral Pancasila, kecuali ….
a. segala tindakannya mendapat pujian dari masyarakat
b. perbuatannya selalu menguntungkan orang banyak
c. mengutamakan masyarakat daripada diri sendiri
d. berhati-hati dalam setiap mengambil setiap keputusan
e. segala masalah diselesaikan melalui musyawarah
33. Nilai-nilai Pancasila dapat bersifat imperatif apabila kedudukan sebagai .…
a. pandangan hidup
b. jiwa dan kepribadian bangsa
c. dasar negara
d. tujuan yang hendak dicapai
e. perjanjian luhur
34. Fungsi Pancasila dalam hubungan dengan pengaruh budaya asing dan iptek, yaitu .…
a. sebagai pandangan hidup
b. sebagai penyaring/filter
c. merupakan pedoman hidup
d. sabagai pangkal budaya
e. merupakan landasan berpijak
35. Contoh tindakan yang bijaksana sesuai dengan Pancasila dalam kehidupan masyarakat
adalah .…
a. bermusyawarah dengan pertimbangan baik buruk
b. mempertimbangkan pendapat orang yang lebih tua
c. menerima bahwa perbedaan pendapat memang ada
d. hasil keputusan diambil secara musyawarah mufakat
e. usul dan pendapat orang lain perlu di pertimbangkan
36. Pancasila merupakan sarana yang ampuh dalam mempersatukan bangsa indonesia
karena kekedukannya sebagai .…
a. jiwa dan kepribadian bangsa
b. perjanjian luhur bangsa
c. format ketahanan bangsa
d. pedoman hidup bangsa
e. falsafah hidup bangsa
37. Pancasila sering disebut sebagai way of life, atau weltanschauung, pengertian tersebut
berarti Pancasila berfungsi sebagai ….
a. dasar negara indonesia
b. ideologi negara
c. falsafah hidup bangsa indonesia
d. pandangan hidup bangsa indonesia
e. jiwa bangsa indonesia
38. Sebelum diamendemen UUD 1945, kekuasaan negara yang tertinggi berada di tangan ....
a. Presiden
b. MPR
c. DPR
d. MA
e. Menteri negara
39. Perhatikan pokok pokok sistem pemerintahan indonesia berikut!
(1) Kekuasaan negara yang tertinggi di tangan MPR.
(2) Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR.
(3) Parlemen di beri kekuasaan lebih besar dalam hal membentuk UU.
(4) Presiden adalah penyelenggara pemerintah negara yang tertinggi dibawa MPR.
Berdasarkan data-data tersebut, pokok-pokok sistem pemerintahan yang sesuai dengan UUD
1945 setelah di amendemen di tunjukkan oleh nomor ....
a. (1) dan (4)
b. (2) dan (3)
c. (2) dan (4)
d. (1) dan (3)
e. (1) dan (2)
40. Amendemen pertama UUD 1945 ditujukan untuk mengurangi kewenangan presiden.
Pernyataan tersebut terjadi karena ....
a. presiden kurang bekerja sama denganlembaga-lembaga negara yang lain
b. kekuasaan presiden terlalu lemah, sehinggapembangunan tidak berjalan
c. adanya dominasi kekuasaan presiden yangmengarah pada otoriter
d. Dewan Perwakiln rakyat tidak dapatmelakukan pengawasan terhadap presiden
e. presiden tidak menyampaikanpertanggungjawaban kepada DPR
41. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut!
(1) Kerakyatan.
(2) Ketahanan.
(3) Keamanan.
(4) Kewilayahan.
(5) Kesemestaan.
Berdasarkan pernyataan tersebut, yang merupakan aspek-aspek dalam sistem pertahanan
ketahanan yang bersifat nasional adalah ....
a. (1), (2), dan (3)
b. (1), (2), dan (5)
c. (1), (3), dan (4)
d. (1), (4), dan (5)
e. (2), (3), dan (5)
42. Komponen utama dalam sistem pertahanan rakyat semesta adalah ....
a. rakyat
b. presiden
c. Tentara Nasional Indonesia (TNI)
d. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
e. lembaga pemerintah di luar unsur
pertahanan
43. “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”
merupakan bunyi dari Pasal ... Ayat ... UUD 1945.
a. 27; (1)
b. 27; (3)
c. 27; (2)
d. 28 E; (3)
e. 30; (1)
44. UU RI No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara Pasal 9 ayat (1) menjelaskan bahwa
“setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang
diwujudkan dalam ....“
a. kegiatan bela negara
b. sikap individualis
c. wujud cinta tanah air
d. penyelenggaraan pertahanan negara
e. pelaksanaan pendidikan kewarganegaraan
45. Berikut yang termasuk pengertian hakikat bela negara menurut UU Nomor 3
Tahun 2002 adalah ....
a. Sikap dan perilaku warga negara yang dij iwai oleh kecintaan kepada NKRI yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
b. Warga negara wajib membela negara yang diwujudkan dengan keikutsertaan dalam
upaya pertahanan negara.
c. Setiap warga negara mempunyai hak untuk membela negaranya
d. Membela negara merupakan tugas dari orang-orang penting saja dan warga negara
tidak boleh ikut campur.
e. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.
46. Contoh bentuk bela negara secara nonfisik seperti berikut, kecuali ....
a. meningkatkan rasa nasionalisme
b. kesadaran bebangsa dan bernegara
c. mengangkat senjata menghadapi agresi musuh
d. menanamkan kecintaan terhadap tanah air
e. meni ngkatkan rasa sol i dari tas terhadap tanah air
47. Bagi Warga Negara Indonesia, ikut serta dalam upaya pembelaan negara merupakan
....
a. kewajiban
b. hak
c. beban
d. hak dan kewajiban
e. pemaksaan
48. Dalam sishankamrata, rakyat merupakan salah satu komponen pertahanan, yaitu ....
a. komponen individu dan komponen pendukung
b. komponen cadangan dan komponen pendukung
c. komponen cadangan dan komponen utama
d. komponen utama dan komponen individu
e. komponen utama dan komponen pendukung
49. Berikut yang termasuk dasar hukum bela negara menurut UUD 1945 pasal 27 Ayat (3)
adalah ....
a. Setiap warga negara wajib ikut dalam upaya pembelaan negara sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
b. Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
c. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara
d. Mengatur tata cara penyelenggaraan pertahanan negara yang dilakukan oleh TNI
maupun oleh seluruh komponen bangsa.
e. Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta ol eh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara
Indonesia Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan
pendukung.
50. Sikap yang perlu dikembangkan dalam upaya membela negara ialah ....
a. berpangku tangan terhadap upaya pencapaian kesejahteraan
b. mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi dan golongan
c. mengutamakan kepentingan pribadi
d. suka dan duka kita tanggung bersama
e. memanggul senj ata setiap saat walaupun tidak diperlukan
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!
1. Apakah yang dimaksud pertahanan negara menurut UU Nomor 3 Tahun 2002?
2. Jelaskan hakikat pertahanan negara!
3. Apakah makna kerakyatan dalam sishankamrata?
4. Jelaskan tujuan pertahanan dan keamanan negara!
5. Uraikan yang Anda ketahui tentang penyelenggaraan pertahanan negara!
6. Sebutkan contoh tindakan yang mencerminkan Pasal 28 UUD 1945!
7. Jelaskan definisi warga negara Indonesia menurut Undang-Undang Kewarganegaraan
Nomor 12 Tahun 2006!
8. Sebutkan hak warga negara menurut Pasal 27 UUD 1945!
9. Jelaskan disertai contoh mengenai asas ius soli!
10. Sebutkan asas kewarganegaraan berdasarkan perkawinan!
11. Uraikan perbedaan antara hak warga negara dengan hak asasi manusia!
12. Sebutkan hak warga negara Indonesia dalam bidang hukum!
13. Sebutkan kewajiban-kewajiban warga negara menurut UUD 1945!
14. Jelaskan yang dimaksud warga negara menurut Koerniatmanto S!
15. Sebutkan hak warga negara sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 31 UUD 1945!
16. Jelaskan yang dimaksud negara kesatuan!
17. Sebutkan bunyi Undang-Undang Dasar Negara indonesia Tahun 1945 Pasal 1 Ayat 1!
18. Sebutkan perbandingan luas lautan dan daratan wilayah Indonesia!
19. Tuliskan bentuk dan susunan pemerintahan daerah!
20. Sebutkan fungsi pokok Pancasila bagi negara Indonesia!
21. Jelaskan makna demokrasi Pancasila menurut UUD 1945!
22. Jelaskan pengertian Pancasila sebagai sumber nilai!
23. Jelaskan pentingnya keberadaan pemerintah daerah dalam proses penyelenggaraan
pemerintahan di Republik Indonesia!
24. Jelaskan pengertian Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan!
25. Jelaskan contoh perilaku positif yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari!

Anda mungkin juga menyukai