Anda di halaman 1dari 17

https://geotimes.co.

id/opini/revolusi-industri-4-0-dan-arah-baru-pergerakan-
mahasiswa/

Saat ini dunia memasuki era baru yang disebut dengan era revolusi industri 4.0.
Istilah industri 4.0 lahir dari ide revolusi industri ke empat. European
Parliamentary Research Service dalam Davies (2015) menyampaikan bahwa
revolusi industri terjadi empat kali.

Revolusi industri pertama terjadi di Inggris pada tahun 1784 di mana penemuan
mesin uap dan mekanisasi mulai menggantikan pekerjaan manusia. Revolusi yang
kedua terjadi pada akhir abad ke-19 di mana mesin-mesin produksi yang ditenagai
oleh listrik digunakan untuk kegiatan produksi secara masal.

Penggunaan teknologi komputer untuk otomasi manufaktur mulai tahun 1970


menjadi tanda revolusi industri ketiga. Saat ini, perkembangan yang pesat dari
teknologi sensor, interkoneksi, dan analisis data memunculkan gagasan untuk
mengintegrasikan seluruh teknologi tersebut ke dalam berbagai bidang industri.
Gagasan inilah yang diprediksi akan menjadi revolusi industri yang ke empat,
yakninya revolusi industri 4.0.

Revolusi industri 4.0 sebenarnya juga sudah mulai berjalan di Indonesia. Terbukti
dengan hadirnya beberapa startup baru seperti Traveloka, Go-Jek, Grab dan lain-
lain yang telah memudahkan masyarakat, karena bisa memesan transportasi
ataupun berbelanja hanya dalam satu genggaman smartphone.

Arah Baru Pergerakan Mahasiswa


Barangkali kita semua sepakat bahwa gerakan mahasiswa hari ini masih terlalu
identik dengan aksi turun ke jalan, dan dianggap masih terjebak dengan
romantisme era 1998 sehingga dianggap kurang terasa dampak nyatanya di
masyarakat. Sekalipun ada mengenai gerakan kreatif di sosial media, hal itu dirasa
masih kurang dirasa kehadirannya, terlalu monoton, kurang kreatif dalam
pengemasan aksi digital, dan juga dianggap sebagai “pemanis” belaka.
Revolusi industri generasi keempat merupakan tantangan besar untuk mahasiswa
saat ini. Tantangan besar ini bisa menjadi potensi besar untuk membangun gerakan
mahasiswa. Akan tetapi, juga dapat menjadi ancaman untuk gerakan mahasiswa.
Itu semua tergantung bagaimana kita melihat, mengolah dan menghadapinya.

Apabila mahasiswa zaman ini gagal beradaptasi dan membangun strategi, maka
revolusi industri generasi keempat ini dapat menjadi suatu ancaman yang nyata dan
membuat gerakan mahasiswa hari ini ditinggalkan karena dianggap tidak relevan.

Seperti yang penulis uraikan diatas bahwa pergerakan mahasiswa saat ini masih
monoton mengandalkan aksi turun kejalan/demonstrasi. Sedangkan zaman
semakin hari semakin berubah dan terus maju. Lantas timbul pertanyaan, apakah
gerakan mahasiswa saat ini masih relevan dan mampu beradaptasi menghadapi
revolusi industri generasi keempat?

Dan bagaimanakah seharusnya mahasiswa mengemas pergerakannnya sehingga


bisa bertahan dan mampu menghadapi fenomena revolusi industri 4.0? Maka
melalui tulisan ini penulis akan mencoba menjawab terhadap kedua pertanyaan
diatas.

Terkait pertanyaan pertama, menurut hemat penulis bahwa pergerakan mahasiswa


saat ini berupa aksi-aksi heroik turun kejalan/demonstrasi masih relevan untuk
diterapkan pada zaman sekarang dan harus kita tingkatkan. Dengan aksi
demonstrasi memberikan jalan bagi kita untuk menggiring opini ditengah-tengah
masyarakat dan sekaligus memberikan sosialisasi dan pencerdasan politik dan
hukum kepada masyarakat luas.

Aksi turun kejalan tidak bisa kita remehkan dan dikesampingkan begitu saja.
Karena melalui aksi turun kejalan memberikan isyarat kepada penguasa yang zalim
bahwa kebenaran itu masih ada dan kebenaran itu harus ditegakan. Karena
mahasiswa merupakan bagian dari masyarakat. Maka dari itu, mahasiswa bertugas
untuk membela kepentingan masyarakat terhadap kesewenangan yang dilakukan
oleh penguasa.
Mahasiswa berperan sebagai penyambung lidah masyarakat. Sebab jika bukan
mahasiswa yang menjadi tempat penyalur aspirasi masyarakat lalu siapa lagi?
Maka dari itu, aksi-aksi turun kejalan dari mahasiswa mesti harus terus
ditingkatkan kuantitas dan kualitasnya. Tentunya aksi yang bermartabat dan sesuai
dengan aturan perundang-undangan.

Membuat arah baru pergerakan adalah pilihan yang harus dilakukan mahasiswa
agar tidak tersingkir dari perkembangan zaman. Malahan dengan adanya revolusi
industri 4.0 ini sebenarnya memberikan begitu kemudahan bagi mahasiswa dalam
menentukan arah baru pergerakan mahasiswa. Dengan memanfaatkan kecanggihan
teknologi dan informasi ini nantiya membuat pergerkan mahasiswa lebih tertata,
lebih menarik dan kreatif.

Hal-hal yang bisa dilakukan oleh mahasiswa untuk mengemas pergerakannya agar
lebih menarik adalah dengan mengemas pergerakan tersebut dengan berbasis
teknologi. Ada beberapa aspek yang bisa diinovasikan oleh mahasiswa dengan
memanfaatkan kemajuan teknologi dan informasi yang berlangsung saat
ini. Pertama, dalam aspek perencanaan mahasiswa akan lebih mudah mendapatkan
informasi-informasi atau berita-berita terbaru terhadap perkembangan situasi
bangsa terkini

Era kemajuan teknologi dan informasi tersebut sangat memberi kemudahan bagi
siapa pun termasuk mahasiswa dalam mendapatkan dan mengakses segala bentuk
informasi. Maka dengan kemudahan memperoleh informasi tersebut
memungkinkan mahasiswa untuk memperisapkan aksi-aksi dengan lebih terencana
dan lebih tertata rapi. Dengan kemudahan akses informasi tersebut itu pula
mahasiswa dapat menyaring segala informasi yang ada agar tidak terjebak kedalam
informasi yang palsu/hoax.

Kedua, era revolusi industri 4.0 ini memberikan kemudahan bagi mahasiswa dalam
menyusun strategi penyebarluasan isu-isu sentral kepada masyarakat. Dengan
kemajuan teknologi dan informasi membuat mahasiswa lebih mudah bergerak dan
lebih cepat dalam mempropogandakan isu-isu ataupun permasalahan-permasalahan
rakyat yang ingin disuarakan kepada pemerintah. Sehingga dengan begitu isu-isu
yang ingin diangkatkan atau ingin disuarakan kepada pemerintah dapat lebih
mudah disampaikan kepada masyarakat luas.

Kemudahan dalam menggalang massa untuk terjun aksi adalah keuntungan ketiga
bagi pergerakan mahasiswa. Di era yang berbasis kemajuan teknologi dan
informasi berbasis internet ini membuat lebih mudah dalam menggalang massa.
Hal itu dapat dilakukan dengan mempropogandakannya melalui media social yang
ada seperti: Facebook. Twitter, Instagram, WhatsApp, dan lain-lain.

Maka dalam melakukan aksi tidak perlu susah-susah dan menghabiskan banyak
tenaga. Cukup dengan memberikan broadcast atau pesan seruan ajakan aksi ke
semua akun media social. Selain itu juga cangkupannya bisa jauh lebih luas. Maka,
dalam menggalang massa aksi akan lebih mudah diperoleh. Selain itu juga hasil
yang dicita-citakan dalam aksi tersebut akan lebih mudah dicapai jika peserta
aksinya banyak.

Melalui ketiga poin diatas, gerakan mahasiswa akan lebih mampu untuk
memberikan peran dan kontribusi nyata untuk masyarakat sesuai dengan
kebutuhan zamannya. Akan tetapi, itu semua tidak akan pernah terwujud apabila
hal yang paling fundamental dari gerakan mahasiswa tidak dibenahi, yakni
masalah eksklusivisme dan gerakan mahasiswa yang tidak solid dan mudah
dipecah belah.

Oleh sebab itu, dengan bersatu maka kita dapat memanfaatkan semua peluang
tersebut sehingga gerakan mahasiswa masih relevan sesuai dengan perkembangan
zaman dan dapat memberikan manfaat yang nyata untuk masyarakat.
https://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/18/01/22/p2yfzw423-
mahasiswa-harus-terampil-untuk-hadapi-revolusi-industri-40

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Riset, Teknologi dan


Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) mendorong perguruan tinggi
untuk mulai membekali mahasiswanya dengan berbagai macam
keterampilan dan inovasi. Keduanya, dinilai wajib dimiliki semua
mahasiswa sebagai modal untuk menghadapi era revolusi industri
4.0.

"Mahasiswa harus menjadi live long leaner atau menjadi pembelajar yang belajar
seumur hidup. Artinya mahasiswa harus terampil, terus belajar dengan hal-hal baru,"
kata Direktur Kemahasiswaan Kemenristekdikti Didin Wahidin di Jakarta, Senin
(22/1).

Dia mengatakan, prinsip live long leaner diyakini mampu menjawab perkembangan
zaman dan teknologi digital yang terus berkembang pesat. Selain itu, keterampilan
dan inovasi akan bisa mencetak lulusan perguruan tinggi yang handal dan bisa
bersaing secara nasional maupun internasional.

"Berarti mahasiswa yang dibekali dengan berbagai macam keterampilan itu, ya, agar
dirinya mampu bersaing di dunia kerja," tegas Didin.

Maka dari itu, Didin yang hadir dalam pembukaan Pekan Pendidikan Tinggi Jakarta
(PPTJ) 2018 di JiExpo, Senin (22/1), berpesan agar semua perguruan tinggi mampu
mendorong mahasiswanya untuk terus berinovasi. Dengan ditunjang kurikulum,
fasilitas dan sarana prasana kampus, dia yakin, mahasiswa akan semakin mudah
dicetak menjadi generasi yang mampu menghadapi revolusi industri 4.0.
https://nasional.sindonews.com/read/1337174/18/revolusi-industri-40-dalam-
dunia-kesehatan-1536571793

PADA 1936 Alan Turing, seorang ahli matematika berkebangsaan Inggris,


menerbitkan makalah berjudul “On Computable Numbers, With an Application to the
Entscheidungsproblem”, makalah yang dianggap sebagai dokumen pencipta era
komputer. Dan pemikiran pemecahan masalah dalam makalah tersebut menjadi
dasar dari model komputasi yang dinamakan algoritma, yaitu bahasa pemrograman
komputer.

Perkembangan teknologi pun berjalan seiring perkembangan algoritma. Cerita


kehidupan dari Alan Turing didokumentasikan dalam film “The Imitation Game” pada
2014 yang diperankan oleh Benedict Cumberbatch.

Perkembangan teknologi tidak dapat dimungkiri telah mengubah kehidupan umat


manusia dari tiap zaman. Setiap hari kehidupan kita bersinggungan dengan
teknologi, baik itu telepon genggam, media sosial atau bahkan peralatan rumah
tangga. Dalam perkembangan teknologi terdapat istilah industri 1.0, industri 2.0,
industri 3.0, industri 4.0. Industri 1.0 dimulai dengan penemuan mesin uap oleh
James Watt (1763) dan memulai revolusi industri di seluruh dunia.

Industri 2.0 dimulai dengan penemuan sumber energi baru seperti listrik oleh
Thomas Alfa Edison (1882), gas, dan minyak bumi. Metode berkomunikasi berubah
dengan ditemukannya telegram dan telepon.

Sarana transportasi juga berubah dengan ditemukannya mobil dan pesawat pada
awal abad ke-20. Industri 3.0 ditandai dengan berkembangnya sektor elektronik,
teknologi informasi (transistor, mikroprosesor, telepon genggam, dan komputer)
serta proses automatisasi di mana robot dan mesin mulai menggantikan peran
manusia.

Terakhir adalah industri 4.0. Perkembangan internet telah memulai revolusi industri
4.0. Dengan internet, suatu proses produksi dapat diatur secara virtual dan saling
terkoneksi dengan adanya sistem komputasi awan (Cloud), analisis data, dan IoT
(internet of things).

Industri 4.0 mengenalkan istilah Smart Factory, yaitu sistem memonitor proses
produksi suatu pabrik dengan membuat keputusan desentralisasi, bekerja secara
otomatis. berkomunikasi dan berhubungan dengan manusia secara langsung
melalui jaringan nirkabel.

Dari tiap masa, ilmu kesehatan selalu mengalami perkembangan secara


revolusioner. Dimulai dari ditemukannya stetoskop (1816), rontgen (1895),
dan magnetic resonance imaging (1978), saat ini kecerdasan buatan yang
memimpin perkembangan selanjutnya. Dalam industri kesehatan, beberapa
perusahaan teknologi telah mengembangkan produk mereka dengan menggunakan
kecerdasan buatan untuk memproses data-data yang dikumpulkan dari pasien.

Perusahaan besar seperti IBM (International Business Machine) sejak 2015 telah
meluncurkan Watson Health dengan tujuan yang jelas, yaitu mencari jalan terbaik
untuk membawa kecerdasan buatan dan teknologi membantu pekerja di sektor
kesehatan mengatasi masalah di bidang kesehatan.

Pendekatan yang dilakukan oleh Watson dengan adanya perkembangan


pengetahuan di bidang kedokteran setiap tahun melalui berbagai penelitian tidak
ada dokter yang dapat mengikuti semua perkembangan tersebut di mana setiap
pasien dapat memberikan data kesehatan pribadi yang sangat berharga. Watson
mengumpulkan semua data yang ada dan menemukan korelasi yang relevan dalam
hal yang tidak dapat dilakukan seorang dokter.

Beberapa area yang diyakini IBM telah memberikan manfaat adalah pengaturan
kadar gula darah yang lebih baik pada penderita diabetes melitus (kencing manis),
pengambilan keputusan pengobatan yang sesuai pada pasien kanker, penemuan
pengobatan yang baru dan penting pada penyakit kronis seperti ALS (amyotrophic
lateral sclerosis), dan parkinson.

Secara spesifik Watson fokus pada bidang kanker (Watson for Oncology) dengan
tujuan memaksimalkan kecerdasan buatan dari data yang didapat. Sampai akhir
Juni 2018, sudah ada 230 rumah sakit dan organisasi kesehatan yang mencakup
84.000 pasien bekerja sama dengan Watson.

Pro dan kontra terjadi dalam penggunaan Watson. Dalam beberapa artikel yang
dimuat dalam jurnal kedokteran seperti The Oncologist, Neurology, Acta
Neuropathologica, Annals of Oncology para peneliti mengumpulkan data dari pasien
dan mencari hubungan baru dengan data dari berbagai literatur. Hasil analisis yang
dilakukan Watson akan memberikan rekomendasi yang menjadi bahan
pertimbangan alternatif pengobatan.

Di luar hal itu terdapat beberapa pihak yang kontra dan kecewa terhadap
penggunaan Watson seperti rumah sakit pendidikan di Giessen dan Marburg yang
berada di Jerman. Menurut mereka Watson adalah eksperimen yang gagal. Jika
dokter memasukkan data pasien yang menderita nyeri dada, Watson tidak
memberikan diagnosis angina pectoris (serangan jantung) atau diseksi aorta
(robeknya aorta), hasil yang keluar adalah penyakit infeksi yang langka.

Menurut IBM, hal ini terjadi karena adanya identifikasi bahasa yang tidak sesuai.
Semua data pasien termasuk tulisan dari dokter, hasil laboratorium dipindai dan data
akan dianalisis. Ungkapan kalimat yang biasa digunakan oleh dokter seperti “tidak
dapat disingkirkan” merupakan hal yang rumit untuk diinterpretasi oleh Watson.

Walaupun begitu dengan bertambahnya publikasi ilmiah dan jumlah rumah sakit
yang menggunakan Watson terus bertambah, IBM percaya bahwa Watson berada
pada jalur yang benar.

Dokter Kehilangan Pekerjaan?


Bagaimana dengan perusahaan teknologi lainnya seperti Google, Apple, Amazon,
dan perusahaan rintisan lainnya? Sejak 2015, Google telah membuat divisi anak
usaha dengan nama Verily (sebelumnya bernama Google Life Sciences).
ADVERTISEMENT

Verily fokus dalam pengumpulan, pengorganisasian data kesehatan, dan


menggunakan hasil analisis dari data tersebut untuk memberikan penanganan
secara holistis seperti pemantauan kadar gula darah dengan lensa kontak yang
memiliki sensor, program sterilisasi nyamuk aedes aegypti sebagai vektor pembawa
penyakit demam berdarah dengan melepaskan nyamuk yang steril, operasi dengan
bantuan robot cerdas, dan proyek menarik lainnya. Bahkan perusahaan lain seperti
Philips, perusahaan yang kita kenal sebagai produsen lampu ini telah menjual bisnis
lampunya dan fokus ke industri kesehatan.

Sangat menarik jika kita bayangkan bagaimana kemajuan yang dapat dicapai oleh
teknologi dalam beberapa tahun ke depan. Jika selama ini kita mendapat
pengobatan secara konvensional, dengan perkembangan teknologi kita dapat
mencapai apa yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya oleh umat manusia.

Ada anggapan bahwa profesi dokter akan mengalami persaingan. Jika dahulu dokter
yang menentukan semua diagnosis dan pengobatan, sekarang pasien dapat
mencari semua informasi secara bebas tanpa bergantung dengan dokter.

Dengan adanya program kecerdasan Watson, pasien tidak perlu bertemu dokter dan
pergi ke rumah sakit. Hanya dengan memasukkan data-data ke dalam program
Watson, pasien dapat memperoleh informasi mengenai diagnosis dan pilihan
pengobatan yang dapat dipilih.

Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi telah mengubah industri


kesehatan secara radikal. Hal ini tentu menimbulkan kecemasan pada para praktisi
kesehatan bahwa pelayanan kedokteran konvensional yang menekankan adanya
tatap muka antara dokter dan pasien akan hilang.

Namun manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi
antarmanusia dengan manusia lainnya. Sisi humanis manusia tentu tidak dapat
hilang dengan adanya interaksi antara dokter dan pasien.
Program kecerdasan buatan tentu tidak dapat menggantikan peran manusia
seutuhnya. Program kecerdasan buatan tidak dibikin secara spesifik untuk
menggantikan posisi manusia. Manusialah yang akan memegang peranan penting
dalam penggunaan kecerdasan buatan dalam pelayanan kesehatan.

https://www.ristekdikti.go.id/kabar/menristekdikti-mahasiswa-pemeran-utama-
menghadapi-era-revolusi-industri-4-0/
Siaran Pers Kemenristekdikti
No: 77 /SP/HM/BKKP/IV/2019
Lombok, NTB – Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir
mengatakan bahwa mahasiswa merupakan pemeran utama dalam menghadapi
tantangan Revolusi Industri 4.0. Oleh karena itu mahasiswa harus mengembangkan
potensinya semaksimal mungkin selama kuliah di kampus, tidak hanya di bidang
akademik namun juga kreativitas dan inovasi.
Hal tersebut disampaikan Menristekdikti saat memberikan kuliah umum di di
Universitas Mataram (Unram), Mataram, NTB, Senin (15/4). Kuliah umum yang
diikuti ribuan mahasiswa perguruan tinggi se kota Mataram tersebut mengangkat
tema Peran Mahasiswa Dalam Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0.
“Perlu dipertegas lagi mahasiswa adalah pemeran utama bangsa ini dalam
menghadapi revolusi industri 4.0 ini, dengan bimbingan dari para dosen , dukungan
dari pemerintah dan masyarakat sekitar serta dengan fasilitas yang memadai
mahasiswa akan mampu menghadapi industri 4.0 serta mengharumkan bangsa di
mata internasional,” ujar Menristekdikti.
Menteri Nasir menjelaskan bahwa mahasiswa di daerah tidak kalah dengan
mahasiswa di pulau Jawa, semuanya memiliki potensi untuk mengembangkan
kreativitas dan inovasi. Dengan kemajuan teknologi, saat ini sumber ilmu
pengetahuan sangat terbuka bebas, semua dapat mengaksesnya.
“Perkembangan yang sebelumnya tak pernah ada, beberapa kelas di kampus
melakukan pembelajaran tanpa harus bertatap muka, tapi melalui pembelajaran
virtual,” jelas Menristekdikti.
Kemajuan teknologi dan tata kelola pendidikan tinggi yang semakin baik
mengakibatkan disparitas antar perguruan tinggi semakin mengecil, perguruan tinggi
swasta (PTS) saat ini sudah ada yang lebih baik dibandingkan perguruan tinggi
negeri (PTN), perguruan tinggi luar pulau Jawa mulai menyaingi dan ada yang lebih
baik dari perguruan tinggi di pulau Jawa.
“Ini fenomena baru. Dulu tidak ada namanya PTN kalah dari PTS, tapi sekarang ada
PTN kalah sama PTS. Kampus Jawa juga kalah sama kampus daerah. Ini
tergantung dari bagaimana cara kita berkompetisi,” ujar Nasir.
Oleh karena itu Menristekdikti mendorong mahasiswa Unram untuk membangun
rasa percaya tinggi dan jiwa kompetisi untuk bersaing tidak hanya di tingkat nasional
namun juga di tingkat global. Selain gelar akademik, ada empat hal yang harus
dimiliki mahasiswa untuk bertarung di era revolusi industri 4.0 yaitu kompetensi
berinteraksi dengan berbagai budaya, keterampilan sosial, literasi baru (data,
teknologi manusia) dan pembelajaran sepanjang hayat ( lifelong learning).
Menristekdikti meminta Unram terus meningkatkan daya saingnya dan tata kelola
pendidikannya. Menteri Nasir berharap Unram dapat meraih Akreditasi A dalam
waktu yang tidak terlalu lama.
“ Tidak menutup kemungkinan juga dengan Unram. Kedepan akan mampu
mengalahkan kampus-kampus nasional di Jawa. Hal itu dapat dilakukan tentu
dengan melakukan inovasi-inovasi dan membangun kolaborasi,” tutup
Menristekdikti.
Rektor Unram Lalu Husni menyambut baik kuliah umum Menristekdikti ini. Apa yang
disampaikan Menristekdikti, sangat penting memberi semangat kepada mahasiswa
dan civitas akademika Unram agar senantiasa berbenah diri agar tidak tertinggal di
masa mendatang.
“ Unram harus kreatif, inovatif, agar bisa bersaing dan menjadi pemain di tengah
persaingan ketat,” ungkapnya.
Dalam Kuliah Umum yang Bertema Peran Mahasiswa dalam menghadapi era
revolusi industri 4.0 turut dihadiri Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Anggota DPR RI
Kurtubi, Direktur Pengembangan Kelembagaan Pendidikan Tinggi Ridwan, serta
Jajaran Universitas Mataram, dan Mahasiswa Perguruan Tinggi se Kota Mataram.
Biro Kerja Sama dan Komunikasi Publik
Kemenristekdikti

Read more at https://www.ristekdikti.go.id/kabar/menristekdikti-mahasiswa-pemeran-


utama-menghadapi-era-revolusi-industri-4-0/#8V7jIxbjOGPuVMgM.99

https://www.kompasiana.com/intandefani/5ca2160e3ba7f70b937fc973/peranan
-pemuda-di-era-revolusi-industri-4-0?page=all
Revolusi Industri Pertama ditandai dengan mekanisasi produksi menggunakan tenaga air dan
uap. Lalu, produksi massal menjadi sebuah kemungkinan yang terbuka berkat adanya tenaga
listrik pada Revolusi Industri Kedua.

Sektor industri kemudian bisa mewujudkan otomatisasi produksi pada Revolusi Industri
Ketiga karena dukungan industri elektronik dan teknologi informasi. Semua perubahan itu
mendorong manusia beradaptasi, karena pada akhirnya akan mengubah perilaku, cara bekerja
hingga tuntutan keterampilan.

Era Industri 4.0 akan terus menghadirkan banyak perubahan yang tak bisa dibendung. Karena
itu, ada urgensinya jika negara perlu berupaya maksimal dan lebih gencar memberi
pemahaman kepada semua elemen masyarakat tentang hakikat era Industri 4.0 dengan segala
konsekuensi logisnya.

Langkah ini penting karena belum banyak yang berminat memahami Industri 4.0. Masyarakat
memang sudah melakoni beberapa perubahan itu, tetapi kepedulian pada tantangan di era
digitalisasi dan otomasi sekarang ini pun terbilang minim.

Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara besar yang sedang berkembang,
dengan berbagai potensi -- potensi yang dimilikinya. Sumber Daya Alam yang melimpah,
dan jumlah penduduk yang banyak menjadi modal utama bangsa untuk bertransformasi
menjadi negara maju.

Menurut Bappenas (2018) penduduk Indonesia akan mencapai kondisi 'bonus' demografi
pada tahun 2030 mendatang, dimana diperkirakan jumlah penduduk lansia atau 60 tahun
keatas hanya mencapai 19,85%, selebihnya adalah penduduk pada usia muda dan produktif.

Peringatan 90 tahun sumpah pemuda ini seyogyanya menjadi refleksi bangsa Indonesia,
khususnya pemuda untuk dapat menjawab tantangan -- tatangan zaman yang semakin
kompleks. Apa yang dapat pemuda lakukan dalam pembangunan bangsa ?

Hal itu menjadi pertanyaan mendasar yang harus dijawab oleh setiap pemuda saat ini.
Bagaimana cara pemuda mampu survive dalam mengembangkan diri, menciptakan lapangan
-- lapangan pekerjaan, menginisiasi industri kreatif, dan berperan aktif dalam perekonomian
kita, baik secara mikro atau makro.

Pemuda Indonesia tidak boleh hanya menjadi penonton dalam 'persaingan' global, terutama
pada bidang ekonomi. Negara -- negara maju mendorong pemudanya untuk menciptakan
komoditas -- komiditas baru untuk memperkuat perekonomian, seperti halnya di Korea
Selatan yang sukses 'menularkan' virus musik K-Pop hingga Drakor (film drama korea), yang
saat ini justru sangat digemari pemuda di tanah air.

Bonus demografi yang digadang -- gadang akan membuat Indonesia mampu bertransformasi
menjadi negara maju juga menyimpan ancaman, bahwa negara kita hanya akan menjadi pasar
(konsumen) ekspansi dari industri pada tingkat global karena ketidakmampuan kita untuk
bersaing dan berinovasi. Masalah ini menjadi pekerjaan rumah kita bersama, tidak hanya
dibebankan kepada pemerintah, namun seluruh stakeholders yang peduli dengan bangsa dan
negara kita.

Tantangan zaman kita tidak hanya pada persaingan dan ekspansi ekonomi global, namun juga
pada fenomena revolusi industry 4.0. Sejatinya, ketika hal ini tidak diberikan perhatian yang
serius dan lebih, maka bonus demografi yang akan dimiliki bangsa Indonesia menjadi tidak
ada artinya. Revolusi indutri 4.0 akan berpotensi besar mengubah 'tatanan' kehidupan
manusia, dimana dampaknya sedikit demi sedikit sudah terlihat di era saat ini.

Perubahan tatanan kehidupan itu jelas akan mengubah seluruh peta kehidupan sosial dan
ekonomi kita, dimana salah satunya berdampak perubahan lapangan -- lapangan pekerjaan,
yang masih bersifat konvensional menuju penggunaan teknologi digital.

Kita tidak menginginkan pemuda kita hanya 'dimanfaatkan' sebagai pekerja -- pekerja
industry ekonomi global yang hanya akan mengutungkan negara -- negara maju saja.

Kedaulatan bukan lagi hanya masalah mempertahankan tanah air kita, namun telah masuk
dalam sendi 'kedaulatan manusia' Indonesia, yang sesungguhnya harus banyak memberikan
kontribusi dan pengorbanannya untuk bangsa dan negara.

Pemuda mempunyai 'tatangan' yang semakin berat, namun pemuda Indonesia telah banyak
menciptakan sejarah -- sejarah gemilang pada masa lampau, realitas ini harus mampu disadari
dan dimanfaatkan oleh seluruh pemuda agar dapat bahu membahu menjadi penompang sang
ibu pertiwi.

Maka, negara harus mengambil inisiatif mendorong semua elemen masyarakat lebih peduli
era Industri 4.0. Dengan memberi pemahaman yang lebih utuh dan mendalam, masyarakat
dengan sendirinya akan terdorong untuk bersiap menghadapi sekaligus merespons
perubahan-perubahan dimaksud.

Pun menjadi sangat penting adalah mendorong sektor pendidikan nasional --dari pendidikan
dasar hingga pendidikan tinggi-- menyesuaikan kurikulum pendidikan dengan tantangan dan
kebutuhan pada era sekarang ini. Kurikulum yang membuka akses bagi generasi milenial
mendapatkan ilmu dan pelatihan untuk menjadi pekerja yang kompetitif dan produktif.

Dalam konteks industri dan produksi, Industri 4.0 dipahami sebagai komputerisasi pabrik,
atau otomasi dan rekonsiliasi data guna mewujudkan pabrik yang cerdas (smart factories).

Terstruktur dalam pabrik cerdas ini adalah robot atau cyber physical system (sistem siber-
fisik), Internet untuk Segala (IoT), komputasi awan (cloud), dan komputasi kognitif.
Semuanya serba digital. Sistem siber-fisik mengawasi proses fisik, menciptakan salinan dunia
fisik secara virtual, dan membuat keputusan yang tidak terpusat. Kemudian, melalui IoT,
sistem siber-fisik berkomunikasi dan bekerja sama satu sama lain dan dengan manusia secara
bersamaan. Lewat cloud, disediakan layanan internal dan lintas organisasi, yang
dimanfaatkan oleh berbagai pihak di dalam rantai nilai manufaktur.
Revolusi industri 4.0 sudah ada di depan mata. Pemerintah Indonesia telah menetapkan
Roadmap Making Indonesia 4.0 sebagai strategi dalam mencapai target menjadi 10 besar
kekuatan ekonomi dunia pada tahun 2030. Jumlah penduduk yang banyak, ditunjang dengan
perkembangan insfrastuktur dan sumber daya manusia bisa menjadi modal penting untuk
melaksanakn revolusi industri 4.0

Revolusi merupakan perubahan yang rafikal, radikal artinya sangat besar / tiba tiba. Jadi
revolusi merupakan suatu perubahan yang sangat besar dan berlangsung tiba tiba. Nah di era
revolusi ini tentunya kita harus bisa bersaing secara sehat dengan cara, yaitu buat peta di jalan
hidup, jangan biarkan terombang ambing diatas lautan seperti sampah, jadilah seorang yang
seperti kapal terus berjalan diatas laut dengan arah dan tujuan. Manusia merupakan objek dari
perubahan revolusi ini, dimana manusia memiliki kelebihan dan kekurangan. Manusia
memiliki beberapa sifat yang sudah di bawa sejak lahir, yaitu

1. Komunikatif,

2. Interaksi sosial (harus berkelompok) dikarenakan ketergantungannya sangat besar satu


sama lain

3. Tidak bisa hidup mandiri

4. Bertahan hidup dari zaman purba

-Refolusi komunikatif

-Interaksi sosial

Salah satu contohnya yaitu di temukannya mesin uap oleh james watt 1765, Listrik dan motor
bakar oleh nicholas otto 1876, automasi robotic, menggunakan opertor tenaga manusia, dan
cyber pshychal system yaitu mengontrol robot dari kejauhan.

Teknologi distruption

1. Human machine, 3D printer

2. Connection Driverter Car

3. Smart robot Big Data

4. Internet of things online/virtual education

Skill atau keahlian seperti seorang farmasis dengab skill meracik obat, knowledge atau
pengetahuan, yang di dapatkan di bangku kuliah, atitude, merupakan sikap atau sesuatu yanh
paling penting dari manusia
Tujuan pembangunan

1. Tidak ada kemiskinan

2. Tidak ada kelaparan

3. Kesehatan dan kesejahteraan yang baik

4. Pendidikan berkualitas

5. Kesetaraan gender

Pertanyaan

1. Apa keuntungan dan kelemahan dari revolusi industri 4.0?

Revolusi 4.0 sama halnya pedang bermata 2 disis lain melukai disisi lain bermanfaat

Isu tentang keamanan data meningkat beberapa kali lipat dengan mengintegrasikan sistem
baru dan semakin banyaknya akses ke sistem itu. Sebagai tambahan, pengetahuan produksi
tentang kepemilikan juga menjadi masalah keamanan teknologi informasi.

Kepercayaan dan stabilitas tingkat tinggi dibutuhkan untuk komunikasi fisik-siber yang
sukses. Ini bisa menjadi hal yang sulit didapatkan dan dipertahankan.

Mempertahankan integritas proses produksi dengan minimnya pantauan dari manusia


menjadi penghalang.

Hilangnya bidang pekerjaan bergaji tinggi, yang selama ini dikerjakan manusia, selalu
menjadi keprihatinan setiap kali automasi baru diperkenalkan. (Baca artikel tentang pekerjaan
apa saja yang diperkirakan menghilang dan lahir di masa depan.)

Keuntungan model Industri 4.0

Keuntungan penerapan model Industri 4.0 bisa lebih banyak daripada keprihatinan yang
timbul. Ini berlaku untuk banyak fasilitas produksi. Di lingkungan kerja yang sangat
berbahaya, kesehatan dan keselamatan manusia (pekerja) bisa ditingkatkan secara dramatis.

Rantai pasokan bisa lebih siap dikendalikan ketika tersedia data di setiap jenjang
pemanufakturan dan proses pengantaran. Komputer yang menjadi "kontrol" bisa
menghasilkan produksi yang lebih dipercaya dan konsisten. Selain itu, hasil untuk banyak
bisnis bisa meningkatkan pendapatan, pangsa pasar, dan keuntungan.
Peran kita kedepannya sebagai seorang farmasi, dimana sebagai seorang farmasis kita tetap
harus memiliki skill, attitude, knowledge, dan tetap bisa beradaptasi dengan perubahan yang
ada sekarang. Seiring berkembangnya zaman, skill yang dimiliki tentunya harus juga terus
berevolusi dan bertambah seiring perubahan atau perkembangan zaman.

Setiap orang yang mengeksploitasi dan menggunakan alam adalah demi kepentingan manusia
dan juga mahluk hidup sekitarnya, seorang farmasis yang terlibat lansung dalam pembuatan
obat yang memiliki limbah harus mampu membantu dala penanganan limbah dan harus
sesuai prosedur yang telah ditentukan, dalam memanfaatkan alam harus memperhatikan
estetika dan keindahan dan juga memanfaatkan sumber daya alam sesuai kebutuhan,
penyiapan analisis pengembangan mengenai dampak lingkungan serta bentuk perilaku ramah
lingkungan,

Kita dapat melihat sekarang Indonesia semakin berkembang dengan era modern sekarang kita
diharapkan dapat membantu mewujudkan Indonesia sehat dengan membantu masyarakat
terpencil yang tidak terjamah oleh pemerintah lewat peran kita sebagai seorang farmasis yang
bergerak dibidang kesehatan dengan melakukan kegiatan social seperti pengabdian, dengan
adanya peran farmasis dalam hal mewujudkan Indonesia sehat ini kita membantu masyarakat
yang ketika hanya untuk berobat mereka harus ke kota dengan adanya bakti social ini dapat
meningkatkan akses pelayanan kesehatan dengan cara terjun lansung untuk melakukan
pelayanan dan kita juga dapat lebih mudah membantu dalam bidang peningkatan
pengetahuan masyarakat dalam bidang kesehatan anatara lain bagaimanakah cara kita dapat
mewujudkan pola hidup sehat, mengonsumsi obat secara tepat.

Indonesia sangatlah membutuhkan orang-orang yang dapat peduli dengan bangsanya sendiri,
terutama pemuda-pemuda sebagai penggerak saat ini diharapkan dapat mewujudkan
Indonesia yang lebih baik lagi terutama pada tahun 2025 dimana pada saat itu kita mendapat
bonus demografis yang dimana penduduk usia produktif di Indonesia lebih besar dalam hal
ini adalah para pemuda dan pemudi dengan ini kita patut mengoptimalkan kemampuan sejak
dini agar siap nantinya menghadapi bonus demografis terutama para pemuda yang bergerak
dibidang farmasi. Perhatian kepada masyarakat haruslah sungguh-sungguh karena
dampaknya akan mempengaruhi kualitas sumber daya manusia itu sendiri.

Kesehatan masyarakat merupakan salah satu modal penting bagi bangsa Indonesia dalam
rangka pertumbuahan dan kehidupan bangsa, sebagai salah satu tenaga kesehatan kita dapat
mengupayakan kesehatan masyarakat, sarana kesehatan adalah penunjang hal tersebut
terutama pendidikan dan pelatihan yang nantinya diberikan kepada masyarakat, pelayanan
farmasi merupakan salah satu kegiatan yang membantu dalam menunjang pelayanan
kesehatan yang bermutu

Seorang farmasis yang masuk dalam kegiatan upaya kesehatan ini biasanya bergerak dalam
bidang pennyediaan alat-alat kesehatan, obat-obatan baik kimia maupun tradisional
termaksud pengumpulan data baik penyebab penyakit, efek obat, dan penyembuhan penyakit
yang berguna nantinya bagi masyarakat, profesi farmasis untuk saat ini masih belum luas
diketahui masyarakat terutama di Indonesia, sebagai seorang farmasis tugas utamanya adalah
menjaga kesejahteraan pasien tanpa memperdulikan kepentingan sendiri terutama ekonomi
dan juga sebagai warga Negara yang menikmati penghormatan farmasis berkewajiban dalam
pengembangan pengabdiannya terhadap pasien dalam hal ini adalah masyarakat yang
tertinggal.

Farmasi yang dulunya hanya mementingkan pada pengembangan produk kini harus lebih
menitik beratkan pada pengembangan mutu kesehatan masyarakat terutama kita sebagai
tenaga professional hendaknya membantu pemerintah dalam mewujudkan Indonesia sehat
dan mandiri, bukan hanya pada pengobatan saja tetapi farmasis juga bergerak dalam hal
pencegahan penyakit upaya ini diwujudkan melalui pemberian penyuluhan kapada
masyarakat tentang penyakit-penyakit sesuai daerah epidemic tempat mereka hidup dan
tinggal selama ini.

Iklan pelayanan sebagai alat bantu, dan juga pemberian informasi dan edukasi kapada pasien
agar dapat mempercepat proses penyembuhan, mencegah bertambah parah atau mencegah
kambuhnya penyakit dengan cara memberikan informasi tentang penyakit yang dideritanya,
apa penyebabnya yang berdampak pada perubahan pola hidup masyarakat, menjelaskan obat-
obatan yang harus digunakan baik indikasi, efek samping, cara pemakaian obat, dosis
penggunaan obat, dan waktu penggunaannya.

Melakukan konseling kepada pasien untuk melihat perkembangan terapi dan dapat
memonitor sekecil mungkin efek samping yang nantinya ditimbulkan pada pemakaian obat
tersebut, tujuan konseling sendiri adalah agar kita dapat mengetahui sejauh mana pasien
mengetahui tentang informasi obat yang diberikan dan juga kemampuan pasien dalam
menjalankan pengobatan serta untuk memantau perkembangan terapiyang dijalani pasien.

Penyuluhan dapat dilakukan secara lansung ataupun tidak lansung, penyuluhan lansung
biasanya dilakukan dengan membentuk kelempok perseorangan sedangkan penyuluhan tidak
lansung dapat dilakukan dengan cara penyampaian informasi-informasi penting dalam bentuk
brosus, tulisan dan gambar dimedia cetak, maupun media elektronik.

Peran farmasis diharapkan mampu memberikan penyuluhan secara perseorangan atau


personal dengan tujuan dapat meningkatkan kepatuhan pasien dalam menjalani
pengobatannya. Hendaknya seorang farmasis memastikan bahwa pasien tahu tentang
penyakit yang dideritanya, informasi obat yang rasional, pengobatan sendiri tentunya pada
saat pasien telah diberikan edukasi dan juga informasi yang penting terkait bidang kesehatan
pasien dalam mengkonsumsi obat-obatan yang diharapkan dapat mengatasi penyakitnya
dalam hal ini jika penyakit yang dialami pasien masih merupakan penyakit ringan sebelum ia
mencari pertolongan ke petugas atau fasilitas kesehatan.

Harga obat merupakan hal yang sangat sensitive untuk dibahas karena menurut beberapa
sumber proposi terbesar dalam biaya kesehatan menyangkut harga obat yaitu sekitar 50-60%
, bukan menjadi rahasia lagi bahwa masyarakat yang tingkat ekonominya rendah memiliki
keterbatasan akses dalam hal obat-obatan, padahal dalam untuk dapat memenuhi rasionalitas
suatu pengobatan selain dari obat tersebut harus tepat, efek yang ditimbulkan obat juga baik,
obat juga haruslah memiliki harga yang terjangkau yang merupakan salah satu jalan agar
masyarakat yang berada dalam taraf ekonomi rendah juga dapat mengkonsumsinya demi
kesejateraan kesehatan bangsa Indonesia sendiri.

Anda mungkin juga menyukai