PB PDF
PB PDF
1 2
Abdan Izzan Ghafara , Pitojo Tri Juwono
1
Mahasiswa Program Sarjana Teknik Pengairan Universitas Brawijaya
2
Dosen Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Malang
Jalan MT. Haryono 167 Malang 65145 Indonesia
1
email: abdanizzanghafara@yahoo.com
ABSTRAK : Desa Batu Balai yang terletak di Kecamatan Air Nipis, Kabupaten Bengkulu
Selatan, Provinsi Bengkulu yang dilewati Sungai Bengkenang mampu mengalirkan debit yang
dapat diandalkan sepanjang tahunnya. Pemanfaatan sungai tersebut belum begitu maksimal
meskipun ada beberapa pemanfaatan air sebagai sumber air irigasi dan kebutuhan air baku,
namun sejatinya tetap tidak maksimal mengingat debitnya yang ideal untuk sumber pembangkit
listrik. Pemanfaatan Sungai Bengkenang sebagai sumber Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro
(PLTM) dapat dilakukan, dengan melakukan studi untuk mengetahui kelayakan dari aspek teknis
dan ekonomi. Hasil kajian yang dilakukan menunjukkan bahwa debit andalah yang digunakan
yaitu Q40% = 6,234 m3/dt dan debit rancangan yang digunakan Q100th = 343,504 m3/dt. Bangunan
pendukung yang digunakan yaitu bendung mercu bulat, kolam olak bak tenggelam, intake,
saluran transisi, sandtrap, waterway , surge tank, penstock, tailrace. Pada waterway dan
penstock digunakan pipa bertekanan, dengan jenis pipa Glass Fiber Reinforced Plastic (GRP),
diameter waterway sebesar 1,80 m dengan ketebalan sebesar 20,85 mm dan diameter penstock
utama sebesar 1,6 m dengan ketebalan sebesar 18,00 mm. Dengan tinggi jatuh efektif sebesar
42,877m didapat kapasitas terpasang yaitu 2 1,10 MW menggunakan turbin francis sumbu
horisontal. Energi yang mampu dihasilkan yaitu sebesar 12,18 GWh dengan faktor kapasitas
sebesar 63,19%. Dari analisa kelayakan ekonomi yang dilakukan dengan menggunakan beberapa
parameter kelayakan yaitu BCR = 1,599 , NPV = Rp 76.725.259.450,03, IRR = 11,53%, dan
Payback Periode = 5 tahun 8 bulan 12 hari.
Kata kunci : PLTM, daya dan energi, debit andalan, GRP, kelayakan ekonomi
ABSTRACT : Batu Balai Village which is located in Air Nipis district, South Bengkulu Regency,
Bengkulu Province which is passed by Bengkenang River is able to drain reliable discharge
throughout the year. The utilization of the river is not yet maximal although there are several
uses of water as an irrigation and raw water needs, but in fact it is still not optimal considering
the ideal discharge for the source of power plant. Utilization of Bengkenang River as a source
of Minihydro Power Plant can be done, by doing studies to determine the feasibility of technical
and economic aspects. The results of the study showed that dependable discharge was Q40% =
6,234 m3/s and the designed flood discharge used by Q100th = 343,504 m3/s. Supporting buildings
used are rounded crest dams, submerged bucket type, intakes, feeder canal, sandtrap, waterway,
surge tanks, penstock, and tailrace. Pressurized pipes are used in the waterway and penstock,
with Glass Fiber Reinforced Plastic (GRP) pipe type, diameter of waterway is 1,80 m with 20,85
mm of thickness and main penstock diameter is 1,6 m with 18,00 mm of thickness. With an
effective head of 42,877 m, the installed capacity is 2 1,10 MW using a Francis turbine with
horizontal axis. The energy that can be produced is 12,18 GWh with a capacity factor of 63.19%.
From the economic feasibility analysis by using several economical parameters that is BCR =
1,599, NPV = Rp 76.725.259.450,03, IRR = 11.53%, and Payback Period = 5 years 8 months
and 12 days.
Keyword : Minihydro Power Plant, power and energy, dependable discharge, GRP, economic
feasability
PENDAHULUAN 1. Mengetahui besarnya debit banjir dan
Kebutuhan energi listrik dewasa ini akan debit andalan pada PLTM Batu Balai
terus meningkat seiring dengan membaiknya 2. Mengetahui desain dan dimensi bangunan
kondisi perekonomian, pertambahan jumlah PLTM Batu Balai.
penduduk, dan peningkatan pembangunan 3. Mengetahui tinggi jatuh efektif pada
yang berkelanjutan. Namun dalam lokasi PLTM Batu Balai.
kenyataannya belum keseluruhan penduduk 4. Mengetahui Jenis Turbin yang digunakan
dapat merasakan energi listrik tersebut. Hal ini pada PLTM Batu Balai.
dimungkinkan karena terbatasnya produksi 5. Mengetahui Daya dan energi
listrik serta jarak jangkauan yang tidak dapat pembangkitan yang mampu dihasilkan
dipenuhi, maka untuk itu perlu adanya peranan pada PLTM Batu Balai.
dari pemerintah dan perusahaan listrik dalam 6. Mengetahui kelayakan ekonomi pada
memenuhi kebutuhan listrik tersebut. perencanaan PLTM Batu Balai.
Upaya pemecahan dari permasalahan
tersebut adalah pembangunan tenaga listrik TINJAUAN PUSTAKA
tambahan untuk memenuhi kebutuhan listrik Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro
bagi penduduk yang bersumber dari Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro
Perusahaan Listrik Negara (PLN) maupun (PLTM) atau yang biasa disebut dengan Small-
sumber yang lainnya. Pembangunan scale hydropower systems diklasifikasikan
ketenagalistrikan beserta infrastruktur sebagai pembangkit listrik tenaga air dengan
pendukungnya bertujuan untuk pemerataan kapasitas pembangkitan yaitu berkisar antara
konsumsi energi listrik agar dapat memacu 1000 kW sampai dengan 30 MW setiap
pertumbuhan ekonomi di daerah berdasarkan unitnya. Secara singkat, cara kerja PLTM yaitu
pasal 3 ayat 1 UU No. 20 Tahun 2002 tentang berasal dari proses perubahan aliran air lalu
ketenagalistrikan. nantinya akan berubah menjadi energi mekanis
Oleh karena itu diperlukan alternatif pada turbin, sehingga nantinya putaran turbin
pembangunan tenaga listrik yaitu dikonversi menjadi energi listrik pada
menggunakan sumber daya alam setempat generator. (Small Hydropower System, 2001:2)
seperti halnya Pembangkit Listrik Tenaga Mini Jenis PLTM
Hidro (PLTM). Melihat sangat potensialnya 1. PLTM run-off-river yang pada umumnya
sumber daya air di Indonesia, serta untuk tidak menggunakan reservoir untuk
mengembangkan pembangkit listrik pada sumber airnya, tetapi membutuhkan
masyarakat daerah, yang nantinya bangunan-bangunan pendukung seperti
memungkinkan terwujudnya program bendung, sandtrap, dll untuk mengalirkan
kemandirian energi Indonesia sebesar 35000 air ke turbin. Serta nantinya air akan
MW, maka perlu dibangun teknologi dikembalikan ke hilir sungai.
pembangkit listrik tenaga mini hidro sebagai
upaya mewujudkan hal tersebut.
Desa Batu Balai yang terletak pada
Kecamatan Air Nipis, Kabupaten Bengkulu
Selatan ini dilewati Sungai Bengkenang yang
debitnya dapat diandalkan setiap tahunnya.
Pemanfaatan sungai tersebut belum begitu
maksimal meskipun digunakan sebagai sumber
irigasi dan air baku. Dengan kondisi kontur dan
aliran debit yang memenuhi secara teknis
Gambar 1. Skema PLTM Run Off River
untuk dilakukannya perencanaan PLTM, maka
Sumber : Kumar & Schei (2011:451)
badan usaha diharapkan memanfaatkan hal
tersebut guna memenuhi ketahanan energi 2. Reservoir dan Dam Based, merupakan
terbarukan yang ramah lingkungan. pembangkit yang memiliki kolam
Tujuan dari studi ini nantinya adalah guna tampung atau reservoir sebagai tempat
mengetahui potensi yang dapat di hasilkan dari penampungan, jenis PLTM ini juga sering
perencanaan PLTM Batu Balai ini, adapun disebut dengan Storage Hydropower.
potensi yang akan dihitung adalah sebagai Selanjutnya air dari kolam tersebut
berikut: dialirkan ke bagian saluran pembangkit
untuk kemudian digunakan memutar (Rescaled Adjusted Partial Sums). Tujuan dari
turbin. uji ini adalah untuk mengetahui tingkat
homogen dari data yang telah diperoleh, karena
tidak semua data – data yang sudah diperoleh
tersebut memiliki tingkat ketelitian dan akurasi
yang baik sehingga perlu pengujian lebih
lanjut. Adapun persamaannya adalah :
S0* = 0 (1)
Sk* = ∑ki=1 (Y1-Y) (2)
Dengan k = 1,2,3,…,n
Sk *
Sk** = (3)
Gambar 2. Skema PLTM Reservoir Dy
Sumber : Kumar & Schei (2011:451) ∑ki=1(Yi -Y
̅ )2
Dy 2 = (4)
3. Pumped Storage atau Pembangkit Listrik n
Tenaga Pompa adalah sebuah tipe khusus Nilai Statistik Q dan R
dari pembangkit listrik konvensional. Q = maks |Sk** | 0 k n (5)
Keistimewaannya dapat dipergunakan R = maks Sk** - maks Sk **
(6)
sebagai stasiun pompa yang memompa air
dari saluran depan ke saluran samping Dengan :
pada saat cadangan air tinggi. Q = Atribut dari besarnya suatu nilai
statistik, diperoleh dari perhitungan
dengan menggunakan rumus seperti
pada persamaan (5)
R = Atribut dari besarnya sebuah nilai
statistik, diperoleh dari perhitungan
dengan menggunakan rumus seperti
pada persamaan (6)
Sk* = Data hujan ( X ) - data hujan rata-
rata ( 𝑋̅ )
Dy = Nilai kuadrat Sk* dibagi dengan
2
1,517×Q 0,5
n = NQE’ (42)
D =( 0,25 ) (35) Q0,5
Hr Dengan :
Flashbusch (1987) NQE’= Kecepatan spesifik turbin
1,12×Q0,5 n = Kecepatan putar turbin (t/s)
D =( ) (36)
Hr0,12 g = Percepatan gravitasi (m/dt2)
Heff = Tinggi jatuh efektif (m)
Dengan :
Q = Debit pada turbin (m3/dt)
P = Daya yang dihasilkan (kW)
Hr = Tinggi jatuh efektif (m) b. Kecepatan Putar Turbin
Q = Debit rencana (m3/dt) Untuk menghitung kecepatan sinkron
Adapun perhitungan ketebalan pipa generator digunakan persamaan berikut:
penstock adalah sebagai berikut: 120 × f
p = (43)
Persamaan USBR (1984) N'
D+500 Dengan :
D = (37) p = Jumlah kutub (pole)
400
Persamaan Pacific G. & E.Co. f = Frekuensi pada generator (Hz)
D N’ = Kecepatan putar turbin
t = (38)
288
Persamaan ASME Daya dan Energi
t = 2,5D + 1,2 (39) a. Daya
Dengan : daya atau tenaga yang dibangkitkan oleh
t = Tebal pipa pesat (m) suatu Pembangkit Listrik Tenga Minihidro
D = Diameter pipa pesat (m) dapat ditentukan dengan persamaan sebagai
h. Saluran Pembuang Akhir (Tailrace) berikut:
Pada tailrace digunakan saluran persegi P = 9,81 Q t g Heff (44)
untuk penampangnya digunakan persamaan Dengan :
P = Daya (kW) sebesar 103,41 Km2.
ηt = Efisiensi turbin
ηg = Efisiensi generator
Q = Debit pembangkit (m3/dt)
Heff = Tinggi jatuh efektif (m)
b. Energi
Persamaannya adalah sebagai berikut :
E = P 24 n (45)
Dengan :
P = Daya (kW)
n = Jumlah hari
Analisa Kelayakan Ekonomi
Analisa ekonomi dilakukan untuk
Gambar 5. Lokasi Pekerjaan PLTM
mengetahui layak atau tidaknya suatu proyek
dari aspek ekonomi. Adapun indikator yang
digunakan adalah sebagai berikut: Data yang Diperlukan
1. BCR (Benefit Cost Ratio) yang dimana Dalam studi ini diperlukan data-data yang
nilainya harus > 1 untuk dikatakan layak. mendukung untuk memudahkan dalam
PV dari manfaat menganalisa permasalahan yang ada, maka
BCR = (46) diperlukan beberapa data sebagai berikut:
PV dari biaya
1. Data curah hujan
Dengan : 2. Data klimatologi
PV = Present Value 3. Data topografi
BCR = Benefit Cost Ratio
2. NPV (Net Present Value) yang dimana
Langkah – Langkah Studi
nilainya harus > 0 (positif) untuk
Tahap perencanaan PLTMH di Desa
dikatakan layak.
Sanankerto Kecamatan Turen Kabupaten
NPV = PV Benefit - PV Cost (47)
Malang sebagai berikut:
Dengan : 1. Melakukan Analisa Hidrologi
PV = Present Value a. Melakukan Uji Homogenitas Data
NPV = Net Present Value Metode yang dilakukan dalam
3. IRR (Internal Rate of Return) yang pengujian data adalah Metode RAPS
merupakan nilai suku bunga untuk (Rescaled Adjusted Partial Sum),
mencapai nilai B/C = 1 untuk mengetahui tingkat homogenitas
4. Payback Periode yang merupakan jangka data yang digunakan dalam
waktu pengembalian semua biaya yang perencanaan PLTM, karena data yang
telah dikeluarkan. digunakan tidak seluruhnya pada
I tingkat akurasi dan ketelitian yang
PP = (48)
Ab baik.
Dengan : b. Melakukan Uji Abnormalitas Data
I = Besarnya biaya investasi Metode yang digunakan dalam
Ab = Benefit yang diperoleh setiap tahun pengujian keabnormalitasan data
PP = Payback Periode adalah inlier – Outlier, yang dimana
tujuan dari pengujian ini adalah untuk
METODOLOGI memastikan apakah bisa atau tidaknya
Deskripsi Daerah Studi data yang sudah didapat untuk
Lokasi studi perencanaan PLTM Batu digunakan dalam perencanaan PLTM.
Balai berada pada aliran sungai Bengkenang c. Analisa Frekuensi menggunakan Log
yang terletak di Desa Sukarami, Kecamatan Pearson III dan Gumbel
Air Nipis, Kabupaten Bengkulu Selatan, d. Menguji kesesuaian distribusi
Provinsi Bengkulu. Secara geografis menggunakan metode Smirnov-
Kabupaten Bengkulu Selatan terletak pada Kolmogorov dan Chi Square.
4°10’ - 4°32’ LS dan 102°48’ - 103°16’ BT. e. Menghitung hujan jam-jaman.
Serta sungai Bengkenang mengalir pada Sub f. Menghitung debit banjir rancangan
DAS Batu Balai dengan luas DAS yaitu menggunakan HSS Nakayasu dan
HSS GAMA I. perhitungan FDC adalah sebagai berikut:
g. Menghitung debit andalan
menggunakan F.J. Mock dan FDC
(Flow Duration Curve).
2. Merencanakan dimensi bangunan yang
meliputi bendung (weir), bangunan
pengambilan (intake), saluran transisi,
kantong lumpur (sandtrap), surge
tank, dan saluran pembuang akhir
(tailrace).
3. Merencanakan diameter saluran pembawa Gambar 7. Kurva Durasi Aliran
(waterway) dan pipa pesat (penstock). Berdasarkan pertimbangan capacity factor
4. Menghitung kehilangan tinggi. dan energy cost , maka debit desain yang
5. Menentukan tinggi jatuh efektif. digunakan yaitu debit dengan keandalan Q45%
6. Menentukan jenis turbin yang digunakan. dengan debit sebesar 6,234 m3/dt.
7. Menghitung optimasi energi, capacity
factor. Analisa Hidrolika dan Dimensi Bangunan
8. Menghitung Analisa Kelayakan Ekonomi a. Bendung (Weir)
Bendung yang digunakan yaitu bendung
HASIL DAN PEMBAHASAN tetap yang menggunakan mercu bulat. Adapun
Debit Banjir Rancangan dimensinya adalah sebagai berikut:
Berdasarkan analisa yang dilakukan, Debit desain Q100th = 343,50 m3/dt
banjir yang digunakan menggunakan metode Lebar bendung = 30,00 m
HSS Nakayasu karena paling sesuai dengan Tinggi bendung = 4,00 m
ketinggian muka air banjir rencana di lokasi
Tinggi dinding bendung = 8,00 m
studi. Adapun hasil perhitungan debit banjir
rancangan metode HSS Nakayasu Adalah Elevasi lantai bendung = + 407,00 m
sebagai berikut: Bangunan peredam energi yang digunakan
Q2th = 194,647 m3/dt yaitu tipe bak tenggelam karena pada lokasi
Q5th = 247,433 m3/dt studi sungai terdiri dari material batuan
Q10th = 276,144 m3/dt bongkah/boulder sehingga meminimalisir
Q50th = 326,318 m3/dt terjadinya kerusakan.
Q100th = 343,504 m3/dt Jari-jari kolam olak = 4,00 m
Debit Andalan
Berdasarkan analisa yang dilakukan
menggunakan metode F.J. Mock untuk
membangkitkan data hujan menjadi data debit
didapatkan grafik perbandingan hujan dengan
data debit 10 harian.