Anda di halaman 1dari 4

HUBUNGAN BIOFILM STREPTOCOCCUS MUTANS TERHADAP RESIKO TERJADINYA KARIES GIGI

Dwi Warna Aju Fatmawati


Bagian Konservasi Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Jember

Abstract

Bacteria in oral cavity are associated with oral health, as well as with dental caries. Cariogenic
streptococci depend on a biofilm lifestyle for survival and persistence in the oral cavity. Primary factors allowed tooth
caries is Streptococcus mutans colonization on tooth biofilms. Biofilm formation depend on carbohidrat diet n some
enzyme that produced by Streptococcus mutans. It will enhance oral environment to be acid and causes tooth
demineralization.

Keywords: Streptococcus mutans, caries, biofilm

Korespondensi (Correspondence): Dwi Warna Aju F. Bagian Konservasi Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas
Jember. Jl Kalimantan 37 Jember.

Di alam ini banyak terdapat biofilm, mengetahui hubungan antara biofilm


terutama pada kondisi yang lembab, Streptococcus mutans terhadap terjadinya
misalnya batu sungai yang licin. Biofilm dapat karies gigi.
ditemukan pada pipa minyak implan, kontak
lensa, dan rongga mulut. Armitage (2005) BIOFILM
menyatakan bahwa biofilm terjadi pada
semua keadaan, dari pipa dan perahu yang Biofilm merupakan suatu kompleks
rusak sampai karies gigi.1 Kurang lebih 95 % aggregasi mikroorganisme yang tumbuh
mikroorganisme yang terdpat di alam ini diatas subtrat padat. Plak merupakan istilah
terbentuk biofilm dan sekitar 65 % bakteri yang digunakan untuk menggambarkan
yang menginfeksi manusia berada dalam kumpulan berbagai mikroorganisme
bentuk ini.2 (terutama bakteri) pada permukaan gigi
Biofilm terbentuk dari koloni bakteri, yang berada dalam suatu polimer matriks
proses pembentukan dan maturasi biofilm bakteri dan saliva. Plak merupakan biofilm
masih belum diketahui, tidak ada mekanisme yang terbentuk di dalam rongga mulut.2
pengaturan ukuran koloni bakteri dan spesies. Plak gigi merupakan komunitas
Biofilm biasanya terbentuk diatas permukaan mikroorganisme yang ditemukan diatas
yang tergenang dalam suatu cairan dan permukaan gigi sebagai suatu biofilm,
biasanya tahan terhadap antibiotik, melekat pada suatu matrik polimer host dan
desinfektan dan cairan pembersih.1 Biofilm bakteri utama.3 Saieb dan Catherine
sedikit peka terhadap bahan antimikrobia, menyatakan bahwa biofilm merupakan
pada saat komunitas mikroba tidak dapat kelompok atau komunitas mikroorganisme
meningkatkan kemampuan patogenitas yang telah melekat dengan sendirinya pada
(sinergis patogenitas). Struktur biofilm plak suatu permukaan dalam lingkungan yang
kemungkinan juga terlalu ketat, sehingga lembab dan ditemukan dalam lingkungan
bahan antimikroba tidak dapat penetrasi, yang cukup aliran nutrisi.6
pada saat pertumbuhan bakteri pada suatu Biofilm tumbuh melalui 3 tahap
permukaan tumbuh dengan lambat dan proses yaitu tahap awal yang terdiri dari
menunjukkan fenotip baru.3 perlekatan bakteri pada subtrat. Bakteri
Biofilm pada permukaan gigi sering tumbuh dan membelah kemudian
disebut sebagai dental plak. Dental plak membentuk kolonisasi di lingkungan sekitar
merupakan sekumpulan beranekaragam dan terbentuklah biofilm. Bakteri ini tidak
mikroorganisme pada permukaan gigi, yang bekerja secara individual untuk membentuk
melekat kuat pada matriks ekstraseluler host biofilm, tetapi berkumpul menjadi rantai yang
dan polimer mikroba. Streptococcus panjang untuk membantu mengawali tahap
merupakan strain bakteri yang mengawali awal pembentukan biofilm. Biofilm matur
pembentukan plak dan Streptococcus merupakan struktur heterogenous kompleks
mutans merupakan penyebab utama pada keadaan dormant dan koloni bakteri
adanya plak dan karies gigi.4 Beberapa tumbuh aktif dengan enzim, produk yang
peneliti menyatakan bahwa karies gigi diekskresikan, dan bagian kecil saluran
merupakan penyakit biofilm klasik yang terjadi pembentukan dari seluruh struktur. Pada
karena terdapat perubahan lingkungan beberapa kasus akan membentuk struktur
rongga mulut. Hal ini dapat meningkatkan seperti pilar.1
pertumbuhan bakteri kariogenik, dimana Bakteri bergerak secara kemotaktik
terjadi perubahan karbohidrat menjdai asam dan menggunakan proses quorum sensing
organic yang menyebabkan demineralisasi untuk berkomunikasi. Beberapa spesies
enamel gigi.5 Tujuan telaah pustaka ini untuk menggunakan molekul yang berbeda untuk
Stomatognatic(J.K.G Unej) Vol. 8 No. 3, 2011: 127-130

berkomunikasi; beberapa hanya adanya demineralisasi pada jaringan keras


menggunakan molekul mereka sendiri, yang gigi, diikuti dengan kerusakan bahan
lain menggunakan molekulnya sendiri atau organiknya. Hal ini akan menyebabkan
milik orang lain. Fakta menunjukkan bahwa terjadinya invasi bakteri dan kerusakan pada
koloni dekat permukaan biofilm berbeda dari jaringan pulpa serta penyebaran infeksi ke
bagian terdalam. Ini ditunjukkan bahwa jaringan periapikal. Berdasarkan Survei
koloni mutan kekurangan quorum sensing Kesehatan Rumah Tangga (SKRT, 2004),
atau kemampuannya untuk bergerak secara prevelansi karies di Indonesia mencapai
kemotaktis.1 90,05% dan ini tergolong lebih tinggi
Bagian terluar biofilm biasanya akan dibandingkan dengan negara berkembang
teroksigenasi dengan baik daripada bagian lainnya.8
lebih dalam yang bersifat anaerobik. Bakteri Karies gigi merupakan penyakit
membelah diri diatas tepi biofilm dan dapat infeksi multifaktorial yaitu terjadinya karies gigi
terlepas dari biofilm. Ini menunjukkan bahwa melibatkan banyak faktor. Ada yang
aktivitas metabolisme bakteri lebih tinggi di membedakan factor etiologi atau penyebab
luar karena lebih banyak nutrisi (dekat atau karies atas factor penyebab primer yang
kontak dengan aliran cairan), tetapi langsung mempengaruhi biofilm (lapisan tipis
jumlahnya cukup sedikit. Sebaliknya mayoritas normal pada permukaan gigi yang berasal
bakteri pada biofilm ditemukan pada bagian dari saliva) dan factor modifikasi yang tidak
dalam dan biasanya dalam tahap dormant.1 langsung mempengaruhi biofilm. Karies terjadi
bukan disebabkan karena satu kejadian saja
Streptococcus mutans seperti penyakit menular lainnya tetapi
disebabkan serangkaian proses yang terjadi
Streptococcus mutans pertama kali selama beberapa kurun waktu. Ada tiga
diisolasi oleh Clark pada tahun 1924 dari gigi faktor utama yang memegang peranan yaitu
manusia yang mengalami karies. faktor host atau tuan rumah, agen atau
Streptococcus mutans berperan penting mikroorganisme, substrat atau diet dan
terhadap trejadinya karies gigi. Istilah ditambah faktor waktu. Karies gigi terjadi
Streptococcus mutans diambil berdasarkan apabila ketiga faktor utama tersebut ada dan
hasil pemeriksaan mikrobiologi dengan saling mendukung.8
pengecatan gram. Bakteri ini berebentuk oval Faktor host atau tuan rumah
dan lain dari bentuk spesies Streptococcus dihubungkan dengan gigi sebagai tuan
yang lain, sehingga disebut sebagai mutan rumah. Faktor ini meliputi morfologi gigi
dari Streptococcus. Taksonomi dari (ukuran dan bentuk gigi), struktur enamel,
Streptococcus mutans adalah sebagai faktor kimia dan kristalografis. Pit dan fisur
berikut:7 pada gigi posterior sangat rentan terhadap
Kingdom : Monera karies karena sisa-sisa makanan mudah
Divisio : Firmicutes menumpuk di daerah tersebut terutama pit
Class : Bacili dan fisur yang dalam. Selain itu, permukaan
Order : Lactobacilalles gigi yang kasar juga dapat menyebabkan
Family : Streptococcaceae plak mudah melekat dan membantu
Genus : Streptococcus perkembangan karies gigi.8
Species : Streptococcus mutans Faktor agen atau mikroorganisme
yaitu adanya bakteri plak gigi. Plak gigi
Streptococcus mutans memegang peranan peranan penting dalam
diklasifikasikan berdasarkan serotype menjadi menyebabkan terjadinya karies. Plak adalah
8 kelompok yaitu serotype “a” sampai “h”. suatu lapisan lunak yang terdiri atas kumpulan
Pembagian serotype ini berdasarkan mikroorganisme yang berkembang biak di
perbedaan karbohidrat pada dinding sel. atas suatu matriks yang terbentuk dan
Akan tetapi, berdasarkan hibridasi DNA melekat erat pada permukaan gigi yang
bakteri ini dibagi menjadi 4 kelompok genetic. tidak dibersihkan. Hasil penelitian
Pembagian ini berdasarkan prosentase basa menunjukkan komposisi mikroorganisme
DNA yaitu guanine dan cytosine. Strain dalam plak berbeda-beda. Pada awal
Streptococcus mutans yang banyak terdapat pembentukan plak, kokus gram positif
pada manusia adalah serotype c, e dan /(36 merupakan jenis yang paling banyak dijumpai
to 38% G + C), dimana Streptococcus mutan seperti Streptococcus mutans, Streptococcus
serotype c merupakan bakteri utama sanguis, Streptococcus mitis dan
penyebab karies gigi.7 Streptococcus salivarius serta Lactobaccilus
pada plak gigi.8
Karies Gigi Faktor substrat atau diet dapat
Karies merupakan salah satu mempengaruhi pembentukan plak karena
penyakit di rongga mulut yang prevalensinya membantu perkembangbiakan dan kolonisasi
di Indonesia masih cukup tinggi. Karies gigi mikroorganisme yang ada pada permukaan
merupakan suatu penyakit infeksi pada enamel. Selain itu, dapat mempengaruhi
jaringan keras gigi, yaitu email, dentin dan metabolisme bakteri dalam plak dengan
sementum. Karies gigi disebabkan aktivitas menyediakan bahan-bahan yang diperlukan
mikroba pada suatu karbohidrat yang untuk memproduksi asam serta bahan lain
mengalami fermentasi. Karies ditandai oleh yang aktif yang menyebabkan timbulnya
Hubungan Biofilm Streptococcus mutans Terhadap Resiko Terjadinya Karies Gigi (Dwi Warna Aju F) 
 

karies. Hasil penelitian menunjukkan Enzim glukotransferase pada Streptococcus


bahwaorang yang banyak mengonsumsi mutans membuat enzim fruktosiltransferase
karbohidrat terutama sukrosa cenderung ikut berperan pada pembentukan polimer
mengalami kerusakan pada gigi, sebaliknya ekstraseluler. Secara umum, polimer fruktan
pada orang dengan diet yang banyak yang dihasilkan oleh enzim fruktosiltransferase
mengandung lemak dan protein hanya akan digunakan sebagai persediaan nutrisi
sedikit atau sama sekali tidak mempunyai dan kolonisasi Streptococcus oral.
karies gigi. Hal ini penting untuk menunjukkan Selain itu, protein yang berhubungan
bahwa karbohidrat memegang peranan dengan permukaan (surface-associated
penting dalam terjadinya karies. Selain ketiga protein P1/ SpaP), atau disebut dengan
faktor tersebut, perkembangan karies gigi antigen I/II or Pac, merupakan gen yang
tergantung dengan waktu. Lamanya waktu berhubungan dengan perlekatan
yang dibutuhkan karies untuk berkembang Streptococcus mutans pada permukaan gigi
menjadi suatu kavitas cukup bervariasi.8 yang dilapisi oleh saliva. SpaP merupakan
adesin multifungsional yang memfasilitasi
Pembahasan ikatan bakteri pada komponen pelikel
enamel gigi. Akan tetapi, SpaP Streptococcus
Pembentukan dental plak sebagai mutans kurang menunjukkan kemampuannya
biofilm berhubungan dengan pertumbuhan dalam melekat pada hidroksiapatit yang
biofilm. Faktor yang berhubungan dengan terbungkus oleh saliva.5,10
pertumbuhan biofilm adalah kemampuan Selain protein dan enzim pada adesi
adesi, aliran nutrisi, dan koagregasi.5 Hal ini sucrose dependent, ada beberapa protein
akan mempengaruhi pertumbuhan rata-rata, yang terlibat pada metabolisme sukrosa,
ekspresi gen dan tingkat virulensi biofilm. glukan dan karbohidrat. Protein ini akan
Proses pembentukan oral biofilm pada mempengaruhi tingkat virulensi dari
jaringan keras gigi diawali oleh interaksi Streptococcus mutans, yaitu
spesifik antara andhesin pada permukaan fructosyltransferase (Ftf), fructanase (FruA),
bakteri rongga mulut dan reseptor antara host extracellular dextranase (DexA), dan protein
dan bakteri yang melapisi permukaan gigi. yang berperan pada akumulasi polisakarida
Viridans streptococci, seperti Streptococcus intraseluler. Sukrosa dapat masuk pada
gordonii, Streptococcus mitis, Streptococcus Streptococcus mutan melalui 3 jalur berbeda.
sanguinis, dan bakteri batang gram positif Sistem metabolisme gula multiple yang
seperti Actinomyces spp., merupakan bateri ditunjukkan adanya operon yang
pioneer yang mengawali pembentukan plak mengandung sucrose phosphorylase (GtfA)
gigi.9 Koloni bakteri ini akan membuat tempat dan intracellular dextranase (DexB). Sistem ini
untuk perlekatan koloni bakteri yang kedua mempunyai kemampuan untuk mengangkut
dan menciptakan kelompok biofilm yang isomaltosaccharides yang dapat memicu
padat dan banyak mengandung beraneka aktivitas extracellular dextranase DexA.
ragam mikroorganisme.10 Dengan kata lain, Ftf dapat mensintesis
Koloni dan adesi Streptococcus fruktan dari sukrosa dan FruA akan
mutans pada permukaan gigi melalui membebaskan fruktosa untuk masuk kedalam
mekanisme sucrose-independent dan sel. Akan tetapi, masih belum ada bukti yang
sucrose-dependent. Adesi sucrose jelas tentang Streptococcus mutans dapat
independent terhadap komponen saliva menyebabkan karies dengan adanya diet
dalam acquired enamel pellicle akan glukan dan fruktan ekstraseluler.10
menyebabkan proses perlekatan awal. Akan Streptococcus mutans mengandung
tetpai, adesi sucrose dependent suatu jalur glikolitik yang kompleks dan dapat
bertanggung jawab pada pembentukan menghasilkan laktat, format, asetat dan
kolonisasi pada permukaan gigi. Intake etanol sebagai hasil fermentasi karbohidrat.
sukrosa merupakan salah satu faktor yang Distribusi yang tepat dari hasil fermentasi
berhubungan dengan tingkat kolonisasi tergantung pada kondisi pertumbuhan
bakteri pada bayi. Adesi pre-formed glucan dengan laktat sebagai produk utama pada
pada permukaan gigi juga memfasilitasi saat jumlah glukosa melimpah. Kekurangan
pembentukan koloni. Streptococcus mutans dehidrogenase laktat strain (LDH) akan
pada bayi disebabkan oleh adanya transmisi menyebabkan kemampuan kariogenik
dari ibu. Kemampuan sintesis glukan oleh Streptococcus mutans berkurang. Tidak
Streptococcus mutans akan meningkat adanya LDH pada biofilm dapat mematikan
dengan adanya adesi dan perubahan Streptococcus mutans. Hal ini menjadi dasar
proporsi Streptococcus mutans pada dental pengembangan rekayasa genetika untuk
plak. Jadi, peran utam adesi sucrose- mencegah adanya karies gigi.10
dependent adalah menciptakan ekologi plak Streptococcus mutans mempunyai
yang dapat memicu karies gigi.5,10 kemampuan menghasilkan asam sangat
Adanya sukrosa, enzim cepat. Kecepatan pembentukan asam oleh
glukotransferase B, C dan D menghasilkan Streptococcus mutans berhubungan dengan
polimer glukan yang tidak larut air yang akan terjadinya karies gigi. Asidogenik
membentuk ikatan protein glukan spesifik Streptococcus mutans dapat menyebabkan
(glucan binding proteins/ GBPs). Hal ini perubahan ekologi dalam flora biofilm, seperti
berperan pada adesi dan akumulasi biofilm. tingginya komposisi Streptococcus mutans

129 
 
Stomatognatic(J.K.G Unej) Vol. 8 No. 3, 2011: 127-130

dan bakteri asidogenik lain serta spesies


bakteri yang toleran terhadap asam. Hal ini 6. Saieb Farag, Catherine Adley. 2009.
akan mempengaruhi virulensi biofilm BIOFILM FORMATION.
Streptococcus mutans dalam menyebabkan http://carambola.usc.edu/research/
karies gigi.10 biophysics/Biofilms4Web.html

Daftar Pustaka 7. Michalek M Suzanne, Noel K Childers.


Development and outlook for caries
1. Armitage JP. Understanding The vaccine. Crit. Rev Oral Biol. Med.
Development and Formation of 1990; 1: 37-51
Biofilm. 2005. http://www.maths-in-
medicine.org/uk/2005/biofilm/ 8. Anonim. Karies gigi: pengukuran
risiko dan evaluasi.
2. Chrismirina S, Agoeng T, Soenarso B. http://usupress.usu.ac.id
Pembentukan Mikrobial biofilm
dalam Rongga Mulut. Indonesian 9. Ogawa Ayako, Soichi Furukawa,
Jounal of Dentistry. 2006; 13 (1): 55 – Shuhei Fujita, Jiro Mitobe, Taketo
60. Kawarai, Naoki Narisawa Inhibition of
Streptococcus mutans biofilm
3. Marsh P. D. Dental Plaque As A Formation by Streptococcus
Biofilm and A Microbial Community- salivarius FruA. Applied and
Implication For Health and Disease. Environmental Microbiology. 2011; 77
BMC Oral Health. 2006; 6 (Suppl 1). (5): 1572-1580.
http://creativecommons.org/lisence
/by/2.0 10. Banas A. Jeffrey. Virulence properties
of Streptococcus mutans. Frontiers in
4. Tahmourepour Arezoo, Rooha K. K., Bioscience. 2004; 9: 1267-1277.
Rasoul Salehi, Nafiseh G. P. Biofilm
formation potential of oral  
streptococci in related to some
carbohydrate subtates. African  
Journal of Microbiology Research.
2010; 4 (11): 1051-1058.
 
5. Lemos A. C. José, Jacqueline
Abranches and Robert A. Burne.
Responses of Cariogenic
Streptococci to Environmental
Stresses. Curr. Issues Mol. Biol. 2007; 7:
95-108. www.cimb.org

Anda mungkin juga menyukai