84 163 1 SM PDF
84 163 1 SM PDF
1, Oktober 2017 : 115 ‐ 126
ABSTRAK
Pada laporan tahunan Farmasi RSUD Bhakti Dharma Husada tahun 2016 terdapat
waktu tunggu pelayanan resep yang belum mencapai standar pelayanan minimal (SPM), yaitu
untuk resep non racikan sebanyak 49% dan resep racikan sebanyak 47,1%. Hal tersebut
belum sesuai dengan dalam Kepmenkes Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
ketepatan waktu tunggu pelayanan resep pasien JKN dengan standar pelayanan minimal
rumah sakit. Penelitian ini menggunakan metode Non Probability Accidental Sampling
terhadap resep pasien rawat jalan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di UPF Rawat Jalan
RSUD Bhakti Dharma Husada. Waktu penelitian dilakukan dengan jumlah sampel 100 resep
dengan 82 resep non racikan dan 18 resep racikan. Penelitian dilakukan dengan pengamatan
langsung dan penghitungan lama waktu tunggu pelayanan resep non racikan dan racikan.
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu waktu lama tunggu pelayanan resep non racikan
mempunyai presentase 0% sesuai standar dan obat dengan presentase 67% sesuai dengan
standar,
ABSTRACT
On the annual pharmaceutical report 2016, there is a prescription waiting time that
has not reached minimum servise standard. For non compounding prescription waiting time
of 49% and compounding prescription waiting time of 47,1%. It is not yet compliance with
the standard in Kepmenkes Number 129/Menkes/SKII/2008 about Hospital Minimun Servise
Standard. Then this study aims to analyze accuracy prescription waiting time dispensing on
jkn patient in hospital minimum servise standard. This research uses Non Probability
Accidental Sampling method approach towards outpatient prescription of Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN) at the Outpatient UPF RSUD Bhakti Dharma Husada. The
research starts in June 2017 with a total 100 prescription with 82 compound medicine and 18
non compound medicine. The duration of waiting time in average of non compound with a
percentage of 0% does not match the standard and compound medicine with a percentage of
67% in accordance with the standard.
setiap 3 bulan. Sesuai pada Laporan dengan SPM dalam Kepmenkes Republik
Tahunan Farmasi RSUD Bhakti Dharma Indonesia Nomor: 129/Menkes/SKII/2008
Husada Tahun 2016 yaitu pada tabel 1.1 tentang Standar Pelayanan Minimal
Tabel 1. 1 Presentase Waktu Tunggu Rumah Sakit. Oleh karena itu peneliti
Pelayanan Resep Di UPF
tertarik untuk meneliti ketepatan waktu
Rawat Jalan RSUD Bhakti
Dharma Husada Tahun 2016 tunggu pelayanan resep dengan SPM
Pada tabel 1.3 menunjukan bahwa pelayanan resep racikan dimulai dari
jika waktu tunggu pelayanan resep verifikasi, entry data, pengambilan obat,
disesuaikan dengan Standar Kepmenkes, peracikan obat, pemberian etiket, dan
waktu tunggu pelayanan resep non racikan penyerahan obat.
yang sesuai dengan standar yaitu ≤ 30
Waktu Tunggu Alur Pelayanan Resep Non
menit adalah 0% dan untuk waktu tunggu
Racikan di UPF Rawat Jalan RSUD
pelayanan resep racikan yang sesuai
Bhakti Dharma Husada 2017
standar yaitu ≤ 60 menit adalah 67%.
Pelayanan resep non racikan adalah
Kesesuaian Alur Pelayanan Resep pelayanan resep obat tanpa melalui proses
Setelah melakukan pengamatan peracikan obat. Perhitungan waktu tunggu
dalam penelitian di UPF Rawat Jalan pelayanan non racikan sendiri terdapat 2
RSUD Bhakti Dharma Husada, didapatkan kategori, yaitu waktu proses dan waktu
bahwa petugas UPF Rawat Jalan RSUD jeda. Waktu proses adalah waktu yang
Bhakti Dharma Husada dalam melakukan diperlukan oleh petugas untuk melakukan
pelayanan resep telah melakukan pelayanan resep. Sedangkan waktu jeda
pelayanan sesuai dengan alur pelayanan adalah waktu dimana resep tidak dilakukan
resep yang telah diatur dalam SPO RSUD proses atau menunggu untuk diproses.
Bhakti Dharma Husada. Waktu tunggu padaalur pelayanan resep
Adapun alur pelayanan resep non non racikan dapat dilihat pada tabel 1.4.
racikan dimulai dari verifikasi, entry data,
pengambilan obat, pemberian etiket, dan
penyerahan obat. Sedangkan untuk alur
Tabel 1. 4 Waktu Tunggu Alur Pelayanan Resep Non Racikan di UPF Rawat Jalan RSUD
Bhakti Dharma Husada 2017.
Pada hasil penelitian di tabel 1.4, waktu jeda yang menjadi semakin lama
tunggu pelayanan resep non racikan bila dikarenakan petugas mengambil resep
dilihat berdasar waktu proses yang paling tidak sesuai dengan urutan resep.
lama terdapat pada tahap proses etiket Waktu Tunggu Alur Pelayanan Resep
yaitu 3 menit 34 detik, dengan waktu Racikan di UPF Rawat Jalan RSUD
tercepat 47 detik dan waktu terlama adalah Bhakti Dharma Husada 2017
12 menit. Sedangkan untuk waktu jeda Pelayanan resep racikan adalah
yang paling lama terjadi pada resep dari pelayanan resep obat yang melalui proses
verifikasi ke entry data dengan lama 35 peracikan obat. Untuk pelayanan resep
menit 37 detik, dengan waktu tercepat 1 racikan ada tambahan proses yaitu
menit dan waktu terlama 1 jam 22 menit. peracikan obat yang kegiatannya meliputi
Adapun waktu jeda yang lain yang penghitungan dosis obat, meracik obat
menjadi faktor semakin lamanya yang dimulai dengan menjadikan satu dan
pelayanan resep non racikan yaitu, waktu menghaluskan obat menggunakan blander,
jeda dari jeda pengambilan obat ke proses sampai dikemas dalam sediaan kapsul.
etiket, dimana pada jeda tersebut Waktu jeda yang dimana resep menunggu
mempunyai waktu nilai maksimal jeda untuk diproses juga ikut bertambah yaitu
terlama dibanding dengan nilai maksimal pada tahapan jeda pengambilan obat ke
pada proses maupun jeda di pelayanan peracikan obat. Perhitungan waktu tunggu
resep non racikan. Waktu jeda terlama pelayanan racikan berdasar alur
tersebut mencapai 1 jam 15 menit. pelayanannya secara lebih rinci tersaji
Berdasarkan observasi sebab dari waktu pada tabel 1.5.
Tabel 1. 5 Waktu Tunggu Alur Pelayanan Resep Racikan di UPF Rawat Jalan RSUD Bhakti
Dharma Husada 2017.
pelayanan resep non racikan memiliki rata- Sebab dari tidak sesuainya waktu
rata 1 jam 26 menit 36 detik. Sedangkan tunggu pelayanan resep dengan SPM pada
untuk waktu tunggu pelayanan resep tiap jenis resep mempunyai sebab yang
racikan sendiri memiliki rata-rata waktu berbeda. Untuk waktu tunggu pelayanan
tunggu 1 jam 02 menit 32 detik Berdasar resep non racikan, faktor yang
hasil tersebut, jika lamanya waktu tunggu mengakibatkan semakin lamanya
pelayanan resep disesuaikan dengan pelayanan resep yaitu terdapat pada proses
Kepmenkes Republik Indonesia Nomor: etiket dengan rata-rata 03 menit 31 detik
129/Menkes/SKII/2008 tentang SPM dengan proses etiket tercepat 47 detik dan
Rumah Sakit kategori Pelayanan proses etiket terlama 12 menit. Waktu
Kefarmasian yaitu waktu tunggu yang diperlukan dalam proses etiket dapat
pelayanan resep. Waktu tunggu pelayanan semakin lama dikarenakan petugas etiket
resep non racikan adalah tenggang waktu harus menuliskan aturan pakai pada obat
mulai pasien menyerahkan resep sampai sesuai dengan resep pengisian pada KCO
dengan menerima obat jadi (non racikan) pasien. Hal-hal yang perlu ditulis petugas
dengan standar minimal yang ditetapkan ≤ dalam KCO pasien meliputi: identitas
30 menit. Sedangkan waktu tunggu pasien (nama pasien, dan nomor rekam
pelayanan obat racikan adalah tenggang medis), tanggal pengambilan obat, asal
waktu mulai pasien menyerahkan resep poliklinik, dokter yang melayani, resep
sampai dengan menerima obat racikan obat, tanggal kembali priksa, dan/atau
dengan standar minimal yang ditetapkan ≤ tanggal ke laboratorium.
60 menit. Jika disesuaikan antara waktu Waktu tunggu pelayanan resep non
tunggu pelayanan resep di UPF Rawat racikan yang juga belum sepenuhnya
Jalan RSUD Bhakti Dharma Husada sesuai dengan standar juga disebabkan
dengan standar tersebut didapatkan hasil juga oleh waktu jeda dari proses verifikasi
bahwa waktu tunggu pelayanan resep yang ke proses entry data, yang mempunyai
belum sesuai dengan Standar Kepmenkes rata-rata waktu tunggu 35 menit 58 detik
Republik Indonesia Nomor: dengan waktu jeda tercepat 1 menit dan
129/Menkes/SKII/2008. Resep non jeda terlama 1 jam 22 menit. Waktu jeda
racikan mempunyai angka ketidaksesuain dari proses verifikasi ke proses entry data
sebanyak 100% dan untuk resep racikan yang lama terjadi karena pengerjaan dari
yang tidak sesuai dengan standar sebanyak proses verifikasi lebih cepat daripada
33%. proses entry data. Adapun waktu jeda yang
lain yang menjadi faktor semakin lamanya
JURNAL MANAJEMEN KESEHATAN Yayasan RS. Dr. Soetomo, Volume 3, No. 1, Oktober 2017 : 115 ‐ 126
pelayanan resep non racikan yaitu, waktu resep dengan standar yang ada
jeda dari jeda pengambilan obat ke proses mengakibatkan waktu yang dibutuhkan
etiket, dimana pada jeda tersebut oleh pasien untuk mendapatkan obatnya
mempunyai waktu nilai maksimal jeda menjadi semakin lama. Hal tersebut dapat
terlama dibanding dengan nilai maksimal mengakibatkan ketidakpuasan pasien dan
pada proses maupun jeda di pelayanan dapat menurunkan mutu pada pelayanan.
resep non racikan. Sebab dari waktu jeda Jika tidak dilakukan evaluasi mengenai
yang menjadi semakin lama dikarenakan perbaikan kualitas mutu pelayanan yang
kurang disiplinnya petugas dalam sesuai dengan target yang ditetapkan dapat
manajemen urutan nomor resep. menurunkan mutu dan citra rumah sakit.
Untuk waktu tunggu pelayanan resep Sumber Daya Manusia
racikan yang memiliki rata-rata waktu Berdasar penelitian yang telah
tunggu 1 jam 02 menit 32 detik. Adapun dilakukan terhadap sumber daya manusia
dalam tahap pelayanan resep racikan yang (SDM) di UPF Rawat Jalan RSUD Bhakti
memerlukan waktu paling lama yang Dharma Husada. Didapatkan hasil bahwa
pertama adalah pada tahap proses jumlah SDM yang tersedia yaitu 11 SDM,
peracikan. Proses peracikan yang memiliki yang terdiri dari 3 Apoteker, 7 Asisten
rata-rata pelayanan selama 7 menit 57 Apoteker, dan 1 Petugas Pekarya. Dari
detik. Faktor penyebab proses peracikan jumlah SDM tersebut jika disesuaikan
menjadi proses yang paling lama karena dengan Permenkes Republik Indonesia
peralatan penunjang yang digunakan saat Nomor 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi
memasukan obat yang telah diracik ke dan Perizinan Rumah Sakit, bahwa rumah
dalam kapsul meenggunakan alat yang sakit tipe C dalam pelayanan kefarmasian
sederhana. Tahap pelayanan resep yang rawat jalan harus memiliki 2 apoteker
menjadi penyebab lamanya waktu tunggu yang dalam Instrumen Self Assesment Izin
pelayanan resep racikan yang kedua adalah Operasional Rumah Sakit Tipe C. Maka
tahap jeda dari verifikasi ke entry data, hasil yang didapat adalah sesuai.
yang mana pada tahap ini juga menjadi Selanjutnya untuk tenaga teknis
tahap jeda paling lama di pelayanan resep kefarmasian yang berjumlah 7 Asisten
non racikan. Rata-rata jeda verifikasi ke Apoteker dan 1 petugas Pekarya, jumlah
entry data adalah 23 menit 48 detik, ideal yang dibutuhkan yang sesuai dengan
dengan waktu jeda tercepat 30 detik dan peraturan diatur dalam Permenkes
waktu jeda terlama 1 jam 07 detik. Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2014
Ketidaksesuaian waktu tunggu pelayanan
ANALISIS KETEPATAN WAKTU TUNGGU ….(Pipintri Margiluruswati, L.I.Irmawati)
memenuhi persyaratan lokasi, bangunan, Bhakti Dharma Husada saat ini telah
JURNAL MANAJEMEN KESEHATAN Yayasan RS. Dr. Soetomo, Volume 3, No. 1, Oktober 2017 : 115 ‐ 126