Klasifikasi lain:
Mayor Planets : Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus
Terrestrial Planets : Merkurius, Venus, Bumi, Mars, dan Pluto.
3.4 Planet
3.4.1 Pengertian Planet
Secara etimologi kata planet berasal dari Planetai (Yunani = pengembara)
(D. Bergamini, 1986:68), sehingga diartikan planet adalah benda pengembara
yang garak-geriknya tampak berkeliaran di antara bintang-bintang tetap.
Pendapat yang lain menjelaskan planet adalah benda angkasa yang beredar
mengelilinggi bintang secara tetap (Hasan Shadily,1983). Ada lagi yang
berpendapat, planet adalah benda langit yang tidak mempunyai cahaya sendiri,
hanya memantulkan cahaya sebagai pusat tata suryanya (Seotjipto TH.,
1992/1993:7).
3.4.2 Jenis-jenis Planet
3.4.2.1 Berdasar orbitnya
Berdasar orbitnya, planet terbagi menjadi:
a. Planet Dalam (Inner Planets), yaitu planet yang lintasan peredarannya terletak di
antara matahari dan asteroid yang meliputi Merkurius, Venus, Bumi, Mars, dan
Asteroid.
b. Planet Luar (Outer Planets), yaitu planet yang lintasan peredarannya terletak di luar
asteroid yang meliputi Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto.
3.4.4.4 Oposisi
Oposisi terjadi pada posisi planet bila letak berlawanan (oposisi) dengan
Matahari jika dilihat dari Bumi. Sedang kedudukan Matahari, Bumi, dan Planet
pada satu bidang meridian. Lihat gambar berikut (gambar 3.15).
3.5 Sifat Planet Tata Surya
Suhu planet di tata surya ditetapkan oleh para ahli 1,37 X 10 6 di bagi kuadrat
jarang radius planet tersebut, sedang atmosfir planet sangat dipengaruhi massa,
radius, dan suhu planet tersebut. Berikut nama planet yang mempunyai tingkat
kestabilan atmosfir: Yupiter, Saturnus, Uranus, Bumi, Venus, Pluto, Mars, Satelit
Yupiter, Merkurius, Bulan, dan Satelit Saturnus.
Gerak planet bersifat;
(1) Orbit planet bereksentrisitas / tingkat kemiringan dengan bidang ekliptika
membentuk sudut kecil,
(2) Orbit semua planet hampir terletak sebidang,
(3) Semua planet bergerak mengelilingi matahari dengan arah sama,
(4) Semua planet (kecuali Uranus) dan matahari mempunyai kemiringan dengan
equator terhadap bidang orbit yang kecil.
Sementara itu, gerak satelit bersifat:
(1) Orbit kebanyakan bereksentrisitas kecil,
(2) Bidang orbit hampir semua satelit sebidang dengan planetnya, dan
(3) Hampir semua satelit bergerak searah dengan gerak planet.
Sifat planet yang lain adalah periode sinodis dan periode sideris planet.
Periode sinodis adalah kala edar planet dari suatu fase terpanjang. Periode sinodis
adalah kala edar planet dari suatu fase terpendek. Lihat gambar berikut / gambar
3.16 (Dawamas, 1995).
3.6 Keluarga Tata Surya
Keluarga tata surya meliputi antara lain:
(1) Penampang lengan-lengan spiral (kerumunan bintang muda, kabut gas, dan kabut
debu).
(2) Halo yaitu bintang-bintang tua berbentuk bola serta timbunan-timbunan berupa
bola.
(3) Inti susunan yaitu suatu kerumunan bintang-bintang yang rapat. Lihat gambar
berikut (gambar 3.17, gambar 3.18, dan gambar 3.19)
3.7 Matahari dan Planet-planetnya
3.7.1 Matahari
3.7.1.1 Pengertian Matahari
Secara etimologi Mulyono T. (1983) menjelaskan matahari adalah sumber
panas utama bagi bumi yang merupakan tungku atom yang maha besar yang
memberikan energi kepada bumi dan planet lainnya. Sementara menurut T.
Iskandar (1970) menjelaskan matahari adalah bintang di cakrawala yang
memancarkan cahaya untuk menerangi dan memanasi bumi pada siang hari.
Kalau dilihat dari segi pandangan ahli, Nicholas T. Babronikof (1988)
mengungkap bahwa matahari adalah sebuah bintang istimewa, salah satu dari
beberapa ribu juta bintang di dalam galaksi Bimasakti, yang merupakan
sebuah benda panas yang tersusun dari berbagai gas yang bertekanan tinggi
yang berjarak sekitar 150 juta km dari bumi. Dari Soetjipto TH (1992/1993)
menjelaskan bahwa matahari adalah salah satu bintang di antara bintang
lainnya yang merupakan pusat tata surya dan mempunyai manfaat terhadap
kelangsungan kehidupan di bumi.
3.7.1.2 Teori Asal Energi Matahari
3.7.1.2.1 Teori Meteor Oleh JR. Meyer
Teori meteor ini menjelaskan bahwa energi matahari berasal dari batu-batu
meteor yang dengan kecepatan tinggi jatuh ke permukaan matahari.
3.7.1.3.3 Kromosfera
Merupakan lapisan atmosfir matahari di atas fotosfera. Lapisan ini bertebal
10.000 km, dan dapat dilihat pada saat gerhana matahari total, Dalam teleskop
sering terlihat warna yang agak gelap dan tepinya relatif tidak berubah tetap. Pada
gerhana matahari warna gelap, akan kelihatan bercahaya, sehingga sering disebut
lapisan pembalik. Pada bagian atas lapisan ini sering berubah kadang membentuk
prominanc (jilatan api) setinggi 200-300 km dan kemudian jatuh lagi ke matahari.
3.7.1.3.4 Korona
Merupakan selubung terluar matahari (gas renggang yang bertekanan 10-11
atm) yang bersuhu 2 juta K dan tebalnya ratusan ribu km sampai tak terbatas.
Korona terbagi:
(1) Korona L, bagian paling dalam spektrumnya merupakan garis emisi,
(2) Korona K, bagian tengah, spektrumnya kontinu tanpa garis absorbsi. Radiasinya
berasal dari penyebaran elektronnya.
(3) Korona F, bagian terluar, spektrumnya menyerupai spektrum fotosfera. Radiasinya
berasal dari radiasi matahari yang disebabkan oleh debu antar planet (flare/kilatan).
Berikut visualisasi dari bagian matahari (gambar 3.20).
3.7.1.4 Manfaat Matahari Bagi Kehidupan Bumi
Manfaat matahari bagi kehidupan Bumi antara lain:
a. sebagai pembantu dalam fotosintesa tumbuh-tumbuhan.
b. sebagai salah satu faktor pelapukan batuan.
c. sebagai salah satu faktor dalam pembentukan iklim.
d. sebagai salah satu faktor dalam siklus hidrologi.
e. sebagai pengganti BBM di negara maju.
f. sebagai pembantu dalam asimilasi carbon dioksida.
g. Infra merah sangat membantu dalam kehidupan sehari-hari, misal Foto Udara, X-ray
h. Ultra violet membantu terbentuknya vitamin D dalam tubuh.
i. pemberi sinar terang dan sumber enargi pada peristiwa di atmosfir. Dan lain-lain.
3.7.2 Planet-planet di Tata Surya
3.7.2.1 Merkurius
Planet ini hanya terlihat sebagai bintang pagi/sore (max. Elongasinya 28 di
atas cakrawala). Bidang lintasannya memotong bidang lintasan ekliptika sebesar 7,
sedang lintasannya berputar dengan kecepatan 0,43 detik dalam setahun (gerak
perihelium). Untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut (gambar 3.21).
Waktu revolusi 88 hari, rotasinya 59 hari. Garis tengah pada equator 4.880
km. Jarak rata-rata dari matahari 57,9 juta km (jarak terdekat 45,9 juta km dan
terjauh 69,7 juta km). Pada saat transit, merkurius terlihat sebagai titik hitam yang
mengapung pada permukaan matahari. Gravitasi di merkurius 1/3 gravitasi di bumi.
Merkurius tidak mengandung atmosfir. Temperaturnya antara -200C sampai 400C.
Perbedaan suhu yang sangat besar ini karena sangat lambatnya berotasi.
Dengan tingginya temperatur tersebut di planet ini tidak ada air. Kalau ada lautan
maka lautan timah. Albedo (perbandingan sinar matahari yang diterima dan yang
dipantulkan) = 0,07. Hal ini berarti bahwa sebagian besar sinar matahari diserap.
Merkurius tidak mempunyai satelit.
3.7.2.2 Venus
Planet ini hanya terlihat sebagai bintang pagi/sore.Karena lebih dekat dari
bumi maka terlihat bentuk-bentuk semunya. Eksentrisiteitnya 0,0068, revolusinya
225 hari. Elongasi paling besar 48. Albedo sebesar 0,59. Hal ini disebabkan
tebalnya selimut awan yang selalu menutupi venus. Awan tersebut mempunyai efek
rumah kaca. Suhu 430-700C. Rotasi Venus 243 hari dengan arah yang berlawanan
dengan rotasi bumi (rektograd). Jarak venus ke matahari rata-rata terjauh 109 juta
km. Lingkaran ekuator 12.104 km. Gravitasinya 0,88 gravitasi bumi.
3.7.2.3 Bumi
Jarak rata-rata ke matahari 149 juta km. Jarak terjauh sekitar 152,5 juta km.
Bumi kita mengelilingi matahari dalam waktu 365 hari 6 jam 9 menit 10 detik, disebut
tahun sideris, tetapi dari titik musim semi kembali ke titik musim berikutnya
memerlukan waktu 365 hari 5 jam 48 menit. Periode ini dinamai tahun tropik.
Rotasinya satu kali berputar memerlukan waktu 23 jam 56 menit yang disebut
satu kali sideris yang sama dengan satu hari bintang, sedangkan satu hari yang kita
gunakan lamanya 24 jam. Berat jenis planet ini 5,25 tempertaurnya 10C. Massa
planet 1 (sebagai standar planet lain). Jumlah satelit hanya satu, yaitu bulan.
3.7.2.4 Mars
Mudah dikenal dengan warnanya yang merah, seimbang dengan bintang
Antares (bintang yang paling terang pada Rasi Scorpio). Dengan menggunakan
teropong kecil, planet ini sudah dapat dilihat seperti keping. Planet ini dapat
berkulminasi atas pada tengah malam yang berarti bahwa planet ini tidak selalu
mendekati matahari.
Mars mencapai tingkat yang paling terang dan paling besar jika pada oposisi
dengan matahari, yakni pada hari-hari Mars dan merembang di tengah malam. Lihat
gambar berikut ini (gambar 3.22).
3.7.2.6 Yupiter
Planet ini bercahaya kekuning-kuningan. Mudah dikenal sebab besar maupun
tempatnya menarik perhatian. Paling terang hampir setingkat dengan planet venus
pada maksimunya yaitu planet terletak pada oposisi terhadap matahari. Jalan
Yupiter hampir berhimpit dengan ekliptika dengan bentuk garis yang berkelak-kelok.
Lihat gambar berikut (3.24).
Permukaan Yupiter terbentuk dari gas. Sebagian materi Yupiter terdiri dari
helium dan hidrogen cair. Di dalamnya besi dan silika. Atmosfir Yupiter tebalnya
kurang lebih 1.000 km. Terdapat sabuk-sabuk awan yang sejajar dengan ekuator,
dengan noda merah yang berupa topan abadi.
Rotasinya 9 jam 50 menit. Kepepatan 1/15. Atmosfirnya mengandung CH 4
(metan) dan NH3 han H2. Jumlah satelit 14 buah. Empat buah di antaranya
berukuran besar yang diberi nama Europa, Ganymede, dan Callisto.
Voyager 1 tanggal 5 Maret 1979 menemukan cincin Yupiter. Partikel cincin
dari planet 57.000 km, lebarnya 6.500 km.
3.7.2.7 Saturnus
Planet ini besarnya hampir sama dengan Yupiter. Jika keadaan memungkan
terlihat keistimewaannya berupa cincin yang mengelilingi. Jalan semunya hampir
sama dengan Yupiter, yaitu berkelak-kelok. Revolusinya 30 tahun, maka dinamakan
syanaiscara (syanais = lambat). Kecepatan setahun 12. Diameter saturnus 120.000
km atau kurang lebih 9 X berat bumi, sehingga berat jenisnya 0,75, jarak rata-rata ke
matahari sekitar 1.426 tahun. Seperti Yupiter, saturnus terdiri dari gas hidrogen dan
helium. Sedikit molekul Amoniak, metan, dan etan. Susunan gelang pada saturnus
terdiri dari 3 bagian konsentris, yaitu: (1) cincin A (240.000 - 278.000 km), (2) cincin
B (178.000 - 234.000 km), (3) cincin C (144.000 - 178.000 km).
Antara cincin A dan B terdapat Casini Division yang keadaannya gelap. Di
bagian ini ternyata terdapat sejumlah cincin yang tipis. Penyelidikan terakhir
ditemukan cincin D di sebelah dalam cincin C, dan cincin E di sebelah luar cincin A,
serta cincin F terletak di sebelah luar cincin A pada jarak 3.000 km.
Saturnus memiliki 17 satelit yang berada diantaranya belum diberi nama, baru
sepuluh buah yang sudah diberi nama, yaitu Yanus, Mimas Enkladus, Tethys, Rhea,
Hyperion, Iapetus, dan Phoebe.
3.7.2.8 Uranus
Planet ini ditemukan oleh Sir William Herschel pada tahun 1781 dan
menamakannya Georgium Sidus (diambil dari nama raja Inggris watu itu: George
III). Nama Uranus diberikan Bode. Sebenarnya planet ini sudah ditemukan pada
tahun 1090, sebab kalau keadaan memmungkinkan, dengan mata telanjang terlihat
sebagai keping suram.
Jarak rata-rata ke matahari 2.896 juta km. Revolusinya 84 tahun. Diameter
planet 49.700 juta km. Rotasinya 10 jam 49 menit dengan sumbu rotasi hampir di
bidang orbit, sehingga seperti menggelinding dengan arah rektograd (dari timur ke
barat), begitu pula arah peredaran satelit ke-5 dalam mengelilingi planet induk.
Uranus mempunyai lapisan atmosfir yang terdiri dari metan (CH4), H2, dan Amoniak
beku.
Uranus mempunyai satelit yang bernama Miranda, Ariel, Umbriel, Titani, dan
Uberon, yang kesemuanya tertutup salju. Tahun 1977 ditemukan sebuah satelit lagi
yang diameternya 30 km. Uranus diduga memiliki cincin sebanyak 5 lapis.
3.7.2.9 Neptunus
Planet ini ditemukan dengan perhitungan matematik, pada tahun 1821 sudah
diduga orang bahwa diluar Uranus masih ada planet, berdasarkan penyimpangan-
penyimpangan kecil dari lintasan Uranus. Penyimpangan ini tentulah disebabkan
oleh pengaruh planet. Pada tahun 1844 penyimpangan itu sebesar 2 menit.
Dari penyimpangan tersebut, kemudian Yoseph Laverrier mengadakan
perhitungan di Paris, sedangkan John Couch Adam membuat perhitungan di Inggris.
Hasil perhitungan Laverrier dikirimkan kepada Galle, seorang asisten observer di
Berlin. Setelah menerima perhitungan tersebut, maka malamnya diketemukan planet
yang dimaksud dan hanya meleset 1 dari perhitungan Laverrier, planet temuan
tersebut kemudian diberi nama Neptunus.
Neptunus hampir sebesar Uranus tetapi karena jaraknya lebih jauh dari
matahari, maka kelihatan lebih lemah. Diameter Neptunus 49.500 km pada
ekuatornya (Uranus 51.800 km), jarak ke matahari 4.497 juta km. Revolusinya 164,8
tahun. Eksentrisiteitnya 0,0086, albedo 0,52. Panjang siang hari 8 jam. Jumlah
satelit 2 buah, Trilon dan Nerreid. Orbitnya rektograd.
3.7.2.10 Pluto
Planet ini ditemukan oleh W. Tombaugh tahun 1930, seorang astronom
Amerika. Planet ini disebut juga Trans Neptunus. Temperatur berkisar antara -130C
sampai -210C. Diameternya 6.000 km, jarak ke matahari 7,56 milyar km di
Aphelium dan 4,5 milyar km di perihelium. Revolusinya 248,4 tahun, rotasinya 6,4
hari. Jumlah satelit diperkirakan satu dan diberi nama Charon.
3.7.3 Komet (Bintang Berekor)
Jasad-jasad (benda-benda) antariksa ini pada permulaan terlihat sebagai
kabut kecil di antara bintang-bintang lain yang setiap hari semakin bertambah terang
cahayanya, dan kemudian terlihat sebagai bintang berekor (komet). Pernyataan itu
ditambah bahwa komet merupakan bagian tata surnya (Edmund Halley, 1656-1742).
Komet adalah bintang dengan rambut panjang mempunyai ekor (Nicholas B.,
1988), sedangkan menurut Soetjipto TH (1992/1993) adalah benda langit yang
sifatnya rapuh, mudah pecah mengelilingi matahari sesuai dengan hukum grafitasi
dan dapat dipengaruhi oleh planet tertentu.
Pemunculan komet dipersepsikan manusia, seperti di bawah ini:
a. Komet pertanda akan timbulnya bencana di bumi (bencana alam)
b. Komet pertanda akan timbulnya perubahan sosial politik di suatu negara.
c. Komet pertanda akan timbulnya wabah penyakit di bumi.
d. Komet yang ekornya menghadap ke bumi pertanda menimbulkan pengaruh
kehidupan di bumi.
Ada dua jenis komet;
(1) Komet periodik, yaitu komet yang munculnya secara berkala (lintasannya ellips),
(2) Komet Non-periodik, yaitu komet yang munculnya sewaktu-waktu (lintasannya
parabola).
Komet yang terkenal, yaitu
(1) Helley (76 tahun)
(2) Beila (6,6 tahun).
Sifat kimia dari komet meliputi air, amoniak, metan, Hidrogen, Nitrogen,
Oksigen, dan carbon. Sedang penghasil garis emisi flouresensi meliputi kanbon
radikal (C2), Cyanogen (CN), Hidroksil (OH), Nitrogen, Karbon monoksida (CO), dan
Nitrogen Hidrit (NH).
Struktur komet terdiri dari inti komet yang diselimuti lapisan koma yang
terkikis menipis karena tergesek atmosfir. Lihat gambar berikut (gambar 3.25).
3.7.4 Meteor (bintang beralih), Meteorit, dan Bolida
Pengertiannya di bawah ini.
a. Meteor adalah benda angkasa yang jumlahnya berjuta-juta yang merupakan sisa-
sisa komet Biela dan posisinya dalam ruang antar planet yang terus menerus
memasuki atmosfir bumi, membuat berbagai garis bercahaya dan menyala karena
bergesekan dengan udara.
b. Meteorit adalah sisa-sisa bola api atau bolida yang jatuh ke bumi dan mencapai
permukaan karena tidak habis terbakar di atmosfir.
c. Bolida adalah bola api yang meledak sewaktu bergerak dalam atmosfir bumi, sisa-
sisanya yang cukup besar biasanya jatuh ke bumi.
Jenis-jenis meteor:
a. berdasar susunannya meliputi:
(1) Meteor Sporadik (yaitu meteor yang terpisah yang mengelilingi matahari),
(2) Meteor Kelompok, (yaitu meteor yang berkelompok yang mengelilingi matahari).
b. berdasar kandungannyanya meliputi:
(1) Meteorit Baru / Serolit (yaitu meteorit yang mengandung Chondrites 86% dan
Achondrites 7%, Massa jenis 3,4 gr/cm3). Pernah jatuh di Kansas seberat 450 kg, di
Arkansas 337,5 kg,
(2) Meteorit besi / Siderit, (yaitu meteorit yang mengandung besi 85-95% dan sisanya
nikel, Massa jenis 7,8 gr/cm3). Pernah jatuh di Afsel seberat 50 ton, di New York
36,5 ton),
(3) Meteorit batu logam / Sidorolit, (yaitu meteorit yang mengandung besi 60% dan
sisanya batuan.
c. berdasar ukurannya meliputi:
(1) Meteorit kecil (bintang beralih),
(2) Meteorit besar, (bolida).
d. berdasar asal-usulnya meliputi:
(1) Meteorit keplanetan (yaitu meteor yang terdiri dari 50% benda kecil, orbitnya
heliosentris dan ellips, revolusi pendek dan bersifat sporadis),
(2) Meteorit kekometan (yaitu meteor yang terdiri dari 20% benda kecil berasal dari
komet, orbitnya heliosentris dan ellips, revolusi pendek sampai sedang (tahun
sampai abad) dan bila bumi memotong orbitnya, terjadi hujan meteorit),
(3) Meteorit parabola (yaitu meteor yang terdiri dari 30% benda kecil, bila bumi
memotong orbitnya, terjadi hujan meteorit).
Sifat fisik meteor:
a. Berkecepatan 72 km/detik.
b. berpijar dan memudar pada ketinggian 130-100 km dan 90-20 km.
c. sehari tercatat 29 juta meteor jatuh ke bumi
d. berberat 10.000-60.000 ton
Contoh meteorit yang jatuh:
a. Di Arizona (kawah berdiameter 1200 m, kedalaman 175 m dan berat meteor 60.000
ton).
b. Museum geologi Bandung
c. Siberia Tenggara (tanah 2 km persegi dan berat 100 tahun)
d. Tuguska, Siberia (hutan radius 65 km tanggal 30 Juni 1908)
e. Peg. Sinkothay, Afrika (tahun 1947 seberat 1000 ton)
3.7.5 Satelit
Pengertian satelit sebagai berikut:
a. Satelit adalah benda angkasa yang mengorbit sebuah planet dalam waktu yang
teratur dan bersama-sama dengan plenetnya mengelilingi bintang.
b. Satelit buatan adalah benda angkasa hasil rekayasa manusia untuk berbagai tujuan
dengan meniru sifat orbit alam.
Sifat kimia satelit (bulan) terdiri dari: C, O, Na, Mg, Al, Si, Ca, dan Fe.
Sedang sifat fisik al.:
a. jarak dengan bumi : 384.000 km
b. diameter : 3.476 km
c. volume : 1/50 bumi
d. Isi : 22 milyar km kubik
e. berat : 1/83 Bumi
f. grafitasi : 1/6 Bumi
g. jarak bayang-bayang : 370.000 km
h. Rotasi=revolusi : Sinodis = 29 hari 13 jam, Sideris = 27 hari 8 jam
i. kecepatan orbit : 41.000 km/jam
j. suhu : siang (120C), malam (-170C)
k. jumlah kawah : 30.000
l. Albedo : 0,07 (absorbsi 7%, refraksi 93%)
Gerakan-gerakan Bulan (satelit Bumi);
a. gerakan bulan pada porosnya / rotasi bulan
b. gerakan bulan mengorbit bumi / rovolusi bulan
c. gerakan bulan mengorbit matahari bersama dengan bumi / rotasi bulan
Akibat Gerakan Bulan:
a. hanya satu muka bulan yang menghadap ke matahari, hal ini akibat dari kala rotasi
dan kala revolusi bulan sama.
b. terjadinya gerhana matahari, bulan berada pada konjungsi atas gerhana bulan pada
waktu kedudukan bulan pada oposisi.
c. terjadinya fase-fase bulan yang terlihat dari bumi (Bulan mati, sabit muda, purnama,
sabit tua). Hal ini karena bulan mengorbit bumi.
d. terjadi seolah-olah bulan terbit dari sebelah barat (tanggal 1-15) dan timur (tanggal
16-30)
e. terjadi pasang surut laut akibat gravitasi bulan.
f. terjadi almanak Qomariah (1 tahun = 360-354 hari)
g. kecondongan sumbu bumi sebesar 23 ½ dari zenit dan 66 ½ dari horizon.
Manfaat satelit domestik bagi manusia:
a. sebagai alat penelitian ilmiah, misal satelit marinir, meteosat, hinotari.
b. sebagai sarana komunikasi, misal satelit palapa B1-B2, Nova, Gus.
c. sebagai sarana militer antar benua, misal kosmos.
d. sebagai sarana kendaraan antariksa, misal Columbia, Chalanger, Dischaver.
e. sebagai sarana navigasi pesawat terbang/laut, misal satelit Transit.
f. sebagai sarana penginderaan jarak jauh, peta, dan eksploraso sumberdaya alam.
Diposkan oleh rimairhuz di 07:52
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
Reaksi: