Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH KONSUMSI TABLET FE TERHADAP

PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN PADA


REMAJA PUTRI DI SMAN 2 NGAGLIK
KABUPATEN SLEMAN

NASKAH PUBLIKASI

Di Susun oleh :
Dwi Kartika Cahyaningtyas
1610104316

PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ’AISYIYAH
YOGYAKARTA
2017
PENGARUH KONSUMSI TABLET FE TERHADAP
PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN PADA
REMAJA PUTRI DI SMAN 2 NGAGLIK
KABUPATEN SLEMAN

Dwi Kartika Cahyaningtyas, Belian Anugrah Estri


Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

Intisari : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsumsi tablet Fe


terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada remaja putri di SMAN 2 Ngaglik
Kabupaten Sleman. penelitian menggunakan metode quasi eksperimen, dengan
pendekatan non-randomized one group pretest-posttest design. Teknik sampel
dengan qouta sampling sebanyak 30 responden. Subyek penelitian akan diberikan
tablet Fe selama 30 hari. Berdasarkan data uji stastistik sebelum pemberian tablet Fe
nilai rata-rata sebesar 12.76 dan nilai rata-rata setelah pemberian tablet Fe sebesar
13.14, sehingga mengalami kenaikan dengan nilai selisih 0.50. Saat dilakukan uji
statitik Paired T-Test didapatkan Pvalue (0.002) ≤ α (0.05). Hasil uji menunjukkan
adanya pengaruh konsumsi tablet Fe terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada
remaja putri.

Kata Kunci : Konsumsi Tablet Fe, Remaja, Peningkatan Kadar Hb

Abstrac : This study aimed to determine the effect of iron tablet consumption to
increase hemoglobin levels in adolescent in SMAN 2 Ngaglik Sleman. research
using quasi-experimental, non-randomized approach to one group pretest-posttest
design. Technique sample with qouta sampling counted 30 respondents. Research
subjects will be given Fe tablet for 30 days. Based on the data of stastistic test before
giving Fe tablets the average value was 12.76 and the average value after the Fe
tablet was 13.14, so it was increased by 0.50. When the statistical test Paired T-Test
obtained Pvalue (0.002) ≤ α (0.05). The test results showed the influence of
consumption of Fe tablets to increase hemoglobin levels in female adolescents.

Keywords :Fe tablet consumption, adolescents, the increase of hemoglobin level.


PENDAHULUAN Indonesia. Arti dari anemia yaitu suatu
keadaan jumlah sel darah merah lebih
Masalah kesehatan yang
rendah dibandingkan normal >12
terjadi di berbagai negara dengan
gr/dL, yang digunakan untuk
prevalensi yang tinggi yaitu Anemia.
mengukur penurunan kosentrasi
Pada data WHO dalam Worlwide
hemoglobin (Hb), protein kaya zat
Prevalence of Anemia menunjukkan
besi dalam darah yang membawa
bahwa penduduk di dunia yang
oksigen keseluruh sel, dan hematokrit
menderita anemia dengan total
(Ht), kosentrasi komponen darah yang
keseluruhan yaitu 1,62 milyar orang
padat (Barbara, 2013).
dengan prevalensi usia pra sekolah
Prevalensi anemia di
47,4%, usia sekolah 25,4%, wanita
Indonesia pada tahun 2013, yaitu
usia subur 41,8% (WHO, 2008). Pada
mencapai 21,7% secara nasional.
penelitian di Negara Denizli Turkey
Berdasarkan kelompok umur
bahwa prevalensi anemia yang terjadi
didapatkan pada balita 12-59 bulan
pada remaja yang berusia 12-16 tahun
28,1%, kemudian pada remaja usia 15-
diketahui bahwa 63 remaja (56%)
24 tahun sebesar 18,8%, lalu pada usia
mengalami anemia, 37 remaja (59%)
25-34 tahun sebesar 16,9%, pada usia
mengalami anemia zat besi dan 26
35-44 tahun sebesar 18,3%, dan ibu
remaja (41%) mengalami anemia zat
hamil 37,1%, anemia cenderung
besi dan vitamin B12 (Yasemin et.al,
menurun pada usia anak sekolah,
2011). Selain itu di pedesaan
remaja sampai dewasa muda (34
Vantamuri dari Belagavi pada siswa
tahun), namun akan meningkatkan
sekolah yang mengalami anemia pada
kembali pada usia yang semakin
remaja putri dari 211 yang mengalami
bertambah. Selain itu berdasarkan
anemia 135 siswi (63,7%)
jenis kelamin anemia pada perempuan
(Prayag,.et.al, 2016).
lebih tinggi dibandingkan laki-laki
Masalah gizi utama di
(Kemenkes, 2013).
Indonesia bagi remaja putri adalah
Dampak anemia yang
anemia (Arisman, 2010). Anemia
timbul selama masa pertumbuhan akan
merupakan masalah kesehatan utama
mengakibatkan penurunan produk-
yang sering menimpa hampir sebagian
tifitas kerja, kemampuan belajar
anak-anak maupun ibu hamil di negara
menurun, daya tahan tubuh menurun,
berkembang, termasuk yaitu negara
menurunnya kesehatan reproduksi,
sering pusing, pingsan, pucat anemia ( Setiawan, 2013). Tingginya
(merryana.,et.al, 2012). Penyebab kejadian anemia yang terjadi pada
utama yang dapat menimbulkan remaja putri akan meningkatkan
anemia pada wanita yaitu terjadinya kematian ibu dan bayi, yang
kehilangan darah saat menstruasi dan disebabkan karena pola konsumsi dan
kurangnya zat gizi dalam kebiasaan sarapan remaja putri yang
pembentukan darah misalnya zat besi, belum sesuai. Dalam mengantisipasi
protein, asam folat dan B12. kejadian anemia pada remaja putri
Dikarenakan saat wanita mengalami dilakukan penyuluhan kesehatan dan
menstruasi terjadinya pembuangan zat mengusung program penanggulangan
besi, sehingga remaja putri lebih anemia pada remaja putri yang
rentan mengalami anemia (Arisman, tersebar ke seluruh kabupaten
2010). Yogyakarta (Sumadiyono, 2013).
Dalam upaya penanggu- Prevalensi anemia yang terjadi di
langan masalah anemia dan pence- Propinsi DIY meningkat sebanyak
gahan tersebut, dapat dilakukan 35% pada remaja putri (Dinkes DIY,
dengan meningkatkan konsumsi 2014).
makanan dari zat yang bergizi berasal Prevalensi anemia yang
dari bahan alami, dilakukan melalui terjadi di Kabupaten Sleman
pemberian penyuluhan gizi dan berdasarkan kelompok umur remaja
pendidikan yang baik dikalangan putri 15-24 tahun yang mengalami
masyarakat atau dapat dilakukan anemia (21,59%) 15 orang yang
dikalangan sekolah secara kompre- mengalami anemia (Dinkes DIY,
hensif (Zulaekah, 2009). Selain itu 2014). Sejalan dengan program
upaya yang lain dapat dilakukan pemerintah DIY Dinas Kesehatan
dengan memberikan kegiatan Kabupaten Sleman mengembangkan
suplementasi sirup besi dan tablet puskesmas ramah remaja sebagai awal
tambah darah pada setiap kelompok kesehatan seorang calon ibu untuk
sasaran (Almatsier, 2009). mengurangi angka kematia ibu
Hasil penelitian yang dila- (Suharto, 2013). Kebijakan pemerintah
kukan Dinas Kesehatan Yogyakarta Dinas Kesehatan dalam tahap ini
bersama Fakultas Kedokteran UGM dengan melakukan pelaksanaan
kepada 280 pelajar putri di Yogyakarta skrening anemia dan intervensi
sekitar 34% remaja putri mengidap pemberian tablet Fe . Namun program
pemerintah di Kabupaten Sleman program pemerintah dalam skrening
belum dilakukan secara merata di anemia dan intervensi pemberian
berbagai sekolah, sehingga diinginkan tablet Fe.
program tersebut dapat berjalan secara
merata di setiap sekolah. METODE PENELITIAN
Berdasarkan studi penda- Penelitian ini merupakan penelitian
huluan yang telah dilakukan pada kuantitatif dengan quasi eksperimen,
bulan Januari 2017 di SMA 2 Ngaglik penelitian ini menggunakan
Kabupaten Sleman kelas XI terdiri pendekatan non rendomized dengan
dari 4 kelas. Bahwa dari 15 siswa putri one group pretest-posttest design.
yang dilakukan pemeriksaan kadar Penelitian ini akan dilakukan di
hemoglobin terdapat 9 siswi (60%) SMAN 2 Ngaglik Kabupaten Sleman
mengalami anemia (kadar hemoglobin selama 30 hari mulai tanggal 27
<12 gr/dL) dan 6 siswi (40%) tidak Februari hingga 28 Maret 2017.
mengalami anemia (kadar hemoglobin Populasi dalam penelitian ini adalah
>12 gr/dL). Selain saat dilakukan 78 siswi kelas X SMAN 2 Ngaglik.
wawancara dengan hasil yang Jumlah sampel yang dilibatkan dalam
menunjukkan bahwa dari 15 siswa penelitian berjumlah 30 siswi kelas X
hampir semuanya tidak mengetahui setelah memenuhi kriteria inklusi dan
dengan pasti pengertian anemia, eksklusi. Teknik sampling yang
normalnya kadar hemoglobin, digunakan adalah non probability
penyebab anemia dan dampak yang sampling dengan qouta sampling.
akan ditimbulkan. Sehingga siswa Analisa data yang akan digunakan
putri mengeluh sering merasa pusing, dalam penelitian ini menggunakan uji
mudah lelah dan sulit untuk statistik Paired t-test dan sebelum
berkonsentrasi dalam pelajaran. SMA dilakukan uji statitstik akan di uji
sudah mendapatkan informasi yang normalitas terlebih dahulu.
telah disampaikan dari Puskesmas
Ngaglik mengenai kesehatan HASIL DAN PEMBAHASAN
reproduksi bagi remaja, namun dalam Penelitian ini dilakukan di SMAN 2
penyuluhan tersebut belum memuat Ngaglik Kabupaten Sleman pada
pengetahuan siswa putri mengenai gizi bulan Februari-Maret 2017. Pada
remaja putri dan anemia. Selain itu penelitian ini dilakukan pada siswi
SMA 2 Ngaglik belum mendapatkan putri kelas X yang diambil acak.
Tabel.1. Gambaran Karakteristik Responden
Katakteristik F (%)
Umur 15 tahun 17 56.7
16 tahun 13 43.3
Total 30 100
Menarche 11 tahun 3 10.0
12 tahun 2 6.7
13 tahun 17 56.7
14 tahun 8 26.7
Total 30 100
Lama Haid 3-7 hari 23 76.7
8-14 hari 7 23.3
Total 30 100
Frekuensi Haid Teratur 16 53.3
Tidak teratur 14 46.7
Total 30 100
Penyakit Kronik Tidak ada 30 100
Ada 0 0
Total 30 100
IMT 18.4 (kurus) 6 20.0
18.5-24.9 (ideal) 21 70.0
25-29.9 (lebih) 2 6.7
30-39.9 (gemuk) 1 3.3
Total 30 100
Frekuensi 1-2 x sehari 7 23.3
Makan 3 x sehari 23 76.6
Total 30 100
Konsumsi Tidak pernah 0 0
Minum Selalu 30 100
(kopi/teh/susu) Total 30 100

Berdasarkan tabel I dapat dilihat besar tidak memiliki penyakit kronik


bahwa menunjukan umur responden sebanyak 30 orang (100 %). Pada IMT
sebagian besar berusia 15 tahun (Indeks Massa Tubuh) sebagian besar
sebanyak 17 orang (56.7%). Menarche memiliki bentuk tubuh yang 18.5-24.9
responden sebagian besar pada usia 13 (ideal) sebanyak 21 orang (70%).
tahun sebanyak 17 orang (56.7%). Sedangkan pada frekuensi makan
Pada lama haid sebagian besar responden sebagian besar 3 x sehari
responden mengalami selama 3-7 hari sebanyak 23 orang (76.7%) dan.
sebanyak 23 orang (76.7%). Frekuensi sebagian besar siswi selalu
haid responden sebagian besar teratir mengkonsumsi minum (teh/kopi/susu)
sebanyak 16 orang (53.3%). Sebagian sebanyak 30 orang (100%).
Tabel.2. Hasil Analisa Uji Paired t-test Pretest dan Posttest

Variabel N Means Selisih Thitung Ttabel Pvalue

Kadar hemoglobin 30 12.76


sebelum 0.50 -3.375 -2.045 0.002
Kadar hemoglobin 30 13.14
sesudah

Berdasarkan data tabel 2 tersebut dilakukan oleh Putri Ardhana BE,dkk


dapat diketahui bahwa kadar (2012) yang memberikan intervensi
hemoglobin pada responden di SMAN dengan suplementasi Fe dan Zinc
2 Ngaglik sebelum diberikan tablet Fe menyatakan bahwa pada kadar Hb
didapatkan rata-rata sebesar 12.76, sebelum dan sesudah suplementasi
sedangkan sesudah mengkonsumsi memiliki pengaruh positif terhadap
tablet Fe rata-rata sebesar 13.14. peningkatan kadar Hb dengan nilai
sehingga selisih hasil dari kedua rata- signifikan (p =0.000). Selain itu
rata sebesar 0.50. Telah diketahui penelitian yang dilakukan oleh
bahwa nilai signifikan Pvalue yang Ahmady, dkk (2016) dengan
diperoleh lebih kecil dari 0.05 intervensi yang dilakukan pada
sehingga Ho ditolak. responden untuk mengkonsumsi tablet
Pembahasan Fe bahwa hasil uji statistik
Penelitian ini didapatkan hasil menunjukkan terdapat perbedaan
statistik menyatakan kadar kadar Hb sebelum dan sesudah
hemoglobin pretest dan posttest intervensi pada kelompok perlakuan
konsumsi tablet Fe dengan uji Paired (p=0.000).
t-test diperoleh hasil Pvalue = 0.002 < Hasil uji statistik didapatkan
α (0.05), sehingga hasil uji statistik bahwa dalam penelitian ini terdapat
menunjukan bahwa hipotesis diterima pengaruh konsumsi tablet Fe terhadap
dan bahwa ada perbedaan secara peningkatan kadar hemoglobin pada
bermakna peningkatan kadar remaja putri di SMA 2 Ngaglik
hemoglobin sebelum dan sesudah Sleman. Penelitian ini menunjukkan
diberikan tablet Fe selama 30 hari. bahwa ada peningkatan kadar
Hasil penelitian ini sejalan hemoglobin setelah mengkonsumsi
dengan penelitian yang telah tablet Fe. Intervensi yang diberikan
pada responden dengan keseimbangan tetap terjaga (Depkes,
mengkonsumsi tablet Fe sangat 2008). Mengkonsumsi tablet Fe dapat
membantu untuk menanggulangi mengobati wanita dan remaja putri
anemia zat besi (IDAI, 2011). yang mengalami anemia,
Pentingnya pemberian zat besi ini meningkatkan kemampuan belajar,
kepada seseorang yang sedang meningkatkan status gizi dan
mengalami anemia defiseinsi besi dan kesehatan remaja (Sani R, 2014).
tidak ada gangguan absorpsi maka Mengkonsumsi tablet Fe dapat
dalam 7-10 hari kadar kenaikan dibarengi dengan makanan atau
hemoglobin bisa terjadi sebesar 1,4 minuman yang mengandung vitamin C
mg/KgBB/hari (Haryanto, 2006). atau jus jeruk yang lebih cepat
Adapun faktor yang mempengaruhi menyerap zat besi atau bersaman
peningkatan kadar hemoglobin pada dengan makan daging, ikan, ayam
remaja putri yaitu usia, frekuensi sehingga dapat menstimulasi asam
mentruasi, status gizi, pola makan, lambung. Saat mengkonsumsi tablet
jenis makanan yang dikonsumsi, tambah darah tidak diperbolehkan
konsumsi tablet Fe dan aktivitas fisik. makan atau minum yang mengandung
Faktor lain yang dapat diketahui alkohol, teh. Kopi atau buah-buahan
dalam mempengaruhi kenaikan kadar yang mengandung alkohol seperti
hemoglobin yaitu siswi putri durian, tape, nanas, mangga
mengkonsumsi tablet Fe yang telah dikarenakan dapat menurunkan
diberikan peneliti selama 1 bulan (30 penyerapan zat besi dalam tubuh
hari) dan tetap mengkonsumsi selama sehingga manfaatnya menjadi
menstruasi. Hal ini dapat dibuktikan berkurang. Untuk mengurangi gejala
dalam teori yang mengatakan bahwa mual dan muntah waktu yang tepat
pemberian tablet Fe ini kepada remaja minum tablet Fe setelah makan malam
putri sangat bermanfaat pada keadaan atai menjelang tidur (Depkes, 2008).
haid, dikarenakan saat itu bisa terjadi
kehilangan besi akibat perdarahan. KESIMPULAN DAN SARAN
Karena haid rata-rata mengeluarkan Berdasarkan hasil penelitian
darah 60 ml perbulan yang sama yang telah dilakukan di SMA 2
dengan 30 mg besi, sehingga Ngaglik Kabupaten Sleman
perempuan memerlukan tablet tambah Yogyakarta tahun 2017 dapat
darah satu miligram perhari agar disimpulkan bahwa perbedaan dari
rata-rata nilai pretest dan posttest yaitu DAFTAR PUSTAKA
mengalami kenaikan sebesar 0.50. Adriani Merryana dan Bambang
Sehingga dari uji Paired t-test Wirjatmadi. (2012). Peranan
Gizi Dalam Siklus Kehidupan,
didapatkan Pvalue 0.002, yang mana Kencana, Jakarta.
Pvalue lebih kecil dari α=0.05 yang
Ahmady, Hapzah, Mariana Dina.
artinya Ho ditolak dan Ha diterima. (2016). Penyuluhan Gizi dan
Sehingga ada pengaruh konsumsi Pemberian Tablet Besi Terhadap
Pengetahuan dan Kadar
tablet Fe terhadap peningkatan kadar Hemoglobin Siswi Sekolah
hemoglobin pada remaja putri di Menengah Atas Negeri di
Mamuju, Jurnal Kesehatan
SMAN 2 Nggalik. Manarang Vol.2 No.1 Juli 2016
ISSN: 2443-386.
SARAN
Bagi siswi SMA 2 Ngaglik yang Almatsier Sunita. (2009). Prinsip
Dasar Ilmu Gizi, Pustaka Utama,
telah mengetahui manfaat Jakarta
mengkonsumsi tablet Fe dalam
Arisman. (2010). Gizi Dalam Daur
meningkatkan kadar hemoglobin, Kehidupan, EGC, Jakarta
diharapkan mampu menerapkan di
Departemen Kesehatan RI. (2008).
kehidupan sehari-hari sehingga dapat Program Penanggulangan
memenuhi kebutuhan zat gizi yang Anemia Gizi Pada Wanita Usia
Subur (WUS) dan Remaja Putri,
diperlukan oleh tubuh khususnya Derektorat Gizi Masyarakat,
peningkatan zat besi dan sebagai Jakarta.

bentuk untuk persiapan pra nikah, Dinas Kesehatan DIY. (2014). Data
kehamilan. Selain itu tetap melakukan Anemia Defisiensi Zat Besi Pada
Setiap Kelompok Umur, Dinas
penganan anemia terhadap kesehatan, Yogyakarta.
peningkatam gizi dengan mengkonsusi
Hackley barbara, C.N.M. (2013). Buku
makanan yang bergizi seperti daging, Ajar Bidan Pelayanan
ikan, ayam, sayuran, kacang-kacagan, Kesehatan Primer Volume 2,
EGC, Jakarta.
tempe, kemudian menghindari
makanan yang menghambat zat besi Haryanto, A.R.,et.al. (2006). Buku
Ajar Penyakit Dalam Edisi 4,
seperti teh, kopi dan susu, dan Departemen Ilmu Penyakit
melakukan olahraga secara teratur. Dalam Fakultas Kedokteran
Indonesia, Jakarta.
.
IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia).
(2011). Rekomendasi IDAI
Suplementasi Besi Untuk Anak, Lomba Nutrisionis DIY –
Badan Penerbit IDAI, Jakarta. Jogjapolitan. Di akses tanggal 8
Februari 2017).
Kementerian Kesehatan RI. (2013).
Riset Kesehatan Dasar World Health Organotation. (2008).
(RISKESDAS), Badan Worldwide Prevalence of
Penelitian dan Pengembangan Anemia, WHO database on
Kesehatan, Jakarta Anemia

Prayag, A. Ashtagi, G.S. Mallapur, Yasemin, I.B,.et.al. (2011). Prevalence


M.D. (2016). Prevalence Of and Risk Factors Of Anemia
Anemia AMONG Rural School Among Adolescents in Denizli
Children Of Belagavi, National Turkey, Jurnal Iron J Pediatr
Journal of Research in Medicine Volume 22 No.1 pp.77-81 March
: Volume 5 Nomor 3 pp. 179-183 2012. Turkey.
.
Putri Ardhana, B.E. Wirjatmadi, B.R. Zulaekah Siti. (2009). Peran
Adriani, M. (2012). Pengaruh Pendidikan Gizi Komprehensif
Suplementasi Besi dan Zinc Untuk Mengatasi Masalah
Terhadap Kadar Hb Dan Anemia di Indonesia, Jurnal
Kesegaran Jasmani Remaja Putri Kesehatan Vol.2 No.2 Hal.169-
Yang Anemia Defisiensi Besi, 178 Desember 2009, Jurnal
The Indonesian Kournal Of Kesehatan ISSN 1979-
Public Health Vol.9 No.1 Juli 7621Desember 2009. Jurnal
2012 Hal 67-76. Kesehatan ISSN 1979-7621.

Sani Ruben. (2010). 24 Penyakit Yang


Harus Di Waspadai Wanita Di
Lengkapi Dengan Cara
Penanggulangan dan
Pencegahan, Getar Hati,
Yogyakarta.

Setyawan Priyo. (2013). Pelajar SMA


Putri Banyak Derita Anemia.
(http://daerah.sindonews.com/re
ad/708034/22/pelajar-sma-putri-
banyak-derita-anemia. diakses
tanggal 10 Desember 2016)

Suharto, T. (2013). Membuka


Wawasan dan Paradigma Sehat
Edisi V/2013, Jendela Husada,
Yogyakarta.

Sumadiyono. (2013). Usung


Pencegahan Anemia, Ida Wakilo
Jogja Lomba Nutrisions DIY.
(http:// Usung Pencegahan
Anemia, Ida Wakili Jogja di

Anda mungkin juga menyukai