Anda di halaman 1dari 67

HASIL PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN SEBAGAI SKRINING

CALON PENGANTIN DI PUSKESMAS KECAMATAN


MENTENG TAHUN 2018

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Untuk Melengkapi dan Memenuhi Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Teknologi Laboratorium Medis

Oleh :
Dadi Hartono
P3.73.34.1.16.045

POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA III


JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
PRODI D III TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
TAHUN 2019
ABSTRAK

Anemia merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia, tindakan


pencegahan dilakukan untuk menanggulangi masalah kesehatan tersebut. Pemda
DKI Jakarta melalui Puskesmas Kecamatan Menteng, mempunyai kebijakan
pemeriksaan kesehatan untuk setiap calon pengantin (catin) sebelum menikah,
salah satu parameternya adalah pemeriksaan Hb. Pemeriksaan Hb dilakukan untuk
deteksi dini kemungkinan adanya anemia yang dapat ditandai dengan kadar Hb di
bawah nilai normal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase hasil skrining Hb pada
catin di Puskesmas Kecamatan Menteng tahun 2018. Data pemeriksaan Hb,
dianalisis berdasarkan nilai normal. Pada kadar Hb di bawah nilai normal
dianalisis berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan dan pendidikan catin.
Berdasarkan 959 data catin yang dianalisis, didapat hasil sebanyak
764 catin (79,7%) kadar Hb normal, 173 catin (18,0%) kadar Hb di bawah nilai
normal, dan 22 catin (2,3%) kadar Hb di atas nilai normal. Kadar Hb di bawah
nilai normal pada catin pria sebanyak 3,4% dengan usia dewasa (26 – 45 tahun)
dan catin wanita sebanyak 9,1% dengan usia remaja (15 – 25 tahun). Status
pekerjaan catin dengan Hb di bawah nilai normal terdiri dari 60,1% karyawan,
4,0% wiraswasta, 2,9% PNS, 4,6% pelajar, 19.1% tidak bekerja dan 9,2% data
tidak diketahui. Berdasarkan tingkat pendidikan catin dengan Hb di bawah nilai
normal terdiri dari 0,6% dengan pendidikan S2, D4 dan D1, 11,0% S1, 4,6% D3,
serta lulusan SMA/SLTA/MA 37,6%, lulusan SMP/SLTP/MTS 4,0%, dan
lulusan SD/MI 0,6%.
Kesimpulan penelitian ini adalah, walaupun sebagian besar catin
mempunyai kadar Hb normal, namun terdapat 18,0% dengan hasil di bawah nilai
normal yang mengindikasikan anemia, yang lebih banyak terdapat pada catin
wanita usia remaja, dengan status pekerjaan karyawan, dan pendidikan SLTA.

Kata Kunci : Catin, Kadar Hb, Anemia


Kepustakaan : 22 (1989 – 2018)

ii
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:


Nama : Dadi Hartono

NIM : P3.73.34.1.16.045

Prodi : D–III

Jurusan : Teknologi Laboratorium Medis


Menyatakan bahwa saya tidak melakukan plagiat dalam penulisan Laporan Karya
Tulis Ilmiah yang berjudul “HASIL PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN
SEBAGAI SKRINING CALON PENGANTIN DI PUSKESMAS
KECAMATAN MENTENG TAHUN 2018”.
Apabila suatu saat nanti saya terbukti melakukan tindakan plagiat, maka saya
akan menerima sanksi yang telah ditetapkan. Demikian surat permohonan ini saya
buat sebenar-benarnya.

iii
HALAMAN PERSETUJUAN

Laporan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “HASIL PEMERIKSAAN

HEMOGLOBIN SEBAGAI SKRINING CALON PENGANTIN DI

PUSKESMAS KECAMATAN MENTENG TAHUN 2018”

Telah disetujui sebagai Laporan Karya Tulis Ilmiah dan dinyatakan memenuhi

syarat untuk diajukan dalam sidang.

Bekasi, 7 Mei 2019

PEMBIMBING I PEMBIMBING II

Eva Ayu Maharani, S.Si, M.Biomed dr. Yanda Nur Estuningputri


NIP. 198211262006042002 NIP. 198807272014032004

iv
HALAMAN PERSETUJUAN

Laporan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “HASIL PEMERIKSAAN

HEMOGLOBIN SEBAGAI SKRINING CALON PENGANTIN DI

PUSKESMAS KECAMATAN MENTENG TAHUN 2018” telah disetujui

sebagai Laporan Karya Tulis Ilmiah.

Bekasi, 7 Mei 2019

PEMBIMBING I PEMBIMBING II

Eva Ayu Maharani, S.Si, M.Biomed dr. Yanda Nur Estuningputri


NIP. 198211262006042002 NIP. 198807272014032004

Mengetahui :

Ketua Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Ketua Prodi D III Teknologi Laboratorium Medis
Poltekkes Kemenkes Jakarta III Poltekkes Kemenkes Jakarta III

Dra. Mega Mirawati, M.Biomed Retno Martini Widhyasih, S.Si., M.Biomed


NIP. 196703111998032001 NIP. 197001031999032001

v
LAPORAN KARYA TULIS ILMIAH

HASIL PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN SEBAGAI SKRINING CALON


PENGANTIN DI PUSKESMAS KECAMATAN MENTENG TAHUN 2018

Karya tulis ini dipresentasikan di hadapan Tim Penguji Politeknik Kesehatan


Kementerian Kesehatan Jakarta III Jurusan Teknologi Laboratorium Medis

Tanggal, 7 Mei 2019

Oleh

Dadi Hartono
NIM P3.73.34.1.16.045

Bekasi, 7 Mei 2019

PENGUJI I

Dewi Astuti, S.Si, M.Biomed


NIP. 198312172006042001

PENGUJI II

Eva Ayu Maharani, S.Si, M.Biomed


NIP. 198211262006042002

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
berbagai kemudahan, petunjuk serta karunia yang tak terhingga sehingga penulis
dapat menyelesaikan Laporan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Hasil
Pemeriksaan Hemoglobin Sebagai Skrining Calon Pengantin Di Puskesmas
Kecamatan Menteng Tahun 2018”.
Laporan Karya Tulis Ilmiah ini penulis susun untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh derjat Ahli Madya Teknologi Laboratorium
Medis/Teknologi Laboratorium Medis di Jurusan Teknologi Laboratorium Medis
Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta III. Dalam penyusunan Karya Tulis
Ilmiah ini penulis telah mendapatkan banyak bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Yupi Supartini, S.Kep., MSc., selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Kemenkes Jakarta III
2. Dra Mega Mirawati, M.Biomed., selaku Ketua Jurusan Teknologi
Laboratorium Medis Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta III
3. Retno Martini Widhyasih, S.Si., M.Biomed., selaku Ketua Program Studi DIII
Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Politeknik Kesehatan Kemenkes
Jakarta III
4. Drs. Chairlan, M.Biomed., selaku Dosen Pembimbing Akademik, yang telah
memberikan arahan serta motivasi kepada penulis
5. Eva Ayu Maharani, S.Si., M.Biomed. selaku pembimbing I, yang telah
memberikan bimbingan, arahan serta motivasi kepada penulis, sehingga Karya
Tulis Ilmiah ini dapat terwujud
6. dr. Yanda Nur Estuningputri selaku pembimbing II, yang telah memberikan
bimbingan, arahan serta motivasi kepada penulis, sehingga Karya Tulis Ilmiah
ini dapat terwujud
7. Seluruh Dosen, Asisten dan Staff di Politeknik Kesehatan Kemenkes
Jakarta III

vii
8. Drg. I.G.A. Rusmala Dewi, MPH., selaku Kepala Puskesmas, Sapti
Mardiyani, SKM., selaku Pemegang program catin dan Ibu Widjiatmi selaku
Kepala Laboratorium di Puskesmas Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat yang
telah memberikan izin pengambilan data yang dibutuhkan untuk penyusunan
Karya Tulis Ilmiah ini
9. Kedua orangtuaku tercinta, Alm. Bapak Ngadiyo dan Almh. Ibu Poninten
yang selalu memberikan perjalanan hidup luar biasa. Kedua kakakku, Ageng
Pambudi dan Sri Wardaya yang telah memberikan doa dan motivasi
10. Teman-teman dari Laboratorium RS. Taman Harapan Baru, Laboratorium
RS.Mekarsari, Puskesmas Seroja yang selalu berbaik hati dan memaklumi
saya selama proses belajar dikampus
11. Seluruh Teman-teman kampus reguler sore angkatan XIII kelas A dan B yang
kita bersama-sama berjuang, terutama grub “Jempol” & kelompok belajar
“Sumtul”.

Penulis sadar sepenuhnya bahwa Karya Tulis Ilmiah ini belum sempurna
karena keterbatasan kemampuan, pengetahuan dan pengalaman oleh penulis
sehingga mengharapakan kritik dan saran yang membangun. Semoga Karya Tulis
Ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Bekasi , April 2019

Penulis

viii
DAFTAR ISI
Halaman

ABSTRAK.......................................................................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................... iv
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... v
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... vi
KATA PENGANTAR ...................................................................................... vii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................... 3
C. Pembatasan Masalah .................................................................... 4
D. Perumusan Masalah ..................................................................... 4
E. Tujuan Penelitian ......................................................................... 4
F. Manfaat Penelitian ....................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Tinjauan Teori ............................................................................ 6
1. Kebijakan pemerintah mengenai pelayanan kesehatan
pada catin .............................................................................. 6
2. Hemoglobin ........................................................................ 10
a. Pembentukan Hb .......................................................... 11
b. Metode Pemeriksaan Hb............................................... 12
3. Anemia ............................................................................... 14
B. Kerangka Berfikir ..................................................................... 16

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


A. Definisi Operasional Variabel .................................................... 17
B. Jenis Penelitian .......................................................................... 17
C. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 17
D. Populasi dan Sampel .................................................................. 18
E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 18
F. Teknik Pengolahan Data ............................................................ 19
G. Penyajian Data ........................................................................... 19

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Penelitian .......................................................................... 20
B. Pembahasan ............................................................................... 24

ix
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................ 27
B. Saran.......................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 29
LAMPIRAN ..................................................................................................... 32

x
DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel 2.1 Nilai normal Hb terhadap anemia berdasarkan WHO .......................... 14

Tabel 4.1 Persentase catin pria dan wanita dengan kadar Hb


di atas nilai normal berdasarkan kelompok usia .................................. 21

Tabel 4.2 Persentase catin pria dan wanita dengan kadar Hb


di bawah nilai normal berdasarkan kelompok usia ................................. 21

xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman

Gambar 2.1 Alur pelaksanaan administrasi catin .................................................. 7

Gambar 2.2 Sertifikat catin .................................................................................. 8

Gambar 2.3 Alur pelayanan & pemeriksaan kesehatan catin


di Puskesmas .................................................................................... 9

Gambar 2.4 Pembentukan hemoglobin ............................................................... 11

Gambar 4.1 Persentase kadar Hb catin berdasarkan nilai normal ........................ 20

Gambar 4.2 Persentase kadar Hb di bawah nilai normal berdasarkan


data pekerjaan catin ........................................................................ 22

Gambar 4.3 Persentase kadar Hb di bawah nilai normal berdasarkan


data pendidikan catin ...................................................................... 23

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat keterangan kampus


Lampiran 2 Surat jawaban PTSP, Sudinkes, Puskesamas Menteng-JakPus
Lampiran 3 Perhitungan hasil pemeriksaan kadar Hb pada catin
Lampiran 4 Data hasil pemeriksaan kadar Hb pada catin
Lampiran 5 Cara kerja pemeriksaan kadar Hb
Lampiran 6 Agenda bimbingan

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anemia merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia, terutama negara

berkembang, yang diperkirakan sekitar 30% penduduk dunia mengalami

anemia. Kondisi anemia dapat ditandai dengan penurunan kadar hemoglobin

yang terjadi karena adanya satu atau lebih kombinasi dari tiga mekanisme

dasar, yaitu kehilangan darah, penurunan produksi eritrosit, atau peningkatan

destruksi (hemolisis) eritrosit (Kiswari, 2014 : 160).

Hasil data survei organisasi World Health Organization (WHO) tahun

2013, diketahui prevalensi anemia di dunia berkisar 40-88%. Data survei

kesehatan rumah tangga (SKRT) tahun 2012, menyatakan bahwa prevalensi

anemia pada balita sebesar 40,5%, ibu hamil sebesar 50,5%, ibu nifas sebesar

45,1%, remaja putri usia 10-18 tahun sebesar 57,1%, dan usia 19-45 tahun

sebesar 39,5%. Berdasarkan survei tersebut, kondisi anemia banyak diderita

oleh remaja putri (Kemenkes RI, 2013).

Kondisi anemia pada remaja putri, jika tidak ditangani dengan baik,

maka akan berdampak di tahapan kehidupan berikutnya, yaitu pada saat sudah

menikah dan melahirkan. Anemia pada ibu hamil dapat membahayakan proses

persalinan dan juga dapat berdampak pada bayi yang dilahirkan, seperti

abortus, cacat bawaan, berat badan lahir rendah (BBLR), serta anemia pada

bayi yang baru dilahirkan bahkan pada kondisi tertentu dapat menyebabkan

kematian pada ibu dan bayi (Sulistyoningsih, 2011). Salah satu indikator yang

paling sering terjadi pada Angka kematian ibu (AKI), diantarnya karena

1
2

anemia hingga mencapai 70% dan 19,7% untuk mereka yang non anemia

(Varney, 2016). Menurut WHO 40% kematian pada ibu di negara berkembang

dengan anemia teridentifikasi defisiensi besi serta perdarahan pada kehamilan

yang saling berkaitan pada angka kematian bayi (AKB), dengan hasil

persalinan ibu hamil yang menderita anemia defisiensi besi tersebut adalah

12-28% angka kematian janin, 30% kematian perinatal, dan 7-10% angka

kematian neonatal (Proverawati, 2010)

Berdasarkan fakta tersebut, pemerintah berupaya untuk memberikan

dukungan berupa penyediaan sarana dan prasarana, serta program yang dapat

meningkatkan kesehatan masyarakat, terutama dalam mencegah kematian ibu

dan bayi. Program yang dicanangkan pemerintah berupa pelayanan kesehatan

sebelum hamil yang dilakukan untuk mempersiapkan ibu dalam menjalani

kehamilan dan persalinan yang sehat dan selamat, sehingga bayi yang

dilahirkan juga sehat. Pelayanan kesehatan sebelum hamil dilakukan pada

remaja, calon pengantin, dan pasangan usia subur (PERMENKES 97, 2014).

Salah satu program yang dilakukan unit pelayanan kesehatan Puskesmas

Kecamatan Menteng dalam mendukung program pemerintah adalah

melakukan pemeriksaan kesehatan untuk calon pengantin (catin), dengan

salah satu parameter pemeriksaan adalah hemoglobin (Hb) (PERGUB DKI

185, 2017).

Pemeriksaan Hb merupakan salah satu parameter untuk mengetahui

adanya kondisi anemia pada pasangan catin. Hb adalah molekul protein pada

sel darah merah yang berfungsi sebagai media transport oksigen dari paru-

paru ke jaringan tubuh. Kadar Hb dalam sel darah merah akan menentukan
3

kemampuan darah untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.

Penderita anemia, umumnya mempunyai kadar Hb kurang dari nilai normal.

(Kiswari, 2014 : 94).

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hasil pemeriksaan kadar Hb

pada catin di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat

sebagai tindakan pencegahan kondisi anemia di masyarakat, khususnya pada

pasangan yang akan membina rumah tangga.

B. Identifkasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat diidentifikasi berbagai

masalah sebagai berikut.

1. Kondisi anemia merupakan masalah kesehatan dunia terutama di negara

berkembang, seperti Indonesia.

2. Data survei kesehatan rumah tangga (SKRT) tahun 2012, angka kejadian

anemia tertinggi yaitu pada remaja putri.

3. Kondisi anemia juga dapat memberikan kontribusi terhadap tingginya

angka kematian ibu maupun bayi.

4. Tingginya angka kejadian anemia, dapat dicegah melalui program

pemeriksaan kesehatan pada catin untuk mengetahui status kesehatan

keluarga yang diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi

karena kondisi anemia.

5. Belum diketahuinya persentase hasil skrining Hb pada catin di wilayah

kerja Puskesmas Kecamatan Menteng, Jakata Pusat.


4

C. Pembatas Masalah

Penelitian ini dibatasi dengan menganalisis data hasil pemeriksaan Hb

pada catin tahun 2018 di Puskesmas Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat.

D. Perumusan Masalah

Bagaimana persentase hasil pemeriksaan Hb pada catin di Puskesmas

Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat tahun 2018 ?

E. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Mengetahui persentase hasil skrining pemeriksaan Hb pada catin di

Puskesmas Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat tahun 2018.

2. Tujuan khusus

a. Menganalisis dan mengetahui persentase hasil pemeriksaan Hb

berdasarkan nilai normal.

b. Menganalisis dan mengidentifikasi data catin dengan kadar Hb di

bawah nilai normal, berdasarkan usia dan jenis kelamin.

c. Menganalisis dan mengidentifikasi data catin dengan kadar Hb di

bawah nilai normal berdasarkan status pekerjaan dan riwayat

pendidikan.
5

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi institusi

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber informasi data

tentang presentase Hb pada catin khususnya di wilayah Kecamatan

Menteng dalam peningkatan pelayanan kesehatan sebagai kebijakan pada

program pemerintah.

2. Bagi catin

Mengetahui informasi kesehatan dan pentingnya pemeriksaan kesehatan

sebelum menikah.

3. Bagi akademisi

Sebagai referensi data mengenai fungsi dan manfaat pemeriksaan Hb

untuk skrining catin di Puskesmas Kecamatan Menteng.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Kebijakan pemerintah mengenai pelayanan kesehatan pada catin

Calon Pengantin (catin) adalah seorang pria dan seorang wanita

dewasa yang akan melangsungkan perkawinan dengan tujuan untuk

membentuk suatu keluarga bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan

Yang Maha Esa, serta untuk meneruskan keturunan sebagai generasi muda

pejuang bangsa (PERGUB DKI 185, 2017). Salah satu fungsi pernikahan

adalah untuk melahirkan keturunan generasi berikutnya yang sehat,

berdasarkan Kementerian Kesehatan RI tahun 2015 tentang petunjuk

pelaksanaan komunikasi informasi dan edukasi kesehatan reproduksi dan

seksual bagi catin, dijelaskan mengenai perlu adanya pemberian konseling

dan pemeriksaan kesehatan bagi catin, dalam rangka pembinaan ketahanan

dan kesejahteraan keluarga. Selain itu, pemerintah daerah juga mengatur

pelaksanaan administrasi untuk catin melalui Peraturan Gubernur DKI

Nomor 185 tahun 2017. Pada peraturan tersebut dijelaskan mengenai alur

pelaksanaan adminsitrasi bagi catin, seperti yang terlihat pada Gambar 2.1.

6
7

Gambar 2.1 Alur pelaksanaan administrasi catin


Sumber : PERGUB DKI 185 (2017)

Berdasarkan Gambar 2.1, dapat dilihat pada tahap awal catin datang

ke kantor Kelurahan setempat dalam rangka memenuhi persyaratan

pencatatan pernikahan yang diperlukan dari kelurahan tempat tinggal

catin. Kantor kelurahan meminta catin untuk melakukan pemeriksaan

kesehatan di Puskesmas atau fasilitas kesehatan yang terakreditasi.

Tahap berikutnya, catin datang ke Puskesmas dan mendaftar untuk

pemeriksaan kesehatan dengan menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP).

Pelayanan kesehatan yang dilakukan di Puskesmas meliputi, konseling

komunikasi informasi dan edukasi (KIE), kesehatan reproduksi (Kespro),

pemeriksaan kesehatan berupa pemeriksaan fisik, pemeriksaan

laboratorium, dan pemberian imunisasi tetanus toksoid (TT).

Apabila dari hasil pemeriksaan dan proses konseling di temukan

indikasi medis yang memerlukan penatalaksanaan lebih lanjut maupun

rujukan, catin akan mendapatkan surat rujukan ke rumah sakit untuk

pemeriksaan lebih lanjut. Setelah melakukan pemeriksaan, catin akan


8

mendapatkan bukti berupa sertifikat atau surat keterangan pemeriksaan

kesehatan catin yang di tanda tangani oleh dokter Puskesmas, terlihat pada

Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Sertifikat catin

Catin selanjutnya menunjukkan sertifikat atau surat keterangan

pemeriksaan kesehatan ke petugas kelurahan. Petugas kelurahan akan

melengkapi dengan Formulir N1, N2 atau N4 untuk di serahkan ke KUA,

atau lembaga agama lainnya untuk diserahkan ke kantor Catatan Sipil,

untuk pencatatan pernikahan.

Pada Peraturan Gubernur DKI Nomor 185 tahun 2017 juga diatur

mengenai alur pelayananan dan pemeriksaan kesehatan catin di

Puskesmas, seperti yang terlihat pada Gambar 2.3.


9

Gambar 2.3 Alur pelayanan & pemeriksaan kesehatan catin di Puskesmas


Sumber : PERGUB DKI 185 (2017)

Pada Gambar 2.3. dapat dilihat pemeriksaan awal catin yang

dilakukan di Puskesmas berupa anamnesis yaitu kegiatan wawancara

antara pasien dan tenaga kesehatan yang berwenang untuk memperoleh

keterangan-keterangan tentang keluhan dan penyakit yang diderita catin,

baik riwayat penyakit terdahulu maupun riwayat kesehatan keluarga,

dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik dengan pengukuran indeks masa

tubuh (IMT). Setelah melakukan pemeriksaan fisik, kemudian dilakukan

pemeriksaan penunjang laboratorium, yaitu pemeriksaan hemoglobin,

golongan darah, glukosa darah sewaktu, HIV, HBsAg, dan sifilis.

Jika hasil beresiko, maka catin akan ke poliklinik gizi, poliklinik

voluntary counseling and testing (VCT), dengan konseling dan pemberian

terapi sesuai hasil pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Apabila

dari hasil pemeriksaan diperlukan tindakan lebih lanjut yang tidak dapat
10

dilakukan oleh Puskesmas, dokter pemeriksa memberikan surat rujukan

eksternal ke rumah sakit rujukan yang telah ditentukan. Untuk catin

dengan hasil pemeriksaan dinyatakan normal dan sehat, dilanjutkan

dengan konseling KIE, Kespro dan pemberian imunisasi TT, kemudian

diberi surat keterangan telah melalukan pemeriksaan kesehatan, dan

selanjutnya diserahkan dan dibawa kembali ke kantor kelurahan.

2. Hemoglobin

Hemoglobin (Hb) adalah metalprotein pengangkut O2 yang terdiri

atas molekul heme dan globin. Hemoglobin merupakan molekul yang

terdiri dari kandungan heme (zat besi) dan rantai polipeptida globin

(alfa,beta,gama,dan delta). Setiap orang harus memiliki sekitar 15 gram

hemoglobin per 100 mL darah (Syaifuddin, 2011).

Fungsi utama molekul Hb adalah mengangkut oksigen (O2) dari

paru-paru ke seluruh tubuh dan menukarnya dengan karbondioksida (CO2)

dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru-paru. Hb yang berikatan

dengan O2 disebut dengan oksihemoglobin (HbO2) dan Hb yang

berikatan dengan CO disebut dengan karboksihemoglobin (HbCO)

(Kiswari, 2014 : 92-94). Tiap eritrosit mengandung 640 juta molekul Hb

agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik (Nugraha, 2015 : 11-12).

Jenis Hb yang terdapat pada orang dewasa normal umumnya adalah

jenis HbA (hemoglobin adult) sebanyak 96% - 98%. Struktur molekul

HbA terdiri dari empat rantai polipeptida α2β2 dan masing-masing

polipeptida mengikat gugus heme (Nugraha, 2015 : 11-12). Gugus heme


11

terdiri atas Fe sebagai intinya dengan rangka protoporphyrin dan globin

(tetra phirin) (Widayanti, 2008).

a. Pembentukan Hb

Gambar 2.4 Pembentukan Hb


Sumber : Hoffbrand & Mose (2011)

Pembentukan hemoglobin melibatkan dua jalur sintesis yaitu

sintesis heme dan sistesis rantai globin. Sintesis heme terjadi di

mitokondria yang diawali dari kondensasi glisin & suksinil koenzim A

dengan enzim sintase piridoksal fosfat (vitamin B6) untuk membentuk

asam δ-aminolevulinat (ALA) melalui berperan sebagai koenzim

dalam reaksi pembentukan ALA, yang dirangsang oleh hormon

eritropoetin. ALA akan diangkut mitokondria menuju sitosol, melalui

serangkaian reaksi biokimia yang akan membentuk porfobilinogen

menjadi uroporfirinogen hingga ko-propofirinogen. Molekul tersebut


12

akan masuk kembali ke dalam mitokondria dan menjadi protoporfirin

dan akan bergabung dengan Fe yang berasal dari transferin reseptor

ferritin yang kemudian membentuk heme. Di tempat lain dalam sel

yang sama terjadi sintesis dari asam amino yaitu dua jenis rantai globin

oleh poliribosom, yaitu α globin dan β globin. Globin yang terbentuk

dari dua rantai α globin dan β globin yang akan bergabung dengan

gugus heme menjadi hemoglobin (Nugraha, 2015 :11).

b. Metode Pemeriksaan Hb

Pemeriksaan Hb dapat dilakukan dengan berbagai macam

metode, yaitu metode Sahli, Talquist, Cu-sulfat, Cyanmethemoglobin,

dan otomatisasi. Metode Sahli sudah tidak digunakan lagi karena

terdapat berbagai kelemahan, tidak semua hemoglobin dapat diubah

menjadi asam hematin, selain itu hasil pemeriksaan banyak

dipengaruhi oleh faktor subjektivitas, tidak terstandarisasi, dan faktor

kesalahan mencapai 5%-10% (Gandasoebrata, 2007). Pada metode

talquist yang membandingkan warna hasil reaksi Hb dengan suatu

skala warna setiap tahapan berbeda 10%, sehingga sudah tidak dapat

dipakai lagi karena tingkat kesalahannya mencapai 30-50%

(Nugraha, 2015). Pemeriksaan kadar Hb dengan metode Cu-sulfat

sangat dipengaruhi faktor gravitasi dan perhitungan dengan berat

larutan serta rentang pembacaan nilai Hb yang terbatas karena metode

tersebut barsifat kualitatif (Negandhi et al., 2014).


13

Metode Cyanmethemoglobin masih digunakan pada beberapa

laboratorium klinik dengan jumlah pemeriksaan tidak terlalu besar.

Metode ini dilakukan menggunakan spektrofotometer dengan reaksi

cyanmeth, yaitu berdasarkan absorban yang diukur pada panjang

gelombang 540 nm. Reaksi ini diukur dari kalium ferri sianida

mengoksidasi Hb menjadi Hi (methemoglobin), dan bereaksi dengan

ion sianida (CN-) dari kalium sianida membentuk sianmethemoglobin

yang berwarna coklat. Keutamaan metode ini adalah semua jenis

hemoglobin dapat diukur kecuali sulfhemoglobin, yang jarang berada

di dalam darah. Metode Cyanmethemoglobin merupakan metode

dengan faktor kesalahan ± 2%, (Wirawan, 2011).

Saat ini, pemeriksaan Hb umumnya dilakukan dengan metode

otomatisasi menggunakan hematology analyzer (HA). Teknologi yang

diaplikasikan pada HA untuk menghitung kadar Hb, yaitu berdasarkan

pembacaan absorbansi pada panjang gelombang tertentu. Perbedaan

tiap jenis HA adalah prinsip pemeriksaan yang digunakan yaitu non

cyanide dengan pengukuran pada cahaya monokromatis dimana Hb

bereaksi membentuk oxyhemoglobin yang termodifikasi. Konsentrasi

cahaya yang diserap berbanding lurus dengan konsentrasi Hb, sesuai

dengan hukum beer, yang menyatakan hubungan antara jumlah cahaya

yang diserap berkaitan langsung dengan konsentrasi suatu zat

(Fahmy, 2015).
14

3. Anemia

Anemia adalah suatu keadaan yang ditandai dengan berkurangnya

kadar hemoglobin dalam darah. Gejala klinis yang terjadi berupa badan

terasa lemas, cepat lelah, pusing, kulit terlihat pucat, sakit kepala. Hal ini

disebabkan karena berkurangnya suplai oksigen pada jaringan tubuh.

(Adriani & Wirjatmadi, 2012). Anemia terjadi karena salah satu atau lebih

kombinasi dari tiga mekanisme penyebab dasar, yaitu kehilangan darah,

penurunan produksi eritrosit atau peningkatan destruksi (hemolisis) eritrosit

(Kiswari, 2014 : 160).

Diagnosis anemia ditegakkan melalui pemeriksaan klinis pasien dan

pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan klinis pasien berupa anamnesis

seperti keadaan kondisi tubuh, dan sejarah keluarga/riwayat penyakit.

Pemeriksaan laboratorium untuk skrining Hb dapat dilakukan dengan

pemeriksaan kadar Hb. Kadar Hb pada penderita anemia adalah kurang

dari nilai normal dengan direkomendasikan WHO pada tabel 2.1 berikut

ini.

Tabel 2.1 Nilai normal hemoglobin terhadap anemia berdasarkan WHO

Tidak Anemia
Kategori
(g/dL)
Anak 5 – 11 tahun 11,5
Anak 12 – 14 tahun 12,0
WUS tidak hamil 12,0

Ibu Hamil 11,0

Laki-laki > 15 tahun 13,0

(Sumber : PERGUB DKI 185, 2017)


15

Jenis anemia karena kehilangan darah adalah anemia yang terjadi

dikarenakan berdasarkan etiologi seperti anemia perdarahan akut yaitu

anemia yang disebabkan oleh perdarahan yang masif (banyak) dan

berlangsung cepat karena cadangan sumsum tulang terbatas, selain itu

anemia dapat terjadi karena kegagalan hemostasis. Jenis anemia karena

penurunan produksi eritrosit adalah penurunan yang dikarenakan

pembentukan awal komponen darah yang kurang seperti anemia defek

eritrosit yaitu anemia defisiensi besi, anemia defisiensi folat dan B12

(Kiswari, 2014 : 164-174). Jenis anemia karena peningkatan destruksi

eritrosit adalah suatu keadaan dimana kecepatan hemolisisnya eritrosit

(destruksi) meningkat tanpa meningkatnya kesanggupan sumsum tulang

dalam memproduksi eritrosit, faktor-faktor yang dapat menyebabkan

seseorang terkena anemia hemolitik, seperti transfusi darah yang

inkompatibel, malaria, paparan zat kimia, dan toxoplasmosis disebut

anemia hemolitik akuisita (Pusdiknakes Depkes RI, 1989 : 104).


16

B. Kerangka Berfikir :

Calon Pengantin (Catin)

Pemeriksaan Fisik Skrining Anamnesa

Pemeriksaan Laboratorium

Gds HIV

HBsAg
Goldar
Sifilis

Kadar Hb

Di Bawah Normal Di Atas


Normal Normal

Faktor : Faktor :
- Jenis Kelamin - Jenis Kelamin
- Usia - Usia
- Pekerjaan
- Pendidikan

Keterangan

Diasir = Diteliti
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Definisi Operasional Variabel

Untuk menyamakan persepsi terhadap pembaca, berikut adalah definisi

operasional variabel pada penelitian ini.

1. Catin atau calon pengantin adalah pasangan pria dan wanita yang akan

menikah yang ditunjukkan dengan surat keterangan dari kelurahan untuk

bukti pendaftaran melakukan konseling dan tes kesehatan, yang terdapat

dalam rekam medik.

2. Hemoglobin merupakan molekul protein yang terdapat di dalam sel

eritrosit, yang diukur dengan alat hematology analyzer berdasarkan

Fotometrik non cyanide/Colorymetri dengan rentang nilai normal

12,0-17,0 g/dL.

B. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menganalisa data

rekam medik catin di Puskesmas Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat periode

tahun 2018.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Pengambilan data dilakukan di Puskesmas Kecamatan Menteng,

Jakarta Pusat. Waktu penelitian dilakukan dari bulan Januari – Mei 2019.

17
18

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh data pasien catin yang

melakukan pemeriksaan Hb di Puskesmas Kecamatan Menteng, Jakarta

Pusat.

2. Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah data pasien catin yang melakukan

pemeriksaan Hb di Puskesmas Kecamatan Menteng, periode tahun 2018

sebanyak 959 data pasien.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan pengambilan data hasil

pemeriksaan kadar hemoglobin pada calon pengantin pria dan wanita di

Puskesmas Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, meliputi:

1. Melakukan survei ke Puskesmas Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat.

2. Membuat surat permohonan pengambilan data di institusi Poltekkes

Jakarta III. Surat tersebut ditujukan ke pelayanan terpadu satu pintu

(PTSP) Jakarta Pusat, Sudinkes Jakarta Pusat dan Puskesmas Kecamatan

Menteng.

3. Mengajukan surat permohonan pengambilan data kepada pihak yang

berwenang, yakni kepala laboratorium, dan pemegang program catin

Puskesmas Kecamatan Menteng yang telah disetujui dari PTSP Jakarta

Pusat, Sudinkes Jakarta Pusat dan Puskesmas Kecamatan Menteng.


19

4. Kepala laboratorium Puskesmas mengarahkan ke bagian pemegang

program untuk memberikan izin dan meminta data lengkap pasien catin.

5. Bagian pemegang program menyiapkan berkas dan data mengenai pasien

catin yang dibutuhkan mahasiswa untuk proses pengambilan data.

6. Data yang telah diberikan kepada mahasiswa kemudian dipilih,

direkapitulasi serta dikelola sesuai dengan penelitian pemeriksaan kadar

Hb berdasarkan usia, jenis kelamin, data pekerjaan dan pendidikan.

F. Teknik Pengolahan Data

Data hasil pemeriksaan Hb pada catin, direkap, dan dianalisis

menggunakan perhitungan persentase, seta menentukan rataan, angka minimal

dan maksimal.

G. Penyajian Data

Data hasil penelitian, disajikan dalam bentuk diagram lingkaran, tabel

dan narasi.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pemeriksaan Hb dilakukan di Puskesmas Kecamatan Menteng, Jakarta

Pusat sebagai pemerikaan skrining kondisi kesehatan pada catin periode

Januari - Desember 2018. Umur catin berkisar dari 15 s/d 67 tahun (Lampiran

3). Analisis data kadar Hb terhadap 959 data dikelompokkan berdasarkan nilai

normal Hb, untuk pria yaitu 13,5 – 17 g/dL, nilai normal Hb, untuk wanita

yaitu 12 – 15 g/dL (Nugraha, 2018), dan terlihat pada Gambar 4.1 berikut ini.

22
173
(2,3%)
(18,0%)

Persentase Kadar Hb catin

di bawah normal
normal
di atas normal

764
(79,7%)

Gambar 4.1 Persentase kadar Hb catin berdasarkan nilai normal

Pada Gambar 4.1 dapat dilihat sebanyak 764 catin (79,7%) dengan

kadar Hb normal, 173 catin (18,0%) dengan kadar Hb di bawah nilai normal,

dan 22 catin (2,3%) mempunyai kadar Hb di atas nilai normal.

Persentase catin dengan kadar Hb di atas nilai normal berdasarkan

kelompok usia dapat dilihat pada Tabel 4.1. Kategori usia yang digunakan

20
21

berdasarkan Depkes RI tahun 2009, yaitu usia remaja (15 – 25 tahun), usia

dewasa (26 – 45 tahun), dan usia lansia (diatas 46 tahun).

Tabel 4.1. Persentase catin pria dan wanita dengan kadar Hb di atas nilai
normal berdasarkan kelompok usia

% Catin
Wanita Pria
Usia
Remaja 4 (0,4%) 5 (0,5%)
Dewasa 1 (0,1%) 11 (1,2%)
Lansia 0 (0,0%) 1 (0,1%)
Total 5 (0,5%) 17 (1,8%)

Catin dengan kadar Hb di atas nilai normal terdapat pada 17 catin pria

(1,8%) dan 5 catin wanita (0,5%). Kadar Hb catin pria yang di atas nilai normal

mempunyai kisaran konsentrasi Hb 17,1 s/d 19,6 g/dL, dengan rataan kadar Hb

17,6 g/dL (Lampiran 3). Kadar Hb catin wanita yang di atas nilai normal

mempunyai kisaran konsentrasi Hb 15,1 s/d 19,1 g/dL, dengan rataan kadar Hb

16,4 g/dL (Lampiran 3). Persentase catin dengan kadar Hb di bawah nilai

normal berdasarkan kelompok usia dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2. Persentase catin pria dan wanita dengan kadar Hb di bawah nilai
normal berdasarkan kelompok usia

% Catin
Wanita Pria
Usia
Remaja 87 (9,1%) 14 (1,4%)
Dewasa 52 (5,4%) 17 (1,8%)
Lansia 1 (0,1%) 2 (0,2%)
Total 140 (14,6%) 33 (3,4%)
22

Catin dengan kadar Hb di bawah nilai normal terdapat pada 33 catin

pria (3,4%) dan 140 catin wanita (14,6%). Kadar Hb catin pria di bawah nilai

normal mempunyai kisaran konsentrasi Hb 8,3 s/d 13,4 g/dL, dengan rataan

kadar Hb 12,4 g/dL (Lampiran 3). Catin pria dengan kadar hb di bawah nilai

normal terdapat pada usia dewasa (26 – 45 tahun) sebanyak 17 catin (1,8%).

Kadar Hb catin wanita di bawah nilai normal mempunyai kisaran konsentrasi

Hb 6,3 s/d 11,9 g/dL, dengan rataan kadar Hb 10,9 g/dL (Lampiran 3). Catin

wanita dengan kadar Hb di bawah nilai normal terdapat pada usia remaja

(15 – 25 tahun) sebanyak 87 catin (9,1%).

Data catin dengan kadar Hb di bawah nilai normal dikelompokkan

berdasarkan pekerjaan dan riwayat Pendidikan, yang terlihat pada Gambar 4.2

dan 4.3 berikut ini.

TIDAK DIKETAHUI
16
(9,2%)

TIDAK BEKERJA
33
(19,1%)

PELAJAR/MHS KARYAWAN
8 104
(4,6%) (60,1%)
PNS
5
(2,9%) WIRASWASTA
7
(4,0%)

Gambar 4.2 Persentase kadar Hb di bawah nilai normal berdasarkan data


pekerjaan catin

Pada Gambar 4.2. dapat dilihat sebagian besar catin dengan kadar Hb

di bawah nilai normal berprofesi sebagai karyawan sebanyak 104 catin


23

(60,1%). Sebanyak 33 catin (19,1%) tidak bekerja, delapan catin (4,6%)

berstatus sebagai pelajar, tujuh catin (4,0%) wiraswasta, lima catin (2,9%)

PNS, dan 16 catin (9,2%) dengan data pekerjaan tidak diketahui.

SD/MI SMP/SLTP/MTS
1 7
(0,6%) (4,0%)

TIDAK DIKETAHUI
70
(40,5%)
SMA/SLTA/MA
65
(37,6%)

S2
1
(0,6%) D1
S1 D4 D3 1
19 1 8 (0,6%)
(11,0%) (0,6%) (4,6%)

Gambar 4.3 Persentase kadar Hb di bawah nilai normal berdasarkan data


pendidikan catin

Pada Gambar 4.3 dapat dilihat bahwa 65 catin (37,6%) merupakan

lulusan SMA/SLTA/MA, tujuh catin (4,0%) lulusan SMP/SLTP/MTS, dan

satu catin (0,6%) lulusan SD/MI. Catin dengan kadar Hb di bawah nilai

normal dengan tingkat pendidikan S2 sebanyak satu catin (0,6%), S1

sebanyak 19 catin (11,0%), untuk tingkat D3 berjumlah delapan catin (4,6%),

dan catin dengan tingkat pendidikan D4 dan D1 masing-masing sebanyak

satu catin (0,6%), serta 70 catin (40,5%) dengan data pendidikan tidak

diketahui.
24

B. Pembahasan

Skrining Hb merupakan salah satu kebijakan pemerintah daerah DKI

Jakarta untuk melihat status kesehatan catin. Pada penelitian ini diketahui

sebagian besar catin mempunyai kadar Hb normal (79,7%), namun demikian,

terdapat 2,3% catin dengan kadar Hb di atas nilai normal (Gambar 4.1.). Catin

pria (1,8%) lebih banyak mempunyai Hb di atas nilai normal dibandingkan

catin wanita (0,5%) (Tabel 4.1). Faktor yang mempengaruhi konsentrasi Hb

diatas normal adalah jenis kelamin, dehidrasi, tinggal di dataran tinggi,

paparan gas karbonmonoksida (CO) dalam jangka waktu lama seperti

merokok, paparan terhadap polusi udara (Kiswari, 2014 : 94).

Sebanyak 18,0% catin mempunyai kadar Hb di bawah nilai normal.

Rendahnya kadar Hb merupakan salah satu petanda kondisi anemia. Pada

penelitian ini, diketahui jumlah catin wanita lebih banyak (14,6%) mempunyai

Hb di bawah nilai normal dibandingkan catin pria (3,4%) (Tabel 4.2). Kondisi

ini sesuai dengan prevalensi anemia secara global, yaitu 41,8% pada wanita

usia subur (WHO, 2008). Penyebab utama kondisi anemia pada wanita karena

kurangnya asupan zat besi, protein, asam folat, dan vitamin B12 yang

merupakan unsur pembentuk molekul Hb, selain itu wanita juga mengalami

menstruasi setiap bulannya, sehingga lebih rentan mengalami anemia

(Arisman, 2009). Pada penelitian ini, analisis data catin dengan kadar Hb di

bawah nilai normal juga dikelompokkan berdasarkan faktor lainnya yang

dapat berpengaruh, seperti usia, riwayat pendidikan, dan jenis pekerjaan.

Pada Catin dengan kategori berdasarkan usia, kadar Hb di bawah nilai

normal pada pria (Tabel 4.2) didapat persentase yang lebih besar pada usia
25

dewasa (26 – 45 tahun, 1,8%). Hasil ini berbeda dengan kadar Hb rendah pada

catin wanita, yaitu persentase tertinggi terdapat pada usia remaja (15 – 25

tahun, 9,1%). Hasil ini sesuai dengan hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas)

tahun 2013, yaitu anemia pada remaja putri usia 15 – 24 tahun sebesar 18,4%.

Hal tersebut lebih banyak disebabkan karena kurangnya pengetahuan

mengenai pentingnya mencegah kondisi anemia dengan asupan gizi yang baik

dan menjaga kadar Hb tetap normal, serta mengetahui penyebab dan dampak

yang ditimbulkan karena anemia (Cahyaningtyas, 2017)

Berdasarkan jenis pekerjaan, (Gambar 4.2) diketahui catin dengan

status karyawan mempunyai kadar Hb di bawah nilai normal dengan jumlah

paling banyak yaitu 60,1% catin. Jenis pekerjaan juga dapat menjadi faktor

tercetusnya kondisi anemia. Hal ini berkaitan dengan aktivitas tubuh dan

kurangnya konsumsi nutrisi dan vitamin. Jam kerja yang lebih banyak

dibandingkan jam istirahat juga dapat memicu penurunan kadar Hb jika tidak

disertai pola makan yang sehat (Almatsier, 2009). Selain itu, faktor kelelahan

serta aktivitas yang terlalu berlebihan juga dapat menurunkan kadar Hb darah

dan proses pembentukan Hb yang tidak optimal (Hasyim, Mutalazimah &

Muwakhidah, 2018).

Data catin dengan kadar Hb di bawah nilai normal berdasarkan tingkat

pendidikan (Gambar 4.3), didapatkan catin dengan latar pendidikan

SMA/SLTA/MA memiliki persentase terbesar 37,6%. Tingkat pendidikan

seseorang merupakan faktor yang dapat mempengaruhi status anemia

seseorang. Hal tersebut berkaitan dengan tingkat pemahaman dan pengetahuan

status gizi dan pola hidup sehat. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang,
26

diharapkan pengetahuan mengenai kondisi anemia juga lebih baik

(Risva, Rahfiludin & Suyatno, 2016).

Kondisi anemia yang dapat berpengaruh pada setiap aspek kehidupan,

tidak hanya ditemukan pada individu dengan asupan nutrisi yang kurang, akan

tetapi terdapat faktor lain yang dapat mencetus kondisi anemia, salah satunya

adalah faktor genetik. Beberapa kelainan darah yang bersifat genetik

mempunyai gejala klinis, seperti anemia hemolitik herediter yang terjadi

karena faktor keturunan seperti talasemia, defisiensi piruvat kinase, defisiensi

G6PD, dan penyakit sel sabit (Pusdiknakes Depkes RI, 1989 : 104).

Diharapkan pemeriksaan skrining catin yang saat ini sudah menjadi kebijakan

pemerintah tidak hanya terbatas pada pemeriksaan Hb saja, melainkan

keseluruhan parameter hematologi rutin, sehingga penyakit genetik dapat

dicegah dan status kesehatan catin diketahui.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan terhadap hasil analisis skrining kadar Hb catin periode

Januari – Desember 2018 di Puskesmas Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat

sebagai berikut.

1. Kadar Hb catin sebagian besar (79,7%) normal, dan 2,3% diantaranya

di atas nilai normal, serta 18,0% di bawah nilai normal. Persentase

kadar Hb catin di bawah nilai normal lebih banyak pada catin wanita

dibandingkan catin pria.

2. 33 catin pria (3,4%) dengan kadar Hb di bawah nilai normal lebih

banyak terjadi pada usia 26 – 45 tahun dan 140 catin wanita (14,6%)

pada usia 15 – 25 tahun.

3. Catin dengan kadar Hb di bawah nilai normal umumnya berstatus

sebagai karyawan sebanyak 104 catin (60,1%) dan latar pendidikan

SMA/SLTA/MA sebanyak 65 catin (37,6%).

27
28

B. Saran

1. Untuk catin dengan kadar Hb rendah, perlu diberi tindakan selanjutnya,

seperti identifikasi kemungkinan kondisi anemia yang terjadi. Jika

teridentifikasi kekurangan asupan zat besi, maka perlu diberi suplemen zat

besi.

2. Untuk penelitian selanjutnya mengenai kondisi anemia pada catin, maka

perlu dilakukan analisis data pemeriksaan darah rutin sebagai skrining

lanjutan.
DAFTAR PUSTAKA

Adriani, M. & Wirjatmadi, B. 2012. Peranan Gizi dalam Siklus Kehidupan.

Kencana. Jakarta.

Almatsier. S, 2009. Prinsip dasar Ilmu Gizi. Gramedia. Jakarta.

Arisman. 2009. Gizi dalam Daur Kehidupan. EGC. Jakarta.

Cahyaningtyas, D. 2017. Pengaruh Konsumsi Tablet FE terhadap Peningkatan

Kadar Hemoglobin pada Remaja Putri di SMAN 2 Ngaglik Kabupaten

Sleman. Dilihat 3 April 2019. digilib.unisayogya.ac.id/2688/1/

NASKAH20%PUBLIKASI.pdf

Fahmy, A. F., 2015. Perbandingan Estimated Blood Loss, Hematology Analyzer

dan Point-of-Care Testing dalam Keakuratan Pengukuran Hemoglobin

Intraoperatif. Tesis. FKUI. Jakarta. Dilihat 12 Mei 2019.

Lib.ui.ac.id/file?file=digital/2017-8/20417122-SP-Ahmad%20 Faishal20%

Fahmy.pdf

Gandasoebrata. 2007. Penuntun Laboratorium klinik. Dian Rakyat. Jakarta.

Hasyim, N.A., Mutalazimah, & Muwakhidah. 2018. Pengetahuan Risiko, Perilaku

Pencegahan Anemia dan Kadar Hemoglobin pada Remaja Putri. Media

Publikasi Penelitian. UMS prodi Ilmu Gizi. Vol. 15, No. 2 : 28-33.

Dilihat 3 April 2019. https://ejournal.stikespku.ac.id/index.php/

mpp/article/download/28/183

29
30

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Riset Kesehatan Dasar

(RISKESDAS), Badan Penelitian dan Pembangunan Kesehatan. Jakarta.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2015. Petunjuk Pelaksanaan

Komunikasi Informasi dan Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Seksual

Bagi Calon Pengantin. Jakarta.

Kiswari, R. 2014. Hematologi dan Tranfusi. Erlangga. Jakarta.

Negandhi, H., Sriivasta., Neogi S. B., Sharman., & Saxena R., 2014. Methode for

Hemoglobin Estination: A Re view of “What Works”. SciMed Central. 1-7.

Nugraha, G. 2015. Panduan Pemeriksaan Laboratorium Hematologi Dasar.

Trans Info Media. Jakarta.

Nugraha, G. 2018. Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk

Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik. Trans Info Media. Jakarta.

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 97. 2014. tentang Pelayanan Kesehatan

Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, Dan Masa Sesudah

Melahirkan, Serta Pelayanan Kesehatan Seksual. Republik Indonesia.

Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 185. 2017. tentang Konseling

Dan Pemeriksaan Kesehatan Bagi Calon Pengantin. Republik Indonesia.

Proverawati, A. 2011. Anemia dan Anemia Kehamilan. Nuha Medika.

Yogyakarta.

Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan. 1989. Hematologi. Kementerian Kesehatan

Republik indonesia. Jakarta.


31

Risva, T.C., Rahfiludin, M. Z., & Suyatno, S., 2016. Faktor-Faktor yang

Berhubungan dengan Kebiasaan Konsumsi Tablet Tambah Darah sebagai

Upaya Pencegahan Anemia Pada Remaja Putri (Studi Mahasiswa

Kehatan Masyarakat Universitas Diponegoro), Jurnal Kesehatan

Masyarakat, Vol.4, No 3;243-250. Dilihat 4 April 2019.

https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm/article/view/12888.

Sulistyoningsih, Hariani. 2011. Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Graham

Ilmu. Yogyakarta.

Syaifuddin, H. 2011. Anatomi Fisiologi : Kurikulum Berbasis Kompetensi untuk

Keperawatan dan Kebidanan Edisi 4. : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Jakarta.

Varney, 2016. Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan. Salemba Medika.

Jakarta.

Widayanti, Sri. 2008. Analisis Kadar Hemoglobin pada Anak Buah Kapal PT.

Salam Pacific Indonesia Lines di Belawan Tahun 2007. Skripsi. Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Medan

Wirawan R., 2011. Pemeriksaan laboratorium hematologi, Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia, Jakarta. pp 25-42.

World Health Organotation. 2008. Worlwide Prevalance of Anemia, WHO

Global database on Anemia. Dilihat 5 April 2019.

https://apps.who.int/iris/bitstream/hande/10665/43894/9789241596657_e

ng.pdf?sequence=1.
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 2
Lampiran 2
Lampiran 3

Perhitungan Hasil Pemeriksaan Kadar Hb pada Catin


di Puskesmas Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat
Tahun 2018

Tabel 1
Usia minimum, maksimum dan rataan pada Catin

Statistik Usia Catin (tahun)

Minimum 15
Maksimum 67
Rataan 28

Tabel 2
Nilai minimum, maksimum, dan rataan kadar Hb Catin pria dan wanita
di atas nilai normal

Statistik Kadar Hb Pria Kadar Hb Wanita


(gr/dL) (gr/dL)
Minimum 17,1 15,1
Maksimum 19,6 19.1
Rataan 17,6 16.4

Tabel 3
Nilai minimum, maksimum, dan rataan kadar Hb Catin pria dan wanita
di bawah nilai normal

Statistik Kadar Hb Pria Kadar Hb Wanita


(gr/dL) (gr/dL)
Minimum 8,3 6,3
Maksimum 13,4 11,9
Rataan 12,2 10,9
Lampiran 4
Data Hasil Pemeriksaan Kadar Hb pada Catin
di Puskesmas Kec. Menteng, Jakarta Pusat
No. Inisial Usia L/P Kadar Hb No. Inisial Usia L/P Kadar Hb
(tahun) (gr/dL) (tahun) (gr/dL)
1 TL 25 L 8,3 51 AG 19 L 13,8
2 DI 34 L 10,9 52 JA 29 L 13,8
3 AS 23 L 11,3 53 S 25 L 13,8
4 DP 28 L 11,5 54 AM 28 L 13,8
5 RMF 27 L 11,5 55 YU 29 L 13,8
6 S 54 L 11,7 56 MZ 27 L 13,9
7 FJ 32 L 12 57 TF 45 L 13,9
8 S 28 L 12 58 N 33 L 13,9
9 AD 23 L 12 59 TAR 29 L 13,9
10 CSP 30 L 12 60 IS 29 L 13,9
11 YA 23 L 12,3 61 MAS 24 L 14
12 TGS 20 L 12,3 62 AA 26 L 14
13 M 23 L 12,4 63 A 38 L 14
14 NSB 22 L 12,4 64 F 27 L 14
15 PZA 20 L 12,5 65 AS 28 L 14
16 TS 35 L 12,6 66 FP 23 L 14
17 DA 24 L 12,7 67 M 21 L 14
18 TDK 17 L 12,7 68 II 46 L 14
19 HS 27 L 12,7 69 AB 27 L 14
20 DH 36 L 12,8 70 SY 29 L 14
21 MY 27 L 12,9 71 TWA 25 L 14
22 US 65 L 13 72 THS 36 L 14
23 TSS 26 L 13 73 TM 30 L 14
24 TDR 25 L 13 74 TfI 44 L 14
25 TEN 25 L 13 75 TR 34 L 14
26 Y 38 L 13,1 76 TAA 43 L 14
27 SHS 25 L 13,2 77 II 28 L 14
28 MF 35 L 13,2 78 JBA 29 L 14
29 UH 37 L 13,3 79 AR 25 L 14
30 KW 38 L 13,3 80 BE 36 L 14,1
31 TEP 31 L 13,4 81 RK 24 L 14,1
32 MIS 17 L 13,4 82 MT 22 L 14,1
33 F 39 L 13,4 83 JH 28 L 14,1
34 HP 29 L 13,5 84 ND 29 L 14,1
35 IA 32 L 13,5 85 SA 31 L 14,1
36 TSA 26 L 13,5 86 AF 36 L 14,1
37 TMI 24 L 13,5 87 TAS 36 L 14,1
38 AL 25 L 13,5 88 TSA 32 L 14,1
39 AM 24 L 13,5 89 THW 38 L 14,1
40 RP 31 L 13,6 90 AY 31 L 14,1
41 MR 20 L 13,6 91 I 30 L 14,1
42 NB 31 L 13,6 92 HM 26 L 14,1
43 LKH 45 L 13,6 93 AR 20 L 14,2
44 RFD 21 L 13,6 94 AN 24 L 14,2
45 R 26 L 13,7 95 IF 46 L 14,2
46 IP 51 L 13,7 96 S 28 L 14,2
47 AA 40 L 13,7 97 TU 32 L 14,2
48 AS 28 L 13,7 98 TJ 32 L 14,2
49 TAA 36 L 13,7 99 TY 33 L 14,2
50 AF 18 L 13,7 100 AS 46 L 14,2
Lampiran 4

No. Inisial Usia L/P Kadar Hb No. Inisial Usia L/P Kadar Hb
(tahun) (gr/dL) (tahun) (gr/dL)
101 AM 29 L 14,2 151 DS 33 L 14,5
102 MMR 19 L 14,2 152 RD 25 L 14,6
103 SR 29 L 14,2 153 AA 24 L 14,6
104 YCA 23 L 14,2 154 A 27 L 14,6
105 FAP 26 L 14,2 155 AS 51 L 14,6
106 ADW 25 L 14,2 156 TDA 30 L 14,6
107 RY 36 L 14,3 157 IG 27 L 14,6
108 DDM 24 L 14,3 158 SM 23 L 14,6
109 RY 25 L 14,3 159 BS 27 L 14,6
110 HI 35 L 14,3 160 I 32 L 14,7
111 NAA 27 L 14,3 161 IJ 32 L 14,7
112 TJ 26 L 14,3 162 I 19 L 14,7
113 TAS 36 L 14,3 163 M 31 L 14,7
114 F 42 L 14,3 164 AA 23 L 14,7
115 DP 29 L 14,3 165 YD 34 L 14,7
116 AH 25 L 14,3 166 DS 26 L 14,7
117 EF 23 L 14,3 167 TSR 29 L 14,7
118 AR 33 L 14,3 168 TRA 31 L 14,7
119 JA 30 L 14,3 169 TRD 22 L 14,7
120 SS 35 L 14,4 170 FF 26 L 14,7
121 MA 22 L 14,4 171 MN 22 L 14,7
122 MY 39 L 14,4 172 RR 35 L 14,7
123 ATZ 22 L 14,4 173 YP 26 L 14,8
124 D 33 L 14,4 174 IT 34 L 14,8
125 IA 30 L 14,4 175 WD 24 L 14,8
126 SS 55 L 14,4 176 IF 27 L 14,8
127 MZU 34 L 14,4 177 MI 30 L 14,8
128 SR 32 L 14,4 178 FR 24 L 14,8
129 PDP 24 L 14,4 179 TBA 33 L 14,8
130 RA 31 L 14,4 180 TBS 26 L 14,8
131 TA 23 L 14,4 181 TEH 23 L 14,8
132 TSA 29 L 14,4 182 TCA 21 L 14,8
133 TO 19 L 14,4 183 ST 40 L 14,8
134 TAM 27 L 14,4 184 W 21 L 14,8
135 OR 31 L 14,4 185 IA 22 L 14,8
136 R 32 L 14,4 186 BB 27 L 14,8
137 AS 58 L 14,5 187 RS 31 L 14,8
138 AS 41 L 14,5 188 NI 34 L 14,8
139 TS 67 L 14,5 189 MDS 28 L 14,9
140 SS 28 L 14,5 190 MI 28 L 14,9
141 H 26 L 14,5 191 AA 24 L 14,9
142 TMR 26 L 14,5 192 ZH 28 L 14,9
143 NDS 23 L 14,5 193 R 35 L 14,9
144 TMT 28 L 14,5 194 AS 39 L 14,9
145 RI 29 L 14,5 195 MJ 39 L 14,9
146 R 28 L 14,5 196 TI 32 L 14,9
147 RA 24 L 14,5 197 TS 46 L 14,9
148 T 28 L 14,5 198 TT 27 L 14,9
149 MFS 26 L 14,5 199 TMS 22 L 14,9
150 AE 22 L 14,5 200 AS 28 L 14,9
Lampiran 4

No. Inisial Usia L/P Kadar Hb No. Inisial Usia L/P Kadar Hb
(tahun) (gr/dL) (tahun) (gr/dL)
201 RDP 21 L 14,9 251 TRJ 28 L 15,2
202 MS 29 L 14,9 252 RA 29 L 15,2
203 IF 26 L 14,9 253 R 29 L 15,2
204 IW 24 L 14,9 254 HH 24 L 15,2
205 AA 24 L 14,9 255 SA 23 L 15,2
206 FM 34 L 14,9 256 AF 26 L 15,3
207 MNP 21 L 14,9 257 E 28 L 15,3
208 DD 20 L 15 258 OV 25 L 15,3
209 MDS 28 L 15 259 TR 22 L 15,3
210 F 28 L 15 260 TFY 31 L 15,3
211 RW 22 L 15 261 TD 42 L 15,3
212 AAB 34 L 15 262 IA 30 L 15,3
213 HP 22 L 15 263 US 39 L 15,3
214 A 42 L 15 264 RF 26 L 15,3
215 ZN 22 L 15 265 ID 31 L 15,3
216 KO 19 L 15 266 AS 45 L 15,3
217 TS 43 L 15 267 BT 23 L 15,3
218 S 24 L 15 268 YC 39 L 15,3
219 HY 25 L 15 269 DTR 26 L 15,3
220 H 24 L 15 270 A 30 L 15,4
221 MT 36 L 15 271 TH 22 L 15,4
222 TH 31 L 15 272 RDP 31 L 15,4
223 TMI 39 L 15 273 AK 22 L 15,4
224 TMA 23 L 15 274 RH 23 L 15,4
225 TMA 21 L 15 275 AR 19 L 15,4
226 AK 43 L 15 276 A 27 L 15,4
227 EE 30 L 15 277 MM 24 L 15,4
228 SS 34 L 15,1 278 TFN 30 L 15,4
229 Y 31 L 15,1 279 FU 30 L 15,4
230 RS 35 L 15,1 280 IZ 24 L 15,4
231 MT 25 L 15,1 281 YH 36 L 15,4
232 MAR 26 L 15,1 282 DAW 26 L 15,4
233 RR 27 L 15,1 283 MI 22 L 15,4
234 YH 26 L 15,1 284 R 18 L 15,4
235 MRR 27 L 15,1 285 RS 29 L 15,4
236 TCA 25 L 15,1 286 SI 36 L 15,4
237 TET 30 L 15,1 287 SL 29 L 15,5
238 TRS 35 L 15,1 288 AS 25 L 15,5
239 SR 41 L 15,1 289 MIA 20 L 15,5
240 SSW 30 L 15,1 290 AP 29 L 15,5
241 S 56 L 15,1 291 GD 26 L 15,5
242 AI 26 L 15,1 292 TMR 33 L 15,5
243 WK 23 L 15,1 293 TZH 29 L 15,5
244 AM 29 L 15,2 294 TIF 29 L 15,5
245 AS 23 L 15,2 295 TS 20 L 15,5
246 MY 19 L 15,2 296 KP 39 L 15,5
247 FA 25 L 15,2 297 AL 29 L 15,5
248 RR 25 L 15,2 298 NR 30 L 15,5
249 THJ 26 L 15,2 299 AS 47 L 15,5
250 TAS 23 L 15,2 300 ARA 34 L 15,5
Lampiran 4

No. Inisial Usia L/P Kadar Hb No. Inisial Usia L/P Kadar Hb
(tahun) (gr/dL) (tahun) (gr/dL)
301 TTD 15 L 15,5 351 MH 30 L 15,9
302 ERP 29 L 15,6 352 MAR 23 L 15,9
303 SM 26 L 15,6 353 MR 52 L 15,9
304 AM 20 L 15,6 354 HJ 40 L 15,9
305 FFA 35 L 15,6 355 TR 29 L 15,9
306 F 25 L 15,6 356 RC 21 L 16
307 TR. 28 L 15,6 357 M 22 L 16
308 JR 26 L 15,6 358 DK 24 L 16
309 AB 42 L 15,6 359 P 26 L 16
310 AAF 32 L 15,6 360 L 30 L 16
311 A 25 L 15,6 361 L 29 L 16
312 HP 26 L 15,6 362 ER 24 L 16
313 AJ 30 L 15,6 363 AR 33 L 16
314 DA 24 L 15,6 364 MZ 21 L 16
315 YK 26 L 15,7 365 TBY 33 L 16
316 RD 28 L 15,7 366 TMR 19 L 16
317 FF 29 L 15,7 367 TMF 27 L 16
318 ES 33 L 15,7 368 TA 36 L 16
319 WS 23 L 15,7 369 TRN 34 L 16
320 IR 30 L 15,7 370 TMA 21 L 16
321 JH 41 L 15,7 371 TAD 19 L 16
322 TEA 33 L 15,7 372 TJ 32 L 16
323 TNH 36 L 15,7 373 TMR 32 L 16
324 TRO 24 L 15,7 374 SH 29 L 16
325 TFB 29 L 15,7 375 RM 27 L 16
326 TS 49 L 15,7 376 CT 34 L 16,1
327 MR 28 L 15,7 377 AN 22 L 16,1
328 ES 42 L 15,7 378 TRH 41 L 16,1
329 AF 26 L 15,7 379 TW 30 L 16,1
330 GS 20 L 15,7 380 TA 25 L 16,1
331 ES 29 L 15,7 381 TAK 43 L 16,1
332 AM 33 L 15,7 382 TSI 26 L 16,1
333 AF 22 L 15,7 383 TAS 26 L 16,1
334 FG 41 L 15,7 384 AAW 21 L 16,1
335 JM 27 L 15,7 385 DH 23 L 16,1
336 H 29 L 15,8 386 IM 29 L 16,2
337 R 27 L 15,8 387 J 30 L 16,2
338 TT 24 L 15,8 388 TF 31 L 16,2
339 TYS 30 L 15,8 389 TMM 28 L 16,2
340 TMY 25 L 15,8 390 MF 22 L 16,2
341 THH 25 L 15,8 391 MEZ 30 L 16,2
342 MR 25 L 15,8 392 RH 25 L 16,2
343 AH 40 L 15,8 393 AR 24 L 16,2
344 MRH 32 L 15,8 394 SS 30 L 16,2
345 RR 32 L 15,8 395 FF 39 L 16,2
346 AM 43 L 15,8 396 RS 28 L 16,2
347 A 40 L 15,8 397 JW 40 L 16,2
348 BW 24 L 15,9 398 Z 38 L 16,3
349 RA 28 L 15,9 399 IP 56 L 16,3
350 TAC 19 L 15,9 400 R 33 L 16,3
Lampiran 4

No. Inisial Usia L/P Kadar Hb No. Inisial Usia L/P Kadar Hb
(tahun) (gr/dL) (tahun) (gr/dL)
401 TF 28 L 16,3 451 YG 31 L 17,2
402 TJ. 39 L 16,3 452 RC 24 L 17,2
403 THB 30 L 16,3 453 MM 54 L 17,2
404 MR 21 L 16,3 454 AD 26 L 17,3
405 YS 28 L 16,3 455 TMH 24 L 17,3
406 CHT 25 L 16,3 456 TZA 27 L 17,3
407 RS 20 L 16,3 457 DD 26 L 17,3
408 AS 32 L 16,3 458 BR 19 L 17,3
409 JA 19 L 16,3 459 TS 42 L 17,4
410 A 31 L 16,4 460 TAR 26 L 17,6
411 AW 28 L 16,4 461 HBN 39 L 17,7
412 H 26 L 16,4 462 FH 25 L 17,7
413 FA 29 L 16,4 463 TD 32 L 17,8
414 AB 22 L 16,4 464 MD 26 L 17,8
415 HYS 27 L 16,4 465 RT 36 L 18,1
416 SS 30 L 16,4 466 TM 35 L 19,6
417 TDN 28 L 16,4 467 SH 42 P 6,3
418 RS 31 L 16,4 468 AN 23 P 6,9
419 TSP 26 L 16,4 469 NNP 26 P 8,4
420 R 30 L 16,4 470 NT 23 P 8,4
421 PA 34 L 16,4 471 TFM 23 P 8,8
422 AF 28 L 16,5 472 EM 26 P 9
423 A 36 L 16,5 473 EC 33 P 9,1
424 TSM 27 L 16,5 474 ED 24 P 9,3
425 TMF 28 L 16,5 475 GH 20 P 9,3
426 AK 43 L 16,5 476 FI 24 P 9,4
427 GR 29 L 16,6 477 NFR 29 P 9,4
428 S 23 L 16,6 478 KIC 20 P 9,4
429 TKW 36 L 16,6 479 EP 20 P 9,6
430 CWU 28 L 16,6 480 ATW 24 P 9,7
431 A 25 L 16,6 481 AMB 19 P 9,8
432 SDP 31 L 16,6 482 C 17 P 9,9
433 S 34 L 16,7 483 WSR 20 P 9,9
434 TS 29 L 16,7 484 M 31 P 9,9
435 DI 25 L 16,7 485 AU 24 P 9,9
436 K 30 L 16,7 486 NI 27 P 10
437 Z 49 L 16,7 487 R 21 P 10,1
438 LH 32 L 16,8 488 NMS 18 P 10,1
439 AS 33 L 16,8 489 FY 20 P 10,1
440 NHp 33 L 16,8 490 MK 21 P 10,2
441 TYF 24 L 16,8 491 NCP 26 P 10,2
442 MRR 30 L 16,8 492 NYN 18 P 10,2
443 TPM 22 L 16,9 493 NB 26 P 10,2
444 RA 29 L 17 494 LY 29 P 10,2
445 RA 28 L 17 495 DY 26 P 10,3
446 A 25 L 17 496 HR 24 P 10,3
447 AR 26 L 17 497 SNC 18 P 10,3
448 TYS 53 L 17 498 YS 27 P 10,4
449 KM 23 L 17 499 SG 37 P 10,4
450 JN 25 L 17,1 500 NR 37 P 10,4
Lampiran 4

No. Inisial Usia L/P Kadar Hb No. Inisial Usia L/P Kadar Hb
(tahun) (gr/dL) (tahun) (gr/dL)
501 MA 23 P 10,5 551 Y 25 P 11,4
502 NRd 19 P 10,5 552 ER 21 P 11,4
503 NRR 29 P 10,5 553 RFH 19 P 11,4
504 RN 21 P 10,5 554 MDL 22 P 11,4
505 S 34 P 10,5 555 MA 32 P 11,5
506 SK 21 P 10,6 556 NH 18 P 11,5
507 NCR 21 P 10,6 557 TAP 24 P 11,5
508 R 29 P 10,6 558 R 28 P 11,5
509 A 33 P 10,7 559 N. 24 P 11,5
510 SI 20 P 10,7 560 DRP 21 P 11,5
511 NM 18 P 10,7 561 EN 23 P 11,5
512 AA 22 P 10,7 562 WA 33 P 11,5
513 NPH 28 P 10,8 563 LA 25 P 11,5
514 NRA 24 P 10,8 564 NUA 16 P 11,5
515 PA 19 P 10,8 565 RSD 20 P 11,5
516 JF 20 P 10,8 566 DD 24 P 11,5
517 M 27 P 10,8 567 OD 23 P 11,5
518 NEM 24 P 10,9 568 NN 23 P 11,5
519 RD 25 P 11 569 TK 23 P 11,6
520 M 22 P 11 570 EM 41 P 11,6
521 YK 39 P 11 571 N 29 P 11,6
522 N 21 P 11 572 Y 28 P 11,6
523 DI 31 P 11 573 NRD 27 P 11,6
524 NF 20 P 11 574 NSS 26 P 11,6
525 VM 28 P 11 575 NAS 18 P 11,6
526 FY 34 P 11 576 NTA 32 P 11,6
527 E 22 P 11 577 NTA 39 P 11,6
528 JT 41 P 11 578 YTA 29 P 11,7
529 SD 18 P 11,1 579 MF 24 P 11,7
530 SS 22 P 11,1 580 TZ 21 P 11,7
531 L 17 P 11,1 581 E 30 P 11,7
532 NAM 26 P 11,1 582 SF 24 P 11,7
533 NSK 47 P 11,1 583 A 26 P 11,7
534 FU 30 P 11,1 584 NCG 32 P 11,7
535 LR 25 P 11,1 585 NRW 27 P 11,7
536 DAR 25 P 11,1 586 NAR 30 P 11,7
537 NDA 17 P 11,2 587 EN 25 P 11,7
538 AR 19 P 11,2 588 DA 23 P 11,8
539 RP 27 P 11,2 589 JA 38 P 11,8
540 DR 20 P 11,2 590 NYA 18 P 11,8
541 vT 19 P 11,3 591 NNM 24 P 11,8
542 BRP 17 P 11,3 592 DR 22 P 11,8
543 NMD 19 P 11,3 593 MR 23 P 11,8
544 AR 27 P 11,3 594 AT 23 P 11,8
545 SM 20 P 11,3 595 N 24 P 11,9
546 M 22 P 11,4 596 NS 16 P 11,9
547 DM 21 P 11,4 597 SF 26 P 11,9
548 NEN 33 P 11,4 598 NF 20 P 11,9
549 NNO 26 P 11,4 599 DL 42 P 11,9
550 MU 22 P 11,4 600 FA 19 P 11,9
Lampiran 4

No. Inisial Usia L/P Kadar Hb No. Inisial Usia L/P Kadar Hb
(tahun) (gr/dL) (tahun) (gr/dL)
601 ER 22 P 11,9 651 K 40 P 12,3
602 NLN 31 P 11,9 652 M 29 P 12,3
603 NRN 23 P 11,9 653 DH 22 P 12,3
604 RA 25 P 11,9 654 IP 26 P 12,3
605 DY 28 P 11,9 655 NSS 24 P 12,3
606 IMS 19 P 11,9 656 NIF 25 P 12,3
607 AS 20 P 12 657 NV 35 P 12,3
608 IL 27 P 12 658 NJS 24 P 12,3
609 SY 29 P 12 659 NPW 33 P 12,3
610 S 43 P 12 660 W 31 P 12,3
611 YM 28 P 12 661 NN 20 P 12,3
612 SI 20 P 12 662 DNL 27 P 12,3
613 NA 23 P 12 663 IY 27 P 12,3
614 RI 23 P 12 664 N 45 P 12,3
615 A 24 P 12 665 PR 24 P 12,3
616 NND 27 P 12 666 RD 26 P 12,3
617 NAd 19 P 12 667 SA 23 P 12,4
618 NRR 21 P 12 668 SA 30 P 12,4
619 NSH 29 P 12 669 PS 25 P 12,4
620 NN 17 P 12 670 DD 31 P 12,4
621 AS 26 P 12 671 NA 22 P 12,4
622 DA 31 P 12 672 MYR 27 P 12,4
623 DS 26 P 12 673 MYN 27 P 12,4
624 O 26 P 12 674 C 26 P 12,4
625 AR 28 P 12 675 K 23 P 12,4
626 RC 37 P 12,1 676 IDF 22 P 12,4
627 SR 27 P 12,1 677 SO 35 P 12,4
628 MBS 30 P 12,1 678 IN 30 P 12,4
629 RA 27 P 12,1 679 AN 20 P 12,4
630 TI 25 P 12,1 680 DN 19 P 12,4
631 DP 15 P 12,1 681 AA 37 P 12,4
632 DA 25 P 12,1 682 FS 29 P 12,4
633 M 23 P 12,1 683 T 51 P 12,4
634 DR 24 P 12,1 684 MS 24 P 12,4
635 NCP 24 P 12,1 685 MU 22 P 12,4
636 NDS 17 P 12,1 686 A 19 P 12,4
637 HH 26 P 12,1 687 H 43 P 12,4
638 GS 22 P 12,1 688 AF 26 P 12,5
639 DA 27 P 12,1 689 MA 20 P 12,5
640 O 29 P 12,2 690 SR 22 P 12,5
641 VT 37 P 12,2 691 AJ 28 P 12,5
642 DN 23 P 12,2 692 SM 18 P 12,5
643 DP 23 P 12,2 693 DR 22 P 12,5
644 AP 25 P 12,2 694 DAH 33 P 12,5
645 NHA 27 P 12,2 695 R 52 P 12,5
646 NMH 33 P 12,2 696 NNP 44 P 12,5
647 HNT 25 P 12,2 697 EA 18 P 12,5
648 AMK 27 P 12,2 698 I 39 P 12,5
649 IMK 24 P 12,2 699 AO 21 P 12,5
650 AWI 28 P 12,2 700 IH 22 P 12,5
Lampiran 4

No. Inisial Usia L/P Kadar Hb No. Inisial Usia L/P Kadar Hb
(tahun) (gr/dL) (tahun) (gr/dL)
701 A 33 P 12,5 751 EF 29 P 12,9
702 E 33 P 12,5 752 SSL 25 P 12,9
703 N 24 P 12,5 753 YR 27 P 12,9
704 HJS 30 P 12,6 754 NAR 20 P 12,9
705 M 25 P 12,6 755 NM 23 P 12,9
706 F 25 P 12,6 756 NJA 24 P 12,9
707 DS 30 P 12,6 757 NEC 26 P 12,9
708 MY 28 P 12,6 758 NSM 22 P 12,9
709 ND 29 P 12,6 759 AW 27 P 12,9
710 NRP 28 P 12,6 760 A 26 P 12,9
711 NKI 24 P 12,6 761 SJ 18 P 12,9
712 NH 25 P 12,6 762 S 44 P 12,9
713 NDD 33 P 12,6 763 SAH 26 P 12,9
714 LP 24 P 12,6 764 NA 21 P 13
715 MS 28 P 12,6 765 P 30 P 13
716 C 38 P 12,7 766 NS 20 P 13
717 ADP 27 P 12,7 767 MB 26 P 13
718 E 25 P 12,7 768 R 28 P 13
719 DR 35 P 12,7 769 SR 29 P 13
720 SR 21 P 12,7 770 S 25 P 13
721 AW 28 P 12,7 771 Y 26 P 13
722 CA 31 P 12,7 772 S 36 P 13
723 NDF 33 P 12,7 773 IF 23 P 13
724 NLy 30 P 12,7 774 I 40 P 13
725 NLK 25 P 12,7 775 Y 22 P 13
726 Y 43 P 12,7 776 DD 23 P 13
727 OH 26 P 12,7 777 RM 23 P 13
728 KU 30 P 12,7 778 NS 31 P 13
729 IA 30 P 12,7 779 DRA 30 P 13
730 WT 25 P 12,7 780 EO 28 P 13
731 YTH 41 P 12,7 781 DP 22 P 13
732 DM 27 P 12,8 782 NPR 31 P 13
733 EWY 30 P 12,8 783 NS 24 P 13
734 M 39 P 12,8 784 NSR 21 P 13
735 YDS 25 P 12,8 785 NKA 23 P 13
736 WA 28 P 12,8 786 NHM 19 P 13
737 DE 30 P 12,8 787 NFI 25 P 13
738 DP 26 P 12,8 788 NM 26 P 13
739 RS 26 P 12,8 789 RDS 28 P 13
740 NDL 26 P 12,8 790 WDA 23 P 13
741 NWS 27 P 12,8 791 WP 46 P 13
742 NDI 33 P 12,8 792 NAR 24 P 13
743 NS 24 P 12,8 793 ST 24 P 13
744 RK 27 P 12,8 794 KP 22 P 13
745 MH 24 P 12,8 795 H 23 P 13
746 N 43 P 12,8 796 C 25 P 13,1
747 S 29 P 12,8 797 MN 32 P 13,1
748 LD 44 P 12,8 798 ARM 27 P 13,1
749 RNF 25 P 12,9 799 IH 26 P 13,1
750 P 32 P 12,9 800 H 50 P 13,1
Lampiran 4

No. Inisial Usia L/P Kadar Hb No. Inisial Usia L/P Kadar Hb
(tahun) (gr/dL) (tahun) (gr/dL)
801 RA 28 P 13,1 851 W 22 P 13,4
802 NAP 23 P 13,1 852 SA 32 P 13,5
803 NML 17 P 13,1 853 L 20 P 13,5
804 RH 24 P 13,1 854 RV 24 P 13,5
805 FW 26 P 13,1 855 RE 26 P 13,5
806 DW 29 P 13,1 856 IF 28 P 13,5
807 LS 25 P 13,2 857 ED 22 P 13,5
808 A 38 P 13,2 858 NKC 30 P 13,5
809 NFI 21 P 13,2 859 NPK 22 P 13,5
810 AH 23 P 13,2 860 NLL 42 P 13,5
811 RB 28 P 13,2 861 SP 31 P 13,5
812 OC 26 P 13,2 862 DM 34 P 13,5
813 R 27 P 13,2 863 DA 29 P 13,5
814 S 20 P 13,2 864 RA 29 P 13,5
815 DIM 63 P 13,2 865 NRP 26 P 13,5
816 RIM 28 P 13,2 866 S 24 P 13,5
817 RS 34 P 13,2 867 YN 24 P 13,6
818 EZ 49 P 13,2 868 BR 23 P 13,6
819 MN 29 P 13,3 869 LB 26 P 13,6
820 A 26 P 13,3 870 NA 25 P 13,6
821 FK 40 P 13,3 871 E 41 P 13,6
822 NR 44 P 13,3 872 A 34 P 13,6
823 RF 29 P 13,3 873 GK 21 P 13,6
824 JY 24 P 13,3 874 NPM 33 P 13,6
825 DI 21 P 13,3 875 NLS 21 P 13,6
826 KP 35 P 13,3 876 NDK 21 P 13,6
827 O 27 P 13,3 877 NSE 26 P 13,6
828 CH 35 P 13,3 878 dSP 31 P 13,6
829 GA 26 P 13,3 879 YS 26 P 13,6
830 SS 25 P 13,3 880 ME 39 P 13,6
831 NSL 23 P 13,3 881 VS 20 P 13,6
832 TA 35 P 13,3 882 L 23 P 13,6
833 NRN 21 P 13,3 883 SS 22 P 13,6
834 LN 25 P 13,3 884 JD 26 P 13,7
835 AD 25 P 13,3 885 RRP 24 P 13,7
836 Z 24 P 13,3 886 MA 33 P 13,7
837 NS 23 P 13,3 887 NA 24 P 13,7
838 PY 21 P 13,3 888 NT 38 P 13,7
839 IS 55 P 13,3 889 NEF 24 P 13,7
840 TEL 30 P 13,3 890 PL 27 P 13,7
841 S 43 P 13,3 891 S 22 P 13,7
842 DW 31 P 13,4 892 JP 26 P 13,7
843 IN 29 P 13,4 893 SAK 21 P 13,7
844 IR 36 P 13,4 894 MC 27 P 13,8
845 NSC 33 P 13,4 895 SR 22 P 13,8
846 NN 24 P 13,4 896 FR 16 P 13,8
847 NAM 24 P 13,4 897 S 24 P 13,8
848 NMA 25 P 13,4 898 H 23 P 13,8
849 K 23 P 13,4 899 RN 16 P 13,8
850 LS 26 P 13,4 900 SA 20 P 13,8
Lampiran 4

No. Inisial Usia L/P Kadar Hb No. Inisial Usia L/P Kadar Hb
(tahun) (gr/dL) (tahun) (gr/dL)
901 DR 26 P 13,9 951 CR 36 P 15
902 ZJ 24 P 13,9 952 R 28 P 15
903 AS 27 P 13,9 953 AMJ 29 P 15
904 CY 25 P 13,9 954 R 31 P 15
905 MY 30 P 13,9 955 AS 24 P 15,1
906 DZ 27 P 13,9 956 RSR 23 P 15,6
907 TU 26 P 13,9 957 NDA 23 P 16,2
908 DP 35 P 13,9 958 RGW 29 P 16,2
909 WH 27 P 14 959 DA 21 P 19,1
910 YR 21 P 14
911 LH 32 P 14
912 SM 26 P 14 Keterangan :
913 NK 23 P 14
914 DA 25 P 14 Di bawah nilai normal
915 N 31 P 14
916 LD 29 P 14 Normal
917 M 26 P 14
918 KS 29 P 14 Di atas niai normal
919 F 26 P 14
920 NSN 21 P 14 Laki-laki
921 nV 17 P 14
922 NRy 38 P 14 Perempuan
923 NRA 22 P 14
924 NLA 45 P 14
925 DN 43 P 14
926 NH 30 P 14
927 SV 48 P 14,1
928 NIP 26 P 14,1
929 NFD 26 P 14,1
930 D 28 P 14,1
931 WH 27 P 14,2
932 SNF 20 P 14,2
933 F 33 P 14,2
934 NFN 25 P 14,2
935 MC 30 P 14,2
936 DA 25 P 14,3
937 W 35 P 14,3
938 RA. 30 P 14,3
939 nRP 31 P 14,3
940 NM 31 P 14,3
941 AJA 42 P 14,3
942 DKM 47 P 14,3
943 NKS 21 P 14,4
944 HH 37 P 14,4
945 LR 31 P 14,5
946 A 27 P 14,6
947 NAT 27 P 14,6
948 LSM 38 P 14,6
949 NS 42 P 14,7
950 S 29 P 15
Data hasil kadar hb di bawah nilai normal pada catin Lampiran 4
berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan, & pendidikan
No. Inisial Usia L/P Kadar Hb Pekerjaan Pendidikan
(tahun) (gr/dL)
1 TL 25 L 8,3 KARYAWAN DATA TIDAK DIKETAHUI
2 DI 34 L 10,9 KARYAWAN DATA TIDAK DIKETAHUI
3 AS 23 L 11,3 KARYAWAN DATA TIDAK DIKETAHUI
4 DP 28 L 11,5 WIRASWASTA S1
5 RMF 27 L 11,5 KARYAWAN DATA TIDAK DIKETAHUI
6 S 54 L 11,7 KARYAWAN DATA TIDAK DIKETAHUI
7 FJ 32 L 12 KARYAWAN DATA TIDAK DIKETAHUI
8 S 28 L 12 KARYAWAN S1
9 AD 23 L 12 TIDAK BEKERJA DATA TIDAK DIKETAHUI
10 CSP 30 L 12 KARYAWAN S1
11 YA 23 L 12,3 KARYAWAN SMA/SLTA/MA
12 TGS 20 L 12,3 WIRASWASTA DATA TIDAK DIKETAHUI
13 M 23 L 12,4 KARYAWAN DATA TIDAK DIKETAHUI
14 NSB 22 L 12,4 KARYAWAN SMA/SLTA/MA
15 PZA 20 L 12,5 KARYAWAN SMA/SLTA/MA
16 TS 35 L 12,6 LAINYA DATA TIDAK DIKETAHUI
17 DA 24 L 12,7 PELAJAR/MAHASISWA SMP/SLTP/MTS
18 TDK 17 L 12,7 KARYAWAN SMA/SLTA/MA
19 HS 27 L 12,7 KARYAWAN DATA TIDAK DIKETAHUI
20 DH 36 L 12,8 KARYAWAN S1
21 MY 27 L 12,9 KARYAWAN DATA TIDAK DIKETAHUI
22 US 65 L 13 KARYAWAN DATA TIDAK DIKETAHUI
23 TSS 26 L 13 DATA TIDAK DIKETAHUI DATA TIDAK DIKETAHUI
24 TDR 25 L 13 DATA TIDAK DIKETAHUI S2
25 TEN 25 L 13 KARYAWAN SMA/SLTA/MA
26 Y 38 L 13,1 KARYAWAN S1
27 SHS 25 L 13,2 KARYAWAN DATA TIDAK DIKETAHUI
28 MF 35 L 13,2 PNS SMA/SLTA/MA
29 UH 37 L 13,3 WIRASWASTA SMA/SLTA/MA
30 KW 38 L 13,3 KARYAWAN S1
31 TEP 31 L 13,4 KARYAWAN S1
32 MIS 17 L 13,4 PELAJAR/MAHASISWA SMP/SLTP/MTS
33 F 39 L 13,4 DATA TIDAK DIKETAHUI DATA TIDAK DIKETAHUI
34 SH 42 P 6,3 TIDAK BEKERJA DATA TIDAK DIKETAHUI
35 AN 23 P 6,9 TIDAK BEKERJA SMA/SLTA/MA
36 NNP 26 P 8,4 TIDAK BEKERJA DATA TIDAK DIKETAHUI
37 NT 23 P 8,4 KARYAWAN SMA/SLTA/MA
38 TFM 23 P 8,8 KARYAWAN S1
39 EM 26 P 9 PELAJAR/MAHASISWA D3
40 EC 33 P 9,1 KARYAWAN D3
41 ED 24 P 9,3 KARYAWAN S1
42 GH 20 P 9,3 KARYAWAN SMA/SLTA/MA
43 FI 24 P 9,4 TIDAK BEKERJA DATA TIDAK DIKETAHUI
44 NFR 29 P 9,4 KARYAWAN SMA/SLTA/MA
45 KIC 20 P 9,4 KARYAWAN SMA/SLTA/MA
46 EP 20 P 9,6 TIDAK BEKERJA SMP/SLTP/MTS
47 ATW 24 P 9,7 TIDAK BEKERJA SMP/SLTP/MTS
48 AMB 19 P 9,8 TIDAK BEKERJA SMA/SLTA/MA
49 C 17 P 9,9 DATA TIDAK DIKETAHUI DATA TIDAK DIKETAHUI
50 WSR 20 P 9,9 PELAJAR/MAHASISWA SMA/SLTA/MA
Lampiran 4

No. Inisial Usia L/P Kadar Hb Pekerjaan Pendidikan


(tahun) (gr/dL)
51 M 31 P 9,9 PELAJAR/MAHASISWA D3
52 AU 24 P 9,9 KARYAWAN SMA/SLTA/MA
53 NI 27 P 10 TIDAK BEKERJA DATA TIDAK DIKETAHUI
54 R 21 P 10,1 KARYAWAN SMA/SLTA/MA
55 NMS 18 P 10,1 WIRASWASTA SMA/SLTA/MA
56 FY 20 P 10,1 KARYAWAN SMA/SLTA/MA
57 MK 21 P 10,2 TIDAK BEKERJA SMA/SLTA/MA
58 NCP 26 P 10,2 KARYAWAN SMA/SLTA/MA
59 NYN 18 P 10,2 TIDAK BEKERJA SMA/SLTA/MA
60 NB 26 P 10,2 TIDAK BEKERJA SMA/SLTA/MA
61 LY 29 P 10,2 KARYAWAN SMA/SLTA/MA
62 DY 26 P 10,3 WIRASWASTA D3
63 HR 24 P 10,3 TIDAK BEKERJA SMP/SLTP/MTS
64 SNC 18 P 10,3 TIDAK BEKERJA SMA/SLTA/MA
65 YS 27 P 10,4 PNS S1
66 SG 37 P 10,4 DATA TIDAK DIKETAHUI DATA TIDAK DIKETAHUI
67 NR 37 P 10,4 TIDAK BEKERJA DATA TIDAK DIKETAHUI
68 MA 23 P 10,5 KARYAWAN SMA/SLTA/MA
69 NRd 19 P 10,5 TIDAK BEKERJA SD/MI
70 NRR 29 P 10,5 DATA TIDAK DIKETAHUI DATA TIDAK DIKETAHUI
71 RN 21 P 10,5 TIDAK BEKERJA SMA/SLTA/MA
72 S 34 P 10,5 TIDAK BEKERJA DATA TIDAK DIKETAHUI
73 SK 21 P 10,6 DATA TIDAK DIKETAHUI DATA TIDAK DIKETAHUI
74 NCR 21 P 10,6 KARYAWAN SMA/SLTA/MA
75 R 29 P 10,6 KARYAWAN SMA/SLTA/MA
76 A 33 P 10,7 KARYAWAN SMA/SLTA/MA
77 SI 20 P 10,7 KARYAWAN DATA TIDAK DIKETAHUI
78 NM 18 P 10,7 TIDAK BEKERJA SMA/SLTA/MA
79 AA 22 P 10,7 KARYAWAN DATA TIDAK DIKETAHUI
80 NPH 28 P 10,8 KARYAWAN SMA/SLTA/MA
81 NRA 24 P 10,8 KARYAWAN S1
82 PA 19 P 10,8 KARYAWAN DATA TIDAK DIKETAHUI
83 JF 20 P 10,8 TIDAK BEKERJA SMA/SLTA/MA
84 M 27 P 10,8 KARYAWAN DATA TIDAK DIKETAHUI
85 NEM 24 P 10,9 KARYAWAN DATA TIDAK DIKETAHUI
86 RD 25 P 11 PNS D4
87 M 22 P 11 PELAJAR/MAHASISWA SMA/SLTA/MA
88 YK 39 P 11 KARYAWAN DATA TIDAK DIKETAHUI
89 N 21 P 11 KARYAWAN DATA TIDAK DIKETAHUI
90 DI 31 P 11 TIDAK BEKERJA DATA TIDAK DIKETAHUI
91 NF 20 P 11 KARYAWAN SMA/SLTA/MA
92 VM 28 P 11 KARYAWAN DATA TIDAK DIKETAHUI
93 FY 34 P 11 KARYAWAN SMA/SLTA/MA
94 E 22 P 11 DATA TIDAK DIKETAHUI DATA TIDAK DIKETAHUI
95 JT 41 P 11 KARYAWAN D3
96 SD 18 P 11,1 KARYAWAN SMA/SLTA/MA
97 SS 22 P 11,1 KARYAWAN DATA TIDAK DIKETAHUI
98 L 17 P 11,1 TIDAK BEKERJA SMP/SLTP/MTS
99 NAM 26 P 11,1 KARYAWAN SMA/SLTA/MA
100 NSK 47 P 11,1 TIDAK BEKERJA DATA TIDAK DIKETAHUI
Lampiran 4

No. Inisial Usia L/P Kadar Hb Pekerjaan Pendidikan


(tahun) (gr/dL)
101 FU 30 P 11,1 KARYAWAN DATA TIDAK DIKETAHUI
102 LR 25 P 11,1 TIDAK BEKERJA DATA TIDAK DIKETAHUI
103 DAR 25 P 11,1 KARYAWAN SMA/SLTA/MA
104 NDA 17 P 11,2 TIDAK BEKERJA SMA/SLTA/MA
105 AR 19 P 11,2 WIRASWASTA SMA/SLTA/MA
106 RP 27 P 11,2 KARYAWAN SMA/SLTA/MA
107 DR 20 P 11,2 KARYAWAN SMA/SLTA/MA
108 vT 19 P 11,3 DATA TIDAK DIKETAHUI DATA TIDAK DIKETAHUI
109 BRP 17 P 11,3 TIDAK BEKERJA SMA/SLTA/MA
110 NMD 19 P 11,3 KARYAWAN S1
111 AR 27 P 11,3 KARYAWAN SMA/SLTA/MA
112 SM 20 P 11,3 KARYAWAN DATA TIDAK DIKETAHUI
113 M 22 P 11,4 KARYAWAN SMA/SLTA/MA
114 DM 21 P 11,4 DATA TIDAK DIKETAHUI DATA TIDAK DIKETAHUI
115 NEN 33 P 11,4 KARYAWAN DATA TIDAK DIKETAHUI
116 NNO 26 P 11,4 KARYAWAN SMA/SLTA/MA
117 MU 22 P 11,4 KARYAWAN SMA/SLTA/MA
118 Y 25 P 11,4 TIDAK BEKERJA SMA/SLTA/MA
119 ER 21 P 11,4 KARYAWAN DATA TIDAK DIKETAHUI
120 RFH 19 P 11,4 KARYAWAN SMA/SLTA/MA
121 MDL 22 P 11,4 KARYAWAN DATA TIDAK DIKETAHUI
122 MA 32 P 11,5 KARYAWAN DATA TIDAK DIKETAHUI
123 NH 18 P 11,5 KARYAWAN DATA TIDAK DIKETAHUI
124 TAP 24 P 11,5 KARYAWAN DATA TIDAK DIKETAHUI
125 R 28 P 11,5 KARYAWAN DATA TIDAK DIKETAHUI
126 N. 24 P 11,5 KARYAWAN DATA TIDAK DIKETAHUI
127 DRP 21 P 11,5 KARYAWAN SMA/SLTA/MA
128 EN 23 P 11,5 KARYAWAN S1
129 WA 33 P 11,5 KARYAWAN DATA TIDAK DIKETAHUI
130 LA 25 P 11,5 TIDAK BEKERJA SMP/SLTP/MTS
131 NUA 16 P 11,5 KARYAWAN SMA/SLTA/MA
132 RSD 20 P 11,5 PNS D3
133 DD 24 P 11,5 KARYAWAN SMA/SLTA/MA
134 OD 23 P 11,5 KARYAWAN DATA TIDAK DIKETAHUI
135 NN 23 P 11,5 TIDAK BEKERJA DATA TIDAK DIKETAHUI
136 TK 23 P 11,6 TIDAK BEKERJA SMA/SLTA/MA
137 EM 41 P 11,6 KARYAWAN SMA/SLTA/MA
138 N 29 P 11,6 KARYAWAN S1
139 Y 28 P 11,6 DATA TIDAK DIKETAHUI DATA TIDAK DIKETAHUI
140 NRD 27 P 11,6 KARYAWAN S1
141 NSS 26 P 11,6 TIDAK BEKERJA SMA/SLTA/MA
142 NAS 18 P 11,6 KARYAWAN D3
143 NTA 32 P 11,6 KARYAWAN DATA TIDAK DIKETAHUI
144 NTA 39 P 11,6 KARYAWAN S1
145 YTA 29 P 11,7 KARYAWAN DATA TIDAK DIKETAHUI
146 MF 24 P 11,7 KARYAWAN DATA TIDAK DIKETAHUI
147 TZ 21 P 11,7 KARYAWAN DATA TIDAK DIKETAHUI
148 E 30 P 11,7 KARYAWAN S1
149 SF 24 P 11,7 KARYAWAN S1
150 A 26 P 11,7 KARYAWAN SMA/SLTA/MA
Lampiran 4

No. Inisial Usia L/P Kadar Hb Pekerjaan Pendidikan


(tahun) (gr/dL)
151 NCG 32 P 11,7 WIRASWASTA SMA/SLTA/MA
152 NRW 27 P 11,7 DATA TIDAK DIKETAHUI DATA TIDAK DIKETAHUI
153 NAR 30 P 11,7 PNS DATA TIDAK DIKETAHUI
154 EN 25 P 11,7 KARYAWAN SMA/SLTA/MA
155 DA 23 P 11,8 DATA TIDAK DIKETAHUI DATA TIDAK DIKETAHUI
156 JA 38 P 11,8 PELAJAR/MAHASISWA SMA/SLTA/MA
157 NYA 18 P 11,8 DATA TIDAK DIKETAHUI DATA TIDAK DIKETAHUI
158 NNM 24 P 11,8 KARYAWAN SMA/SLTA/MA
159 DR 22 P 11,8 KARYAWAN SMA/SLTA/MA
160 MR 23 P 11,8 KARYAWAN DATA TIDAK DIKETAHUI
161 AT 23 P 11,8 DATA TIDAK DIKETAHUI DATA TIDAK DIKETAHUI
162 N 24 P 11,9 TIDAK BEKERJA DATA TIDAK DIKETAHUI
163 NS 16 P 11,9 KARYAWAN DATA TIDAK DIKETAHUI
164 SF 26 P 11,9 KARYAWAN SMA/SLTA/MA
165 NF 20 P 11,9 KARYAWAN SMA/SLTA/MA
166 DL 42 P 11,9 KARYAWAN SMA/SLTA/MA
167 FA 19 P 11,9 PELAJAR/MAHASISWA S1
168 ER 22 P 11,9 KARYAWAN D1
169 NLN 31 P 11,9 KARYAWAN DATA TIDAK DIKETAHUI
170 NRN 23 P 11,9 KARYAWAN D3
171 RA 25 P 11,9 KARYAWAN DATA TIDAK DIKETAHUI
172 DY 28 P 11,9 KARYAWAN SMA/SLTA/MA
173 IMS 19 P 11,9 WIRASWASTA SMA/SLTA/MA

Keterangan :

Laki-Laki

Perempuan

Kadar Hb : ♀ < 12,0 g/dL

♂ < 13,5 g/dL


Lampiran 5

PEMERIKSAAN KADAR HEMOGLOBIN

A. METODE

Fotometrik non cyanide/Colorymetri

B. PRINSIP

Sampel darah yang dihisap oleh probe akan dimasukan ke dalam chamber

hemoglobin. Dalam chamber tersebut sampel akan direaksikan dengan

sulfolyser yang melisiskan sel darah merah sehingga tersisa Hb yang akan

membentuk oxyhemoglobin yang termodifikasi. Konversi hemoglobin

komplek dalam cahaya monokromatik dalam absorban dapat terukur

dengan panjang gelombang 525 nm.

C. ALAT & BAHAN

Alat : Hematology Analyzer Dymind D5-CRP

Sampel : Darah EDTA

Bahan : -Reagen Dyluent

-Reagen Lyse 1, 2.

D. CARA KERJA

1. Bila lampu indikator berwarna hijau, klik Mode & ID di area kanan

bawah layar untuk memasuki layar Mode ID

2. Pilih mode sampel darah Venous Whole Blood (VWB), Capillary


Whole Blood (CWB) atau Predilute (PD), pada Mode pemilihan sesuai
dengan jenis sampel.
3. Pilih mode pembacaan (CBC, CBC+DIFF, CRP, CBC+CRP,
CBC+DIFF+CRP) dan masukkan ID sampel 1-25 karakter dengan
huruf terakhir menggunakan angka. Lalu Klik OK.
4. Homogenkan sampel, lepaskan tutup tabung dengan hati-hati dan
letakkan sampel di bawah jarum.
Lampiran 5

5. Klik Start pada menu aplikasi atau tekan tombol di dekat jarum untuk
analisis. Alat akan otomatis mengambil sampel.
6. Saat mendengar bunyi bip, lepaskan tabung sampel. Lampu indikator
akan berkedip tanda sedang memproses sampel.
7. Ulangi langkah 1 ~ 7 untuk memulai proses sampel selanjutnya.

(PENGENCERAN SAMPEL)
1. Klik Add Diluent pada menu di sebelah kanan, sistem akan
menampilkan sebuah pesan.
2. Ambil tabung sentrifugal yang bersih atau cup sampel, letakkan di
bawah probe sampel seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut
sehingga ujung probe terhubung secara vertikal dengan bagian bawah
tabung sehingga terhindar dari gelembung, cairan yang menempel pada
dinding bagian dalam atau spatter.
3. Tekan tombol aspirate dan diluent akan ditambahkan. Setelah diluent
ditambahkan dan anda mendengar bunyi bip, anda dapat melepaskan
tabung dari jarum.
4. Tambahkan 20 µL darah kapiler ke pengencer, tutup tabung dan
homogenkan tabung untuk mencampur sampel.
5. Setelah pengenceran sampel siap, klik cancel untuk keluar dari
dispensing diluent.
Note :
 Pengenceran manual bisa dilakukan dengan cara menambahkan
180 mL diluent dengan pipet ke dalam tabung atau cup sampel.
 Pastikan pengenceran tidak terkontaminasi oleh debu.
 Diamkan selama 30 menit setelah diluent dan sampel homogen.
 Homogenkan terlebih dahulu sebelum Runing pada alat.
 Pastikan untuk mengevaluasi stabilitas pre-dilluted berdasarkan
populasi sampel dan teknik pengumpulan sampel di laboratorium.
 Tabung sentrifugasi ditempatkan secara vertikal ke atas, tidak
dimiringkan atau terbalik. Jika tidak, dinding dalam tabung akan
ternoda dengan sampel yang berlebihan, sehingga menghasilkan
limbah.
Lampiran 6
Lampiran 6

Anda mungkin juga menyukai