Anda di halaman 1dari 14

MANAJEMEN PENGELOLAAN

TAMAN KANAK-KANAK AL QURAN, TAMAN PENDIDIKAN AL QURAN


DAN TA’LIMUL QURAN LIL AULAD*

OLEH

ROSIDIN, S. Ag.
(Anggota MPW BKPRMI Propinsi Lampung)

A. MUQADDIMAH

Keberadaan TKA/TPA/TQA di wilayah Lampung ibarat cendawan di musim hujan.

Hampir disetiap masjid dan musholla berdiri lembaga ini, bahkan di lembaga

pendidikan formal tingkat TK s.d. Perguruan Tinggi banyak yang mendirikan, ada

yang berbentuk yayasan pendidikan/sosial. Dari segi jumlah belum ada data konkrit,

tapi mencapai ratusan bahkan mungkin ribuan. Ironisnya banyak dibeberapa tempat

hanya tinggal kenangan karena ditinggal pengelolanya dilanjutkan oleh santrinya juga

ikut pergi (tega betul…). Penyebabnya sepele, karena menjadi pengelola, pengasuh

TKA/TPA/TQA belum menjamin masa depan yang lebih baik?....

Masih banyak juga TKA/TPA/TQA yang dikelola secara tradisional, hanya dengan

modal semangat nan ikhlas, dan tidak ditunjang dengan pendidikan yang memadai

para pengasuh dan pengelola memberanikan diri membuka TKA/TPA/TQA.

Sehingga hasil anak didiknya belum memenuhi standar nasional. Bila dibandingkan

dengan wilayah di Pulau Jawa, Sulawesi, Kalimantan dari segi kualitas Lampung

masih jauh ketinggalan.

B. DASAR KEBERADAANNYA.

1. Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman diantara kamu dan

orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat…..(Al Mujadillah:

11).

2. Sebaik-baik kamu adalah orang yang mempelajari Al Quran dan mengajarkannya.

(HR.Bukhari)
3. Surat Keputusan Bersama Mentri Agama dan Mentri Dalam Negeri RI Nomor:

128 tahun1982/nomor 4A tahun 1984 tertang: Usaha Peningkatan Kemampuan

Baca Tulis Al Quran Bagi Umat Islam dalam rangka Peningkatan, Penghayatan,

dan Pengamalan Al Quran dalam kehidupan sehari-hari.

4. Instruksi Mentri Agama RI Nomor 03 tahun 1990 tentang: Pelaksanaan Upaya

Peningkatan Kemampuan Baca Tulis Al Quran.

5. Surat Edaran Gubernur Lampung Nomor: 421.9/2932/10/1990 tanggal 22 Oktober

1990 tentang : Upaya Pemberantasan Buta Huruf dan Peningkatan Kemampuan

Baca Tulis Al Quran di Kalangan Anak Didik dan Umat Islam di Propinsi

Lampung.

I. PENGERTIAN

1. Taman Kanak-kanak Al-Quran (TKA) adalah lembaga/sekolah yang mendidik

anak usia 4 – 6 tahun sehingga dapat memahami dan mengamalkan Al-Quran.

2. Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) adalah lembaga/sekolah yang mendidik anak

usia 7 – 12 tahun sehingga mampu memahami dan mengamalkan Al-Quran.

3. Ta’limul Qur’an Lil Aulad (TQA) adalah lembaga/sekolah yang mendidik anak

usia 8-15 tahun sehingga mampu mencintai, mengilmui, mengamalkan, membaca

dengan fasih (tartil dan tilawah) menghafal, menerjemahkan secara lafdziyah,

menulis dengan baik dan benar, sehingga alquran menjadi bacaan dan pandangan

hidup sehari-hari.

II. STRUKTUR ORGANISASI

1. TKA/TPA/TQA berinduk kepada Lembaga Pembinaan dan Pengembangan TK

Al-Quran (LPPTKA) Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia

(BKPRMI) yang berpusat di Jakarta.

2. Struktur kepengurusan dari tingkat pusat sampai daerah adalah sebagai berikut :

a. Tingkat pusat dipimpin oleh seorang Direktur Nasional.


b. Tingkat propinsi dipimpin oleh seorang Direktur Wilayah.

c. Tingkat Kodya/Kabupaten dipimpin oleh seorang direktur Daerah.

d. Di tingkat Kecamatan DPK LPPTKA .

e. Lembaga yang paling bawah adalah Unit TKA/TPA dipimpin oleh seorang

Kepala Sekolah/Direktur Unit.

(Struktur lihat Materi Kebijaksanaan Umum)

III. TUJUAN DAN TARGET TKA/TPA/TQA

1. Tujuan Umum : Menyiapkan generasi Qurani, menyongsong masa depan

gemilang

2. Tujuan Khusus : Anak didik mampu :

a. Membaca Al-Quran dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah tajwid.

b. Hafalan Surat-surat pendek. d. Hafal Doa-Doa harian

c. Hafal ayat-ayat pilihan. e. Bisa dan Biasa Sholat

f. Berakhlak mulia. g. Memiliki jiwa dan semangat Islam Yang

tinggi.

IV. MATERI PELAJARAN

1. Materi pokok adalah membaca Al-Quran dengan buku pegangannya buku IQRA’

jilid I – VI susunan kiyai Haji As’ad Humam, pengasuh Tim Tadarus Angkatan

Muda Masjid dan Mushalla (AMM) Yogyakarta.

2. Materi penunjang adalah :

 Hafalan surat pendek > Hafalan ayat pilihan

 Hafalan do’a-do’a pilihan > Bacaan dan Praktik Sholat.

 Akidah Akhlak, Menulis arab > Bermain, Cerita dan Menyanyi.


V. SISTEM PENGELOLAAN PENGAJARAN

1. Setiap kelas maksimal 30 orang santri.

2. Santri dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok maksimal 6 santri

dan dipimpin oleh seorang ustadz/ustadzah.

3. Pengelompokan santri pada mulanya berdasarkan kesamaan usia. Tetapi untuk

selanjutnya didasarkan atas persamaan jilid (prestasi santri).

4. Lama belajar dalam sehari adalah 60 menit dengan alokasi waktu sebagai berikut:

a. 15 menit pertama untuk klasikal. Materi pelajaran yang diberikan sekitar

do’a pembukaan, ikrar santri, mars TKA/TPA, tepuk Islam, hafalan, dll.

b. 30 menit untuk privat, khusus mengajarkan cara membaca Al-Quran dan

buku IQRA’.

c. 15 menit terakhir untuk klasikal kedua yang mengajarkan materi sekitar

hafalan shalat dan B-3 (Bermain, Bercerita, dan Bernyanyi).

5. Prosessing

a. Santri disiapkan diluar kelas :

 Isti’adan : siap semua santri siap dengan membereskan barisan

 Salaman : santri mengucapkan salam

 Ikrar Santri TK Al Quran dipimpin oleh seorang santri

 Dukhulan : santri masuk ke kelas dengan tertib mendahulukan

kaki yang kanan

 Qu’udan : santri duduk sesuai dengan kelompoknya masing-

masing.

b. 15 menit pertama (klasikal) :

 Du’a’an : santri membaca do’a pembukaan

 Mars TK Al Quran

 Setelah itu bisa diisi dengan do’a-do’a, hafalan-hafalan dll, sesuai GBPP.

c. 30 menit privat :

 Hompilah : Kun ‘aliman wa la takun jahilan (jadilah anak pandai


jangan jadi anak bodoh). Ini untuk menentukan siapa

yang membaca lebih dahulu.

 Setiap santri segera bergiliran membaca buku IQRA’, masing-masing

sekitar 5 menit.

 Pada saat santri membaca buku IQRA’, guru bertugas menyimak dan

mengisi Kartu Prestasi Santri (KPS). KPS hijau untuk murid sedangkan

KPS merah untuk pegangan guru.

 Santri yang sudah membaca bisa diberi tugas antara lain :

a. Mengulangi apa yang sudah dibaca

b. Mengajari teman-temannya (tutor sebaya)

c. Menyalin huruf / menulis

d. Diberi tambahan pelajaran (pengayaan)

e. Bermain, misalnya bermain puzzle. Diusahakan agar tidak berisik/

mengganggu.

d. 15 menit terakhir :

 Hafalan surat, do’a-do’a, B-3, dll. Sesuai dengan GBPP

 Do’a akhir

 Keluar dengan aba-aba khurujan

e. Setelah santri bubar, maka tugas guru adalah :

 Mengadakan evaluasi dan diskusi

 Tadarrus

 Menyusun program untuk hari / minggu berikutnya.

VI. MASA DAN WAKTU PENDIDIKAN

1. Waktu belajar sore hari pukul 15.00 – 16.00 atau 16.00 – 17.00

2. Untuk santri yang sekolahnya bergiliran antara pagi dan sore, sebaiknya

TKA/TPA/TQA pun dibuka pagi dan sore juga.

3. Belajar selama 6 hari dalam seminggu


4. Masa pendidikan satu tahun yang dibagi dalam dua semester

5. Masa pendaftaran santri tidak sama dan masa berakhirnya pun tidak sama.

Semakin pandai akan semakin cepat menyelesaikan program.

6. Wisuda diadakan setiap akhir semester (setahun dua kali) dengan cara :

a. Pembagian ijazah bagi wisudawan

b. Pembagian Raport bagi yang belum lulus

c. Silaturrahim antara santri, wali, dan guru.

VII. DANA DAN BIAYA

1. Dari uang pangkal / bangunan

2. Dari infaq bulanan

3. Dari donatur (Muhsinin)

Sebaiknya diangkat dewan penyantun yang terstruktur sebagai penyokong

dana

4. Lembaga yang menaungi/ Pengurus Masjid dan Musholla.

VIII. SARANA DAN FASILITAS

Terdiri dari ruang kelas, meubeler, buku administrasi, blanko dan kartu-kartu, alat

peraga dan perlengkapan BCM (Bermain, Cerita, dan Menyanyi).

1. Meubeler: Meja dan kursi guru, bangku santri, papan tulis, lemari, dan box-box

lainnya.

2. Buku-buku

a. Kemuridan: Penerimaan santri baru, buku induk, daftar hadir guru dan santri,

buku klapper, mutasi santri, mutasi guru, dan kunjungan rumah santri dan

raport santri.

b. Kurikulum: Persiapan bulanan, mingguan dan harian, ekstra kurikuler, dan

catatan wali kelas.

c. Keuangan: kas harian, penerimaan infaq bulanan/SPP, penerimaan seragam,

setoran SPP, kas bulanan, rekapitulasi buku kas, pembelian barang/invetaris.


d. Pelengkap: buku tamu dinas, buku tamu umum, agenda surat masuk dan

keluar, buku ekspedisi, notulen rapat.

6. Blanko dan kartu-kartu.

a. Formulir pendaftaran, blanko kenaikan jilid IQRO’, kartu prestasi santri,

kartu hafalan santri, kartu qiraatul qur’an (kartu tadarus), kartu infaq bulanan

(SPP) dan ijazah.

b. Lembar kurikulum

c. Tata tertib TKA/TPA/TQA LPPTKA BKPRMI dan ikrar santri

4. Alat Peraga

a. Gambar peragaan shalat, bendera huruf, lembar hijaiyyah, dll.

b. Puzzle huruf hijaiyyah dan puzzle gambar.

5. Alat BCM (Bermain, Cerita, dan Menyanyi)

a. Puzzle-puzzle

b. Bowling malaikat, ular tangga Islam, dll.

c. Nyanyian-nyanyian dan buku cerita.

IX. PERSYARATAN MEMBUKA

1. Tersedia ruang belajar, utamakan masjid atau mushola

2. Tersedia tenaga pengajar yang:

a. Mampu membaca Al Quran dengan fasih sesuai kaidah tajwid (lulus test)

b. Telah mengikuti penataran pola 22 jam/ 32 jam PGM3A (Penataran Guru

Membaca, Menulis dan Memahami Al Quran).

c. Memiliki dedikasi dan akhlak yang baik.

3. Ada pengelola yang bertanggung jawab dalam:

a. Penyediaan fasilitas

b. Pembayaran Honorarium guru


X. LANGKAH-LANGKAH MEMBUKA TKA/TPA/TQA

1. Adakan pendekatan dengan RT, RW, lurah, DKM dan tokoh masyarakat

setempat, yakinkan bahwa TKA/TPA/TQA sangat penting.

2. Buat proposal pendirian isinya dasar-dasar pemikiran perlunya mendirikan

TKA/TPA/TQA, tujuan , bentuk kegiatan, tenaga pengelola, pendanaan, dll.

Tanda tangani ketua yayasan, dan atau DKM, pejabat setempat dan jangan lupa

terakhir tuliskan/lampirkan rekomendasi-rekomendasi baik dari pejabat formal

maupun non-formal yang besar pengaruhnya.

3. Siapkan guru dan fasilitas seoptimal mungkin.

4. Buatlah selebaran untuk pelengkap. Dalam selebaran itu dicantumkan:

a. Latar belakang perlunya pembukaan TKA/TPA/TQA

b. Tujuan, jelaskan bahwa hanya dalam tempo enam bulan para santri sudah

mampu membaca Al Quran dengan fasih, hafal ayat pilihan, hafal surat-

surat pendek, bisa dan biasa shalat dan relative berakhlak mulia.

c. Susunan kepengurusan dan tenaga pengajar.

d. Waktu, tempat, dan syarat-syarat pendaftaran

e. Masa dan waktu belajarnya.

f. Administrasi keuangan.

5. Tugaskan tenaga penerima pendaftaran dan perlengkapan lain.

6. Setelah calon santri terdaftar, maka kemudian ditetapkan kapan pembukaan

TKA/TPA/TQA. Undang semua pihak sehingga mereka mengetahui dan mau

memberikan dukungan.

7. Setelah berjalan minimal satu bulan dan diperkirakan prospeknya bakal

berkembang, maka laporkan ke LPPTKA-BKPRMI untuk mendapatkan nomor

unit.

8. Selanjutnya unit akan mendapat pelayanan dan bimbingan penuh dari LPPTKA-

BKPRMI di bidang teknik edukatif. Dalam hal ini LPPTKA-BKPRMI hanya

sebagai koordinator, dan tidak ikut campur urusan fisik material.


XI. TATA TERTIB USTADZ/AH DAN SANTRI

A. USTADZ / USTADZAH

1. Pakaian seragam/berbusana muslim/muslimah.

2. Datang 10 menit sebelum jam pelajaran dimulai

3. Melaksanakan tugas sebaik-baiknya dengan penuh keikhlasan, kesadaran dan

tanggung jawab.

4. Pada saat mengajar guru harus mengisi kartu prestasi santri.

5. Setelah jam pelajaran berakhir guru bersama kepala unit melakukan:

 Evaluasi PBM (Proses Belajar Mengajar)

 Menyusun program kerja harian (persiapan besok)

 Tadarus bersama.

Seluruhnya hanya dilakukan sekitar 20 menit

6. Setiap akhir Ahad kepala unit bersama guru-guru membuat program kerja

mingguan (paket mingguan)

7. Setiap akhir bulan kepala unit bersama guru-guru melaksanakan:

 Evaluasi PBM selama satu bulan berjalan.

 Menyusun program kerja untuk bulan berikutnya.

B. SANTRI

1. Anak muslim Usia dibawah 15 tahun, seragam sesuai dengan ketetapan pusat.

2. Datang ke sekolah 10 menit sebelum jam pelajaran dimulai

3. Tidak boleh diantar orang tua/wali sampai dalam kelas (orang tua/wali silakan

menunggu diluar pada saat jam belajar)

4. Selama jam belajar berlangsung, santri harus berada dalam lingkungan sekolah,

kecuali atas izin kepala unit.

5. Setiap santri harus menjaga kebersihan sekolah.

6. Dilarang memakai perhiasan yang mencolok dan mahal/mewah.

7. Membawa perlengkapan untuk belajar.


8. Melunasi/membayar kewajiban yang telah dibebankan sesuai dengan hasil

kesepakatan antara pengurus, guru-guru dan orang tua/wali.

9. Membayar/melunasi SBS (Sumbangan Bulanan Santri) tiap bulan.

XII. PERENCANAAN KELAS

1. Membuat rencana kegiatan sekolah selama satu tahun, minimal satu semester.

2. Menyusun program bulanan, mingguan dan harian.

3. Penjelasan tata tertib, fasilitas pendidikan serta perlengkapan santri.

4. Pertemuan dengan orang tua santri untuk menjelaskan hal ikhwal

TKA/TPA/TQA.

5. Membentuk POS (Persatuan Orang tua Santri) dan menyusun program kerja.

XIII. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

1. Membuat persiapan mengajar bulanan, mingguan dan harian .

2. Menggunakan metode yang tepat sesuai GBPP.

3. Melayani santri menurut keperluan dan mendorong mencapai prestasi tertinggi.

4. Mengevaluasi hasil belajar santri, baru boleh naik ke jilid berikutnya setelah lulus

test oleh Kepala Sekolah.

5. Santri dianggap tamat TKA/TPA/TQA jika ia telah menguasai seluruh paket

program lewat ujian Tim Munaqosah.

XIV. UPACARA SEKOLAH

1. Dilaksanakan pada hari-hari tertentu sesuai dengan waktu, peristiwa dan sifatnya.

2. Isi upacara meliputi pembacaan karir, pembacaan ayat suci Al-quran, Mars TKA

dan nasihat.

XV. LIBURAN SEKOLAH

1. Libur Umum yaitu untuk memperingati hari-hari besar Islam dan hari-hari

Nasional.

2. Libur Khusus ialah libur diluar ketentuan libur umum.


3. Libur Besar, ialah libur panjang yang diadakan sebagai penutup tahun ajaran.

XVI. KEGIATAN EKSTRA KURIKULER

1. Tadabbur Alam, rekreasi ketempat yang indah sehingga meningkatkan apresiasi

seni dan memantapkan kecintaan kepada Allah SWT. Yang Maha Pencipta.

2. Petuah (Pesantren Sabtu-Ahad) yang isinya bisa bercerita, memutar film-film

Islam.

3. Forum Ukhuwwah : diisi dengan kunjungan ke unit lain atau ke panti asuhan

atau kemana saja yang dapat memperluas pergaulan santri.

4. Perlombaan antar unit : misalnya lomba cerdas cermat, lomba hafalan surat, dll.

5. Show gembira : misalnya peragaan busana muslim, pembacaan puisi, teater

boneka, .

6. Tour Dakwah pedesaan : santri dibawa ke kampung – kampung untuk melihat

langsung kehidupan beragama dikampung, mungkin sambil membagikan

permen, makanan, baju layak pakai.

7. Paket spontanitas : misalnya ada kejadian tabrakan, anak jatuh halilintar, dll

untuk diambil pelajaran.

XVII. MUNAQOSYAH DAN WISUDA SANTRI

1. Santri yang telah mencapai target kurikulum bisa mengikuti ujian/munaqosyah.

Penguji adalah tim munaqisy dari LPPTKA-BKPRMI dengan SK Dirwil.

2. Keputusan lulus diumumkan secara terbuka lewat yudisium. Dan kepadanya

diberi hak mengikuti wisuda guna memperoleh ijazah yang dikeluarkan oleh

LPPTKA WILAYAH. Sebagai tanda kelulusan dan standarisasi santri.

3. Pengalungan samir bagi para wisudawan yang dilakukan oleh DIRNAS atau

DIRWIL LPPTKA BKPRMI.


XVIII. PROSEDUR PENGAJUAN NOMOR UNIT

1. Nomor unit dari LPPTKA-BKPRMI adalah sebagai tanda keanggotaan di

LPPTKA-BKPRMI dan dengan nomor unit tersebut TKA/TPA/TQA yang

bersangkutan sudah berhak untuk mengikuti setiap kegiatan yang diadakan oleh

LPPTKA BKPRMI.

2. Syarat mendapatkan nomor unit:

 Mengisi formulir pengajuan nomor unit

 Minimal ada 1 orang ustadz/ah yang sudah mengikuti penataran pola 24 jam.

 Memiliki ruang belajar mengajar (minimal ruangan masjid.)

3. Proses pengajuan nomor unit

 Mengajukan permohonan kepada LPPTKA BKPRMI Wilayah Lampung.

 LPPTKA BKPRMI Wil Lampung menerima permohonan dan mengadakan

kunjungan untuk mengetahui kelayakan TKA/TPA kemudian dalam waktu

paling lama 1 (satu) bulan memberi Sertifikat Nomor Unit TPA..

4. Tugas dan kewajiban TKA/TPA yang sudah terdaftar adalah menyerahkan

laporan kegiatan setiap bulan kepada LPPTKA BKPRMI Daerah dan Wilayah

Lampung.

5. Bagi unit yang sudah tiga bulan tidak menyerahkan laporan bulanan, maka

kewajiban DPD/DPW LPPTKA untuk menegur dan memberi peringatan.


PROSES PELAKSANAAN PROGRAM PENGAJARAN
DALAM HUBUNGANNYA DENGAN SUPERVISI

KURIKULUM Man (Pelaksana)


THE SIX M
Money (Dana/Keuangan)
Machines (Perlengkapan/Mesin)
Methodes (Metode/cara)
Materials (Sarana dan Prasarana)
Market (Pemasaran)

PROGRAM MANAJEMEN

TERATUR ---- TERBUKA

Planning (Perencanaan)
Organizing (Pengorganisasian)
POAC Actuating (Pergerakan)
Controling (Pengawasan)

AKTIVITAS KBM TUJUAN (GOALS)

SUPERVISI TERUS MENERUS


XIX. Filosofi Taman Pendidikan Al Qur’an

SUASANA TAMAN SUASANA DI TKA/TPA/TQA


1. INDAH 1. APANYA YANG INDAH?
Sedap dipandang mata Keseluruhan yang bersifat fisik karena
ditata secara HARMONIS.
 Penataan bangunan dan ruang
belajar serta segala fasilitas yang
ada didalamnya.
 Juga pakaian santri dan pakaian
guru dengan mengenakan pakaian
seragam yang serasi.
2. BERSIH 2. APANYA YANG BERSIH?
Resik, tidak kotor, dan tidak Tiap ruangan (ruang belajar, kantor,
jorok. tempat sholat, tempat wudhu, halaman
bermain), juga peralatan dan pakaian
selalu dijaga kebersihannya.
3. RAPI 3. APANYA YANG RAPI?
Tertib, teratur, dan tidak acak- Penataan fasilitas dan aktivitas belajar
acakan mengajarnya, juga penataan
administrasinya (administrasi kesantrian,
keguruan, kuangan, dsb) dalam keadaan
rapi (tertib dan teratur).
4. NYAMAN 4. APANYA YANG NYAMAN?
Tidak sumpek dan tidak terasa Keadaan tempatnya cukup nyaman,
panas karena udaranya bersih, ruangannya
cukup, tidak terlalu sempit dan sumpek.
5. MENYENANGKAN 5. APANYA YANG
Tidak menjemukan MENYENANGKAN
Terutama guru-gurunya karena
disamping ramah dan berwibawa juga
cara pendekatannya yang komunikatif
dan variatif ditunjang dengan seni BBM
(Bermain, Bercerita, dan Menyanyi)

Anda mungkin juga menyukai