ii
DAFTAR ISI
I. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang......................................................................................................... 1
1.2. Defenisi.................................................................................................................... 2
1.3. Landasan .................................................................................................................. 2
1.4. Tujuan ...................................................................................................................... 2
II. Penjenjangan
2.1. Fasa Pengenalan ...................................................................................................... 4
2.2. Fasa Pembelajaran ................................................................................................... 4
2.3. Fasa Pengabdian ...................................................................................................... 4
2.4. Fasa Penjaga Nilai ................................................................................................... 5
III. Nilai dan Indikator
3.1. Nilai wajib ............................................................................................................... 6
3.2. Nilai proses .............................................................................................................. 8
3.3. Nilai akhir ................................................................................................................ 9
3.4. Indikator Fasa ........................................................................................................11
IV. Alur Kaderisasi ................................................................................................................ 13
V. Penutup.............................................................................................................................. 14
Lampiran ................................................................................................................................ 15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2. Definisi
Grand Desain Kaderisasi (GDK) adalah pedoman atau koridor utama proses
kaderisasi Himpunan Mahasiswa Teknik Perminyakan “PATRA” Institut Teknologi Bandung
yang bersumber dari segala proses analisis kebutuhan sistem pendidikan dan industri yang
berdasar pada tantangan masa depan agar terbentuk sebuah proses kaderisasi mahasiswa yang
berorientasi pada penegmbangan diri sebagai solusi dari tantangan zaman di masa yang akan
datang. Selain itu, nilai-nilai Grand Design Kaderisasi bisa diaplikasikan baik dari kaderisasi
himpunan dan/atau interaksi dengan masyarakat serta mengarahkan kaderisasi sesuai dengan
kebutuhan.
1.3. Landasan
1. Pembukaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945
2. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945 pasal 31 tentang pendidikan
3. Undang-Undang no. 20 Tahun 2003 tentang pendidikan
4. Undang-Undang Dikti tahun 2012 tentang mahasiswa dan kemahasiswaan
5. Statuta ITB tentang visi, misi, dan tujuan ITB
6. SK Senat ITB no. 23 tahun 2002 tentang visi, misi, dan tujuan program studi teknik
perminyakan
7. Arsip student outcome petroleum engineer versi ABET 2013
8. Konsepsi KM ITB
9. AD/ART KM ITB
10. RUK KM ITB
11. AD/ART HMTM PATRA ITB
1.4. Tujuan
1. Menjadikan Grand Desain Kaderisasi (GDK) sebagai pedoman atau koridor utama proses
kaderisasi Himpunan Mahasiswa Teknik Perminyakan “PATRA” Institut Teknologi Bandung.
2. Memastikan adanya proses kaderisasi lanjutan bagi seluruh anggota Himpunan Mahasiswa
Teknik Perminyakan “PATRA” Institut Teknologi Bandung dengan standarisasi nilai yang
telah digariskan.
3. Memastikan terbentuknya suatu sistem penjaminan ketercapaian nilai bagi seluruh anggota
Himpunan Mahasiswa Teknik Perminyakan “PATRA” Institut Teknologi Bandung dalam
setiap jenjang yang dilalui.
2
4. Menjadikan Grand Desain Kaderisasi (GDK) sebagai salah satu komponen penting dalam
proses pemenuhan tujuan Himpunan Mahasiswa Teknik Perminyakan “PATRA” Institut
Teknologi Bandung, yaitu
3
BAB II
PENJENJANGAN
4
2.4. Fasa Penjaga Nilai
Fasa penjaga nilai merupakan fasa di mana anggota Himpunan Mahasiswa Teknik
Perminyakan “PATRA” Insitut Teknologi Bandung sudah melewati tiga fasa sebelumnya.
Pada fasa ini, anggota Himpunan Mahasiswa Teknik Perminyakan “PATRA” Insitut
Teknologi Bandung wajib untuk menjaga dan mengawasi keberjalanan Himpunan
Mahasiswa Teknik Perminyakan “PATRA” Insitut Teknologi Bandung dengan kondisi yang
sesuai. Masa fase penjaga nilai dimulai dari periodisasi ketiga hingga lulus.
5
BAB III
NILAI DAN INDIKATOR
Setelah melalui proses ekstraksi nilai dari berbagai literatur yang telah dicantumkan
diatas, didapatkan beberapa nilai. Nilai ini disegmentasikan sebagai :
permainan, dng mengikuti aturan yg berlaku):mereka itulah orang-orang yg -- dan disegani; 3 tulus;
ikhlas;
2. Bertanggung jawab
bertanggung jawab /ber·tang·gung ja·wab/ v 1 berkewajiban menanggung; memikul tanggung jawab:
pemimpin redaksi ~ atas isi majalahnya; 2menanggung segala sesuatunya (kpd): kabinet ~ kpd
Presiden; dia laki-laki yg tidak ~;
3. Mandiri
mandiri /man·di·ri/ a dl keadaan dapat berdiri sendiri; tidak bergantung pd orang lain: sejak kecil ia
sudah biasa -- sehingga bebas dr ketergantungan pd orang lain;
4. Aspiratif
aspirasi /as·pi·ra·si / n 1 harapan dan tujuan untuk keberhasilan pd masa yg akan datang: Garis-Garis
1
5. Demokratis
demokratis /de·mo·kra·tis/ /démokratis/ a bersifat demokrasi; berciri demokrasi: sebagian warga desa
tidak puas dng tata cara pemilihan kepala desa yg tidak --
6. Objektif
objektif /ob·jek·tif / /objéktif/ a mengenai keadaan yg sebenarnya tanpa dipengaruhi pendapat atau
1
pandangan pribadi
7. Bermoral
bermoral /ber·mo·ral/ v 1 mempunyai pertimbangan baik buruk; berakhlak baik: mana ada penjahat yg
-; 2 sesuai dng moral (adat sopan santun dsb): ia melakukan perbuatan yg tidak -
6
8. Kebenaran ilmiah
kebenaran /ke·be·nar·an/ n 1 keadaan (hal dsb) yg cocok dng keadaan (hal) yg sesungguhnya: kita harus
berani mempertahankan -; ia masih menyangsikan - berita itu; 2 sesuatu yg sungguh-sungguh (benar-
benar) ada: kita harus menyakini - yg diajarkan oleh agama; 3 kelurusan hati; kejujuran:tidak seorang
pun menyangsikan - hatinya; 4 kl izin; persetujuan; perkenan: dng - yg dipertuan, kami masuk istana; 5
Jk kebetulan: nah, - dia datang sekarang, kita dapat bertanya langsung kepadanya
ilmiah /il·mi·ah/ a bersifat ilmu; secara ilmu pengetahuan; memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan:
penerbitan majalah -- berkembang dng pesat;
-- populer bersifat ilmu, tetapi menggunakan bahasa umum sehingga mudah dipahami oleh masyarakat
awam (tt artikel, gaya penulisan karya ilmiah)
9. Kompeten
kompeten /kom·pe·ten/ /kompetén/ a 1 cakap (mengetahui); 2 berkuasa (memutuskan, menentukan)
sesuatu; berwewenang
7
3.2. Nilai proses
Merupakan nilai yang dapat dieskalasikan dan dapat dilihat indikatornya di setiap fasa.
1. Penghayatan Keprofesian
Sikap memahami secara kognitif, memaknai secara afektif juga psimotorik
akan keilmuan dan aplikasi keilmuan Teknik Perminyakan ITB.
(Kognitif berarti ranah yang mencakup kegiatan mental/otak; afektif berarti ranah
yang berkaitan dengan sikap dan nilai juga mencakup watak perilaku seperti perasaan,
minat, sikap, emosi; dan psikomotorik berarti ranah yang berkaitan dengan
ketrampilan/skill atau kemampuan bertindak).
8
3. Kooperatif
Arti kata kooperatif dalam KBBI adalah bersifat kerja sama atau bersedia
membantu. Nilai ini merupakan salah satu nilai penting yang harus dimiliki oleh
seorang mahasiswa Teknik Perminyakan ITB, karena pada keberjalanan aktualisasi
keprofesian dan keilmuan yang akan dialami oleh setiap mahasiswa Teknik
Perminyakan ITB tidak akan lepas dari proses kerja sama baik dengan sesama bidang
keilmuan ataupun lintas keilmuan. Proses menjadi kooperatif pun merupakan suatu
proses pembelajaran yang efektif dalam menanamkan nilai-nilai baik dalam suatu
kelompok sosial termasuk di dalam himpunan teknik perminyakan ITB karena dengan
nilai kooperatif setiap individu akan saling memiliki ketergantungan positif dalam
setiap proses yang dijalani secara bersama. Selain itu akan muncul pula rasa
tanggungjawab perseorangan dikarenakan tujuan yang dipikul merupakan tujuan
bersama sehingga setiap individu merasa memiliki nilai di dalam kelompok sosial
yang ditempati dalam hal ini himpunan mahasiswa teknik perminyakan itb.
4. Wawasan Kebangsaan
Pengetahuan mengenai hal - hal yang berkaitan dengan bangsa Indonesia.
Pengetahuan ini bisa terkait bidang sosial, politik, ekonomi, hukum, dan lain - lain.
5. Kepedulian
Sifat mengerti, memahami, dan mau bergerak ke arah yang lebih baik perihal
yang terjadi di sekitarnya.
9
apa yang dijalankan, dapat menjadi role model, memiliki inisiatif dan bisa mengambil
keputusan secara bijaksana.
Penggerak disini adalah orang yang mampu membuat suatu perubahan menuju perbaikan.
Perubahan yang dimaksud adalah perubahan terhadap diri sendiri, masyarakat, kebijakan, dan
sistem sosial.
Sedangkan pengabdi disini adalah orang yang mendedikasikan secara ikhlas dirinya
(khususnya dalam konteks keilmuan teknik perminyakan) untuk kebaikan bersama.
3. Etika profesional
Berupa ahli dalam bidang yang ditekuni. Hal ini adalah filsafat moral yaitu bentukan
sikap yaitu tahu mana yang baik/benar dan yang tidak baik/tidak benar. Secara defenitif hal
ini adalah sikap seseorang yang mampu membedakan yang baik dan benar berdasarkan
kebenaran ilmiah dalam bidang keprofesian Teknik Perminyakan.
4. Humanis
Nilai humanis ini adalah pemaknaan segala sesuatu berdasarkan kepentingan masyarakat
sekitar berdasarkan perikemanusiaan untuk kehidupan masyarakat yang lebih baik.
5. Unggul
Keadaan seseorang yang telah menjadi pribadi dan karakter yang paling baik.
10
3.4. Indikator Fasa
Indikator - indikator pencapaian nilai dalam setiap fasa dapat dilihat pada tabel dibawah :
NILAI FASA 1 FASA 2 FASA 3
1) Mahasiswa TM ITB 1) Mahasiswa TM ITB 1) Mahasiswa TM ITB
memahami keilmuan di memahami keilmuan di memahami keilmuan di
semester 3 TM ITB. semester 4 dan 5 TM ITB. semester 6 dan 7 TM ITB.
11
paham akan perannya dan paham akan perannya dan paham akan perannya dan
peran orang lain, sadar peran orang lain, sadar peran orang lain, sadar
tanggungjawab akan tanggungjawab akan tanggungjawab akan
tujuan bersama dalam tujuan bersama dalam tujuan bersama dalam
ruang lingkup angkatan. ruang lingkup angkatan himpunan.
dalam berkegiatan di
himpunan.
Mahasiswa TM ITB Mahasiswa TM ITB
mengetahui realita bangsa mengetahui realita bangsa
saat ini dalam aspek saat ini dalam aspek
Wawasan
politik ekonomi sosial politik ekonomi sosial -
Kebangsaan
budaya dan keenergian di budaya dan keenergian
lingkungan sekitar. dalam ruang lingkup
nasional.
Mahasiswa TM ITB mau Mahasiswa TM ITB mau Mahasiswa TM ITB mau
mengerti, memahami, dan mengerti, memahami, dan mengerti, memahami, dan
bergerak dalam bergerak dalam kegiatan - bergerak dalam himpunan
Kepedulian
angkatannya. kegiatan himpunan. dan masyarakat.
12
BAB IV
ALUR KADERISASI
Alur kaderisasi dalam HMTM “PATRA” ITB adalah diawali dengan Kaderisasi
Wilayah FTTM ITB sebagai bentukan pengenalan terhadap fakultas dan keempat himpunan
di FTTM, lalu dilanjutkan dengan Diklat Terpusat untuk pembelajaran sebagai pengkader dan
pemenuhan RUK Tingkat 1. Setelah itu dimulai Masa Penerimaan Anggota Baru sebagai fasa
awal (pengenalan) masuk himpunan, dilanjutkan Magang untuk mengetahui deskripsi
kegiatan di himpunan dalam bentukan divisi di Badan Kelengkapan. Selanjutnya adanya
Latihan Kepemimpinan dan Organisasi (LKO) untuk pengetahuan dan pembelajaran terkait
kepemimpinan dan organisasi, dilanjutkan dengan menjadi pengkader MPAB, dan ditutup
dengan Latihan Kepemimpinan Lanjutan sebagai persiapan untuk menjadi Badan Pengurus
yang notabene sudah memasuki fasa pengabdian (fasa ketiga).
Latihan Latihan
Kaderisasi Diklat Terpusat
MPAB (peserta) Magang Kepemimpinan MPAB (panitia) Kepemimpinan
Wilayah OSKM
dan Organisasi Lanjutan
13
BAB V
PENUTUP
Grand Design Kaderisasi ini masih memiliki kekurangan dikarenakan kajian yang
dilakukan kurang berkelanjutan. Ada masa - masa dimana kajian terhenti dan disambungkan
lagi pada jangka waktu yang cukup lama. Kajian Grand Design Kaderisasi ini dalam
penyusunannya disesuaikan dengan kondisi HMTM “PATRA” ITB saat ini.
Batasan dalam Grand Design Kaderisasi ini adalah bahwasanya Grand Design
Kaderisasi ini harus mengalami revisi minimal 5 (lima) tahun sekali untuk menjaga kualitas
dan relevansinya dalam kemahasiswaan di Himpunan Mahasiswa Teknik Perminyakan
“PATRA” ITB.
Semoga Grand Design Kaderisasi ini, seperti yang telah disebutkan diatas, dapat
menjadi koridor yang jelas untuk kaderisasi HMTM “PATRA” ITB kedepannya. Koridor ini
diharapkan dapat memudahkan mahasiswa di HMTM “PATRA” ITB saat nantinya akan
merancang sistem kaderisasi untuk kader - kader HMTM “PATRA” ITB dan dapat menjadi
sistem nilai yang utuh dan komprehensif. Segala ketentuan yang belum tertulis dalam Grand
Design Kaderisasi ditetapkan oleh BPA dalam penentuannya.
Grand Design Kaderisasi HMTM “PATRA” ITB disahkan melalui Badan Perwakilan
Angkatan dengan surat ketetapan …
14
LAMPIRAN
15
4. Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurangkurangnya dua puluh persen dari
anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari aggaran pendapatan dan belanja daerah
untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional.
5. Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi
16
c. dihasilkannya Ilmu pengetahuan dan Teknologi melalui Penelitian yang memperhatikan
dan menerapkan nilai Humaniora agar bermanfaat bagi kemajuan bangsa, serta kemajuan
paradaban dan kesejahteraan umat manusia;
d. terwujudnya Pengabdian kepada masyarakat berbasis penalaran dan karya Penelitian yang
bermanfaat dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.”
17
6. SK Senat ITB no. 23 tahun 2002 tentang visi, misi, dan tujuan program studi teknik
perminyakan
”At the time of graduation the student will have the following outcome:
1. An ability to apply knowledge of mathematics, science, and engineering
2. An ability to design and conduct experiments, as well as to analyze and interpret data
3. An ability to design a system, component, or process to meet desired needs with realistic
constraints
4. An ability to function on multidisciplinary teams
5. An ability to identify, formulate, and solve engineering problems
6. An understanding of professional and ethical responsibility
7. An ability to communicate effectively
8. The broad education necessary to understand the impact of engineering solutions in a
global, economic, environmental, and societal context
18
9. A recognition of the need for and an ability to engage in life-long learning
10. A knowledge of contemporary issues
11. An ability to use the techniques, skills, and modern engineering tools necessary for
engineering practice”
8. Konsepsi KM ITB
“Tugas perguruan tinggi adalah membentuk manusia susila dan demokrat yang:
1. Memiliki keinsafan tanggung jawab atas kesejahteraan masyarakatnya.
2. Cakap dan mandiri dalam memelihara dan memajukan ilmu pengetahuan.
3. Cakap memangku jabatan atau pekerjaan dalam masyarakat.
(Muhammad Hatta)
Ungkapan pemikiran Hatta di atas dapat disederhanakan dengan kata-kata bahwa tugas
perguruan tinggi adalah membentuk insan akademis. Insan akademis yang dimaksud adalah
insan yang memiliki dua peran. Pertama, peran untuk selalu mengembangkan diri sehingga
menjadi generasi yang tanggap dan mampu menghadapi tantangan masa depan. Kedua, peran
yang akan muncul dengan sendirinya apabila mengikuti watak ilmu itu sendiri. Watak ilmu
adalah selalu mencari dan membela kebenaran ilmiah. Dengan selalu mengikuti watak ilmu
ini maka insan akademis mengemban peran untuk selalu mengkritisi kondisi kehidupan
masyarakatnya di masa kini dan selalu berupaya membentuk tatanan masyarakat masa depan
yang benar dengan dasar kebenaran ilmiah. Dengan pemaparan ini maka secara teknis,
keseluruhan proses pendidikan di perguruan tinggi ditujukan untuk membantu atau memberi
alat pada mahasiswa untuk menjawab tantangan masa kini dan masa depan. Selain itu
pendidikan juga ditujukan untuk membantu mahasiswa menentukan visinya tentang tatanan
masyarakat masa depan yang baik menurut kaidah ilmiah.
Dengan tujuan untuk membentuk insan akademis ini maka seluruh proses yang berlangsung
di perguruan tinggi adalah proses pendidikan dalam rangka membentuk karakter. Sikap guru
besar yang bertanggung jawab dan kepakarannya dalam lingkungan ilmu adalah sumbangan
yang besar dalam pembentukan karakter ini, tetapi itu saja belumlah cukup. Mahasiswa
sendiri juga harus ikut serta mendidik dirinya sendiri (learning by themselves) dengan tetap
berpedoman pada nilai kebenaran ilmiah. Mereka harus senantiasa melakukan kritik dan
koreksi atas dirinya sendiri. Apabila itu semua dilakukan dengan segala kesadaran, maka rasa
tanggung jawab sebagai insan akademis akan tertanam. Dalam alam yang merdeka ini
mahasiswa menemui suasana yang baik untuk membentuk karakter akademiknya, yaitu
19
kebenaran, keadilan, kejujuran, dan kemanusiaan. Alam merdeka seperti inilah yang menjadi
karakteristik perguruan tinggi.
Proses dan upaya mendidik diri sendiri ini tidak akan berjalan efektif apabila dilakukan
sendiri-sendiri dan tidak sistematis. Oleh karena itu mahasiswa butuh alat untuk
mengorganisasikan dan mensistemkan upaya-upaya untuk mendidik diri-sendiri. Alat itu adalah organisasi
kemahasiswaan. Oleh karena itu organisasi kemahasiswaan muncul karena adanya kebutuhan dari mahasiswa
sendiri untuk menjamin efektivitas dan efisiensi upaya-upayanya dalam mendidik diri-sendiri. “
9. AD/ART KM ITB
“Himpunan Mahasiswa Jurusan adalah organisasi yang berada di Institut Teknologi Bandung
yang menghimpun mahasiswa Institut Teknologi Bandung sesuai dengan jurusannya di
Institut Teknologi Bandung.”
20
Sadar akan kewajiban memahami realitas bangsa
Menjadi terpelajar, insan pendidikan, intelektual, dan cendikiawan dalam sebuah
masyarakat. Kritis, objektif, dan multi-disiplin. Mampu menerjemahkan realitas
berdasarkan paradigma yang benar.
21