Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 3

Nama : Dyah Astrini Wiraningtyas


NIM : 041419549

1. Sebutkan dan jelaskan jenis bank di Indonesia menurut fungsinya


Jawaban :
Dijelaskan dalam Undang-Undang No 7 Tahun 1992, berdasarkan dari segi tugasnya
bank dikategorikan menjadi tiga jenis: Bank Sentral, Bank Umum dan Bank
Perkreditan Rakyat (BPR).
a. Bank Umum, yaitu bank yang melaksanakan kegiatan perbankan secara
konvensional atau berdasarkan prinsip syariah, yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Seperti yang diketahui
kegiatan perbankan termasuk mengumpulkan dana dari masyarakat,
memberikan kredit atau pinjaman kepada masyarakat, lain dari itu juga
termasuk pemindahan dana antar pihak, penyimpanan barang berharga dan
jasa bank lainnya. Bank umum kini dikenal juga sebagai bank komersil
(commercial bank).
b. Bank Sentral, yaitu bank milik negara yang bertanggung jawab untuk
mengatur dan menjaga stabilitas harga atau nilai mata uang negara. Jadi bank
sentral bertugas untuk menjaga tingkat inflasi agar terkendali untuk
mengoptimalkan perekonomian dengan mengontrol keseimbangan jumlah
uang dan barang. Dengan kata lain bank sentral bertugas juga mengatur
kebijakan moneter negara, stabilitas sektor perbankan, dan sistem finansial
secara keseluruhan. Di Indonesia bank sentral dikenal sebagai Bank
Indonesia.
c. Bank Perkreditan Rakyat (BPR), yaitu bank yang melaksanakan kegiatan
perbankan secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah, tetapi
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Jadi
kegiatannya jauh lebih sempit dibandingkan bank umum. Tugas BPR hanya
terbatas pada penghimpunan dana dalam bentuk tabungan atau deposito dan
penyaluran dana dalam bentuk kredit investasi, kredit modal kerja atau kredit
perdagangan.
2. Apa yang dimaksud dengan Kliring Transaksi Bursa?
Jawaban :
Di pasar modal Indonesia, KPEI berperan sebagai Central Counterparty (CCP), yakni
sebagai perantara untuk melakukan novasi dalam penjaminan penyelesaian
transaksi bursa. Novasi adalah pengalihan hukum antara Anggota Bursa (AB) jual
dengan AB beli menjadi hubungan hukum antara AB jual dengan KPEI sebagai
pembeli, dan AB beli dengan KPEI sebagai penjual. Sehingga, KPEI akan selalu
berinteraksi dengan seluruh AB dalam menjamin penyelesaian transaksi bursa yang
telah dilakukan oleh masing-masing AB. Sebagaimana dijelaskan di atas, pihak yang
berhak mendapatkan layanan jasa kliring dan penjaminan KPEI disebut AK atau
pihak lain (disebut Bank Kustodian) sesuai dengan Peraturan OJK No.
26/POJK.04/2014 tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa. Kliring adalah
proses perhitungan hak dan kewajiban yang timbul dari transaksi yang telah
dilakukan AB di Bursa Efek Indonesia, dan akan diselesaikan pada tanggal
penyelesaian. Dalam menjalankan proses kliring, KPEI melaksanakan dengan 2 cara
yaitu :

a. Netting adalah pemenuhan hak dan kewajiban AK dengan menyerahkan atau


menerima sejumlah efek tertentu yang ditransaksikan dan untuk menerima
atau membayar sejumlah uang untuk seluruh efek yang ditransaksikan.
b. Per Transaksi (trade for trade – TFT) adalah pemenuhan hak dan kewajiban
AK untuk setiap transaksi oleh AK jual dan AK beli yang dilakukan secara
langsung atas efek yang ditransaksikan.

Pemilihan metode kliring di atas tergantung dari jenis pasar dimana transaksi bursa
dilakukan. Jenis pasar terbagi menjadi 3, yakni Pasar Reguler, Pasar Tunai dan Pasar
Negosiasi. Pasar Reguler merupakan pasar dimana transaksi bursa dilaksanakan
berdasarkan proses tawar menawar secara lelang berkesinambungan (continuous
auction) oleh AB dan penyelesaiannya dilakukan pada hari bursa ke-2 setelah
terjadinya transaksi tersebut (T+2). Pasar Tunai juga dilakukan continuous auction,
namun untuk waktu penyelesaiannya dilakukan pada hari bursa yang sama dengan
terjadinya transaksi bursa (T+0). Sedangkan Pasar Negosiasi merupakan pasar
dimana transaksi bursa dilaksanakan berdasarkan tawar menawar langsung secara
individual dan tidak secara lelang berkesinambungan serta penyelesaiannya
dilakukan berdasarkan kesepakatan antar pihak yang bertransaksi. Proses kliring
transaksi bursa akan menghasilkan Daftar Hasil Kliring (DHK), yang akan dikirimkan
ke AK sebagai tagihan atas transaksi yang sudah dilakukan dan wajib diselesaikan
sesuai waktu penyelesaian.

Sumber :
https://www.aturduit.com/articles/panduan-perbankan/perkenalan-tentang-bank/
https://www.kpei.co.id/page/sekilas-kliring-transaksi-bursa

Anda mungkin juga menyukai