EDARAN
NOMOR SE-152/PJ/2010
TENTANG
test
a) Wajib Pajak sudah tidak lagi melakukan pembubuhan tanda Bea Meterai lunas dengan Mesin Teraan
Meterai Digital, atau
b) Wajib Pajak pindah domisili sehingga tidak lagi terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak sebagaimana
ditetapkan dalam Surat Izin Pembubuhan,
3) Kantor Pelayanan Pajak menemukan Mesin Teraan Meterai Digital digunakan tidak sesuai dengan izin
pembubuhan tanda Bea Meterai lunas, misalnya Mesin Teraan Meterai Digital yang didaftarkan atas nama
Wajib Pajak, namun digunakan oleh Pihak Lainnya selain yang ditetapkan dalam Surat Izin Pembubuhan.
b. Pembetulan Izin Pembubuhan Tanda Bea Meterai Lunas Dengan Mesin Teraan Meterai Digital dikarenakan
terdapat kesalahan data akibat salah tulis atau salah input ke dalam Aplikasi e-Meterai, sehingga Surat Izin
Pembubuhan yang dicetak berbeda dengan yang seharusnya, misalnya:
1) Informasi dalarn Surat Keterangan Laik Pakai dan/atau Surat Pernyataan yang disampaikan oleh Wajib Pajak
pada waktu pendaftaran berbeda dengan yang seharusnya, atau
2) Petugas Kantor Pelayanan Pajak melakukan kesalahan entry identitas Wajib Pajak, identitas Mesin Teraan
Meterai Digital, atau informasi lainnya ke Aplikasi e-Meteral.
c. Pengenaan sanksi pidana dengan pidana penjara selama-Iamanya 7 (tujuh) tahun sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 14 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai, dalam hal Wajib Pajak menggunakan
Mesin Teraan Meterai Digital tanpa izin tertulis dari Direktur Jenderal Pajak.
4. Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan terkait dengan kelebihan deposit adalah sebagai berikut:
a. Penyetoran deposit untuk mendapatkan Kode Deposit atau cara lain dalam rangka pengisian deposit Mesin
Teraan Meterai Digital, dilakukan dengan menggunakan SSP ke Kas Negara melalui Kantor Penerima
Pembayaran yang sudah on line (menggunakan sistem Modul Penerimaan Negara (MPN)). Server MPN setelah
menerima deposit penyetoran secara otomatis memberitahukan adanya penyetoran tersebut kepada Server e-
Meterai, selanjutnya Server Aplikasi Kode Deposit setelah menerima informasi penyetoran deposit dari Server
e-Meterai secara otomatis membangkitkan Kode Deposit yang diperuntukkan khusus bagi Mesin Teraan Meterai
Digital yang akan diisi depositnya.
b. Wajib Pajak dapat melakukan Pemindahbukuan untuk memperhitungkan kelebihan deposit, yang disebabkan
oleh:
1) Wajib Pajak melakukan kesalahan sebagaimana dimaksud pada butir 2 huruf c;
2) Mesin Teraan Meterai Digital mengalami kerusakan sehingga tidak dapat digunakan lagi; atau
3) Wajib Pajak mengajukan pencabutan izin pembubuhan.
c. Wajib Pajak tidak dapat melakukan Pemindahbukuan dalam hal Kantor Pelayanan Pajak menemukan Mesin
Teraan Meterai Digital digunakan tidak sesuai dengan izin pembubuhan tanda Bea Meterai lunas.
d. Wajib Pajak tidak perlu melakukan Pemindahbukuan untuk memperhitungkan kelebihan deposit karena
Pembetulan Izin Pembubuhan Tanda Bea Meterai Lunas Dengan Mesin Teraan Meterai Digital.
e. Penyetoran deposit yang berasal dari Bukti Pemindahbukuan tidak dapat digunakan untuk men-generate Kode
Deposit atau cara lain dalam rangka pengisian deposit Mesin Teraan Meterai Digital, karena Bukti
Pemindahbukuan merupakan sistem administrasi penerimaan pajak Direktorat Jenderal Pajak.
f. Pemindahbukuan sebagaimana dimaksud pada huruf b hanya dapat dilakukan ke Kode Akun Pajak dan Kode
Jenis Setoran selain Kode Akun Pajak (411611) dan Kode Jenis Setoran (2xx) untuk penyetoran deposit Mesin
Teraan Meterai Digital.
5. Bentuk teraan Bea Meterai lunas dengan Mesin Teraan Meterai Digital paling sedikit memiliki unsur-unsur sebagai
berikut:
a. logo dan tulisan Direktorat Jenderal Pajak,
b. logo dan/atau tulisan Wajib Pajak pelaksana pembubuhan tanda Bea Meterai Lunas dengan Mesin Teraan
Meterai Digital,
c. tulisan METERAI TERAAN,
d. tulisan nominal tarif Bea Meterai,
e. tulisan tanggal, bulan, dan tahun dilaksanakannya pembubuhan tanda Bea Meterai Lunas dengan Mesin Teraan
Meterai Digital,
test
f. nomor mesin, dan
g. kode unik.
6. Warna teraan Bea Meterai lunas dengan Mesin Teraan Meterai Digital adalah warna merah.
7. Wajib Pajak menera Bea Meterai lunas dengan Mesin Teraan Meterai Digital pada halaman pertama atau halaman
terakhir Dokumen yang dikenakan Bea Meterai.
8. Wajib Pajak tidak perlu membubuhkan tanda tangan atau tanda lain sebagai pengganti tanda tangan pada teraan Bea
Meterai lunas dengan Mesin Teraan Meterai Digital.
Demikian untuk diketahui dan dilaksanakan sebaik-baiknya.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 31 Desember 2010
DIREKTUR JENDERAL
MOCHAMAD TJIPTARDJO
test