Anda di halaman 1dari 5

SOP – KEWAJIBAN PAJAK

Ketentuan Umum

Ketentuan Umum PPN PPh Pasal 29

•Merumuskan Tax Planning •Mengumpulkan PPN •Mereview perhitungan PPh


•Mempelajari peraturan Masukan. Badan.
pajak terbaru •Verifikasi keabsahan Faktur •Membayarkan hutang PPh
•Mereview Rekonsiliasi Pajak. 29 secarat tepat waktu.
•Menghadapi pemeriksaan •Meminta vendor utk •Menghitung pajak yang
pajak / pertanyaan2 dari merevisi Faktur Pajak yang dibayar dimuka , yg terdiri
Kantor Pajak salah. dari PPh 25, PPh 23, PPh 22
•Mengarsip dokumen pajak. •Rekonsiliasi SPT Masa PPN •Melakukan rekonsiliasi PPh
•Membuat & melaporkan dengan GL. yang dibayar dimuka dengan
SSP & SPT Masa. •Membuat Faktur Pajak Ledger .
keluaran berdasarkan
Invoice Penjualan.
•Menghitung hutang PPN
bersih atau kelebihan
pembayaran setiap bulan .
•Membayar hutang PPN
tepat waktu.

Teknik pengujian /
PPh Pasal 21 PPh 23/26/4(2)
equalisasi pajak
•PTKP harus sesuai •Memotong PPh 23 atas •Equalisasi Arus Barang
dengan status karyawan transaksi pembayaran •Equalisasi Arus Uang
di awal tahun. atas jasa & sewa. •Equalisasi Arus Hutang
•Melakukan rekonsiliasi •Memotong PPh 26 atas •Equalisasi Arus Piutang
SPT Masa dengan Ledger. transaksi pembayaran
•Menghitung ulang PPh 21 kepada WP
berdasarkan SSP. berkewarganegaraan
•Membuat bukti potong asing.
PPh 21 ( Form 1721 A1) •memotong PPh 4(2) atas
dan diberikan kepada transaksi pembayaran
karyawan yang sewa gedung .
mempunyai NPWP. •Melakukan rekonsiliasi
dengan GL.
•Membuat SPT dan Bukti
Potong .
Keterangan :

1. Bag. pajak bertanggungjawab untuk merumuskan perencanaan pajak tahunan


Perencanaan pajak harus dibuat untuk memaksimalkan penggunaan manfaat pajak,
untuk menghindari inefisiensi dari pembayaran pajak .

2. Bag. pajak harus memastikan Penjadwalan penyelesaian kewajiban dan SPT sesuai
jadwal yang ditentukan oleh regulasi pajak Indonesia,
Memberikan informasi yang lengkap kepada otoritas pajak, Penggunaan secara
maksimal fasilitas dan manfaat pajak sesuai undang-undang dan regulasi pajak, juga
batasan hukum pajak yang relevan.

3. Bag. pajak akan mereview rekonsiliasi yang dibuat dan mengambil tindakan berdasarkan
rekonsiliasi tersebut jika dibutuhkan. Mengadakan rapat pajak bulanan untuk membahas
regulasi pajak Indonesia terkini.

4. Bag. pajak bertanggungjawab untuk menangani semua permintaan dari audit pajak dan
mengkomunikasikan hasil audit kepada Direktur sebelum mengadakan konferensi
penutup audit pajak dengan auditor pajak.

5. Bag. pajak bertanggungjawab menyimpan semua dokumen yang berhubungan dengan


pajak untuk kurun waktu sebagaimana diatur dalam regulasi Indonesia.

6. Bag. pajak bertanggungjawab atas hal-hal berikut:

 Memuat slip pajak bulanan (SSP) and surat pemberitahuan pajak bulanan (SPT),
dan segera mengarsipkan SPT tersebut kepada kantor pajak yang terkait.
 Membuat surat-surat pemberitahuan pajak dengan mengimplementasikan e-SPT
yang diperlukan.

Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

1. Perusahaan harus membuat faktur pajak dan membebankan PPN kepada pelanggan
untuk semua transaksi yang terkena PPN dan melaporkannya kepada otoritas pajak.

2. Perusahaan harus mengklaim semua PPN Masukan dengan menjalankan prosedur


sesuai dengan undang-undang pajak, kecuali PPN Masukan yang tidak dapat ditagih
kembali berdasarkan regulasi.

3. Tim pajak harus memverifikasi keabsahan faktur pajak.


4. Tim pajak harus meminta vendor merevisi faktur pajak yang salah agar perusahaan
dapat mengklaim kembali PPN Masukan tersebut. Faktur pajak yang telah direvisi
harus diterima sebelum pembayaran PPN kepada suplier dilakukan, dan sebelum
masa berlaku klaim PPN berakhir.

5. Faktur Pajak Masukan diakui dan dicatat ke dalam ledger, jika barang sudah dikirim
atau pembayaran dari pelanggan sudah diterima, yang mana lebih dulu terjadi.

6. PPN Keluaran diakui dan Faktur Pajak dibuat pada saat barang diterima atau
pembayaran dilakukan (down payment), yang mana yang terjadi lebih dulu.

7. Setiap bulan, tim bertanggungjawab mengadakan rekonsiliasi antara SPT Masa PPN
dengan General Ledger.

8. Bag. Pajak pajak bertanggungjawab untuk:


 Membuat faktur pajak berdasarkan invoice penjualan yang dikeluarkan.
 Mereview dan mengklarifikasi rekonsiliasi PPN yang dibuat oleh tim dan
mengambil tindakan yang diperlukan untuk merevisi SPT, jika diperlukan
berdasarkan rekonsiliasi, sebelum pembayaran pajak dan pembuatan SPT
Masa PPN;

9. Menghitung hutang PPN bersih atau kelebihan pembayaran setiap bulan dan
membayar hutang PPN tepat waktu.

Pajak Penghasilan Perusahaan ( PPh Pasal 29 )

1. Bag. pajak bertanggungjawab mereview perhitungan pajak penghasilan

2. Pajak penghasilan tahunan perusahaan dan pajak bulanan perusahaan dihitung dan
SPT perusahaan dibuat sesuai dengan undang-undang pajak penghasilan.

3. Hutang pajak perusahaan final (PPh 29) dihitung dengan mempertimbangkan pajak
tahunan perusahaan dan pajak perusahaan yang dibayar di muka. Hutang PPh 29
harus dibayarkan tepat waktu sebelum menyerahkan SPT PPh Badan

4. Pajak penghasilan perusahaan harus direncanakan dan dikelola untuk menghindari


kelebihan pembayaran pajak.

5. Pajak perusahaan yang dibayar di muka terdiri dari: PPh 25, Pajak penghasilan yang
dipotong oleh pelanggan atas jasa yang diberikan (PPh 23), Pajak penghasilan yang
dipotong dari transaksi import (PPh 22).
6. Bag. pajak harus membuat daftar pajak yang dibayar di muka dan direkonsiliasikan
dengan ledger saat membuat SPT perusahaan.

Pajak Penghasilan karyawan (PPh 21)

1. Penghasilan pribadi tidak kena pajak untuk perhitungan pajak penghasilan karyawan
harus sesuai dengan status karyawan pada awal tahun. Jika terjadi perubahan status
karyawan (belum menikah, menikah tanpa anak, menikah dengan satu anak, menikah
dengan dua anak atau menikah dengan tiga anak) pada pertengahan tahun, maka
perhitungan pendapatan pribadi tidak kena pajak tetap didasarkan atas status
karyawan pada awal tahun.

2. Setiap bulan, Bag. Pajak bertanggungjawab melakukan rekonsiliasi antara SPT Masa
PPh 21 dengan general ledger. Jika ditemukan perbedaan, maka harus dilakukan
investigasi, ditindak-lanjuti dan dikoreksi.

3. Setiap tahun, Bag. Pajak bertanggungjawab menghitung ulang PPh 21 untuk tahun
yang didasarkan SSP. Bag. Pajak juga bertanggungjawab untuk melakukan
rekonsiliasi antara biaya karyawan dalam general ledger dengan total biaya karyawan
dan PPh 21 terhutang dalam SSP untuk satu tahun.

4. Setelah perhitungan final pajak karyawan tahunan, Bag. Pajak bertanggungjawab


membuat bukti potong PPh 21 – form 1721 A1) untuk didistribusikan ke setiap
karyawan.

5. Perusahaan berkewajiban memotong, membayar & melaporkan pajak penghasilan


yang berhubungan dengan pekerjaan, sebagai berikut:

 Gaji, upah, honorarium, tunjangan dan jenis-jenis pembayaran lainnya yang


berhubungan dengan pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan atau non-
karyawan.

 Honorarium atau jenis-jenis pembayaran lainnya sebagai kompensasi jasa,


termasuk jasa tenaga ahli independen, dan;

 Pembayaran yang berhubungan dengan pelakasanaan kegiatan-kegiatan


tertentu.
PPH 23/26/.4(2)

1. PPh 23 adalah pajak yang terkait dengan penghasilan dari jasa , sewa ( kecuali sewa
gedung) dan suku bunga.

2. PPh 26 adalah pajak yang terkait dengan penghasilan yang diteirma oleh WP
berkewarga negaraan asing.

3. PPh 4(2) adalah pajak yang terkait dengan penghasilan dari sewa gedung , suku
bunga.

4. PPh atas pembagian deviden harus dilakukan saat deviden tsb. Dibayarkan.

5. Setiap bulan, Bag. Pajak wajib membuat rekonsiliasi antara biaya-biaya yang terkena
witholding tax dengan General ledger. Jika ditemukan perbeddaan , maka harus
dilakukan investigasi, ditindak lanjuti dan dikoreksi sebelum pembayaran pajak dan
pembuatatn SPT Masa wItholding tax.

6. Membuat SPT dan bukti Potong untuk didistribusikan ke supplier yang terkait.

Teknik Pengujian / Equalisasi Pajak

o Arus barang.
Rumusnya adalah persediaan awal ditambah pembelian dikurangi persediaan
akhir lalu dicocokkan dengan buku penjualan.

o Arus uang.
Rumusnya adalah saldo awal kas/bank + penerimaan – pengeluaran = saldo akhir
atau saldo akhir + pengeluaran – saldo awal = penerimaan.

Lalu dicocokkan antara cash opname dengan buku kas.

o Arus utang-piutang.
 Untuk utang akan diuji kaitannya dengan pembelian kredit.
Rumusnya adalah saldo akhir utang + pelunasan utang – saldo awal utang
= pembelian kredit.

 Sedangkan untuk piutang akan diuji kaitannya dengan penjualan kredit.


Rumusnya adalah saldo akhir piutang + penerimaan piutang – saldo awal
piutang = penjualan kredit.

Anda mungkin juga menyukai