Anda di halaman 1dari 8

"Anjung-Anjung"

Anjung-anjung anjung si layang-layang

( Menganjungkan layang-layang, yaitu tahap awal saat bermain layang-layang )

Anjung sejauh jauh

( anjungkan layang-layang itu sejauh mungkin agar dapat terbang tinggi ke angkasa)

Anjung-anjung anjung si bayang-bayang

( menganjungkan bayang-bayang )

Anjung setingi –tinggi

( di anjung setinggi-tingginya )

Di langit itu

( diatas langit sana )

Tinggi-tinggi adalah layang-layangan

( ada layang-layang yang terbang tinggi )

Dianjung jauh-jauh

( dianjung jauh-jauh agar dapat terbang tinggi )

Sampai ke bayang-bayang

( hingga ke bayangan )

Dilambung tinggi

( dilayangkan ke angkasa yang sangat tinggi )

adalah mimpi di hatimu

( sebuah harapan )

ia mati suri

( ia mati lalu hidup kembali )

Di keningmu awan bersapau dengan angin yang bersikau mencekau menyilau


engkau menjadi igau

( Dikeningmu awan tampak beriring dengan angina yang menerpa )

aaaiii anjungkan layang-layang

( memanggil seseorang minta tolong menganjungkan layang-layang )

anjuuuung ke jauuuh-jauuuh

( pegang dan anjungkan layang-layang sejauh mungkin )

tapi yang tersangkut di pucuk pohon Ara

( pohon ara merupakan sebuah pohon yang tinggi )

di ranting-ranting getah adalah bayang

( disela-sela ranting getah yang membayang )

ruang yang tidak kena sinar adalah baying

( ruang yang tidak terkena cahaya tidak akan memantulkan bayangan )

seru bayang hidup dikepalamu

( membayang di dalam kepala )

merejut tumbuh menjadi liar

( merajut merupakan hal yang tersusun dan terarah tidak mungkin menjadi liar namun, jika ia merajut
tumbuh menjadi liar maka ia tak karuan )

dibibir rindupun terucap

( berkata Rindu )

hanya sekali sentap putus kuncup-kuncup merekah

( hanya sekali tarik dengan kuat tali layang-layang itu putus )

wujud hitam yang tampak di balik benda tercekuh cahaya adalah baying

( bayangan berwujud hitam selalu menghantui nyata dari baying-bayang itu sendiri )

seingat-ingatnya lekat dipandang

( saat dipandang bayangan itu tampak )

di celah-celah betis pahamu dan kaki terkikis bulu melebat di ujung jari itulah
akhirnya kau menulis kisah

( akhirnya layang-layang itu menulis kisah )

hai anjungkan bayang-bayang

( mengajak atau memanggil seseorang untuk menganjungkan layang-layangnya )

sampai ke tinggi-tinggi

( hingga terbang tinggi )

yang sayup ditinggi-tinggi apakah layang

( yang berada di ketinggian itu apakah layang-layang )

tali sengaja bertaut dihulu kampung pecah sirna ditimpa lentera

( tali itu sengaja bertaut dihulu kampung, namun pecah harapan karena ditimpa lampu pelite )

yang berkelap-kelip bila malam menjemput adalah lampu-lampu kota

( yang berkedip-kedip saat malam datang adalah lampu-lampu kota )

sekedar bersuara

( sedikit bersuara )

memeriahkan sekelip mata

( membuat suatu agar dapat terlihat oleh mata )

Sirna

( hilang )

kisah apa menjadi layang

( cerita apa yang melayang )

membayang menggapai langit tinggi setinggi-tinggi

( bayangan yang terbang tinggi hingga ke langit )

tali layang diputus rentap

( tali yang disentak lalu putus )

jatuh ke tanah
( terhempas ketanah )

Terjerembab

( terjatuh )

bayang dilepas bebas tengkurap di waktu tanpa batas

( bayangan yang dilepas lalu tengkurap bebas diwaktu yang tiada batas )

lalu di siang pepat

( waktu yang padat biasanya ditengah hari )

budak-budak berlari membawa galah

( anak-anak berlari membawa kayu panjang )

mengejar layang atau memburu baying

(berlari menuju layangan itu )

semak dan duri diharungi

( semak dan duri dilewati )

lecah tanah dilumuri

(lecah tanah diarungi )


Woiii

( menghimbau )

ada yang melayang-layang serupa layang-layang ataukah itu bayang-bayang

( ada yang tampak melayang-layang seperti layang-layang atau itu baying-bayang )

Tali rentap merapatkan langkah kaki

( tali yang putus merapatkan langkah kaki maksudnya berlari lebih cepat )

jeling mata kanan kiri

( menoleh kanan kiri )

tolak sana tolak sini

( lari kesana lari kesini )

jolok berkali-kali

( galah panjang untuk mengambil sesuatu yang berada di ketinggian di sebut golok )

dapatlah sebingkai layang atau sebungkah baying

( dapatlah sebuah layangan atau sebungkah bayangan )

Moooh lari ke kampung-kampung

( mengajak berlari kekampung-kampung )

sampai lesi, lebai,lesut.

( sampai pucat, lebai dan lesut )

rebut layang atau bayang

( memperebutkan layangan atau bayangan )

kami nakkan tinggi-tinggi

( saya mau tinggi-tinggi )

kami nakkan jauh-jauh

( saya mau jauh-jauh )


Woiiii

( menghimbau )

layang itu

( layangan itu )

bayang itu

( bayangan itu )

sampai ke hutan kampung

(sampai kehutan perkampungan )

tanah kampung

( tanah perkampungan )

sungai kampung

( sungai perkampungan )

suak kampung

( anak sungai yang berada di pelosok kampung )

beting kampung

( kumpulan tanah yang sudah mengeras seperti bukit-bukit kecil )

pasir kampung

( pasir perkampungan )

lembah kampung

( kolam perkampungan )

dan pulau kampung

( dan pulau perkampungan )

Siapa yang peduli?

( lantas siapa yang peduli )


Analisis puisi ini dengan analisis deskriftif karena puisi ini bermain pada daya ekspresi

kejiwaan yang terkandung dalam suatu bahasa dan meneliti nilai-nilai eksspresivitas khusus

yang terkandung dalam suatu bahasa. Karakter puisi modrennya terlihat dalam pemilihan kata

diksi dan lapisan batin puisinya serta penggunaan multimedia. Pada puisi ini penulis

menuangkan keseluruhan daya ekspresi kejiwaannya melalui kata-kata kias sebagai bahasa

ungkapannya.

Analisis deskriftif adalah mendekati gaya bahasa sebagai keseluruhan gaya ekspresi

kejiwaan yang terkandung dalam suatu bahasa dan meneliti nilai-nilai eksspresivitas khusus yang

terkandung dalam suatu bahasa (langue) yaitu secara morfologis, sintaksis, dan semantik.

Pada analisis deskriftif ini ada 3 hal yang menjadi komponen penting yaitu dari segi morfologi,

sintaksis dan semantik, berikut penjelasannya :

 Dari segi morfologi

Analisis deskriftif dari segi morfologi yaitu pembahasan tentang kata, pada puisi Anjung-

Anjung karya Jefry al malay sangat berhubungan erat dengan segi morfologi ini, penulisnya

bermain dengan kata-kata yang penuh keindahan, dan juga bermain dengan kalimat-kalimat

pembungkus dan kalimat atau kata simbol. Pada puisi ini penulis juga mempadu padankan antara

bahasa melayu dan bahasa Indonesia yang membuat puisi ini memiliki daya tarik, bahasa juga

merupakan dari kata.

 Dari segi sintaksis

Analisis deskriftif dari segi sintaksis yaitu pembahasannya tentang kalimat, pada puisi ini

penulis menyusun dan menata kalimatnya dengan indah, penyusunan kalimat pada karya

sastra terkhususnya pada karya tulis adalah suatu power yang membuat ciri khas atau daya
tarik pada karya tersebut. Pada puisi ini penulis mampu menata kalimat demi kalimatnya

dengan indah, mengkombinasikan bahasa daerah dengan bahasa Indonesia dan ini

merupakan salah satu yang termasuk ciri khas dari puisi yang lainnya. Contohnya yang

tercantum pada puisi di atas adalah kalimat terjerembab, kalimat ini merupakan bahasa

melayu(daerah) yang memiliki arti terjatuh.

 Dari segi semantik

Analisis deskriftif dari segi semantik yaitu pembahasan nya tentang makna, pada setiap

puisi dari kata demi kata, kalimat demi kalimat, dan bait demi bait tentu memiliki makna

karena puisi merupakan suatu bahasa kias yang memperindah penyampaian suatu makna.

Penyampaian makna pada puisi merupakan daya tarik pembaca ataupun pendengar oleh

sebab itu pentingnya unsur semantik pada suatu karya sastra. Pada puisi ini penyampaian

maknanya sangat bagus menurut kelompok kami karena penulis membungkus kata kata nya

dengan bahasa kias yang indah. contohnya kata anjung, seperti yang kita ketahui kata anjung

merupakan sebuah tahap dalam persiapan untuk menaikkan sebuah layang – layang dimana

layang – layang tersebut di pegang oleh seseorang lalu di angkat dengan kedua belah tangan

hal inilah yang di sebut anjung, gunanya untuk mengendalikan layang-layang agar dapat

terbang tinggi mengikuti arah angina yang ada.

Dari uraian di atas tampak jelas alasan kelompok kami memilih analisis deskriftif, puisi

ini merupakan salah satu dari sekian banyaknya puisi yang di tulis oleh jefri almalay, penulis

bermain dengan kata kata yang indah, kata kias, kata pembungkus dan kode.

Anda mungkin juga menyukai