Instruksi Kerja
Penanganan Limbah B3 termasuk tumpahan dan Pengumpulan
Limbah B3
I. DESKRIPSI
Menetapkan cara penanganan yang diambil apabila terjadi tumpahan B3 maupun limbah B3
II. PELAKSANA
Seluruh area / fungsi yang kegiatannya menghasilkan ataupun menyimpan limbah B3 di area
kerjanya
III. URAIAN
III.1 Definisi limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan
berbahaya dan atau beracun yang karena sifat dan atau konsentrasi dan jumlahnya, baik
secara langsung ataupun tidak langsung dapat mencemarkan dan atau merusak
lingkungan hidup dan atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan
kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain.
III.2 Jenis Limbah B3 adalah limbah kontaminasi B3 yang dikelola diADR Group of companies
yaitu : - Oli bekas dari hasil maintenance serta overhaul mesin-mesin produksi – Sludge
dari hasil pengolahan limbah cair di Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) – Abu
pembakaran dari hasil proses pembakaran pada incinerator – Kaleng / drum thinner dan
cat – Kemasan oli – Kain majun / serbuk gergaji / pasir bekas pembersihan sisa B3 (oli,
cat, thinner, lem, zat asam, phospat dan bahan kimia lainnya).
IV. Lampiran
NA
V. Dokumen Terkait
NA
Instruksi Kerja
Penyimpanan Limbah B3
I. DESKRIPSI
Panduan yang dipakai untuk penyimpanan limbah B3
II. PELAKSANA
Petugas TPS limbah B3
III. URAIAN
1. Persyaratan Lokasi
a) Merupakan daerah bebas banjir, sehingga aman dari kemungkinan terkena banjir .
b) Jarak minimum antara lokasi dengan fasilitas umum adalah 50 meter.
2. Persyaratan Bangunan:
a) Lantai bangunan penyimpanan harus kedap air, tidak bergelombang, kuat dan tidak retak.
Lantai bagian dalam dibuat melandai turun kearah bak penampungan.
b) Terlindung dari masuknya air hujan baik secara langsung maupun tidak langsung.
c) Memiliki sistem ventilasi udara yang memadai untuk mencegah terjadinya akumulasi gas di
dalam ruang penyimpanan.
3. Persyaratan Penyimpanan:
a) Penyimpanan harus dibuat dengan sistem blok. Setiap blok terdiri atas maksimal 2 (dua) x 2
(dua) kemasan, sehingga dapat dilakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap setiap
kemasan dan jika terdapat kerusakan kecelakaan dapat segera ditangani.
b) Lebar gang antar blok harus memenuhi persyaratan peruntukannya. Lebar gang untuk lalu
lintas manusia minimal 60 cm.
c) Penumpukan kemasan. Limbah (isi 200 liter). maka tumpukan maksimum adalah 3 (tiga)
lapis atau kemasan terbuat dari plastic, maka harus dipergunakan rak.
d) Kemasan-kemasan berisi limbah B3 yang tidak saling cocok harus disimpan secara terpisah,
tidak dalam satu blok, dan tidak dalam bagian penyimpanan yang sama. Penempatan
kemasan harus dengan syarat bahwa tidak ada kemungkinan bagi limbah-limbah yang
tersebut jika terguling/tumpah akan tercampur/masuk kedalam bak penampungan bagian
penyimpanan lain.
TINDAKAN PENANGANAN
BILA TERJADI TUMPAHAN/
CECERAN SLUDGE IPAL
PETUNJUK PENYIMPANAN
LIMBAH B3 DI TPS
1. Limbah B3 yang disimpan harus berada dalam wadah (jerigen plastik, karton box, drum) yang
tertutup rapat dan tidak bocor.
2. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang disediakan didalam TPS selama menangani limbah
tersebut.
3. Kemas wadah limbah B3 dengan menggunakan plastik wrapping untuk mencegah kebocoran
wadah limbah B3.
4. Tempatkan wadah diatas pailet, dan sesuai dengan sifat dan karakteristik limbah B3.
5. Beri label limbah B3 sesuai dengan sifat dan karaktersitik limbah B3 yang disimpan.
6. Catat jumlah limbah B3 yang disimpan dalam TPS limbah B3 didalam “log book” yang telah
disediakan.
7. Kembalikan alat pelindung diri (APD) pada tempatnya.
8. Kunci kembali pintu TPS limbah B3.
9. Informasikan segera aktivitas penyimpanan limbah B3, kepada PIC limbah B3, guna keperluan
verifikasi.
10. Waktu penyimpanan limbah B3 di dalam TPS tidak boleh melebihi 90 (Sembilan puluh) hari.
11. Bila terjadi tumpahan/kebocoran limbah B3 silahkan ikuti prosedur/petunjuk keadaan darurat
yang ada didalam TPS.