Anda di halaman 1dari 6

STANDARD WORK INSTRUCTION WORKSHOP

Page 1 of 6
PENANGANAN SAMPAH DAN LIMBAH
B3 DAN NON B3

TUJUAN

Prosedur ini dimaksudkan untuk:


1. Menjamin keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup di tambang, terutama
dalam penanganan sampah
2. Untuk memastikan bahwa sampah dipisah-pisahkan sesuai jenisnya dan dibuang
dengan benar.

RUANG LINGKUP

Prosedur ini meliputi seluruh sampah yang dihasilkan di areal kerja yang berada di bawah
tanggung jawab dan pengawasan PT. RICON MASINTAN PRATAMA

DEFINSIS – DEFINISI

1. Sampah / limbah adalah sisa suatu usaha atau kegiatan


2. Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah setiap bahan yang karena sifat dan atau
konsentrasi, jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat
mencemarkan dan atau dapat merusak lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan
hidup manusia serta makhluk hidup lainnya.
3. Sampah / limbah B3 adalah sisa usaha dan / atau kegiatan yang mengandung bahan
berbahaya dan atau beracun yang karena sifat dan / atau konsentrasinya dan atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan
lingkungan dan atau merusak lingkungan hidup dan atau dapat membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia, serta makhluk hidup
lainnya.

PERTANGGUNGJAWABAN
1. Manager
a. Memastikan bahwa telah terdapat suatu sistem yang efektif dan efisien untuk
penanganan sampah / limbah di daerah-daerah kerja.
b. Memastikan tersedianya sarana dan prasarana untuk menunjang pelaksanaan
prosedur ini di lapangan
c. Memastikan bahwa telah tersedia sistem kode warna bagi tempat-tempat
sampah / limbah sesuai dengan jenisnya.
d. Memastikan tersedianya tempat sampah / limbah berkode warna, dalam jumlah
yang memadai di lokasi kerja
e. Menunjuk seorang karyawan sebagai Koordinator Tempat Sampah dan Limbah
untuk setiap daerah kerja.
STANDARD WORK INSTRUCTION WORKSHOP
Page 2 of 6
PENANGANAN SAMPAH DAN LIMBAH
B3 DAN NON B3
2. Pengawas Lapangan
a. Memastikan bahwa telah terdapat suatu sistem yang efektif dan efisien untuk
penanganan sampah / limbah di daerah-daerah kerja.
b. Memastikan semua sampah / limbah dibuang dengan cara yang benar.
c. Memastikan bahwa terdapat jadwal-jadwal pembuangan sampah / limbah.
d. Memastikan bahwa telah tersedia sistem kode warna bagi tempat-tempat sampah
/ limbah sesuai dengan jenisnya.
e. Memastikan bahwa arti kode warna untuk jenis-jenis sampah / limbah telah
disosialisasikan kepada seluruh karyawan.
f. Memastikan semua tempat sampah / limbah dipelihara

3. SHE Departement
a. Menyediakan aturan dan prosedur kerja yang aman untuk pembuangan sampah
/ limbah.
b. Mengusahakan Kebijakan dan Program Pengelolaan Sampah / Limbah.
c. Memastikan inspeksi areal kerja secara rutin dilakukan
d. Memastikan tersedianya tempat penimbunan sampah / limbah sementara
(sesuai dengan jenis sampah / limbah) di lokasi kerja

4. Karyawan
a. Membuang sampah / limbah ke dalam tempat yang sesuai.
b. Memberitahu pengawas bila tempat sampah / limbah telah penuh sebelum
waktu pengambilannya tiba.
c. Memastikan semua tempat sampah / limbah dipelihara
d. Memastikan kebersihan dan kerapian areal kerja selalu terjaga

KETENTUAN - KETENTUAN

1. Umum
a. Jenis-jenis tempat sampah / limbah yang cukup harus disediakan di seluruh
areal kerja untuk memenuhi seluruh kebutuhan. Setiap jenis tempat sampah /
limbah harus dikosongkan sesuai dengan jadwal dan isinya harus dibuang
dengan tepat.
b. Bila lantai diberi demarkasi, setiap lokasi tempat sampah / limbah harus diberi
nomor dan ditandai dengan garis batas warna putih selebar 75mm.
c. Tempat sampah / limbah dan wadah pengumpul harus diberi kode warna yang
sesuai dan diberi label nama jenis limbahnya. Suatu sistem kode warna harus
digunakan untuk dapat menunjukkan jenis sampah / limbah yang hendaknya
dimasukkan ke dalam tempat-tempat sampah tersebut. Dua tempat sampah /
STANDARD WORK INSTRUCTION WORKSHOP
Page 3 of 6
PENANGANAN SAMPAH DAN LIMBAH
B3 DAN NON B3
limbah beserta penutupnya, bila memungkinkan, hendaknya digunakan, yaitu
untuk:
1) Sampah / Limbah Organik; terbuat dari logam dan diberi warna kuning
dengan label / tulisan warna hitam, dan
2) Sampah / Limbah B3; terbuat dari logam dan diberi warna merah dengan
label / tulisan warna putih.
d. Seluruh tempat sampah / limbah yang diperuntukkan bagi sisa-sisa makanan
harus memiliki pembungkus dari plastik atau harus dicuci secara berkala
dengan sabun / zat pembuhun kuman dan air.
e. Pembuangan sampah / limbah akhir harus dilaksanakan sesuai dengan
Kebijakan Pengelolaan Limbah. Lokasi pembuangan untuk sampah / limbah
organik adalah di waste dump aktif sedangkan sampah / limbah B3 di TPS
(Tempat Penumpukan Sementara)
f. Sarana dan prasarana penunjang aktifitas penanganan sampah harus sesuai
dengan kondisi lokasi kerja dan Peraturan Keselamatan & Kesehatan Kerja.

2. Penanganan / Pembuangan Limbah


a. Karena sifat manusia yang ingin tahu, maka orang lebih cenderung menyentuh /
memegang sesuatu termasuk limbah (padat/cair/ atau gas) dalam bentuk yang
berbeda-beda, maka penanangannya juga berbeda. Hal-hal yang perlu
diperhatikan:
1) Sediakan APD (sarung tangan, masker, sepatu karet dll) yang diperlukan
untuk penanganan limbah tersebut.
2) Pastikan ventilasi yang cukup dalam penanganan limbah.
3) Beri pelatihan bagi karyawan mengenai cara penanganan dan bahaya
yang bisa timbul.
b. Limbah domestik / non B3
1) Sampah makanan, penanganannya:
 Buanglah di tempat sampah yang telah disediakan dalam keadaan
tertutup.
 Harus dibuang di tempat pengumpulan sampah (rubbish tip/dump)
secara teratur/rutin.
 Yakinkan tidak ada sampah yang tercecer.
 Masukkan sampah ke lubang yang telah disiapkan. Bila terkadi
ceceran gunakan alat bantu seperti loader untuk mendorongnya.
 Setelah beberapa waktu, sisa sampah dapat digunakan sebagai
tanah pelapis pada permukaan areal yang telah direhabilitasi
STANDARD WORK INSTRUCTION WORKSHOP
Page 4 of 6
PENANGANAN SAMPAH DAN LIMBAH
B3 DAN NON B3
2) Plastik, penanganannya dilakukan dengan cara:
 Buanglah sampah plastik di tempat yang telah disediakan.
 Kumpulkan di tempat pengumpulan plastik.
 Kubur/tanam di waste dump/disposal ayng aktif.
3) Kertas, penanganan dilakukan dengan cara:
 Gunakan kertas semaksimal mungkin, bolak balik.
 Kumpulkan semua kertas bekas di daerah kantor.
 Jika tidak terpakai, kertas dapat dihancurkan dengan mesin
penghancur kertas.
 Kemudian serpihan kertas dapat ditebar di atas permukaan tanah
yang telah direklamasi.
4) Untuk menghindarkan terjangkit penyakit, bau serta diganggu oleh
binatang atau paparan kimia akibat penanganan limbah domestik maka:
 Tutup lubang sampah yang telah penuh dengan ketebalan yang
cukup dan lalu dipadati.
 Beri pagar pelindung yang aman dan masukkan lokasi pembuangan
sampah itu ke dalam peta.
 Bersihkan badan setelah selesai melakukan penanganan limbah.
c. Limbah B3
1) Limbah B3 dapat berbentuk padat, cair atau gas yang dapat merugikan
kesehatan manusia atau dapat mencemari/merusak lingkungan alam
sekitarnya. Untuk itu perlu penanganan dari pihak perusahaan dengan
menunjuk secara tertulis di masing-masing job site
2) Umumnya limbah industri adalah limbah yang beracun atau disebut
dengan limbah B3. Oleh karena itu semua peyimpanan dan pembuangan
harus mengacu kepada Kebijakan Lingkungan Perusahaan dan Peraturan
Pemerintah.
3) Karena orang lebih cenderung untuk memegang atau menyentuh bahan
limbah dalam bentuk padat, cair atau gas maka perlu diperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
 Dapatkan MSDS (Material Data Safety Sheet) atau standar
pemerintah untuk semua material yang digunakan atau digolongkan
sebagai limbah industri.
 Sediakan dan pakailah alat pelindung diri yang tepat dalam
menangani limbah domestik.
STANDARD WORK INSTRUCTION WORKSHOP
Page 5 of 6
PENANGANAN SAMPAH DAN LIMBAH
B3 DAN NON B3
 Beri pelatihan bagi semua karyawan mengenai cara yang tepat untuk
menangani limbah sesuai dengan jenisnya dan bahaya yang dapat
ditimbulkannya.
 Pastikan ventilasi yang cukup dalam penanganan limbah.
 Sampah yang tidak termasuk limbah B3 tidak dicampur dengan
sampah yang mengandung B3.
4) Penanganan limbah B3 yang berasal dari ban:
 Kumpulkan pada masing – masing area kerja
 Memilah ban bekas yang mana bisa divulkanisir atau di buang
 Bila jenis dan/atau bahan yang dinilai ekonomis maka hubungi dan
carikan supplier yang akan mengelola ban bekas. Jika tidak ada nilai
ekonomis, maka:
(1) Ban bekas/belt dipotong-potong menjadi lempengan (dipotong
menjadi 2 / 4 bagian)
(2) Ditimbun pada areal disposal aktif dengan kedalaman minimal
15 meter dari permukaan tanah.
(3) Setelah ditimbun diberi tanda dan dimasukkan dalam peta
tambang.
 Catat / dokumentasikan semua kegiatan yang dilakukan
5) Penanganan limbah B3 yang berasal dari baterai bekas:
 Kumpulkan pada Tempat Penumpukan Sementara (TPS)
 Hubungi suplier yang bersertifikat, yang mau menampung / membeli
baterai bekas
 Membuat jadwal penjualan
 Catat / dokumentasikan semua kegiatan yang dilakukan
6) Penanganan limbah B3 yang berasal dari oli bekas:
 Kumpulkan pada Tempat Penumpukan Sementara (TPS)
 Masukan ke dalam drum/ tangki yang sesuai.
 Hubungi suplier yang bersertifikat, yang mau menampung / membeli
oli bekas
 Membuat jadwal penjualan
 Catat / dokumentasikan semua kegiatan yang dilakukan
7) Penanganan limbah B3 yang berasal dari filter bekas:
 Kumpulkan di area masing-masing
STANDARD WORK INSTRUCTION WORKSHOP
Page 6 of 6
PENANGANAN SAMPAH DAN LIMBAH
B3 DAN NON B3
 Bersihklan sisa oli dari filter-filter tersebut
 Sisa oli dikumpulkan di tempat yang telah disediakan
 Filter bekas yang bersih dikompres sehingga menjadi lempengan-
lempengan besi
 Kumpulkan lempengan besi di suatu tempat sementara
 Jika sudah banyak dapat ditimbun pada disposal area dengan
kedalaman 15 meter dari permukaan tanah atau dijual kepada
penampung.
 Dokumentasikan / catat semua kegiatan dilakukan.
8) Untuk menghindarkan terjangkit penyakit atau paparan kimia akibat
penanganan limbah maka:
 Tutup lubang pembuangan yang telah penuh dengan ketebalan yang
cukup dan lalu dipadati.
 Beri pagar pelindung yang aman dan masukkan lokasi pembuangan
limbah itu ke dalam peta
 Bersihkan badan setelah selesai melakukan penanganan limbah

SANKSI
Setiap pelanggaran yang terjadi terhadap ketentuan-ketentuan yang telah tertuang dalam
standar ini, akan diberikan sanksi.

Dibuat Oleh Diperiksa Oleh Diketahui Oleh

Disetujui Oleh

KTT

Anda mungkin juga menyukai