Waktu : 07.30-09.10
a) Syarat yang sesuai syarat dan ketentuan yang berlaku di indonesia (permenkes no.70
tahun 2016 tentang “ standar kesehatan lingkungan kerja imdustri atau peraturan yang
berlaku
b) Kuantitas dan kualitas air minum /air bersih /air untuk keperluan dan hyagine dan sanitasi
di industri.
1. Penyehatan tanah
a. Kimia
b. Fisika
c. Mikrobiologi
d. Radioaktif
2. Pengelolaan Sampah
Kualitas udara sangat bergantung dari bahan baku dan proses produksi di industri.
C. Vektor
1. Pengendalian vektor
Masalah vektor menjadi salah satu sasaran pengawasan atau penilaian sanitasi industri
disedabkan adanya dampak buruk akibat keberadaan vektor pembawa penyakit dan dampak
menularnya kepada orang lain. Dalam peraturan menteri kesehatan No. 70 Tahun 2016
disampaikan bahwa yang termasuk vektor adalah malariae, aedes aegepty, dan culex. Sedangkan
yang dikategorikan sebagai binatang pembawa penyakit meliputi : malariae, aedes aegepty, dan
culex. Tikus, lalat dan lipas
Cara – cara pengendalian vektor secara garis besar ada 4 cara pengendalian vektor yaitu:
1. secara kimia
2. secara biologi
3. secara radiasi
D. Jamban
Jamban merupakan salah satu penyebab terjadinya penularan penyakit. Penyakit yang dapat
ditimbulkan dan ditularkan akbat jamban diantaranya : muntaber, disentri, penyakut kulit.
1. jenis jamban :
Waktu : 07.30-09.10
A. Rumah Sehat
1) Lokasi
a) Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam seperti bantaransungai, aliranlahar,
tanah longsor, gelombang tsunami, daerah gempa, dan sebagainya.
b) Tidak terletak pada daerah bekas tempat pembuangan akhir (TPA) sampah ataubekas
tambang.
c) Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan dan daerah kebakaran seperti
jalurpendaratan penerbangan.
2) Kualitas udara
Kualitas udara ambien di lingkungan perumahan harus bebas dari gangguan gasberacun
dan memenuhi syarat baku mutu lingkungan sebagai berikut:
6) Vektor penyakit
7) Penghijauan Pepohonan
B. Jamban Sehat
C. Pengelolaan Sampah
Pengelolaan sampah. Pada tahun 2008 disahkan UU no. 18 Tahun 2008 tentang
pengelolaan sampah yang berujuan untuk:
1) Agar pengelolaan ini dapat memberikan manfaat secara ekonomi (sampah sebagai
sumber daya), sehat bagi masyarakat dan aman bagi lingkungan, serta dapat
mengubah
perilaku masyarakat
dan lingkungan
3) Agar pengelolaan sampah dapat berjalan secara proporsional, efektif dan efisien.
kegiatan yang sistematis, menyeluruh dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan
Kalau diperhatikan masalah sanitasi makanan pada semua tahap perjalanan bahan
makanan sebagaimana dikemukakan di atas, maka untuk menjaga makanan tersebut ada
beberapa komponen yang harus diperhatikan. Komponen tersebut ialah:
Pada tahap manapun bahan makanan tersebut berada, selalu ditemukan tempat yang
dipakai oleh bahan makanan tersebut, Baik pada waktu masih berada di sumber (seperti kandang
ternak misalnya), pada waktu pengangkutan (alat transportasi), penyimpanan bahan makanan
(gudang ataupun lemari), pemasaran (pasar), pengelolaan makanan (dapur), penyajian (meja
makan), taupun pada waktu penyimpanan mkanan yang telah dimasak (lemari).
Karena itulah untuk menjaga agar bahan makanan ini tidak sampai tercemar, maka
sanitasi tempat dimana bahan makanan tersebut berada, harus diperhatikan. Ambil contoh, ketika
bahan makanan digudangkan misalnya, dalam hal penggudangan ini harus terpenuhi beberapa
syarat, antara lain:
b) Jika penyimpanan bahan makanan memakai rak, maka rak harus diatur sedemikian
rupa sehingga kolong rrak dapat dibersihkan dengan mudah.
c) Uahakan agar udara dalam gudang tidak lembab, sehingga tidak member
kesemptan jamr tumbuh, yang dapat merusak ahan makanan.
d) Berilah ventilasi yang cukup sehingga udara segar selalu terapat di dalam ruangan.
f) Dinding bagian bawah gudang harus dicat denggan warna putih sehingga jika ada
tikus bersarang di dalam gudang dapat diketahui dari jejak yang menempel di warna
putih tersebut.
g) Lalu lintas dalam gudang harus diatur sehingga sekurang-kurangnya gudang
mempunyai jalan utama, jalan antar blok, jalan antar rak, jalan keliling, dengan lebar
masing-masing sekitar 16cm, 80cm, 40cm, dan 40cm. Selanjutnya tergantug dari
macam bahan makanan yang akan disimpan, kadang kala diperlukan pengawetan
terlebih dahulu, sehingga bahan makanan tersebut tidak cepat rusak.
2) Pengawetan
a) Cold storage, yakni dengan memmbekukan bahan makanan. Untuk ini bahan
makanan diletakkan dalam ruangan denan suhu antara -10º s/d 0º C. Bahan makanan
yang dibekukan biasanya daging atau ikan;
b) Freeze, yakni menempatkan bahan makanan dalam ruangan dengan suhu 0º C,yang
biasanya dilakukan pada susu, keju atau mentega;
2) Mengeringkan: tujuannya ialah untuk menghilangkan air yang terdapat dalam bahan
makanan. Dengan hilangnya air ini maka bakteri yang merusak bahan makanan
tidakdapat hidup. Prses pengeringan tidak akan merusak atau mengurangi nilai gizi yang
terkandung dalam bahan makanan, kecuali vitamin C yang hilang bersama air
yangdikeringkan.
4) Memaniskan: di sini yang digunakan adalah zat gula. Tujuanya ialah untuk
mempersulit hidupnya bakteri, karena bakteri sukar hidup pada konsentrasi gula yang
tinggi.Menambahkan beberapa zat kimia tertentu.
Pertemuan : Ke-12
Waktu : 07.30-09.10
Pokok Bahasan : Prinsip Penggunaan Instrumen Pengawasan Tanah
A. Pengertian Tanah
Tanah adalah kumpulan tubuh alam yang menduduki sebagian besar daratanplanet bumi, yang
mampu menumbuhkan tanaman dan sebagai tempat mahluk hiduplainnya dalam melangsungkan
kehidupannya. Tanah mempunyai sifat yang mudahdipengaruhi oleh iklim, serta jasad hidup
yang bertindak terhadap bahan induk dalam jangka waktu tertentu.Pengertian lain yang diberikan
oleh para ahli tanah adalah sebagai berikut :
Tanah adalah bentukan alam, seperti tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia, yangmempunyai
sifat tersendiri dan mencerminkan hasil pengaruh berbagai faktor yangmembentuknya di alam.
Tanah adalah sarana produksi tanaman yang mampu menghasilkan berbagai tanaman.
Pencemaran tanah adalah kerusakan lapisan tipis bumi yang bermanfaat yaitutanah produktif
untuk menumbuhkan tanaman sebagai sumber bahan makanan. Tanpatanah yang subur, petani
tidak bisa bercocok tanam dan menghasilkan makanan untuk orang di seluruh dunia.Pencemaran
tanah disebabkan oleh hasil pembuangan limbah yang mengandungbahan-bahan anorganik yang
sukar terurai dalam tanah seperti plastik, kaca, dan kaleng.Bahan-bahan ini sukar diuraikan oleh
organisme dan mengakibatkan produktivitas tanahakan berkurang.Salah satunya adalah
pembuangan sampah yang tidak dilakukan dengan baik misalnya di lahan kosong atau TPA yang
dioperasikan secara sembarangan akanmenyebabkan lahan setempat mengalami pencemaran
akibat tertumpuknya sampahorganik dan mungkin juga mengandung Bahan Buangan Berbahaya
(B3). Bila hal initerjadi maka akan diperlukan waktu yang sangat lama sampai sampah terdegrasi
atau
3larut dari lokasi tersebut. Selama waktu itu lahan setempat berpotensi menimbulkanpengaruh
buruk terhadap manusia dan lingkungan sekitarnya.Dampak langsung akibat limbah yang
dirasakan manusia adalah timbulnya bauyang tidak sedap dan kotor. Dampak yang tidak
langsung diantaranya tempatpembuangan limbah dapat menjadi tempat berkembangnya
organisme penyebabpenyakit. Organisme ini dapat menyebabkan pernyakit ataupun hanya
sebagai vektor(pembawa) penyakit yang merugikan manusia. Adapun penyakit yang dapat
berkembangpada daerah berlimbah yang tidak terjada sanitasinya seperti pes, kaki gajah,
malaria,demam berdarah ataupun penyakit yang lain.
C. Pengertian Instrumen
Instrument adalah alat,berbeda dengan pemahaman awam tentangtool,appparatus,spare part,suku
cadang,komponen maupun onderdil. Sedangkaninstrumentasi adalah alat-alat piranti (device)
yang dipakai untuk pengukuran danpengendalian dalam suatu sistem yang lebih besar dan lebih
kompleks.Berikut ini adalahsalah satu contoh alat yang digunakan dalam bidang penyehatan
tanah dan pengolahansampah.
1.Soil Testera.
a. Kegunaan untuk mengukur pH tanah dan kelembaban tanah dengan stauannya %.b.
b. Cara penggunaan :
Mencapkan ujung alat runcing ke dalam tanah hingga sel-selnya terbenam dalamtanah
dan membiarkan beberapa saat.
1) Kelemahan
Jika pemakaian sudah mencapai beberapa lama misalnya 3 tahun, maka pengukuran PH
terkadang bisa menjadi tidak akur lagi, untuk itu diperlukan proses kalibrasi. Ph meter dapat
dikablirasi menggunakan larutan standar misalnya solusi PH7, PH10 atay PH14. Pada suatu
pertama kali anda terima alat ini maka kondisi PH meter telah siap digunakan pengukuran. Hal
ini dikarenakan telah dikalibrasi pihak pabrik dengan hasil kalibrasi dilampirkan dalam kotak
dus.
2) Kelebihan
Alat ini tergolong murah bersifat portable, ringan, bisa digunakan untuk semua jenis tanah
praktis dapat mengetahui kelembapan tanah sekaligus ph.
2.jenis-jenis soil tester
1. Seiveinga.
a. Kegunaan mesin ini berfungsi untuk menyaring sample kering yang sudah relatif
halus. Dengan Sieve ( Saringan ) yang bertingkat enam seperti pada mesin ini,maka
penyaringan sample akan berjalan sempurna. Disamping itu untuk mengoptimalkan
kerja mesin ini dilengkapi dengan beban pengetuk yang bekerja 65 ketukan setiap
menitnya. Konstruksi mesin ini demikian kokoh dengan plat sebagai tiang
dudukanSieve dan penutup atas dari besi plat yang cukup tebal.
Elektromotorberkedudukan diluar body mesin untuk memudahkan penyetelan
maupun bongkarpasangnya. Dengan kelengkapan tersebut maka dapat disesuaikan
besar kecilnyagetaran ( frekwensi ) yang kita perlukan.
b. Cara kerja:
1) Masukan steker dari mesin ke sumber listrik.
2) Siapkan beberapa sieve dan 1 ( satu) Pan and Cover maksimal 6 ( enam) sieve.
3) Letakkan pada bagian paling bawah dan Cover pada bagian paling atas
4) Set dudukan sieve sesuai dengan jumlah sieve yang kita pasang.
5) Tutuplah penutup sieve dan posisikan beban pengetuk tepat diatasnya.
6) Jalankan mesin dengan saklar yang tersedia.
7) Bila waktu pengerjaan sample dirasa sudah cukup, matikan mesin dengan saklaryang sama.
Pertemuan : Ke-13
A.Pengertian Sampah
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.
Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses
alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan
setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam kehidupan
manusia didefinisikan konsep lingkungan maka sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya.
Pasal 1
C.Pengelolaan Sampah
Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas
manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis.” (Istilah Lingkungan untuk
Manajemen, Ecolink, 1996). Berangkat dari pandangan tersebut sehingga sampah dapat
dirumuskan sebagai bahan sisa dari kehidupan sehari-hari masyarakat.
Sampah yang harus dikelola tersebut meliputi sampah yang dihasilkan dari:
1. Rumah tangga
2. kegiatan komersial: pusat perdagangan, pasar, pertokoan, hotel, restoran, tempat hiburan.
3. fasilitas sosial: rumah ibadah, asrama, rumah tahanan/penjara, rumah sakit, klinik,
puskesmas
4. fasilitas umum: terminal, pelabuhan, bandara, halte kendaraan umum, taman, jalan,
5. Industri
6. Hasil pembersihan saluran terbuka umum, seperti sungai, danau, pantai.
Sampah padat pada umumnya dapat di bagi menjadi dua bagian : Sampah Organik
sampah organik (biasa disebut sampah basah) dan sampah anorganik (sampah
kering). Sampah Organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang
diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lain. Sampah
ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar
merupakan bahan organik, misalnya sampah dari dapur, sisa tepung, sayuran dll. Sampah
Anorganik Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan
minyak bumi, atau dari proses industri.
Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian
zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya
hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah
tangga, misalnya berupa botol, botol, tas plsti. Dan botol kaleng Kertas, koran, dan karton
merupakan pengecualian.
Berdasarkan asalnya, kertas, koran, dan karton termasuk sampah organik. Tetapi karena
kertas, koran, dan karton dapat didaur ulang seperti sampah anorganik lain (misalnya gelas,
kaleng, dan plastik), maka dimasukkan ke dalam kelompok sampah anorganik.
1. Botol timba
7. Alat tulis
b. Prosedur pengambilan
Prosedur kerja pengambilan sampel sampah cair untuk pemeriksaan kualitas fisika:
c) Menyiapkan alat pengambil sampel yang sesuai dengan keadaan sumber air;
e) Membilas alat pengambil sampel sebanyak 3 kali dengan sampel yang akan diambil;
f) Mengambil sampel sesuai titik sampling dan memasukkannya ke dalam wadah yang
sesuai peruntukan analisis;
h) lakukan segera pengujian parameter lapangan seperti parameter lapangan : suhu, pH,
oksigen terlarut (DO), kekeruhan (Turbidity), daya hantar listrik (DHL) dan TDS yang dapat
berubah dengan cepat dan tidak dapat diawetkan;
a) siapkan botol BOD yang bersih dengan volume yang diketahui serta dilengkapi dengan
tutup;
b) celupkan botol dengan hati-hati ke dalam air sampah dengan posisi mulut botol searah
dengan aliran air, sehingga air masuk ke dalam botol dengan tenang;
c) isi botol sampai penuh dan hindarkan terjadinya turbulensi serta gelembung udara selama
pengisian, kemudian botol ditutup;
Tahapan pengambilan sampel sampah cair kualitas kimia untuk pengujian total logam dan
terlarut, dilakukan sebagai berikut :
a) bilas botol sampel dan tutupnya dengan sampel yang akan dianalisa;
b) buang air pembilas dan isi botol dengan sampel hingga beberapa sentimeter (cm) di
bawah puncak botol, agar masih tersedia ruang untuk menambahkan pengawet dan melakukan
pengocokan;
Namun terkadang tidak menutup kemungkinan pemeriksaan kualitas fisik dan kimia juga
dilakukan pada sampel yang padat. Sampel padat dapat berasal dari rumah tangga, industri
dan lainnya yang biasa disebut sampah organik. Sampah ini mudah mengurai sehingga dalam
pengambilan sampelnya dapat dilakukan pada tanah yang berada di sekitar sampah tersebut
tempati. Namun perlakuan pada sampel cair dan padat tentunya berbeda. Perbedaannya berada
pada wadah yang digunakan dan cara pengambilannya. Wadah yang digunakan biasanya
berupa kantong plastik, petridish.
* Sampel padat
- Sarung tangan
-Kertas Label
- Timbangan
-Pisau
-Sampah organik
- Termometer
*Sampel cair
- Alat tulis
- Tas sampling
- Kapas
a) Mensterilisasi alat dan bahan yang akan digunakan dengan menggunakan autoclave
c) Ambil sampah dan masukkan kedalam wadah yang telah disediakan