Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH

STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN


MUTU SMA SWASTA KARANU WAIKABUBAK

Disusun sebagai salah satu syarat mengikuti Seleksi Terbuka Calon Kepala
Sekolah Jenjang
SMA/ SMK/ SLB
Provinsi Nusa Tenggara Timur

MATIUS UMBU DASSA,S.Pd


NIP.197205052001121007

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR


UPT PENDIDIKAN WILAYAH XI
SMA KARANU WAIKABUBAK-SUMBA BARAT
2019

i
LEMBAR PENGESAHAN

MAKALAH
STARATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MUTU SMA
SWASTA KARANU WAIKABUBAK

Disusun oleh :

MATIUS UMBU DASSA, S.Pd


NIP. 197205052001121007

Untuk
Memenuhi syarat mengikuti Seleksi Terbuka Calon Kepala Sekolah Jenjang
SMA/ SMK/ SLB
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Tahun 2019

Menyetujui,
Pengawas Pembina

Dra. Salomi Lolo Milla


NIP.196209221990032005

Mengetahui
Plt. Kepala UPT Pendidikan Wilayah X

Wilhelmus Yohanes Mali. SP


NIP.197204171990031008

ii
DAFTAR ISI
Halaman

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN... ................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang ..............................................................................................1
B. Tujuan Penulisan ...........................................................................................2
C. Manfaat Penulisan .........................................................................................2
BAB II KONDISI SMA SWASTA KARANU WAIKABUBAK.........................4
A. SEJARAH SINGKAT SEKOLAH ................................................................4
B. KONDISI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN .........................6
C. KONDISI PESERTA DIDIK SMA SWASTA KARANU ............................9
D. KURIKULUM SMA SWASTA KARANU ...............................................11
E. SARANA DAN PRASARANA DI SMA SWASTA KARANU ...............13
F. PEMBIAYAAN ...........................................................................................15
G. MUATAN LOKAL ......................................................................................15
BAB III VISI, MISI, TARGET DAN PROGRAM SEKOLAH ......................15
A. VISI SEKOLAH .........................................................................................17
B. MISI SEKOLAH ........................................................................................17
C. TARGET YANG INGIN DICAPAI SEKOLAH ......................................18
D. PROGRAM KERJA SEKOLAH ................................................................21
BAB V PENUTUP................................................................................................26
A. Kesimpulan ..................................................................................................26
B. Saran .............................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................27
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................28

iii
Kata Pengantar
Puji Syukur kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa atas tuntunan dan
penyertaan-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyusun makalah
dengan judul STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MUTU
SMA SWASTA KARANU WAIKABUBAK.

Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat bagi penulis untuk
mengikuti seleksi terbuka calon kepala sekolah tingkat SMA Provinsi Nusa
Tenggara Timur.

Penulis menyadari, makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk

itu, dengan penuh kerendahan hati penulis mengharapkan masukan, kritik


maupun saran dari berbagai pihak yang berkompeten dan berkepentingan
terhadap kemajuan pendidikan untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Tak lupa penulis mengucapkan limpah terima kasih kepada semua pihak
yang telah meluangkan waktu, tenaga dan sumbangan pemikiran dalam proses
penyusunan makalah ini.

Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat menjadi bahan


referensi bagi kepala sekolah dalam kurun waktu kepemimpinannya untuk
mewujudkan visi dan misi yang telah dibuat dan bahkan makalah ini dapat
menjadi literatur bagi pihak yang ingin membuat makalah lainnya yang relevan.

Waikabubak, 14 Januari 2019


Penulis

Matius Umbu Dassa, S. Pd


NIP.197205052001121007

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dewasa ini masalah pendidikan menjadi isu sentral yang selalu jadi

perbincangan, baik di tingkat daerah maupun nasional. Isu pendidikan yang

sangat dominan diperbincangkan adalah menyangkut rendahnya kualitas atau

mutu pendidikan. Dan ironisnya mutu pendidikan semakin merosot disaat

perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat di negeri ini.

Banyak regulasi yang dibuat pemerintah pusat dan daerah untuk

mengembangkan mutu pendidikan, namun belum menunjukkan hasil yang baik

bahkan kecenderung mengalami penurunan. Hal ini dapat terlihat dari

rendahnya nilai Ujian Nasional yang merata disetiap satuan pendidikan

terutama di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Kualitas pendidikan tidak terlepas dari kualitas sekolah sebagai sebuah

lembaga formal tempat berlangsungnya pendidikan itu sendiri baik pendidikan

akademik maupun non akademik. Artinya bahwa, semakin sekolah tidak

berkualitas, semakin tidak berkualitas pula pendidikan di sekolah tersebut, yang

pada gilirannya mempengaruhi kualitas pendidikan di daerah, bahkan dilevel

nasional

SMA Swasta Karanu Waikabubak sebagai salah satu sekolah Menengah

Atas yang sudah berusia 18 tahun masih memiliki kualitas rendah, oleh karena

itu perlu diperbaiki kualitasnya. Hal ini terlihat dari nilai UN setiap tahun yang

sangat rendah, sehingga berpengaruh negatif terhadap rendahnya kualitas

pendidikan di Provinsi NTT. Untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu

1
pendidikan di SMA Swasta Karanu Waikabubak, kehadiran kepala sekolah

sangat penting. Kepala Sekolah adalah motor penggerak bagi sumber daya

sekolah terutama guru, karyawan dan anak didik. Sehingga dapat dikatakan

sukses tidaknya inovasi dan kegiatan sekolah sebagian besar ditentukan oleh

kepala sekolah.

Namun perlu dicatat bahwa keberhasilan seorang kepala sekolah dalam

melaksanakan tugasnya tidak ditentukan oleh tingkat keahliannya di bidang

konsep dan teknik kepemimpinan semata , melainkan lebih banyak ditentukan

oleh kemampuannya dalam memilih dan menggunakan strategi atau gaya

kepemimpinan yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang dipimpin

B. TUJUAN PENULISAN

Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan penyusunan makalah ini

adalah :

1. Untuk mengetahui bahwa kualitas pendidikan di SMA Swasta Karanu

Waikabubak perlu ditingkatkan agar siswa dapat lebih maju dan tidak

tertinggal oleh sekolah – sekolah lainnya.

2. Untuk mengetahui strategi apa yang harus diterapkan dalam

pengembangan mutu SMA Swasta Karanu Waikabubak .

C. MANFAAT PENULISAN

Penyusunan makalah tentang strategi kepala sekolah dalam pengembangan

mutu ini merupakan suatu hal yang sangat penting karena dapat digunakan

sebagai :

1. Pedoman kerja (kerangka acuan ) kepala sekolah dalam mengembangkan

sekolah yang dipimpinnya

2
2. Dasar untuk melakukan evaluasi pelaksanaan pengembangan sekolah

3. Bahan acuan untuk mengidentifikasi kelemahan dan keunggulan strategi

kepala sekolah dalam mengembangkan mutu sekolah.

3
BAB II

KONDISI SMA SWASTA KARANU WAIKABUBAK

A. SEJARAH SINGKAT SEKOLAH

SMA Karanu Waikabubak merupakan salah satu sekolah swasta dari 4

sekolah swasta di kabupaten Sumba Barat. Terletak di jalan Kodaka, desa

Kodaka, kecamatan Kota Waikabubak, sekitar 3 km dari pusat kota

Waikabubak. Lokasi ini memang cukup strategis, karena mudah dijangkau oleh

siswa dengan berjalan kaki ataupun dengan berkendaraan bahkan dekat dengan

pertokoan, sehingga bisa mendukung perkembangannya, sehingga sampai saat

ini Sekolah dengan luas tanah ± 12.460 m2 ini telah memiliki 16 unit gedung.

Pada awal berdirinya, SMA Swasta Karanu Waikabubak bernama SMA

PGRI. Sekolah ini berdiri sejak tanggal 5 November 1976 berdasarkan SK

pendirian sekolah nomor 131/C/PD/XX-1976 dan pada tanggal 20 Agustus 1990

berdasarkan SK nomor 6712/I.21/I/1990 SMA PGRI berganti nama menjadi SMA

Swasta Karanu Waikabubak.

Setiap tanggal 20 Agustus diperingat sebagai hari jadi SMA Swasta

Karanu Waikabubak sesuai tanggal perubahan nomenklatur sekolah. Sekolah ini

terus berkembang dibawah naungan Yayasan persekolahan Karanu (YAPERKAN).

Siswa di sekolah ini terus mengalami peningkatan pada setiap tahun

pelajaran, bahkan pada tahun 2010 jumlah siswa sebanyak 1000 orang dibawah

pimpinan kepala sekolah Dra. Tri Handayani. Yayasan persekolahan Karanu

dikelola secara profesional oleh Bapak ketua Yayasan Jubilate Pieter Pandango,

S.Pd, MSi. Hingga tahun 2018 sejak berganti nama menjadi SMA Swasta Karanu

4
Waikabubak, Yayasan Persekolahan Karanu telah menamatkan siswa lebih dari

3.000 orang.

Dalam upaya mewujudkan sekolah yang mempromosikan budaya hidup

sehat dan bersih serta asri, SMA Swasta Karanu terus berbenah dalam

penyediaan UKS yang representatif, kantin sehat dengan jajanan aman, serta

pengelolaan sampah dan air menjadi fokus pengembangan. Upaya ini berbuah

penghargaan Pemerintah Kabupaten Sumba Barat tahun 2014 sebagai juara I

Kabupaten kategori kebersihan dan keindahan.

Dibandingkan dengan tahun pertama berdirinya, SMA Swasta Karanu

Waikabubak mengalami kemajuan yang signifikan. Pada awal berdirinya , SMA

Swasta Karanu Waikabubak hanya membuka 1 kelas dengan 30 siswa, dan

sekarang memiliki 22 rombongan belajar atau ruang kelas dengan 757 siswa

yang terbagi dalam program peminatan IPA dan IPS.

SMA Swasta Karanu Waikabubak telah mengalami beberapa kali

pergantian pemimpin.

Tabel 1.1. Daftar nama Kepala Sekolah SMA Swasta Karanu Waikabubak

Nomor Nama Kepala sekolah Periode tugas

1 Jubilate P.Pandango,S.Pd, M.Si 1989 - 1990

2 Rosedelina Sipayung, S.Pd 1990 - 1997

3 Drs. Hermanus Ate 1997 - 1998

4 Rosedelina Sipayung, S.Pd 1998 - 2006

5 Dra. Tri Handayani 2006 - 2012

6 Paulina E. N. Pandango, SE 2013 – 2016

5
7 Lunga Beby Wadoe, BA 2016 - sekarang

Dalam perjalanannya, selain mengalami kemajuan yang signifikan, SMA

Swasta Karanu Waikabubak juga mengalami banyak tantangan, seperti fasilitas

sarana dan prasarana yang kurang memadai, tenaga pendidik yang terbatas

sehingga guru mengajar tidak sesuai basic, tingkat pendidikan pendidik yang

rendah dan lain-lain. Namun SMA Swasta Karanu tetap Eksis berkat sifat

militansi pendidik yang berani menerobos tantangan dan berdedikasi tinggi

demi mencapai tujuan mulia, yakni memanusiakan manusia Pada Eweta Manda

Elu tercinta.

B. KONDISI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai

agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan

untuk mewujudkan tujuan pendidikan Nasional

Kualifikasi akademik yang dimaksudkan di atas adalah tingkat pendidikan

minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan

ijasah dan atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-

undangan yang berlaku.

Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan

menengah meliputi:

1. Kompetensi pedagogik

2. Kompetensi kepribadian

3. Kompetensi profesional

4. Kompetensi sosial

6
Pendidik meliputi pendidik pada jenjang TK, SD, SMP, SMA, SLB, SMK, satuan

pendidikan paket A, paket B, paket C, dan pendidik pada lembaga kursus dan pelatihan.

Tenaga Kependidikan meliputi Kepala Sekolah, Pengawas Satuan Pendidikan, tenaga

administrasi, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium, teknisi, pengelola kelompok

belajar, pamong belajar, dan tenaga kebersihan.

Tenaga pendidik dan kependidikan pada SMA Swasta Karanu Waikabubak dari

segi jumlah dan kualifikasi pendidikan cukup memadai, dan itu merupakan sebuah

kekuatan pada sekolah tersebut untuk dapat mengembangkan sekolah lebih baik lagi.

Berikut ini Daftar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan SMA Swasta Karanu

Waikabubak Tahun Pelajaran 2018/2019.

1. Tenaga Pendidik

No NAMA Pend MAPEL STATUS


PNS Kontrak Honor
yayasan
1. Lunga beby Wadoe D-3 PKn √
2 D-3 Bahasa √
Abdul Kadir Kawali Indonesia
3 Adrianus Herianto S1 Bahasa √
Ngedang Indonesia
4 S1 Bahasa √
Albertina Nonce Dodo Inggris
5 Aloysius Ra Rangga S1 Ekonomi √
6 S1 Matemati √
Angelina Orpa Asalaka ka
7 Benyamin Pandaneo S1 PKn √
8 Bernardinus S. Gollu S1 PJOK √
9 Dhevvy Christina Sugito S1 Ekonomi √
10 S1 Matemati √
Dominggus Bobo ka
11 S1 Seni √
Ester Louru Awang Budaya
12 Fadlu S1 Mulok √
13 Fivilismawati AB S1 Geografi √
14 Frida Mawo S1 sosiologi √
15 S1 Bahasa √
Gerson Nggaba Kanjepi Inggris

7
16 D-3 Pend. √
Hamba H. Mbarambanja Agama
17 S1 Bahasa √
Hardyansyah Inggris
18 Heni Yati Giri S1 Geografi √
19 Ina Mulyati S1 Fisika √
20 Jefrianto Eki Sogara S1 PJOK √
21 Margareta Bera Nija S1 Sosiologi √
22 S1 Pend √
Maria Yeni Nona Agama
23 Martinus Dapa Goba S1 Sejarah √
24 Matius Umbu Dassa S1 Kimia √
25 Melkianus Lende S1 Sejarah √
26 Nurhikmawati S1 Ekonomi √
27 Oktavianus S.Dapa S1 PJOK √
28 Oktavina L. Tara S1 Biologi √
29 Rammy Ate Kadiwano S1 Fisika √
30 S1 Matemati √
Salimin ka
31 S1 Pend. √
Sance Bahewa Agama
32 S1 Bahasa √
Selfiana Beby Ina Indonesia
33 S1 Matemati √
Siti Rahmah ka
34 Soalihin S1 √
35 Theodora Deodata Meti S1 Pkn √
Tarawatu
36 Sherly E. Lawa S1 Kimia √
37 Wilhelmina B. Kai Lou S1 Sejarah √
38 S1 Pend. √
Yeni Kresnawati Lede Agama
39 S1 Matemati √
Yohanis Bulu Lewu ka
40 Yosina Gili Buli S1 Sejarah √
41 Yuliner Dejoice Yestiyani S1 Kimia √
42 Yulita Watil S1 Biologi √
43 S1 Bahasa √
Zulkarnain Indonesia

8
2. Tenaga Kependidikan

NO NAMA PENDIDIKAN JABATAN

1 Lunga Beby Wadoe D-3 Kepala sekolah

2 Matius Umbu Dassa S1 Kimia Kepala TU

3 Dominikus Pandango SMA Operator Komputer

4 Ina Mulyati S1 Fisika Ka. Lab. IPA

5 Jefrianto Eki Sogara S1 PJOK Ka. Perpustakaan

6 LALI GAWI SMA Staf TU

7 ELISABETH SURYANI INA SMA Staf TU

8 YULIANA SAMANI SMA Staf TU

9 OKTAVIANUS S. SOBU SMA Tenaga Kebersihan

C. KONDISI PESERTA DIDIK SMA SWASTA KARANU WAIKABUBAK

Sudah disebutkan pada sejarah singkat SMA Swasta karanu Waikabubak,

bahwa pada tahun pelajaran 2018-2019 jumlah siswa adalah 757 orang. Pada

umumnya, siswa adalah anak petani (92,47 %) yang berasal dari 6 kecamatan

di Kabupaten Sumba Barat, bahkan ada yang berasal dari Kabupaten lain yakni

sekitar perbatasan dengan Kabupaten Sumba tengah dan Kabupaten Sumba

Barat Daya.

Berikut ini adalah data siswa SMA Swasta Karanu Waikabubak berdasarkan

jenis kelamin, usia, agama, pekerjaan orang tua, dan tingkat pendidikan.

9
1. Jumlah peserta didik berdasarkan Jenis kelamin

Laki-laki Perempuan Jumlah

340 417 757

2. Jumlah peserta didik berdasarkan usia

Usia L P Total

˂ 16 tahun
0 0 0
6 – 12 tahun 0 2 2
13 – 15 tahun 33 56 89
16 – 20 tahun 297 352 649
> 20 tahun 10 7 17
Total 340 417 757

3. Jumlah peserta didik berdasarkan Agama

Agama L P Total

Islam
3 1 4
Kristen
281 353 634
Katholik
56 63 119
Jumlah
340 417 757

4. Jumlah peserta didik berdasarkan Penghasilan orang tua

Pekerjaan Jumlah Persentase


petani 700 92,47 %
PNS 30 3,96 %
Pegawai Swasta 27 3,56 %

10
5. Jumlah peserta didik berdasarkan tingkat pendidikan

Tingkat
L P Total
Pendidikan
Kelas X 93 120 213
Kelas XI 118 150 268
Kelas XII 129 147 276
Total 340 417 757

D. KURIKULUM SMA SWASTA KARANU WAIKABUBAK.

Kurikulum yang digunakan di SMA Swasta Karanu Waikabubak terdiri

atas 2 kurikulum, yaitu kurikulum 2006 yang biasa disebut Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidkan (KTSP) dan Kurikulum 2013 yang yang diberi nama K-13.

Kurikulum 2013 masuk dalam masa percobaannya pada tahun 2013 dengan

menjadikan beberapa sekolah menjadi sekolah rintisan. Kurikulum 2013

diimplementasikan secara terbatas pada beberapa sekolah rintisan, yaitu kelas

IV untuk tingkat SD, kelas VII untuk tingkat SMP, dan kela X untuk tingkat SMA

dan SMK. Jumlah sekolah yang menjadi sekolah perintis adalah sebanyak 6.326

yang tersebar diseluruh Provinsi di Indonesia. Berdasarkan Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan no. 60 tahun 2014 tanggal 11 Desember

2014, pelaksanaan kurikulum 2013 dihentikan dan sekolah-sekolah untuk

sementara kembali menggunakan KTSP dalam kurun waktu 3 tahun.

Pada tahun Pelajaran 2016/2017, SMA Swasta Karanu Waikabubak

mulai menggunakan Kurikulum 2013, sehingga sampai pada tahun pelajaran

2018/2019 masih digunakan 2 kurikum, yaitu untuk Kelas X dan XI menggunakan

kurikulum 2013 sedangkan kelas XII menggunakan kurikulum 2006 (KTSP).

11
Baik kurikulum 2013 yang digunakan di kelas X dan kelas XI maupun KTSP yang

digunakan di kelas XII terdiri dari 2 jurusan yaitu IPA dan IPS.

Penyusunan Struktur Kurikulum didasarkan atas standar kompetensi

lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran yang telah ditetapkan oleh

BNSP. Dengan persetujuan Komite Sekolah serta memperhatikan keterbatasan

sarana belajar dan minat peserta didik, sekolah menetapkan pengelolaan kelas

sebagai berikut :

1. SMA Swasta Karanu Waikabubak menerapkan sistem paket. Peserta didik

mengikuti pelajaran sesuai dengan yang telah diprogramkan dalam struktur

kurikulum.

2. Jumlah rombongan belajar di SMA Swasta karanu Waikabubak adalah 22

rombel. Terdiri atas 8 rombongan belajar kelas X, 8 rombongan belajar kelas

XI, dan 6 rombongan belajar kelas XII.

3. Kelas X dan kelas XI masing-masing dibagi dalam 2 program

peminatan, yaitu program peminatan MIA dan program peminatan IIS.

4. Kelas XII merupakan program penjurusan yang terdiri atas :

 Program Ilmu Pengetahuan Alam , terdiri dari : 2 rombongan belajar

 Program Ilmu Pengetahuan Sosial, terdiri dari 4 rombongan belajar.

a. Struktur kurikulum kelas X dan kelas XI

Kurikulum kelas X dan kelas XI menggunakan kurikulum K-13 yang terdiri

atas 15 mata pelajaran yang dibagi dalam kelompok A (wajib) dan

kelompok B (peminatan), kelompok C (lintas Minat), program wajib

pramuka dan pengembangan diri (sepak bola, bola volly, seni tari, seni

suara, catur, dan PBB)

12
b. Struktur kurikulum kelas XII

Kurikulum kelas XII menggunakan kurikulum KTSP yang terdiri atas 13

mata pelajaran, muatan lokal (Hortikultura), program pengembangan

diri ( pramuka, sepak bola, bola volly, tenis meja, dan lari).

c. Alokasi waktu 1 jam pelajaran adalah 45 menit.

Keterangan : Tabel struktur kurikulum kelas X MIA, X IIS, XII MIA, XI IIS,

XII IPA, XII IPS terlampir.

E. SARANA DAN PRASARANA DI SMA SWASTA KARANU WAIKABUBAK

Sampai pada tahun pelajaran 2018/2019, SMA Swasta Karanu

Waikabubak memiliki prasarana gedung sebanyak 16 unit , yaitu 2 unit gedung

untuk lab IPA, 1 unit gedung Aula, 1 unit gedung Lab Komputer, 1 unit gedung

Ruang guru dan kepala sekolah, 1 unit gedung Tata Usaha, 2 unit gedung WC

siswa dan 8 unit gedung untuk Ruang kelas. Jumlah Rombongan belajar SMA

Swasta Karanu Waikabubak adalah sebanyak 22 rombongan belajar, dimana

masing-masing rombongan belajar rata-rata terdiri atas 36 siswa.

Berikut data Sarana dan prasarana SMA Swasta Karanu Waikabubak.

1. Prasarana

No. Nama Prasarana Jumlah Luas (m2)

Aula 1 24 x 12

MCK 10 2 x 2

Lab. Biologi 1 30 x 15

Laboratorium Fisika 1 10 x 8

Laboratorium Kimia 1 12 x 8

13
Laboratorium
Komputer 1 9x8

laboratorium fisika 1 30 x 15

Ruang BP/BK 1 6x4

Ruang Guru 1 14 x 8

Ruang Kepsek 1 5x4

Ruang Perpustakaan 1 9x 8

Tata Usaha 1 8x7

UKS 1 4x6

Ruang Kelas 22 9x8

2. Sarana

No. Nama Sarana

1 Komputer dekstop Core Duo 30 unit


2 Kokputer Dekstop Pentium 4 5 unit
3 Note book/ laptop 7 unit
4 Scanner 1 unit
5 Printer 15 buah
6 Mesin Foto Copy 1 unit
7 Papan tulis 22 buah
8 Jam Dinding 10 buah
9 Mesin riso 1 unit
10 LAN/jaringan internet 1 unit
11 Televisi /LCD/LED 2 buah
!2 Pendingin ruangan (AC) 2 buah
13 Pesawat telepon 1 unit
14 LCD/Proyektor dan layar Screen 12 unit
15 Speaker 25 unit
16 Kursi Kayu 440 buah
17 Kursi Plastik 821 buah
18 Meja Pendek 672 buah
19 Meja Panjang 12 buah
20 Meja Semii Biro 15 buah
21 Meja Komputer 20 buah
22 Lemari Kayu 9 buah

14
23 Lemari Besi 17 buah
24 Rak Besi 18 buah
25 Rak Kayu 2 buah
26 Filing Kabinet 3 buah

F. PEMBIAYAAN

Ada dua sumber pembiayaan operasional di SMA Swasta Karanu

Waikabubak, yaitu dari dana Biaya Operasional Sekolah (dana BOS) dan dana

Komite.

Besarnya dana BOS pertahun anggaran adalah Rp. 908,400,000 ,

sedangkan dana Komite sebesar Rp. 1,249,050,000 pertahun pelajaran.

Penggunaan dana BOS dikelola oleh bendahara BOS dari unsur guru dengan

mengacu pada Juknis BOS yang telah ditetapkan pemerintah, sedangkan dana

komite dapat dikelola oleh bendahara komite dari unsur guru dan digunakan

untuk pembayaran honorer guru dan pegawai yayasan dan kesejahteraan guru

serta pembelanjaan lainnya yang tidak ada dalam juknis BOS.

G. MUATAN LOKAL.

Lokasi SMA Swasta Karanu yang cukup luas dan subur memberi peluang

yang besar untuk pembudidayaan tanaman Holtikultura. Itulah sebabnya

berdasarkan hasil rapat dewan guru disepakati materi muatan lokal adalah

mengenai Pembudidayaan tanaman Holtikultura yaitu berbagai jenis sayuran

dan tanaman hias. Sehingga kalau mengunjungi SMA Swasta Karanu

Waikabubak, disana akan disuguhkan pemandangan yang indah, hijau dan sejuk

karena banyak tanaman hias dan sayur-sayuran yang ditanam. Media

pembudidayaan tanaman hias dan sayur-sayuran adalah plastik polibag.

15
Silabus materi Mulok di susun secara bersama-sama oleh kelompok

Musyawarah Guru Mata Pelajaran Mulok ditambah dengan guru mata pelajaran

Biologi.

16
BAB III

VISI, MISI, TARGET DAN PROGRAM KERJA SEKOLAH

A. VISI SEKOLAH

Visi Sekolah adalah imajinasi moral yang dijadikan dasar atau rujukan

dalam menentukan tujuan atau keadaan masa depan sekolah yang secara

khusus diharapkan oleh sekolah. Visi Sekolah merupakan turunan dari visi

pendidikan Nasional yang dijadikan dasar atau rujukan untuk merumuskan

misi, tujuan sasaran untuk pengembangan sekolah dimasa depan yang

diimpikan dan terus terjaga kelangsungan hidup perkembangannya.

Gambaran tersebut tentunya harus didasarkan pada landasan

yuridis, yaitu undang-undang sesuai jenjang dan jenis sekolahnya dan juga

sesuai jenjang dan jenis sekolahnya dan juga sesuai dengan profil sekolah yang

bersangkutan. Dengan kata lain, visi sekolah harus tetap dalam koridor

kebijakan pendidikan nasinal dan sesuai dengan kebutuhan anak dan

masyarakat yang dilayani.

Adapun Visi SMA Swasta Karanu Waikabubak adalah Unggul dalam

Mutu, utama dalam Iman dan Taqwa, terpadu dalam Teknologi Informasi.

B. MISI SEKOLAH

Misi adalah tindakan untuk mewujudkan /merealisasikan visi tersebut.

Karena visi harus mengakomodasi semua kelompok kepentingan yang terkait

dengan sekolah, maka misi dapat juga diartikan sebagai tindakan untuk

memenuhi kepentingan masing-masing kelompok yang terkait dengan sekolah.

17
Dalam merumuskan misi, harus mempertimbangkan tugas pokok sekolah

dan kelompok-kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah. Dengan kata

lain, misi adalah bentuk layanan untuk memenuhi tuntutan yang dituangkan

dalam visi dengan berbagai indikatornya.

Berdasarkan uraian di atas, kami merumuskan misi SMA Swasta Karanu

Waikabubak sebagai berikut :

1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga

setiap siswa berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang

dimiliki

2. Melaksanakan kegiatan Ekstrakurikuler secara efektif

3. Mendorong dan membantu siswa untuk mengenali potensi dirinya

sehingga dapat dikembangkan secara optimal

4. Menciptakan dan menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama

yang dianutnya dan juga budaya bangsa sehingga menjadi sumber

kearifan dalam bertindak

5. Mengembangkan Manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh

warga sekolah dengan memanfaatkan Teknologi dan Informasi

6. Menciptakan lingkungan Sekolah yang bersih, sehat,nyaman dan asri.

C. TARGET YANG INGIN DICAPAI SEKOLAH

Target adalah tantangan utama yang akan dicapai sekolah dalam

jangkah waktu tertentu dan telah disesuaikan dengan faktor kesiapan sekolah.

Penetapan target sekolah ini bertujuan untuk dijadikan panduan dalam

18
menyusun program dan kegiatan yang akan dilakukan dalam waktu tertentu

guna merealisasikan alternatif pemecahan tantangan yang telah dirumuskan.

Berikut ini kami uraikan target yang ingin dicapai perkategori :

1. Kurikulum dan pembelajaran

1.1. Persiapan pelaksanaan pembelajaran dengan mengacu kepada

kurikulum 2013 untuk kelas X dan kelas XI

1.2. Sukses US dan UN

1.3. Meraih prestasi dalam berbagai lomba akademik.

2. Peserta Didik

2.1. Penerimaan siswa baru lebih meningkat

2.2. Melalui kegiatan Ekstrakurikuler, siswa memperoleh kejuaraan dalam

setiap event olah raga maupun kesenian.

2.3. Meningkatkan disiplin belajar siswa, sopan santun, tanggung jawab dan

peningkatan moral siswa dan guru

2.4. Pendidikan karakter bangsa melalui kegiatan pemotivasian dan

pembiasaan

3. Sarana dan prasarana

Mengoptimalkan penggunaan fasilitas sekolah sebagai sumber belajar siswa

4. Administrasi dan Manajemen Sekolah

4.1. Peraturan Sekolah tersedia dan terlaksana dengan baik

4.2. Tercipta Standar Pelayanan Minimal sesuai Standar BNSP.

4.3. Semua guru PNS mengikuti Sertifikasi

4.4. Semua Guru PNS lolos sertifikasi

19
5. Organisasi dan Kelembagaan

5.1. Membuat dan melaksanakan program sekolah unggulan

5.2. Peraturan khusus sekolah tersedia dan telaksana dengan baik

5.3. Peningkatan disiplin guru dan pegawai

6. Ketenagaan

5.5. Tersedianya program kehumasan

5.6. Terpenuhinya kebutuhan tenaga pendukung

5.7. Tercukupinya guru dan TU

6. Pembiayaan dan Pendanaan

6.1. peningkatan pembiayaan sekolah untuk meningkatkan kualitas pelaya-

nan sekolah

6.2. peningkatkan prestasi siswa dan sekolah

6.3. terjalinnya kerja sama dengan stakeholder

6.4 tersusunnya RKAS tepat waktu

6.5. Adanya peningkatan honorarium GTT dan PTT

8. Peran serta masyarakat

8.1. Peningkatan kerja sama dengan orang tua

8.2. Hubungan sekolah dengan komite lebih baik

8.3. Terjalinnya kerja sama dengan lembaga masyarakat

9. Lingkungan dan Budaya Sekolah

9.1. Penerapan program kesehatan sekolah

9.2. Pembuatan taman sekolah

9.3. Menjadi sekolah terbaik di Kabupaten

9.5. Lingkungan sekolah yang bersih dan sehat.

20
B. PROGRAM KERJA SEKOLAH

Merumuskan program adalah menggabungkan alternatif-alternatif

pemecahan tantangan utama yang memiliki karakteristik yang saling

mendukung, saling bergantung, atau saling berkaitan.

Berikut ini kami uraikan program sekolah per-kategori :

1. Kurikulum dan pembelajaran

1.1. Menyusun kurikulum sekolah tahun pelajaran 2018-2019 ( Dokumen 1

dan 2)

1.2. Melaksanakan Workshop penyusunan dokumen 2 untuk guru ( silabus,

prota, prosem, RPP, kalender akademik)

1.3. Pelaksanaan tes kemampuan dasar

1.4. Percepatan ketuntasan materi pelajaran kelas XII

1.5. Program pemotivasian

1.6. Program pelajaran tambahan atau ekstra learning.

1.7. Pelaksanaan latihan - latihan ujian (try out)

1.8. Menyiapkan dan melatih tim olimpiade mata pelajaran

1.9. Membuat pojok baca disetiap kelas untuk mengembangkan budaya

literasi sebelum proses belajar mengajar setiap hari.

2. Peserta didik

2.1. Menyiapkan dan melatih tim lomba olah raga dan seni

2.2. Membudayakan “budaya tertib” bagi siswa dan guru

2.3. Mengimplementasikan pembelajaran agama dalam kegiatan-kegiatan

siswa untuk memperkuat karakter siswa

21
2.4. Guru dan kepala sekolah memotivasi siswa setiap apel pagi dan siang

dan dalam proses pembelajaran

2.5. Program Pembiasaan siswa selama di sekolah, mencakup kegiatan yang

bersifat pembinaan karakter peserta didik yang dilakukan secara rutin,

spontan dan keteladanan.

2.6. Program gemar membaca

3. Sarana dan Prasarana

Memaksimalkan penggunaan :

3.1. Perpustakaan

3.2. Internet sekolah

3.3. Fasilitas pembelajaran ruang kelas( infocus, audio, internet dan IT)

3.4. Pemanfaatan fasilitas laboratorium

4. Administrasi dan Manajemen Sekolah

4.1. Sosialisasi peraturan sekolah kepada guru dan Tata Usaha

4.2. Rapat pembinaan

5. Organisasi dan Kelembagaan

5.1. Pendidikan karakter siswa

5.2. Gerakan hidup sehat, bersih, dan cinta lingkungan

5.3. Budaya prestasi akademik, seni dan olah raga

5.4. Gerakan gemar membaca

5.5. Pembuatan program kerja

5.6. Monitoring kehadiran guru pada jam kedatangan

5.7. Monitoring keberadaan guru pada jam kerja

5.8. Monitoring kehadiran guru di kelas pada jam pelajaran

22
6. Ketenagaan

6.1. Tersedianya program kehumasan

6.2. Guru paham tentang pola kerja sama dalam peningkatan mutu

pembelajaran

6.3. Terpenuhinya kebutuhan tenaga pendukung

6.4. Tercukupinya Guru dan Tata Usaha

6.5. Semua guru PNS lolos Sertifikasi

7. Pembiayaan dan Pendanaan

7.1. Penyusunan RKAS

7.2. Menjalin kerja sama dengan Stakeholder

7.3. Komonikasi yang intensif dengan stakeholder

7.4. Kesejahteraan GTT dan PTT

8. Peran serta Masyarakat

8.1. Membentuk komite sekolah

8.2. Meningkatkan partisipasi orang tua dan komite pada program-program

sekolah

8.3. Menyusun kerja sama dengan komite

8.4. Kerja sama dengan lembaga Masyarakat

9. Lingkungan dan Budaya Sekolah

9.1. Melaksanakan atau mengembangkan program sekolah sehat

9.2. pembuatan taman sekolah

23
9.3. Meningkatkan prestasi ketertiban, keamanan, kesehatan dan

kenyamanan sekolah

9.4. Kegiatan kebersihan di kelas dan luar kelas

9.5. Pengadaan dan pembuatan tempat-tempat sampah yang memadai

9.6. Melaksanakan jumat bersih

Keberhasilan setiap Program bisa berkaitan dengan proses dan dapat juga

berkaitan langsung dengan hasil akhir. Indikator keberhasilan dapat bersifat

kuantitatif atau kualitatif, yang penting dapat diukur dan dirumuskan secara

spesifik, operasional, dan dalam bentuk kalimat pernyataan. Selain itu

keberhasilan program sekolah sangat ditentukan oleh Strategi yang dipilih oleh

kepala sekolah dalam menjalankan program sekolah untuk mengembangkan

kualitas sekolah tersebut.

Ada 6 strategi yang dapat digunakan sekolah untuk dapat mengembangkan

mutu sekolah, yaitu:

1. Pengembangan kurikulum dan pembelajaran yang berorientasi pada siwa

(Student Contered). Strategi ini lebih mampu memberdayakan

pembelajaran siswa yang menekankan pada keaktifan belajar murid, bukan

pada keaktifan mengajar guru

2. Pengelolaan Kesiswaan yang berfokus pada pelayanan terhadap peserta

didik agar mereka berhasil mengikuti proses pembelajaran dan sekaligus

dapat memberi harapan semua pihak. Juga strategi pola pendekatan yang

humanis terhadap siswa perlu diterapkan untuk menyelesaikan masalah

siswa, seperti masalah kedisiplinan, kecintaan terhadap lingkungan

Sekolah, kebiasaan siswa dan masalah belajar.

24
3. Pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan. Pengelolaan ketenagaan

bertujuan untuk mendayagunakan tenaga-tenaga kependidikan secara

efektif dan efisien guna mencapai hasil yang optimal, namun tetap dalam

kondisi yang menyenangkan.

4. Pengelolaan sarana prasarana, mulai dari pengadaan, pemeliharaan dan

perbaikan, hingga sampai pengembangan. Hal ini didasari oleh kenyataan

bahwa Sekolah yang paling mengetahui kebutuhan sarana dan prasarana

baik kecukupan, kesesuaian, maupun kemuktahirannya, terutama sarana

dan prasarana yang sangat erat kaitannya dengan proses belajar mengajar

secara langsung.

5. Pengelolaan pembiayaan. Keuangan di sekolah merupakan bagian yang

amat penting karena setiap kegiatan membutuhkan dana.

Sekolah juga harus diberikan kebebasan untuk melakukan kegiatan-kegiatan

yang mendatangkan penghasilan, sehingga sumber keuangan tidak semata –

mata tergantung pada Pemerintah.

6. Output yang di harapkan. Sekolah harus memiliki Output yang di harapkan.

Output Sekolah adalah Prestasi Sekolah yang di hasilkan oleh proses

pembelajaran dan manajemen di Sekolah. Output Sekolah di klasifikasihkan

menjadi dua yaitu ,Output berupa Prestasi Akademik (academic

achievement) dan Output berupa prestasi non akademik (non academic

achievement ).

25
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Keberhasilan dan kelancaran suatu kegiatan diperlukan sarana

penunjang yang lengkap, perencanaan yang matang dan pembagian

tugas yang jelas

2. Agar semua hambatan yang mungkin timbiul dapat dikurangi

semaksimal mungkin diperlukan pengawasan dan pembinaan yang

baik disertai rasa tanggung jawab dan dedikasi yang tinggi dari

seluruh aparat pelaksana

3. Pengumpulan data yang akurat dan ketelitian dalam setiap

melaksanakan tugas sangat diperlukan guna penyusunan laporan

yang cepat dan tepat

4. Penggunaan startegi yang tepat menjadi kunci utama dalam

pengembangan kualitas pendidikan di sekolah

B. SARAN

1. Diharapkan dengan adanya program kerja ini dapat mewujudkan

suatu mekanisme kerja yang harmonis, efektif dan efisien sehingga

dapat menunjang ketercapaian sasaran yang diharapkan

2. Apabila setiap pelaksana yang terkait di dalam kegiatan ini

memehami aturan yang telah ditetapkan, puji Tuhan rencana kerja

yang diprogramkan akan tercapai dengan baik.

26
DAFTAR PUSTAKA

1. Dokumen 1 KTSP SMA Swasata Karanu Waikabubak

2. Aan Komariah dan Cepi Triatna, Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif,

(Jakarta : Bumi Aksara, 2008.

3. Siswanto, Pengantar Pendidikan (Jakarta : Bumi Aksara, 2011.

4. http://saswojajar2.blogspot.com/2008/03/rencana-pengembangan.html pada

sabtu,08 Maret 2008.

27
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Akta Pendirian Yayasan Persekolahan Karanu

Lampiran 2. SK pembagian tugas guru semester I dan II

Lampiran 3. Site Plan SMA Swasta Karanu Waikabubak

Lampiran 4. Struktur Kurikulum

28

Anda mungkin juga menyukai