Anda di halaman 1dari 13

Cara Berubah Itu Mulai Dari Diri Sendiri

Banyak Yang Ingin Berubah Tapi Sedikit Yang Belajar Cara


Berubah

Y
a, ini kenyataanya, banyak yang ingin berubah, tetapi dia tidak pernah belajar cara
berubah. Banyak orang yang ingin berubah dengan menuntut orang lain, pemerintah,
kondisi, bahkan dunia, jika perlu, agar berubah mengikuti keinginan dia sendiri.

Mengubah diri sendiri jauh lebih mudah, dibandingkan mengubah orang lain. Jangankan
mengubah milyaran orang, jutaan, ribuan, ratusan, puluhan, bahkan satu orang pun susah.

Namun Anda bisa mengubah diri Anda sendiri jika Anda mau.

Jika menyibukkan diri untuk melakukan yang sulit atau tidak mungkin, yaitu mengubah dunia
agar sesuai dengan keinginan Anda, maka hidup Anda bisa sia-sia.

Rahasia Sukses Sejati


Sebagai contoh, Anda ingin sukses dalam karir, kemudian berharap semua orang senang
dengan pekerjaan Anda, berharap semua orang menghargai jerih payah Anda, dan semua
orang mengakui kepemimpinan Anda. Bisakah? Tidak, Anda tidak bisa memaksa orang lain,
karena mereka memiliki hak untuk bersikap.

Namun, akan lebih bijak, jika Anda mulai mengubah diri Anda sendiri.

Jika Anda berharap karir yang lebih baik, maka ubahlah diri Anda. Ubahlah cara Anda
melakukan pekerjaan dengan lebih baik. Ubahlah diri Anda agar menjadi pribadi yang lebih
terampil. Ubahlah diri Anda agar menjadi orang yang memiliki jiwa kepemimpinan dan
bertanggung jawab. Maka, sikap orang lain bisa berubah jika diawali perubahan Anda.

Begitu juga dalam bisnis. Anda tidak bisa memaksa semua orang menyukai produk atau jasa
Anda. Namun Anda bisa mengubah produk atau jasa Anda serta cara melayani Anda sehingga
disukai orang.

Inilah rahasia sukses sejati, yaitu kemauan mengubah diri dan mengetahui cara berubah
mulai dari diri sendiri.

Inilah Cara Berubah Yang Sebenarnya


OK, akan saya bahas cara berubah langkah demi langkah. Cara berubah ini dijamin berhasil
karena ini ajaran manusia paling agung sepanjang zaman, yang tidak akan berkurang
kemuliaanya sedikit pun, meski seluruh makhluq menghinakannya. Beliau adalah baginda
Rasulullah shaalallaahu wa alaihi wa sallam.

Tidaklah akan istiqomah iman seorang hamba sampai istiqomah hatinya, dan tidak akan
istiqomah hatinya sampai istiqomah lisannya (H.R Ahmad, dihasankan oleh Syaikh al-Albany
dalam Shahih at Targhib wat Tarhiib)
Apa pun tindakan Anda, akan berdasarkan keimanan Anda atau apa yang Anda percayai.
Kualitas dan arah tindakan Anda tergantung kepercayan-kepercayaan yang Anda miliki.
Sementara keberhasilan kita adalah buah dari tindakan.

Jadi, jika ingin mengubah hasil, Anda harus mengubah tindakan-tindakan Anda, dan
Anda bisa mengubah tindakan-tindakan Anda jika Anda mengubah iman atau
kepercayaan Anda.

Hati Adalah Pusat Perubahan


Dalam hadits diatas dikatakan bahwa untuk mengubah iman, maka kita harus mengubah hati
kita. Jika hati kita baik, maka semuanya akan baik sebagaimana dijelaskan melalui hadits ini:

Ketahuilah, bahwa dalam tubuh terdapat mudghah (segumpal daging), jika ia baik, maka baik
pula seluruh tubuhnya. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh tubuhnya. Ketahuilah bahwa
segumpal daging itu adalah hati. (HR. Bukhari dan Muslim)

Inilah cara memperbaiki diri menurut Islam, yaitu berpusat di qalbu.

Lalu bagaimana cara mengubah hati?


Lalu, bagaimana cara mengubah hati? Masih melalui hadits diatas, bahwa tidak akan istiqomah
hati jika lisannya tidak istiqomah. Artinya cara mengubah hati itu diantaranya adalah mengubah
lidah kita. Misalnya membaca Al Quran, dzikr, dan berkata baik.

Cara mengubah hati dikenal dengan ilmu Tazkiyatun Nafs. Sudah banyak buku-buku yang
ditulis para ulama tentang ini, termasuk yang ditulis oleh Imam Ghazali, Ibnul Qoyyim, dan
berbagai buku yang ditulis ulang oleh ulama-ulama masa kini. Silahkan Anda cari, kemudian
baca dan aplikasikan jika Anda peduli dengan hati Anda.

Aplikasi Dalam Meraih Sukses


Nah, sekarang bagaimana jika kita ingin meraih sukses, baik dalam karir dan bisnis. Tentu saja
dalam rangka meraih sukses di akhirat.

Banyak yang mengatakan, sukses itu yang penting kita mau bertindak. Ternyata tidak, sebab
kita mengetahui bahwa tindakan dengan iman akan berbeda dibandingkan tindakan tanpa
iman.

Sama halnya untuk aspek kehidupan dunia, bahwa tindakan Anda akan tergantung pada
kepercayaan Anda. Kepercayaan itu adalah dasar tindakan Anda.

Jika tindakan Anda ingin lebih bermutu dan memberikan hasil yang lebih baik, Anda harus
memperkuat ketiga kepercayaan ini:

1. Percaya bahwa Allah akan menolong Anda.


 Sehingga sebesar apa pun rintangan dan halangan Anda, Anda tidak akan takut dan gentar
lagi, sebab Allah akan menolong.
 Kepercayaan ini akan membuat Anda lebih semangat, berani, dan pantang menyerah.
2. Percaya pada diri sendiri (percaya diri).
 Percaya diri adalah buah dari keimanan bahwa Allah telah memberikan potensi yang dahsyat pada
diri kita.
 Tugas selalu dengan bekalnya. Potensi kita (hati, akal, dan jasad) dipastikan sanggup untuk
menghadapi setiap tantangan yang kita hadapi.
 Semakin Anda percaya diri, akan semakin hebat tindakan Anda, ibaratnya seperti Anda
menggunakan gigi mobil yang lebih tinggi, sehingga melaju lebih cepat.
3. Percaya pada tujuan yang akan kita raih.
 Percaya bahwa tujuan itu ada, percaya bahwa tujuan itu bisa kita raih, dan percaya bahwa peluang-
peluang itu ada.
 Percaya bahwa jika orang lain bisa, maka Anda pun insya Allah akan bisa.
 Jika kita tidak bisa melihat tujuan Anda, ibarat Anda berada di sebuah tempat yang gelap, Anda
tidak akan bisa meraih tujuan Anda bahkan tidak akan memiliki keinginan karena tujuan tidak
terlihat.
Semakin tinggi ketiga kepercayaan ini, yakinlah bahwa tindakan Anda akan semakin dahsyat.

Maka bentuklah hati Anda dengan kata-kata yang akan membangun 3 kepercayaan diatas. Istiqomahlah
dalam mengatakan kata-kata yang akan memperkuat ketiga kepercayaan itu, bukan yang memperlemahnya.

Kadang, banyak orang yang malah fokus untuk menghancur keyakinan dengan kata-katanya seperti
mengeluh, menuntut, memaki, dan kata-kata kotor lainnya yang mengotori hati.

Bersihkan, perindah, dan perkuatlah kata-kata Anda agar hati Anda kuat dan bening, sehingga bisa
memancarkan cahaya keimanan yang sangat kuat ke seluruh tubuh Anda, sehingga tindakan Anda pun akan
menjadi semakin hebat.

Lebih lengkapnya, bagaimana cara membangun keyakinan bisa Anda baca pada ebook Beautiful Mind
Power dan cara meningkatkan kepercayaan pada diri sendiri pada video The Confidence Secret. Anda akan
temukan pada ebook dan video ini, bahwa:

Cara berubah itu mulai dari diri sendiri, yaitu bagaimana Anda mengubah kata-kata Anda.

Read more: https://www.motivasi-islami.com/cara-berubah-itu-mulai-dari-diri-sendiri/#ixzz4wInGYz00

7 Langkah Pokok Cara Mengubah Hidup Agar Lebih Baik


Mau Mengubah Hidup Agar Lebih Baik? Cara Mengubah Hidup Itu Berproses

Maaf, jika Anda pikir cara mengubah


hidup seperti mengayunkan tangkat ajaib, maka Anda salah. Jika Anda ingin mengubah hidup
Anda, artinya Anda perlu bersedia untuk berproses. Orang-orang hebat itu adalah mereka yang
sudah melalui proses, tidak terjadi begitu saja.

Seringkali kita tertipu oleh persepsi sendiri. Orang yang lebih baik itu sudah dari sononya.
Padahal tidak, mereka sudah melalui proses dan memerlukan waktu dan pengorbanan untuk
sampai dalam tahap tertentu.
Orang yang memiliki jabatan tinggi, sebab dia sudah melalui proses yang mengubah dia menjadi
pribadi yang pantas dan sanggup mengemban jabatan tinggi.

Begitu juga, orang yang berpenghasilan tinggi pun, sudah melalui proses untuk mengasah
insting dan kemampuannya dalam mendapatkan penghasilan besar.

Orang alim pun sama. Mereka telah melalui proses menimba ilmu agama dalam waktu yang
tidak sedikit.

Cara Mengubah Hidup Itu Menyeluruh


Banyak yang mengira, jika dia sudah memiliki modal, segalanya akan lebih baik. Bisa jadi, jika
yang lainnya sudah baik, misalnya mindset dan kemampuannya sudah baik. Kehadiran modal
akan membuatnya lebih baik.
Namun tidak semua orang punya modal menjadi lebih baik. Bahkan, modal malah
menghancurkannya. Mengapa, sebab baik dari satu segi itu tidak cukup.

Anda tidak akan menjadi baik jika hanya mengandalkan skill teknis saja. Diperlukan kemampuan
lain untuk meraih sukses, bukan hanya masalah kemampuan teknis saja. Hanya bisa membuat
ayam goreng, tidak akan bisa menjadikan Anda menjadi pengusaha ayam goreng. Diperlukan
kemampuan yang lain.

Langkah Pertama: Kejelasan


Anda mau berubah?

Jika Anda jawab ya, saya tanya lagi. “Berubah jadi apa?”

“Jadi Superman!!!” He he.

Jika Anda menjawab, “Menjadi lebih baik.”

Maka akan muncul pertanyaan berikutnya, baik apanya?

Terus seberapa baik?

Bingung ‘kan?

Anda akan bingung jika tidak jelas arah perubahan Anda. Seperti saat Anda mengendarai mobil,
Anda akan mudah mengarahkan setir mobil jika sudah mengetahui tujuan dengan jelas. Jika
tidak, maka mobil Anda bisa tidak tentu arah dan entah akan melaju kemana.

Tentukan, apa definisi lebih baik itu dengan jelas dan terukur. Jika mau lebih baik dari sisi
ekonomi, baik apanya? Misalnya penghasilan saya ingin lebih baik? Berapa lebih baik itu?
Kapan?

Artinya langkah pertama Anda harus membuat sebuah tujuan yang SMART, dimana tujuan itu
lebih baik dari kondisi saat ini.

Langkah Kedua: Tekad


Banyak yang ingin berubah, tetapi hanya ingin. Dia tidak juga melakukan perubahan.

Mengapa?
Sebab dia tidak memiliki tekad yang kuat.

Keinginan yang kuat ditunjang tekad yang kuat akan menghasilkan perubahan yang berarti.
Dalam proses perubahan, Anda akan bertemu banyak halangan dan rintangan, bahkan
kecenderungan untuk kembali ke tempat semula. Nah, untuk mengatasi itu semua, dibutuhkan
tekad yang kuat.

Tekad yang kuat artinya Anda harus siap dan mau “membayar” apa pun yang diperlukan
(selama halal) untuk mengalami perubahan.

Kenyataanya, banyak yang ingin berubah, tetapi mereka tidak mau memenuhi syaratnya.
Keinginan dan tekad mereka lemah, kemudian akhirnya mereka berdalih bahwa kondisi saat ini
sudah yang terbaik.

Jadi bulatkan tekad Anda untuk berubah, sekarang. Kemudian bertawakallah.

Langkah Ketiga: Hati


Ingatlah bahwa di dalam jasad terdapat segumpal daging. Jika baik, maka baiklah seluruh jasad.
Jika rusak, maka rusaklah seluruh jasad. Ketahuilah, bahwa (segumpal daging) itu adalah hati.
(H.R. AlBukhari dan Muslim)

Dari hadits ini sudah sangat jelas, jika Anda ingin berubah menjadi lebih baik, ubahlah hati
Anda. Hati meliputi perasaan dan pikiran, maka wajar banyak metode pengembangan diri yang
fokus membenahi perasaan dan pikiran.

Bersihkan hati, dari dosa, dari perasaan negatif, dari berburuk sangka, khawatir, lemah, takut,
ragu, dan berbagai penyakit hati lainnya, niscaya Anda akan berubah menjadi pribadi yang jauh
lebih optimis, semangat, dan memiliki energi yang tinggi untuk berubah.

Penghalang perubahan itu ada di hati kita, maka bersihkanlah jika ingin berubah.

Langkah Keempat: Prioritas


Hal pokok keempat yang perlu kita lakukan adalah mengatur prioritas kita. Perubahan akan
tergantung apa yang kita prioritaskan. Jika Anda memprioritaskan tindakan-tindakan yang biasa
Anda lakukan, maka hasilnya pun akan seperti biasa. Mengapa berharap yang lain?

Kadang banyak orang yang merasa sudah melakukan sesuatu untuk perubahan, tetapi tidak
menjadi prioritas sehingga tidak memberikan hasil yang signifikan. Hasilnya akan didominasi
oleh apa-apa yang Anda prioritaskan.

Lihatlah apakah Anda sudah punya rencana untuk berubah? Maka prioritaskan tindakan Anda
pada rencana itu.

Langkah Kelima: Istiqomah


Kelanjutan dari memprioritaskan adalah Anda harus istiqomah dalam melakukannya. Jika tidak,
maka hasilnya tidak akan berarti untuk mengubah hidup Anda. Lakukan terus dan terus sampai
Anda merasakan perubahan itu.

Konon, istiqomah adalah hal yang paling sulit. Menjaga istiqomah itu tidak mudah. Tapi, ini
harus dilakukan jika Anda mau berubah.
Langkah Keenam: Motivasi
Istiqomah itu berat. Untuk itu, dibutuhkan energi yang lebih besar agar bisa terus istiqomah.
Semakin jauh perjalanan, akan semakin dibutuhkan energi yang lebih banyak. Semakin jauh
perjalanan, bensin haru siap sedia, jangan sampai roda berhenti berputar.

Agar Anda terus istiqomah bertindak, maka Anda harus memiliki motivasi yang cukup sampai
akhir. Jangan sampai berhenti ditengah jalan, sebab jika berhenti Anda tidak akan pernah
sampai ke tujuan.

Anda harus memiliki senjata-senjata yang bisa memotivasi diri Anda.

Langkah Ketujuh: Optimis


Semua hal diatas akan percuma jika Anda pesimis. Kadang, perubahan itu membutuhkan waktu
yang lama. Membutuhkan proses dan perjuangan. Anda hanya akan bisa berproses jika Anda
memiliki optimisme yang tinggi.

Optimis adalah yakin, bahwa Anda bisa berubah, meski setelah usaha panjang masih belum
terlihat hasilnya. Anda terus menjaga keyakinan, suatu saat perubahan itu akan tiba.

Optimis menjadi sebuah pelengkap yang mutlak harus ada. Banyak orang yang tidak jadi
berubah karena mereka kehilangan optimisme.

Read more: https://www.motivasi-islami.com/7-langkah-pokok-cara-mengubah-hidup-agar-lebih-


baik/#ixzz4wImxxn6M

Bulatkan Tekad Dan Bertawakallah


Rahmat Mr. Power August 27, 2012 4 Comments

Sepenggal Kisah Kebulatan Tekad dan


Berserah Diri

“Anaku harus sekolah tinggi. Saya akan


menyekolahkan anak saya setinggi mungkin. Saya tidak mau, anak saya susah seperti saya.”
tekad seorang bapak. Tekad ini muncul saat melihat anak-anak sekolah di dekat tempat
kerjanya sebagai kuli bangunan.

Namun tekad ini tidaklah mendapatkan dukungan dari orang lain, termasuk dari saudara-
saudaranya. Kenapa? Ya, impian menyekolahkan keempat anaknya tidak mungkin untuk ukuran
seorang kuli bangunan, yang hasilnya hanya pas-pasan untuk makan. Banyak yang
“menasihati” agar tidak muluk-muluk bermimpi. Katanya nanti kecewa, tidak usah memaksakan
diri.

Namun tekad bapak ini sudah kuat. Tak peduli dengan kata orang lain yang melemahkan. Tak
peduli dengan cibiran orang lain yang menganggapnya tidak akan berhasil. Bagaimana
mungkin, banyak orang yang berpenghasilan lebih baik dan tetap, tetapi tidak mampu
menyekolahkan anaknya. Sementara, seorang kuli bangunan, dengan gaji pas-pasan dan tidak
tetap pula, punya mimpi ingin menyekolahkan anaknya setinggi mungkin.

Apa kata bapak ini?

“Saya serahkan saja kepada Allah. Jika Allah mengijinkan anak saya untuk sekolah tinggi, meski
itu terlihat sangat sulit dan tidak mungkin, maka apa yang bisa menghalangi?”

“Manusia hanya berusaha, Allah yang menentukan. Menurut ukuran manusia saya tidak
mampu, tetapi jika Allah sudah mentakdirkan anak saya sekolah tinggi, maka semua akan
menjadi mungkin.”

Memang, dalam perjalanan menyekolahkan anak-anak beliau tidaklah mudah. Penuh


perjuangan, penuh air mata. Rasa sakit dan malu tidak pernah dihiraukannya demi meraih
tekadnya. Semua kesulitan dilaluinya. Cemooh orang tidak pernah menghentikannya untuk terus
menyekolahkan anak-anaknya setinggi mungkin.

Tekad yang kuat dan keyakinan akan pertolongan Allah bukan menjadikannya berpangku
tangan, justru menjadikannya menjadi pribadi yang pantang menyerah. Saat kesulitan-kesulitan
menghadang di depan mata, beliau selalu yakin akan ada jalan. Keyakinan inilah yang
menjadikannya selalu berusaha, mencari jalan karena jalan itu ada hanya saja belum terlihat.

Dan, semuanya terbukti. Setiap masalah, sebesar apa pun masalah itu, selalu ada jalan untuk
mengatasinya. Meski tidak mudah, meski berat, meski penuh dengan penderitaan, namun
semua penghalang itu terbukti bisa diatasinya. Beliau tidak pernah berhenti dengan masalah,
terus melaju didorong tekad yang kuat dan tawakal kepada Allah.

Apakah bapak ini berhasil? Ya, setelah puluhan tahun lewat apa yang menjadi impian bapak ini
tercapai. Memang tidak mudah, namun sesuatu yang orang katakan tidak mungkin menjadi
mungkin dengan tekad yang kuat dan tawakal. Tekad yang kuat menggerakan diri dan
tawakal mempermudah mendapatkan pertolongan Allah.

Sungguh perjalanan bapak ini (kisah nyata) sesuai dengan 2 ayat Al Quran yang bisa
memberikan inspirasi luar biasa kepada kita semua.

Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. Jika Allah menolong
kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu
(tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari
Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal.
(QS Ali Imaraan:159-160)

Tawakal Setelah Tekad DAN Usaha


Ada yang menarik pada ayat diatas, yang saya lihat banyak dilupakan adalah ada tawakal
setelah tekad. Saya sering mendengar bahwa berusahakan semampu kita kemudian hasilnya
diserahkan kepada Allah. Saya sering melihat pemahaman bahwa tawakal diletakan setelah
ikhtiar. Apa ini salah? Tidak, tentu saja benar karena hal ini pun ada dalilnya:

Diriwayatkan oleh Imam Ibnu Hibban dan Iman Al-Hakim dari Ja’far bin Umaiyahdari ayahnya, ia
berkata:”Seorang berkata kepada Nabi saw, Aku lepaskan untaku dan (lalu) akubertawakal?.
Nabi Bersabda: Ikatlah, kemudian bertawakalah” Dalam hadist lain di sebutkan: “Amir bin
Umaiyah ra berkata: ‘Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, Apakah aku ikat dahulu
(tungganganku)lalu aku bertawakal kepada Allah, atau aku lepaskan begitu saja lalu aku
bertawakal?”. Beliaumenjawab, ‘Ikatlah kendaraan (unta)mu lalu bertawakallah‘. Imam Hakim
mengetengahkan sebuah riwayat, bahwa Rasulullah telah menegaskan: “Orang yang
bertawakkal adalah orang yang menebar benih di ladang, kemudian berserah dirikepada Allah“.

Sementara pada ayat QS Ali Imraan:159, tawakal diletakan setelah tekad. Artinya bertawakal
kepada Allah sebelum bertindak. Dari dalil-dalil ini, saya lihat bahwa tawakal
itu sebelum DAN setelah bertindak, bukan HANYA setelah bertindak. Perhatikan, kata kuncinya
adalah DAN.

Tawakal sebelum bertindak agar Allah menolong, membantu, dan membimbing tindakan kita
sehingga ini akan memudahkan kita untuk meraih apa yang sudah kita tekadkan. Sehingga
dijelaskan pada ayat berikutnya, dimana jika Allah sudah menolong, siapa yang bisa
menghalangi. Dan, tawakal setelah bertindak, kita pun kembali menyerahkan diri kepada Allah.
Allah yang berhak menentukan hasil dari ikhtiar kita. Meski pun menurut manusia tidak mungkin,
tetapi semua mungkin bagi Allah.

Kesimpulan
Sekarang, bulatkan tekad Anda untuk meraih impian mulia Anda. Kemudian bertawakallah
kepada Allah agar Allah menolong dan membantu langkah-langkah kita dalam menggapai
impian itu. Setelah berusaha, maka serahkan kembali hasilnya kepada Allah. Dengan cara ini,
Anda akan merasakan semangat yang menggelora, pantang menyerah, dan ketenangan jiwa.

Bulatkan Tekad Dan Bertawakallah

Read more: https://www.motivasi-islami.com/bulatkan-tekad-dan-bertawakallah/#ixzz4wJlzymyU


Membuat Tujuan dengan Metode SMART
Rahmat Mr. Power January 2, 2017 12 Comments

Kita akan membahas Membuat Tujuan dengan Metode SMART.

Apa sich metode SMART itu?

Memangnya harus?

Kenapa tidak membuat tujuan biasa saja?

Urgensi Membuat Tujuan dengan Metode


SMART
Ada yang bertanya, apakah untuk meraih sukses harus membuat tujuan? Saya jawab tidak.
Banyak orang yang sukses, dia tidak pernah menuliskan tujuan apalagi memahami metode
SMART.

Lalu mengapa banyak guru sukses menganjurkan menetapkan tujuan? Karena penetapan
tujuan akan membantu Anda lebih mudah meraih sukses. Bukan sebuah keharusan, tetapi
sangat bermanfaat. Apa saja manfaat membuat tujuan?

Manfaat Membuat Tujuan dengan Metode SMART


: Kejelasan
Manfaat pertama dari penetapan tujuan adalah: “kejelasan“. Dengan menetapkan tujuan,
apalagi secara tertulis, akan memberikan kejelasan kepada kita, arah mana yang akan
ditempuh. Selain kejelasan masih ada satu lagi manfaat dari tujuan yang tidak kalah
pentingnya.

Untuk apa kejelasan? Jika tujuan sudah jelas, semuanya pun akan ikut jelas. Kita akan lebih
mudah menyusun rencana. Jika rencana sudah jelas, maka kita pun akan jelas dalam
mengambil tindakan. sukses akan segera diraih.

Apakah semua tujuan akan memberikan kejelasan?

Saat Anda akan mengatakan saya ingin kaya. OK, lalu apa yang akan Anda lakukan? Bekerja
lebih keras. Terus? Seberapa keras Anda bekerja? Mau bekerja apa? Kapan Anda akan
berhasil?
“Saya sudah berhasil kalau saya kaya.” Betul, definisi kaya itu seperti apa?

Ada yang mengatakan penghasilan Rp 30.000.000 itu sudah kaya. Ada juga yang mengatakan
Rp 100.000.000 per bulan baru disebut kaya.

Koq beda?

Ya, tiap orang akan beda-beda definisi kaya.

Jadi mengapa Anda tidak mendefinisikan lebih jelas, misalnya: “Saya ingin punya penghasilan
Rp 100.000.000 per bulan.”

Itu lebih jelas. Rencana Anda pun akan lebih jelas. Terlepas apakah itu termasuk sudah kaya
atu belum. Buat apa scih disebut kaya? Bukankah lebih jelas jika disebutkan dengan angka
tertentu.

Ini baru sebagian dari metode SMART, tetapi jauh lebih jelas bukan?

Ada sebuah anekdot, saat seseorang mengatakan tujuannya ingin lebih kaya, seorang guru
memberinya uang Rp 1.000. Kemudian dia berkata, “Selamat Anda sudah lebih kaya. Harta
Anda sudah bertambah Rp 1.000”.

Guru itu betul bukan? Sudah lebih kaya Rp 1.000.

Pertanyaanya betulkah maunya bertambah Rp 1.000?

Cara Membuat Tujuan dengan Metode SMART


Tidak, banyak orang yang membuat tujuan, tetapi tidak memberikan kejelasan. Artinya cara
penetapan tujuannya kurang tepat. Sebuah metode yang terkenal dalam membuat tujuan ialah
metode SMART. Apa itu?

Specific
Harus jelas, Anda mau apa. Mau kaya? Kaya seperti apa? Mau bahagia? Seperti apa sih
bahagia itu?

Saya tujuan dengan mengatakan saya mau bahagia bukanlah sebuah tujuan yang jelas.
Bahagia tidak ada ukurannya. Lagi pula, menjadi bahagia itu bukanlah sebuah tujuan, tetapi
bagaimana Anda mengelola perasaan Anda. Anda bisa bahagia sekarang.

Mengatakan lebih kaya, juga belum jelas. Namun akan lebih spesifik jika Anda ingin
mengatakan:

 Saya ingin punya penghasilan per bulan


 Saya ingin punya tabungan
 Saya ingin punya aset properti

Contoh lain, saya ingin lebih sehat. OK, bisa lebih spesifik? Berikut beberapa contohnya:

 Saya ingin kolesterol saya normal


 Saya ingin meningkatkan VO max saya
 Saya ingin lebih berotot di lengan saya
OK, bisa difahami?

Saat Anda mengatakan saya ingin memiliki aset properti, ini lebih memberikan kejelasan.
Memiliki aset properti lebih spesifik dibandingkan dengan mengatakan saya lebih kaya. Yang
disebut kaya itu banyak, lebih spesifiknya apa?

OK, kita lanjutkan.

Measurable
Terukur. Mau kaya juga ada ukurannya. Deposito, penghasilan, dan sebagainya. Kalau bahagia,
apa ukurannya?

Contoh diatas, saya ingin memiliki properti, berapa banyak? Berapa nilai aset Anda? Itu akan
lebih terukur. Misalnya saya ingin memiliki aset berupa properti senilai Rp 10 M.

Untuk kesehatan dan kebugaran, Anda bisa berdikusi dengan ahlinya, ukuran seperti apa.

Jika bisa, Anda harus jelas memiliki ukuran dari X ke Y. Misalnya saya ingin menurunkan berat
badan dari 90 kg menjadi 70 kg. Setidaknya ada angka ditujuan akhirnya, misalnya saya ingin
berat badan saya 70 kg.

Kadang, ada beberapa tujuan yang sulit dinyatakan dalam angka. Cobalah pikirkan, bagaimana
caranya supaya Anda mengetahui bahwa tujuan itu tercapai.

Actionable
Buatlah tujuan yang memerlukan tindakan Anda untuk mencapainya. Bukan mengandalkan
kondisi atau tindakan orang lain.

Artinya pikirkan tindakan yang bisa Anda lakukan, dibawah kendali Anda, sehingga Anda bisa
berusaha mengejarnya. Tidak menunggu orang lain, tidak menunggu kondisi ekonomi, tidak
menunggu perkembangan bisnis.

Ada juga yang mengatakan A itu adalah Attainable atau Achievable yang artinya bisa dicapai.
Silahkan saja, tapi saya akan membahasnya di realistic, artinya realistis yang artinya bisa
dicapai.

Menurut saya lebih penting menyorot masalah actionable, artinya ada tindakan yang bisa
dilakukan. Karena percuma Anda memiliki tujuan yang tidak bisa Anda usahakan.

Misalnya tujuan saya adalah ingin agar pertumbuhan ekonomi Indonesia 10% per tahun. Kecuali
Anda presiden, saya kita tidak ada yang bisa Anda lakukan. Memang pertumbuhan eknomi akan
berdampak untuk bisnis Anda, tetapi akan lebih baik fokus ke bisnis Anda.

Realistic

Artinya, secara akal bisa dicapai oleh manusia. Bukan berarti milih yang mudah menurut Anda.
Jika orang lain bisa, Anda juga bisa.

Ukuran realistis akan berbeda-beda bagi setiap orang. Pada dasarnya apa yang pernah
dilakukan oleh manusia itu adalah realistis. Adalah realistis jika Anda memiliki tujuan seperti
memiliki penghasilan sebesar Bill Gates misalnya.
Tapi Anda juga memperhatikan dari Anda start. Adalah realistis jika Anda memiliki tujuan
mendapatkan penghasilan Rp 1 milyar per bulan. Pertanyaanya kapan bisa Anda capai dan
kondisi Anda saat ini sejauh mana.

Jika Anda sekarang memiliki penghasilan Rp 500 juta per bulan, kemudian memiliki tujuan
menjadi Rp 1 Milyar. Itu termasuk realistis. Tapi, jika Anda baru memiliki penghasilan Rp
10.000.000, akan lebih baik target Anda Rp 50.000.000 atau Rp 100.000.000. Mungkin sebagai
tahapan meraih Rp 1 M nanti.

Sekali lagi, ukuran realistis itu relatif bagi setiap orang. Tapi jangan membuat tujuan yang
mudah apalagi akan otomatis tercapai. Buatlah tujuan yang merentangkan potensi Anda, yang
menjadikan Anda berpikir dan bekerja keras mencapainya, tetapi masih masuk akal untuk diraih.

Adalah Grant Cardone, seorang pembicara yang menyarankan membuat tujuan 10 kali lipat dari
apa yang kita pikirkan. Tujuannya agar memompa potensi kita lebih maksimal. Silahkan saja jika
mau mencoba membuat tujuan 10 kali lipat dibandingkan tujuan yang Anda pikir realistis.

Time-based

Ada kerangka waktu. Kapan Anda akan memiliki tujuan tersebut. Tanpa kerangka waktu,
hanyalah sebuah impian.

Misalnya Saya memiliki penghasilan US$ 30.000 per bulan di akhir tahun 2017. Contoh lain,
berat badan saya 70 kg di akhir bulan Juni 2017.

Jadi jelas, kapan Anda akan mencapainya. Ukuran waktu akan memudahkan Anda membuat
rencana.

Manfaat Membuat Tujuan: Membangkitkan


Inspirasi
Manfaat kedua dari tujuan ialah membangkitkan inspirasi dari dalam diri. Bagaimana
caranya agar tujuan bisa memberikan inspirasi bagi diri kita. Anda bisa menyimak Video
Inspiring Goal yang bisa Anda dapatkan secara gratis jika Anda memesan Instant Motivation
Weapon.

Sudah membuat tujuan dengan metode SMART?

Read more: https://www.motivasi-islami.com/membuat-tujuan-dengan-metode-smart/#ixzz4wJmJIHiv

Anda mungkin juga menyukai