RSU
KOTA
TARAKAN
Tanggal terbit : Ditetapkanoleh,
STANDAR DIREKTUR
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr. JokoHaryanto
NIP. 19761111 200502 1 002
PENGERTIAN Suatu terapi yang menggunakan sinar untuk menurunkan kadar bilirubin
dan resiko terjadinya toksisitas bilirubin dengan cara terbentuknya photo
isomerconfisuraseonal atau structural dari bilirubin yang mudah laut
dalam air dan dikeluarkan melalui faeces atau urine.
TUJUAN 1. Agar terjadi penurunan kadar bilirubin setelah phototherapy selama
3x12 jam
2. Mencegah terjadinya Kern Icterus pada bayi
KEBIJAKAN Standar Prosedur Operasional Pada Pelayanan Perinatal Resiko Tinggi
(Peristi) No. SK Direktur OT.01.01.2.1.I.37.A.
PROSEDUR A. Persiapan alat:
1. 1 set alat phototherapy yang memenuhi syarat dan siap pakai
2. 1 lembar popok hitam khusus tidak tembus sinar
3. 1 lembar tutup mata hitam khusus tidak tembus sinar
4. 1 buah thermometer rectal pada tempatnya
5. 1 jas bismuth
6. 1 masker dan topi
B. Persiapan keluarga bayi:
1. Berikan penjelasan kepada keluarga status kesehatan bayi saat ini
2. Jelaskan tujuan, manfaat dan resiko phototherapy
3. Siapkan inform consent phototherapy
Penatalaksanaan :
1. Dekatkan alat phototherapy disamping box bayi
2. Cuci tangan
3. Kenakan jas bismuth, masker dan topi
4. Ukur suhu badan bayi rectal, selanjutnya setiap jam
5. Uji dan pastikan tutup mata dan popok hitam tidak tembus sinar
6. Lepaskan pakaian bayi dan ganti dengan popok dan tutup mata khusus
warna hitam
7. Tidurkan bayi pada box bayi miring kanan atau kiri
Selanjutnya rubah posisi setiap 3 jam atau 12 jam/hari dengan
ketentuan:
Posisi miring kanan
Posisi miring kiri
Posisi tengadah
FOTOTERAPI PADA BAYI HIPERBILIRUBINEMIA
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
2dari2
RSU
KOTA
TARAKAN
Tanggal terbit : Ditetapkanoleh,
STANDAR DIREKTUR
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr. JokoHaryanto
NIP. 19761111 200502 1 002