Anda di halaman 1dari 15

PEMANTAUAN DAN EVALUASI KONSERVASI

SUMBER DAYA MINERAL DI DAERAH GOSOWONG


KABUPATEN HALMAHERA UTARA - PROVINSI MALUKU UTARA

Oleh:
Zamri Ta’in, Sabtanto.J.S dan Sutrisno

SARI
Daerah Gosowong adalah wilayah penambangan emas primer dengan sistem terbuka, dan
endapan baru yang ditemukan yaitu Prospek Kencana direncakan akan ditambang dengan sistem
bawah tanah. Pemegang izin usaha pertambangan PT. Nusa Halmahera Minerals, merupakan
kerjasama (join venture company) antara Newcrest (Australia) 82,5% dan PT. Aneka Tambang Tbk
17,5 %.
Gosowong merupakan nama salah satu dari pit yang ada, dan telah ditinggalkan, namun
masih meninggalkan bahan galian emas yang belum ditambang (insitu) dan di stock pile. Pit yang
masih aktif ditambang yaitu Pit Toguraci, yang penambangannya dimulai sejak Mei 2003.
Daerah Kencana sebagai prospek baru dan akan ditambang dengan sistem bawah tanah,
status cadangan 1,7 Mt @ 41 gr/t Au dan 41 gr/t perak atau 2,20 Moz emas dan 2,26 Moz
menempatkan Daerah Gosowong dalam sekala dunia dengan total cadangan 3,30 Moz emas.
Kegiatan penambangan emas tanpa izin (PETI) sebelumnya pernah marak dan memasuki
wilayah Pertambangan PT. NHM, namun sudah mulai banyak berkurang, semenjak pemerintah yang
melibatkan pihak kepolisian dan TNI melakukan penertiban.
Pelaku PETI umumnya mengolah emas dengan metoda amalgamasi, namun telah
dikembangkan juga pengolahan menggunakan proses sianidasi, yaitu dengan mengolah tailing hasil
proses amalgamasi. Teknologi sianidasi didatangkan dari Filipina. Potensi pencemaran dari kegiatan
amalgamasi dan sianidasi terhadap lingkungan besar, yaitu dengan dibuangnya tailing atau limbah ke
alam bebas tanpa upaya penanganan terhadap bahan beracun berbahaya yang terkandung.

1. PENDAHULUAN antara lain pemantauan cadangan, recovery


penambangan dan pengolahan serta pengawasan
Semakin tumbuhnya peluang pasar dan konservasi dalam rangka mencegah terjadinya
investasi dalam bidang pertambangan di era pemborosan / penyia-nyiaan bahan galian di
globalisasi, kiranya sangat perlu bila berbagai tahapan kegiatan yang dapat
seluruh potensi sumber daya mineral yang menyebabkan kurang maksimalnya kontribusi
terdapat di wilayah Republik Indonesia terhadap pembangunan nasional.
dapat dimanfaatkan secara optimal, Hasil kegiatan pemantauan dan evaluasi
terencana dan bertanggung jawab dengan konservasi berupa laporan yang memuat berbagai
mengutamakan sebesar - besarnya untuk aspek yang termasuk dalam ruang lingkup
kemakmuran rakyat, hal ini sejalan dengan konservasi sebagaimana termuat dalam Kepmen
Kept.Menteri Energi dan Sumber Daya 1453 tahun 2000. Data yang dihasilkan
Mineral Nomor: 1453. K / 29 / MEM / 2000. dipergunakan juga untuk menunjang
Untuk mendukung upaya tersebut Subdit pengembangan basis data konservasi Direktorat
Konservasi, Direktorat Inventarisasi Sumber Inventarisasi Sumber Daya Mineral di Bandung.
Daya Mineral melakukan kegiatan
Pemantauan dan Evaluasi Konservasi Maksud dan Tujuan
Sumber Daya Mineral di wilayah tambang Pendataan bahan galian emas dan ikutannya
emas primer di daerah Gosowong dan serta bahan galian lain yang terdapat pada daerah
sekitarnya Kabupaten Halmahera Utara, Gosowong dan sekitarnya adalah milik PT. NHM,
Provinsi Maluku Utara. Kegiatan ini untuk mengusahakan terwujutnya pengelolaan
termasuk dalam Program Pengembangan sumbar daya mineral secara rasional, bijaksana,
Kapasitas Pengelolaan Sumber Daya Alam efektif dan effisien serta mencegah terjadinya
Dan Lingkungan Hidup,DIPA Direktorat pemborosan agar diperoleh manfaat yang optimal
Inventarisasi Sumber Daya Mineral, tahun dan berkelanjutan bagi kepentingan masyarakat
anggaran 2005. luas.
Kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Diharapkan juga dapat menunjang terwujutnya
Konservasi Sumber Daya Mineral meliputi suatu pengelolaan yang baik sehingga dapat

Hasil Kegiatan Subdit Konservasi, TA.2005 7- 1


memberikan hasil yang optimal bermanfaat berperan sebagai saluran untuk terjadinya migrasi
khususnya disektor pertambangan baik aliran pembentuk mineralisasi.
untuk pemerintah pusat dan daerah serta
umumnya masyarakat luas
Mineralisasi
Lokasi dan Pencapaian Daerah Terdapat dua tipe mineralisasi ditemukan di
Secara administratif daerah Gosowong daerah Gosowong, yaitu tipe Cu-Au pofiri (low
termasuk dalam Kabupaten Halmahera grade) pada diorit kuarsa porfiritik, di daerah
Utara, Provinsi Maluku Utara. Secara Tobobo 2,5 km ke arah barat timur laut dari
geografis terletak di antara 127° 30′ bujur Gosowong dan di Bora yang terletak 2,5 km ke
timur dan 00° 45 ′ lintang utara. barat barat laut dari Gosowong. Serta Urat-urat
Untuk menuju lokasi daerah kegiatan kuarsa secara setempat berkadar emas bonanza
dapat ditempuh dengan pesawat udara terdapat di Toguraci dan Kencana, dimana terdapat
melalui rute Bandung- Jakarta – Ujung bagian yang merupakan emplacement dalam
Pandang / Menado – Ternate, dari Ternate Porfiri Bora.
(ibukota Provinsi) ke lokasi daerah
Zona urat kuarsa dan pengersikan terdapat di
Gosowong bisa menggunakan pesawat Ruwait ± 1,5 km timur laut dari Gosowong,alterasi
perintis atau dengan speed boat (gambar advanced argillic dijumpai di beberapa daerah pada
lampiran 1).
elevasi lebih tinggi. Endapan Gosowong berupa
urat kuarsa tipe epitermal sulfidasi rendah, batuan
2. KEADAAN GEOLOGI, BAHAN samping terdiri dari batuan sediment vulkaniklastik
GALIAN, PENAMBANGAN, yang berukuran lanau sampai batupasir kerakal dan
PENGOLAHAN, PEMASARAN konglomerat, aliran lava, breksi dan tufa lapili.
DAN ASPEK LINGKUNGAN.
Endapan bijih dijumpai dengan jurus utara-
Geologi dan Struktur Regional selatan, panjang + 1,5 km dengan kemiringan dip
antara 35º-70º timur, menjadi landai pada arah
Endapan Gosowong terdapat di antara
dalam. Lebar urat di permukaan mencapai 30 m
busur magmatik Neogen Halmahera, yang dan tertembus lubang bor pada kedalaman lebih
membentang lebih 350 km dari Pulau Bacan dari 200 m jarak vertikal atau lebih dari 300 m
di bagian selatan menerus ke arah tangan
jarak miring. Mineralisasi emas dan perak yang
bagian utara Pulau Halmahera hingga Pulau berkadar “bonanza” terdapat pada urat utama
Morotai dibagian utara, juga berada disuatu Gosowong dan pada urat hanging wall berukuran
daerah hutan hujan utama, tidak mempunyai
lebih kecil.
sejarah sebelumnya tentang adanya tambang
emas atau temuan mineralisasi emas. Tiga (3) model sistem urat diketahui pada
deposit Gosowong
Bagian utara dari busur magmatik
• Urat dan breksi kuarsa –adularia
diperkirakan didasari oleh kerakbumi
• Urat dan breksi kuarsa – klorit-illit
berkomposisi intermediet yang dibentuk dari
tumpang tindih batuan dari busur vulkanik • Stockwork kuarsa kristalin dan kalsedonik
berumur Kapur Atas hingga Miosen. berkadar rendah
Zona adularia kaya/dengan kadar emas tinggi
Batuan penyusun daerah kegiatan sepanjang 120 m, 75 m ke arah kemiringan dip dan
utamanya terdiri : Lava sub marine andesitik lebar sampai 30 meter dengan lebar tiap urat
– dasitik dan batuan vulkanik klastik dengan mencapai 11 meter. Hasil dari studi inklusi fluida
sedikit interbeded tufa berumur Pliosen. menunjukkan bahwa titik pendidihan pada 200-
Penyusun batuan vulkanik tersebut secara 240oC, dimana pendidihan merupakan mekanisme
setempat diterobos oleh andesit porfiri dan utama sebagai penyebab terendapkannya emas.
diorit kuarsa sebagian tertutup oleh aliran
abu dan tufa batuapung yang berumur resent
(gambar lampiran 2). Bahan Galian
Citra landsat menggambarkan bahwa Didaerah Gosowong dan sekitarnya dari hasil
sistem urat Gosowong berada pada tepi ekplorasi yang telah dilakukan oleh PT.Newcrest
bagian selatan dari struktur berbentuk banyak ditemukan daerah prospek emas dan
lingkaran dengan diameter 3 -4 km yang ikutannya, antara lain di daerah
terpotong oleh struktur berarah Utara Timur Gosowong,Toguraci North, Ruwait, Bora Porfiri,
Laut dan Barat Laut yang kemungkinan Gosowong North, Tobobo Porfiri (Gosowong
North West), Sambiki, Langsat-Imur, Seksekel,

Hasil Kegiatan Subdit Konservasi, TA.2005 7- 2


Coto (Gosowong North East) T-Fault, Minerals sebagai tambang emas tipe epithermal
Wakola dan daerah Kencana (Gosowong Gold Field berkelas dunia (world–class) demikian
Extended) seperti dapat dilihat pada (gambar juga menempatkan tambang bawah tanahnya /
lampiran 3). underground mine dengan endapan bijih 2,2 juta
Oz emas dan 2,26 juta Oz perak dalam dimensi
Singkapan pertama dari sistem
kelas dunia.
Gosowong ditemukan pada bulan September
1993 sebagai bagian dari program Tobobo. Penambangan yang sedang berlangsung di
Selama pemercontoan daerah yang wilayah PT. NHM adalah dengan sistem tambang
berdekatan dengan porfiri , zona stockwork terbuka “open pit mining” yaitu pada Pit Midas dan
kuarsa pembawa emas dijumpai terletak 1.8 Pit Damar, Pit Midas telah menghasilkan 72.390,5
km ke arah hilir dari porfiri Tobobo. Tempat ton dan Pit Damar telah menghasilkan 55.684,5 ton
ini selanjutnya dikenal sebagai singkapan bijih. Pada kuartal IV (September 2004) masih
temuan. Anomali dari Kwarsa yang menyisakan bijih kadar tinggi sebanyak 16.211 ton
merupakan cerminan urat Gosowong, dan dan bijih kadar rendah dari Pit Gosowong sebanyak
sistem urat Ruwait ditemukan tidak lama 73.195 ton. Pada bulan Agustus 2005 masih ada
setelah itu, namun eksplorasi tetap stock pile low grade dari daerah Pit Gosowong
dipusatkan pada tembaga-emas porfiri untuk yang belum diolah dengan jumlah 26.748 ton ore
selama sisa waktu pada tahun 1993. kadar 2,78 gr/ton Au dan atau 72.014 oz Au.
Penelitian di Gosowong dimulai pada
awal 1994. Pemercontoan tanah dengan
Kondisi Penambangan
metoda ridge dan spur serta float’ dilakukan
di sekitar temuan singkapan, disertai Daerah Gosowong dan daerah Toguraci telah
pengambilan contoh daerah tepian zona dilakukan penambangn secara terbuka “open pit
mineralisasi berkadar tinggi. Hasil mining”. Dalam tahun 2005 daerah Toguraci akan
pemercontoan tanah secara grid serta float dibuka 213,3 Ha dan ini merupakan perluasan Pit
yang dilakukan tidak berapa lama kemudian, Midas, Pit Damar dan Pit Kayumanis. Dalam tahun
menunjukkan adanya anomali arah utara- 2005 PT.NHM akan menambang 14.684,340 ton
selatan sepanjang lebih dari 250 m dengan material dan 262.770 ton bijih.
beberapa nilai dari contoh tanah dan float
Metode dan prosedur penambangan yang
yang spektakuler.
dilakukan di Gosowong juga dilakukan di
Peringkat bonanza kembali didapat Toguraci. Batuan limbah akan ditutupi dengan
dari hasil parit uji pada tiga bulan lapisan lempung untuk mencegah dihasilkannya air
kemudian.Pemboran dimulai sepuluh bulan asam tambang. Penutupan seperti ini telah
berikutnya setelah dalam pelaksanaan parit dilakukan dan berhasil dilaksanakan di Gosowong
uji ditemukan singkapan urat sepanjang 350 dan akan dilakukan juga di Toguraci.
m. Lubang bor pertama GSD-1
memotong/menembus urat pada kedalaman Penambangan di Toguraci menggunakan
mesin diesel berukuran dan kecepatan medium,
18 m dengan hasil spektakuler, yaitu 125,7
g/t Au dan 73 g/t Ag. Sepuluh bulan juga peralatan untuk memindahkan material antara
kemudian PT. Newcrest Mining lain: Articulated Dum Truck, Backhoe Excavator,
Drill Rig Reserve Circulation (RC), Dozer, loader,
mengumumkan temuannya berupa
sumberdaya terduga sebesar 1 juta ton Compactor dan Grader. Kegiatan penambangan
dengan kadar 29 g/t Au dan 45 g/t Ag, dan akan dimulai dengan pembuatan pit interim dari
hampir satu juta ounces emas ditemukan lubang tambang Damar pada level 117,5 m dpl
pada bulan maret 1996, yang menempatkan hingga 30 m dpl. Pengeboran dengan sirkulasi air
akan digunakan mengontrol kadar bijih dan
temuan di Gosowong sebagai temuan baru
dalam kelas major. penetapan badan bijih.

Daerah Kencana (Gosowong Pengeboran multiguna digunakan untuk


lubang-lubang dewatering horisontal, pengeboran
Extended), berdasarkan hasil ekplorasi
terakhir yang telah termuat sebagai data penetapan tubuh bijih dan untuk kontrol kadar bijih
dalam berkas RKAB PT. NHM 2004, bila diperlukan.Pengeboran produksi digunakan
juga untuk pengeboran lubang peledakan.
menunjukkan temuan cadangan emas dan
perak yang sangat ekonomis, yaitu sebesar Operasi penambangan juga didukung oleh alat
1,7 juta ton bijih dengan kadar emas 41 yang lebih kecil yaitu excavator 20 ton, truk ukuran
gram/ton serta perak 41 gram/ton. Hal ini sedang, grader, bulldozer dan kompaktor.
menempatkan wilayah PT. Nusa Halmahera

Hasil Kegiatan Subdit Konservasi, TA.2005 7- 3


Prospek daerah BOD yang terletak telah dilakukan reklamasi pada kuartal I/2005. Dari
dibagian barat Pit Toguraci saat ini telah penambangan di daerah Pit Gosowong per Januari
dimulai pengupasan dan nantinya akan 2005 masih meningggalkan cadangan berkadar
bersatu dengan Pit Toguraci yang sekarang rendah yaitu 2,71 gr/t dengan jumlah 35,203 ton
masih aktif. Sedangkan bekas Pit Midas di bijih pada stock pile dan diperkirakan akan
utara Toguraci saat ini telah ditutup dan menghasilkan 2,968 Oz emas.
Tabel1. Perkiraan Cadangan selama tahun 2005.
KADAR KADAR
BIJIH TON EMAS Oz PERAK Oz
(gr/ton) (gr/ton)
Bijih Kadar Tinggi 262,770 27,09 221,406 13,32 108,839

Bijih Toguraci 33,146 44,94 46,330 - -

Jumlah 295,916 29,09 267,736 13,32 108,839

Kemajuan Tambang camp dan pabrik pengolahan sepanjang 2


kilometer.
Pada periode triwulan I/2005
penambangan dilakukan pada lubang Damar Perencanaan dalam pemprosesan bijih dari
serta memulai penggalian daerah BOD yang daerah undergraund Kencana akan dilakukan
berada pada Pit Toguraci. Pada lubang Damar upgrading plant configuration yang nantinya
ini telah berhasil ditambang bijih emas dengan akan mencapai kemajuan mining rate 800 tpd,
volume 18.701 m3 dan batuan penutup dengan design performance : 32 tph @ 43 gr/t
mencapai 1.245.455 m3 yang digunakan sebagai dengan recovery pengolahan mencapai 97 %.
penutup pada 4 lokasi timbunan, yaitu timbunan Pada daerah tambang bawah tanah
lubang Midas di bagian utara dari Pit Toguraci, (underground mine) Kencana saat ini dilakukan
timbunan batuan penutup utama, timbunan pekerjaan antara lain ;
selatan dan timbunan bagian barat. • Exploration Decline jalan menuju ore
body
Dengan melihat besarnya volume batuan
penutup yang dikupas dibandingkan dengan • Geotechnical drilling
volume batuan mineralisasi terlihat angkanya • Advancent of technical studies
hanya + 1,5 % saja, ini berarti batuan ( FS dan AMDAL)
mineralisasi ini sangat tinggi kadar emasnya. • Menyelesaikan perhitungan cadangan.

Daerah Kencana merupakan tambang


bawah tanah/ underground mines saat ini Pengolahan
sedang berlangsung kegiatan pembuatan Produksi bulan Januari sampai bulan
terowongan untuk menuju ke arah tubuh bijih Desember tahun 2004, berat ore 182.511 ton,
Kencana tersebut. Dalam rencana panjang kadar 39,81 gr/t Au atau memproduksi emas
terowongan tesebut 900 meter dan pada saat sebanyak 233. 570 oz. Sedangkan pada tahun
Tim Konservasi melakukan pemantauan di 2005 bulan Januari sampai bulan Juni PT.NHM
daerah Gosowong baru terlaksana pembuatan telah menghasilkan bijih/ore dengan berat
terusan tersebut sepanjang ± 16 meter dan 111.091 ton dengan kadar 20,16 gr/t Au atau
diperkirakan pada kuartal I/2006 akan selesai telah memproduksi emas sebanyak 72.014 oz.
dan mencapai daerah ore body, yang kemudian Total bijih emas yang diolah selama
dilanjutkan penambangan percobaan (trial triwulan I/2005 mencapai 57.077 ton kering,
mining). Diameter terowongan bervariasi antara dengan kadar rata-rata sebesar 31,84 gram/ton
4,7 m x 4,7 m sampai 6,0 m x 6,0 m yang kelak emas dan 36,82 gram/ton perak. Total produksi
dapat digunakan sebagai akses dan dalam dari pabrik pengolahan selama triwulan I/2005
pengangkutan ore. Jarak menuju fasilitas base mencapai 57.365 0z emas dan 62.375 oz perak.

Tabel 2. Hasil Produksi emas dan Perak periode Triwulan I/2005.

Hasil Kegiatan Subdit Konservasi, TA.2005 7- 4


BULAN PRODUKSI (oz)

EMAS PERAK

Januari 19.950 22.989

Februari 18.905 22.025

Maret 18.505 17.361

Pemasaran NHM tidak ada nilai kandungan bahan kimia


yang mencurigakan atau diatas angka baku
Tambang emas Gosowong memproduksi
mutu yang ditetapkan.
emas dan perak berupa batangan, selanjutnya
batangan -batangan tersebut dikirim dan Satu contoh tailing (CT.08/TL) dari sisa
dimurnikan di Logam mulia PT. Aneka proses pengolahan pabrik diambil untuk
Tambang Tbk di Jakarta untuk mendapatkan dianalisis kandungan kimianya di Laboratorium
batangan emas dan perak murni, lalu dieksport Kimia dan Fisika Mineral, Direktorat
dan di jual kepada AGR dan HSBC di Inventarisasi Sumber Daya Mineral, sebagai
Hongkong. bahan pembanding.
Harga pasar yang diterima oleh PT.Nusa
Pemantauan Lingkungan Didaerah Bekas
Halmahera Minerals ditentukan oleh harga
Tambang
pasar emas dan perak pada saat dilakukan
penjualan. Harga ini berfluktuasi sepanjang Kualitas limpasan air bekas tambang dan
tahun. kolam pengendapan di Gosowong secara umum
menurut PT. NHM memenuhi baku mutu yang
Pengelolaan Tailing dan Air Limbah
ditetapkan. Periode triwulan I/2005 tercatat ada
Material tailing dalam bentuk slurry yang 15 kali dilakukan kegiatan pengapuran karena
merupakan hasil akhir dari pabrik pengolahan, terjadi penurunan pH air hingga dibawah derajat
dimasukkan ke dalam tangki detoksifikasi untuk keasaman 6 yaitu; di danau bekas tambang
mengurangi kadar sianida yang dikandungnya, Gosowong sebagai akibat dari tingginya curah
selanjutnya dipompakan ke kolam tailing. hujan dan adanya sumber asam di dinding
Kadar WAD (Weak Acid Dissociable) Cyanide bagian selatan, sehingga terjadi reaksi oksidasi
pada effluent dari sistem detoksifikasi harus dari material PAF dan menghasilkan air asam.
lebih kecil dari 20 mg/L.
Kondisi di lapangan pada bekas lubang
Besar volume tailing basah yang masuk ke tambang Gosowong pada tebing/ lereng bagian
kolam penampungan tailing sebesar 135.507 selatan terlihat belum stabil, terdapat adanya
ton dan bila kondisi kering mencapai 57.077 failure dan longsoran. Hal ini akibat banyaknya
ton. Perubahan rata-rata dari volume bentuk rekahan pada batuan yang termineralisasi dan
slurry menjadi padatan diperkirakan 42,15 %. adanya zona alterasi pada batuan dinding bagian
selatan tersebut, serta ditambah lagi curah hujan
Untuk menjaga ketinggian air permukaan cukup tinggi, yang dapat juga meningkatkan air
dan kualitas air, maka pada periode triwulan
asam tambang pada lubang Gosowong tersebut
I/2005 pemompaan air selalu dilaksanakan (Foto 1).
mencapai 63 hari penuh. Hal ini untuk menjaga Kegiatan penambangan tanpa ijin (PETI)
agar konsentrasi tembaga (Cu) dan Cyanide
banyak dijumpai dan menggunakan metoda
(CN) tetap memenuhi baku mutu limbah cair amalgamasi dan sianidasi dalam proses
yang telah ditetapkan. Berdasarkan Kepmen LH pengolahannya, sehingga dampak yang
Nomor 202/2004, baku mutu limbah cair bagi ditimbulkan serta luas pengaruhnya pada
kegiatan industri mengharuskan effluent dari air wilayah sekitar sampai daerah teluk Kao telah
limbah <0,5 mg/L untuk free CN dan <2mg/L
dipantau oleh pihak PT. NHM. Pemantauan
untuk Total Cu. yang dilakukan oleh PT. NHM dengan
Berdasarkan data pada laporan pengelolaan menganalisis kandungan contoh air dan sedimen
dan pemantauan lingkungan Triwulan I/2005 dari muara-muara sungai di Teluk Kao. Air
yang dilakukan oleh Divisi Environmental PT. raksa termasuk golongan logam berat yang

Hasil Kegiatan Subdit Konservasi, TA.2005 7- 5


cenderung terdispersi secara klastis, apabila Kegiatan penambangan masih
berada di perairan akan cepat terendap karena berlangsung di daerah Toguraci ( Damar dan
memiliki berat jenis yang sangat besar Kayumanis) sedangkan daerah Midas telah
dibandingkan air. Air raksa mengendap di dasar dilakukan penimbunan (Maret 2005). Pada
perairan bersamaan dengan endapan sungai. daerah di sebelah barat dari Pit Toguraci
Data hasil pemantauan pada tiga bulan ditemukan urat BOD dan dalam pengambilan
terakhir menunjukkan bahwa kadar air raksa akan bersatu pada pit Toguraci. Pit Gosowong
pada massa air dikawasan tersebut kurang dari sudah ditinggalkan akan tetapi masih
0,00005 mg/L, akan tetapi ada indikasi meninggalkan cadangan insitu, dan bijih kadar
peningkatan kadar air raksa dari hasil analisa rendah di stock pile yang belum diolah.
conto sedimen. Endapan bijih Kencana direncanakan untuk
Terdapat beberapa muara sungai yang tambang bawah tanah/ underground mining,
diindikasikan cenderung meningkat kandungan dimana sedang dalam proses pengerjaan
air raksa pada contoh endapan, yaitu muara pembuatan jalan terowong sepanjang 900 meter
Sungai Kobok, Muara Sungai Taolas, Muara sampai menjangkau bijih, yang diharapkan pada
Sungai Tabobo, Muara Sungai Sumu dan Muara tahun 2006 telah mulai trial mining dan
Sungai Tomabaru, muara Sungai Sumi, dan dilanjutkan kegiatan produksi..
muara Sungai Dum Dum yang semua sungai Daerah Tabobo dan daerah Bora
ini bermuara ke Teluk Kao. merupakan prospek tembaga-emas tipe porfiri,
namun belum dilakukan penyelidikan lanjut
atau rinci oleh perusahaan mengingat sedang
3. PEMBAHASAN KONSERVASI mengkonsentrasikan kegiatan pada high grade
BAHAN GALIAN Kencana atau Gosowong extension.

Upaya Peningkatan Cadangan/ Peningkatan Upaya Konservasi Sumber Daya Mineral


Eksplorasi
Kegiatan tambang di Pit Gosowong telah
Daerah Gosowong di Halmahera Utara berakhir pada bulan Juni 2002, dan dilanjutkan
dikenal sejak ditemukannya Cadangan emas dan dengan kegiatan penambangan di daerah
perak sebanyak 1.0 Mt @ 24 gr/t atau Toguraci (Midas, Damar, dan Kayumanis), pada
mengandung 770.000 oz emas pada Maret Juli 2005 diperluas dengan ditambangnya
1996 oleh PT. Nusa Halmahera Minerals, yang daerah BOD pada bagian barat yang akan
melakukan eksplorasi mulai November 1992 di menyatu dengan Pit Toguraci.
daerah Maluku Utara dan Halmahera Pit Gosowong yang berlokasi dekat
khususnya.Diumumkan nya oleh PT.NHM dengan lokasi perkantoran dan pabrik
tentang ditemukan out crop pertama yang pengolahan, merupakan Pit yang pertama kali
mengandung mineralisasi emas (discovery ditambang oleh PT. Nusa Halmahera Minerals,
outcrop) pada bulan September 1993 di daerah akan tetapi pada waktu pembahasan RKAB di
Gosowong. Pada bulan Mei 2000 ditemukan Jakarta untuk tahun anggaran 2005,
outcrop Midas serta bulan Agustus 2000 juga dikemukakan masih ada bijih ekonomis yang
ditemukan urat high grade di Toguraci, pada belum ditambang di Gosowong dan
bulan Desember 2001 daerah Toguraci direncanakan untuk ditambang kembali pada
mempunyai Cadangan 0,41 Mt @ 27 gr/t emas kuartal III/2005, dan akan selesai/habis pada
atau mengandung 361.000 oz emas. kuartal II/2006 ( chart II dalam buku RKAB
Pada bulan Januari 2003 ditemukan 2005 PT. Nusa Halmahera Minerals, Desember
Kencana High Grade Vein Intersected dan 2004).
pada bulan Februari 2004 daerah Kencana Pada waktu Tim Konservasi Direktorat
mempunyai Cadangan 0,84 Mt @ 41 gr/t emas Inventarisasi Sumber Daya Mineral
atau mengandung 1,1 M oz emas. Pada bulan mengunjungi daerah Gosowong (Juli 2005)
Oktober 2004 dilakukan up dating data daerah belum ada tanda-tanda kegiatan untuk
Kencana dan menghasilkan Total Cadangan melanjutkan “Gosowong cutback” di Pit
sebesar 1,7 Mt @ 41 gr/t emas dan 41 gr/t perak Gosowong, dan dapat teramati pada bekas Pit
atau sebesar 2,2 M oz emas dan 2,26 M oz tersebut urat /bijih mengandung emas dan perak
perak. yang masih tersisa. Informasi/data tentang besar
Daerah penambangan Gosowong cadangan dan kadar bijih insitu tertinggal pada
mempunyai cadangan emas dan perak cukup pit Gosowong akan dikirim lewat email, begitu
besar dalam sekala dunia, dengan total juga data bijih kadar rendah dari Pit Gosowong
cadangan telah mencapai 3,3 M oz emas. yang masih berada pada stock pile.

Hasil Kegiatan Subdit Konservasi, TA.2005 7- 6


Dari segi aspek lingkungan daerah bekas kegiatan lagi di wilayah PT. NHM serta
Pit Gosowong ini, walaupun diadakan kegiatan PETI sudah mulai sangat berkurang.
pemantauan dari Dept. Environmental PT. Pengurangan kegiatan PETI juga dipicu
NHM berupa mingguan dan bulanan sangat oleh adanya bentrokan antara warga pendatang
memungkinkan air asam tambang mencemari dengan warga setempat di daerah Malifut pada
dan merubah keadaan sungai Tobobo. Hal ini Desember 2004, juga sebagai akibat terjadinya
karena singkapan urat termineralisasi/bijih pencemaran lingkungan yang ditimbulkan oleh
beserta zona alterasinya pada dinding Pit PETI, sehingga juga menyebabkan
Gosowong masih terbuka, sehingga sangat berkurangnya jumlah pendatang untuk berusaha
berpotensi menghasilkan air asam tambang. disini. Jumlah tromol pada bulan Agustus 2004
Kondisi yang sama/mirip juga terlihat ada 143 unit, setelah peristiwa bentrokan pada
pada stock pile low grade yang berada pada bulan Desember 2004 tersebut tinggal 60 unit .
topografi tinggi, tanpa alas/tutup plastik sebagai Pelaku PETI yang tersisa sebagian masih
dasar atau batuan impermiable untuk mengambil bijih di wilayah PT. NHM akan
menghindari oksidasi dan teralirinya oleh tetapi pengolahan dilakukan dekat pemukiman
rembesan air. Hal ini untuk mencegah mereka, dan di daerah Beringin dekat Desa
dihasilkannya air asam tambang yang masuk Tabobo yang merupakan pusat aktifitas
dan mengalir pada sungai yang terdekat yaitu perdagangan terkait dengan kegiatan PETI.
sungai Tabobo. Sungai ini melalui Proses pengolahan dilakukan secara
perkampungan penduduk seperti Kampung konvensional menggunakan glundung /tromol
Beringin yang padat penduduknya kebanyakan untuk proses amalgamasi dan menggunakan air
mereka berasal dari para penambang tradisional raksa sebagai bahan penangkap emas.
(PETI), yang menggunakan air sungai sebagai Pemutaran glundung memakai tenaga elektrik
kebutuhan sehari-hari. dari generator listrik yang dimiliki oleh PETI.
Pada Pit Toguraci seperti dapat dilihat Sisa pengolahan atau tailing hasil proses
pada model sayatan 9550 N menunjukkan batas amalgamasi tersebut selanjutnya dijual untuk
Final Pit yang direncanakan memotong urat diolah lagi dengan cara sianidasi menggunakan
dengan menyisakan sebagian urat/bijih di teknologi yang diadopsi dari Filipina.
bawahnya.Batas dasar Pit Toguraci demikian, Para pelaku PETI memakai tromol atau
menyebabkan tidak termanfaatkannya sebagian glundung baik yang berada di dalam wilayah
urat / bijih. Dalam rangka optimalisasi, bijih PT. NHM maupun yang berada diluar area, data
kadar rendah dapat dicampur atau sebagai terakhir yang didapat adalah sebagai berikut :
bahan blending dengan bijih kadar tinggi, • Jumlah pelaku PETI sebanyak 500 orang.
sehingga tidak ada bahan galian yang • Lokasi pengolahan menggunakan tromol
ditinggalkan atau tidak termanfaatkan. di sekitar wilayah PT.NHM sebanyak 14
lokasi, jumlah rangkaian tromol 61 unit,
Pemantauan Kegitan Penambangan Tanpa total jumlah tromol sekitar 600 drum
Ijin (PETI) (tiap rangkaian tomol ada 8-10 buah
drum/glundung).
Di daerah Gosowong kegiatan penambang • Diperkirakan merkuri terbuang ke
tanpa ijin pernah marak sehingga pada bulan Teluk Kao sekitar 60 kg/hari.
Oktober dan November 2003 sempat
menduduki lokasi Pit Toguraci serta Donga dan Dari hasil pemantauan pada kegiatan
Langsat pada wilayah PT. Nusa Halmahera pengolahan menggunakan sianida terdapat 8
Minerals dengan melibatkan 400 hingga 500 unit instalasi pengolah di daerah Ake Sahu,
orang. Pelaku PETI umumnya berasal dari luar Kecamatan Malifut, Kabupaten Halmahera
Halmahera Utara, antara lain dari Sulawesi Utara. Pemakaian teknologi ini dari aspek
Utara, Gorontalo, Sulawesi Selatan dan P.Obi. konservasi mineral sangat mendukung
Mereka berpengalaman melakukan terlaksananya optimalisasi pemanfaatan potensi
penambangan dan pengolahan bijih tipe urat bijih yang ada, yaitu dengan mengolah tailing
emas epithermal dengan cara glundung. hasil proses amalgamasi yang pada kurun waktu
Sedangkan penduduk setempat umumnya sebelumnya tidak dimanfaatkan, hanya saja
berperan sebagai tenaga pengangkut aspek lingkungan perlu dikajilebihl anjut.
barang/pekerja kasar, sebutan setempat sebagai Pemantauan aspek lingkungan yang
kijang. Akan tetapi semenjak bulan Mei 2005 diakibatkan oleh para penambang tanpa izin ini,
dengan melibatkan satuan Brimob dan Pemda perlu adanya koordinasi Dept. Enviromental PT.
setempat, telah berhasil ditertibkan dan NHM dengan instasi terkait dari Kabupaten
dikendalikan sehingga mereka tidak melakukan Halmahera Utara dan Halmahera Barat,

Hasil Kegiatan Subdit Konservasi, TA.2005 7- 7


mengingat sianida merupakan bahan berracun sebelum dilakukan proses/penanganan yang
dan berbahaya, hal ini untuk menghindari telah ditentukan aturannya.
dampak buruk berupa pencemaran lingkungan.
Perlindungan Kelestarian Lingkungan
Dari hasil pantauan dan pendapat para
Dalam Pemprosesan Emas.
pengolah yang memakai cara sianidai diperoleh
Sudah banyak literatur dan tulisan dari
informasi antara lain :
para pengamat serta ahli lingkungan bekerja
• Lebih menguntungkan jika dibanding sama dengan ahli pengolahan, baik dengan cara
dengan melakukan pengolahan seminar, workshop yang diadakan serta bekerja
menggunakan tomol/glundung. sama dengan staf pengajar dari Universitas yang
• Bahan sianida, karbon dan boras terkait. Untuk menghindari serta mengurangi
gampang didatangkan dari Sulawesi aspek yang berbahaya baik dari lingkungan
Utara. maupun kesehatan dan lain sebagainya maka
• Sekali proses memakan waktu 40 jam. perlu dilakukan langkah-langkah sebagai
• Bahan/tailing mudah didapat, yaitu sisa berikut :
hasil glundung/tomol para pelaku PETI. 1. Hindari merkuri pada semua tahapan
• Mudah pengerjaannya. pemrosesan tersebut.
• Aspek lingkungan dan bahaya bagi 2. Bila melakukan pemrosesan hasil
mereka belum terpikirkan sampai saat buangan/tailing amalgamasi yang masih
ini. mengandung sisa merkuri, panaskan
• Teknologi tersebut telah berkembang di tailing tersebut dan kondensasikan uap
daerah kegiatan sekitar 2 – 3 bulan. yang dihasilkan untuk memperoleh kembali
merkuri, selanjutnya baru dilakukan proses
Ditinjau dari aspek lingkungan dan sianidasi. Jangan melakukan proses
kesehatan dengan berkembangnya usaha sianidasi sementara tailing/bahan yang
pengolahan emas yang semula dengan memakai diolah masih mengandung Hg.
glundung serta air raksa sebagai penangkap 3. Cara membuang merkuri dengan
emas, dan di tambah lagi dengan adanya sistem mencampurkan terlebih dahulu merkuri
pengolahan yang memakai sianidasi cukup dengan semen dalam jumlah yang cukup
populer dan berkembang dikalangan para untuk membentuk blok beton, kemudian
penambang illegal tersebut, maka ada beberapa blok beton tersebut dikubur sedalam 2 m.
kemungkinan akibat yang akan ditimbulkan 4. Untuk melenyapkan sianida, dengan
antara lain : mempertahankan pHnya tetap di atas 10,
• Tailing hasil dari proses sianidasi kemudian tambahkan chlorine. Monitor
bercampur dengan tailing dari proses pHnya agar tetap di atas 10 untuk
amalgamasi dibuang ke dalam kolam melenyapkan sianida. Kegagalan dalam
penampungan, dengan keadaan air mempertahankan tinggi pH tersebut akan
biasanya tidak mengalir; menyebabkan terbentuknya cyanogens
• Sebagai akibatnya pH air akan meningkat, chloride bersifat racun.
O2 akan turun, 5. Larutan sianida akan melemah oleh sinar
• Bakteri pada kondisi aerobic menjadi an- matahari bila dibiarkan beberapa minggu,
aerobic dan akan menghasilkan bau dengan catatan bahwa pHnya menurun
menyengat ; hingga kira-kira di bawah 8. Larutan
tersebut tidak boleh dibuang ke sungai.
* NH4 -----Æ NH3 gas 6. Larutan dengan kandungan sianida rendah
(Amonium) ( Amoniax) (<40 mg/l) dapat dibuang dengan aman di
* CH4 ------Æ CH3 gas permukaan tanah, dengan catatan bahwa
(Methan) (Methil) buangan tersebut tidak mengalir ke dalam
air terbuka. Kandungan sianida di atas 40
Methyl akan bersenyawa dengan merkuri mg/l dianggap beracun terhadap binatang,
menghasilkan Methyl merkuri Mempunyai bila di atas 5 mg/l beracun terhadap
sifat racun sangat berbahaya ; tetumbuhan/binatang yang hidup di air, dan
• Gas – gas Siano ---------Æ gas Siano beracun terhadap manusia melalui proses
berbahaya/ berracun; pencernaan makanan bila di atas 0.2 mg/l.
Kondisi ini tidak sesuai dengan ketentuan 7. Proses pelarutan dari bijih yang kaya akan
pada PP No.18 Tahun 1999, dimana limbah B3 logam, akan mempertinggi tinggi
tidak dibenarkan untuk dibuang ke lingkungan kandungan logamnya. Beberapa jenis
logam bersifat racun terhadap jenis

Hasil Kegiatan Subdit Konservasi, TA.2005 7- 8


kehidupan di air. Hati-hati dalam berdasarkan Peraturan Pemerintah N0.85 tahun
mengencerkan larutan tersebut. Jangan 1999.
membuangnya ke sungai atau jenis media
air yang mengalir lainnya. Dapat dibuang Pengelolaan Lingkungan.
pada tanah dengan daerah sebaran yang Adapun kegiatan – kegiatan yang termasuk
luas. dalam pengelolaan lingkungan antara lain
8. Jangan memanaskan merkuri kecuali dalam adalah;
tabung kimia. Tutuplah persediaan merkuri • Pengelolaan Air Asam Tambang dan
baik di dalam maupun di luar ruangan. kontrol kualitas air di tambang
Jangan menaruh merkuri di dalam panci • Pengendalian kualitas air di area
yang dipergunakan untuk memasak, kuali, tambang dan diluar daerah tambang
atau peralatan untuk memasak lainnya. • Kontrol erosi dan sedimentasi
Pisahkanlah peralatan memasak dari • Penyiapan lahan dan penanaman
peralatan yang berhubungan dengan kembali
merkuri. • Pengelolaan tailings, limbah padat dan
9. Meskipun pengambilan merkuri cair dari pabrik pengolahan
menggunakan tabung kimia, agar selalu • Pengelolaan dan penanganan limbah oli,
menggunakan sarung tangan, bekerja selalu limbah domestik dan limbah lainnya
pada kondisi angin yang bergerak ke atas
• Pembukaan lahan dan pengelolaan tanah
dan di luar ruangan.
pucuk
10. Simpanlah sianida di dalam tong tertutup
• Strategi penimbunan batuan penutup
rapat dan letakanlah di tempat yang kering.
yang berpotensi asam.
Air yang ditambahkan terhadap sianida
akan segera membentuk gas sianida.
Dari hasil pantauan Tim di lapangan
Mencampur larutan sianida selalu
terlihat daerah bekas Pit Gosowong yang perlu
dilakukan di daerah terbuka atau di luar
menjadi perhatian, karena daerah ini telah
ruangan.
dinyatakan ditinggalkan atau telah berhenti
melakukan kegiatan penambangan akan tetapi
Pemantauan Tailing PT. Nusa Halmahera
masih meninggalkan cadangan dan data air
Minerals.
asam tambang menunjukkan fluktuatif nilainya.
Kegiatan pemantauan yang dilakukan oleh
Ketika hujan berlangsung dan tinggi curahnya
Dept. Enviromental PT. NHM pada Tailing
hujan maka terjadi peningkatan air asam
Dam secara berkala adalah;
tambang.
• Bulanan : Inspeksi visual terhadap dam
Pada lereng sebelah selatan terjadi
tailing longsor dan terlihat airnya berwarna kebiruan.
• Harian : Curah hujan Sesuai rencana dalam RKAB tahun 2005, pada
• Aliran masuk tailing (Volume dan pit Gosowong akan dilakukan penambangan
densitas) kembali pada periode triwulan III/2005. Sampai
• Volume pompa dekantasi saat bulan Juli 2005 menurut Dept. Env. PT.
• Tinggi muka air kolam dekantasi NHM belum ada kejelasan dari pihak
• Triwulan : Survey tailing beach. managemen tentang jadi tidaknya dilakukan
cutback di daerah Pit Gosowong tersebut.
Dari survey tailing beach dilakukan Berdasarkan informasi dari geologist PT.
pengambilan conto sedimen di sekitar tailing NHM dan dari hasil pemantauan langsung di
dam, pada bagian selatan barat dari tailing dam lapangan terdapat sisa bijih kadar rendah pada
dengan kode PP-1 dan PP-2. Penyontohan stockpile yang belum dimanfaatkan, bisa
dilakukan tanggal 1 Maret 2005, pengiriman dipakai sebagai pencampur atau blending bijih
conto ke Lab. Core Lab di Jakarta tanggal 9 kadar tinggi untuk diolah pada pabrik
Maret 2005, hasil analisis yang tersebut pengolahan.
diterima PT. NHM tanggal 6 April 2005. Pembukaan lahan yang digunakan
Dari hasil analisis yang dilakukan oleh sebagai daerah bukaan tambang dan pendukung
Core Lab Jakarta, ada kandungan unsur- unsur di daerah PT. NHM hannya sebatas yang
yang perlu menjadi perhatian, misal : unsur Cu, diperlukan saja, seperti berikut:
batas ambang hanya 10 mg/L, sedangkan hasil • Luas areal exploitasi + 1.600 Ha
analisa contoh sedimen PP-2 untuk unsur Cu • Luas areal pinjam pakai + 805,5 Ha
menunjukan angka yang cukup menyolok yaitu • Luas yang telah terbuka + 105 Ha
60,275 mg/L. Sedangkan untuk unsur lainya
pada umumnya dibawah batas ambang
Hasil Kegiatan Subdit Konservasi, TA.2005 7- 9
ANALISIS CONTO DAN EVALUASI beberapa batuan termineralisasi dan conto
DATA tailing untuk dilakukan analisis pada
Dalam melakukan pemantauan dan evaluasi Laboratorium di Bandung, seperti dapat dilihat
bahan galian Sumber Daya di daerah pada tabel berikut.
Gosowong, telah dilakukan pula penyontohan

Tabel Hasil analisis conto batuan dan tailing

Kode Contoh Cu Pb Zn Ag Hg Au
ppm ppm ppm ppm ppb ppb
CT.01/R 10 29 84 2 187000 320
CT.02/R 48 32 58 6 1862 780
CT.03/R 168 28 258 < 0,5 1483 160
CT.04/R 139 77 14 3 597 1509
CT.05/R 391 73 31 15 < 40 129900
CT.06/TL 97 122 77 40 466000 26890
CT.07/TL 68 87 97 39 402000 33300
CT.08/TL 394 115 178 4 152000 750

Pembahasan :
129,9 ppm, kandungan merkuri < 40 ppb,
• Melihat hasil anlisis conto batuan yang perak (Ag) 15 ppm. Dengan kandungan emas
diperoleh dari daerah penambangan pada tailing berkisar (26,89 – 33,30 ppm)
Gosowong ( CT.01/ R, CT.02/ R dan CT. 03/ menunjukkan bahwa recovery pengolahan
R) berupa urat Damar, urat Melintang dan urat yang dilakukan oleh para pelaku PETI
Kayumanis, terlihat harga kandungan emas berkisar 60 – 70 % dengan proses
rendah, yaitu berkisar 160-780 ppb, akan pengolahan dilakukan pengulangan sebanyak
tetapi kandungan merkuri / Hg relatif tinggi 3 kali.
yaitu 1,4 – 187 ppm.Sedangkan CT.04/ R • Hasil analisis conto tailing proses
berupa conto batuan dari stock pile bijih kadar amalgamasi (CT.06/TL dan CT 07/TL) yang
rendah mengandung 1509 ppb Au dan 597 ppb dilakukan pada Laboratorium Kimia
Hg. Mineral, terlihat kandungan emas masih
Hasil analisis ini kurang mencerminkan tinggi yaitu 26,89 -33,30 ppm. Kandungan
keadaan seluruh endapan bijih apabila unsur merkuri sangat tinggi, 422 -466 ppm.
dibandingkan dengan data perusahaan, Berdasarkan kandungan emas dari tailing
sebagaimana disebutkan oleh geologistnya yang masih tinggi tersebut, maka
bahwa urat Damar mengandung emas 25 - 30 diperkirakan proses pengolahan yang
gram/ton, urat Melintang dengan kadar emas 1 dilakukan oleh para PETI belum maksimal.
gram/ton,urat Kayumanis mengandung emas Mengingat kandungan tailing dari proses
15 - 16 gram/ton. amalgamasi yang tinggi, maka masih
• Dari conto CT.04/R dengan pengambilan menguntungkan untuk diproses dengan cara
dilakukan secara grab, dari satu contoh sianidasi, yang dilakukan juga oleh pelaku
menunjukkan kandungan emas 1,59 ppm dan PETI di daerah Desa Ake Sahu. Untuk unsur
3 ppm perak (Ag) serta merkuri 597 ppb. merkuri dengan nilai demikian, akan menjadi
Conto ini diambil dari stock pile bijih kadar pencemar kalau tailing langsung dibuang
rendah yang sampai saat ini belum dilakukan kebadan sungai.
pengolahan. Menurut informasi dari geologist • Conto tailing sisa proses pengolahan dari
perusahaan kandungan bijih low grade pada pabrik pengolahan PT. NHM (CT.08/TL)
stock pile ini berkisar 2,1 gram /ton Au. tanggal 20 September 2005, mempunyai
• Conto urat kuarsa yang diambil oleh pelaku kandungan emas 750 ppb, 4 ppm perak (Ag)
PETI dari daerah usaha pertambangan PT. dan 152 ppm merkuri (Hg), sedangkan
Nusa Halmahera Minerals (CT.05/R) kandungan logam Cu 394 ppm, 115 ppm Pb
menunjukkan kandungan Au tinggi yaitu dan 178 ppm Zn. Akan tetapi apabila
Hasil Kegiatan Subdit Konservasi, TA.2005 7 - 10
dibandingkan dengan hasil analisis tailing dan tehnologi yang didatangkan antara lain
yang dilakukan oleh pihak perusahaan angka dari Kanada dan Amerika Serikat.
– angka ini relatif tinggi. • Produksi pada tahun 2005, sejak bulan
• Hasil analisis di atas merupakan hasil uji Januari sampai bulan Juni PT. Nusa
petik yang belum mencerminkan secara Halmahera Minerals telah menghasilkan
representatif kondisi keseluruhan, sehingga bijih/ore dengan berat 111.091 ton dengan
terdapat adanya perbedaan nilai yang di kadar 20.16 gr/t Au atau telah memproduksi
antaranya cukup signifikan. Hasil analisis emas sebanyak 72.014 oz.
conto CT.01/R dengan kandungan emasnya
rendah 320 ppb, mempunyai kandungan • Pengolahan emas yang dilakukan oleh para
merkuri tinggi, yaitu 187 ppm, conto penambang tanpa ijin (PETI) semula hanya
CT.02/R dan CT.03/R kandungan merkuri dengan cara konvensional, yaitu melakukan
1,48 -1,87 ppm, kandungan unsur emasnya proses pengolahan dengan tromol/glundung
juga rendah, hal ini menunjukkan bahwa menggunakan air raksa sebagai penangkap
nilai hasil analisis kurang memberikan pola emas. Akan tetapi penggunaan sianida untuk
yang konsisten untuk dapat dipergunakan proses pengolahan mulai diterapkan, dengan
sebagai dasar deduksi atas kondisi umum. mengadopsi teknologi dari Filipina dimana
Sehingga diperlukan uji contoh yang lebih di Sulawesi Utara sudah lebih dulu
representatif lagi dan disertai uji banding berkembang selama dua tahun terakhir.
analisis. Kedua metoda pengolahan tersebut
berpotensi mencemari lingkungan.
• Hasil pemantauan kandungan total merkuri
4. KESIMPULAN DAN SARAN pada endapan sungai yang mengalir ke Teluk
• Penambangan di Pit Gosowong telah Kao menunjukkan kecenderungan
berakhir dan ditinggalkan Juni 2002, akan meningkat, ditambah lagi dengan
tetapi masih menyisakan bahan galian/bijih kemungkinan potensi pencemaran yang
mengandung kadar emas dan perak, juga bersumber dari proses sianidasi, maka akan
masih tersisa bijih kadar rendah di stock pile menambah beban dan membahayakan bagi
- low grade yang belum diolah, tersimpan kelangsungan hidup biota laut di daerah
tanpa penanganan tertentu. Bijih kadar Teluk Kao dan sekitarnya dalam jangka
rendah tersebut dapat digunakan sebagai panjang.
bahan blending dengan bijih kadar tinggi. • Untuk membantu pengembangan wilayah
Pada bulan Agustus 2005 masih ada low sekitar tambang, PT. Nusa Halmahera
grade stock pile dari daerah Pit Gosowong Minerals perlu melakukan pendekatan dan
yang belum diolah dengan jumlah 26.748 ton melaksanakan apa yang sudah dijadwalkan
bijih mempunyai kadar 2,78 gr/ton Au. atau diprogramkan oleh Perusahaan dalam
• Pada bagian selatan dari Pit Gosowong yang rangka Community Development dengan
merupakan zona mineralisasi dan alterasi koordinasi, baik dengan pemerintah pusat,
yang ditinggalkan, terlihat adanya failure pemerintah daerah, kecamatan dan desa serta
dan longsoran serta dalam kondisi masih tokoh masyarakat adat dan masyarakat
terbuka, sehingga air hujan dan rembesan air agama.
yang ada akan dapat menghasilkan air asam • Walaupun kegiatan PETI mulai berkurang
tambang, berpotensi mencemari badan air di pada wilayah usaha pertambangan PT.
sekitarnya khususnya sungai sungai Tabobo NHM, akan tetapi perlu koordinasi dengan
yang alirannya sebagian berasal dari daerah Pemda atau instansi terkait beserta aparat
ini. Aliran Sungai Tobobo melewati Desa keamanan untuk menjembatani antara PT.
Tobobo dan daerah Beringin dimana NHM dengan masyarakat pelaku PETI
penduduk mempergunakan air sungai dengan memberi sosialisasi kepada
sebagai kehidupan. masyarakat secara lebih intensif tentang
• Penambangan emas dan perak di daerah keberadaan PT. NHM di daerah Kab.
Kencana yang mempunyai kadar emas tinggi Halmahera Utara.
merupakan tambang bawah tanah/ • Penyediaan lahan untuk pertambangan
underground mines bersekala cukup besar di rakyat dalam sekala kecil dapat diupayakan
Indonesia disamping Pongkor di daerah Jawa oleh pihak perusahaan dengan melepaskan
Barat. Terowong menuju zona bijih sebagian wilayahnya yang mengandung
direncanakan sepanjang 900 meter. Umur bijih/urat sekala kecil yang memang tidak
tambang diperkirakan 8-10 tahun. Dalam akan diusahakan oleh pihak perusahaan dan
proses konstruksi menggunakan peralatan hanya layak untuk usaha pertambangan

Hasil Kegiatan Subdit Konservasi, TA.2005 7 - 11


sekala kecil, selanjutnya pembinaan dan sepenuhnya dilaksanakan oleh Pemda
pengawasan pertambangan rakyat setempat.

Hasil Kegiatan Subdit Konservasi, TA.2005 7 - 12


4. DAFTAR PUSTAKA
− ---------------, Indonesian Minerals Exploration and Mining Directory 1999/2000. Asian
Journal of Mining.
− Michael B. Long,.2004. Seminar on Mineral Recovery And Environmental Protection For
Small Scale Mining. Cooperation Between Pusdiklat Geologi – IAGI Penda Jabar &
Banten – Office of Surface Mining. Bandung, April 26, 2004.
− PT. Nusa Halmahera Minerals, Rencana Kerja dan Anggaran Biaya Tahun 2005. Jakarta.
− PT. Nusa Halmahera Minerals, Laporan Pelaksanaan Rencana Pengelolaan dan Pemantauan
Lingkungan, Periode Triwulan I/2005. Jakarta 2005.
− PT. Nusa Halmahera Minerals, Bahan Presentasi PT.NHM pada Rapat Koordinasi
Penanggulangan PETI di Gosowong Gold Mine. Jakarta 18 Januari 2005.
− J.C.Carlile, G.R. Davey , at all., 1997 Discovery and exploration of the Gosowong
epithermal gold deposit, Halmahera, Indonesia. Journal of Geochemical exploration
60(1998) 207-227. Elseiver.
− Sukamto. R,. Apandi. T,. Supriatna. S,. Yasin. A,.1981. The Geology and tectonics of
Halmahera Island and surrounding areas,In:Barber.A.J,. Wiryosuyono.
− S(Eds) The Geology and Tectonic of Eastern Indonesia. GRDC, Bandung.Special.
Publication 2. pp 349-62.

LAMPIRAN : PETA – PETA DAN FOTO

Gambar 1. Lokasi daerah Pemantauan dan Evaluasi


Konservasi Sumber Daya Mineral.

Hasil Kegiatan Subdit Konservasi, TA.2005 7 - 13


Gambar 2. Peta Geologi Daerah Gosowong sekitarnya, Kabupaten Halmahera Utara.

Gambar 3. Sejarah Penemuan “Gosowong Gold Mines” di Maluku Utara.

Hasil Kegiatan Subdit Konservasi, TA.2005 7 - 14


Gambar 4. Daerah Prospek mineralisasi emas di Gosowong, Maluku Utara.

Bahan Galian
Tertinggal (In-situ)

Gambar 5. Pit Gosowong yang ditinggalkan, terlihat bijih/ore tersisa


pada dinding bagian selatan. (Situasi Agustus 2005).

Hasil Kegiatan Subdit Konservasi, TA.2005 7 - 15

Anda mungkin juga menyukai