Anda di halaman 1dari 3

NILAI DARI SEBUAH KEJUJURAN

Dalam suasana belajar mengajar di dalam kelas dan sedang dilakukan ulangan
mendadak serta mengumpulkan tugas.

Guru : “Anak-anak, silahkan dikumpulkan tugas karya tulis kemarin.”


Murid 1 : “Karya tulis dikumpulkan berdasarkan tema atau berdasarkan kelompok
saja Pak?”
Guru : “Berdasarkan kelompok saja. ayo KM dikumpulkan tugas karya tulis
teman-temannya.”

Kemudian KM pun berjalan keliling mengumpulkan tugas karya tulis teman-


temannya.

Guru : “Karna ini merupakan tugas perorangan yang dikerjakan secara berkelo-
mpok, maka penilaian akan dilakukan berdasarkan isi dari karya tulis
dan keragaman tema serta isi tulisan dalam satu kelompok.”

Setelah semua tugas dikumpulkan KM merapihkan lembaran karya tulis dan


kembali ke tempat duduknya.

Guru : “Ayo kalau sudah selesai mengumpulkan tugas, masukan tas dan buku
kalian semua. Bapak akan mengadakan ulangan mendadak.”
Murid 3 : “Hah?? Ulangan apalagi Pak? baru saja 2 hari yang lali di adakan
ulangan Pak? Masa sudah mau ulangan lagi?”
Guru : “KM, tolong bagikan semua kertas folio ini ke semua siswa.”
KM : “Baik Pak”
Murid 2 : “Biar saya bantu ya Pak?”

Sambil berjalan membagikan kertas folio. Suasana ruang kelas mejadi gaduh
karena setiap siswa mengeluh tentang diadakannya ulangan mendadak ini.

Guru : “Pada ulangan kali ini, Bapak ingin kalian menulis ulang tentang inti dari
karya tulis yang kalian buat. Tulis garis besarnya saja beserta pokok-
pokok kesimpulannya saja. Waktu kalian mengerjakan 20 menit dimulai
dari sekarang.”

Kemudian siswa hening dan sibuk mengerjakan ulangan. Sedangkan Pak guru
sibuk memeriksa tugas karya tulis yang tadi dikumpulkan. Pak guru menemukan
keanehan pada tugas karya tulis milik murid 1 dimana isinya sama persis dengan
karya tulis milik murid 3. Setelah 20 menit berlalu, kemudian kertas ulangan di
kumpulkan.
Guru : “Baiklah silahkan kalian istirahat. Tolong murid 1 dan murid 3 tetap disini,
Bapak mau bicara.”

Semuanya keluar ruang kelas kecuali murid 1 dan murid 3.

Guru : “Bapak minta kepada kalian jujur kepada Bapak. Kenapa isi bisa sama
persis, bahkan untuk titik komanya sekalipun.”
Murid 1 : “Saya mengerjakan karya tulis itu sendiri Pak.”
Murid 3 : “Saya juga mengerjakan karya tulis saya sendiri Pak.”
Guru : “Lalu, bagaimana degan ulangan tadi? Kenapa isi dari jawaban kalian
tidak sama dengan karya tulis kalian? Bisa jelaskan ke Bapak?”

Murid 1 dan murid 3 terdiam kaku.

Guru : “Baiklah kalau kalian tidak mau mengaku, Bapak anggap kalian tidak
mengerjakan tugas karya tulis dan tidak mengikuti ulangan tadi.
Murid 3 : “Maaf Pak. Kalau saya jujur, apakah kalau saya jujur Bapak akan me-
maafkan saya?”
Guru : “Bapak lebih menghargai sebuah kejujuran daripada harus melihat anak
didik Bapak melakukan hal yang tidak jujur.”
Murid 3 : “Saya mendapatkan karya tulis dari internet Pak. Saya langsung copy
paste dan tidak saya baca lagi Pak. Itulah mengapa ulangan tadi tidak
sama dengan karya tulis saya Pak.”
Guru : “Baiklah, alas an kamu bisa Bapak terima. Lalu kamu murid 1, ada yang
bisa kamu jelaskan pada Bapak?”
Murid 1 : “Saya minta tolong murid 4 untuk mengerjakan karya tulis itu Pak. Dan
kelihatannya dia mencari sumber dari internet. Maaf Pak. Saya berjanji
tidak akan mengulanginya lagi.”
Guru : “Heii murid 2, tolong panggilkan murid 4 kemari.”
Murid 2 : “Baiklah Pak, akansaya panggilkan.”

Murid 4 pun langsung menghampiri Bapak Guru dengan wajah tegang.

Guru : “Apakah benar kamu mengerjakan tugas karya tulis milik murid 3?”
Murid 4 : “Benar Pak, saya membantunya mengerjakan.”
Guru : “Lalu kenapa kamu bisa mau begitu saja?”
Murid 4 : “Karna, saya di ancam hendak musuhi oleh teman-teman yang lain pak.”
Guru : “Harusnya kamu menolak karna kalia sudah punya tugas masing-
masing.”
Murid 4 : “Maafkan saya Pak, saya terpaksa melakukan itu.”
Guru : “Iya tidak apa-apa, Bapak akan maafkan.”
Murid 4 : “Terimakasih pak.”
Guru : “Sama-sama, baiklah silahkan kembali beristirahat. Untuk kalian berdua
saya hargai kejujuran kalian, Bapak akan maafkan kalian dengan syarat
kalian tidak boleh melakukan tindakan itu lagi.”
Murid 1&3 : “Baiklah Pak.”
Guru : “Dengan gantinya kalian Bapak beri waktu 3 hari untuk mengerjakan
tugas tersebut dan setelah selesai kalian akan mengikuti ulangan
susulan.”
Murid 1&3 : “Terimakasih Pak.”

Anda mungkin juga menyukai