Beranda ▼
Beranda ▼
Beranda ▼
1. Abdoel Moeis
BIOGRAFI:
Lahir 3Juli1883SungaiPuar,Agam,SumateraBarat
Meninggal 17 Juni 1959 (umur 72)Bandung,
Pekerjaan Penulis
Kebangsaan Indonesia
Karyaterkenal Salah Asuhan
Abdoel Moeis adalah seorang sastrawan, politikus, dan wartawan Indonesia. Dia
merupakan pengurus besar Sarekat Islam dan pernah menjadi anggota Volksraad
mewakili organisasi tersebut. Abdul Muis dikukuhkan sebagai Pahlawan Nasional
yang pertama oleh Presiden RI, Soekarno, pada 30 Agustus 1959.
Latar belakang
Abdul Muis adalah seorang Minangkabau, putra Datuk Tumangguang Sutan
Sulaiman. Ayahnya merupakan seorang demang yang keras menentang kebijakan
Belanda di dataran tinggi Agam. Selesai dari ELS, Abdul Muis melanjutkan
pendidikannya ke Stovia (sekolah kedokteran, sekarang Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia), Jakarta.
Kehidupan
Abdul Muis memulai kariernya sebagai klerk di Departemen Onderwijs en Eredienst
atas bantuan Mr. Abendanon yang saat itu menjabat sebagai Direktur Pendidikan.
Namun pengangkatannya itu tidak disukai oleh karyawan Belanda lainnya. Setelah
dua setengah tahun bekerja di departemen itu, ia keluar dan menjadi wartawan di
Bandung. Pada tahun 1905, ia diterima sebagai anggota dewan redaksi majalah
Bintang Hindia. Kemudian ia sempat menjadi mantri lumbung, dan kembali menjadi
wartawan pada surat kabar Belanda Preanger Bode dan majalah Neraca pimpinan
Haji Agus Salim.
Pada tahun 1913 ia bergabung dengan Sarekat Islam, dan menjadi Pemimpin Redaksi
Harian Kaoem Moeda. Setahun kemudian, melalui Komite Bumiputera yang
didirikannya bersama Ki Hadjar Dewantara, Abdul Muis menentang rencana
pemerintah Belanda mengadakan perayaan peringatan seratus tahun kemerdekaan
Belanda dari Perancis.
Tahun 1917 ia dipercaya sebagai utusan Sarekat Islam pergi ke negeri Belanda untuk
mempropagandakan komite Indie Weerbaar. Dalam kunjungan itu, ia juga
mendorong tokoh-tokoh Belanda untuk mendirikan Technische Hooge School –
Institut Teknologi Bandung (ITB) di Priangan. Pada tahun 1918, Abdul Muis ditunjuk
sebagai anggota Volksraad mewakili Central Sarekat Islam.
Selain berpidato ia juga berjuang melalui berbagai media cetak. Dalam tulisannya di
harian berbahasa Belanda De Express, Abdul Muis mengecam seorang Belanda yang
sangat menghina bumiputera.
Pada tahun 1920, dia terpilih sebagai Ketua Pengurus Besar Perkumpulan Buruh
Pegadaian. Setahun kemudian ia memimpin pemogokan kaum buruh di Yogyakarta.
Tahun 1923 ia mengunjungi Padang, Sumatera Barat. Disana ia mengundang para
penghulu adat untuk bermusyawarah, menentang pajak yang memberatkan
masyarakat Minangkabau. Berkat aksinya tersebut ia dilarang berpolitik. Selain itu ia
juga dikenakan passentelsel, yang melarangnya tinggal di Sumatera Barat dan keluar
dari Pulau Jawa.
Setelah kemerdekaan, ia mendirikan Persatuan Perjuangan Priangan yang fokus
pada pembangunan di Jawa Barat dan masyarakat Sunda. Tahun 1959 ia wafat dan
dimakamkan di TMP Cikutra, Bandung.
Karya
Salah Asuhan (novel 1928, difilmkan Asrul Sani 1972), diterjemahkan ke dalam
bahasa Inggris oleh Robin Susanto dan diterbitkan dengan judul Never the
Twain oleh Lontar Foundation sebagai salah satu seri Modern Library of
Indonesia
2. Habiburrahman El Shirazy
Nama pena Kang Abik
Pekerjaan sutradara, dai, novelis, penyair
Kebangsaan Indonesia
Aliran satra sastra moralis
BIOGRAFI :
Habiburrahman El Shirazy(lahir di Semarang, Jawa Tengah, 30 September 1976; umur 37
tahun) adalah Novelis No. 1 Indonesia (dinobatkan oleh INSANI UNIVERSITAS DIPONEGORO
(UNDIP) Semarang). Selain novelis, sarjana Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir ini juga dikenal
sebagai sutradara, dai, dan penyair.
Pendidikan
Kebangsaan Indonesia
Pekerjaan Seniman
Dikenal karena Pendiri Teater Tanah Air
Agama Islam
BIOGRAFI :
Jose Rizal Manua (lahir di Padang, Sumatera Barat, 14 September 1954; umur 59 tahun)
adalah seorang pujangga, sekaligus pendiri teater anak-anak, Teater Tanah Air, yang meraih
juara pertama pada Festival Teater Anak-anak Dunia ke-9 di Lingen, Jerman, pada tanggal
14-22 Juli 2006. Selain itu ia juga adalah seorang pemeran dan pengisi suara dalam
beberapa film. Pada tahun 2011 , Jose menjadi salah juri dalam Festival Teater SLTA Se-
Jabodetabek yang berlangsung di GRJS Bulungan Jakarta Selatan.
Pendidikan
Sarjana Seni dari Fakultas Teater, Institut Kesenian Jakarta (1986).
Teater yang pernah didirikan
1975, memdirikan Teater Adinda bersama Yos Marutha Effendi.
Bersama Teater Tanah Air (TTA) kembali meraih 19 medali emas di seluruh
kategori pada Festival Teater Anak-anak Dunia ke-9, yang diadakan di Lingen,
Jerman.
Filmografi
Oeroeg (1993)
Gordel van smaragd (1997)
Kala (2007)
Brownies(2005)
Fiksi (2008)
4. Mochtar Lubis
Senja di Jakarta (novel, 1970; diinggriskan Claire Holt dengan judul Twilight in
Jakarta, 1963)
Karya jurnalistiknya:
Perlawatan ke Amerika Serikat (1951)
Terjemahannya:
Tiga Cerita dari Negeri Dollar (kumpulan cerpen, John Steinbeck, Upton
Sinclair, dan John Russel, 1950)
Cerita dari Tiongkok (terjemahan bersama Beb Vuyk dan S. Mundingsari, 1953)
5. Raditya Dika
Nama Dika Angkasaputra Moerwani
Pekerjaan Penulis,PemeranKomedian,danPelawaktunggal
Agama Islam
BIOGRAFI :
Raditya Dika (Dika Angkasaputra Moerwani) (lahir di Jakarta, 28 Desember 1984; umur 29
tahun), akrab dipanggil Radith, adalah seorang penulis asal Indonesia. Di Indonesia, Raditya
Dika dikenal sebagai penulis buku-buku jenaka. Tulisan-tulisan itu berasal dari blog
pribadinya yang kemudian dibukukan. Buku pertamanya berjudul Kambing Jantan masuk
kategori best seller .
Perjalanan dan Pemikiran
Radith mengawali keinginan untuk membukukan catatan hariannya di blog pribadinya saat
ia memenangi Indonesian Blog Award. Radith juga pernah meraih Penghargaan bertajuk The
Online Inspiring Award 2009 dari Indosat. Dari pengalaman itu, ia mencetak tulisan-
tulisannya di blog .
Radit sukses menjadi penulis dengan keluar dari arus utama (mainstream). Ia tampil dengan
genre baru yang segar. Yang membuat ia berbeda dari penulis lain adalah ide nama
binatang yang selalu ia pakai dalam setap bukunya.. Bagi Radith, ini adalah selling point-nya.
Menurutnya, sebagai penulis tetap harus memiliki inovasi. Sebenarnya, pada bulan-bulan
pertama, buku pertamanya tidak terlalu laku. Ini, menurut Radith, adalah risiko masuk dalam
genre baru. Radith kemudian gencar berpromosi di blog yang ia kelola. Selain itu ia juga
gencar promosi dari mulut ke mulut (word of mouth). Radith meminta pembacanya untuk
berfoto dengan buku pertamanya itu kemudian dikirim ke Radith. Jadilah ini sebuah strategi
pemasaran yang bisa mengelola pembaca sebagai target pasarnya. Menjadi penulis sukses
bukan berarti tidak ada hambatan. Menurut Radith, hambatan bukan hanya dari industri
buku, melainkan juga dari hal-hal yang sifatnya diagonal. Bagi Radith hal ini memang sudah
lazim. Yang perlu dilakukan adalah terus berkreasi dan bertindak kreatif. Baginya, kompetisi
yang ada adalah kunci untuk berinovasi.
Radith kini meneruskan studinya di Jurusan Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Politik di
Universitas Indonesia. Selain itu, kini ia berkarier di penerbit buku Bukune, Berkat adanya
Raditya Dika, Stand Up Comedy Indonesia tidak lagi kuno. Ia memiliki prinsip bahwa Komedi
itu sebagian dari hidupnya.
Karya tulis
Novel
2005 - Kambing Jantan: Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh
Filmografi
Pemeran
Kambing Jantan: The Movie (2009)
Penulis skenario
Maling Kutang (2009)
Acara TV
Comic Action (Kompas TV) Sebagai Host
Unknown di 00.19
Berbagi
Posting Komentar
‹ Beranda ›
Lihat versi web