Anda di halaman 1dari 20

APLIKASI TEKNOLOGI OSMOSIS BALIK UNTUK MEMENUHI

KEBUTUHAN AIR MINUM


DI KAWASAN PESISIR ATAU PULAU TERPENCIL
Nusa Idaman Said
Kelompok Teknologi Pengelolaan Air Bersih dan Limbah Cair, Pusat Pengkajian dan
Penerapan Teknologi Lingkungan, BPPT.

Abstract

Teknologi pengolah air asin menjadi air tawar ada bermacam-macam jenisnya.
Saat ini untuk mengolah air asin dikenal dengan cara destilasi, pertukaran ion,
elektrodialisis, dan osmosa balik. Masing-masing teknologi mempunyai keunggulan dan
kelemahan. Pemanfaatan teknologi pengolahan air asin harus disesuaikan dengan
konsidi air baku, biaya yang tersedia, kapasitas dan kualitas yang diinginkan oleh
pemakai air. Di antara berbagai macam teknologi tersebut yang banyak dipakai adalah
teknologi destilasi dan osmosa balik. Teknologi destilasi umumnya banyak dipakai
ditempat yang mempunyai energi terbuang (pembakaran gas minyak pada kilang
minyak), sehingga dapat menghemat biaya operasi dan skala produksinya besar (>500
m3/hari). Sedangkan teknologi osmosa balik banyak dipakai dalam skala yang lebih kecil.
Keunggulan teknologi membran osmosa balik adalah kecepatannya dalam
memproduksi air, karena menggunakan tenaga pompa. Kelemahannya adalah
penyumbatan pada selaput membran oleh bakteri dan kerak kapur atau fosfat yang
umum terdapat dalam air asin atau laut. Untuk mengatasi kelemahannya pada unit
pengolah air osmosa balik selalu dilengkapi dengan unit anti pengerakkan dan anti
penyumbatan oleh bakteri. Sistem membran reverse yang dipakai dapat berupa
membran dan mampu menurunkan kadar garam hingga 95-98%. Air hasil olahan sudah
bebas dari bakteri dan dapat langsung diminum.

Kata kunci : teknologi reverse osmosis, air minum, kawasan pesisir

I. PENDAHULUAN dengan kondisi sosial, budaya, ekonomi


dan SDM (sumberdaya manusia), selain
Air minum adalah kebutuhan dasar kondisi sumber air bakunya sendiri. Proses
manusia yang paling penting. bagi pengolahan air asin menjadi air tawar
kelangsungan hidup dan kualitas hidup tersebut dikenal sebagai proses desalinasi.
manusia. Namun tidak semua daerah
mempunyai sumberdaya air yang baik. Pada era industrialisasi dengan
Wilayah pesisir pantai dan pulau-pulau kecil kemajuan yang sangat pesat seperti
di tengah lautan lepas merupakan daerah- sekarang ini juga mengakibatkan kenaikan
daerah yang sangat miskin akan sumber air tingkat sosial ekonomi masyarakat.
bersih, sehingga timbul masalah Keadaan tersebut ditambah dengan terus
pemenuhan kebutuhan air minum. meningkatnya jumlah penduduk akan
Sumberdaya air yang terdapat di daerah semakin memacu peningkatan jumlah
tersebut umumnya berkualitas buruk, kebutuhan dasar manusia, khususnya air
misalnya air tanahnya yang payau atau minum. Dengan meningkatnya permintaan
asin. Sumber air yang secara kuantitas akan air bersih dan semakin terbatasnya
tidak terbatas adalah air laut, walaupun sumberdaya air di alam, maka peningkatan
kualitasnya sangat buruk karena banyak air efisiensi proses pengolahan air juga
laut menjadi air tawar tersebut dikenal merupakan syarat utama. Demikian halnya
mengandung kadar garam atau TDS (Total dalam penerapan sistem desalinasi ini,
Dissolved Solid) sangat tinggi. untuk mengoptimalkan efisiensi proses
ditempuh sistem penggabungan/kombinasi
Untuk mengatasi masalah tersebut dengan proses pengolahan secara
salah satu cara adalah dengan penerapan konvensional.
teknologi pengolahan air yang sesuai

16 Idaman Said, Nusa. 2003 : Aplikasi Teknologi Osmosis Balik……………


Air asin atau air payau adalah larutan II. TEKNOLOGI PROSES DESALINASI
yang mengandung beberapa jenis zat AIR ASIN
terlarut seperti garam-garam, yang
jumlahnya rata-rata 3 sampai 4,5 %. 2.1 Proses Distilasi (Penguapan)
Desalinasi berarti pemisahan air tawar dari
air asin. Metoda yang digunakan pada Pada proses desatilasi, air laut
proses ini disebut desalinasi air asin. dipanaskan untuk menguapkan air laut dan
Dalam pemisahan air tawar dari air asin, kemudian uap air yang dihasilkan
ada beberapa teknologi proses desalinasi dikondensasi untuk memperoleh air tawar.
yang telah banyak dikenal antara lain, yakni Proses ini menghasilkan air tawar yang
porses distilasi atau penguapan, teknologi sangat tinggi tingkat kemurniannya
proses dengan menggunakan membran, dibandingkan dengan proses lain. Air laut
proses pertukaran ion dll. mendidih pada 100 o C pada tekanan
atmosfir, namun dapat mendidih di bawah
Proses desalinasi dengan cara 100 o C apabila tekanan diturunkan seperti
distilasi adalah pemisahan air tawar dengan terlihat pada Gambar 2. Penguapan air
cara merubah phase air, sedangkan pada memerlukan panas penguapan yang
proses dengan membran yakni pemisahan tertahan pada uap air yang terjadi sebagai
air tawar dari air laut dengan cara panas laten. Apabila uap air dikondensasi
pemberian tekanan dan menggunakan maka panas laten akan dilepaskan yang
membran reverse osmosis atau dengan dapat dimanfaatkan untuk pemanasan awal
cara elektrodialisa. air laut.

Disamping alat desalinasi itu sendiri, Korosi (karat) sudah tentu akan
perlengkapan lainnya yang umum pada merusak peralatan dan perpipaan, yang
proses desalinasi adalah sistem intake air dapat mengakibatkan sistem pengolahan
laut termasuk pompa intake, saringan kasar tidak dapat beroperasi, yang kemudian
dan saringan halus, perpipaan air laut, akan meghabiskan biaya dan waktu yang
perpipaan air hasil proses (air tawar) dan tidak sedikit pada saat perbaikan. Produksi
tangki penampungan, peralatan energi air akan terhenti pada periode itu. Oleh
(listrik) dan sistem distribusi dan lain karena itu pemilihan bahan merupakan hal
sebagainya. yang sangat penting. Proses desalinasi
telah bertahun-tahun dan telah dihasilkan
Beberapa jenis teknologi proses beberapa perbaikan.
desalinasi air laut dapat dilihat pada
Gambar 1. Pemilihan proses yang akan Proses distilasi dibagi dalam 3 sistem
digunakan harus disesuaikan dengan lokasi utama yakni : multi stage flash distillation,
pengolahan, kualitas air laut, penggunaan multiple effect distillation dan vapor
air hasil pengolahan dan lain sebagainya compression distillation. Penjelasan singkat
berdasarkan studi kelayakan. setiap proses tersebut akan diuraikan
dibawah ini.
Mengingat semakin bertambahnya PROSES DESALINASI

permintaan air baik untuk kehidupan


manusia maupun untuk industri, maka
setiap negara perlu menyediakan air tawar DISTILASI MEMBRAN PEMBEKUAN
PERTUKARAN
ION
PENGUAPAN
SINAR MATAHARI
yang murah walaupun biaya untuk
pengadaan sumber energinya semakin
tinggi. Di beberapa negara penelitian dan MULTI STAGE REVERSE DIRECT
SECONDARY

pengembangan metoda desalinasi,


MULTI EFFECT ELECTRODIALYSIS REFREGERANT
FLASH OSMOSIS FREEZING
FREEZING

penambahan-penambahan baru, kombinasi


dan lain sebagainya telah dilaksanakan ONE THROUGH BRINE RECIRC

untuk meningkatkan efisiensi dari


Gambar 1 : Klasifikasi Proses Desalinasi Air
pengolahan sistem desalinasi.
Laut

J.Tek.Ling. P3TL-BPPT.4(2):15-34 17
mengambil panas penguapan dari sisa air
air laut, sehingga mengakibatkan
penurunan temperatur sisa air laut.
phenomena ini disebut flash evaporation.

Gambar 3 adalah diagram yang


disederhanakan tentang proses multistage
flash distillation. Evaporator (penguap)
dibagi dalam beberapa bagian yang disebut
"stage". Gambar tersebut memperlihatkan
empat stage (tahap) evaporator, namun
pada umumnya di tempat pengolahan
terdapat lebih dari sepuluh stage. Setiap
stage selanjutnya dibagi menjadi flash
chamber yang merupakan ruangan yang
terletak dibawah pemisah kabut dan bagian
kondensor yang terletak diatas pemisah
kabut.

Gambar 2 : Kurva tekanan uap air laut Air laut dialirkan dengan pompa
dengan konsentrasi garam 3,5 % dan panas kedalam bagian kondensor melalui tabung
penguapan. penukar panas dan hal ini menyebabkan
terjadi pemanasan air laut oleh uap air yang
Pada proses distilasi, air laut terjadi dalam setiap flash chamber.
digunakan sebagai bahan baku air tawar Kemudian air laut selanjutnya dipanaskan
dan sebagai air pendingin dalam hal ini dalam pemanas garam dan kemudian
jumlah air laut yang diperlukan sebesar 8 dialirkan ke dalam flash chamber tahap
sampai 10 kali dari air tawar yang pertama.
dihasilkan. Steam dari boiler atau sumber
lainnya dapat digunakan sebagai media Setiap tahap (stage) dipertahankan
pemanas dan suatu rancangan akan dengan kondisi vakum tertentu dengan
memerlukan jumlah steam pemanas 1/6 sistem vent ejector, dan beda tekanan
sampai 1/8 dari air yang dihasilkan. antara tahap-tahap dipertahankan dengan
Perbandingan jumlah produksi air tawar sistem vent orifices yang terdapat pada vent
terhadap jumlah panas steam yang penyambung pipa yang menyambungkan
diperlukan disebut Performance Ratio atau antara tahap-tahap.
Gained Output Ratio (GOR). Rancangan
biasanya memakai performance ratio 6
sampai 8.

Masalah yang biasa timbul pada


semua jenis sistem distilasisi adalah kerak
dan karat pada peralatan. Apabila terjadi
kerak pada tube penukar panas evaporator
maka efisiensi panas dan produksi air tawar
akan berkurang. Pengolahan desalinasi
harus diberhentikan untuk pembersihan
tube dengan asam. Penerapan pengolahan
yang efektif sangat diperlukan. Gambar 3 : Proses multistage flash
distillation (MSF)
2.1.1 Multi Stage Flash Distilation
Air laut yang telah panas mengalir
2.1.1.A Proses Pengolahan dari tahap bertemperatur tinggi ke tahap
bertemperatur rendah melalui suatu bukaan
Apabila air laut yang telah kecil antara setiap tahap yang disebut brine
dipanaskan dialirkan kedalam vesel pada orifice, sementara itu penguapan tiba-tiba
tekanan kecil, sebagian dari air laut yang (flash evaporates) terjadi dalam setiap
dipanaskan akan segera mendidih dengan chamber, air laut pekat keluar dari tahap

18 Idaman Said, Nusa. 2003 : Aplikasi Teknologi Osmosis Balik……………


terakhir dengan menggunakan pompa operasi, tetapi biaya produksi atau biaya
garam (brine pump). operasi lebih tinggi.

Uap air yang terjadi dalam flash Jenis MSF yang lain yakni MSF
chamber pada setiap tahap mengalir dengan sistem “Brine Recycle”, yang mana
melalui pemisah kabut, dan mengeluarkan sistem operasinya lebih komplek tetapi
panas laten ke dalam tabung penukar biaya operasinya lebih rendah. Pada
panas sementara air laut mengalir melalui instalasi MSF sistem “Brine Recycle”
bagian dalam dan kemudian uap (sistem sirkulasi air garam), yang diagram
berkondensasi. Air yang terkondensasi prosesnya seperti tertera pada Gambar 4,
dikumpulkan dalam dalam suatu napan sebagian dari air garam yang dibuang
(tray). (reject brine) pada bagian (tahap) yang
paling dingin disirkulasikan atau didaur
Air yang terkondensasi biasanya ulang ke ruang penguapan tahap
disebut destilat atau air produk, yang antara(intermediate stage). Sirkulasi brine
dihasilkan dari pemanasan air laut secara tersebut dimasukkan pada ruang
bertahap yakni dari tahap bertemperatur penguapan pada tahap (stage) yang dipilih
panas ke tahap bertemperatur rendah dan sedemikian rupa sehinga air baku air laut
dipisahkan dari tahap terakhir dengan yang digunakan untuk mendinginkan uap air
pompa produk. yang terbentuk pada ruang penguapan
pada tahap berikutnya tidak akan mencapai
Sejumlah tertentu penghilang kerak suhu dimana proses pengolahan harus
disuntikkan ke dalam air laut sebelum menggunakan senyawa anti kerak (anti
masuk ke dalam tabung penukar panas scale). Dengan cara demikian maka hanya
(tidak tergambar pada gambar 3). sebagian kecil air laut yang digunakan
sebagai umpan air baku (make up water)
yang memerlukan pengolahan dengan
2.1.1.B Keunggulan MSF mengunakan senyawa anti kerak untuk
mencegah terjadinya pengendapan kerak
• Tidak ada batasan ukuran yang tetap yakni hanya ada bagian yang suhunya lebih
untuk setiap unit plant. Ukuran unit tinggi pada instalasi.
MSF dapat mencapai 100.000 Ton/hari.
• Modul-modul MSF dapat dirakit di pabrik Untuk menghindari terjadinya
perakitan dengan berat dapat mencapai penumpukan konsentrasi garam yang tinggi
1.600 Ton, dapat diangkut ke lokasi pada MSF “brine recycle”, yang dapat
dalam satu blok tunggal. membahayakan peralatan dengan
• Dapat digabungkan dengan instalasi terbentuknya endapan garam sulfat yang
pembangkit tenaga(steam atau gas keras, maka sebagian dari brine (air garam)
turbine) untuk menghemat tenaga listrik yang disirkulasikan harus dibuang. Air baku
atau menghemat biaya air. air laut yang digunakan sebagai air umpan
• Rancang bangun alat dapat dioptimisaisi biasanya dua kali dari jumlah produk air
untuk mendapatkan harga produksi air olahannya, tetapi jumlah tersebut hanya 25
yang paling murah. % dari jumlah air baku apabila diolah
dengan MSF “One Through”. Dengan
2.1.1.C Jenis Instalasi MSF demikian proses desalinasi air laut dengan
MSF “brine recycle” dapat menghemat
Jenis instalasi seperti yang tertera biaya bahan kimia yang mana hal ini
pada gambar 3 adalah merupakan sietem merupakan salah satu keungulan dari MSF
MSF yang dirancang sekali lewat (Once dengan sistem sirkulasi brine. Salah satu
Through Design), dimana seluruh air laut contoh instalasi desalinasi air laut dengan
yang akan diuapkan dialirkan ke seluruh proses MSF kapasitas 1000 m3 per hari
instalasi sekali lewat tanpa sirkulasi dapat dilihat pada Gambar 5.
(recycle). Hal ini memang memudahkan

J.Tek.Ling. P3TL-BPPT.4(2):15-34 19
Proses kondensasi/evaporasi
berulang-ulang sejak dari effect pertama
hingga effect keempat dan air tawar dan air
laut pekat yang diproduksi akhirnya
mengalir ke dalam ruang lain yang
mengandung effect penolakan panas R1
dan R2. Dalam hal ini pengulangan
evaporasi sesuai dengan nomer effect
yang memproduksi air tawar dengan
efisiensi panas tinggi.
Gambar 4 : Diagram alir MSF “Brine Sistem pengolahan desalinasi Reheat
Recycle”. (RH) adalah kombinasi dari multi effect
evaporator dan thermo-compressor.
Thermo-compressor adalah jet ejector
steam dan disebut ejector utama dalam
proses. Ejector utama menyedot uap
bertemperatur rendah dari effect keempat,
kemudian memadatkannya dan
mengalirkan campuran steam dan uap yang
lebih panas ke effect pertama.

Vent ejector dipasang dengan


maksud yang sama seperti pada sistem
multistage flash distillation dan zat
penghambat kerak terpilih disuntikkan ke
dalam air baku. Gambar 6 memperlihatkan
flow diagram desalinasi air laut dengan
proses Multiple Effect Evaporation.
Gambar 5 : Contoh instalasi desalinasi air
laut dengan proses MSF kapasitas 1000
m3 per hari (dua unit). Lokasi PLTU Muara
Karang, Jakarta. Produksi Sasakura .

2.1.2 Multiple Effect Distilation

Multiple effect adalah suatu proses


yang terdiri dari beberapa chambers flash
yang disebut "effect". Dalam proses ini,
hanya effect pertama yang dialiri steam
dari boiler dan effect kedua dan selanjutnya Gambar 6 : flow diagram desalinasi air laut
memperoleh steam yang diproduksi oleh dengan proses Multiple Effect Evaporation.
effect sebelumnya.
2.1.3 Vapour Compression Method
Dalam multi effect evaporator, air laut
disemprotkan ke bagian luar dari tabung Apabila dilakukan penekanan
penukar panas yang diletakkan secara adiabatik terhadap uap air, maka
horizontal. Pada saat uap air yang lebih temperatur akan naik dan terkondensasi
panas yang terdapat dalam tabung pada temperatur tinggi. Berdasarkan pada
berkondensasi dan menghasilkan air tawar, teori ini, uap air yang diproduksi dalam
saat itu pula menyebabkan air laut diluar evaporator dapat digunakan kembali
tabung mendidih, dan menghasilkan uap air sebagai steam pemanas untuk evaporator
baru yang kemudian mengalir ke tabung yang sama. Proses ini disebut vapour
penukar panas berikutnya. Setiap effect compression distillation.
mengurangi tekanannya dibawah tekanan
jenuh dari temperatur brine (air laut yang Dalam sistem ini terdapat empat
pekat karena evaporasi). komponen utama; pemanas awal air baku,
tabung evaporator horizontal dan thin film

20 Idaman Said, Nusa. 2003 : Aplikasi Teknologi Osmosis Balik……………


evaporation, blower uap sebagai kompresor
dan pemanas atau penukar panas yang
mengambil panas dari beberapa sumber
panas cadangan. Kondisi vakum pada
pengolahan dipertahankan dengan
menggunakan pompa vakum kecil. Air baku
yang masuk diolah dengan sejumlah kecil
zat penghambat kerak
Air laut mula-mula dihangatkan dalam
pemanas awal air baku, kemudian dialirkan
ke bagian atas dari evaporator dan
disemburkan keseluruh bagian luar dari
tabung penukar panas. Air laut menjadi
berupa film tipis diatas permukaan tabung Gambar 7 : Flow diagram proses Vapour
dan kemudian menguap karena terjadinya Compression Method
kondensasi uap air yang lebih panas yang 2.2 DESALINASI AIR LAUT DENGAN
berada di dalam tabung. Uap air yang PROSES OSMOSIS BALIK
terbentuk dari air laut disedot dan ditekan (REVERSE OMOSIS, RO)
oleh blower uap dan temperatur naik
beberapa derajat dan kemudian dialirkan ke 2.2.1 Pinsip Dasar Osmosis Balik
dalam tabung penukar panas, yang di
dalam ini uap air terkondensasi menjadi air Apabila dua buah larutan dengan
tawar sebagai produksi pengolahan. konsentrasi rendah dan konsentrasi tinggi
dipisahkan oleh membran semi permeable,
Sejumlah panas meninggalkan maka larutan dengan konsentrasi yang
evaporator bersama produksi air dan air rendah akan terdifusi melalui membran
pekat. Pemanas awal air baku semi permeable tersebut masuk ke dalam
memanfaatkan panas tersebut semaksimal larutan konsentrasi tinggi sampai sampai
mungkin. Namun sejumlah kecil tetap hilang terjadi kesetimbangan konsentrasi.
bersama aliran yang dikeluarkan (air tawar Fenomena tersebut dikenal sebagai proses
dan air pekat) dan keluar ke lingkungan osmosis.
sekitarnya. Sejumlah panas yang sama
dengan panas yang hilang harus Sebagai contoh misalnya, jika air
dimasukan kembali dan dipasok dari tawar dan air laut (asin) dipisahkan dengan
sumber panas cadangan dengan tujuan membran semi permeable, maka air tawar
untuk mempertahankan proses dalam akan terdifusi ke dalam air asin melalui
keadaan tetap. Sumber panas cadangan membran semi permeable tersebut sampai
dapat berupa listrik, steam, gas panas atau terjadi kesetimbangan.
air panas dengan temperatur diatas 80
derajat. Daya pengggerak (driving force) yang
menyebabkan terjadinya aliran /difusi air
Sejumlah besar panas secara efektif tawar ke dalam air asin melalui membran
disirkulasi dalam proses semi permeable tersebut dinamakan
evaporasi/kondensasi secara terus tekanan osmosis. Besarnya tekanan
menerus. Konsumsi tenaga listrik dari osmosis tersebut tergantung dari
blower uap lebih kecil dari sepersepuluh karakteristik membran, temperatur air, dan
panas eveporasi (panas laten) dan efisiensi konsentarsi garam yang terlarut dalam air.
thermal tinggi tercapai. Namun sumber Tekanan osmotik normal air-laut yang
energi utama adalah tenaga listrik dan mengandung TDS 35.000 ppm dan suhu
jumlah konsumsi besar dibandingkan 25o C adalah kira-kira 26,7 kg/cm2, dan
dengan proses lainnya. Vapour untuk air laut di daerah timur tengah atau
compression distillation hanya cocok laut Merah yang mengandung TDS 42,000
diterapkan pada pengolahan dengan ppm , dan suhu 300 C, tekanan osmotik
kapasitas kecil. Flow diagram proses adalah 32,7 kg /m2.
Vapour Compression Method ditunjukkan
seperti pada Gambar 7. Apabila pada suatu sistem osmosis
tersebut, diberikan tekanan yang lebih
besar dari tekanan osmosisnya, maka aliran

J.Tek.Ling. P3TL-BPPT.4(2):15-34 21
air tawar akan berbalik yakni dari dari air pengolahan air dengan sistem osmosis
asin ke air tawar melalui membran semi balik (RO) dapat dilihat seperti pada
permeable, sedangkan garamnya tetap Gambar 9.
tertinggal di dalam larutan garammya
sehingga menjadai lebih pekat. Proses Oleh karena air baku yakni air laut,
tersebut dinamakan osmosis balik (reverse terutama yang dekat dengan pantai masih
osmosis). Prinsip dasar proses osmosis dan mengandung partikel padatan tersuspensi,
proses osmosis balik tersebut ditunjukkan mineral, plankton dan lainnya, maka air
seperti pada Gambar 8. baku tersebut perlu dilakukan pengolahan
pendhuluan sebelum diproses di dalam unit
2.2.2 Proses Desalinasi dengan RO RO. Unit pengolahan pendahuluan tersebut
terdiri dari beberapa peralatan utama yakni
Di dalam proses desalinasi air laut pompa air baku, bak koagulasi-flokulasi,
dengan sistem osmosis balik (RO), tidak tangki reaktor (kontaktor), saringan pasir,
memungkinkan untuk memisahkan seluruh filter mangan zeolit, dan filter untuk
garam dari air lautnya, karena akan penghilangan warna (color removal), dan
membutuhkan tekanan yang sangat tinggi filter cartridge ukuran 0,5 µm. Sedangkan
sekali. Oleh karena itu pada kenyataanya, unit RO terdiri dari pompa tekanan tinggi
untuk mengasilkan air tawar maka air asin dan membran RO, serta pompa dosing
atau air laut dipompa dengan tekanan tinggi untuk anti scalant, dan anti biofouling dan
ke dalam sutu modul membrane osmosis sterilisator ultra violet (UV).
balik yang mempunyai dua buah outlet
yakni outlet untuk air tawar yang dihasilkan Air baku (air laut) dipompa ke bak
dan outlet untuk air garam yang telah koagulasi-flokulasi untuk mengendapakan
dipekatkan (reject water). zat padat tersuspenssi, selanjutnya di
alirkan ke rapaid sand filter, selanjutnya
ditampung di dalam bak peampung. Dari
bak penampung air laut dipompa ke
pressure filter sambil diinjeksi dengan
larutan kalium permanganat agar zat besi
atau mangan yang larut dalam air baku
dapat dioksidasi menjadi bentuk senyawa
oksida besi atau mangan yang tak larut
dalam air. Selain itu dijinjeksikan larutan
anti scalant, anti biofouling yang dapat
berfungsi untuk mencegah pengkerakan
serta membunuh mikroorganisme yang
Gambar 8: Prinsip Dasar Proses Osmosis dapat menyebabkan biofouling di dalam
Balik (REVERSE OSMOSIS) membrane RO.

Di dalam membran RO tersebut Dari pressure filter, air dialirkan ke


terjadi proses penyaringan dengan ukuran saringan filter multi media agar senyawa
molekul, yakni partikel yang molekulnya besi atau mangan yang telah teroksidasi
lebih besar dari pada molekul air, misalnya dan juga padatan tersuspensi (SS) yang
molekul garam dan lainnya, akan terpisah berupa partikel halus, plankton dan lainnya
dan akan terikut ke dalam air buangan dapat disaring.
(reject water). Oleh karena itu air yang akan Dengan adanya filter multi media ini,
masuk kedalam membran RO harus zat besi atau mangan yang belum
mempunyai persyaratan tertentu misalnya teroksidasi dapat dihilangkan sampai
kekeruhan harus nol, kadar besi harus < 0,1 konsentarsi <0,1 mg/l. Zat besi dan mangan
mg/l, pH harus dikontrol agar tidak terjadi ini harus dihilangkan terlebih dahulu karena
pengerakan calsium dan lainnya. zat-zat tesebut dapat menimbulkan kerak
(scale) di dalam membran RO.
Di dalam prakteknya, proses
pengolahan air minum dengan sistem Dari filter multimedia, air dialirkan ke
reverse osmosis terdiri dari dua bagian filter penghilangan warna. Filter ini
yakni unit pengolahan pendahuluan dan unit mempunyai fungsi untuk menghilangkan
RO. Salah satu contoh diagram proses warna senyawa warna dalam air baku yang

22 Idaman Said, Nusa. 2003 : Aplikasi Teknologi Osmosis Balik……………


dapat mempercepat penyumbatan
membran RO. Setelah melalui filter
penghilangan warna, air dialirkan ke filter
cartridge yang dapat menyaring partikel
dengan ukuran 0,5 µm. Gambar pada
lampiran 1.

Setelah melalui filter cartridge, air


dialirkan ke unit RO dengan menggunakan
pompa tekanan tinggi sambil diinjeksi
dengan zat anti kerak dan zat anti
biofouling. Air yang keluar dari modul
membran RO ada dua yakni air tawar dan Gambar 11 : Tangki Kimia
air buangan garam yang telah dipekatkan
(reject water). Selanjutnya air tawarnya
dipompa ke tangki penampung sambil
dibubuhi dengan khlorine dengan
konsentarsi tertentu agar tidak
terkontaminasi kembali oleh mikroba,
sedangkan air garamnya dibuang lagi ke
laut.

Salah satu contoh instalasi desalinasi


air laut dengan kapasitas 2600 m3 per hari
ditunjukkan seperti pada Gambar 10 sampai
dengan Gambar 14.

2.2.3 Keunggulan Proses Osmosis Gambar 12 : Saluran Pipa Tekanan Tinggi


Balik

Keunggulan utama yang menjadikan Proses


Osmosis Balik sebagai metode pengolahan
air asin yang menarik ialah kosumsi energi
yang sangat rendah. Untuk instalasi dengan

Gambar 13 : Modul Membrane Reverse


Osmosis

Gambar 10 : Pompa Tekanan Tinggi pada


Sistem RO

Gambar 14 : Pompa Produk Air Olahan

J.Tek.Ling. P3TL-BPPT.4(2):15-34 23
kapasitas kecil, konsumsi energi yang Berdasarkan data May 1994, instalasi
khusus ialah kira-kira 8-9 kwh/T untuk air desalinasi yang telah dibangun dapat dilihat
aut yang mempunyai 35.000 ppm TDS dan pada Tabel 1.
kira-kira 9 -11 kwh/T untuk air laut yang
mempunyai 42,000 ppm TDS. Konsumsi Dari data tersebut dapat dilihat bahwa
energi sedikit lebih kecil untuk kapasitas teknologi desalinasi yang banyak digunakan
besar atau untuk persen recovery yang saat ini adalah proses distilasi dan proses
lebih kecil. osmosis balik.

Keunggulan lain yang menarik pada Tael 1 :Jenis proses dan kapsitas instalasi
proses Osmosis Balik antara lain yakni desalinasi air laut
pengoperasiannya dilakukan pada suhu
kamar, tanpa instalasi penambah uap,
mudah untuk memperbesar kapasitas, Jenis Proses Kapasitas Prosentase
serta pengoperasian alat mudah. (M3/day) (%)
Distilasi 11.084.908 59,2
(MSF+ME+VC)
III. APLIKASI TEKNOLOGI RO 6.109.244 32,7
DESALINASI Elektrodialisa 1.070.005 5,7
DI DUNIA Lain-lain 446.110 2,4
TOTAL 18.710.267 100
International Desalination Assosiation
(IDA) secara berkala menerbitkan
“Worldwide Desalting Plants Inventory
3.1 PERBANDINGAN BEBERPA JENIS
Reports” yang berisi daftar seluruh Instalasi
PROSES DESALINASI
desalinasi yang telah dibangun atau sedang
Perbandingan antara beberapa jenis
dibangun diseluruh dunia berdasarkan
sumber-sumber dari para pemasok alat teknologi desalinasi atau pemurnian air asin
atau sumber lain.
secara garis besar ditunjukkan pada Tabel
2.

Tabel 2 : Perbandingan antara beberapa jenis teknologi desalinasi.

No ITEM Unit MSF RH WC RO


1 Kapasitas terbesar m3/hari 60000 9000 1500 24000
2 Kapasitas terkecil m3/hari 500 40 24 5
3 Dapatkah dioperasikan dengan listrik - Tidak Tidak Ya Ya
saja ?
4 Apakan plant dapat menggunakan - Ya Ya Ya Tidak
steam sebagai sumber panas ?.
5 Apakan plant dapat menggunakan air - Tidak Tidak Ya Tidak
panas sebagai sumber panas ?.
6 Apakah dapat dibuat dalam bentuk - Tidak Ya Ya Ya
paket ?.
7 Kualitas air olahan ppm 5 25 10 <500
TDS
8 Apakah plant dapat mengolah air laut - Ya Ya Ya Tidal
yang keruh/kotor ?
9 Apakah plant dapat mengolah air laut - Ya Ya Ya sulit
yang kualitasnya berubah dengan
cepat ?
10 Instalasi indoor/outdoor ? - Out Out Out In
11 Bahan kimia yang digunakan. - Anti Anti Anti Anti
scale scale scale/ scale/

24 Idaman Said, Nusa. 2003 : Aplikasi Teknologi Osmosis Balik……………


foam fouling
12 Memerlukan bahan kimia untuk - perlu/ jarang tidak perlu
pencucian sering
13 Jenis penggunaan :
• Hoter/resort - Tidak jarang Ya Ya
• Suplai air bersih skala kecil - mungkin ya ya ya
• Suplai air bersih skala besar - ya tidak tidak ya
• consrtruction site/labor camp - tidak ya ya ya
• refineries, petrochemicals, power - Ya jarang tidak tidak
plant.

IV. CONTOH APLIKASI TEKNOLOGI secara efektif dan efisien. Air asin yang akan
OSMOSIS BALIK (RO) UNTUK diolah oleh membran harus jernih, oleh karena
KAWASAN PESISISR DAN PULAU itu pada kasus-kasus dimana air tidak jernih
TERPENCIL atau keruh perlu dilakukan pengolahan awal
atau pretreatmen karena pretreatmen yang
4.1 Aplikasi Teknologi Reverse Osmosis terpasang terbatas kemampuannya.
(RO) Untuk Pengolahan Air Payau
Menjadi Air Minum Kapasitas 10.000 Dari hasil survei dilapangan air yang
Liter per Hari akan diolah adalah air sungai yang
dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Secara
4.1.1 Lokasi Kegiatan fisik air baku yang akan diolah berwarna
kuning kecoklatan dengan konsentrasi zat
Lokasi kegiatan studi di desa Sungai
padatan terlarut (TDS) berkisar antara 3000 –
Lumpur, Kecamatan Cengal, Kabupaten OKI,
10.000 mg/l.
propinsi Sumatra Selatan. Peta lokasi dapat
dilihat pada Gambar 15.
4.2.2 Proses Pengolahan Air Rawa Payau
Menjadi Air Siap Minum

Berdasarkan kondisi air baku yang


akan diolah proses pengolahan yang
digunakan yakni kombinasi proses koagulasi-
flokulasi, oksidasi zat besi dan mangan, filtrasi
dan desalinasi dengan proses reverse
osmosis (RO).

Air baku yang berasal dari air sungai


dipompa ke bak clarifier atau bak koagulasi
Gambar 15 : Peta lokasi desa Sungai Lumpur, berupa lumpur atau zat warna organik dapat
kecamatan Cengal, Kabupaten OKI, Propinsi digumpalkan menjadi flok atau gumpalan
Sumatra Selatan partikel sambil diinjeksi dengan larutan PAC
(polyaluminium chloride) agar partikel kotoran
4.2 Proses Pengolahan Dan Spesifikasi yang kotoran yang akan mengendap di dasar
Teknis Peralatan bak clarifier. Air limpasan atau over flow dari
bak clarifier selanjutnya dialirkan ke bak
4.2.1 Kualitas Air Baku penampung air baku. Dari bak penampung air
baku, air baku dipompa ke tangki reaktor
Kualitas air baku sangat menentukan sambil diinjeksi denganl arutan kalium
proses yang akan digunakan untuk permanganat dengan menggunakan pompa
pengolahan air. Oleh karena itu pengambilan dosing, agar zat besi atau mangan yang larut
contoh air dari lokasi pengoperasian sangat dalam air baku dapat dioksidasi menjadi
dibutuhkan untuk desain alat. Jika kualitas air bentuk senyawa oksida Besi atau Mangan
berubah-ubah sebaiknya dipilih lokasi yang yang tak larut dalam air. Selain itu,
paling stabil kualitasnya dan kalau perlu pembubuhan Kalium Permanganat bersifat
dibangun stasiun pengambilan air baku. oksidator yang dapat juga dapat berfungsi
Dengan demikian peralatan dapat bekerja untuk membunuh mikroorganisme yang dapat

J.Tek.Ling. P3TL-BPPT.4(2):15-34 25
menyebabkan biofouling (penyumbatan oleh diinginkan, sebagai contoh alat pengolah air
bakteri) di dalam membran Osmosa Balik. sistem osmosa balik kapasitas 10 m3/hari
Dari tangki reaktor, air dm yang telah adalah 5000 watt.
teroksidasi dan juga padatan tersuspensi (SS)
yang berupa partikel halus, plankton dan
lainnya dapat disaring. Air yang keluar dari
saringan pasir selanjutnya dialirkan ke filter
Mangan Zeolit (manganese greensand filter).
Dengan adanya filter Mangan Zeolit ini, zat
besi atau mangan yang belum teroksidasi di
dalam tangki reaktor dapat dihilangkan sampai
konsentrasi < 0,1 mg/l. Zat Besi dan Mangan
ini harus dihilangkan terlebih dahulu karena
zat-zat tesebut dapat menimbulkan kerak
(scale) di dalam membran RO.

Dari filter Mangan Zeolit, air dialirkan


ke filter karbon aktif (activated carbon filter)
untuk menghilangkan bau atau warna serta
Gambar 16: Diagram proses pengolahan air
polutan mikro. Filter ini mempunyai fungsi
payau menjadi air siap minum.
untuk menghilangkan senyawa warna dalam
air baku yang dapat mempercepat
Genset yang digunakan adalah genset dengan
penyumbatan membran Osmosa Balik secara
kapasitas 10 KVA dengan fasilitas 3 phase
adsorpsi. Setelah melalui filter penghilangan
dan tegangan 380 volt.
warna, air dialirkan ke filter cartridge yang
dapat menyaring partikel kotoran sampai
ukuran 0,5 mikron. Dari filter cartridge,
4.2.4 Spesifikasi Teknis Peralatan Yang
selanjutnya, air dialirkan ke unit membrane RO
Digunakan
dengan menggunakan pompa tekanan tinggi
sambil diinjeksi dengan zat anti kerak
1. Pompa clarifier
(antiskalant) dan zat anti biofouling. Air yang
keluar dari modul membran Osmosa Balik
Pompa clarifier yang digunakan adalah pompa
yakni air tawar dan air buangan garam yang
sentrifugal semi jet pump dengan kapasitas
telah dipekatkan. Selanjutnya produk air tawar
yang sesuai dengan kapasitas maksimum dari
dialirkan ke tangki penampung air produk
Unit Pengolah Awal. Pompa clarifier
yang terbuat dari bahan stainles steel.
mempunyai daya tarik minimal 9 meter dan
Sedangkan air baungan atau reject brine
daya dorong 40 meter atau tekana 4 bar
dibuang ke saluranatau sungai kembali.
dengan daya listrik 250 watt. Pompa clarifier
ini berfungsi untuk memompa air sungai ke
Dari tangki penampung air produk,
bak clarifier, sambil
sebelum ke kran pengisian air di alirkan ke
filter cartridge untuk air produk dengan
Spesifikasi :
menggunakan pompa, selanjutnya dilewatkan
Type : semi jet pump
ke sterilisator Ultra Violet dan selanjutnya ke
Kapasitas : 110 liter/menit
kran pengiasian.
Power : 250 Watt
Pressure : 4 Bars (max)
Air produk yang sudah siap minum
Suction Head :9m
didistribusikan ke masyarakat dengan
Jumlah : 1 unit
menggunakann botol galon 20 liter dan disegel
dengan tutup plastik agar tidak terjadi
rekontaminasi.
2. Pompa Dosing PAC
Diagram proses pengolahan air payau
Pompa dosing ini berfungsi untuk
menjadi air siap minum yang digunakan dapat
menginjeksikan larutan koagulan yakni PAC
dilihat seperti pada Gambar 16.
ke dalam air baku . Pompa dosing ini diatur
secara otomatis yakni jika pompa clarifier
4.2.3 Sumber Tenaga
beroperasi pompa dosing juga ikut beroperasi
Tenaga yang dibutuhkan untuk dan sebaliknya.
menjalankan seluruh unit osmosa balik sangat
bervariasi tergantung dari kapasitas alat yang

26 Idaman Said, Nusa. 2003 : Aplikasi Teknologi Osmosis Balik……………


Spesifikasi : 5. Bak Clarifier
Type : Chemtech 100/030
Tekanan : 7 Bars Bak clarifier mempunyai fungsi untuk
Kapasitas : 4.7 lt/hour mengendapkan partikel kotoran yang ada di
Pump head : SAN dalam air yang berupa koloid atau lumpur.
Diaphragm : Hypalon
Jumlah : 1 unit Spesifikasi :
Dimensi : 100 cm x 300 cm x 210 cm
Bahan : Fiberglass
3. Tangki PAC Inlet :1“
Outlet :4“
Berfungsi untuk menampung larutan PAC
untuk koagulan.

Spesifikasi :
Volume : 50 liter
Ukuran : Ø 50 cm x 40 cm
Material : Fiberglass Reinforced
Plastic (FRP)
Jumlah : 1 unit

4. Static Mixer
Penampang bak clarifier

Berfungsi untuk unit pencampuran cepat


larutan koagulan dengan air baku agar dengan
cepat dapat tercampur secara sempurna.

Spesifikasi :
kapasitas : 110 liter/menit
Dimensi : Ø 6 “ x 100 cm
Bahan : Fiberglass Reinforced Plastic
(FRP)

Gambar 18 : Penampang Bak clarifier dan foto


bak clarifier.

6. Bak Penampung Air Baku

Bak penampung air baku berfungsi untuk


menampung air sungan yang telah diolah di
dalam bak clarifier sebelum diproses lebih
lanjut.

Spesifikasi :
Tipe : Profil Tank
Volume : 5000 liter
Jumlah : 1 unit
Gambar 17 : Pompa clarifier, pompa dosing
PAC, Tangki PAC dan Static
Mixer

J.Tek.Ling. P3TL-BPPT.4(2):15-34 27
9. Tangki KmnO4

Untuk menampung larutan kalium


permanganat (KmnO4).
Spesifikasi :
Volume : 50 liter
Ukuran : Ø 50 cm x 40 cm
Material : Fiberglass Reinforced Plastic
(FRP)
Jumlah : 1 unit

Gambar 19: Bak penampung air baku


sebelum
dipasang.

7. Pompa Air Baku

Pompa air baku (raw water pump)


adalah pompa sentrifugal semi jet pump
dengan kapasitas yang sesuai dengan
kapasitas maksimum dari Unit Pengolah Awal. Gambar 20 : Pompa Air Bak, Pompa Dosing
Pompa air baku minimal mempunyai daya tarik KmnO4 serta tangki kalium
minimal 9 meter dan daya dorong 40 meter. permanganat.
Unit-unit yang harus dilalui oleh air baku
adalah tangki pencampur (reactor tank), 10. Tangki Reaktor
saringan pasir cepat (rapid sand filter),
saringan mangan-zeolit dan saringan karbon Tangki reaktor atau Tangki
aktif serta cartride filter untuk unit RO.. Pencampur adalah alat untuk
Sebagai contoh kasus, di dalam proses mengakomodasikan terjadinya proses
pengolahan awal atau pertreatment pencampuran antara air baku dan bahan-
kehilangan tekanan sekitar 2,5 bar. Sehingga bahan kimia tertentu. Biasanya dipakai Kalium
minimal pompa air baku harus bertekanan 5 permanganat atau klorin yang berfungsi
bar, sehingga pada saat memasuki unit sebagai zat oksidator untuk menurunkan
osmosa balik tekanan masih tersisa sekitar 2 - kandungan bahan organik dan soda ash yang
2,5 bar. digunakan untuk menaikkan pH kearah netral.
Penggunaan Kalium permanganat atau klorin
Spesifikasi : dimaksudkan untuk membunuh bakteri-bakteri
Type : semi jet pump pathogen, sehingga tidak menimbulkan
Kapasitas : 110 liter/menit masalah penyumbatan di sistem penyaringan
Power : 500 Watt berikutnya karena terjadinya proses biologi
Pressure : 4 Bars (max) (terbentuknya jamur dll.). Tangki pencampur
Suction Head :9m didisain khusus agar waktu kontak sesingkat
Jumlah : 1 unit mungkin dan pencampuran antara air baku
dan bahan-bahan kimia tersebut dapat terjadi
8. Pompa dosing KmnO4 sebaik mungkin (homogen). Sistem
pencampuran disini adalah sistem hidrolika
Berfungsi untuk menginjeksikan larutan Kalium (hydraulic mixing), sehingga dapat
Permanganat (KmnO4) untuk mengoksidasi menghemat pemakaian energi listrik.
zat besi atau mabhan yang ada di dalam air
baku. Spesifikasi :
Spesifikasi : Kapasitas : 0,5 – 1 M3/jam
Type : Chemtech 100/030 Ukuran : 63 cm x 120 cm
Tekanan : 7 Bars Material : Fiber Reinforced Plastic
Kapasitas : 4.7 lt/hour (FRP)
Pump head : SAN Inlet/Outlet : 1"
Diaphragm : Hypalon Tekanan Operasi : 4 bar
Jumlah : 1 unit Jumlah : 1 unit

28 Idaman Said, Nusa. 2003 : Aplikasi Teknologi Osmosis Balik……………


11. Saringan Pasir Cepat (Pressure Sand Spesifikasi :
Filter) Tekanan : 3 Bars
Capacity : 1.4 – 1.8 m3 / jam
Air dari tangki reaktor masuk ke unit Ukuran : ∅ 12 inchi x 120 cm
penyaringan pasir cepat dengan tekanan Material : PVC
maksimum sekitar 4 Bar. Unit ini berfungsi Pipa Inlet / outlet : ¾ inch
menyaring partikel kasar yang berasal dari air System : Semi automatic
baku dan hasil oksidasi kalium permanganat backwash
atau klorin, termasuk besi dan mangan. Unit Media Filter : Mangan Zeolit
filter berbentuk silinder dan terbuat dari bahan Media Penahan : Gravel
fiberglas. Unit ini dilengkapi dengan keran Number : 1 unit
multi purpose (multiport), sehingga untuk
proses pencucian balik dapat dilakukan
dengan sangat sederhana, yaitu dengan 13. Filter Karbon Aktif (Activated Carbon
hanya memutar keran tersebut sesuai dengan Filter)
petunjuknya. Tinggi filter ini mencapai 120 cm
dan berdiameter 12 inchi. Media penyaring Unit ini khusus digunakan untuk
yang digunakan berupa pasir silika dan terdiri penghilang bau, warna, logam berat dan
dari 4 ukuran, yaitu lapisan dasar terdiri dari pengotor-pengotor organik lainnya. Ukuran
kerikil dengan diameter 2 - 3 cm dan kerikil dan bentuk unit ini sama dengan unit
halus dengan diameter 0,5 - 1 cm, 3 - 5 mm, penyaring lainnya. Media penyaring yang
dan lapisan penyaring yang terdiri dari lapisan digunakan adalah karbon aktif granular atau
pasir silika dengan diameter 2 - 1 mm dan butiran dengan ukuran 1 - 2,5 mm atau resin
pasir silika halus dengan diameter partikel 1 – sintetis, serta menggunakan juga media
0,5 mm. Unit filter ini juga didisain secara pendukung berupa pasir silika pada bagian
khusus, sehingga memudahkan dalam hal dasar.
pengoperasiannya dan pemeliharaannya.
Dengan dilengkapi oleh 2 (dua) buah water Spesifikasi :
moore, maka penggantian media filter dapat Tekanan : 3 –4 Bars
dilakukan dengan mudah. Capacity : 1.4 – 1.8 m3 / jam
Ukuran : ∅ 10 inchi x 120
Spesifikasi : cm
Tekanan maksimum : 3 –4 Bars Material : PVC
Capacity : 1.4 – 1.8 m3 / jam Pipa Inlet / outlet : ¾ inch
Ukuran : ∅ 12 inchi x 120 cm System : Semi automatic
Material : PVC backwash
Pipa Inlet / outlet : ¾ inch Media Filter : Karbon Aktif
System :Semi automatic Granular
backwash Media Penahan : Gravel
Media Filter : Pasir Silika Number : 1 unit
Media Penahan : Gravel
Number : 1 unit

12. Filter Mangan Zeolit (Manganese


Greensand Filter)

Berfungsi untuk menyerap zat besi atau


mangan di dalam air yang belum sempat
teroksidasi di dalam tangki reaktor dan
saringan pasir cepat. Unit ini mempunyai
bentuk dan dimensi yang sama dengan unit
penyaring pasir cepat, namun mempunyai
material media filter yang sangat berbeda.
Media filter adalah mangan zeolit (manganese
greensand) yang berdiameter sekitar 0,3 - 0,5 Gambar 21 : Tangki Reaktor, Saringan Pasir
mm. Dengan menggunakan unit ini, maka Cepat, Filter Mangan Zeolit dan
kadar besi dan mangan, serta beberapa Filter Karbon Aktif.
logam-logam lain yang masih terlarut dalam air
dapat dikurangi sampai < 0,1 mg/l/.

J.Tek.Ling. P3TL-BPPT.4(2):15-34 29
14. Filter Cartridge untuk RO Jumlah : 3 unit

Filter ini merupakan penyaring


pelengkap untuk menjamin bahwa air yang 15. Tangki bahan Kimia Untuk RO
akan masuk ke proses penyaringan osmosa
balik benar-benar memenuhi syarat air baku Untuk menampung larutan anti
bagi sistem osmosa balik. Alat ini mempunyai scalant (anti kerak0, larutan anti biofouling
media penyaring dari bahan sintetis selulosa. (penyumbatan oleh mikroba) dan larutan untuk
Alat ini juga berbentuk silinder dengan tinggi kontrol pH.
sekitar 25 cm dan diameter sebesar 12 cm.
Filter cartridge ini dapat menyaring kotoran di Spesifikasi :
dalam air sampai ukuran partikel 0,5 mikron. Volume : 50 liter
Unit ini dipasang sebelum pompa tekanan Ukuran : Ø 50 cm x 40 cm
tinggi. Material : Fiberglass Reinforced
Plastic (FRP)
Spesifikasi : Jumlah : 3 unit
Kapasitas : 20 Liter/menit
Tekanan mak : 125 Psi
Inlet/Outlet : 3/4 “
Diameter pore : 0,5 mikron
Jumlah : 2 unit

Gambar 23 :Pompa dosing untuk anti scalant,


anti biofouling dan kontrol pH
serta
tangki bahan kimia.
Gambar 22 : Filter cartridge untuk RO Unit
16. Reverse Osmosis (RO) Unit

14. Dosing Pump bahan Kimia RO Unit Osmosa balik merupakan jantung
dari sistem pengolahan air secara
Dalam sistem pengolahan air payau keseluruhan. Unit ini terdiri dari selaput
dengan sistem osmosa balik ini, sebelum membran yang digulung secara spiral dengan
masuk ke unit RO dibutuhkan 3 (tiga) buah pelindung kerangka luar (vessel) yang tahan
pompa dosing, masing-masing untuk terhadap tekanan tinggi. Kapasitas tiap unit
menginjeksikan larutan anti scalant, larutan bermacam-macam tergantung disain yang
anti fouling dan larutan untuk kontrol pH. diinginkan. Daya tahan membran ini sangat
Pompa dosing memerlukan energi listrik yang tergantung pada proses pengolahan awal. Jika
rendah, yaitu maksimum sebesar 30 Watt. pengolahan awalnya baik, maka membran ini
Kapasitas dapat divariasikan dari 0,39 sampai dapat tahan lama.
dengan 12,0 liter per jam dan jumlah stroke
maksimum 100 untuk setiap menit. Berat Spesifikasi :
pompa masing-masing sekitar 2,6 kg. Tekanan Model : CF 10T
5 - 7 Bar. Kapasitas : 10 m3 / hari
Raw Water : Air Payau
Spesifikasi : Total Dissolved Solid : < 12 000 ppm
Type : Chemtech 100/030 Tekanan air masuk : Minimum 1 bar
(Setara) Tekanan Operasi : 20 - 24 bars
Pressure : 7 bars Temperatur Operasi : Maximum 40 0C
kapasitas : 4.7 lt / hour Toleransi Kadar besi : Maximum 0.01 ppm
Pump Head : SAN Toleransi Kadar mangan : Maximum 0.01 ppm
Diaphragm : Hypailon Toleransi kadar khlorida : Maximum 0.01 ppm

30 Idaman Said, Nusa. 2003 : Aplikasi Teknologi Osmosis Balik……………


Type elemen : Thin Film
Composite
Motor : 2,2 KW ; 380 Volt ;
50 Hz ; 2900 RPM
Kelengkapan :
- Product Flow meter
- Reject flow meter
- Inlet presure gauge
- Operating presure gauge
- Pre filter pressure gauge
- Reject pressure regulator
- Solenoid valve
- Conductivity tester Gambar 25 : Bak Penampung air olahan
- Tool Kit (Produk).
- Anti Soalan Unit
- Anti Fouling Unit 18. Pompa Produk

Berfungsi untuk memompa air olahan untuk


proses pengisian ke dalam botol galaon 20
liter.
Spesifikasi :
Type : semi jet pump
Kapasitas : 110 liter/menit
Power : 250 Watt
Pressure : 4 Bars (max)
Suction Head :9m
Jumlah : 1 unit
Material : Stainles stelel

Gambar 24 : Unit Reverse Osmosis.

17. Bak Penampung Air Produk Gambar 26 : Pompa produk dan cartridge
filter
Untuk menanpung air olahan sebelum untuk produk.
didistribusikan melaluin kran pengisian.
19. Sterilisator Ultra Violet
Spesifikasi :
Volume : 500 Liter Proses sterilisasi dalam sistem
Material : Stainles steel pengolahan air ini menggunakan lampu Ultra
Gate Valve : ¾” Violet. Lampu ini dapat membunuh semua
Number : 4 Unit bakteri dalam air minum. Ukuran dan dimensi
alat ini sama dengan Filter cartridge. Energi
yang dibutuhkan maksimum sebesar 30 Watt.
Lampu ini dipasang sebagai tambahan,
terutama jika unit dipergunakan untuk air tawar
dan tidak melalui membran osmosa balik.
Spesifikasi :
Kapasitas : 10 ton/day
Power : 30 watt
Jumlah : 1 unit

J.Tek.Ling. P3TL-BPPT.4(2):15-34 31
Gambar 27 : UV sterilizer

20. Generator

Output : 10 KVA
Voltage : 220 V/380 V
Phase : 3 Phase
Jumlah : 1 Unit
Gambar 29 : Panel kontrol untuk RO System.

Gambar 28 : Genset yang digunakan.

21. Kabel
Gambar 30 : Bangunan Pelindung
Type : Standard (10 A. Min) SNI
Jumlah : 1 set

22. Panel Kontrol

Seluruh rangkaian listrik dalam sistem


osmosa balik ini berada dan berpusat dalam
satu unit yang disebut panel kontrol. Panel ini
dilengkapi dengan indikator-indikator tekanan
dan sistem otomatis. Apabila tekanan pada
membrane telah mencapai nilai maksimum,
maka dengan sendirinya switch aliran listrik
menghentikan suplainya dan seluruh sistem Gambar 31: Unit instalasi yang telah
juga berhenti. Dalam keadaan seperti ini terpasang
kondisi membran harus diamati secara
khusus dan apakah sudah saatnya harus
diganti.

32 Idaman Said, Nusa. 2003 : Aplikasi Teknologi Osmosis Balik……………


pengolah air sistem osmosa balik sangat baik
dan dapat langsung diminum tanpa dimasak.
Dari uraian tersebut diatas dapat
dilihat pula bahwa untuk mengolah rawa atau
air suangai yang payau menjadi air yang siap
minum dapat dilakukan dengan kombinasi
proses koagulasi – flokulasi, pengendapan,
filtrasi dan proses reverse osmosis yang
dilengkapi dengan UV sterilisator.
Unit alat pengolahan air siap minum
tersebut sangat berpotensi sebagai usaha
Gambar 32: Proses pengisian air lahan dalam untuk mengatsai masalah penediaan air
bentuk botol galon 20 liter dan disegel dengan minum untuk daerah yang sulit air misalnya
tutup plastik. untuk wilayah pedesaan di kawasan pesisier
pantai atau pulau-pulau terpencil.
Unit alat alat pengolahan rawa payau
menjadi air siap minum ini sangat cocok
digunakan untuk wilayah antara lain :
• Kawasan desa pesisir pantai
• Kawasan desa rawa pasang surut.
• Pemukiman padat penduduk di kawasan
pesisir
• Daerah pemukiman yang kualitas air
tanahnya jelek.
• Dll.

DAFTAR PUSTAKA
Gambar 33 : Air baku dan air hasil olahan.
1. Arie, H, Dharmawan dan Komariah, 1988, Studi
Pengkajian Teknologi Reverse osmosis Sistem X
Flow RO-01, Direktorat Pengkajian Sistem, Deputi
Bidang Analisis Sistem, BPPT, Jakarta.
2. Arie, H, Nusa, I.D., Nugro, R., dan Haryoto, I.,
1996, Studi Penerapan Teknologi Pengolahan Air
Payau Kapasitas 10 m3/hari, Direktorat Pengkajian
Sistem Industri Jasa, Deputi Bidang Analisis
Sistem, BPPT, Jakarta.
3. Asaoka Tadatomo, “ Yousui Haisui Shori Gijutsu “,
Tokyo, 1973.
4. Benefiled, L.D., Judkins, J.F., and Weand, B.L.,
"Process Chemistry For Water And Waste
Treatment", Prentice-Hall, Inc., Englewood, 1982.
5. Bunce, N.J. , 1993, Intruduction to Environmental
Chemistry, Wuerz Publishing Ltd, Winnipeg,
Gambar 34 : Pengisian air dalam botol galon. Canada.
6. Fair, G.M., Geyer, J.C., AND Okun, D.A., "
Element Of Water Supply And Waste Water
V. PENUTUP Disposal ", Second Edition, John Wiley And Sons,
New York, 1971.
Demikianlah sedikit gambaran 7. Hamer, M. J., " Water And Waste water Technology
mengenai unit pengolah air asin dengan ", Second Edition, John Wiley And Sons, New York,
sistem osmosa balik. Sistem ini baik dan 1986.
sangat efisien, tetapi membutuhkan konsumsi 8. Nusa, I.S., Arie, H., Nugro, R., dan Haryoto, I.,
energi yang cukup besar sehingga biaya 1996, Studi Kelayakan Teknis dan Ekonomis Unit
pengoperasiannya juga mahal, oleh karena itu Pengolah Air Sistem Reverse Osmosis Kapasitas
pemanfaatannya hingga saat ini lebih banyak 500 m3/hari Untuk perusahaan minyak lepas
untuk industri. Kualitas air hasil olahan unit pantai, P.T. Paramita Binasarana, Jakarta.

J.Tek.Ling. P3TL-BPPT.4(2):15-34 33
9. Peavy, H.S., Rowe, D.R, AND Tchobanoglous, 11. Tatsumi Iwao, " Water Work Engineering (JOSUI
S.G., "Environmental Engineering ", Mc Graw-Hill KOGAKU) ", Japanese Edition, Tokyo, 1971.
Book Company, Singapore, 1986. 12. Viessman W,JR., “Water Supply And Pollution
10. Sasakura, 1995, Desalination Technology and Its Control “, fourth edition, Harper and Ror Publisher,
Aplication, P.T. Sasakura Indonesia, Jakarta New york, 1985.

34 Idaman Said, Nusa. 2003 : Aplikasi Teknologi Osmosis Balik……………


Lampiran 1 :

Gambar 9 :Diagram proses pengolahan air asin menjadi air tawar dengan proses osmosis balik (Reverse Osmosis)

J.Tek.Ling. P3TL-BPPT.4(2):15-34 35

Anda mungkin juga menyukai