Anda di halaman 1dari 4

Secara umum desalinasi dibagi menjadi 2 macam yaitu :

1) Desalinasi Termal
Desalinasi termal adalah proses pemisahan zat terlarut dari pelarutnya,
dengan memanfaatkan perbedaan titik didihnya. Desalinasi termal mengubah
air garam menjadi uap air, sehingga uap air ini bebas dari garam, mineral,
dan kontaminasi lainnya yang ada dalam air laut. Desalinasi termal
membutuhkan energi berupa panas buangan dari pembangkit untuk sumber
energinya.

Metode Desalinasi Termal:

 Multi-Stage Flash Distillation (MSF):

 Dalam proses MSF, air laut disalurkan ke dalam vessel (brine heater) untuk
dipanaskan. Proses pemanasan dilakukan dengan cara menyemprotkan uap
panas yang keluar dari turbin pada pembangkit listrik. Air laut yang sudah
dipanaskan kemudian dialirkan ke vessel berikutnya (stage). Perubahan
tekanan akan menyebabkan air laut yang masuk menjadi mendidih secara
mendadak (flashing) dan menyebabkan terjadinya uap air (water vapour).
Proses akan terus berlanjut sampai tidak dihasilkan uap air lagi.

 Multiple Effect Distillation (MED):

 Desalinasi jenis MED (Multi Effect Distillation) menggunakan prinsip evaporasi


dan kondensasi. Cara kerja dari teknologi ini adalah dengan cara
menyemprotkan (spray) air laut masukan pada permukaan, evaporator.
Permukaan evaporator ini biasanya berbentuk tabung dilapisi film tipis untuk
mempercepat pendidihan dan penguapan. Penguapan pertama terjadi
menggunakan uap panas buangan dari pembangkit listrik yang keluar dari
turbin. Uap itu memberikan panas untuk proses desalinasi dan sekaligus juga
terkondensasi menjadi air yang kemudian dikembalikan lagi ke boiler pada
pembangkit listrik. Uap yang dihasilkan pada proses terakhir dikondensasikan
pada heat exchanger yang terpisah yang dinamakan final condenser. Dalam
perkembangannya, digunakan alat thermal vapour compression yang berguna
untuk mengurangi jumlah efek dari MED untuk memproduksi air tawar dalam
jumlah yang sama.

Keuntungan Desalinasi Termal:

 Teknologi yang sudah matang dan terbukti.


 Dapat menghasilkan air tawar dengan kualitas tinggi.
 Tidak memerlukan membran khusus

Kekurangan Desalinasi Termal:

 Biaya produksi air tawar relatif tinggi.


 Dapat menghasilkan emisi gas rumah kaca.
 Peralatan desalinasi termal rentan terhadap korosi

2) Desalinasi Membran

Desalinasi membran menggunakan membran semipermeabel untuk memisahkan


garam dan mineral dari air laut. Membran ini memungkinkan air melewatinya, tetapi
menahan garam dan mineral. Pada desalinasi membrane tidak terjadi kondensasi
dan hanya membutuhkan listrik untuk menjalankan pompanya.

Metode Desalinasi Membran:

 Reverse Osmosis (RO): Tekanan tinggi digunakan untuk mendorong air laut
melalui membran RO, sehingga air tawar yang terkandung di dalam air laut
keluar menembus dinding pemisah (membrane).Proses Reverse Osmosis
(RO) pada desalinasi untuk mengubah air laut menjadi air minum terdiri dari
beberapa tahapan:
1) Pretreatment (Pra-Pengolahan)
 Penyaringan: Air laut disaring untuk menghilangkan partikel
besar seperti pasir, lumpur, dan plankton,yang dapat menyumbat
membran RO.
 Klorinasi: Klorin atau bahan kimia lain ditambahkan untuk
membunuh mikroorganisme.yang dapat merusak membran RO
 Antiscalant: Anti-scalant ditambahkan untuk mencegah kerak
pada membran RO.
 Penyesuaian pH: pH air laut disesuaikan agar sesuai dengan
membran RO
 Pompa Tekanan Tinggi: pH air laut disesuaikan agar sesuai
dengan membran RO
2) Membran RO
 Air laut yang telah diolah dipompa dengan tekanan tinggi untuk
mendorongnya melalui membran RO. Tekanan yang dibutuhkan
biasanya antara 250 - 1000 psi.
3) Post-treatment (Pasca-Pengolahan)
 Penyesuaian pH: pH air permeat mungkin perlu disesuaikan agar
sesuai dengan standar air minum.
 Remineralisasi: Mineral ditambahkan ke air permeat untuk
meningkatkan rasa dan kualitasnya.
 Disinfeksi: Air permeat didesinfeksi untuk memastikan
keamanannya
4) Pembuangan Brine
 Brine dibuang dengan hati-hati agar tidak mencemari lingkungan.
Brine dapat dibuang ke laut, diinjeksikan ke bawah tanah, atau
diuapkan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses RO:

 Kualitas air laut: Kualitas air laut yang masuk ke dalam sistem RO harus
memenuhi standar tertentu agar membran RO tidak cepat rusak.
 Tekanan operasi: Tekanan operasi yang tinggi meningkatkan efisiensi
pemisahan, tetapi juga meningkatkan konsumsi energi.
 Suhu: Suhu yang lebih tinggi meningkatkan permeabilitas membran, tetapi
juga meningkatkan konsumsi energi.
 Tipe membran: Ada beberapa jenis membran RO dengan karakteristik dan
kegunaannya masing-masing.

Keuntungan dan kekurangan proses RO:

Keuntungan:

 Efisien energi dibandingkan metode desalinasi lainnya.


 Ramah lingkungan.
 Skala kecil: Dapat digunakan di daerah terpencil.

Kekurangan:

 Biaya: Membran RO dan sistemnya bisa mahal.


 Perawatan: Membran RO perlu dibersihkan secara berkala.
 Limbah: Brine perlu dibuang dengan hati-hati.

Keuntungan Desalinasi Membran:

 Lebih hemat energi dibandingkan desalinasi termal.


 Biaya produksi air tawar lebih rendah.
 Lebih ramah lingkungan.

Kekurangan Desalinasi Membran:

 Membran RO bisa tersumbat dan perlu dibersihkan secara berkala.


 Desalinasi membran menghasilkan air garam (brine) yang terkonsentrasi, dan
perlu dibuang dengan hati-hati agar tidak mencemari lingkungan laut.

DAFTAR PUSTAKA

Ihsan, D. M., Prihatiningrum, N., Handayani, L., & Budiman, F. (2021). Sistem Otomatisasi Desalinasi Air
Laut Berbasis Internet of Things. Prosiding Seminar Nasional Sains Teknologi Dan Inovasi Indonesia
(SENASTINDO), 3, 169–178. https://doi.org/10.54706/senastindo.v3.2021.131

Nugroho, A. (2014). Uraian Umum Tentang Teknologi Desalinasi. Jurnal Pengembangan Energi Nuklir, 6(2),
1–11. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.17146/jpen.2014.6.2.1934

Anda mungkin juga menyukai