Anda di halaman 1dari 23

PENGOLAHAN AIR MINUM LANJUT

PENGOLAHAN AIR MINUM DENGAN


MENGGUNAKAN METODE DESALINASI
DOSEN PEMBIMBING : MEUTIA NURFAHASDI

KELOMPOK V
1. MILENIA RUADELIA 170407040
2. EVANA BR PASARIBU 170407043
3. RAINY BRIGITA 170407044
4. JESSIKA ANASTASIA170407047
DEFENISI

Air laut dengan jumlah 97,5% dari air keseluruhan


masih perlu dilakukan pengolahan agar dapat
dikonsumsi. Namun, permasalahannya adalah
kandungan garam terlarut menyebabkan
diperlukannya pengolahan khusus sehingga air
tersebut dapat di konsumsi oleh masyarakat.

Proses pengolahan air laut menjadi air tawar disebut dengan proses
desalinasi. Desalinasi adalah proses pengurangan kadar garam
yang ada pada air dan proses pemurnian atau pengurangan garam
terlarut di dalam air lautyang lebih besardari 1000 ppm hingga
40.000 ppm menjadi airtawar dengan konsentrasi garam terlarut di
bawah 1000 ppm.

Pada prinsipnya proses desalinasi dibedakan


menjadi 2 bagian bila ditinjau dari sumber energi
yang digunakannya, proses dengan menggunakan
energi listrik dan proses dengan menggunakan
energi panas
PERBEDAAN AIR LAUT DAN
AIR TAWAR

No Perbedaan Air Laut Air Tawar

Tidak mengandung kadar


1 Kadar Garam Kadar garam sebanyak 3,5%
garam

97% air bumi merupakan air 3% air di bumi merupakan


2 Kuantitas di Bumi
laut air tawar

Air laut lebih padat dari air


Kepadatannya lebih rendah
tawar, karena adanya
dari air laut, karena tidak ada
3 Kepadatan kandungan garam yang
kandungan garam sehingga
menambah massa air laut
massanya tidak bertambah
tersebut

Air laut mengandung ion Kandungan ion terlarutnya


4 Kandungan Ion terlarut lebih besar daripada air lebih rendah daripada air
tawar laut

Chlorida (Cl), Natrium (Na), Zat kapur, besi, timah,


Kandungan Unsur Magnesium (Mg), Sulfur (S), magnesium, tembaga,
5
Kimia Calium (Ca), Kalsium (K), sodium, chloride, dan
Brom (Br), dan Carbon (C) chlorine
TUJUAN & MANFAAT

• Untuk mengurangi kadar


• Pengelolaan air laut menjadi tawar yang layak garam dalam air laut
konsumsi bias mengurangi penggunaan air bawah • Mengolah air laut menjadi
tanah yang diyakini sebagai penyebab utama air tawar yang layak
penurunan tanah dibeberapa tempat di Indonesia digunakan untuk
• Memberikan solusi terhadap krisi air bersih. Dengan kebutuhan manusia
adanya pengelolaan air laut menjadi air tawar yang • Untuk memenuhi
dapat dikonsumsi masyarakat dapat mengatasi kebutuhan akan air bersih
adanya krisis air bersih dimana sumber air bersih
• Dalam pengelolaan air laut menjadi air tawar dapat baik itu air permukaan dan
menghasilkan produk lain seperti garam dapur air tanah mulai berkurang.
• Pengelolaan air laut menjadi air tawar dapat menjadi
kesempatan bisnis jangka panjang yang
menguntungkan bagi perusahaan air minum nasional
untuk memenuhi kebutuhan air minum bagi
pelanggannya
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
TUJUAN

1. Salinasi yaitu Salinitas merupakan konsentrasi dari total ion yang


terdapat di dalam perairan. Pengertian salinitas air yang sangat
mudah dipahami adalah jumlah kadar garam yang terdapat pada
suatu perairan.

2. Kualitas air bersih yang diinginkan

3. Sumber energi yang akan digunakan untuk produksi air

4. Debit air yang diperlukan

5. Faktor ekonomi dan Kemudahan operasi dan perawatan


TAHAPAN PROSES
PENGOLAHAN AIR MINUM
TUJUAN

Metode pengambilan air


laut dengan metode
pengambilan air dengan
Pengambilan Air Laut
(pipa, beach well dan
gallery)
Teknik yang dilakukan
koagulasi, flokulasi,
Pengolahan Awal penyaringan dengan
media

Dikategorikan menjadi 2
bagian : berbasis panas,
Penyisihan Garam dan berbasis membran

Dilakukan penambahan
Pengolahan Akhir mineral
PENGAMBILAN AIR LAUT
PENGOLAHAN AWAL

Tujuan pengolahan awal ini untuk mengkondisikan bahan


baku dalam hal kandungan pengotor agar ramah bagi proses
utama desalinasi.

Pengotor dalam air laut :


1. Makromolekul (pasir dan biota laut termasuk ikan alga, dll)
2. Mikromolekul (unsur penyebab sedimentasi, kristalisasi
dan fouling)
PENGOLAHAN AWAL

Teknik yang dilakukan :


1. Koagulasi
2. Flokulasi
3. Penyaringan dengan media
4. Catridge filter
PENYISIHAN GARAM

Bahan baku yang telah mengalami pengolahan awal akan mengalami proses
penyisihan garam sehingga menghasilkan air bersih. Berdasarkan teknik
pemisahan garamnya, proses desalinasi dikategorikan menjadi dua: berbasis panas
dan berbasis membran.

Berbasis Panas
Berbasis Membran
PENGOLAHAN AKHIR

Kondisi air murni dengan konsentrasi ion rendah dalam produk desalinasi perlu
disesuaikan agar nyaman saat dikonsumsi dan tidak merusak pipa distribusi. Untuk
konsumsi, air murni tidak berasa, perlu adanya penambahan mineral supaya rasanya
sesuai dengan kualitas air minum: rasa menyegarkan dari air berasal dari kandungan
mineral.
Kandungan ion yang minimal dapat memicu proses korosi pada pipa distribusi karena
kecenderungan pengikatan ion-ion metal pipa agar keseimbangan kimia air tercapai. Pada
tahapan akhir penambahan mineral dilakukan pada aliran produk sehingga dihasilkan
produk air bersih dengan kualitas air minum
JENIS-JENIS

1. Destilasi
• Multi Stage Flash (MSF)
• Multi Effect Distilation (MED)
2. Filtrasi/membrane
• Membran Reverse Osmosis (RO)
3. Pertukaran ion
• Electrodeionization
DESTILASI
1. Multi Stage Flash (MSF)

Air laut disalurkan ke dalam vessel yang dinamakan brine heater untuk dipanaskan,
Proses pemanasan dilakukan dengan cara menyemprotkan uap panas yang keluar
dari turbin pada pembangkit listrik. Air laut yang sudah dipanaskan kemudian
dialirkan kevessel berikutnya yang dinamakan stage. Di tempat ini tekanan
dikondisikan menjadi lebih rendah dari stadium sebelumnya. Perubahan tekanan
akan menyebabkan air laut yang masuk menjadi mendidih secara mendadak
(flashing) dan menyebabkan terjadinya uap air (watervapour). Proses ini akan terus
berlanjut pada stage berikutnya sampai airmenjadi dingin dan tidak menghasilkan
uap air lagi. Biasanya stadium ini berjumlah 15 sampai 25
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
MSF
Kelebihan MSF adalah sebagai berikut:
1. Tidak ada batasan ukuran yang tetap untuk Kekurangan MSF adalah sebagai berikut:
setiap unit plant. Ukuran unit MSF dapat 1. Dibutuhkan lahan yang luas jika debit
mencapai 100.000 Ton/hari. yang diolah semakin besar dan
2. Modul-modul MSF dapat dirakit di pabrik semakin banyak energi panas yang
perakitan dengan berat dapat mencapai dibutuhkan
1.600 Ton, dapat diangkut ke lokasi dalam 2. Sulitnya menambah kapasitas olahan,
satu blok tunggal. dikarenakan pengerjaan konstruksi sipil
3. Dapat digabungkan dengan instalasi yang ekstensif.
pembangkit tenaga(steam atau gas turbine) 3. Dalam kualiatas reject water tidak dapat
untuk menghemat tenaga listrik atau dimanfaatkan karena mengandung
menghemat biaya air. semua pengotor air.
4. Rancang bangun alat dapat dioptimisaisi
untuk mendapatkan harga produksi air yang
paling murah
2. Multi Effect Distilation (MED)

Pada teknologi desalinasi jenis MED (Multi Effect Distillation) digunakan prinsip
evaporasi dan kondensasl. Cara kerja dari teknoiogi ini adalah dengan cara
menyemprotkan (spray) air laut masukan pada permukaan. evaporator. Permukaan
evaporatorin biasanya berbentuk tabung (tubes) yang dilapisi film tipis (thin film)
untuk mempercepat pendidihan dan penguapan
2. Filtrasi/Membrane
Membran Reverse Osmosis (RO)

Reverse Osmosis merupakan suatu metode pembersihan melalui membran


semi permeable. Pada proses membran pemisahan air dari pengotornya
didasarkan pada proses penyaringan dengan skala molekul, dimana suatu
tekanan tinggi diberikan melampaui tarikan osmosis sehingga akan memaksa
air melalui proses osmosis terbalik dari bagian yang memiliki kepekatan
tinggi ke bagian yang mempunyai kepekatan rendah.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN RO

Kelebihan menggunakan membran dalam Kekurangan menggunakan membran dalam


pengolahan air yaitu: pengolahan air yaitu:
1. Menghasilkan air dengan kualitas air 1. Membutuhkan tekanan yang lebih besar
bersih 2. Membutuhkan biaya yang mahal
2. Dalam proses pengolahan memerlukan
sedikit bahan kimia
3. Fasilitas desain dan konstruksi memiliki
sistem yang kompak dan modular
4. Mampu memproduksi air dengan
kualitas konstan
5. Mampu menyisihkan bahan kontaminan
dengan rentang yang lebar
3. Pertukaran ion dengan Electrodeionization

Elektrodeionisasi (EDI) adalah suatu proses menghilangkan senyawa ion dari zat
cair dengan menggunakan media yang aktif akibat aliran listrik dan tegangan
listrik yang mempengaruhi perpindahan ion. Media tersebut akan mengumpulkan
dan menghilangkan senyawa ion atau memfasilitasi perpindahan ion secara
kontinu dengan mekanisme substitusi secara ionik atau elektronik
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN RO

Kelebihan menggunakan membran dalam Kekurangan menggunakan membran dalam


pengolahan air yaitu: pengolahan air yaitu:
1. Menghasilkan air dengan kualitas air 1. Membutuhkan tekanan yang lebih besar
bersih 2. Membutuhkan biaya yang mahal
2. Membutuhkan daya listrik yang kecil yaitu
0,25 kWh/m3
3. Pengolahan air yang unggul, karena tidak
dapat pengunaan bahan kimia dalam
prosesnya.
4. Tingkat konduktivitas dalam cairan resin
yang lebih tinggi 2 kali lipat dibanding
dengan sistem konvensional elektrodialisis.
PERBANDINGAN
TEKNOLOGI DESALINASI
KATEGORI MSF (Outdoor) RO (Indoor) EDI (Indoor)
Kebutuhan lahan Luas Sedang Sedang
Kualitas reject water Tidak dapat Dapat Tidak dapat
dimanfaatkan dimanfaatkan dimanfaatkan
(mengandung (mengandung
semua pengotor pengotor logam)
air)
Daya listrik Kwh/m3 dan 285 Sekitar 12,7 Rata-rata 0,25
MW/m3 untuk Kwh/m3 kWh/m3
energi panas
Kualitas produksi TDS outlet + 5 Persen removal Persen removal
mg/L dengan tidak tergantung semakin kecil
hasil yang stabil besaran TDS, seiring dengan
(tidak tegantuk rata-rata 99% meningkatnya
feed water) TDS
Pre treatment Tanpa pre Filter, Kombinasi alat
treatment peremovallogam turunan TDS
dan organik (RO)
DAFTAR PUSTAKA

Ari Nugroho. 2004. Uraian Umum Tentang Teknologi Desalinasi. Jurnal


Pengembangan Energi Nuklir. Vol. 6 No.3 & 4 September-Desember.
Hanna, NL. 2016. Kelayakan Teknologi Desalinasi Sebagai Alternatif Penyediaan
Air Minum Kota Surabaya (Studi Kasus : 50 Liter Per Detik). Tugas Akhir-141581.
Jurusan teknik Lingkungan FTSP ITS.
Sunaryo, G.R, dkk. 1999. Perancanagn Sistim Pemurnian Air Laut Menjadi Air
Tawar Berdasarkan Metoda Desalinasi Multistage Flash Distillation (MSF).
Prosiding Presentasi Ilmiah teknologi Keselamatan Nuklir IV. ISSN No : 1410-
0533.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai