Anda di halaman 1dari 3

Pengetian npwp(nomor pokok wajib pajak) adalah nomor yang di berikan kepada wajib pajak

sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri
atau identitas dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan.

Disetiap wajib pajak hanya diberikan satu NPWP (nomor wajib pajak).selain itu NPWP juga
dapat dipergunakan untuk menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan dalam pengawasan
adiministrasi perpajakan .dalam hal ini berhubungan dengan dokumen perpajakan, wajib pajak
diharuskan untuk mencantumkan NPWP yang dimilikinya. NPWP (nomor wajib pajak terdiri
atas 15 digit,9 digit pertama merupakan kode wajib pajak dan 6 digit berikutnya merupakan
administrasi.

Contoh Format NPWP :

|0|7| . |8|9|0| . |1|2|3| . |3| . |3|3|5| . |0|0|0|


– 07 = kode jenis wajib pajak yang mengindikasikan apakah wajib pajak orang pribadi, wajib pajak
badan atau bendaharawan (pemungut).
– 890.123 = nomor urut wajib pajak
– 3 = cek digit
– 335 = kode pemungut pajak
– 000 = Kode cabang 000 berarti kantor pusat, sedangkan kode cabang 001 berarti cabang kesatu.

Fungsi NPWP(nomor pokok wajib pajak)


Fungsi NPWP adalah sebagai berikut.
1. sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak.
2. Untuk menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan dalam pengawasan administrasi
perpajakan.

Pendaftaran NPWP

Dalam pasal 2 ayat 1 UU KUP yaitu “ setiap wajib pajak yang telah memenuhi persyaratan
subjektif dan objektif sesuai dengan kententuan peraturan perundang-undangan perpajakan
berdasarkan system self asssement, wajib mendaftarkan diri pada kantor direktorat jenderal
pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan wajib pajak dan
kepadanya diberikan nomor wajib pajak.” Wajib pajak yang telah terdaftar dalam tata usaha
kantor pelayanan dan telah diberikan nomor pokok wajin pajak.

Pendaftran NPWP harus memenuhi syarat subjektif. Persyaratan subjektif adalah persyaratan
yang sesuai dengan ketentuan mengenai subjek pajak dalam undang-undang pajak penghasilan
1984 dan perubahannya. Selain persyaratan subjektif dalam pendaftaran NPWP,harus juga
memenuhi persyaratan yang sesuai dengan kententuan mengenai subjek pajak dalam undang-
undang pajak memperoleh pengahsilan atau diwajibkan untuk melakukan pemotong pemungutan
sesuai dengan ketentuan undnag-undang pajak penghasilan 1984 dan perubahannya.

Tempat pendaftaran NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) dilakukan pada kantor Direktorat
Jenderal Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal dan kantor Direktorat Jenderal Pajak
yang wilayah kerjanya meliputi tempat kegiatan usaha dilakukan, wajib pajak orang pribadi
pengusaha tertentu. Wanita kawin selain yang disebutkan di atas dapat mendaftarkan diri untuk
memperoleh NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) atas namanya sendiri agar wanita kawin tersebut
dapat melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban perpajakannya terpisah dari hak dan kewajiban
perpajakan suaminya Direkrur Jenderal Pajak menerbitkan NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
secara jabatan apabila wajib pajak yang memenuhi persyaratan subjektif dan objektif tidak
mendaftarkan diri untuk mendapatkan NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak). Kewajiban perpajakan
bagi wajib pajak yang diterbitkan NPWP secara jabatan dimulai sejak saat wajib pajak memenuhi
persyaratan subjektif dan objektif sesuai dengan ketentuan peraturan undang-undang perpajakan,
paling lama 5 tahun sebelum diterbitkannya NPWP.

Kewajiban mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP dibatasi jangka waktunya, karena hal ini
berkaitan dengan saat pajak terutang dan kewajiban mengenakan pajak terutang. Jangka waktu
pendaftaran NPWP adalah :
-Wajib pajak (orang pribadi) yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas dan wajib pajak badan,
wajib mendaftarkan diri paling lambat 1 bulan setelah saat usaha mulai dijalankan.
– Wajib pajak orang pribadi yang sedang tidak menjalankan suatu usaha atau tidak melakukan
pekerjaan bebas apabila jumlah penghasilannya sampai dengan suatu bulan yang disetahunkan
telah melebihi penghasilan tidak kena pajak, wajib mendaftarkan diri paling lambat pada akhir
bukan berikutnya.
Terhadap wajib pajak yang tidak mendaftarkan NPWP akan dikenakan sanksi perpajakan.

Penghapusan NPWP(nomor pokok wajib pajak)

Penghapusan NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) dapat dilakukan oleh Direktur Jenderal Pajak
apabila :
1. Dianjurkan permohonan penghapusan NPWP oleh wajib pajak dan ahli warisnya apabila
wajib pajak sudah tidak memenuhi persyaratan subjektif dan objektif sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan
2. Wajib pajak badan diikuidasi (telah dilakukan pembubaran) karena penghentian atau
penggabungan usaha.
3. Wnaita yang sebelumnya telah memiliki NPWP dan menikah tanpa membuat perjanjian
pemisahan harta dan penghasilan dalam hal ini suami dari wanita tersebut telah terdaftar
sebagai wajib pajak
4. Wajib pajak bentuk usaha tetap menghentikan kegiatan usahanya diindonesia.
5. Dianggap perlu ole direktur jenderal pajak untuk menghapus kan NPWP dari wajib pajak
yang sudah tidak memenuhi persyaratan subjektif dan onjektif sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan.

Dirjen Pajak setelah melakukan pemeriksaan harus memberikan keputusan atas


permohonan penghapusan NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) dalam jangka waktu 6 bulan
untuk wajib pajak badan, maka dimulai sejak tanggal permohonan diterima secara lengkap.
Apabila jangka waktu sebagaimana telah ditentukan lewat dan DIRJEN pajak tidak memberi
suatu keputusan, permohonan penghapusan NPWP pajak dianggap dikabulkan.
Manfaat NPWP (nomor pokok wajib pajak)

1. Sebagai pesyaratan administrasi


Yaitu
2. Mempermudah urusan perpajakan

Anda mungkin juga menyukai