Anda di halaman 1dari 2

D.

Masalah Asal Usul Homo Sapien

1. Homo Sapien

Homo Sapien merupakan manusia purba yang memiliki bentuk tubuh yang sama
dengan manusia sekarang. Homo Sapien disebut pula manusia yang berbudaya karena
peradaban meraka cukup tinggi. Dibandingkan dengan manusia purba sebelumnya homo
sapien lebih banyak meninggalkan benda-benda berbudaya sehingga di duga mereka
merupakan nenek muyang dari bangsa ini.

Fosil Homo Sapien di indonesia ditemukan di wajak dekat Tulungagung Jawa Timur
oleh Von Rietschotenpada tahun 1998. Fosil ini merupakan fosil pertama yang ditemukan
di indonesia yang diberi nama Homo Wajakensis atau manusia dari Wajak fosil ini kemudian
diteliti ulang oleh Eugene Dubois manusia purba ini memiliki tinggi badan 130-230 cm berat
badan 30-150 kg dan volume otak 1350-1450 cc. homo wajakensis diperkirakan hidup
antara 25.000-40.000 tahun yang lalu

Waja Kensis memliki kesamaan dengan orang australi purba (Austroloid). Sebuah
tengkorak kecil dari wanita sebuah rahang bawah dan sebuah rahang atas dari manusia itu
sangat mirip dengan manusia purba ras Austroloid purba yang ditemukan di Talgai dan
Keilor yang rupanya mendiami daerah Irian dan Australia. Di Asia Tenggara di temukan
manusia purba jenis ini diantaranya di Serawak, Filipina dan China selatan (Poesponegoro,
2008).

2. Manusia atau Kera, Nenek Moyang Kita

pembahasan tentang asal usul manusia tak terelakkan lagi kembali pertanyaan yang
sama “ Apakah manusia berasal dari kera atau paling tidak berasal dari salah satu nenek
moyangnya yang terdekat?” banyaknya para peneliti terdorong untuk menguatkan teori lama
dengan argumen argumen ilmiah, yang memberi semacam “pembaharuan” yang sesuai
dengan selera masa kini. Dan adapun perbedaan lain yang menunjukkan antara aktivitas
seksual manusia dengan kera yang berbeda, pada manusia aktivitas seksual
berkesenambungan dan tidak bergantung pada siklus menstruasi, pada kera siklus
menstruasi panjang dan ditandai dengan preode kawin yang jelas dari melebarnya anu-
vulvar, diikuti dengan merahnya kulit penutupnya.
Hal ini ditandai dengan adanya pengaruh evolusi kreatif dalam perkembangan
manusia. Sejak permulaan abad kedua puluh kemajuan besar telah dibuat dalam penelitian
mengenai asal usul dan evolusi manusia yang disebabkan banyaknya sumbangan yang
diberikan oleh berbagai disiplin ilmu. Sumbangan ilmu tersebut antara lain ilmu-imu alam.
Ilmu zoologi dan palaentologi. Telaah telaah ultra-mikroskopis dan biokimia atas sel telah
membantu memperjelas permasalahan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai