Anda di halaman 1dari 10

Keselamatan Kerja

HUBUNGAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)


TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN
DI DEALER YAMAHA SURYA INTI PUTRA (SIP) BOJONEGORO

Moch Faridz Baihaqi


Program Studi S1 Pendidikan Teknik Mesin Otomotif, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
Email: faridz.b@yahoo.com

Drs. I Made Muliatna. M.Kes


Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
Email:

Abstrak

Keselamatan kerja merupakan suatu program perlindungan terhadap karyawan pada saat bekerja dan berada di
dalam lingkungan tempat kerja dari resiko kecelakaan dan kerusakan mesin atau alat kerja untuk berusaha
mencegah dan menimbulkan atau bahkan menghilangkan sebab terjadinya kecelakaan.. Kesehatan kerja adalah
suatu usaha dan keadaan yang memungkinkan seseotang mempertahankan kondisi fisik dan kesehatan dalam
pekerjaan. Bila diartikan maka keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu keadaan dalam lingkungan atau
tempat kerja yang menjamin secara maksimal keselamatan dan mempertahankan kesehatan pekerja dalam bekerja.
produktivitas adalah perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya manusia yang
diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) terhadap
produktivitas kerja karyawan di dealer YAMAHA Surya Inti Putra (SIP) Bojonegoro. Data keselamatan dan
kesehatan kerja, serta data data produktivitas, dengan menggunakan angket skala likert dengan 4 pilihan jawaban.
Metode deskriptif kuantitatif digunakan untuk menggambarkan data tentang keselamatan dan kesehatan kerja serta
teori product moment digunakan untuk pembuktian r tabel. Dari hasil perhitungan berdasarkan pelaksanaan
program keselamatan dan kesehatan kerja ternyata tidak berpengaruh dengan produktivitas kerja karyawan Dealer
YAMAHA Surya Inti Putra (SIP) Bojonegoro. Hal ini bisa dilihat dari hasil perhitungan yaitu 0,03077, apabila
dikorelasikan dengan nilai interpretasi yaitu 0,000 – 0,200. Yang artinya nilai yang dihasilkan tidak berkorelasi.

Kata Kunci: Kelamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Produktivitas Kerja.

Abstract

Safety is a protection program for employees at work and being in the workplace environment from the
risk of accidents and damage to machinery or working tool to seek to prevent and even eliminate the
cause or causes of the accident .. Occupational health is a business and the circumstances under which
seseotang maintain physical condition and health at work. When interpreted the occupational safety and
health is a state of the environment or workplace that ensures maximal safety and maintain the health of
workers at work. productivity is the ratio between the overall results achieved by the human resources
required. This study aims to determine the relationship of health and safety (K3) of employee productivity
in YAMAHA dealer Inti Surya Putra (SIP) Bojonegoro. Occupational safety and health data, and the data
on productivity data, using a Likert scale questionnaire with four possible answers. Descriptive
quantitative method used to describe data on occupational safety and health as well as the theory of
product moment r tables used for verification. From the results of calculations based on the
implementation of occupational safety and health program did not affect the productivity of employees
Dealers YAMAHA Inti Surya Putra (SIP) Bojonegoro. This can be seen from the calculation is 0.03077,
when correlated with the value of the interpretation that is 0.000 to 0.200. Which means that the resulting
values do not correlate

227
JTM volume 04 Nomor 03 Th 2016, 227-236

Keywords: Occupational Health and Safety (K3), Work Productivity.

Di dalam menjalakan suatu pekerjaan tidak hanya


PENDAHULUAN dibutuhkan keterampilan,tetapi sikap adalah hal
Sumber daya manusia merupakan satu-satunya sumber terpenting yang harus diperhatikan dalam dunia kerja.
daya yang memiliki akal, perasaan, keinginan, Keterampilan yang dimiliki seorang karyawan akan
kemampuan, keterampilan, pengetahuan, dorongan, daya bernilai tinggi apabila diimbangi dengan sikap yang baik
dan karya. Satu-satunya sumber daya yang memiliki pula. Sikap baik yang dimaksud adalah sikap baik sesama
ratio, rasa dan karsa. Semua potensi sumber daya manusia, lingkungan dan peralatan kerja.
manusia tersebut sangat berpengaruh terhadap upaya .
organisasi dalam pencapaian tujuan. Di Dealer YAMAHA Surya Inti Putra (SIP)
Sumber daya manusia selalu melekat pada setiap Bojonegoro produktivitas karyawan sudah baik, akan
sumber daya organisasi apapun, sebagai faktor penentu tetapi masih terdapat karyawan yang motivasi masuk
keberadaan dan peranannya dalam memberikan kerjanya kurang. Hal ini akan dapat berpengaruh pada
kontribusi kearah pencapaian tujuan organisasi secara produktivitas kerja, karena jika satu karyawan tidak
efektif dan efisien. Dari keseluruhan sumber daya yang masuk kerja secara otomatis hasil produktivitasnya juga
tersedia dalam suatu organisasi baik organisasi publik akan berkurang. Berdasarkan penjelasan dan penjabaran
ataupun swasta, sumber daya manusialah yang paling di atas, maka peneliti melakukan penelitian yang berjudul
penting dan sangat menentukan, karena tanpa sumber “Hubungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
daya manusia yang bagus maka organisasi itu tidak akan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di Dealer
berjalan dengan baik pula. YAMAHA Surya Inti Putra (SIP) Bojonegoro”.
Faktor faktor yang perlu diperhatikan adalah faktor Berikut adalah identifikasi masalah mengenai
yang berhubungan dengan tenaga kerja itu sendiri kegiatan penelitian ini:
maupun yang berhubungan dengan lingkungan  Kurangnya perhatian karyawan terhadap keselamtan
perusahaan dan kebijaksanaan perusahaan secara dan kesehatan kerja pada saat bekerja.
keseluruhan, misalnya: jaminan sosial, program K3  Kurangnya kesadaran karyawan tentang pentingnya
(keselamatan dan kesehatan kerja), lingkungan kerja, keselamatan dan kesehatan kerja untuk menunjang
disiplin, pendidikan, ketrampilan, penghasilan, teknologi, produktivitas kerja sesuai dengan bidang pekerjaan
kesempatan berprestasi dan lain-lain. Beberapa faktor yang dikerjakan.
tersebut yang perlu mendapat perhatian adalah jaminan  Terdapat karyawan pada bidang service kendaraan
sosial, program K3 dan lingkungan kerja. Jika yang bercanda dan kurang hati-hati dengan peralatan
lingkungan kerja dalam keadaan nyaman maka para kerja pada saat bekerja.
karyawan akan terjamin keselamatan dan kesehatan kerja  Kelalaian atau kecerobohan para karyawan
dalam perusahaan tersebut dan juga dapat meningkatkan  .Produktivitas kerja karyawan yang rendah di dealer
produktivitas kerja karyawan. Dealer YAMAHA Surya YAMAHA Surya Inti Putra (SIP) Bojonegoro.
Inti Putra (SIP) Bojonegoro dahulu namanya Surya Sakti
Motor. Lokasi Di JL. PEMUDA no.07 (Timur Bravo Batasan-batasan masalah pada penelitian ini antara
Swalayan) Bojonegoro. Dealer ini Mengutamakan lain:
Pelayanan dan Kenyamanan Konsumen..  Penelitian dikhususkan tentang keselamatan dan
Salah satu hal yang harus menjadi perhatian utama kesehatan kerja yang berhubungan dengan fisik dari
untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan ialah kayawan di dealer YAMAHA Surya Inti Putra (SIP)
sistem keselamatan dan kesehatan kerja. Karena itu Bojonegoro.
disamping perhatian perusahaan, pemerintah juga perlu
 Objek penelitian adalah karyawan bagian service di
memfasilitasi dengan peraturan atau aturan perlindungan
Dealer YAMAHA Surya Inti Putra (SIP) Bojonegoro.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Keselamatan
.
kerja telah menjadi perhatian di kalangan pemerintah dan
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di
bisnis sejak lama. Faktor keselamatan kerja menjadi
atas, maka rumusan masalah yang dapat diambil adalah:
penting karena sangat terkait dengan kinerja karyawan
dan pada selanjunya pada kinerja perusahaan. Semakin
 “Bagaimana Hubungan Keselamatan dan Kesehatan
tersedianya fasilitas keselamatan kerja semakin sedikit Kerja (K3) terhadap Produktivitas Kerja karyawan di
kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja.
Keselamatan kerja

dealer YAMAHA Surya Inti Putra (SIP) Bojonegoro hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil
?”. dan makmur.
Tujuan dari diadakannya kegiatan penelitian ini
adalah:  Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 “Untuk Mengetahui Hubungan Keselamatan dan  Mencegah terjadinya kecelakaan kerja
Kesehatan Kerja (K3) terhadap Produktivitas Kerja  Mencegah timbulnya penyakit akibat suatu pekerjaan.
karyawan di dealer YAMAHA Surya Inti Putra (SIP)  Mencegah/ mengurangi kematian.
Bojonegoro”.  Mencegah/mengurangi cacat tetap.
Manfaat yang dapat diambil setelah melaksanakan  Mengamankan material, konstruksi, pemakaian,
kegiatan penelitian ini adalah: pemeliharaan bangunan, alat-alat kerja, mesin-mesin,
a. Bagi mahasiswa instalasi dan lain sebagainya.
 . Mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu serta
berpartisipasi dalam dunia kerja khususnya di bidang  Syarat-syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja
industri otomotif. Menurut Undang-undang Nomor 1 tahun 1970 pasal 3
 Dapat mengaktualisasikan teori-teori analisis hasil syarat-syarat keselamatan kerja ayat 1 bahwa dengan
kerja ke dalam bidang industri otomotif dengan peraturan perundang-undangan ditetapkan syarat-syarat
penerapan metode yang diangkat pada penelitian ini. keselamatan kerja untuk:
b. Bagi perguruan tinggi  Mencegah dan mengurangi kecelakaan
Sebagai referensi penelitian yang berkenaan dengan  Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran
metode analisis hasil kerja.  Mencegah dan mengurang bahaya peledakan
c. Bagi peusahaan  Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri
Sebagai salah satu sumber informasi yang dapat pada waktu kebakaran atau kejadian lain yang
digunakan untuk menyelesaikan sebagian berbahaya
permasalahan yang timbul dalam menganalisis hasil  Memberi pertolongan pada kecelakaan
kerja khususnya dalam bidang otomotif.

A. Keselamatan dan Kesehatan Kerja  Aplikasi K3 Pada Bidang Ilmu Teknik Mesin
Aplikasi terdapat pada pada banyak cabang ilmu
 Keselamatan Kerja
termasuk di dalamnya adalah dalam bidang ilmu
Keselamatan kerjaadalah suatu usaha untuk
teknik mesin. Hal ini membuktikan bahawa K3
menciptakan keadaan lingkungan kerja yang aman
merupakan hal yang sangat penting dan harus
bebas dari kecelakaan. Kecelakaanadalah suatu
mendapat perhatian yang lebih diberbagai bidang
kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan atau tidak
ilmu. Aplikasi K3 pada bidang ilmu teknik mesin
disengaja serta tiba-tiba dan menimbulkan kerugian,
meliputi ada 3 faktor yaitu:
baik harta maupun jiwa manusia. Keselamatan
a. Faktor Manusia (SDM)/Resource
kerjaadalah menjamin keadaan, keutuhan dan
Pada faktor manusia sangat erat hubungannya
kesempurnaan, baik jasmaniah maupun rohaniah
dengan:
manusia serta hasil karya dan budayanya tertuju pada
kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan manusia  Pendidikan pekerja.
pada khususnya.  Usia pekerja.
 Kesehatan Kerja  Pengalaman kerja.
Kesehatan kerja adalah bagian dari ilmu kesehatan  Psikologi kerja.
sebagai unsur-unsur yang menunjang terhadap adanya
jiwa raga dan lingkungan kerja yang sehat. Kesehatan b. Faktor peralatan Kerja/Equipment
kerja meliputi kesehatan jasmani dan rohani. Faktor peralatan kerja meliputi:
Kesehatan jasmani dan rohani saling berkaitan  Jenis peralatan/mesin yang akan digunakan termasuk
terutama kesehatan rohani akan sangat berpengaruh jenis alat pengaman.
oleh kesehatan lingkungan.  Peralatan mudah dioperasikan sesuai dengan fungsi
Mangkunegara (2002:163) berpendapat bahwa kerjanya.
keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu  Peralatan mudah dirawat sehinnga tidak mudah rusak
pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan dapat dioperasikan dalam jangka waktu yang lama.
kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga  Peralatan yang digunakan sudah mendapatkan ijin
kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, dari pemerintah bahwa peralatan tersebut aman dan
layak untuk digunakan dalam pekerjaan yang sesuai.

229
JTM volume 04 Nomor 03 Th 2016, 227-236

Bengkel atau biasa disebut workshop dalam bidang


c.Faktor Lingkunag Kerja/Environment pertambangan adalah tempat dimana segala macam
Hal-hal perlu diperhatikan dalam kondisi tempat kerja aktifitas seperti perbaikan dan perawatan baik itu
misalnya : kendaraan atau pun peralatan dilakukan di area ini. Hal
 Temperatur/suhu tempat kerja. ini membuat bengkel adalah tempat yang memiliki
 Penerangan di tempat kerja. potensi bahaya yang cukup tinggi.Tidak sedikit
 Tingkat kebisingan di tempat kerja. kecelakaan terjadi di bengkel seperti tertabrak kendaraan,
 Sistem ventilasi udara di tempat kerja. terjatuh saat sendang memperbaiki di atas unit, tertimpa
material, terpeleset, tersandung, terpukul dan masih
 Tingkat kebersihan tempat kerja.
banyak lagi yang dapat mengakibatkan para mekanik
menderita cidera baik itu ringat (pertolongan pertama)
B. Hukum Keselamatan dan Kesehatan Kerja
hingga dapat merengut nyawa sekalipun.Dikarenakan
Pentingnya mempelajari undang-undang adalah
potensi bahaya di bengkel begitu tinggi maka diperlukan
memberikan kekuatan hukum, peraturan-peraturan
pengelolahan keselamatan dalam bengkel.
kepala bermasyarakat untuk dipatuhi dan
Berikut 6 kontrol keselamatan dalam bengkel
dilaksanakan terkait dengan tugas-tugas kerja.Setiap
yang dapat Anda lakukan untuk mencegah cidera saat
warga negara berhak mematuhi hukum yang berlaku
bekerja di dalam Bengkel.
dan setiap pelanggaran dikenakan sangsi sesuai
 Identifikasi semua bahaya yang ada di bengkel
dengan penjelasan dalam undang-undang.
sebelum Anda mulai bekerja.
 Periksa semua perkakas atau peralatan yang Anda
 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 Tentang
gunakan saat bekerja dalam keadaan baik dan standar.
Keselamatan Kerja.
Undang-undang ini merupakan pokok pikiran  Patuhi prosedur keselamatan kerja yang ada di bengkel.
upaya pembinaan tenaga kerja yang melakukan Pahami prosedur tersebut sebelum Anda mulai bekerja.
aktivitas kerja di industri..  Selalu konsentrasi saat sedang bekerja dan tetap
 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 Tentang berkomunikasi dengan rekan kerja Anda.
Kesehatan Kerja  Selalu menjaga lingkungan bengkel Anda bersih, tidak
Masalah pokok yang terkandung dalam undang- terdapat ceceran oli, perkakas tersimpan di tempatnya.
undang kesehatan kerja adalah terpenuhinya kesehatan  Selalu mengenakan alat pelindung diri setiap saat.
tenaga kerja dalam beraktivitas kerja untuk mewujudkan
produktivitas kerja optimal, upaya kesehatan kerja D. Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di
diselenggarakan agar setiap tenaga kerja bekerja secara Bengkel Otomotif
sehat jasmani dan sehat rohani. a.Dasar-dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja di
Sesuai Rekomendasi Internasional Labour Bengkel Otomotif
Organization (ILO) dan Badan Kesehatan Dunia atau Program kesehatan fisik yang dibuat oleh perusahaan
World Health Organization (WHO) tentang kesehatan sebaiknya terdiri dari salah satu atau keseluruhan elemen-
kerja, dinyatakan bahwa perlindungan pekerja terbebas elemen menurut Ranupandojo dan Husnan (2002:263)
dari resiko faktor-faktor yang mengganggu kesehatan berikut ini:
harus mendapatkan prioritas utama.  Pemeriksaan kesehatan pada waktu karyawan pertama
 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang kali diterima bekerja.
Ketenagakerjaan  Pemeriksaan keseluruhan para karyawan kunci (key
Pembangunan ketenagakerjaan sebagai bagian integral personal) secara periodik.
dari pembangunan nasional berdasarkan Pancasila dan  Pemeriksaan kesehatan secara sukarela untuk semua
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945 karyawan secara periodik.
dilaksanakan dalam pembangunan nasional Indonesia  Tersedianya peralatan dan staf media yang cukup.
seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia  Pemberian perhatian yang sistematis yang preventif
seluruhnya untuk meningkatkan harkat, martabat dan masalah ketegangan.
harga diri tenaga kerja serta mewujudkan masyarakat  Pemeriksaan sistematis dan periodik terhadap
sejahtera, adil makmur dan merata baik materiil maupun persyaratan sanitasi yang baik.
spiritual.
E. Penggunaan Pakaian Pengaman Pada Bengkel
C. Keselamatan Kerja dalam Bengkel a.Syarat-syarat Pakaian Perlindungan atau Pengamanan
Keselamatan kerja

 Pakaian kerja harus dapat melindungi pekerja semangat kerja karyawan dapat dilihat dari tanggung
terhadap bahaya yang mungkin ada. jawabnya dalam melaksanakan tugas pekerjaanya.
 Pakaian kerja harus seragam mungkin dan juga Unsur kedua dari produktivitas kerja adalah cara kerja
ketidak-nyamanannya harus yang paling minim. atau metode kerja. Cara atau metode kerja pegawai
 Kalau bentuknya tidak menarik, paling tidak harus dalam melaksanakan tugas pekerjaannya dapat dilihat
dapat diterima. melalui kesediaan para pegawai untuk bekerja secara
 Pakaian kerja harus tidak mengakibatkan bahaya lain, efektif dan efisien.
misalnya lengan yang terlalu lepas atau ada kain yang B.Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas
lepas yang sangat mungkin termakan mesin. Kerja
 Bahan pakaiannya harus mempunyai derajat resistensi Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas
yang cukup untuk panas dan suhu kain sintesis (nilon, kerja menurut Sukarna (1993:41)
dll) yang dapat meleleh oleh suhu tinggi seharusnya produktivitas kerja dipengaruhi oleh
tidak dipakai. beberapa faktor, yaitu:
 Kemampuan dan ketangkasan karyawan.
 Produktivitas kerja  Managerial skill atau kemampuan pimpinan
A.Pengertian Produktivitas Kerja perusahaan.
Produktivitas adalah tidak lebih dari sekedar ilmu  Lingkungan kerja yang baik.
pengetahuan, teknologi, manajamen karena  Lingkungan masyarakat yang baik.
produktivitas mengandung pula falsafah dan sikap  Upah kerja.
mental yang selalu bermotivasi pada pengembangan  Motivasi pekerja untuk meraih prestasi kerja.
diri menuju mutu kehidupan hari esok yang lebih  Disiplin kerja karyawan.
baik. Produktivitas juga diartikan sebagai tingkatan  Kondisi politik atau keamanan, dan
efisiensi dalam memproduksi barang dan jasa,
ketertiban negara.
produktivitas mengutarakan cara pemanfaatan secara
baik terhadap sumber-sumber dalam memproduksi
barang. C. Pengukuran Produktivitas
Menurut Sondang P Siagian, produktivitas kerja Menurut Rivai (2004:309) kinerja merupakan
adalah kemampuan memperoleh manfaat sebesar- perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai
besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai
dengan menghasilkan output yang optimal, kalau dengan perannya dalam perusahaan.
mungkin yang maksimal (Sondang P Siagian, Pengukuran produktivitas kerja pada dasarnya
1982:15). digunakan untuk mengetahui sejauhmana tingkat
Definisi produktivitas secara sederhana adalah efektivitas dan efisiensi kerja karyawan dalam
hubungan antara kualitas yang dihasilkan dengan menghasilkan suatu hasil. Tingkat efektivitas dan
jumlah kerja yang dilakukan untuk mencapai hasil itu. efisien kerja karyawan akan berpengaruh pada hasil
Dikutip oleh Rusli Syarif (1991: 1) mengatakan kinerja pada suatu pekerjaan tertentu.Dalam usaha
bahwa “ definisi produktivitas secara sederhana untuk dapat mengukur tingkat kemampuan karyawan
adalah hubungan antara kualitas yang dihasilkan dalam mencapai sesuatu hasil yang lebih baik dan
dengan jumlah kerja yang dilakukan untuk mencapai ketentuan yang berlaku (kesuksesan kerja). Tingkat
hasil itu. Sedangkan secara umum adalah bahwa produktivitas kerja karyawan yang dapat diukur
produktivitas merupakan ratio antara kepuasan atas adalah :
kebutuhan dan pengorbanan yang dilakukan. “  Penggunaan waktu kerja sebagai alat ukur
Unsur pertama dari produktivitas kerja adalah produktivitas kerja karyawan meliputi: Kecepatan
semangat kerja dapat diartikan sebagai sikap mental waktu kerja, Penghematan waktu kerja,
para pegawai dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Kedisiplinan waktu kerja, dan Tingkat absensi.
dimana sikap mental ini ditunjukan oleh adanya  Output yaitu hasil produksi karyawan yang
kegairahan dalam melaksanakan tugas dan diperoleh sesuai produk yang diinginkan
mendorong dirinya untuk bekerja secara lebih baik perusahaan. Pengukuran produktivitas digunakan
dan lebih produktif. Sehingga apabila kondisi yang sebagai sarana untuk menganalisa dan mendorong
demikian dapat dijaga dan dikembangkan terus dan efisiensi produksi. Manfaat lain adalah untuk
menerus, tidak mustahil upaya untuk meningkatkan menentukan target dan kegunaan praktisnya
produktivitas kerja akan dapat tercapai. Untuk menilai sebagai patokan dalam pembayaran upah
karyawan.

231
JTM volume 04 Nomor 03 Th 2016, 227-236

KerangkaBerfikir Objek Penelitian dalam penelitian ini adalah


karyawan bagian service di dealer YAMAHA Surya
Proses Produksi Inti putra (SIP) Bojonegoro yang berjumlah 10
orang.
 Rancangan penelitian
 Mulai
Mulai awal mengerjakan penelitian termasuk di
TingkatBahaya
dalamnya menentukan judul penelitian.
  Survei awal
Upaya Pencegahan Survei awal dimaksudkan untuk mengetahui
Kecelakaan Kerja Kebijakan K3
kondisi perusahaan secara umum dan
permasalahan yang ada di perusahaan.
Penurunan Angka  Studi Pustaka
Kecelakaan Kerja Dan
Terpenuhinya Hak-Hak Studi kepustakaan tentang penelitian
Karyawan sebelunmmya dan referensi buku atau sumber
lain yang dapat menunjang penelitian.
 Tujuan Penelitian
Menentukan tujuan penelitian merupakan hal
Peningkatan yang penting untuk memberikan arah serta
Produktivitas kerja
sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian.
Karyawan
 Mengkaji Situasi
Dari rancangan penelitian di atas bahwa Dalam tahap ini dilakukan kaji situasi dengan
pelaksanaan pekerjaan yang menggunakan atau mendapatkan data. Data ini didapatkan setelah
disertai dengan kebijakan K3 atau program K3 akan melakukan survey atau pengambilan data awal.
dapat memenuhi kebutuhan karyawan. Jika kebutuhan  Menentukan Instrumen
karyawan sudah terpenuhi maka karyawan tersebut Pada langkah ini ditentukan instrumen yang
akan bekerja dengan aman, nyaman, dan lebih akan digunakan dan Teknik pengumpulan data
semangat sehingga akan berdampak pada peningkatan menggunakan angket.
produktivitas kerja.  Tabulasi data, analisis data
Data yang telah didapatkan dari angket
selanjutnya akan dilakukan pengolahan dan
METODE PENELITIAN analisis untuk hubungan program K3 terhadap
produktivitas kerja karyawan di dealer
 Jenis Penelitian YAMAHA Surya Inti Putra (SIP) Bojonegoro.
Penelitian ini merupakan penelitian  Kesimpulan dan Saran
deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif dapat Dalam hal ini, penelitian yang telah dilakukan
diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan dari awal sampai akhir ditarik sebuah
untuk meneliti suatu objek untuk mempelajari kesimpulan dan dilengkapi saran-saran yang
masalah masalah dalam masyarakat, dan tata cara bermanfaat untuk kemajuan proses kerja
yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi, karyawan di dealer YAMAHA Surya Inti Putra
termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, (SIP) Bojonegoro maupun bagi penulis pribadi.
sikap-sikap, pandangan-pandangan, dan juga
proses-proses yang sedang berlangsung dan  Metode Pengumpulan Data
pengaruh serta pengukuran dari suatu fenomena Sebelum menentukan metode pengumpulan
dengan data pendukung yang berupa angka-angka. data yang akan digunakan untuk mencari data,
secara operasional variabel yang akan diteliti
 Tempat Dan Waktu Penelitian hendaknya dijabarkan terlebih dahulu agar dalam
Penelitian ini bertempat di dealer YAMAHA menentukan alat pengumpulan data bisa tepat sesuai
Surya Inti Putra (SIP) Bojonegoro. Waktu penelitian dengan yang dikehendaki.
ini dilakukan setelah seminar proposal. Di dalam penelitian ini yang terjadi variabel
bebasnya adalah program keselamatan dan
 Objek Penelitian kesehatan kerja. Yang menjadi variabel terikat
Keselamatan kerja

adalah produktivitas kerja karyawan di dealer (Sumber: Suharsimi Arikunto, 2006:170)


YAMAHA Surya Inti Putra (SIP) Bojonegoro. Keterangan :
Tahap pengumpulan data merupakan rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
pekerjaan yang sangat penting dalam suatu N = Banyaknya responden
penelitian. Untuk dapat mengumpulkan data yang X = Skor rata-rata variabel X (Pelaksanaan Program
relevan, akurat, valid serta riliabel sesuai kebutuhan Keselamatan
peneliti perlu digunakan metode-metode dan Kesehatan Kerja)
pengumpulan data. Ketepatan penggunaan metode Y = Skor rata-rata variabel Y (Produktivitas Kerja
pengumpulan data sangat ditentukan oleh jenis data Karyawan)
yang akan dikumpulkan. Uji validitas dilakukan dengan cara mengkorelasikan
A. Jenis Data skor tiap butir dengan skor totalnya. Butir skor
Pada dasarnya data yang dipakai dalam dikatakan valid jika nilai korelasi person lebih besar
penelitian ini berbentuk kualitatif, seperti ya, tidak, dan dari nilai r tabel.
tidak tahu. Kemudian peneliti mengubahnya menjadi
data kuantitatif seperti 4, 3, 2 dan 1.  Uji Reliabilitas
Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan Menurut Suharsimi Arikunto, (2006:154)
sehubungan dengan data yang dicari adalah : “Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian
a) Data mengenai program keselamatan dan kesehatan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk
kerja yang berasal dari instrumen angket. digunakan sebagai alat pengumpul data karena
b) Data mengenai produktivitas kerja karyawan yang instrumen tersebut sudah baik”. Reliabilitas adalah
berasal dari instrumen angket. tingkat kepercayaan atas sesuatu instrumen
B. Metode yang digunakan. sehingga dapat untuk digunakan sebagai alat
Untuk lebih jelasnya, berikut ini penjelasan mengenai pengumpul data. Instrumen yang sudah dapat
metode-metode yang digunakan oleh peneliti dalam dipercaya dan reliabel akan menghasilkan data yang
pengumpulan data yaitu : dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang
a) Metode Observasi benar sesuai dengan kenyataan, maka beberapa
Metode observasi dilakukan untuk mengetahui kondisi di kalipun akan tetap sama.
dealer YAMAHA Surya Inti Putra (SIP) Bojonegoro
yang sebenarnya, sehingga dapat mempermudah dalam  Metode Analisis Data
pengumpulan data. Dalam penelitin ini data yang telah
b) Metode Angket dikumpulkan diolah dan dianalisis sesuai dengan
Menurut Sanifiah Faisal (1981:2) dalam bukunya yang tujuan teori yang ada. Tujuan dari analisis adalah
berjudul Dasar dan Teknik Menyusun Angket untuk menyederhanakan kedalam bentuk yang
mengemukakan bahwa “angket adalah salah satu metode mudah dibaca.
pengumpulan data yang memiliki daftar pertanyaan Metode deskriptif kuantitatif ini digunakan
tertulis yang disusun dan disebarkan untuk mendapatkan untuk menggambarkan tentang pelaksanaan
informasi atau keterangan dari sumber data yang berupa program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) serta
orang, dalam hal ini responden”. produktivitas kerja karyawan di dealer YAMAHA
Surya Inti Putra (SIP) Bojonegoro yang dilakukan
 Uji Validitas dan Reliabilitas dengan cara sebagai berikut :
 Uji Validitas Pertama, mencari skor perindikator dengan rumus.
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan Skor
Jumlah Skor Yang Diperoleh
tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu = x 100
Jumlah responden x Jumlah Soal x Skor Tertinggi
instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih
(Sumber : Andi Purwaningsih, 1997:190)
mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang
Kedua, nilai akhir kemudian diinterpretasikan
kurang valid atau sahih berarti memiliki validitas
berdasarkan koefisien korelasi yang telah
rendah.
ditetapkan.

Untuk mengukur validitas digunakan rumus sebagai


HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
berikut :
Hubungan keselamatan dan kesehatan kerja,
𝑁 Σ 𝑋𝑌 − (ΣX)(ΣY)
𝑟xy = … … … (3) produktivitas kerja karyawan di Dealer YAMAHA Surya
√{𝑁Σ𝑋 2 − (Σ𝑋)2 } {𝑁Σ𝑌 2 (Σ𝑌)2 }

233
JTM volume 04 Nomor 03 Th 2016, 227-236

Inti Putra (SIP) Bojonegoro. dianalisis dengan Tabel 4.1


menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif . Data Perhitungan Jawaban
A. Data validitas instrument Responden
Setelah peneliti mengolah data yang telah
No. Variabel Skor
diperoleh baik dari program keselamatan dan
kesehatan kerja, produktivitas kerja maka penulis
melakukan uji validitas dengan rumus: Kelamatan Kerja 382
1
𝑁 Σ XY − (ΣX)(ΣY
𝑟𝑥𝑦 = Kesehatan Kerja 375
√{𝑁 Σ 𝑋 − (Σ𝑋)2 } {𝑁 Σ 𝑌 2 − (Σ𝑌)2 }
2 2
(Sumber : Suharsimi Arikunto, 2006 : 170) Produktivitas Kerja 369
Menurut Suharsimi Arikunto, 2006:170 “jika 3
nilai angka r tersebut terlalu kecil (di bawah nilai
0,002), maka dapat dianggap bahwa antara variabel (sumber: Data diolah)
X dan variabel Y diabaikan karena angkanya terlalu
kecil”. D. Analisis Data
B. Realibilitas Instrumen Selanjutnya, penulis akan melakukan analisis
Seperti yang diuraikan pada Bab III, dalam pada semua data yang terkumpul dari instrumen
mencari reliabilitas instrumen penulis menggunakan yang tersaji dalam tabel. Data yang di analisis
rumus Spearman-Brown yaitu membelah dua antara berasal dari kusioner yang telah di jawab oleh
awal dan akhir. Dan disini diperoleh hitungan responden. Analisis data untuk mengetahui skor per
instrumen sebagai berikut : variabel adalah sebagai berikut:
ΣY 1. Keselamatan Kerja
𝑟𝑥𝑦 =
√{(Σ𝑋)2 } {(Σ𝑌)2 }
𝑆𝑘𝑜𝑟
(Sumber : Suharsimi Arikunto, 2006:180) 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
= x 100%
= 13982,5 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛 x 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑜𝑎𝑙 x 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
( 14336,25x13629) = 382 x100%
= 13982,5 10 x 10 x 4
13978,1 = 382 x100%
= 1,0003 400
N = 95,5 %
Keterangan : rxy = koefisien korelasi antara Keterangan : (Nilai interpretasi sangat tinggi
variabel x dan karena pada interfal koefisien
variabel y 81%-100%).
C. Deskriptif Data
Dealer YAMAHA Surya Inti Putra (SIP) 2. Kesehatan Kerja
merupakan salah satu dealer yang bergerak dibidang
jasa yaitu penjualan, service dan spare part motor 𝑆𝑘𝑜𝑟
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
yamaha. Sebagai dealer menengah ke atas, terkenal, = x 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛 x 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑜𝑎𝑙 x 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
mapan dan ditunjang dengan manajemen yang
= 375
bagus, maka dalam melaksanakan program kerja
x100%
ditangani oleh divisi-divisi yang baik pada
10 x 10 x 4
bagiannya masing-masing.
= 375
Ketika melakukan service, begitu banyak resiko-
x100%
resiko atau tempat yang rawan akan terjadinya
400
kecelakaan kerja dan mempengaruhi kesehatan
N = 93,75 %
kerja yang secara tidak langsung dapat
Keterangan : (Nilai interpretasi sangat tinggi
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan itu
karena pada interfal koefisien
sendiri. Dengan demikian, penulis akan menyajikan
81%-100%).
data yang telah di olah dari penelitian pada 10 orang
yang bekerja sebagai karyawan dealer YAMAHA
3. Produktivitas Kerja
Surya Inti Putra (SIP). Adapun data tersebut adalah
sebagai berikut:
Keselamatan kerja

𝑆𝑘𝑜𝑟
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ Keterangan : X = Skor rata-rata variabel X
= x 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛 x 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑜𝑎𝑙 x 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
(Keselamatan dan
= 369 Kesehatan Kerja)
x100% Y = Skor rata-rata variabel Y
10 x 10 x 4 (Produktivitas Kerja)
= 369 Nilai-nilai tersebut kemudian
x100% diterapkan kedalam rumus korelasi product
400 moment
N = 92,25 % 𝑁 Σ XY − (ΣX)(ΣY
Keterangan : (Nilai interpretasi sangat tinggi 𝑟𝑥𝑦 =
√{𝑁 Σ 𝑋 − (Σ𝑋)2 } {𝑁 Σ 𝑌 2 − (Σ𝑌)2 }
2
karena pada interfal koefisien
(Sumber : Suharsimi Arikunto, 2006 : 170)
81% - 100%).

= (10 x 13967) – (378,5 x 369)


Melihat dari analisa persentase dari setiap
variabel, maka pengaruh Keselamatan dan
√[(10 x 14336,25) – (378,5)2] [(10 x 13629)
Kesehatan Kerja (K3) di dealer YAMAHA Surya
– (369)2]
Inti Putra (SIP) dapat dikatakan sangat tinggi (pada
variabel keselamatan kerja sebesar 95,5% (nilai
= 139867 – 139666,5
koefisiensi antara 81% – 100%) dan Kesehatan
Kerja sebesar 93,75 % (nilai koefisiensi antara 81%
√(143362,5 – 143262,25) (136290– 136161)
– 100%). sedangkan untuk Produktivitas Kerja
tinggi sebesar 92,25 % (nilai koefisiensi antara
= 3,5
81% – 100%). Hal ini menunjukkan bahwa
√(100,25 x 129)
manajemen K3 di dealer YAMAHA Surya Inti
Putra (SIP) Bojonegoro berjalan dengan baik.
= 3,5
Hubungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
√12932,25
Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di
dealer YAMAHA Surya Inti Putra (SIP)
= 3,5
Bojonegoro
113,72
Berdasarkan data hasil tabulasi penulis dalam
= 0,03077
keterangan diatas, maka penulis membuat tabel
untuk lebih menjelaskan pengaruh keselamatan dan
E. Pembahasan Hasil Penelitian
kesehatan kerja (K3) terhadap produktivitas kerja
Hasil penelitian dari kusioner menunjukkan
karyawan di dealer YAMAHA Surya Inti Putra (SIP)
bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan
Bojonegoro dengan menggunakan product moment
Produktivitas Kerja karyawan menunjukkan hasil
sebagai salah satu bentuk pengujian analisis data
tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan analisis
yang akan dikorelasikan.
No. X Y X2 Y2 XY
1 37,5 35 1406,25 1225 1312,2
2 39 37 1521 1369 1443
3 38,5 37 1482,25 1369 1424,5
4 40 37 1600 1369 1480
5 37,5 36 1406,25 1296 1350
6 37 38 1369 1444 1406
7 37,5 36 1406,25 1296 1350
8 38 39 1444 1521 1482
9 36,5 38 1332,25 1444 1387
10 37 36 1369 1296 1332
378,5 369 14336,25 13629 13967

235
JTM volume 04 Nomor 03 Th 2016, 227-236

deskriptif pada penelitian ini yang menunjukkan Mathis, Robert L dan Jackson , John H. 2001.
persentase pada setiap variabel yaitu pada variabel Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Keselamatan 95,5% dan variabel Kesehatan Kerja Penerbit Salemba Empat .
93,75%, serta variabel Produktivitas Kerja 92,25%. Nazir Muhammad. (1981). Metodologi penelitian. :
Semua perolehan persentase dari setiap variabel Gholia Indonesia. Jakarta.
tersebut berada pada rentang klasifikasi antara 81 – Pajar. (2008). Analisis faktor produktivitas. Surakarta.
100% yang berarti penerapan Keselamatan dan Prasetiyo Buyung. (2011). Faktor yang mempengaruhi
Kesehatan Kerja di dealer YAMAHA Surya Inti perilaku keselamatan kerja.
Putra (SIP) Bojonegoro berjalan dengan baik. Rusli Syarif. (1991). Produktivitas.: Angkasa. Bandung.
Dari hasil pelaksanaan program keselamatan dan Ranupandojo, Heidjrachman & Suad Husnan. 2002.
kesehatan kerja ternyata tidak berpengaruh dengan Manajemen Sumber Daya Manusia.Yogyakarta:
produktivitas kerja karyawan di Dealer YAMAHA BPFE.
Surya Inti Putra (SIP) Bojonegoro. Hal ini bisa Rusli Syarif.(1991). Produktivitas. Bandung: Angkasa
dilihat dari hasil perhitungan yaitu 0,03077, apabila Sondang P. Siagian, 1982, Manajemen Sumber Daya
dikorelasikan dengan nilai interpretasi yaitu 0,000 – Manusia. Jakarta: Bumi Aksara
0,200. Yang artinya nilai yang dihasilkan tidak Sugiono. (2010). Metode penelitian kuantitatif kualitatif
berkorelasi. dan R&D.: Alfabeta. Bandung.
Sugiono. (2010). Statistika untuk penelitian.: Alfabeta.
PENUTUP Bandung.
Simpulan Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
bab IV, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : R&D). Bandung: Alfabeta.
Bahwa pelaksanaan program keselamatan dan Supadi, Dewanto, Budiharjo. (2010). Panduan penulisan
kesehatan kerja ternyata tidak berpengaruh dengan skripsi program S1. Surabaya : Jurusan
produktivitas kerja karyawan di Dealer YAMAHA Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Surya Inti Putra (SIP) Bojonegoro. Hal ini bisa Universitas Negeri Surabaya.
dilihat dari hasil perhitungan yaitu 0,03077, apabila
dikorelasikan dengan nilai interpretasi diatas 0,000
– 0,200. Yang artinya nilai yang dihasilkan tidak
berkorelasi.
Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian maka
diajukan saran-saran sebagai berikut :
a) Jika kesehatan dan kesejahteraan karyawan
terjamin, maka produktivitas kerja karyawan
akan meningkat.
b) Kepala bengkel harus selalu mengontrol
karyawannya bagian service, apakah sudah
menggunakan APD yang sudah dianjurkan di
dealer YAMAHA Surya Inti Putra (SIP)
Bojonegoro. Hal ini bertujuan agar karyawan
tidak melalaikan tugas dan juga kesehatanya.

DAFTAR PUSTAKA
Daryanto, 2001. Keselamatan Kerja Bengkel Bengkel
Otomotif. Jakarta: Bumi Aksara
Faisal Sanifah. (1981). Dasar dan teknik penyusunan
angket.: Warta Nasional. Surabaya.
Indonesia. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970
tentang Keselamatan Kerja.
Indonesia. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992
tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja.

Anda mungkin juga menyukai