Anda di halaman 1dari 7

F.SAINTEK Unira Malang | Vol. 4 | No.

1
Oktober, 2020
P-ISSN 2580-8737, E-ISSN 2623-064X

PENGARUH PENGETAHUAN K3 DAN MANAGERIAL SUPPORT


TERHADAP SIKAP MENGUTAMAKAN K3 DI SENTRA PENGRAJIN
GAMELAN DI KECAMATAN MOJOLABAN, KABUPATEN
SUKOHARJO JAWA TENGAH
Ratna Fajarwati Meditama
Universitas Islam Raden Rahmat Malang
anantafajar92@gmail.com

ABSTRAK

Pengetahuan keselamatan dan kesehatan kerja perlu diperhatikan dan dipelajari


bersama sama untuk meletakkan dasar-dasar informasi baik industri kecil maupun
industri besar. Pencegahan kecelakan dan keselamatan kerja di tempat kerja dapat
dicegah dengan sikap dan tindakan yang pada umumnya merupakan suatu keharusan
yang harus ditaati oleh pekerja maupun pemberi kerja. Pemilik usaha-usaha kecil yang
biasanya kurang tersentuh atau tidak diperhatikan oleh pemerintah, seperti halnya
usaha pembuatan gamelan. Industri pembuatan gamelan banyak terdapat di daerah
Jawa Tengah namun sentra industri pembuatan gamelan yang cukup besar yaitu
terletak di Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah. Dalam penelitian
ini akan memaparkan permasalahan yaitu : adakah pengaruh wawasan atau
pengetahuan K3 dan managerial support terhadap sikap mengutamakan K3. Tujuan
dilakukan penelitian ini adalah untuk memprediksi pengaruh pengetahuan K3 dan
managerial support terhada sikap mengutamakan K3. Penelitian ini merupakan
penelitian observatif yang bersifat kuantitatif. Pengambilan sampel secara purposive
random. Dari 106 karyawan diambil 35 orang. Teknik pengambilan data menggunakan
angket. selanjutnya data dianalisis menggunakan SPSS 12,00 for Windows. Hasil dari
penelitian ini apat dilihat dari besarnya sumbangan efektif setiap variabel x 1 sebesar
22,18%, untuk sumbangan efektif variabel x2 sebesar 18,67%. Jadi interpretasi yang
dapat diberikan adalah ada pengaruh antara pengetahuan K3, serta managerial support
terhadap sikap mengutamakan K3, dan diantara kedua variabel di atas, faktor
pengetahuan K3 mempunyai pengaruh paling besar.

Kata Kunci : Kesehatan, Keselamatn, Kerja, Pengetahuan, Sikap, Industri Gamelan

ABSTRACT

Occupational safety and health knowledge needs to be considered and studied together
to lay the foundation of information for both small and large industries. Attitudes and
actions for work safety by preventing accidents when working in the workspace or
workshop are generally imperative that both workers and employers must obey. Owners
of small businesses that are usually not touched or not noticed by the government, such
as the gamelan making business. There are many gamelan-making industries in Central
Java, but the center of the gamelan-making industry is quite large, which is located in
Mojolaban District, Sukoharjo Regency, Central Java. The problems that will be
described in this study are: Is there an effect of K3 knowledge and managerial support
on the attitude of prioritizing K3. this research is purpose to predict the effect of K3
knowledge and managerial support on the attitude of prioritizing K3. This research is an
observative research which is quantitative in nature. Sampling was purposive random.
Of the 106 employees, 35 were taken. The data collection technique used a
questionnaire. then the data were analyzed using SPSS 12.00 for Windows. The results
of this research can be seen from the amount of effective contribution of each variable
x1 of 22.18%, for the effective contribution of variable x2 is 18.67%. So the interpretation
that can be given is that there is an influence between K3 knowledge and managerial
support on the attitude of prioritizing K3, and between the two variables above, the K3
knowledge factor has the greatest influence.

Keywords: Health, Safety, Work, Knowledge, Attitude, Gamelan Industry

272
Meditama Pengaruh Pengetahuan K3…

PENDAHULUAN sarung tangan, kacamata, safety shoes, dan


Barthos (2001:140) mengemukakan bahwa masker. Hasil penelitian yang dilakukan oleh
sikap acuh tak acuh terhadap kebijakan K3 di Ridwan (2010) terdapat beberapa penyebab
tempat kerja dapat menurunkan produktivitas ter-ganggunya kesehatan yang dialami oleh
kerja, kenyamanan dan rasa aman dalam pekerja yang berhubungan dengan logam
bekerja. Sebaliknya apabila perusahaan diantaranya sebanyak (84,21%) berupa
menerapkan dan mengutamakan K3 di keletihan didaerah sekitar otot punggung,
tempat kerja maka keuntungan yang didapat telapak tangan kiri, pinggang, dan lengan
perusahaan pemberi kerja akan jauh lebih bagian bawah sebelah kanan, sebanyak
meningkat. Machfudz (1986:12) (78,94%) keluhan yang dirasakan pada
mengutarakan bahwa kurang adanya lengan bagian bawah sebelah kiri, jari tangan
perhatian terhadap keselamatan dan kiri dan kanan,serta pekerja merasakan sakit-
kesehatan kerja akan mengakibatkan (a) sakit di seluruh badan sebanyak (89,47%).
kegairahan kurang baik, (b) bekerja kurang Managerial support yang sudah dilakukan
baik, timbul kerusakan akibat kecerobohan, oleh pemilik kerajinan diantaranya yaitu
(c) timbul kecelakaan, (d) dan kematian serta memberikan waktu untuk istirahat dan
hasil produksi dan produktifitas rendah. Salah relaksasi selama melkukan pekerjaan di
satu aspek yang sangat penting di tempat tempat kerja, untuk pekerja dengan sikap
kerja yaitu meng-utamakan keselamatan dan kerja duduk diberikan kursi sandar agar dapat
kesehatan kerja tenaga kerja, karena mengistirahatkan punggungnya ketika lelah.
produktivitas industri juga tergantung dari Dan pemilik indutri gamelan memberikan alat
tingkat kecelakaan kerja, dengan kata lain bila perlindungan diri saat bekerja agar dapat
sering terjadi kecelakaan kerja maka meminimalisasi adanya potensi atau dampak
produktivitas industri akan ikut menurun. yang disebabkan oleh bahaya di tempat kerja.
Kemajuan perekonomian masyarakat Machfudz (1976:12) mengatakan bahwa
Mojolaban Sukoharjo termasuk daerah tenaga kerja yang kurang memiliki
industri gamelan yang sejak tahun 2015 pengetahuan dan pemahaman terhadap
cukup mendapat perhatian dari pemerintah keselamatan kerja maka mereka cenderung
daerah setempat sehingga dapat dikatakan bekerja dengan ceroboh tanpa
perekonomian masyarakat cukup ber- memperhatikan peranan keselamatan kerja,
kembang. Masyarakat di Mojolaban sehingga keselamatan jiwa manusia akan
Sukoharjo mempunyai usaha pembuatan mudah terancam oleh bahaya. Untuk
gamelan yang bahkan sudah di ekspor ke penanggulangannya dapat dilakukan
Mancanegara. Karena usaha yang terus tindakan sebagai berikut; sebelum bekerja di
berkembang dan mampu bersaing dengan lapangan atau tempat kerja hendaknya para
industri rumahan lainnya, akhirnya desa pekerja diberikan pengetahuan tentang
Mojolaban Sukoharjo terkenal sebagai daerah keselamatan kerja, fungsi keselamatan kerja,
sentra industri gamelan di Indonesia. penggunaan alat pelindung, dan pengawasan
Demi mendukung perkembangan industri terhadap pematuhan ketentuan-ketentuan
tersebut pemerintah daerah sering meng- keselamatan kerja. Sejauh ini apabila
adakan pertemuan dengan masyarakat perusahaan kurang memperhatikan dan tidak
Mojolaban Sukoharjo dalam rangka memperdulikan program kesehatan
meningkatkan wawasan dan kreativitas karyawan, akan ada kecenderungan
masyarakat. Selain itu Pemerintah Mojolaban kecelakaan meningkat, dan kecenderungan
Sukoharjo juga pernah mengadakan studi tingkat absensi yang tinggi dan dan
banding dengan daerah lain untuk rendahnya tingkat produktivitas.
memberikan pengetahuan yang lebih tentang Kesehatan dan keselamatn kerja memiliki
dunia usaha pembuatan gamelan. Dengan tujuan terciptanya tenaga kerja yang sehat
kemajuan produksi yang industri capai, dan produktif di tempat kerja. Hal tersebut
apakah industri tersebut memperhatikan dapat tercapai jika terdapat hubungan
aspek keselamatan dan kesehatan kerja para diantara derajat kesehatan yang maksimal
karyawannya. dengan produktivitas perusahaan seperti
Survey pendahuluan yang dilakukan oleh yang dijelaskan berikut ini:
peneliti di industri gamelan sebanyak 10 1. Optimalisasi efisiensi kerja dan waktu yang
orang pekerja, didapatkan informasi sebagai diperlukan untuk bekerja. Syarat-syarat
berikut: (1) 70% pekerja kurang memiliki kesehatan di lingkungan tempat bekerja
pengetahuan tentang bagaimana pentingnya harus terpenuhi. Faktor-faktor yang
Alat Pelindung Diri (APD), dan 30% pekerja berkaitan dengan lingkungan dan cara
yang aktif menggunakan APD yang meliputi dimaksud diantaranya yaitu tekanan panas,

273
Meditama Pengaruh Pengetahuan K3…

penerangan di tempat kerja, debu di udara (Pengaruh Pengetahuan K3 dan managerial


ruang kerja, sikap badan, penserasian support) terhadap variabel terikat (Sikap
badan dan mesin, pengekonomisan upaya. Mengutamakan K3) menggunakan teknik
2. Kecelakaan dan penyakit akibat kerja analisis regresi ganda. Sesuai dengan
menimbulkan dampak pembengkakan pendapat Arikunto (2002:280) Apabila
biaya perusahaan. Hal ini dapat berdampak terdapat lebih dari satu variabel bebas yang
buruk pada keuangan perusahaan, sebab digunakan untuk memprediksi variabel terikat
biaya kecelakaan dan penyait yang maka dapat menggunakan regresi ganda
ditimbulkan akibar kerja jauh lebih mahal yang mana taknik ini merupakan suatu
dibandingkan dengan biaya untuk perluasan dari teknik regresi sederhana.
pencegahannya.
Untuk meningkatkan produksi dan HASIL PENELITIAN
produktifitas kerja, perusahaan / pemberi Pengujian Regresi Ganda
kerja memberikan perlindungan keselamatan Uji Regresi Ganda dilakukan untuk pengujian
dan kesehatan kerja kepada tenaga kerja hipotesis, namun sebelum uji Regresi Ganda
agar tenaga kerja secara aman melakukan dilakukan, diperlukan adanya pengujian per-
pekerjaannya dengan kondisi kesehatannya syaratan yaitu, Uji Normalitas dan Linieritas.
yang baik. Perusahaan-perusahaan dan 1. Uji Normalitas
tempat kerja berapa pun jumlah buruh yang Untuk menguji apakah dalam sebuah model
bekerja di dalamnya kini diperlukan usaha regresi, variabel bebas, variabel terikat atau
yang teratur atau suatu program keselamatan ketiganya mempunyai distribusi normal atau
kerja sesuai dengan tempat kerja itu. tidak, maka memerlukan uji normalitas. Model
Perusahaan-perusahaan kecil dapat regresi yang baik adalah distribusi data
mengadakan program keselamatan kerja normal atau mendekati normal. Setelah
dengan jalan pengorganisasian yang minimal diadakan uji normalitas diperoleh data berikut:
saja. Program keselamatan kerja dapat Dasar pengambilan keputusan yang terlihat
direncanakan dan dilaksanakan oleh seorang pada tabel diatas menunjukkan bahwa nilai
anggota pimpinan. dari One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
pada bagian asymp. Sig, adalah:
METODE PENELITIAN  Bila nilai probabilitas (Asymp. Sig) < 0,05,
Penelitian ini merupakan penelitian Observatif maka distribusi adalah tidak normal
yang bersifat kuantitatif. Karena data yang  Bila nilai probabilitas (Asymp Sig) > 0,05,
dikumpulkan dalam jumlah besar dan mudah maka distribusi adalah normal
diklasifikasikan dalam kategori-kategori atau Hasil pengujian dapat diketahui sebagai
diubah dalam bentuk angka-angka maka berikut:
penelitian ini bersifat kuantitatif, menurut a). x1 ; dapat disimpulkan bahwa data x1
(Mukhadis,2003:98) analisis yang sesuai adalah terdistribusi normal karena nilai
untuk penelitian ini adalah kuantitatif . probabilitas (0,314) > 0,05
Populasi penelitian ini mempunyai obyek b). x2 ; dapat disimpulkan bahwa data x3
sasaran para pekerja industri pembuatan adalah terdistribusi normal karena nilai
gamelan di Kecamatan Mojolaban Kabupaten probabilitas (0,079) > 0,05
Sukoharjo Jawa Tengah. Populasi ini c). x3 ; dapat disimpulkan bahwa data x4
merupakan populasi yang cukup besar, adalah terdistribusi normal karena nilai
mengingat industri pembuatan gamelan probabilitas (0,097) > 0,05
terbesar di Jawa Tengah ini berpusat di Dengan demikian variabel pada
Kecamatan Mojolaban. penelitian ini yaitu variabel bebas (x)
Penulis memutuskan bahwa sampel yang adalah Pengaruh Pengetahuan K3
diambil sebesar 33% persen dari populasi, terhadap Sikap Mengutamakan K3 (x1),
yaitu terdapat 106 karyawan dari 5 industri Pengaruh managerial support terhadap
pembuatan gamelan. Responden diambil dari Sikap Mengutamakan K3 (x2) dan variable
setiap industri rumahan gamealan yang terikat (Y) membentuk distribusi normal.
menjadi sampel responden sejumlah 7 orang 2. Uji Linearitas
pekerja dengan asumsi bahwa pekerja dalam Peneliti menggunakan uji curva Fit yang
rumah industri tersebut yang sama cenderung digunakan untuk menguji linearitas dan
bersifat homogen dan sudah cukup pengolahannya dikalukan dengan bantuan
representatif terhadap populasi. Instrument komputer program SPSS for Windows
yang digunakan oleh penulis dalam Ver.12,0. hasil pengujian linieritas variabel
pengumpulkan yaitu dengan menggunakan bebas dengan variabel terikat disajikan pada
angket. Analisis pengaruh variabel bebas tabel 2.

274
Meditama Pengaruh Pengetahuan K3…

Tabel 1. Hasil Uji Normalitas One - Sample Kolmogorov-Smirnov Test


X1 X2 Y
(Pengaruh (Dukungan (Sikap
Pengetahuan K3) Manajerial) Mengutamakan K3)
N 35 35 35
Normal Parameter Mean 22.2286 34.8286 30.5143
Std.Deviation 2.6908 3.8538 3.0428
Most Extreme Absolute .162 .215 .208
Differences Positif .162 .123 .208
Negatif -.091 -.215 -.095
Kolmogorov-Smirnov Z .961 1.271 1.231
Asymp.Sig. (2-tailed) .314 .079 .097
a. Test distribution is Normal
b. Calculated from data

Tabel 2. Hasil Uji Linieritas

Variabel Probabilitas F hitung F tabel (0,05 ; 1 ; 33)


x1 - y 0,0003 16,55498 4,139
X2 – y 0,0001 21,41139 4,139

Tabel 2. menunjukkan nilai p yang Data yang telah diperoleh:


signifikan (< 0,05). Model regresi dapat F hitung = 15,573
dipakai untuk mengetahui hubungan antara F tabel (3;31;0,05) = 2, 911
variabel bebas dan variabel terikat dan hal Probabilitas (Sig.) = 0,000
ini menunjukkan bahwa antara variabel Hasil analisis diperoleh bahwa F hitung
bebas dan variabel terikat memiliki (15,573)> F tabel (0,05 ; 1 ; 33) (2, 911), dan
hubungan yang linier. dilihat besaran Probabilitas (Sig.)
0,000 < 0,05 sehingga Ho ditolak dan
Pengujian Hipotesis H1, H2, H3 diterima. Dimana secara
Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk serentak (simultan) perubahan variabel
menjawab apakah ada pengaruh antara x1, x2 berpengaruh secara signifikan
Pengetahuan K3, Ketersediaan dan terhadap perubahan variabel Y.
managerial support terhadap Sikap Jadi interpretasi yang dapat diberikan
Mengutamakan K3. Hipotesis yang diuji adalah ada pengaruh antara
dalam penelitian ini adalah: Pengetahuan K3, dan managerial
H1 : Terdapat Pengaruh yang support terhadap Sikap
signifikan antara Pengetahuan Mengutamakan K.
K3 dan managerial support Terhada
Sikap Mengutamakan K3.  Berdasarkan Uji t, dimana Uji t dapat
H2 : Terdapat Pengaruh yang signifikan digunakan untuk menguji signifikansi
antara Pengetahuan K3 konstanta dan setiap variabel
terhadap Sikap Mengutamakan independent terhadap variabel
K3. Dependen.
H3 : Terdapat Pengaruh yang signifikan Kriteria pengujian:
antara managerial support Ho diterima apabila terdapat
terhadap Sikap Mengutamakan probabilitas > 0,05
K3. Ho ditolak apabila terdapat
 Berdasarkan Uji F, dimana Uji F probabilitas < 0,05 atau
digunakan untuk menguji signifikansi Ho diterima apabila terdapat t hitung < t
pengaruh variabel- variabel bebas tabel
dengan variabel terikat secara Ho ditolak apabila terdapat t hitung > t
serentak. Kriteria pengujian: tabel Analisis yang diperoleh adalah:
Ho diterima apabila F probabilitas > 1) Variabel X1
0,05 Data yang diperoleh:
Ho ditolak apabila probabilitas < 0,05 thitung = 2,124
atau ttabel (31 ; 0,05) = 1,695
Ho diterima apabila F hitung < F tabel Probabilitas (Sig.) = 0,042
Ho ditolak apabila F hitung > F tabel

275
Meditama Pengaruh Pengetahuan K3…

Dari data yang diperoleh dapat keadaan variabel lain, bila hanya
dilihat bahwa besaran probabilitas memperhatikan atau mementingkan salah
(Sig.) 0,042 < 0,05 dan thitung satu atau salah dua variabel saja, ini akan
(2,124) > ttabel (31 ; 0,05) (1,695) sulit menciptakan sikap mengutamakan K3
Ho ditolak, koefisien regresi dengan sempurna.
signifikan. Dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki,
Artinya variabel x1 mempunyai karyawan akan lebih tahu apa yang harus
pengaruh yang signifikan dilakukannya, dan tidak boleh dilakukan
terhadap variabel Y. pada saat bekerja. Serta managerial
2) Variabel X2 support mutlak diperlukan untuk selalu
Data yang diperoleh: memberikan pelatihan dan memperhatikan
thitung = 2,503 kebutuhan karyawannya.
ttabel (31 ; 0,05) = 1,695 Machfudz (1976:12) mengatakan bahwa
Probabilitas (Sig.) = 0,018 tenaga kerja yang kurang memiliki
Dari data yang diperoleh dapat pengetahuan dan pemahaman terhadap
dilihat bahwa besaran probabilitas keselamatan kerja maka mereka
(Sig.) 0,018 < 0,05 dan thitung cenderung bekerja dengan ceroboh tanpa
(2,503) > ttabel (31 ; 0,05) (1,695) memperhatikan peranan keselamatan
Ho ditolak, koefisien regresi kerja, sehingga keselamatan jiwa manusia
signifikan akan mudah terancam oleh bahaya.
Artinya variabel x2 mempunyai
pengaruh yang signifikan Pengaruh pengetahuan K3(x1) terhadap
terhadap variabel Y. sikap mengutamakan K3(y)
Hasil analisis data secara parsial
PEMBAHASAN menunjukkan bahwa thitung (2,124) > ttabel
Pengaruh Pengetahuan K3 serta (1,695), ini berarti bahwa pengetahuan K3
managerial support terhadap Sikap mempunyai pengaruh yang signifikan
Mengutamakan K3 terhadap sikap mengutamakan K3. Untuk
Berdasarkan pengisian angket penelitian hasil analisis secara individu didapatkan У
yang diisi oleh 35 responden, pengaruh = 15,987 + 0,654.x-1. Berarti para pekerja
pengetahuan K3 dan managerial support mempunyai pengetahuan K3 pada kategori
terhadap sikap mengutamakan K3 di sangat baik terhadap sikap mengutamakan
sentra pengrajin gamelan Kecamatan K3, ini berarti juga bahwa para pekerja
Mojolaban Kabupaten Sukoharjo Jawa mempunyai pemahaman yang baik tentang
Tengah di peroleh hasil bahwa F hitung K3. Untuk menghindari hal-hal yang dapat
(15,573) > F tabel (0,05 ; 1 ; 33) (2, 911), dan mengganggu keselamatan dan kesehatan
terlihat besaran Probabilitas (Sig.) 0,000 < kerja maka pengetahuan K3 mutlak
0,05 sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. diperlukan oleh para pekerja untuk
Dan dilihat dari sumbangan efektif setiap menyelesaikan tugasnya , dan itu bisa
variabel dapat dilihat besarnya sumbangan terwujud dengan dibekali dengan
efektif x1 sebesar 22,18%, untuk pengetahuan.
sumbangan efektif variabel x2 sebesar Setiap pekerja yang baru diterima dalam
19,24%, dan untuk sumbangan efektif x3 suatu perusahaan, mereka harus
sebesar 18,67%. Jadi interpretasi yang dijelaskan dulu tentang kemungkinan
dapat diberikan adalah ada pengaruh resiko-resiko yang akan menimpa dirinya
antara pengetahuan K3dan managerial pada saat bekerja, serta dijelaskan tentang
support terhadap sikap mengutamakan K3, APD (Alat Pelindung Diri) yang harus
dan diantara kedua variabel di atas, faktor digunakan untuk bekerja, dan
pengetahuan K3 mempunyai pengaruh menunjukkan cara-cara serta sikap yang
paling besar. harus dilakukan saat bekerja. Ini penting
Dimana secara serentak (simultan) diketahui oleh pekerja supaya dia tahu apa
perubahan variabel x1, x2 berpengaruh yang harus dikerjakan dan yakin mampu
secara signifikan terhadap perubahan tabel mengerjakannya sebagai modal awal
y. Dari hal di atas sangat jelas bahwa memulai pekerjaan.
pengetahuan K3 dan managerial support Pengetahuan adalah informasi tentang
ini harus diterapkan bersama-sama sesuatu, yang akan dipertimbangkan oleh
dengan cara yang seimbang, sikap pemikiran dan akan dipelajari lebih lanjut
mengutamakan K3 adalah variabel yang berdasarkan faktor-faktor tertentu. Sesuai
dapat berdiri sendiri, namun perubahan pendapat Komarudin (1984:141)
nilai variabel tersebut dipengaruhi oleh menyatakan, bahwa pengetahuan

276
Meditama Pengaruh Pengetahuan K3…

merupakan pembentukan pemikiran hubungan antar pekerja serta


assosiatif yang menghubungkan atau menumbuhkan kesadaran sikap
menyalin sebuah pemikiran dengan mengutamakan K3 dalam bekerja.
kenyataan. Selanjutnya, David (1984:154) Heidrachman dan Husnan (1990:256)
mengemukakan, bahwa pengetahuan mengatakan “Dukungan dari manajemen
merupakan informasi tentang orang lain, mutlak diperlukan agar program
obyek, atau issu yang betul-betul keselamatan kerja dapat berjalan dengan
dipertimbangkan berdasarkan faktor- efektif. Dukungan dari manajemen puncak
faktor. Dengan demikian hakekat dari perlu diwujudkan dengan tindakan nyata
pengetahuan merupakan segenap apa dan bukan sekedar lip servis saja”.
yang kita ketahui tentang sesuatu obyek
yang akan dibuktikan kebenarannya. KESIMPULAN
Dari uraian hasil penelitian yang disajikan
Pengaruh managerial support (x3) di depan, maka kesimpulan yang diperoleh:
terhadap sikap mengutamakan K3(y) 1. Pengetahuan para pekerja terhadap
Hasil penelitian menunjukkan bahwa thitung keselamatan dan kesehatan kerja di
(2,503) > ttabel (1,695), ini berarti bahwa sentra pengrajin gamelan Kecamatan
managerial support mempunyai pengaruh Mojolaban Kabupaten Sukoharjo
yang signifikan terhadap sikap Jawa Tengah termasuk dalam
mengutamakan K3. Untuk hasil analisis kategori sangat baik.
secara individu didapatkan У = 13,266 + 2. Dukungan pihak manajerial terhadap
0,495.x-3. managerial support terhadap keselamatan dan kesehatan kerja di
sikap mengutamakan K3 mempunyai sentra pengrajin gamelan Kecamatan
katergori baik. Dalam hal ini berarti Mojolaban Kabupaten Sukoharjo
terdapat kepedulian pihak manajerial Jawa Tengah dalam kategori
dengan keselamatan dan kesehatan kerja mendukung dalam melaksanakan
para karyawannya. Dan memang itulah tugasnya.
yang seharusnya dilakukan oleh pihak 3. Ada pengaruh yang signifikan antara
manajerial. Pengaruh pengetahuan K3 dan
Dukugan manajerial ini bisa berbentuk apa managerial support terhadap sikap
saja, contoh yang paling sederhana yang mengutamakan K3 di sentra pengrajin
tidak memerlukan modal namun gamelan Kecamatan Mojolaban
memberikan manfaat yang sangat luar Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah
biasa bagi seseorang yang menerimanya,
dengan berkata “pekerjaanmu sangat SARAN
bagus hari ini, bagaimana kamu bisa 1. Kantor Dinas Ketenagakerjaan;
melakukannya”. mempertimbangkan bahwa faktor
Dengan mengungkapkan penghargaan keselamatan dan kesehatan kerja
yang tulus diberikan kepada para pekerja, merupakan tolak ukur peningkatan
pekerja akan merasa senang dan sangat produktivitas kerja karyawan, maka
dihargai, dan jika hal ini berlangsung terus hendaknya perlu bimbingan dari dinas
menerus dengan sendirinya hubungan ketenagakerjaan terkait untuk
antara pekerja dan pemilik usaha akan memberikan pelatihan-pelatihan, atau
terjalin. Disamping pekerja dengan senang seminar-seminar untuk mengurangi
hati melakukan pekerjaanya, dampak lain angka kecelakaan kerja yang terjadi.
yang dapat diambil adalah hasil pekerjaan 2. Bengkel; perlu mengadakan pelatihan-
berkualitas sehingga meningkatkan omset pelatihan untuk meningkatkan
bengkel. ketrampilan dan kecakapan, serta
Hal lain yang harus diperhatikan adalah mengadakan seminar untuk
dengan mengadakan lomba yang dalam peningkatkan pengetahuan para
pelaksanaannya disertai aturan dan pekerja.
prosedur pengerjaan suatu produk yang 3. Bengkel; usahakan untuk
benar. Aturan dan prosedur yang dimaksud memperhatikan dan menyediakan Alat
adalah setiap pengerjaan harus Pelindung Diri (APD) yang sesuai
memperhatikan aspek keselamatan standar, karena dengan APD yang
misalnya penggunaan alat pelindung diri standar keselamatan dan kesehatan
yang standar, penggunaan perlatan kerja kerja akan lebih terjamin.
sesuai dengan fungsinya, sikap dalam 4. Bengkel; dari bulan ke bulan usahakan
bekerja juga harus diperhatikan. Dengan untuk lebih meningkatkan
kegiatan ini diharapkan dapat mempererat kesejahteraan para pekerjanya,

277
Meditama Pengaruh Pengetahuan K3…

karena bagaimanapun pekerja adalah atinnaker/


aset milik bengkel dalam menjalankan informasi/index_celaka.php,
proses produksi. Juga dapat diakses tanggal 27 Juni 2006)
mengagendakan program pelatihan- Djatmiko, Bambang. (1999). Keselamatan
pelatihan serta mendirikan wadah Kerja Dan Pengelolaan lab./
sebagai tempat bertemunya pemilik bengkel. Malang: Universitas
bengkel dengan para karyawannya. Negeri Malang
Sehingga dapat bertukar pikiran Hasibuan, M. (2002). Manajemen Sumber
bersama untuk kemajuan bengkel. Daya Manusia. Jakarta: Bumi
5. Karyawan; hendaknya untuk selalu Aksara
mengutamakan sikap keselamatan Harun, Setiawan. (1980). Keselamatan
dan kesehatan dalam bekerja, Kerja & Tata Laksana Bengkel Jilid
sehingga mampu berkreasi dan I. Jakarta: Depdikbud Direktorat
berinovasi untuk mengembangkan Pendidikan Menengah Kejuruan.
kualitas produk yang dihasilkan. Martoyo, S. (2000). Manajemen Sumber
6. Karyawan; usahakan semaksimal Daya Manusia .Yogyakarta.BPFE
mungkin mematuhi peraturan yang Moeadi. (1982). Keselamatan Kerja Seri I
ada pada saat bekerja, khususnya dan II. Malang: FPTK IKIP Malang.
penggunaan Alat Pelindung Diri, demi Muryanto, Heru & Paryono. (1994).
keselamatan pada saat bekerja. Keselamatan Kerja Praktek Kerja
Karena walau bagaimanapun Kayu dengan Peralatan Tangan
kecelakaan kecelakaan sangat dan Mesin. Malang: IKIP Malang.
mungkin terjadi karena tidak sengaja. Mukhadis, Amat, dkk. (2003). Dasar-Dasar
7. Karyawan; khususnya pada bagian Metodologi Penelitian. Malang:
pengelasan jangan lupa untuk Lemlit UM
memakai alat pelindung mata dan Mikkelsen, Britha. (2001). Metodologi
muka. Dikhawatirkan mata terkena Penelitian Partisipatoris dan Upaya
radiasi dari percikan api yang Upaya Pemberdayaan. Jakarta:
ditimbulkan. Yayasan Obor Indonesia
8. Karyawan; diupayakan jangan sampai Singarimbun, Masri & Effendi, Sofian.
menggunakan sandal jepit pada saat 1991. Metodologi Penelitian
bekerja karena resiko yang ditanggung Survei. Jakarta: LP3ES
akan sangat besar. Gunakanlah alat Sugiyono. (1997). Statistika Untuk
pelindung kaki yang sesuai untuk Penelitian. Bandung: CV. AlfaBeta.
menghindari cidera bila suatu saat Sugiyono, (1997). Statistik Non Parametris
terjadi kecelakaan pada saat bekerja. Untuk Penelitian. Bandung: CV.
AlfaBeta.
DAFTAR RUJUKAN Sumakmur. (1980). Higene Perusahaan
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur dan Kesehatan Kerja. Jakarta:
Penelitian: Suatu Pendekatan Gunung Agung.
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Usman, H. & Akbar, P. S. (2003).
As’ad, Moh. (1987). Psikologi Industri. Metodologi Penelitian Sosial.
Yogyakarta.: Liberty Jakarta: Bumi Angkasa
Bungin, Burhan. (2001). Metodologi Wahono. (1992). Tingkat Kepedulian
Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Pekerja Bengkel Las terhadap
Grafindo Persada Tindakan Keselamatan dan
Departemen Tenaga Kerja dan Kesehatan Kerja (K3) di Wilayah
Transmigrasi. (2006). Jumlah Kecamatan Sukun Kotamadya
Kecelakaan Kerja Tahun 2000- Malang. Malang: Pusat Penelitian
2002. (Online), IKIP Malang.
(http://www.nakertrans.go.id/pusd

278

Anda mungkin juga menyukai