Anda di halaman 1dari 3

Maharduta Adiwijaya

19043010154
Kelas D
Pengantar Ilmu Komunikasi
Fungsi Komunikasi :

1. Komunikasi Sosial
Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial adalah komunikasi itu
penting untuk membangun konsep diri, aktualisasi diri, untuk
kelangsungan hidup, memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan,
dan memupuk hubungan dengan orang lain. Tanpa komunkasi, orang
tidak akan tahu bagaimana cara makan, minum, berbicara sebagai
manusia dan memperlakukan manusia lain secara beradab karena cara-
cara berperilaku tersebut harus dipelajari dari sosialisasi, yang intinya
adalah komunikasi.
2. Komunikasi Ekspresif
Komunikasi dapat dilakukan baik sendirian ataupun dalam kelompok.
Komunikasi ekspresif tidak otomatis bertujuan memengaruhi orang lain,
namun dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi instrumen
untuk menyampaikan perasaan (emosi). Sebagai contoh, seorang ibu
mengekspresifkan perasaan sayang pada anaknya dengan cara
membelai, mahasiswa melakukan protes terhadap kebijakan pemerintah
dengan cara mogok makan, dsb. Puisi, lagu, tarian, pentas drama juga
merupakan wujud fungsi komunikasi ekspresif.
3. Komunikasi Ritual
Komunikasi ritual biasanya dilakukan secara kolektif. Para antropologi
menyebutnya sebagai rites of passage, mulai dari upacara kelahiran,
sunatan, ulang tahun, pertunangan, pernikahan, hingga upacara
kematian. Dalam acara-acara tersebut, orang biasanya mengucapkan
kata-kata atau menampilkan perilaku-perilaku tertentu yang bersifat
simbolik. Sebagai contoh : orang berdoa sambil menangis, atau bahkan
yang ekstrem, Samurai melakukan bunuh diri karena telah melakukan
kesalahan.
Kegiatan ritual memungkinkan para pesertanya berbagi komitmen
emosional dan menjadi perekat bagi kepaduan mereka, juga sebagai
pengabdian kepada kelompok. Yang terpenting dari kegiatan ritual
tersebut bukan bentuknya, melainkan perasaan senasib sepenanggunan
yang menyertainya, perasaan bahwa kita terikat , diakui, dan diterima
oleh kelompok, bahkan oleh sesuatu yang lebih besar daripada diri kita
sendiri, yang bersifat abadi.
4. Komunikasi Instrumental
Fungsi komunikasi ini sering disebut juga sebagai komunikasi yang
bertujuan persuasif, yakni komunikasi yang mempunyai tujuan umum;
menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap, keyakinan,
dan mengubah perilaku atau menggerakan tindakan, sampai dengan
menghibur. Sebagai instrumen, komunikasi tidak saja digunakan untuk
menciptakan dan membangun hubungan, namun juga untuk
menghancurkan. Komunikasi berfungsi sebagai instrumen untuk
mencapai tujuan-tujuan pribadi dan pekerjaan, baik tujuan jangka
pendek maupun jangka panjang.
Tujuan jangka pendek misalnya untuk memperoleh pujian,
menumbuhkan kesan yang baik, memperoleh simpati, empati,
keuntungan material, ekoomi, politik, yang antara lain dapat diperoleh
melalui pengelolaan kesan (impression management), yaitu taktik-taktik
verbal dan nonverbal, seperti berbicara sopan, mengobral janji,
mengenakan pakaian necis, dan sebagainya. Taktik itu sering bisa kita
lihat, misalnya saat orang melakukan kampanye politik.
Tujuan jangka panjang dapat dicapai lewat keahlian berkomunikasi,
misalnya keahlian pidato, berunding, berbahasa asing, atau keahlian
menulis.
Kedua tujuan tersebut berkaitan, dalam arti bahwa pengelolaan kesan
secara kumulatif dapat digunakan untuk mencapai tujuan jangka
panjang berupa keberhasilan dalam karier, misalnya dalam memperoleh
jabatan, kekuasaan, penghormatan sosial, dan kekayaan.

Catatan Kaki :

Dr. Dra. Herlina, Komunikasi : Fungsi dan Jenis. Universitas Pendidikan


Indonesia, Bandung, 2015.

Dr. Redi Panuju,M.Si, Pengantar Studi (Ilmu) Komunikasi, Pernadamedia Group,


Jakarta, 2018.

Rayudaswati Budi, Pengantar Ilmu Komunikasi, Kretakupa Print, Makassar,


2010.

Anda mungkin juga menyukai