Anda di halaman 1dari 14

REKAYASA IDE

APLIKASI PROGRAM MATLAB DALAM MEMECAHKAN KASUS FISIKA


DENGAN PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA ORDE SATU

Oleh
Kelompok 1 :
Hileri Florida Situmorang 4172121022
Iffah Khairiyah Ismayanti 4172121023
Regina Yesgia Purba 4173321042
Rika Wahyuni 4171121028
Yessi Veronica Marpaung 4153321046

Kelas : Fisika Dik C 2017


Mata Kuliah : Persamaan Diferensial dalam Fisika
Dosen Pengampu : Dr. Nurdin Siregar, M.Si

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. karena
dengan Rahmat dan Karunia-Nya, kami masih bisa menyelesaikan makalah rekayasa ide
ini dengan baik yang mana untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Persamaan Diferensial
dalam Fisika.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada pihak-pihak yang membantu kami dalam
mengerjakan tugas ini, terutama kepada Dosen Pengampu kami, yaitu Bapak Dr. Nurdin
Siregar, M.Si.
Oleh karena itu, kami sangat berharap kepada saudara-saudari sekalian yang
membaca tugas kami untuk memberi saran, kritik serta ide-ide dari pembaca sekalian agar
tugas kami selanjutnya bisa lebih baik. Sekian dan terima kasih.

Medan, 2 April 2019

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 1
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Persamaan Diferensial ..................................................................... 2
2.2 MATLAB ........................................................................................ 3
BAB III PEMAPARAN IDE
3.1 Penerapan Persamaan Diferensial dalam Fisika dengan
Menggunakan Program MATLAB .................................................. 5
BAB IV PENUTUP
4.1 Simpulan ........................................................................................... 10
4.2 Saran .................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan dan kehadiran teknologi komputer dewasa ini telah memberikan
kemudahan berbagai pihak untuk menggunakannya dalam bidang kehidupan, termasuk
pendidikan, sebagai sarana penunjang pendidikan. Hal ini dikarenakan dengan
menggunakan komputer dapat mempertinggi efisiensi suatu pekerjaan yang disebabkan
adanya kelebihan/manfaat. Kelebihan tersebut diantaranya adalah dapat mengerjakan
pekerjaan dengan cepat dan tepat, dapat menyimpan data maupun memanggilnya kembali
dan dapat memproses data/informasi dalam cakupan besar. Bahkan dengan adanya
perkembangan teknologi khususnya dalam program-program aplikasinya, saat ini
komputer semakin memberikan manfaat yang besar di dunia pendidikan, khususnya dalam
proses pembelajaran.
Terdapat ratusan bahkan ribuan program aplikasi atau perangkat lunak yang dapat
dimanfaatkan untuk pembelajaran matematika, yang terpenting adalah bahwa pengajar
harus memiliki pengetahuan/wawasan dan keterampilan menggunakan berbagai perangkat
lunak tersebut serta mampu memilih perangkat lunak yang sesuai untuk mendukung
pembelajaran topik tertentu, dalam hal ini topik nya adalah Persamaan Diferensial Biasa.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimanakah cara menyelesaikan suatu permasalahan pada Persamaan Diferensial
dalam fisika dengan menggunakan aplikasi program MATLAB?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Sebagai salah satu syarat dalam memenuhi tugas Mata Kuliah Persamaan
Diferensial dalam Fisika
2. Sebagai salah satu bacaan yang mampu menambah wawasan para pembaca
3. Mengetahui metode penyelesaian permasalahan-permasalahan pada Persamaan
Diferensial Biasa dengan menggunakan aplikasi MATLAB

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Persamaan Diferensial


Secara matematis, investigasi terhadap perubahan akan menghasilkan persamaan-
persamaan atau ekspresi-ekspresi yang memuat derivatif-deviratif (turunan-turunan) dari
suatu fungsi yang belum diketahui, yang dikenal dengan persamaan differensial.
Jadi, persamaan diferensial adalah sebuah persamaan yang mengandung sebuah
fungsi yang tak diketahui dan deviratif-deviratifnya.
Contoh persamaan diferensial biasa:
𝑑2 𝑄(𝑡) 𝑑𝑄(𝑡) 1
𝐿 +𝑅 + 𝐶 𝑄(𝑡) = 𝐸(𝑡)
𝑑𝑡 2 𝑑𝑡

Dengan Q,L,R,C, dan E berturut-turut menyatakan muatan, induktansi, resistensi,


kapasitansi dan voltase. Dan salah satu contoh dari persamaan diferensial biasa juga yaitu
persamaan peluruhan radioaktif.
Orde dari persamaan diferensial adalah derajat atau pangkat tertinggi dari turunan
yang muncul dalam persamaan. Secara umum, persamaan yang dituliskan dalam bentuk

𝐹 (𝑥, 𝑢(𝑥), 𝑢′ (𝑥), … , 𝑢(𝑛) (𝑥)) = 0

adalah persamaan diferensial biasa orde ke-n. Persamaan diatas merepresentasikan relasi
antara peubah tak bebas x dan nilai-nilai fungsi u dan turunan pertama ke-n
nya 𝑢′ , 𝑢′′ , … , 𝑢(𝑛) .
Contoh diferensial biasa orde 1 misalnya dalam peluruhan zat radioaktif sebagai
berikut:
dR(t )
 kR(t )
dt
Dimana R(t) adalah jumlah zat radioaktif pada waktu t, dan k adalah konstanta
peluruhan. Sedangkan contoh persamaan diferensial berorde 2 dalam persamaan
gelombang sebagai berikut:
 2 u  x, t   2 u  x, t 
a2 
x 2 t 2
Pada prinsipnya, pemecahan permasalahan diferensial adalah menghilangkan
koefisien diferensialnya sehingga tinggal hubungan antara y dan x nya. Pemecahan
persamaan diferensial dapat dilakukan dengan cara, yaitu :

2
1. Pemecahan Dengan Integrasi Langsung (dv/dx = f(x)
2. Pemecahan Dengan Pemisahan Variabel ( dv/dx = f(x,v)
3. Persamaan Homogen dengan Substitusi Y= v. X
4. Persamaan Linier( Pengunaan Faktor Integral
𝑑𝑦
Bentuk umum : 𝑑𝑥 + 𝑝𝑦 = 𝑄

2.2 MATLAB
MATLAB (Matrix Laboratory) adalah suatu program untuk analisis dan komputasi
numerik dan merupakan suatu bahasa pemrograman matematika lanjutan yang dibentuk
dengan dasar pemikiran menggunakan sifat dan bentuk matriks. Pada awalnya, program ini
merupakan interface untuk koleksi rutin-rutin numeric dari proyek LINPACK dan
EISPACK, dan dikembangkan menggunkan bahasa FORTRAN namun sekarang
merupakan produk komersial dari perusahaan Mathworks, Inc.yang dalam perkembangan
selanjutnya dikembangkan menggunakan bahasa C++ dan assembler (utamanya untuk
fungsi-fungsi dasar MATLAB)
MATLAB telah berkembang menjadi sebuah environment pemrograman yang
canggih yang berisi fungsi-fungsi built-in untuk melakukan tugas pengolahan sinyal,
aljabar linier, dan kalkulasi matematis lainnya. MATLAB juga berisi toolbox yang berisi
fungsi-fungsi tambahan untuk aplikasi khusus. MATLAB bersifat extensible, dalam arti
bahwa seorang pengguna dapat menulis fungsi baru untuk ditambahkan pada library ketika
fungsi-fungsi built-in yang tersedia tidak dapat melakukan tugas tertentu. Kemampuan
pemrograman yang dibutuhkan tidak terlalu sulit bila Anda telah memiliki pengalaman
dalam pemrograman bahasa lain seperti C++, PASCAL, atau FORTRAN.
MATLAB merupakan merk software yang dikembangkan oleh
Mathworks.Inc.(lihat http://www.mathworks.com) merupakan software yang paling efisien
untuk perhitungan numerik berbasis matriks. Dengan demikian jika di dalam perhitungan
kita dapat menformulasikan masalah ke dalam format matriks maka MATLAB merupakan
software terbaik untuk penyelesaian numericnya. MATLAB yang merupakan bahasa
pemrograman tingkat tinggi berbasis pada matriks sering digunakan untuk teknik
komputasi numerik, untuk menyelesaikan masalah-masalah yang melibatkan operasi
matematika elemen, matrik, optimasi, aproksimasi dan lain-lain. Sehingga Matlab banyak
digunakan pada :
( 1 ) Matematika dan Komputansi,

3
(2) Pengembangan dan Algoritma,
(3) Pemrograman modeling, simulasi, dan pembuatan prototype,
(4) Analisa Data , eksplorasi dan visualisasi,
(5) Analisis numerik dan statistic, dan
(6) Pengembangan aplikasi teknik.
Matlab hanya memiliki dua jenis tipe data yaitu Numeric dan String. Dalam matlab
setiap variabel akan disimpan dalam bentuk matrik. User dapat langsung menuliskan
variabel baru tanpa harus mendeklarasikannya terlebih dahulu pada command window.
Contoh pembuatan variabel pada matlab:
>> varA = 1000 ; ans var A =1000
>> varB = [45 2 35 45] ; ans var B = 45 2 35 45
>> varC = ‘test variabel’ ; varC = test variable
Penamaan variabel pada matlab bersifat caseSensitif karena itu perlu diperhatikan
penggunaan huruf besar dan kecil pada penamaan variabel. Apabila terdapat variabel lama
dengan nama yang sama maka matlab secara otomatis akan me-replace variabel lama
tersebut dengan variabel baru yang dibuat user.
Beberapa penggunaan operator aritmatika antara dua operand (A dan B)
ditunjukkan pada table berikut ini

4
BAB III
PEMAPARAN IDE

3.1 Penerapan Persamaan Diferensial dalam Fisika dengan Menggunakan Program


MATLAB
MATLAB banyak digunakan dalam menyelesaikan permasalahan matematika
karena MATLAB suatu bahasa pemrograman matematika lanjutan yang dibentuk dengan
dasar pemikiran menggunakan sifat dan bentuk matriks sehingga jika di dalam perhitungan
kita dapat menformulasikan masalah ke dalam format matriks maka MATLAB mampu
menyelesaikan permasalahan numeriknya.

Pada Rangkaian Listrik


Model persamaan rangkaian listrik RC mempunyai bentuk PD Linier orde-1. Penyelesaian
Rangkaian RC dapat diselesaikan dengan faktor integrasi. Ilustrasi penerapan faktor
integrasi PD Linier orde-1 pada rangkaian RC dengan sumber E = Konstanta, Eo sinωt dan
eksponensial dijelaskan sbb:

Dengan menerapkan hukum Kirchoff maka model persamaan rangkaian adalah:


𝑑𝑄 1 𝑑𝑄 1 𝐸
𝑅 + 𝑄=𝐸 ↔ + 𝑄=
𝑑𝑡 𝐶 𝑑𝑡 𝑅𝐶 𝑅
Atau
1 𝑑𝐼 1 𝑑𝐸
𝑅𝐼 + ∫ 𝐼𝑑𝑡 = 𝐸 ↔ 𝑅 + 𝐼 =
𝐶 𝑑𝑡 𝐶 𝑑𝑡
Diperoleh PD linier orde satu :
𝑑𝐼 1 1 𝑑𝐸
+ 𝐼=
𝑑𝑡 𝑅𝐶 𝑅 𝑑𝑡

Contoh Kasus :

5
Suatu rangkaian listrik terdiri dari Resistor 20 ohm yang dihubungkan seri dengan
kapasitor 0,05 farad dan baterai E volt. Pada saat t=0 tidak ada muatan pada kapasitor.
Tentukan besar muatan dan arus untuk t>0, jika E = 60, E = 100t 𝑒 −2𝑡 dan E= 100 cos 2t!

Penyelesaian :
(a) jika E = 60, model persamaan rangkaian RC adalah:
𝑑𝑄 1 𝐸
+ 𝑄=
𝑑𝑡 𝑅𝐶 𝑅
𝑑𝑄
+𝑄 = 3
𝑑𝑡
faktor integrasi = 𝑒 𝑡
perkalian PD dengan faktor integrasi didapatkan:
𝑑𝑄
𝑒𝑡 [ + 𝑄] = 3𝑒 𝑡
𝑑𝑡
𝑑 𝑡
[𝑒 𝑄] = 3𝑒 𝑡
𝑑𝑡

𝑒 𝑡 𝑄 = ∫ 3𝑒 𝑡 𝑑𝑡 + 𝑘

𝑒 𝑡 𝑄 = 3𝑒 𝑡 + 𝑘
𝑄 = 3 + 𝑘𝑒 −𝑡 𝑄 (𝑡 = 0) = 0 → 𝑘 = −3
𝑄 = 3 − 3𝑒 −𝑡 ,
𝑑𝑄 𝑑
Karena 𝐼 = , maka 𝐼 = [3 − 3𝑒 −𝑡 ] = 3𝑒 −𝑡 ,
𝑑𝑡 𝑑𝑡

Program MATLAB untuk Gambar di atas


%Arus pada Rangk RC seri E = 60
clear all;
close all;
clc;
t=(0:0.01:5);
I=3*exp(-t)
plot(t,I,'b','linewidth',2)
xlabel('sumbu waktu (t)','fontsize',14
)ylabel('Arus I(t)','fontsize',14)

6
(b) jika E =100 t𝑒 −2𝑡 , model persamaan rangkaian RC adalah:
𝑑𝑄 1 𝐸
+ 𝑄=
𝑑𝑡 𝑅𝐶 𝑅
𝑑𝑄
+ 𝑄 = 5 𝑡𝑒 −2𝑡
𝑑𝑡

faktor integrasi = 𝑒 𝑡
perkalian PD dengan faktor integrasi didapatkan:
𝑑𝑄
𝑒 𝑡 [ 𝑑𝑡 + 𝑄] = 5𝑡𝑒 −𝑡
𝑑
[𝑒 𝑡 . 𝑄] = 5𝑡. 𝑒 −𝑡
𝑑𝑡

𝑒 𝑡 𝑄 = 5 ∫ 𝑡. 𝑒 −𝑡 𝑑𝑡 + 𝑘

𝑒 𝑡 𝑄 = 3𝑒 𝑡 + 𝑘
∫ 𝑡. 𝑒 −𝑡 𝑑𝑡 diselesaikan dengan integral parsial
rumus baku integral parsial: ∫ 𝑢 𝑑𝑣 = 𝑢. 𝑣 − ∫ 𝑣 𝑑𝑢
jika u = v dan dv = 𝑒 −𝑡 ; v = −𝑒 −𝑡 , maka:

∫ 𝑡. 𝑒 −𝑡 𝑑𝑡 = −𝑡. 𝑒 −𝑡 𝑑𝑡 + ∫ 𝑒 −𝑡 𝑑𝑡

= −𝑡. 𝑒 −𝑡 − 𝑒 −𝑡
Maka :
𝑒 𝑡 . 𝑄 = 5 [– 𝑡. 𝑒 −𝑡 − 𝑒 −𝑡 ] + 𝑘
𝑄 = 5 [– 𝑡. 𝑒 −2𝑡 − 𝑒 −2𝑡 ] + 𝑘𝑒 −𝑡 , 𝑄 (𝑡 = 0) = 0 → 𝑘 = 5
Jadi :
𝑄 = 5 [– 𝑡. 𝑒 −2𝑡 − 𝑒 −2𝑡 ] + 5𝑒 −𝑡
𝑑𝑄 𝑑
𝐼= = [5 [– 𝑡. 𝑒 −2𝑡 − 𝑒 −2𝑡 ] + 5𝑒 −𝑡 ]
𝑑𝑡 𝑑𝑡
= [−5. 𝑒 −2𝑡 + 10𝑡𝑒 −2𝑡 + 10𝑒 −2𝑡 ] − 5𝑒 −𝑡
= 10𝑡𝑒 −2𝑡 + 5. 𝑒 −2𝑡 − 5𝑒 −𝑡

Program MATLAB untuk Gambar di atas:


%Arus pada Rangk RC seri E=60
clear all;
close all;
clc;

7
t=(0:0.01:5);
I=10*t.*exp(-t*2)
plot(t,I,'b','linewidth',2)
hold on
I=5*exp(-t*2)
plot(t,I,'r','linewidth',2)
hold on
I=-5*exp(-t)
plot(t,I,'g','linewidth',2)
hold on
I=10*t.*exp(-t*2)+5*exp(-t*2)-5*exp(-t)
plot(t,I,'k','linewidth',2)
xlabel('sumbu waktu (t)','fontsize',14)
ylabel('Arus I(t)','fontsize',14)

(c) jika E = 100cos2t volt, R = 20 ohm, C = 0,05 farad, model persamaan rangkaian
RC adalah:
𝑑𝑄 1 𝐸
+ 𝑄=
𝑑𝑡 𝑅𝐶 𝑅
𝑑𝑄
+ 𝑄 = 5 cos 2𝑡
𝑑𝑡
faktor integrasi = 𝑒 𝑡
perkalian PD dengan faktor integrasi didapatkan:
𝑑𝑄
𝑒 𝑡 [ 𝑑𝑡 + 𝑄] = 5𝑒 𝑡 cos 2𝑡
𝑑
[𝑒 𝑡 . 𝑄] = 5𝑒 𝑡 cos 2𝑡
𝑑𝑡

𝑒 𝑡 𝑄 = 5 ∫ 𝑒 𝑡 cos 2𝑡 𝑑𝑡 + 𝑘

𝑒 𝑡 𝑄 = 3𝑒 𝑡 + 𝑘
∫ 𝑒 𝑡 cos 2𝑡 𝑑𝑡 diselesaikan dengan integral parsial
rumus baku integral parsial: ∫ 𝑢 𝑑𝑣 = 𝑢. 𝑣 − ∫ 𝑣 𝑑𝑢
1
jika u = 𝑒 𝑡 dan dv = cos 2𝑡 ; v = 2 sin 2𝑡 , maka:
1 𝑡 1
∫ 𝑒 𝑡 cos 2𝑡 𝑑𝑡 = 𝑒 sin 2𝑡 − ∫ 𝑒 𝑡 sin 2𝑡 𝑑𝑡
2 2

8
1
= … − ∫ 𝑒 𝑡 sin 2𝑡 𝑑𝑡 ; 𝑗𝑖𝑘𝑎 u = 𝑒 𝑡 dan dv = 2t
2
1
𝑣 = − cos 2𝑡
2
1 1 1
= … − [− 𝑒 𝑡 cos 2𝑡 + ∫ 𝑒 𝑡 cos 2𝑡 𝑑𝑡 ]
2 2 2
Untuk penyederhanaan misalkan 𝐴 = ∫ 𝑒 𝑡 cos 2𝑡 𝑑𝑡 , maka :
1 𝑡 1 1 1 1 1 1
𝐴= 𝑒 sin 2𝑡 − [− 𝑒 𝑡 cos 2𝑡 + 𝐴 ] = 𝑒 𝑡 sin 2𝑡 + 𝑒 𝑡 cos 2𝑡 − 𝐴
2 2 2 2 2 4 4
2 1
𝐴 = 𝑒 𝑡 sin 2𝑡 + 𝑒 𝑡 cos 2𝑡
5 5
Sehingga

𝑒 𝑡 . 𝑄 = 5 ∫ 𝑒 𝑡 cos 2𝑡 𝑑𝑡 + 𝑘

2 1
𝑄 = 5 [ 𝑒 𝑡 sin 2𝑡 + 𝑒 𝑡 cos 2𝑡] + 𝑘
5 5
𝑄 = 2 sin 2𝑡 + cos 2𝑡 + 𝑘𝑒 𝑡 , 𝐼 (𝑡 = 0) = 0 → 𝑘 = −1
= 2 sin 2𝑡 + cos 2𝑡 − 𝑒 𝑡
𝑑𝑄
𝐼= = 4 cos 2𝑡 − 2 sin 2𝑡 + 𝑒 −𝑡
𝑑𝑡
Program MATLAB untuk Gambar sebagai berikut:
%Arus pada Rangk RC seri E=100cos2t
clear all;
close all; clc;
t=(0:0.01:7);
I=4*cos(2*t)-2*sin(2*t)
plot(t,I,'r','linewidth',2)
hold on
I=exp(-t)
plot(t,I,'b','linewidth',2)
hold on
I=4*cos(2*t)-2*sin(2*t)+exp(-t)
plot(t,I,'k','linewidth',2)
xlabel('sumbu waktu (t)','fontsize',14)
ylabel('Arus I(t)','fontsize',14)
9
BAB IV
PENUTUP

4.1 Simpulan
Persamaan diferensial merupakan salah satu cabang dari ilmu matematika. Dimana
persamaan diferensial banyak digunakan dalam menyelesaikan permasalahan-
permasalahan fisika. Misalnya pada Rangkaia Listrik yaitu pada Rangkaian AC.
Penggunaan Program MATLAB sebagai salah satu cara membuktikan kebenaran dari
perhitungan yang kita lakukan karena MATLAB merupakan software yang paling efisien
untuk perhitungan numerik berbasis matriks. Dengan demikian jika di dalam perhitungan
kita dapat menformulasikan masalah ke dalam format matriks maka MATLAB merupakan
software terbaik untuk penyelesaian numericnya. MATLAB yang merupakan bahasa
pemrograman tingkat tinggi berbasis pada matriks sering digunakan untuk teknik
komputasi numerik, untuk menyelesaikan masalah-masalah yang melibatkan operasi
matematika elemen, matrik, optimasi, aproksimasi dan lain-lain. Sehingga MATLAB
banyak digunakan pada matematika dan teknik, aplikasi teknik, dsb.

4.2 Saran
Dalam penulisan rekayasa ide ini penulis menyadari terdapat beberapa kesalahan
baik dari segi penulisan dan pembahasan. Oleh karena itu, penulis membutuhkan saran
untuk perbaikan kedepannya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Cahyono, Budi. (2013). Penggunaan Software Matrix Laboratory (Matlab) Dalam

Pembelajaran Aljabar Linier. Jurnal Phenomenon. 1(1) : 45-62

Kartono. 2012. Persamaan Diferensial Biasa. Yogyakarta : Graha Ilmu

Kusmaryanto, Sigit. 2014. Faktor Integrasi Persamaan Diferensial Linier Orde 1 Untuk

Menyelesaikan Rangkaian RC. Diakses tanggal 2 Maret 2019.

Manwar dan Said M. 2009. Persamaan Diferensial. Yogyakarta : Graha Ilmu

Waluya, S. B. 2006. Persamaan Diferensial. Yogyakarta : Graha Ilmu

Anda mungkin juga menyukai