Anda di halaman 1dari 20

TEORI

RELATIVITAS

FISIKA DIK C 2017 (KEL. 3)


Hello!
ANGGOTA KELOMPOK
○ IFFAH KHAIRIYAH ISMAYANTI (4172121023)
○ MALIK ALFATAH SEMBIRING (4172121027)
○ NOVITA DESNALIA (4173321034)
○ OBET AGUSTINUS P. SILABAN (4173121039)
○ ONILYA ROMASTA GULTOM (4173321040)

2
TEORI POSTULAT UMUM
DAN POSTULAT KHUSUS
POSTULAT KHUSUS
○ 1. Postulat Relativitas: hukum-hukum fisika
adalah sama bagi pengamat- pengamat
di semua kerangka acuan inersia. Tidak
ada satu keranga acuan yang lebihh baik
dari yang lain
○ 2. Postulat kecepatan chaya : kecepatan
cahaya dalam ruang hampa memiliki nilai
c yang sama di semua kerangka acuan
inersia

4
KOSNSEKUENSI
RELATIVITAS KHUSUS
○ Kelajuan cahaya bagi semua pengamat sama.
○ Kooordinat pengukuran menjadi koordinat rauang,
koordinat waktu, koordinat ruang waktu
○ Teori elektromaknetik sesuai dengan relativitas
sedangkan mekanik nweton tidak

5
1
Salah satu percobaan yang telah membuktikan
gagasan ini adalah percobaan yang dilakukan pada
Oktober 1971, satu jam atom (atomic clock) yang
amat akurat diterbangkan mengelilingi dunia searah
rotasi bumi, dari barat ke timur.
Jadi Anda bisa memperpanjang hidup anda dengan
terbang ke timur terus, walaupun efeknya amat kecil,
sekitar 1/180 miliar per detik untuk tiap kali keliling
dunia (dan juga agak dikurangi efek perbedaan
gravitasi).
POSTULAT UMUM
○ Merupakan teori gravutasi. Yang berbeda
dengan teori gravitasu Newton. Pada
postulat umum, gravitasi merupakan
kelengkungan ruang –waktu yang
ditimbulkan yang diakibatkan oleh suatu
masa benda

7
1
Penerapan teori relativitas umum dalah model alam
semesta yang amat berbada, yang memprediksi
efek-efek baru seperti gelombang gravitasi dan
lubang hitam. Teori relativitas umum menyatakan
jagat raya berhingga namun tak terbatas.
Sebagaimana teori relativitas khusaus, teori
relativitas umum juga telah melalui uji sensitifitas dan
semuanya menyatakan sukses. Salah satu
penjelasan yang telah teruji sukses adalah
penjelasan mengenai perihelion Planet Merkurius.
TRANSFORMASI
GALILEO
Transformasi Galileo
Andaikan kita berada dalam kerangka acuan S yang memiliki
koordinat kejadian S (x,y,z,t). Pengamat berada pada
kerangka acuan lain S’(x’,y’,z’,t’) yang bergerak dengan
kecepatan v. DItinjau arah kecepatan v adalah searah dengan
sumbu x. Selanjutnya akan ditentukan hubungan antara hasil
pengukuran x,y,z,t dengan x’,y’,z’,t’.
Jika waktu kedua sistem diukur dari saat ketika titik awal
S dan S’ berimpit, pengukuran dalam arah x yang
dilakukan di S akan melebihi yang di S’ dengan vt
menyatakan jarak yng ditempuh S’ dalam arah x,
sehingga:
x’ = x – vt
y’ = y
z’ = z
t’ = t

Persamaan ini dikenal sebagai transformasi galileo.

11
Transformasi Kecepatan Galileo

Transformasi kecepatan Galileo dapat diperoleh

“ dengan deferensasi x’, y’, dan z’ terhadap


waktu.

12
TRANSFORMASI
LORENTZ
Transformasi Lorentz

○ Dalam fisika, transformasi lorentz adalah


keluarga suatu parameter transformasi linear dari
kerangka koordinat dalam ruang waktu ke
kerangka lain yang bergerak dengan kecepatan
konstan (parameter) relatif terhadap yang
sebelumnya. Transformasi ini dinamai sesuai
dengan fisikawan belanda Hendrik Lorentz.
Transformasi kebalikan masing-masing
kemudikan dipisah-pisahkan oleh negatif dari
kecepatan ini.
14
○ Mari Meninjau Kembali Dua Kerangka Inersial Berupa Stasiun
Dan Kereta. Kali Ini Kita Menamai Koordinat Stasiun Sebagai O
Dan Koordinat Kereta Sebagai O’

○ Menurut Lorentz, Hubungan Antara Koordinat Menurut Kedua


Kerangka Seharusnya Berbentuk

15
1
  '
(4)
1  2

Dengan
v
  (5)
c'

Disebut parameter kecepatan.

Untuk laju kereta yang rendah , v << c, diperoleh

  0   1 (6)

Pada limit tersebut transformasi Lorentz akan tereduksi menjadi transformasi


Galileo

 
t   t '  vx
 /c 2   t (7)
1 0 


x   x'  vt'  x'  vt  (8)
1

16
Persamaan (1) – (3) menyatakan koordinat menurut stasiun (t,x) dalam variabel
koordinat menurut kereta t ' , x' . Kita juga bisa mendapatkan set persamaan yang
sebaliknya, yaitu persamaan-persamaan yang menyatakan koordinnat menurut
kereta t ' ,x'  dalam variabel koordinat menurut stasiun (t , x). Pertama, kita tulis
kembali pers.(1)

t   (t '  vx' / c2 ) (9)

Kemudian, kita bagi pers.(2) dengan v,

x  x' ' 
    t  (10)
v v 

17
Kurangkan dua persamaan terakhir,

  
 
x  ' 2 x x  2 2  
' ' 
t    vx / c    v
/ c 1 (11)
v  v v  1 
   2 
   

Kemudian selesaikan untuk mendapatkan

x'   x  vt (12)

Dengan cara yang serupa, didapat


t '   t  vx /c2  (13)
18
KONTRAKSI LORENTZ

Pengukuran panjang seperti juga selang waktu dipengaruhi oleh gerak relatif.
Panjang l benda yang bergerak terrhadap pengamat kelihatannya lebih pendek bila diukur
dalam keadaan diam terhadap pengamat. Peristiwa ini disebut kontraksi Lorentz (
pengerutan Lorentz). Kontraksi Lorentz dinyatakan dalam persamaaan :

 v 2 

l  1  2 .l0
 c 

dengan,
1
 
v2
1 2
c

sehingga, Kontraksi Lorentz juga dapat dituliskan

1
l l0

19
Thanks!
Any questions?

20

Anda mungkin juga menyukai