Anda di halaman 1dari 32

TUGAS AKHIR

PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM REM


SISTEM PENERANGAN DAN ENGINE TUNE-UP

Disusun Oleh :

No.

Peserta :

Nama : PARIONO

Kelas : 3 MO 1

LEMBAGA PENDIDIKAN MA’ARIF NU


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TEKNOLOGI DAN INDUSTRI

SMK NU MIFTAHUL HUDA

Jl. Raya Mojosari 02 Kepanjen Malang 65163 Telp. (0341) 399379


e-mail : Smk_NU_Mifda@yahoo.co.id
2007/2008
LEMBAR PERSETUJUAN

PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM REM


SISTEM PENERANGAN DAN ENGINE TUNE-UP
PRODUK

PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM REM


SISTEM PENERANGAN DAN ENGINE TUNE-UP
PADA TOYOTA KIJANG SERI 4K / 5K

Disusun Oleh :
No. Peserta:
Nama: PARIONO
Kelas: 3 MO 1

Disetujui : Maret 2008

Ka. Prog. Mekanik Otomotif Pembimbing

ATANG AEDI SURAHMAN, S.Pd ATANG AEDI SURAHMAN, S.Pd


NIP. NIP.

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Drs. H. ABDUL MUJIB SYADZILI. M.Si


LEMBAR PENGESAHAN

PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM REM


SISTEM PENERANGAN DAN ENGINE TUNE-UP

PRODUK

PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM REM


SISTEM PENERANGAN DAN ENGINE TUNE-UP
PADA TOYOTA KIJANG SERI 4K / 5K

Disusun Oleh :

No. Peserta :

Nama : PARIONO

Kelas : 3 MO 1

Laporan Tugas Akhir ini telah diperiksa dan disahkan oleh :

Penguji External Penguji Internal

( __________________ ) ( __________________ )

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Drs. H. ABDUL MUJIB SYADZILI. M.Si


DAFTAR ISI

Halaman
SAMPUL DEPAN
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR……………………………………………………….. i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………. ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………….. 1
B. Tujuan ……….…..……………………………………………... 2

BAB II PROSES PRODUKSI

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan …………………………………………………….. 11
B. Saran ……………………………………………………………. 11
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
hidayahnya penulisan Tugas Akhir yang berjudul “PERAWATAN DAN
PERBAIKAN SISTEM REM, SISTEM PENERANGAN DAN ENGINE TUNE-
UP” dapat sesuai dengan tepat pada waktunya.
Tugas akhir ini buat sebagai persyaratan untuk mengikuti Ujian Praktek
Nasional (Uji Kompetensi) dan sekaligus persyaratan untuk mengikuti Ujian
Akhir Nasional tahun 2008.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Drs. H. Abdul Mujib Syazili, M.Si selaku Kepala Sekolah SMK NU MIFDA
2. Atang Abadi Surahman S.Pd selaku Pembimbing Pembuatan Laporan
3. Drs. Sumardi selaku Wali Kelas 3 MO 1
4. Teman-teman yang telah membantu penyusunan Tugas Akhir
5. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun secara tidak
langsung yang tidak dapat kami sebutkan satu demi satu.

Kami menyadari bahwa proyek Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna
maka dari itu kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan. Harapa penulis
semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi pembaca dan bagi siswa-siswi SMK NU
MIFTAHUL HUDA pada khususnya.

Kepanjen, Maret 2008


BAB I

1.1 LatarBelakang
Seiring perkembangan zaman dan teknologi otomotif yang pesat.
Kebutuhan masyarakat akan alat transportasi sangat penting hal ini terbukti
dengan semakin banyaknya jumlah kendaraan memasuki pasar otomotif
Indonesia, terutama banyak didominasi oleh negara-negara otomotif besar seperti
Jepang, Korea, Taiwan dan negara-negara Eropa yang menawarkan produk mobil
baru yang dilengkapi dengan fasilitas oleh konsumen Indonesia.
Dengan semakin pesatnya pertumbuhan otomotif di Indonesia maka akan
emnarik pihak-pihak swasta membuka jasa-jasa perbengkelan dan mendirikan
toko-toko yang menjual onderdil kendaraan sehingga akan memunculkan banyak
peluang untuk berwiraswasta.
Pihak-pihak swasta sebagian besar merekrut lulusan SMK terutama
jurusan Mekanik Otomotif untuk dijadikan montir dan karyawan sehingga
dibutuhkan lulusan yang profesional dalam melakukan perbaikan dan perawatan
pada kendaraan terutama pada sistem rem, sistem penerangan, dan tune-up pada
engine, karena servis tersebut paling sering dilakukan pada kendaraan.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan pembuatan tugas akhir ini adalah :
1. Sebagai persyratan untuk mengikuti Ujian Praktek Nasional
2. Dapat melakukan perawatan dan perbaikan pada sistem rem
3. Dapat melakukan perawatan dan perbaikan pada sistem penerangan
4. Dapat melakukan servis tune-up pada engine dengan langkah-langkah yang
benar
BAB II
WAKTU PELAKSANAAN

Adapun waktu pelaksanaan kegiatan Uji Kompetensi rogram keahlian


Teknik Mekanik Otomotif, yaitu seperti tabel berikut :
No. KEGIATAN JANUARI FEBRUARI MARET APRIL
RANCANGAN
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
KERJA
1. Penyusunan
proposal
2. Gambar kerja
3. Proses produksi/
jasa
4. Laporan
5. Kulminasi/
verifikasi
6. Ujian Nasional

Alat dan Bahan


Alat
Adapun peralatan yang kami gunakan adalah sebagai berikut :

NO. NAMA ALAT SPESIFIKASI SATUAN JUMLAH PEMILIK


1. Kunci pas 6 – 22 Set 1 Sekolah
2. Kunci ring 6 – 22 Set 1 Sekolah
3. Kunci shock 6 – 32 Set 1 Sekolah
4. Kunci moment 3 – 10 kgm Buah 1 Sekolah
5. Tang longnose General Buah 1 Sekolah
6. Kunci roda General Buah 1 Sekolah
7. Kunci busi General Buah 1 Sekolah
8. Obeng plus General Buah 2 Sekolah
9. Obeng minus General Buah 2 Sekolah
10. Tang kombinasi General Buah 1 Sekolah
11. Tang rotony General Buah 1 Sekolah
12. Tang lancip General Buah 1 Sekolah
13. Palu besi General Buah 1 Sekolah
14. Palu plastik General Buah 1 Sekolah
15. Jack stand General Buah 4 Sekolah
16. Tune-up tester General Unit 1 Sekolah
17. Fellergauge 0,05 – 1,00 mm Buah 1 Sekolah
18. Avometer Buah 1 Sekolah
19. Radiator cup tester Unit 1 Sekolah
20. Tang pengupas kabel General Buah 1 Sekolah
21. Hydrometer Unit 1 Sekolah
22. Tangna sorong 0 – 30 mm Buah 1 Sekolah

Bahan
Adapun bahan yang kami gunakan adalah sebagai berikut :
Harga Jumlah
Jumlah Satuan Harga
No. Nama Bahan Spesifikasi
Satuan
(Rp) (Rp)
1. Kendaraan Toyota Kijang 1 unit
2. Baterai 6s-12V-40AH 1 buah 450.000 450.000
3. Oli mesin mesran SAE 20-50 4 liter 19.500 78.000
4. Bensin 10 liter 4.500 45.000
5. Air aki 2 botol 2.500 5.000
6. Busi NGK 4 buah 9.000 18.000
7. Platina ND 1 buah 20.000 20.000
8. Condensor ND 1 buah 16.000 16.000
9. Kabel busi ND 1 set 45.000 45.000
10. Amplas DVCO 1 lembar 2.500 2.500
11. Bola lampu kepala 12 V 2 buah 12.000 24.000
12. Bola lampu sein 12 V 4 buah 2.500 10.000
13. Bola lampu belakang 12 V 4 buah 2.500 10.000
14. Sikering 10 A 10 buah 1.000 10.000
15. Kabel-kabel 10 A – 25 A 1 rol 40.000 40.000
16. Sepatu kabel NIAF 20 buah 1.000 20.000
17. Timah tinol UXIUX 3 meter 500 1.500
18. Isolasi - 1 rol 4.500 4.500
19. Kanvas rem Toyota 4 set 160.000 640.000
20. Minyak rem Dot 3 2 botol 20.000 40.000
21. Seal master cycinder Toyota 1 set 50.000 50.000
22. Seal cycinder wheel Toyota 1 set 30.000 30.000
23. Sealer Toyota 3 buah 12.000 36.000
24. Vet 1 buah 15.000 15.000
25. 1.630.500

Hasil yang dicapai


Setelah dilakukan perawatan dan perbaikan hasil yang dicapai adalah :
1. Sistem rem dapat bekerja sesuai dengan SOP
2. Sistem penerangan bekerja sesuai dengan SOP
3. Sistem engine bekerja sesuai dengan SOP
Perhitungan laba rugi
Harga Jumlah
Jumlah Satuan Harga
No. Nama Bahan Spesifikasi
Satuan
(Rp) (Rp)
1. Kendaraan Toyota Kijang 1 unit
2. Baterai 6s-12V-40AH 1 buah 450.000 450.000
3. Oli mesin mesran SAE 20-50 4 liter 19.500 78.000
4. Bensin 10 liter 4.500 45.000
5. Air aki 2 botol 2.500 5.000
6. Busi NGK 4 buah 9.000 18.000
7. Platina ND 1 buah 20.000 20.000
8. Condensor ND 1 buah 16.000 16.000
9. Kabel busi ND 1 set 45.000 45.000
10. Amplas DVCO 1 lembar 2.500 2.500
11. Bola lampu kepala 12 V 2 buah 12.000 24.000
12. Bola lampu sein 12 V 4 buah 2.500 10.000
13. Bola lampu belakang 12 V 4 buah 2.500 10.000
14. Sikering 10 A 10 buah 1.000 10.000
15. Kabel-kabel 10 A – 25 A 1 rol 40.000 40.000
16. Sepatu kabel NIAF 20 buah 1.000 20.000
17. Timah tinol UXIUX 3 meter 500 1.500
18. Isolasi - 1 rol 4.500 4.500
19. Kanvas rem Toyota 4 set 160.000 640.000
20. Minyak rem Dot 3 2 botol 20.000 40.000
21. Seal master cycinder Toyota 1 set 50.000 50.000
22. Seal cycinder wheel Toyota 1 set 30.000 30.000
23. Sealer Toyota 3 buah 12.000 36.000
24. Vet 1 buah 15.000 15.000
25. 1.630.500

Bahan = Rp. 1.630.500


Sewa alat dan listrik = Rp. 20.000
Ongkos kerja = Rp. 250.000
PPN 10% = Rp. 26.000
Biaya yang harus dibayar konsumen = Rp. 1.926.500
Keterangan
1. Bahan = A Rupiah
2. Sewa alat = B Rupiah
3. Ongkos kerja = C Rupiah
4. PPN 10% (B + C) = D Rupiah
Biaya yang harus dibayar konsumen = (A+B+C+D) Rupiah
BAB III

3.1. Faktor Pendukung


a. Tersedianya peralatan praktek yang memadai
b. Guru pembimbing yang memberikan pengarahan dan masukan
c. Dukungan dari teman-teman
3.2. Faktor Penghambat
a. Keterbatasan waktu dalam pembuatan tugas akhir
b. Peralatan dan bahan yang terbatas
3.3. Manfaat yang dirasakan
a. Siswa dapat melakukan perawatan dan perbaikan pada mobil
b. Dapat membuka kesempatan kerja yang besar
3.4. Pengembangan tindak lanjut
a. Setelah tamat atau lulus siswa dapat membuka lapangan kerja
b. Dengan bekal ilmu yang didapat kita gunakan melamar pekerjaan
c. Bergabung di dunia kerja industri
BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan
Setelah terselesaikannya penyusunan laporan ini penyusun menyimpulkan :
 Tingkat kerusakan tidak terlalu parah, tetapi memerlukan perbaikan yang
sangat rumit dan memerlukan kesabaran serta memerlukan biaya yang cukup
besar.
 Setelah dilakukan perbaikan, kerusakan pada sistem ini banyak sekali
komponen yang harus diganti.
 Setelah lulus dapat membuka lapangan kerja sendiri.

Saran
 Fasilitas bengkel atau peralatan praktek hendaknya dirawat.
 Waktu yang diberikan sekolah untuk membuat tugas akhir ini terlalu
berdekatan dengan ujian akhir nasional.
 Kepada pemilik kendaraan hendaknya lebih memperhatikan dan merawat
kendaraan dengan rutin.
 Tingkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga akan menghasilkan ahli-
ahli otomotif yang terampil dan profesional.
DAFTAR PUSTAKA

www.ilmukomputer.com
www.google.com
Tune-up motor, PPPGT VEDC, Malang.
Perbaikan Chasis II, Job sheet, SMK NU MIFTAHUL HUDA disusun oleh Team
Otomotif.
DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. Materi
Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan
Ringan. Jakarta Selatan
2.4.3. Tune Up Motor bensin
2.4.3. Pemeriksaan tutup radiator
Langkah-langkah memeriksanya:
a. Cuci tutup radiator dengan air bila kotor.
b. Periksa kondisi bagian tutup radiator yaitu pada penguci dan katup
katupnya.

Gambar e. Pemeriksaan tutup radiator


c. Pasang perigetes pada tutup radiator dan pilih pipa adaptor yang
kedalamnya sesuai dengan tutup radiator.

Gambar f. Mengetes tutup radiator

2.4.3.2 Memeriksa kebocoran sistem pendingin

Fungsinya sebagai alat penyetabil / menjaga temperatur mesin supava tetap


normal selama bekerja.
Alat Bahan Waktu
Kontak alat Mesin hidup

Langkah kerja
a. Periksa kebocoran radiator, slang — slang, paking kepala silinder & rumah
termostat.
b. Periksa kebocoran seal pompa air pada seal mesin hidup, jika bocor air akan
keluar melalui lubang pelepas.

Pemeriksaan ketinggian minyak pelumas


Langkah pemeriksaan:
a. Mesin dalam keadaan mati dan oli terkumpul pada kalter.
b. Tongkat pemeriksa oil (stek) kita angkat, jika kotor kita lap dengan kain
kemudian di masukkan lagi, angkat lagi stek tersebut dan kita periksa.
Keterangan :
 Jika kondisi oli sudah berwarna hitam dan terasa ada kotoran / gram maka
kondisi oil tersebut jelek.
 Untuk melihat ketinggian oil maka angkat stek oil dari mesin dan periksa, jika
masih batas ukur normal maka masih baik dan jika di bawah normal maka
harus di isi lagi (untuk mesin memiliki SAE 20 — 50).

Penyetelan celah katup


Bertujuan
 Mengetahui katup isap dan buang
 Menentukan katup yang dapat di setel
 Menyetel katup
Alat :
 Kontak alat
 Kunci sok 3/8
Bahan
 Motor bensin 4 tak 4 silinder
Langkah kerja:
 Cari besar celah kutup di dalam buku data (biasanya katup buang 0,3 dan
katup isap 0,2) besar celah katup pada mesin panas dan dingin berbeda
 Lepas tutup kepala silinder
 Putar puli searah jarum jam sampai tanda TMA

Gambar g. Arah putaran


 Topkan silinder 1 setel celah katup yang dapat disetel. Ciri silinder pertam
katup buang dan katup isap dapat di stel dan silinder nomor 4 buang dan
isap tidak dapat distel.

Gambar h. Cara penyetelan katup

2.4.3.5. Pengetesan Kompresi


Bertujuan untuk mengetahui tekanan kompres
Kontak alat dan compresi tester
Langkah kerja :
 Hidupkan mesin sampai temperatur kerja (75 — 85 °C)
 Lepas semua busi dan silinder 1 sampai terakhir
 Gronkan kabel tegangan tinggi koil atau kabel (—) koil di lepas
 Pasang alat ukur kompresi tester pada lubang busi (ditekan rapat - rapat )
 Buka penuh katup gas dan ditahan
 Mesin distater sampai jarum bergerak minimum 3 kali kemudian baca
tekanannya (tekanan kompresi yang baik pada jenis motor Toyota Kijang
adalah 9 - 12 kg/cm2 dan perbedaan hasil tekanan kompresi pada masing —
masing silinder maksimum 1 kg/cm2)

2.4.3.6. Penyetelan Celah Busi


Bertujuan membersikan kotoran atau kerak pada celah busi
Alat : fuller (spark phug guager), kunci busi, sikat baja
Cara kerja :
1. Lepas busi pada masing — masing silinder dengan kunci busi
2. Bersihkan elektroda dan kerak dan kotoran (jangan memakai kertas gosok
karena bisa menyebabkan elektroda cepat habis).
3. Setel celah busi (celah busi 0,06 — 0,80 mm).

4. Setelah diukur pasang kembaili busi pada masing-masing silinder.

2.4.3.7 Memeriksa Hambatan Kabel Busi


Pemeriksaan tahanan setiap penghantar, dan elektroda didalam tutup distributor
sampai strekerbusi, tahanan penghantar tidak boleh lebih 20 ksl jika tahanan
tersebut terlalu besar maka lepas bagian penghantar dan periksa satu persatu
mencari yang rusak.
Keterangan : Jika tahanan tinggi dan tegangan besar maka mesin sulit hidup
Memeriksa busi dengan  meter / avorneter posisikan x I  dibaca skala atas,
kabel busi dikatakan bagus apabila jarum bergerak penuh ke kanan (hasil °O)
Periksa kabel busi yang satu dengan yang lain mungkin ada arus yang terhubung
karena hubungan singkat.
2.4.3.8. Memeriksa Rotor dan Tutup Distributor
Dengan menggunakan kontak alat ohm / avometer
Cara memeriksa:
 Pemeriksaan dilakukan secara visual dilakukan dengan melihat kondisi fisik
dan motor dan tutup dan kecetakan.
 Dengan menggunakan ohm meter yaitu dengan mengukur hambatannya (sama
dengan hambatan kabel busi).

2.4.3.9. Melepas dan Memasang Distributor


Berfungsi berbagi arus ke masing-masing busi dengan perantara motor.
Tujuan melepas distributor dan merakitnya dengan baik.
Alat Kontak alat
Cara kerja :
a. Melepas distributor
 Kontak dalam posisi off
 Buka tutup distributor
 Lepas baut pengikat lalu angkat distributor
b. Pemasangan distributor
 Topkan kompresi 1
 Kembalikan posisi saat pengapian (5-10) sebelum TMA
 Posisikan aduans vakum sejajar dengan mesin
 Posisikan rotor melintang terhadap mesin
 Cocokkan alur roda gigi poros distributor dengan alur roda giginya tepat
maka dengan sendirinya rotor akan menghadap busi no 2
 Pasang baut pengikat (jangan di keraskan)
 Setel saat pengapian (stel dengan lampu kontrol) kabel (+) lampu kontrol
ke (-) coil, kabel (-) lampu kontrol ke body, kunci kontak posisi on, putar
perhahan-lahan penuh ke kanan dan kembalikan kekiri sampai
mendapatkan lampu kontrol mulai menyala / platina terjadi percikan
bunga api.
2.4.3.10. Memeriksa dan Menyetel Saat Pengapian
Tujuan :
 Menyetel saat pengapiari dengan timming light
Alat :
 Kontak alat
 Timming light
Bahan:
 Motor hidup
Cara penyetelan :
a. Pasang lampu timming light (kabel merah ke (+) batery, kabel hitam ke (—)
batery, kabel busi pada timming di letakkan pada kabel busi no 1)

Gambar j. Pemasangan lampu timming


b. Setel putaran idle / kontrol
c. Lihat saat pengapian pada putaran idle, lihat tanda pengapian yang terletak
pada puli roda gaya jika tanda tidak kelihatan warnai dengan kapur tulis

Gambar k. pemeriksaan dengan lampu timming


d. Kendorkan baut pengikat pada distributor sampai distributor dapat di
pergerakkan. Jika pengapian tidak tepat, maka tepatkan saat pengapian dengan
memutar distributor.
2.4.3.11 Memeriksa Advand Vacum
Advand vakum berfungsi untuk memajukan dan memundurkan saat pengapian
berdasarkan beban mata / pembukaan gas karburator.
Pemeriksaan advand vacum pada saat distributor terpasang
Langkah kerja :
a. Lepas tutup distributor
b. Lepas selang vokum yang menuju ke karburator
c. Isap slang tersebut

Gambar I. Pemeriksaan Advand Vakum

2.4.3.12. Pemeriksaan Advand Sentriftigal


Berfungsi sebagai memajukan / memundurkan saat pengapian berdasarkan
putaran motor.
Tujuannya memeriksa advans sentrifugal sederhana
Langkah kerja :
 Cara memeriksa
a. Pada distributor terpasang
 Buka tutup distributor
 Putar rotor dengan tangan searah putaran motor waktu mesin hidup 10-15˚
tahan kemudian lepas.

Gambar m. Pemeriksaan sederhana Advand sentrifugal


 Sentrifugal akan baik jika rotor di lepas maka rotor akan kembali seperti
semula.
 Jika tidak kembali guvernor harus di ganti atau perbaiki.

2.43.13. Memeriksa dan menytel celah platina


Fungsi platina untuk memutus dan menghubungkan arus listrik primer coil
Cara memeriksa celah platina untuk mendapatkan dwell yang baik 0,4-0,5 mm
Cara menyetel platina :
a. Posisikan mesin mati konci kontak off
b. Lepas tutup distributor dan distributor
c. Posisikan platina membuka dengan cara memutar poros engkol
d. Longgarkan baut pengikat platina dan stel pada alur platina
e. Keraskan baut pengikat platina pasang rotor dan tutup distributor
f. Periksa percikan bunga api pada kabel koil
g. Hidupkan mesin periksa kembali sudut dwell.

2.4.3.14. Memeriksa dan menyetel sudut dwell


a. Tujuan :
 Mengetes sudut dwell dengan pengetes dwell
b. Alat :
 Pengetes dwell
 Kontak alat
c. Bahan :
 Mesin hidup
d. Langkah penyetelan :
 Hidupkan mesin stasioner
 Pasang alat ukur dwell tester (kabel (+) pengetes ke (-) coil, kabel
pengetes (-) ice groun)
 Tempatkan tombol ice dwell
 Baca alat ukur (ukuran yang baik motor 4 tak  1-4)
Gambar 9. Dwell tester
Keterangan:
Jika melebihi 56 maka kondisi platina terlalu rapat dan akan mengakibatkan
icon platina cepat panas / aus. Jika kurang dari 52 maka kondisi platina terlalu
renggang dan mengakibatkan pengapian kecil.

2.4.3.15. Menyetel Campuran Udara pada Kalburator


Tujuan :
 Menyetel campuran udara
Bahan :
 Kotak alat
Cara penyetelan :
a. Hidupkan mesin dengan stationer sampai mencapai tujuan kerja (mesin
hangat)
b. Putar baut setelah udara kekanan dengan menghitung jumlah putarannya
berlahan-lahan dan salah satu tangan memegang gas, (semakin diputar
kekanan penyetelan udara maka semakin miskin dan mesin cenderung mati).
c. Semakin baut di putar ke kanan mesin akan cenderung mati dan di imbangi
dengan gerakan katup gas.
d. Setelah baut diputar penuh kekanan, putar berlawanan arah ke kiri secara
perlahan-lahan sampai mendapatkan hidupnya mesin yang betul-betul normal
(ciri-cirinya : aroma gas buang tidak pedih dimata, getaran pada mesin paling
kecil, pembakaran elektroda pada busi berwarna putih dan kecoklat-coklatan
dan kering).
e. Pada waktu di putar ke kiri harus di hitung jumlah putarannya.
2.4.3.16. Penyetelan Putaran Idle (Stationer)
Tujuan :
Menyetel campuran idle dan campuran bahan bakar tanpa pengetes gas buang.
Alat :
 Kotak alat
 Tech nonieter
Bahan :
 Mobil / motor hidup
Langkah Pengukuran :
a. Hidupkan mesin stationer
b. Pasang alat ukur RPM Tester dan sklarnya posisi low tach kabel merah ke
negatif coil kabel hitam kemasa / body.
c. Baca alat ukur RPM Tester kemudian hasil ukuran tersebut di kalikan 100
d. Putaran stationer yang baik adalah 700-800 rpm, untuk 4 tak 4 silinder.
e. Jika hasil ukur kurang / melebihi ukuran spesifikasi maka setel campuran idle
dengan skrup penyetel yang terletak pada katup gas.
Langkah Penyetelan :
 Putar skrup penyetelan kearah luar sampai putaran mulai turun / mesin hampir
mati.
 Putar skrup penyetel kearah dalam secara tahap demi tahap dengan setengah
putaran tunggu sedikit dan perhatikan reaksi motor. Pada saat terdengar
putaran mulai turun kendorkan skrup penyetel = setengah putaran untuk
mendapatkan penyetelan campuran yang benar.
Catatan :
 Pada waktu penyetelan dan pemeriksaan katup jangan sekali-kali mesin di gas
karena akan merusak komponen alat ukur.
 Jangan melihat tachnometer dengan perasaan hasil penyetelan lebih akurat.
2.3 PROSES PENGERJAAN
A. Lampu kepala
a. Identifikasi Kerusakan
 Salah satu lampu tidak menyala terang
 Lampu kepala tidak menyala
 Lampu menyala tidak terang
 Lampu menyala terang, jika putaran mesin cepat
b. Pembongkaran
 Menggunakan obeng minus / obeng plus
 Unit urutan pembongkaran lampu kepala
 Lepas sekrup
 Lepas ring
 Lepas corong kepala
 Lepas pegas dan sebagainya
c. Pemeriksaan
 Salah satu lampu tidak menyala
1. Periksa dudukan bola lampu dan kemungkinan kendor atau berkarat.
2. Apabila dengan demikian nyala masih terang, maka periksalah
hubungan kabel yang menuju saklar kepala serta saklar dim.
 Lampu tidak menyala
1. Hidupkan lampu parkir
- Kalau lampu parkir tidak menyala berarti gangguan terletak diantara
Accu dengan saklar lampu
- Kalau lampu parkir menyala berarti gangguan terletak disaklar lampu
dan saklar dim.
2. Periksa terminal L pada saklar lampu yang menghubungkan saklar dim
dengan saklar kepala, dengan keadaaan posisi saklar hidup dan
hubungkan terminal tersebut dengan massa melalui lampu tester
menyala, maka lanjutkan pemeriksaan dengan saklar dim.
3. Periksa Terminal saklar dim dengan menggunakan lampu tester.
Apabila lampu tester menyala berarti ada arus masuk. Periksa terminal
ke lampu-lampu jika tidak ada arus maka saklar dim rusak.
4. Periksa bola lampu putus atau tidak filamennya dengan dialiri arus
Accu
5. Periksa sekring.
 Lampu menyala tidak terang
1. Periksa lampu tanda pengisian atau jarum avometer pada papan
2. Periksa kabel massa
3. Periksa dudukan bola lampu kendor atau berkarat
4. Periksa dan terjadinya hubungan singkat
 Lampu menyala terang jika putaran mesin cepat.
Periksa penyetabil arus batery tidak bekerja artinya regulator tidak bekerja
dengan baik.

d. Perbaikan
 Salah satu lampu tidak menyala terang
1. Keraskan dudukan bola lampu jika kendor serta bersihkan jika
dudukan berkarat
2. Ganti kabel yang menuju ke saklar lampu kepala serta dim jika rusak
dan jika masih layak pakai, hubungkan.
 Lampu kepala tidak menyala
1. Ganti ACCU, Saklar lampu, saklar dim jika rusak
2. Ganti bola lampu bila kawat filamen putus
3. Ganti Sekring
 Lampu tidak menyala terang
1. Bersihkan terminal ACCU bila ada kerak putih
2. Tempatkan kabel massa dengan benar dan teat dengan disolder
3. Bersihkan dudukan lampu jika berkarat serta keraskan jika kendor
4. Jika terjadi hubungan singkat, cepat putus.
 L.ampu menyala terang jika putaran mesin cepat.
Ganti Regulator

e. Perakitan
1. Pasang Paking
2. Pasang rumah bola lampu
3. Pasang sekrup
4. Pasang soket atau konektor

f. Klakson
Sebagai isyarat untuk mendahului kendaraan lain yang berada didepan, yang
berupa suara.
a. Identifikasi kerusakan
- Klakson tidak berbunyi sama sekali
- Klakson berbunyi terus tanpa ditekan tombolnya.
- Klakson berbunyi rendah

b. Pembongkaran
- Lepas plat roda
- Lepas membran
- Lepas jangkar
- Lepas kumparan
- Lepas membran belakang
- Lepas baut pengikat
- Lepas poros jangkar

c. Pemeriksaan
Klakson tidak berbunyi sama sekali
1. Periksa hubungan ke ACCU terlepas atau rusak
2. Periksa hubungan massa berkarat atau kendor
3. Periksa rangkaian kabel
4. Periksa kontak relay
5. Periksa kontak dalam klakson
6. Periksa kumparan pada klakson
7. Periksa kumparan pada relay
Klakson berbunyi terus tanpa ditekan tombolnya
Adanya hubungan singkat pada kabel-kabel busi antara relay klakson,
tombol klakson dan ACCU
Klakson berbunyi lemah
1. Periksa hubungan massa kendor atau berkarat
2. Periksa hubungan kontak-kontak kendor

d. Perbaikan
Klakson tidak berbunyi sama sekali
1. Betulkan dengan cara sambung jika ada hubungan Accu terlepas, apabila
rusak ganti dengan yang baru
2. Bersihkan jika hubungan massa berkarat, jika kendor keraskan
3. Jika rangkaian kabel ada yang putus, hubungkan dan beri isolasi
4. Ganti dengan yang baru jika kontak relay rusak
5. Ganti dengan yang baru jika kontak klakson rusak
6. Ganti dengan yang baru jika kumparan pada klakson putus
7. Ganti relay jika kumparan relay rusak
Klakson berbunyi terus tanpa ditekan tombolnya
Lepas jika ada hubungan singkat pada kabel-kabel busi antara relay klakson,
tombol klakson dan Accu
Klakson berbunyi lemah
1. Keraskan baut pada bel jika kendor dan bersihkan jika berkarat pada
hubungan massanya
2. Keraskan dengan menggunakan obeng minus dengan ditekan atau
diungkit jika kontak-kontak pada klakson kendor
e. Perakitan
1. Pasang poros jangkar
2. Pasang baut pengikat
3. Pasang membran belakang
4. Pasang kumparan
5. Pasang jangkar
6. Pasang membran
7. Pasang plat noda

2.3. PROSES PENGERJAAN


2.3.1. Proses Pengerjaan Sistem Rem
2.3.1.1. Anal isa Kerusakan
 Bila pedal rem ditekan jarak cadangannya kecil atau menyentuh lantai
atau pedal ngocok dan daya pengeremanya kurang (kurang pakem)
 Pedäl rem keras tapi tidak efisien.
 Timbul bunyi menderit,gemertak, saat dilakukan pengereman.

Langkah Kerja :
Identifikasi komponen-konponen rem tromol belakang
PEMBONGKARAN REM BELAKANG
2.1 Melepas roda helakang
2.2 Melepas tromol rem
Sebelum tromol dilepas tandai tromol dan plat penahan
2.3 Melepas sepatu depan
- Lepas pegas pembalik

- Lepas pegas penahan sepatu, dua mangkuk dan pen

2.4 Melepas sepatu belakang


Lepas pegas penahan sepatu atas, dua mangkuk dan pen.
Lepas sepatu belakang bersama dengan penyetel

2.5 Melepas penyetel dan sepatu belakang


Lepas pegas tuas penyetel dan lepas penyetel
2.6 Melepas silinder roda
- Lepas pipa rem
- Lepas dua baut pengikat silinder roda

2.6 Membongkar silinder roda


Lepas komponen berikut dan silinder roda
Dua karet pelindung, dua piston, dua karet rem, dan pegas

2.7 Mengukur ketebalan kanvas


Ketebalan minimum : 1,0mm
Ketebalan standart : 6,0 nm
Bila ketebalan pelapis sepatu kurang dari nilai minimum, atau terlihat tanda-
tanda keausan yang tidak merata, gantilah sepatu rem.

2.8 Mengukur diameter dalam tromol


Diameter maksimum 230,C mm
Diameter standart 228,6 mm
Bia tromol rem tergores atau aus tromol rem dibubut sampai pada batas
diameter maksimum.
2.9 Memeriksa persinggungan kanvas rem don tromol rem
Bila permukaan gesek antara kanvas rem dan tromol tidok baik gerinda
kanvas atau gantilah rakitan seputu rem

3.0 Memeriksa silinder roda tarhadap karat atau keriskan


3.1 Memeriksa plat penahan terhadap keausan atau kerusakan

4. PEMASANGAN / PERAKITAN REM

4.1 Merakit silinder roda


Pasang komponen dengan urutan yang benar:
- Karet rem (cup)
- Piston
- Karet pelindung (boot)
Pasang baut penyetel dan mur penyetel pada silinder roda

Ada 2 macam baut penyetel dan mur penyetel. Gunakan pada lokasi yang
benar.
Silinder roda kanan : ulir kiri (kuning)
Silinder roda kiri : ulir kanan (putih)
4.2 Memasang silinder roda pada plat penahan
Pasang silinder roda depan dengan penyetel menghadap keatas dan silinder
roda belakang dengan penyetel menghadap kebawah.

4.3 Memasang sepatu rem


Letakkan sepatu rem atas pada posisinya, pasang pegas penahan sepatu, dua
mangkuk dan pen.
- Dengan cara yang sama , pasang sepatu rem bawah

4.4 Memasang pegas pembalik sepatu depan dan belakang

4.5 Membersihkan kanvas rem dan bagian dalam tromol menggunakan kertas
amplas
4.6 Memasang tromol rem

4.7 Mengisi tangki cadangan dengan minyak rem dan lakukan pembuangan
udara (Memblending)
4.8 Memeriksa kebocoran minyak rem
4.9 Menyetel celah sepatu rem
4.10 Memasang roda depan

Anda mungkin juga menyukai