Akhirnya, sang semut mula mencari makanan untuk persiapan apabila nanti musim
tengkujuh melanda. Hari demi hari sang semut terus mengumpulkan makanan sementara
sahabatnya sang belalang terus menerus menghabiskan masanya bersuka-ria. Sang semut
berkali-kali menasihatinya tapi hanya sia-sia kerana dia tetap tidak mempedulikannya.
Musim tengkujuh pun tiba sang semut tidak lagi keluar mencari makanan. “Nasib baik aku
dapat mengumpul banyak makanan” katanya. Suatu hari di musim itu, ketika sang semut
sedang berehat dia terdengar suara ketukan dari luar. ”TOK…TOK…TOK”
Semenjak hari itu sang belalang telah banyak berubah. Dia sudah menjadi seekor belalang
yang rajin berkerja.