Anda di halaman 1dari 3

HAJI ANTARA KEBUTUHAN DAN KEINGINAN Sedangkan bagi mereka yang belum mampu, ibadah hajihanyalah keinginan

sehingga tidak wajib dipenuhi. Artinya dari pada mereka direpotkan oleh
Khutbah I keinginan beribadah hajidengan bersusah payahmemaksakan diri
‫ أ َ ْش َه ُد أ َ ْن َل اِلَهَ ِإ َّل هللا‬،‫ريم‬ ِ ‫ي ال َك‬ ّ ‫ َوأ َ ْف َه َمنَا ِبش َِر ْي َع ِة النَّ ِب‬،‫سالَ ِم‬ ّ ‫سبُ َل ال‬ ُ ‫ال َح ْم ُد هللِ اْل َح ْم ُد هللِ الّذي َه َدانَا‬
menabung hingga mengabaikankewajiban yang sudahada di depan mata,
yakni memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar berupasandang, pangan,
‫ اللّ ُه َّم‬،‫ع ْب ُدهُ َو َرسولُه‬ َ ‫س ِيّ َدنَا َونَبِيَّنَا ُم َح َّمدًا‬ َ ‫ َوأ َ ْش َه ُد أ َ ّن‬،‫ ذُو اْل َجال ِل َواإل ْكرام‬،‫َوحْ َدهُ ل ش َِريك لَه‬ papan, pendidikan dan kesehatan bagi diri sendiri dan segenap anggota
‫ أ َ َّما‬،‫سان إلَى يَ ْو ِم ال ّدِين‬ ِ ْ‫صحا ِب ِه َوالتَّا ِبعينَ بِإح‬ ْ ‫علَى ا ِله َوأ‬ َ ‫علَى‬
َ ‫س ِيّدِنا ُم َح ّم ٍد َو‬ َ ‫بار ْك‬ ِ ‫س ِلّ ْم َو‬
َ ‫ص ِّل و‬ َ keluarganya, mereka lebih baik dan wajib hukumnya menyibukkan diri pada
‫الى ِفي‬ ‫ع‬
َ َ ُ ََ ‫ت‬ ‫هللا‬ ‫ل‬ ‫ا‬ َ ‫ق‬ ،‫ن‬ْ ‫و‬ ‫ح‬ ‫ل‬‫ف‬ْ ُ ‫ت‬
ُْ ِ ْ َ َِِ َ‫م‬ ‫ك‬ُ َّ ‫ل‬‫ع‬َ ‫ل‬ ‫ه‬ ‫ت‬ ‫ع‬ ‫ا‬ َ
‫ط‬ ‫و‬ ِ ‫هللا‬ ‫ى‬ ‫و‬ ْ
‫ق‬ َ ‫ت‬ ‫ب‬ ‫ي‬
َ ِ ْ ِ َ ْ ُ ْ‫س‬ ْ
‫ف‬ ‫ن‬
َ ‫و‬ ‫م‬ ُ
‫ك‬ ‫ي‬
ْ ‫ص‬ ‫أو‬ ،‫ان‬ ‫و‬ ْ
َ ِ َ ُّ َ ‫َب ْع‬
‫خ‬ ‫اإل‬ ‫ا‬‫ه‬ ‫ي‬ ‫اأ‬ ‫ي‬َ ‫ف‬ :ُ‫د‬ upayapemenuhan kebutuhan-kebutuhan dasar tersebut sebagai kewajiban
‫ َيا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َ َمنُوا‬:‫الر ِح ْي ْم‬
َّ ‫ان‬ ِ ‫الرحْ َم‬ َّ ِ‫ ِبس ِْم هللا‬،‫الر ِجيْم‬ َّ ‫ان‬ ِ ‫ط‬ َ ‫ع ْوذُ ِباهللِ ِمنَ الَّش ْي‬
ُ َ ‫ أ‬:‫ان اْل َك ِري ْم‬ ِ ‫اْلقُ ْر‬ syarí dan sosial.
‫سولَهُ فَقَ ْد‬ ُ ‫صلِحْ لَ ُك ْم أ َ ْع َمالَ ُك ْم َويَ ْغ ِف ْر لَ ُك ْم ذُنُوبَ ُك ْم َو َم ْن ي ُِطعِ هللا َو َر‬ ْ ُ‫ ي‬،‫س ِديدًا‬َ ‫اتَّقُوا هللا َوقُولُوا قَ ْو ًل‬ Jika kebutuhan-kebutuhan dasar tersebut telah terpenuhi, mereka bisa
. َ‫ع ِظي ًما وقال تعالى يَا اَيُّ َها الَّ ِذيْنَ آ َمنُ ْوا اتَّقُ ْوا هللاَ َح َّق تُقَاتِ ِه َولَ ت َ ُم ْوت ُ َّن إِلَّ َوأ َ ْنت ُ ْم ُم ْس ِل ُم ْون‬ َ ‫فَازَ فَ ْو ًزا‬
meningkatkan status keinginan beribadah haji menjadi azam atau keinginan
kuat. Mereka yang telah memiliki keinginan kuat untuk beribadah haji, tentu
‫ص َدقَ هللاُ ال َع ِظي ْم‬ َ akan terdorong untuk menabung sebagian penghasilannya agar bisa
Jamaah Jumat hafidzakumullah, menunaikan ibadah haji. Ketika tabungan telah mencapai sejumlah tertentu
Ibadah haji secara syar’i hukumnya wajib. Tetapi hukum wajibnya tidak yang setara dengan ongkos naik haji (ONH) dan biaya-biaya lainnya, maka
bersifat mutlak karena hanya ditujukan kepada mereka yang telah mampu. keinginan kuat tersebut meningkat menjadi kebutuhan.Pada tingkat ini
Dilihat dari ilmu ekonomi, ibadah haji adalah kebutuhan bagi mereka yang mereka wajib menunaikan ibadah haji dan karenanya harus dipenuhi.
telah mampu dan karenanya harus dipenuhi. Bagi mereka, pemenuhan Jamaah Jumat hafidzakumullah,
kebutuhan melaksanakan ibadah haji ke Tanah Suci tidak mengganggu Pengetahuan tentang perbedaan antara kebutuhan dan keinginan menurut
pemenuhan kebutuhan-kebutuhan lainnya karena mereka memang memiliki ilmu ekonomi sebagaimana diuraikan di atas adalah penting sebab dengan
rezeki yang lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari. pemahaman yang benar kita bisa bersikap bijak dalam memahami rukun
Oleh karena itu sangat jelas dinyatakan bahwa ibadah haji adalah wajib bagi Islam kelima tersebut. Jangan sampai terjadi kita memaksakan diri mengejar
orang-orang yang telah mampu sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran, ibadah hajipadahal sebetulnya belum wajib hukumnyakarena belum mampu.
surat Ali Imran, ayat 97, sebagai berikut: Ibarat shalat, waktunya belum masuk tetapi sudah melakukannya. Shalat
ً ِ‫سب‬
‫يال‬ َ ‫ع ِإلَ ْي ِه‬
َ ‫طا‬ ِ ‫اس ِح ُّج ْالبَ ْي‬
َ َ ‫ت َم ِن ا ْست‬ ِ َّ‫علَى الن‬ ِ َّ ِ ‫َو‬
َ ‫ّلِل‬ serperti ini sudah pasti tidak sah. Sedangkan haji seperti ini bermasalah
Artinya: “Mengerjakan ibadah haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, setidaknya secara akhlak karena mengabaikan kewajiban memenuhi
yaitu bagi orang yang mampu mengadakan perjalanan ke Baitullah.” kebutuhan-kebutuhan dasar keluarga. Bukankah sangat ironis apabila orang
Namun demikian kewajiban menunaikan ibadah haji hanyalah sekali dalam tua berangkat ibadah haji, sementara anak-anaknya dibiarkan tidak
seumur hidup sebagaiamana hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersekolah dan kesehatannya memburuk tidak ditangani secara serius
sebagai berikut: karena alasan biaya.
Ibadah hajiseperti itu secara hukum agamasulit dibenarkan. Di dalam ilmu
‫س َكتَ َحتَّى‬َ َ‫س ْو َل هللاِ؟ ف‬ َ ‫ أ َ ُك َّل‬:ٌ‫ فَقَا َل َر ُجل‬.‫علَ ْي ُك ُم ْال َح َّج فَ ُح ُّجوا‬
ُ ‫ع ٍام يَا َر‬ َ ُ‫ض هللا‬ ُ َّ‫أَيُّ َها الن‬
َ ‫اس قَ ْد فَ َر‬ agama juga dikenal konsep fiqh al-aulawiyyat atau fiqh prioritas
َ َ ‫ َولَ َما ا ْست‬،‫ت‬
.‫ط ْعت ُ ْم‬ ْ َ‫ لَ ْو قُ ْلتُ نَ َع ْم لَ َو َجب‬:‫سلَّ َم‬ َ ُ‫صلَّى هللا‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ ُ ‫ فَقَا َل َر‬،‫قَالَ َها ثَالَثًا‬
َ ِ‫س ْو ُل هللا‬ sebagaimana digagas oleh SyekhDr. Yusuf Al-Qardhawi dari Mesir.
Artinya: “Wahai sekalian manusia, sungguh Allah telah mewajibkan bagi Dijelaskan oleh beliau dalam pengantar kitabnya berjudul “Fi
kalian ibadah haji maka tunaikanlah haji kalian!” Seseorang berkata: FiqhilAulawiyyat”, halaman 9, tentang maksud fiqh prioritas sebagai berikut:
“Apakah setiap tahun, ya Rasulullah?” Beliau terdiam sehingga orang
،‫ ث ُ َم يُقَ ِد ُم األ َ ْولَى فَاْأل َ ْولَى‬،‫ ِم ِن اْلَحْ َك ِام ِواْلقَيِ ِم َواْلَ ْع َما ِل‬،‫َيءٍ فِي َم ْرتَبَ ٍة بِاْل َع ْد ِل‬ ْ ‫ض ُع ُك ِل ش‬ ْ ‫ َو‬:‫أ َ ْعنِي‬
tersebut mengulangi ucapannya tiga kali. Lalu Rasulullah SAW bersabda:
“Kalau aku katakan ya, niscaya akan wajib bagi kalian dan kalian tidak akan .‫ َونُ ْو ُراْل َع ْق ِل‬،ِ‫ يَ ْهدِى ِإلَ ْي َها نُ ْو ُر اْ َلوحْ ي‬،ٍ‫ص ِح ْي َحة‬
َ ‫لى َم َعايِي ِْر ش َْر ِعيَ ٍة‬
َ ‫ع‬
َ ‫بِنَا ًء‬
sanggup.” (HR. Ahmad, Muslim dan Nasa’i)
Artinya:“Yang dimaksud dengan fiqh prioritas adalah meletakkan segala memiliki tanggungan apa-apa terkait kewajibannya sebagai orang tua
sesuatu pada peringkatnya dengan dalil, dari segi hukum, nilai, dan sekaligus kepala keluarga.
pelaksanaannya. Pekerjaan yang mula-mula dikerjakan harus didahulukan
berdasarkan penilaian syari’ah yang shahih, yang diberi petunjuk oleh
cahaya wahyu dan diterangi oleh akal.”
Jadi, fiqih prioritas pada intinya adalah menekankan urutan pelaksanaan
kewajiban atau beban sesuai dengan tingkatan hukumnya. Berdasarkan
pada prinsip ini sesuatu yang hukumnya fardhu ain harus diutamakan dari Namun, jika kegiatan menabung untuk ibadah haji ternyata menjadikan
pada sesuatu yang hukumnya fardhu kifayah. Sesuatu yang hukumnya anak-anak tidak mendapatkan haknya untuk memperolah pendidikan yang
wajib harus didahulukan dari pada sesuatu yang hukumnya sunnah. cukup dan kesehatan yang memadai, hal ini tentu tidak sesuai dengan
Sesuatu yang manfaatnya besar dan luas harus didahulukan dari pada prinsip fiqh prioritas. Bagaimanapun mencari ilmu hukmunya wajib, dan
sesuatu yang manfaatnya kecil dan terbatas, dan seterusnya. Atau dalam orang tua wajib hukumnya mengusahakan biaya sekolah bagi anak-
bahasa ekonomi, pemenuhan atas kebutuhan harus didahulukan dari pada anaknya, disamping kewajiban lain yakni menafkahi dan mengobatkan
pemenuhan atas keinginan. Inilah yang disebut skala prioritas dalam ilmu mereka yang sakit.
manajemen. Dalam kondisi seperti ituibadah haji tidak wajib bagi mereka dari kalangan
SyekhDr. Yusuf Al-Qardhawimemberikan contoh dalam masalah inibahwa ekonomi lemah. Mereka harus memprioritaskan terlaksananya kewajiban-
ibadah haji bagi orang-orang yang telah melaksanakannya tidak wajib kewajiban yang nyata-nyata ada di depan mata dan hukumnya wajib, yakni
melaksanakan kembali pada tahun-tahun berikutnya.Bagi mereka ibadah kewajiban memberikan nafkah, membiayai pendidikan dan kesehatan
haji berikutnya sudah turun tingkatan hukumnya, yakni tidak wajib. Bagi mereka sebagaiamana disebutkan di atas. Setelah semua kewajiban itu
orang-orang seperti itu juga berlaku fiqh prioritas dimana mereka harus lebih terpenuhi, mereka dapat meningkatkan upayanya untuk dapat
mengutamakan ibadah lain yang hukumnya wajib dari pada melakukan melaksanakan ibadah hajike Tanah Suci dengan semua potensi yang
ibadah hajiatau umroh kesekian kali yang hukumnya hanya sunnah. mereka miliki.
Dalam kaitan itu,SyekhDr. Yusuf Al-Qardhawi mengkritik orang-orang kaya Jika ternyata tidak mampu, tentu tidak menjadi masalah karenaibadah haji
yang sering melakukan ibadah hajidan umroh ke Tanah Suci, tetapi pada memang hanya diwajibkan bagi yang telah mampu. Mereka tetap mendapat
saat yang sama mereka abai terhadap fakta bahwa di masyarakat pahala dari keinginan atau niatnya menunaikan ibadah haji tersebut. Hal ini
masihbanyak orang miskin Muslim. Tidak sedikit dari mereka berpindah berdasarkan hadits Rasululullah shallahu alaihi wa sallam yang diriwayatkan
agama karena tidak mendapatkan pertolongan dari saudara-saudara Muslim oleh Al-Baihaqi sebagai berikut:
yang kaya. Orang-orang kaya itu sebetulnya wajib hukumnya berjihad di َ ‫نِيةُ ال ُمؤْ ِم ِن َخي ٌْر ِم ْن‬
‫ع َم ِل ِه‬
jalan Allah dengan menggunakan hartanya untuk mencegah pemurtadan di Artinya: “Niat seorang mukmin lebih utama dari pada amalnya.”
antara orang-orang miskin Muslim tersebut, misalnya dengan memberikan Hadits lain yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim berbunyi sebagaimana
beasiswa untuk bersekolah, mengikuti kursus ketrampilan atau menyediakan penggalan berikut:
modal yang cukup untuk bekerja. ً‫املَة‬
ِ ‫سنَةً َك‬ َّ ‫سنَ ٍة فَلَ ْم َي ْع َم ْل َها َكت َ َب َها‬
َ ‫َّللاُ لَهُ ِع ْن َدهُ َح‬ َ ‫فَ َم ْن َه َّم ِب َح‬
Jamaah Jumat hafidzakumullah, Artinya: “Maka barang siapa memiliki keinginan atau berniat melakukan
Di sisi lain, kita melihat baberapa orang dari kalangan ekonomi lemah sesuatu kebaikan lalu tidak jadi melaksanakannya, Allah akan mencatat
melaksanakan ibadah haji dengan sebelumnya menabung selama bertahun- pahalanya di sisi-Nya satu kebaikan sempurna.”
tahun. Hal ini tentu tidak menjadi masalah dan bahkan baik selama dalam Jamaah Jumat hafidzakumullah,
menabung itu mereka tidak mengabaikankawajibannya membiayai
pendidikan anak-anak, mengobati di antara anggota keluarga yang sakit dan Sekali lagi, ibadah haji wajib hukumnya. Namun demikian Allah tidak
sebagainya, termasuk kewajiban sosial yakni iuran-iurandi masyarakat yang bermaksud membebani hamba-hamba-Nya dengan mewajibkan rukun Islam
telah menjadi kesepakatan bersama. Atau mereka memang sudah tidak kelima itu kecuali sebatas kemampuan masing-masing. Allah subhanu
‫‪watala berfirman-Nya di dalam Al-Qurán, Surat Al-Baqarah, Ayat 286‬‬ ‫ت الل ُه َّم أ َ ِع َّز‬ ‫ت اَلَحْ يآ ُء ِم ْن ُه ْم َواْلَ ْم َوا ِ‬ ‫ت َواْل ُم ْس ِل ِميْنَ َواْل ُم ْس ِل َما ِ‬‫اَلل ُه َّم ا ْغ ِف ْر ِل ْل ُمؤْ ِمنِيْنَ َواْل ُمؤْ ِمنَا ِ‬
‫‪sebagai berikut:‬‬ ‫ص َر ال ِ ّديْنَ‬ ‫ص ْر َم ْن نَ َ‬ ‫ص ْر ِعبَادَكَ اْل ُم َو ِ ّح ِديَّةَ َوا ْن ُ‬ ‫ش ْركَ َواْل ُم ْش ِر ِكيْنَ َوا ْن ُ‬ ‫اْ ِإل ْسالَ َم َواْل ُم ْس ِل ِميْنَ َوأ َ ِذ َّل ال ِ ّ‬
‫اخذُ ْل َم ْن َخ َذ َل اْل ُم ْس ِل ِميْنَ َو َد ِ ّم ْر أ َ ْع َدا َء ال ِ ّدي ِْن َوا ْع ِل َك ِل َماتِكَ إِلَى يَ ْو َم ال ِ ّدي ِْن‪ .‬الل ُه َّم ا ْدفَ ْع َ‬
‫عنَّا‬ ‫َو ْ‬
‫سا إِلَّ ُو ْسعَ َها‬ ‫لَ يُ َك ِلّ ُ‬
‫ف هللاُ نَ ْف ً‬ ‫َ‬
‫ع ْن بَل ِدنَا‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫س ْو َء ال ِفتنَ ِة َوا ِلم َحنَ َما ظ َه َر ِم ْن َها َو َما بَطنَ َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬
‫الزلَ ِز َل َوا ِلم َحنَ َو ُ‬ ‫اْلبَالَ َء َوا َلوبَا َء َو َّ‬
‫ْ‬
‫‪Artinya: “Allah tidak membebani seseorang melainkan menurut‬‬ ‫سنَةً َوفِى‬ ‫ان اْل ُم ْس ِل ِميْنَ عآ َّمةً يَا َربَّ اْلعَالَ ِميْنَ ‪َ .‬ربَّنَا آتِنا َ فِى ال ُّد ْنيَا َح َ‬ ‫سائِ ِر اْلب ُْل َد ِ‬ ‫صةً َو َ‬‫اِ ْندُونِ ْي ِسيَّا خآ َّ‬
‫”‪kesanggupannya.‬‬ ‫اإن لَ ْم ت َ ْغ ِف ْر لَنَا َوت َْر َح ْمنَا لَنَ ُك ْونَ َّن ِمنَ‬
‫سنَا َو ْ‬ ‫ظلَ ْمنَا ا َ ْنفُ َ‬
‫ار‪َ .‬ربَّنَا َ‬ ‫اب النَّ ِ‬‫ع َذ َ‬ ‫سنَةً َوقِنَا َ‬ ‫آلخ َرةِ َح َ‬ ‫اْ ِ‬
‫‪Hal senada juga ditegaskan dalam Surah Al Maidah, Ayat 6:‬‬ ‫ع ِن اْلفَحْ ِ‬
‫شآء‬ ‫بى َويَ ْن َهى َ‬ ‫ْتآء ذِي اْلقُ ْر َ‬ ‫ان َو ِإي ِ‬‫س ِ‬ ‫اْلخَا ِس ِريْنَ ‪ِ .‬عبَا َدهللاِ ! ِإ َّن هللاَ يَأ ْ ُم ُرنَا بِاْل َع ْد ِل َواْ ِإلحْ َ‬
‫علَ ْي ُك ْم ِم ْن َح َرجٍ‬
‫َما ي ُِر ْي ُد هللاُ ِليَجْ َع َل َ‬ ‫لى نِ َع ِم ِه يَ ِز ْد ُك ْم‬ ‫ع َ‬ ‫ظ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم ت َ َذ َّك ُر ْونَ َوا ْذ ُك ُروا هللاَ اْل َع ِظي َْم يَ ْذ ُك ْر ُك ْم َوا ْش ُك ُر ْوهُ َ‬ ‫َواْل ُم ْن َك ِر َواْلبَ ْغي يَ ِع ُ‬
‫‪Artinya: “Allah tidak menginginkan bagi kalian sesuatu yang memberatkan‬‬ ‫َولَ ِذ ْك ُر هللاِ أ َ ْكبَر‬
‫”‪kalian.‬‬
‫‪Kedua ayat tersebut hendaknya menjadi pedoman bagi kaum Muslimin‬‬
‫‪dalam menyikapi kewajiban-kewajiban agama sebagaimana dirumuskan‬‬
‫‪dalam Rukun Islam, khususnya kewajiban beribadah haji ke Tanah Suci di‬‬
‫‪Makkah al-Mukarramah, Saudi Arabia, yang memang membutuhkan biaya‬‬
‫‪yang sangat banyak dan kemampaun fisik yang tidak bisa dianggap enteng.‬‬
‫‪ibadah haji memang tidak terlepas dari kedua hal ini.‬‬
‫عوذُ بِاهللِ ِمنَ‬ ‫اآلمنِين‪َ ،‬وأ ْد َخلَنَا وإِيَّاكم فِي ُز ْم َرةِ ِعبَا ِد ِه ال ُمؤْ ِمنِيْنَ ‪ :‬أ ُ‬ ‫َجعَلَنا هللاُ َوإيَّاكم ِمنَ الفَائِ ِزين ِ‬
‫سدِيدًا‬ ‫َّللاَ َوقُولُوا قَ ْو ًل َ‬ ‫الر ِحي ْم‪ :‬يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا اتَّقُوا َّ‬ ‫مان َّ‬ ‫الرحْ ِ‬ ‫الر ِجي ْم‪ ،‬بِس ِْم هللاِ َّ‬ ‫ْطان َّ‬ ‫شي ِ‬ ‫ال َّ‬
‫ت و ِذ ْك ِر ال َح ِكي ِْم‪ .‬إنّهُ ت َعاَلَى َج ّوا ٌد‬ ‫آن العَ ِظي ِْم‪َ ،‬ونَفَعَنِ ْي َوإِيّا ُك ْم بِاآليا ِ‬ ‫با َ َركَ هللاُ ِل ْي َولك ْم فِي القُ ْر ِ‬
‫ف َر ِح ْي ٌم‬ ‫َك ِر ْي ٌم َم ِلكٌ بَ ٌّر َرؤُ ْو ٌ‬
‫‪Khutbah II‬‬
‫لى ت َْوفِ ْي ِق ِه َوا ِْمتِنَانِ ِه‪َ .‬وأ َ ْش َه ُد أ َ ْن لَ اِلَهَ ِإلَّ هللاُ َوهللاُ َوحْ َدهُ لَ‬ ‫ع َ‬ ‫ش ْك ُر لَهُ َ‬ ‫سانِ ِه َوال ُّ‬ ‫لى ِإحْ َ‬ ‫ع َ‬ ‫ا َ ْل َح ْم ُد هللِ َ‬
‫س ِيّ ِدنَا‬‫علَى َ‬ ‫ص ِّل َ‬ ‫إلى ِرض َْوانِ ِه‪ .‬الل ُه َّم َ‬ ‫س ْولُهُ الدَّا ِعى َ‬ ‫ع ْب ُدهُ َو َر ُ‬ ‫س ِيّ َدنَا ُم َح َّمدًا َ‬‫أن َ‬ ‫ش َِريْكَ لَهُ َوأ َ ْش َه ُد َّ‬
‫س ِلّ ْم ت َ ْس ِل ْي ًما ِكثي ًْرا‬‫ص َحا ِب ِه َو َ‬ ‫علَى ا َ ِل ِه َوأ َ ْ‬ ‫ُم َح َّم ٍد ِو َ‬
‫ع َّما نَ َهى َوا ْعلَ ُم ْوا أ َ َّن هللاَ أ َ َم َر ُك ْم ِبأ َ ْم ٍر بَ َدأ َ فِ ْي ِه‬ ‫اس اِتَّقُوهللاَ فِ ْي َما أ َ َم َر َوا ْنت َ ُه ْوا َ‬ ‫أ َ َّما َب ْع ُد فَيا َ اَيُّ َها النَّ ُ‬
‫لى النَّبِى يآ اَيُّ َها الَّ ِذيْنَ آ َمنُ ْوا‬ ‫ع َ‬ ‫صلُّ ْونَ َ‬ ‫ِبنَ ْف ِس ِه َوثَـنَى ِب َمآل ِئ َك ِت ِه ِبقُ ْد ِس ِه َوقَا َل ت َعاَلَى إِ َّن َ‬
‫هللا َو َمآل ِئ َكتَهُ يُ َ‬
‫س ِيّدِنا َ‬ ‫علَى آ ِل َ‬ ‫س ِلّ ْم َو َ‬‫علَ ْي ِه َو َ‬ ‫صلَّى هللاُ َ‬ ‫س ِيّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َ‬‫علَى َ‬ ‫ص ِّل َ‬ ‫س ِلّ ُم ْوا ت َ ْس ِل ْي ًما‪ .‬الل ُه َّم َ‬ ‫علَ ْي ِه َو َ‬ ‫صلُّ ْوا َ‬ ‫َ‬
‫الرا ِش ِديْنَ أ َبِى َب ْك ٍر‬ ‫ِ َّ‬ ‫اء‬ ‫َ‬ ‫ف‬ ‫َ‬ ‫ل‬‫خ‬ ‫ُ‬ ‫ل‬‫ْ‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫ع‬ ‫م‬ ‫ه‬‫ّ‬ ‫الل‬ ‫ض‬ ‫ار‬ ‫و‬ ‫ْنَ‬‫ي‬ ‫ب‬ ‫ر‬ ‫َ‬ ‫ق‬
‫ِ ِكَ َ ُ ُ ِكَ َ َ ِ ِ ُ َّ ِ َ ْ َ ُ َّ َ ِ‬‫م‬‫ل‬‫ْ‬ ‫ا‬ ‫ة‬ ‫َ‬
‫ك‬ ‫ئ‬ ‫آل‬‫م‬ ‫و‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫ر‬ ‫و‬ ‫ئ‬ ‫يآ‬ ‫ب‬ ‫ْ‬
‫ن‬ ‫َ‬ ‫ا‬ ‫ى‬ ‫َ‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ٍ‬
‫ُم َ َّ َ َ‬
‫و‬ ‫د‬ ‫م‬ ‫ح‬
‫ان اِلَىيَ ْو ِم ال ِ ّدي ِْن‬ ‫س ٍ‬ ‫ص َحا َب ِة َوالتَّا ِب ِعيْنَ َوت َابِ ِعي التَّا ِب ِعيْنَ لَ ُه ْم ِب ِاحْ َ‬ ‫ع ْن َب ِقيَّ ِة ال َّ‬ ‫ع ِلى َو َ‬ ‫عثْ َمان َو َ‬ ‫ع َمر َو ُ‬ ‫َو ُ‬
‫اح ِميْنَ‬ ‫الر ِ‬‫عنَّا َم َع ُه ْم ِب َرحْ َمتِكَ يَا أ َ ْر َح َم َّ‬ ‫ض َ‬ ‫ار َ‬ ‫َو ْ‬

Anda mungkin juga menyukai