jaringan anyaman trabekula yang menimbulkan gangguan aliran aquos dan dapat
rubeotik.2
vena retina sentralis pada tahun 1906. Istilah glaucoma neovaskular mulai
digunakan pada tahun 1963, yang merupakan suatu diagnosis dengan karakteristik
ditemukannya pembuluh darah baru pada iris yang memicu peningkatan tekanan
intraocular.3
oklusi vena retina sentralis dengan prevalensi 36%, diikuti retinopati diabetic
Glaukoma neovaskular terjadi pada usia lanjut dan frekuensi kejadian dari
glaucoma neovaskular ini jarang terjadi.4 Hingga saat ini belum ada laporan
1
terdapat 3,9% tingkan prevalensi glaucoma neovaskular. Menurut penelitian di
okuli anterior. Selain itu, retinal hypoxia dan faktor angiogenesis juga dapat
iskemik pada retina sehingga penurunan tekanan intra okular pada glaukoma
vascular endotheial growth factor (VEGF). Ketika faktor angiogenic ini terdifusi
sudut pada iris dan menjadi membran fibrovaskular. Hal ini akan menyebabkan
dan menyebabkan peningkatan tekanan intra okular yang dapat menjadi glaucoma
serangan akut.8
2
5. Diagnosis Glaukoma Sekunder
Diabetes Melitus, Oklusi Vena Sentral, dan Obstruksi Arteri Karotis. Pada
beberapa kasus pasien mengelukan nyeri periorbita dan nyeri okuler hebat, TIA
yang normal atau meningkat, adanya neovaskuler pada iris dan sudut.9
Gejala :
- Fotofobia
Tanda :
dan biasanya ditemukan pada penderita retinopati diabetika proliperatif dan jarang
diabetika, insiden timbulnya rubeosis iridis dan glaukoma neovaskuler juga dapat
timbul pada penderita oklusi vena sentralis retina yang terjadi karena nonperfusi
3
kapiler retina dan dilaporkan insiden timbulnya rubeosis iridis setelah oklusi vena
rubeosis iridis dan jarang yang sembuh spontan terutama pada pasien retinopati
diabetika. Stadium ini bisa terjadi dalam 8 - 15 minggu setelah oklusi vena retina
sentralis walaupun bisa juga terjadi dalam bulan pertama. Dengan gonioskopi,
stadium ini glaukoma terjadi karena obstruksi jaringan trabekula oleh membran
neovaskuler pada pasien ini termasuk stadium glaukoma sudut terbuka karena
Gambaran klinis :
4
- Beratnya glaukoma khas pada stadium ini dan biasanya memerlukan
tindakan pembedahan.
diatas :
Dengan karakteristik adanya pembuluh darah baru pada permukaan iris (a) dan
fibrovaskuler pada permukaan iris (c) dan pada sudut kamera okuli anterior (d)
ekhopion uvea (e), iris mendatar (f) dan terjadinya sinekia anterior periper (g)
5
A. Pemeriksaan Fisik
1. Tajam penglihatan
penyakit bermakna.
glaukoma.
6
8. Perimetri/pemeriksaan lapang pandang
cincin saat defek arkuata superior dan inferior bertemu berlanjut pada
terakhir.
B. Pemeriksaan Penunjang
- Pemeriksaan darah
- Urinalisis
6. Diagnosis Banding
iris. Keadaan ini menyebabkan glaukoma dengan sudut tertutup akut yang mirip
iris membesar mempunyai gejala klinis yang sama yaitu penglihatan yang buruk,
TIO tinggi, injeksi silier, dan nyeri yang hebat. Keadaan iris yang membesar
TIO dan neovaskularisasi iris. Glaukoma jenis ini tidak dianggap sebagai
7
peningkatan TIO disebabkan oleh uveitis yang bersifat intrinsik terhadap penyakit
lanjut serta mengurangi rasa tidak nyaman jika terjadi serangan yang akut dan bila
neovaskularisasi retina.
endotel
8
7.2 Panretinal Fotokoagulasi. (RPR).
dan mencegah terjadinya sinekia anterior dan posterior serta untuk menurunkan
pembuluh darah pada kamera okuli anterior. Cara ini efektif bila digunakan pada
stadium awal dari penyakit untuk mencegah progresifitas perubahan sudut yang
Jika tekanan intra okular tidak dapat diturunkan dengan terapi topikal dan
terdapat ancaman ablasio retina maka langkah yang harus diambil adalah
a. Aquous drainase
tingkat keberhasilannya sangat tinggt untuk kasus akut atau kasus-kasus dengan
PRP yang tidak menurun atau terdapat pemburukan glaukoma neovaskular iris.
Implan dari tube shunt dilalukan untuk meningkatkan pengeluaran cairan intra
okuler.3
b. Prosedur siklodestruktif
9
Prosedur ini dapat dilakukan ketika tekanan intra okuler penderita
sudah gagal dengan terapi lain dan glaukomanya meningkat secara progresif.
8. Komplikasi
- Kebutaan total
- Neovaskular iris
9. Prognosis
biasanya dihubungkan dengan iskemik okuler yang parah, kerusakan pada nervus
terletak di kornea dan ptisis bulbi. Faktor utama dari gagalnya pembedahan pada
10
10. Indikasi Rujukan
11
DAFTAR PUSTAKA
3. IIyas S, Tanzil M. Sari ilmu penyakit mata : glaukoma. 3rd ed. Jakarta:
overview#a6
http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/1765/17
22
2014.
https://emedicine.medscape.com/article/1205736-overview#a5
8. Hayreh SS. Neovascular glaucoma. Prog Retin Eye Res [Internet]. 2007
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17690002
12
9. Chris T, Frans L, Sonia H, Eka AP. Kapita selekta kedokteran essential of
10. Shazly TA, Latina MA. Neovascular glaucoma: Etiology, diagnosis and
13