BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Glaukoma neovaskular adalah glaukoma sekunder sebagai hasil dari
neovaskularisasi segmen anterior, termasuk iris dan sudut yang terasosiasi dengan
hipoksia retina. Glaukoma neovaskular terjadi ketika pembuluh darah baru
berproliferasi ke permukaan iris dan segmen anterior, dinamakan sebagai
trabecular meshwork. Hipoksia dan jeleknya sirkulasi kapiler dipercaya sebagai
pencetus neovaskularisasi dan glaukoma.1,2
Pada pasien glaukoma neovaskular cenderung terjadi kebutaan ketika
tekanan intraokular meningkat sehingga bisa dilakukan penegakan diagnosis yang
cepat. Obat-obatan, pengobatan laser, dan pembedahan insisi telah menjadi
pengobatan utama. Bagaimanapun, modalitas pengobatan baru telah diteliti untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik.2
Weiss dan kawan-kawan membuat istilah glaukoma neuovaskular pada
tahun 1963 berdasarkan diagnosis dan hadirnya pembuluh darah baru pada iris
menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan intraokular.2
Tiga puluh enam persen dari semua kasus glaukoma neovaskular berasal
dari oklusi vena sentral retina, 32% dari retinopati diabetik proliferative, dan 13%
dari penyakit oklusif arteri karotid.2
Patogenesis terasosiasi dengan neovaskularisasi iris dan sudut segmen
anterior, dengan hasil proliferasi jaringan fibrovaskular segmen anterior. Iskemi
retina adalah faktor etiologik yang paling berperan terhadap pembentukan
glaukoma neovaskular baik iris maupun sudut. Hipoksia menyebabkan keluarnya
faktor-faktor yang menginisiasi dan menghambat pembentukan pembuluh darah
baru.3
1 | Page
PAPER
DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
Tujuan
Tujuan dari pembuatan refarat ini adalah untuk lebih mengerti dan
Manfaat
Refarat ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada penulis dan
pembaca khususnya yang terlibat dalam bidang medis dan masyarakat secara
umum agar dapat lebih mengetahui dan memahami lebih dalam mengenai
Glaukoma Neovaskular.
2 | Page
PAPER
DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Glaukoma neovaskular adalah glaukoma sekunder sebagai hasil dari
neovaskularisasi segmen anterior, termasuk iris dan sudut yang terasosiasi dengan
hipoksia retina. Glaukoma neovaskular terjadi ketika pembuluh darah baru
berproliferasi ke permukaan iris dan segmen anterior, dinamakan sebagai
trabecular meshwork. Hipoksia dan jeleknya sirkulasi kapiler dipercaya sebagai
pencetus neovaskularisasi dan glaukoma.1,2
2.2 Epidemiologi
Weiss dan kawan-kawan membuat istilah glaukoma neuovaskular pada
tahun 1963 berdasarkan diagnosis dan hadirnya pembuluh darah baru pada iris
menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan intraokular.2
Tiga puluh enam persen dari semua kasus glaukoma neovaskular berasal
dari oklusi vena sentral retina, 32% dari retinopati diabetic proliferative, dan 13%
dari penyakit oklusif arteri karotid.2
2.3 Etiologi
Penyebab glaukoma neovaskular dibagi menjadi dua, yaitu:
(a) penyebab paling sering, dan
(b) penyebab yang jarang.4,5
2.3.1. Penyebab Paling Sering
Retinopati diabetik, oklusi vena sentral retina, dan sindrome iskemik
okular merupakan penyebab yang paling sering untuk glaukoma neovaskular.4,5
3 | Page
PAPER
DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
4 | Page
PAPER
DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
2.3.2.3. Uveitis.
Glaukoma neovaskular telah dilaporkan bersamaan dengan uveitis
posterior.4,5
2.4. Manifestasi klinis
Glaukoma neovaskular terjadi melalui tiga stadium:
1. Stadium preglaukoma (stadium rubeosis iridis);
2. Stadium glaukoma sudut terbuka yang disebabkan oleh formasi membran
neovaskular pretrabekular; dan
3. Glaukoma sudut tertutup sekunder yang disebabkan sebagai hasil dari
goniosynechiae dari kontraktur membran neovaskular.6
a.
b.
5 | Page
PAPER
DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
c.
gambar 1. Stadium glaukoma neovaskular. (a) Stadium 1, (b) Stadium 2, dan (c)
Stadium 3. 2
a.
6 | Page
PAPER
DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
b.
gambar
2.
Glaukoma
neovaskular.
(a)
Neovaskularisasi
di permukaan iris,
dan
(b)
Hasil
gonioskopi
menunjukkan
sudut
ruang
anterior tertutup, dan trabecular meshwork tidak terlihat lagi yang ditunjukkan
oleh tanda panah. 1
7 | Page
PAPER
DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
Gambar 3. Pada gambar ini nampak mata seseorang yang mengalami glaukoma
neovaskular (kanan) dan histopatologi dari glaukoma neovaskular (kiri).11
8 | Page
PAPER
DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
9 | Page
PAPER
DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
2.5. Diagnosis
Hal-hal yang penting dalam manajemen pasien dengan glaukoma
neovaskular merupakan kesadaran akan penyakit yang mendasari kondisi ini
dengan pemeriksaan klinis yang tepat. Penyakit-penyakit yang mendasari kondisi
klinis pasien seperti diabetes mellitus, oklusi vena sentral retina, dan penyakit
obstruktif arteri karotid.7
Ketika rincian riwayat diketahui dari pasien dengan peningkatan tekanan
intraokular, pemeriksaan okular yang komprehensif diperlukan untuk deteksi dini
neovaskularisasi. Perhatian yang khusus harus diarahkan ke margin pupil,
pemeriksaan struktur sudut dan fundus yang berdilatasi. Pada beberapa kasus,
neovaskularisasi segmen anterior mungkin terlihat pada margin pupil di bawah
pembesaran tinggi. Pada beberapa kasus, neovaskularisasi sudut mungkin
mencetuskan neovaskularisasi iris. Reaksi pupil dan elektroretinografi telah
digunakan untuk memprediksi perkembangan neovaskularisasi iris. Fluorescein
angiografi telah ditunjukkan untuk mengkonfirmasi keberadaan neovaskularisasi.
Walaupun alat ini dapat membantu untuk deteksi dini, alat-alat ini sangat mahal
untuk mendeteksi neovaskularisasi. Sebaliknya, gonioskopi merupakan alat yang
mudah, hemat biaya, dan memiliki prosedur yang cepat untuk deteksi awal
neovaskularisasi.7
2.6. Tatalaksana
Pengobatan glaukoma neovaskular sulit dan tidak memuaskan. Baik
stimulus neovaskularisasi maupun tekanan intraokular yang meningkat harus
diobati. Manajemen glaukoma neovaskular memiliki dua komponen. Komponen
pertama ialah menurunkan tekanan intraokular dengan medikal maupun
pembedahan. Komponen kedua, yang diperdebatkan sebagai hasil jangka panjang
yang efektif, ialah mengurangi iskemik yang menginduksi formasi pembuluh
darah baru.8,9
10 | P a g e
PAPER
DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
11 | P a g e
PAPER
DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
BAB III
KESIMPULAN
12 | P a g e
PAPER
DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
Daftar pustaka
1. American Academy of Ophthalmology. Eye MD Association. Glaucoma.
2011: 138-142.
2. Augsburger, James J, Azar, Dimitri T, et al. Neovascular Glaucoma. In:
Yanoff & Duker: Ophthalmology, 3rd ed.An Imprint of Elsevier 2008.
3. Tsai, James C, Shield, M Bruce. Neovascular Glaucoma. Current Concepts
and management. Glaucoma Today 2006.
13 | P a g e
PAPER
DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
14 | P a g e